Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN.A DENGAN DOWN SYNDROME


DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP DR.KARYADI SEMARANG
Disusun untuk Memenuhi Mata Ajar Peminatan Keperawatan Tumbuh Kembang
Anak

Pembimbing : Ns.Zubaidah,S.Kep.,M.Kep.Sp.Kep.An

Oleh:
Etika Prisma Karunianingrum

22020114210089

PROFESI NERS ANGKATAN XXIV


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP
SEMARANG
2015

1
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas anak
a. Nama : An. Annisa
b. Nama ayah : Tn. Nur Arif Rahman / 38 tahun
c. Nama Ibu : Ny. Sri Murni / 35 tahun
d. Alamat : Wonodri, Semarang Selatan
e. Tanggal Pemeriksaan : 03 Juni 2015
f. Tanggal Lahir : 27 November 2013
g. Umur anak : 1 tahun 6 bulan 7 hari

2. Anamnesis
a. Keluhan utama
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya didiagnosa mengalami down
syndrome oleh dokter saat usia anak 3 bulan. Anak tidak menunjukkan
perkembangan yang seharusnya sesuai dengan umur. Anak belum mampu
berbicara, berjalan, anak baru mampu tengkurap, berat badan anak sulit
naik.
b. Apakah anak mempunyai masalah tumbuh kembang
Anak mempunyai masalah dalam tumbuh kembang. Ibu klien mengatakan
masalah dirasakan sejak anak berumur 3 bulan yaitu berat badan sulit naik.
Anak diberikan susu formula setiap hari sebanyak 2-3 botol dot kecil.
Berat badan sekarang 5 kg dengan usia anak 1 tahun 6
bulan.Perkembangan anak juga terlambat. Anak baru bisa tengkurap,
belum mampu duduk tanpa bantuan, mengangkat pantat, bicara baru bisa
ma..ma..ma dan mengoceh sendiri. Ibu klien mengatakan anak pernah
mengalami hospitalisasi karena diare sehingga rewel ketika dilakukan
pemeriksaan oleh perawat yang memakai seragam putih.
c. Riwayat Prenatal hingga Postnatal
Anak lahir dari Ibu dengan status G4P4A0 usia 40 tahun, dilahirkan cukup
bulan, tidak ada riwayat sakit selama ibu hamil, anak dilahirkan di dokter

2
spesialis kandungan, langsung menangis, anak lahir dengan diagnose
klinis DS. BBL 2800 gram.
d. Riwayat Perkembangan
Senyum : 7 bulan
Miring : 8 bulan
Tengkurap : 9 bulan
Mengoceh : 7 bulan
Anak pernah mengalami kejang saat usia 2 tahun. Anak kejang saat
demam dengan lama kurang lebih 5 menit kemudian kejang berhenti
sendiri.
e. Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar belum lengkap
BCG : 1 bulan
DPT+Hb : 2,3,4 bulan
Polio : 0,2,3,4 bulan
Campak : belum

3. Pemeriksaan rutin sesuai jadual


a. BB: 5000 gram, PB/TB: 68,5 cm
b. BB/TB
 Gizi baik  Gizi kurang √ Gizi buruk
 Gizi lebih  Rujuk: ya/tidak
c. LK : 37 cm, LL : 10 cm
d. LKA/U : lingkar kepala normal sesuai dengan usia
 Normal √ Mikrosefal,  Makrosefal
 Rujuk: ya/tidak
e. Perkembangan anak:
1) sesuai
2) Meragukan
 G. Kasar  G. Halus
 Bicara dan bahasa
 Sosialisasi dan kemandirian

3
 Rujuk: ya/tidak
3) Penyimpangan:
√ G. Kasar √ G. Halus
√ Bicara dan bahasa
√ Sosialisasi dan kemandirian
 Rujuk: ya/tidak
f. Daya lihat
√ Normal  curiga ada gangguan
 Rujuk: ya/tidak
g. Daya dengar
 Normal √ curiga ada gangguan
 Rujuk: ya/tidak
h. Mental emosional
√ Normal  curiga ada gangguan
 Rujuk: ya/tidak
4. Pemeriksaan atas Indikasi/ jika ada keluhan:
a. Autis:
 Risiko tinggi  Risiko rendah
√ Gangguan lain  Batas normal
√ Rujuk: ya/tidak
b. GPPH:
√ Bukan GPPH  Kemungkinan GPPH
 Rujuk: ya/tidak

