Anda di halaman 1dari 17

LAPORANINDIVIDU KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

PADA REMAJA “S” USIA 13 TAHUN DENGANKEK DAN STATUS GIZI


KURUS DI POSKESDES ARGOSARI KECAMATAN JABUNG
KABUPATEN MALANG

Dosen Pembimbing : Ari Kusmiwiyati, SST., M.Keb

Disusun Oleh:

NURUL RACHMAWATI (P17312195032)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORANINDIVIDU KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN


PADA REMAJA “S” USIA 13 TAHUN DENGANKEK DAN STATUS GIZI
KURUS DI POSKESDES ARGOSARI KECAMATAN JABUNG
KABUPATEN MALANG

Malang, 07 November 2019

Menyetujui:
Pembimbing Praktik

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

Ari Kusmiwiyati, SST., M.keb Kristanti Wulandari, Amd.,Keb


NIP.19810621 200501 2 001 NIP.19850123 201704 2003
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku hidup sehatyang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan
masyarakat, salah satu aspeknya adalah pola makan yang sehat. Perilaku hidup
sehat sejak usia dini merupakan salah satu upaya yang cukup penting dalam
menciptakan sumber daya manusia yang produktif dan berkualitas di masa yang
akan datang.Kesehatan pada usia sekolah menjadi penting karena adanya
keterkaitan antara kesehatan dan fungsi akademik karena periode ini merupakan
periode belajar, pertumbuhan dan perkembangan. Indikator kesehatan yang
berkaitan dengan fungsi akademik dapat dikategorikan dalam indikator sosial
psikologikal dan fisik.Masalah kesehatan usia remaja merupakan salah satu
masalah penting dalam siklus kehidupan. Masalah kesehatan di usia dewasa
sebagian berkaitan dengan perilaku kesehatan ataupun gaya hidup di usia muda
termasuk di usia remaja. Masalah kesehatan anak usia sekolah, khususnya usia
SMP penting untuk lebih diperhatikan karena berkaitan dengan kualitas sumber
daya manusia baik dari aspek kesehatan serta ketrampilan hidup di masa dewasa.
Remaja merupakan aset bangsa untuk terciptanya generasi mendatang yang
baik. Masa remaja atau adolescence adalah waktu terjadinya perubahan
perubahan yang berlangsungnya cepat dalam hal pertumbuhan fisik, kognitif, dan
psikososial atau tingkah laku. Usia remaja merupakan usia peralihan dari masa
kanak-kanak menuju masa remaja dan banyak perubahan yang terjadi karena
bertambahnya masa otot, bertambahnya jaringan lemak dalam tubuh juga terjadi
perubahan hormonal. Perubahan-perubahan itu mempengaruhi kebutuhan gizi
dan makanan mereka.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak menuju ke masa dewasa
dan disertai dengan perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki
masa dewasa.Usia remaja merupakan periode rentan gizi. Hal ini disebabkan
karena pada usia remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi, perubahan gaya
hidup dan kebiasan makan remaja mempengaruhi suatu asupan maupun
kebutuhan gizinya Masalah gizi yang dapat terjadi pada remaja adalah gizi
kurang (underweight). Gizi kurang disebabkan karena adanya tingkat konsumsi
energi dan zat-zat gizi lain yang tidak memenuhi kebutuhan tubuh (Supariasa,
2014). Kekurangan gizi pada remaja dapat menyebabkan terganggunya proses
pertumbuhan pada remaja Asupan zat gizi energi, protein, karbohidrat dan lemak
dalam tubuh akan menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh. Energi
dibutuhkan individu untuk memenuhi kebutuhan energi basal, menunjang proses
pertumbuhan dan untuk aktifitas sehari – hari. Energi dapat diperoleh dari
protein, lemak, dan karbohidrat yang ada didalam bahan makanan (Soediatama,
2010). Pola makan remaja akan menentukan total tingkat zat-zat gizi yang
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan remaja. Apabila tingkat
konsumsi makan cukup sesuai dengan kebutuhan maka akan menyediakan zat-
zat gizi yang cukup pula bagi remaja (Almatsier, 2011). Anak remaja
membutuhkan asupan zat gizi yang cukup untuk menunjang perkembangannya di
masa pubertas. Oleh karena itu, sebaiknya sediakan aneka jenis makanan setiap
harinya, sehingga mampu menyumbang beragam nutrisi penting. Total kalori
yang diperlukan remaja putri usia 13-18 tahun adalah sekitar 2200-2400 kkal.
Oleh karena itu penting bagi remaja untuk memperhatikan pola makan dan
asupan gizi yang dikonsumsi sehari hari sesuai kebutuhan remaja agar tidak
mengalami gizi kurang (underweight) ataupun KEK.
Laporan Asuhan Kebidanan
Pada Remaja SUsia 13 TahunDengan KEK dan Status Gizi Kurus