B. KESIMPULAN
 Berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan grafik lingkar kepala dari
NDSS didapatkan hasil bahwa lingkar kepala klien kecil yaitu 37 atau
dibawah persentil 5. Sedangkan panjang tubuh klien didapatkan hasil
kurang dari persentil 5 yaitu perawakan sangat pendek dan flat of grow.
 Berdasarkan hasil pengukuran antopometri menggunakan WHO antro
didapatkan hasil WAZ : -5,48 WHZ : -4,36 HAZ : -4,76 HC : -6,59 yang

4
mengindikasikan klien mengalami gizi buruk, perawakan sangat pendek,
BB sangat kurang, dan mikrosefal.
 Pemeriksaan tumbuh kembang menggunakan Denver II diperoleh hasil
bahwa terjadi keterlambatan di semua sector kemampuan seperti
kemampuan motorik halus sesuai dengan usia 9 bulan, personal sosial
sesuai dengan usia 6,5 bulan, kemampuan bicara dan bahasa
perkembangannya sesuai dengan usia 14 bulan dan motorik kasar dimana
perkembangannya sesuai dengan usia 14 bulan.

5
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Data Fokus Problem Etiologi

1. DS : Keterlambatan pertumbuhan dan Efek ketunadayaan fisik :


 Ibu klien mengatakan perkembangan perkembangan (00111) down syndrome
klien terlambat. Klien baru bisa
tengkurap, belum mampu duduk tanpa
bantuan, mengangkat pantat, bicara
baru bisa ma..ma..ma dan mengoceh
sendiri.
 Ibu klien mengatakan berat badan sulit
naik. Berat badan sekarang 5 kg dengan
usia anak 1 tahun 6 bulan.
 Ibu klien mengatakan bahwa anaknya
didiagnosa mengalami down syndrome
oleh dokter saat usia anak 3 bulan.
DO :
 Berdasarkan hasil pemeriksaan
menggunakan grafik lingkar kepala dari
NDSS didapatkan hasil bahwa lingkar

6
kepala klien kecil yaitu 37 atau
dibawah persentil 5). Sedangkan
panjang tubuh klien didapatkan hasil
kurang dari persentil 5 yaitu perawakan
sangat pendek dan flat of grow.
 Berdasarkan hasil pengukuran
antopometri menggunakan WHO antro
didapatkan hasil WAZ : -5,48 WHZ :
-4,36 HAZ : -4,76 HC : -6,59 yang
mengindikasikan klien mengalami gizi
buruk, perawakan sangat pendek,
BB sangat kurang, dan mikrosefal.
 Pemeriksaan tumbuh kembang
menggunakan Denver II diperoleh hasil
bahwa terjadi keterlambatan di semua
sector kemampuan seperti kemampuan
motorik halus sesuai dengan usia 9
bulan, personal sosial sesuai dengan
usia 6,5 bulan, kemampuan bicara dan
bahasa perkembangannya sesuai

7
dengan usia 14 bulan dan motorik kasar
dimana perkembangannya sesuai
dengan usia 14 bulan.
2. DS : Ketidakseimbangan nutrisi : Faktor biologis : DS
 Ibu klien mengatakan berat badan sulit kurang dari kebutuhan tubuh
naik. Berat badan sekarang 5 kg dengan (00002)
usia anak 1 tahun 6 bulan.
 Ibu klien mengatakan bahwa anaknya
didiagnosa mengalami down syndrome
oleh dokter saat usia anak 3 bulan.
 Ibu mengatakan anak diberikan susu
formula setiap hari sebanyak 2-3 botol
dot kecil.
DO :
 Pengukuran antopometri :
BB: 5000 gram
PB/TB: 68,5 cm
LK : 37 cm
LL : 10 cm
 Berdasarkan hasil pengukuran

8
antopometri menggunakan WHO antro
didapatkan hasil WAZ : -5,48 WHZ :
-4,36 HAZ : -4,76 HC : -6,59 yang
mengindikasikan klien mengalami gizi
buruk, perawakan sangat pendek,
BB sangat kurang, dan mikrosefal.
3. DS : Ansietas (00146) Perubahan status
 Ibu klien mengatakan bahwa anaknya lingkungan : hospitalisasi
pernah di rawat di rumah sakit sehingga
takut jika melihat perawat yang
mengenakan baju putih
DO :
 Anak tampak rewel dan menangis
ketika dilakukan pengukuran
antopometri oleh perawat
 Skor kecemasan SCAS adalah 86 yang
mengindikasikan anak mengalami
kecemasan yang cukup tinggi

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

9
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria Hasil Kode Intevensi
. NIC
1. Keterlambatan pertumbuhan dan Setelah dilakukan tindakan 8274 Developmental Enhancement Child :
perkembangan berhubungan keperawatan selama 1 x 15 1) Bangun
dengan efek ketunadayaan fisik : menit dalam 1 pertemuan hubungan yang baik dengan anak
down syndrome (00111) diharapkan pertumbuhan dan 2) Ciptaka
perkembangan optimal dengan n interaksi dengan anak
kriteria hasil : 3) Berikan
a. An. A dapat mengikuti pendidikan kesehatan kepada
stimulasi yang diberikan orangtua terkait tahap
oleh perawat perkembangan pada anak
b. An. A mampu melakukan 4) Anjurka
kontak mata dengan n orang tua untuk menstimulasi
perawat anak untuk merangkak dan duduk.
c. Orang tua mampu 5) Anjurka
mengetahui perawatan n orang tua untuk mengajak bicara
anaknya anaknya
6) Kolabor
asi dengan tim medis : THT,
rehabilitasi medic : terapi wicara,

10
fisioterapi

2. Ketidakseimbangan nutrisi : Setelah dilakukan tindakan 1120 Nutrition Therapy :


kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 1 x 30  Ukur status gizi dan antopometri
berhubungan dengan faktor menit dalam 1 pertemuan  Kaji diet yang biasa diberikan
biologis : DS (00002) diharapkan pemberian nutrisi  Kaji adanya alergi makanan
optimal dengan kriteria hasil :  Berikan nutrisi yang tinggi
a. Ibu klien mampu kalsium
memberikan nutrisi  Anjurkan orang tua untuk
melalui NGT memberikan diet sesuai dengan
b. Ibu klien mengetahui saran ahli gizi
nutrisi yang sesuai dengan
 Kolaborasi medis : pemasangan
An. A
NGT
 Berikan penkes tentang
pemberian nutrisi melalui NGT
3. Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 5820 Anxiety Reduction :
perubahan status lingkungan : keperawatan selama 1 x 15 1) Bersikap tenang dalam
hospitalisasi (00146) menit dalam 1 pertemuan menghadapi pasien
diharapkan masalah ansietas 2) Jelaskan prosedur tindakan
dapat berkurang dengan kriteria kepada orang tua dan anak

11
hasil : 3) Anjurkan orang tua untuk selalu
a. Anak menjadi didekat pasien
kooperatif saat 4) Berika terapi bermain untuk anak
dilakukan pemeriksaan 5) Berikan perawatan atraumatik
b. Skor kecemasan turun untuk anak : penggunaan rompi
menjadi rentang 40-60 bergambar

D. IMPLEMENTASI
No. Dx Jam Implementasi Evaluasi Formatif TTD
1. 1,2 09.15 Membangun hubungan yang baik dengan anak dan S : - Etika
menciptakan interaksi dengan anak O : Anak tampak kooperatif saat diajak
interaksi dengan perawat, pandangan
anak fokus kearah perawat
2. 2 09.20 Melakukan pengukuran antopometri S:-
O : Anak kooperatif, BB: 5000 gram,
PB/TB: 68,5 cm, LK : 37 cm, LL : 10
cm
3. 1 09.45 Melakukan pemeriksaan perkembangan dengan S : - Etika
Denver II O : kemampuan motorik halus sesuai
dengan usia 9 bulan, personal sosial
sesuai dengan usia 6,5 bulan,