Tanggal dan Waktu Pengkajian : 19Oktober 2019 /10.00WIB


Tempat Pengkajian : Poskesdes Argosari
Pengkaji : Nurul Rachmawati

A. Data Subjektif
1. Biodata

Nama : Nn. Setyowati Nurmaulia


Usia : 13 tahun
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Rt 007 Rw 002 Jalan Watu Gong Argosari Jabung Malang

Nama Ibu :Ny Suciati


Usia : 34 tahun Nama Ayah : Tn Senan
Pendidikan : SD Usia : 34 tahun
Agama : Islam Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh Tani
2. Riwayat kesehatan sekarang

Remaja mengatakan saat ini tidak ada keluhan apapun

3. Riwayat kesehatan keluaraga

Remaja mengatakan, dalam keluarga tidak ada riwat penyakit DM, Hipertensi,
Asma ,TBC, Hepatitis

4. Riwayat menstruasi

Menarche : Usia12 tahun


Jumlah darah haid : Ganti pembalut3-4 x /hari
Lama haid : 6 hari
Siklus : 30 hari
Bau : Amis
Warna : Merah
Disminorea : Tidak mengalami disminore
5. Kebutuhan dasar

Pola Kegiatan sehari-hari

a. Pola Nutrisi

Makan 3x dalam sehari


Makan pagi : nasi, tempe, telur dadar : 175 + 118 + 40 = 333 kkal
Makan siang : nasi, sayur lodeh. Tempe : 175 + 61 + 118 = 354 kkal
Makan malam : nasi goreng dan telur dadar : 267 + 40 = 307 kkal
Total kalori yang dikonsumsi remaja 994 kkal sedangkan kebutuhan kalori
yang seharusnya dikonsumsi remaja adalah 2200-2400 kkal
Remaja tidak suka minum susu. Jika minum susu putih langsung muntah,
remaja hanya mau minum susu coklat. Remaja suka minum air putih dalam
satu hari biasanya minum air putih ± 8 gelas

b. PolaEliminasi (BAK dan BAB)

BAK : 6-7x/ hari


BAB: 1 kali sehari

c. PolaIstirahat

Pola istirahat remaja adalah 8 jam, remaja tidur mulai pukul 21.00 WIB dan
bangun pada pukul 05.00 WIB, anak jarang tidur siang

d. Pola Aktifitas
Remaja mengatakan berangkat sekolah pukul 06.30 WIB dan pulang pukul
13.30 WIB. Remaja mengaji pada hari senin, selasa, rabu, jum’at, sabtu,
minggu pada pukul 15.00 sampai 16.30 WIB.

e. Personal Hygien
 Keramas setiap 2 hari sekali
 Mandi 2x sehari
 Gosok gigi setiap mandi
 Mengganti celana dalam setiap mandi

B. Data Objektif

PemeriksaanUmum
TTV

a. Tekanan darah : 110/60 mmhg


o
b. Suhu : 36,6 C

c. Pernafasan : 20 x/menit
d. Nadi : 80 x/menit

Pemeriksaan Antropometri
a)Berat Badan : 32Kg
b)TB : 137 cm
c)LILA : 21 cm
d) IMT : 17 cm
Status gizi remaja termasukkategori kurus denganIMT 17, sesuai dengan usia
IMT normal seharusnya 18,5 –25,0