12
kemampuan bicara dan bahasa
perkembangannya sesuai dengan usia
14 bulan dan motorik kasar dimana
perkembangannya sesuai dengan usia
14 bulan.
4. 1 10.15 Memberikan pendidikan kesehatan kepada orangtua S : - Etika
terkait tahap perkembangan pada anak O : Orang tua kooperatif,
mendengarkan penjelasan dokter dan
perawat dengan seksama
5. 1 10.25 Menganjurkan orang tua untuk menstimulasi anak S : Orangtua anak mengatakan akan Etika
untuk merangkak dan duduk. memperhatikan perkembangan
anaknya, akan menstimulsi anaknya
untuk merangkak dan duduk
O : Anak terlihat tengkurap dan asik
bermain
6. 1 10.30 Menganjurkan orang tua untuk mengajak bicara S : Orangtua anak mengatakan akan Etika
anaknya selalu mengajak komunikasi anaknya
walaupun anak hanya mampu
merespon dengan ocehan
O : Orang tua tampak kooperatif,
mendengarkan penjelasan dokter dan

13
perawat dengan seksama
7. 2 11.00 Memasang NGT S : Orang tua anak mengatakan setuju Etika
untuk dipasangkan NGT pada klien
O : Anak tampak tidak kooperatif,
menangis dan rewel
8. 2 11.15 Memberikan penkes tentang pemberian nutrisi S : Orang tua anak mengatakan sudah Etika
melalui NGT bisa memberikan susu melalui NGT
O : Orang tua kooperatif
9. 2 11.25 Memberikan nutrisi yang tinggi kalsium : susu cair S : Orang tua anak mengatakan akan Etika
dengan takaran 8x150cc selalu memberikan nutrisi susu cair
sesuai dengan saran ahli gizi
O : Orang tua kooperatif
10. 2 11.30 Menganjurkan orang tua untuk memberikan diet S : Orang tua anak mengatakan akan Etika
sesuai dengan saran ahli gizi selalu memberikan nutrisi susu cair
sesuai dengan saran ahli gizi serta
memberikannya secara teratur
O : Orang tua kooperatif

E. TINDAKAN PENGOBATAN LAIN


Tidak ada

14
F. EVALUASI
No Tanggal/ Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif Ttd
Jam

1. 03 Juni Keterlambatan pertumbuhan dan S : Orangtua anak mengatakan akan Etika


2015/ perkembangan berhubungan dengan efek memperhatikan perkembangan anaknya, akan
11.35 ketunadayaan fisik : down syndrome menstimulsi anaknya dan akan telaten
WIB (00111) mengantarkan anaknya terapi dan kontrol gizi
secara rutin
O : Orang tua tampak kooperatif,
mendengarkan penjelasan dokter dan perawat
dengan seksama, anak terlihat tengurap dan
sibuk bermain
A : Masalah teratasi sebagian
P : Optimalkan intervensi :
- Anjurkan orangtua untuk terus
memberikan stimulasi anaknya untuk
merangkak, duduk, bicara dan rutin
dalam melakukan terapi
- Konsultasi ke bagian rehabilitasi

15
medik : fisioterapi, terapi wicara, ahli
gizi, THT untuk test OAE BERA
2. 03 Juni Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari S : Orang tua anak mengatakan akan selalu Etika
2015/
kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor memberikan nutrisi susu cair sesuai dengan
11.35
WIB biologis : DS (00002) saran ahli gizi serta memberikannya secara
teratur
O : Orang tua tampak mendengarkan
penjelasan perawat dengan seksama, orang tua
tampak bersikap kooperatif, anak tampak
tenang setelah digendong oleh ibunya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Optimalkan intervensi :
 Berikan nutrisi yang tinggi kalsium
 Anjurkan orang tua untuk memberikan
diet sesuai dengan saran ahli gizi
 Anjurkan orang tua untuk rutin kontrol
ke bagian gizi dan rutin terapi
3. 03 Juni Ansietas berhubungan dengan perubahan S : - Etika
2015/
status lingkungan : hospitalisasi (00146) O : Anak tampak lebih kooperatif, anak
11.35
WIB mampu mengikuti perintah perawat saat

16
dilakukan pemeriksaan, skor kecemasan 55
A : Masalah teratasi sebagian
P : Optimalkan intervensi :
 Meminimalisir kecemasan dengan
perawatan atraumatik

G. DIRUJUK KE
 Konsultasi ke bagian gizi
 Konsultasii ke bagian THT untuk test OAE BERA
 Konsultasi ke bagian rehabilitasi medic : terapi wicara, fisioterapi

17

Anda mungkin juga menyukai