Pemeriksaan penunjang
Hb: 12,8 gr/%

C. AnalisaData

Remaja “S”Usia 13 tahun dengan status gizi kurus IMT 17


Masalah : KEK
D. Penatalaksanaan

Waktu Penatalaksanaan Paraf

a. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada


remaja
b. Memberitahuremaja bahwa status gizi remaja
adalah kurus
c. Memberitahu remaja untuk makan sesuai
dengan kebutuhan nutrisi(penyusunan menu
untuk remaja)
d. Memberitahu remaja untuk hasil kadar Hb
remaja adalah 12,8 gr%, bahwa remaja dalam
katogori normal
e. Menjelaskan kepada remaja mengenai manfaat
tablet tambah darah yang sudah diberikan
disekolah dan cara mengkonsumsinya
f. Memberitahu remaja jika remaja tidak suka
mengkonsumsi susu putih boleh mengkonsumsi
susu coklat.
g. Memberitahu remaja cara memasak sayuran
yang benar.
Penyusunan Menu Bagi Remaja

Keterangan porsi:

 Nasi: 1 porsi = ¾ gelas = 100 gram = 175 kkal


 Sayur: 1 porsi = 1 gelas = 100 gram = 25 kkal
 Buah: 1 porsi = 1-2 buah = 50-190 gram = 50 kkal
 Tempe: 1 porsi = 2 potong sedang = 50 gram = 75 kkal
 Daging: 1 porsi = 1 potong sedang = 35 gram = 75 kkal
 Minyak: 1 porsi = 1 sendok teh = 5 gram = 50 kkal
 Gula: 1 porsi = 1 sendok makan = 13 gram = 50 kkal

2200-2400 kkal
Total
No Kalori
Hari Pagi Selingan Siang Selingan Malam
Pagi Siang

1 Senin o Nasi putih o Klepon o Nasi putih o Kentang o Nasi putih 2214
100gr (175 60 gr (68 100gr (175 rebus 200 100gr (175
kkal) kkal) kkal) gr (166 kkal)
o Telur dadar o Jambu o Sayur lodeh kkal) o Sate ayam
75gr (188 biji 320gr 100 gr (61 100gr (466
kkal) (157 kkal) kkal) Total : 166 kkal)
o Sambel o Perkedel o Rempeyek
goring ati + Total : 225 jagung 50 gr kacang 50
kentang (108 kkal) gr (250
100gr (127 o Ati ayam kkal)
kkal) goreng 50gr
(98 kkal) Total : 891
Total : 490
Total : 442

2 Selasa o Nasi putih o lemper 70 o Nasi putih o Kue o Bakso 2263,8


100gr (175 gr ( 247 100gr (175 lumpur 80 daging sapi
kkal) kkal) kkal) gr (232 100gr (260
o Ayam o Kue pukis o Sayur asem kkal) kkal)
goreng kecap 40gr (181 100gr (88 o Apel o Lontong
75gr (358,8 kkal) kkal) 160gr (92 200gr
kkal) o Bakwan kkal) (38kkal)
o Tahu bacem Total : 428 100gr (270
100gr (147 kkal) Total :324 Total :298
kkal)
Total : 533
Total : 680,8

3 Rabu o Nasi putih o Onde o Nasi putih o Gado- o Nasi putih 2236,6
100gr (175 onde 65 100gr (175 gado 100gr (175
kkal) gr (317 kkal) 150gr kkal)
o Tumis kkal) o Ayam (295kkal) o Sambal
kacang o Risol panggang o Nanas goreng
panjang + 100gr 75gr 200gr udang +
jagung 125gr (247 kkal) (385,6kkal) (104 kkal) kentang
(118 kkal) 100gr (123
o Tempe Total : 564 Total : 560,6 Total :363 kkal)
goreng 50gr o Telur mata
(118 kkal) sapi 60gr
(40 kkal)
Total : 411
Total :338

4 Kamis o Nasi putih o Hamburg o Nasi putih o Pempek o Nasi putih 2293
100gr (175 er 125gr 100gr (175 200gr 100gr (175
kkal) (275kkal) kkal) (384kkal) kkal)
o Bihun o Sop ayam o Pisang o Dendeng
goreng 150gr Total : 275 kombinasi raja 150gr balado 40gr
(296kkal) 100gr (126kkal) (338kkal)
(95kkal) o Sambel
Total : 471 o Telur asin Total : 510 goreng
rebus 75gr tempe 50gr
(138kkal) (116kkal)

Total :408 Total :629

5 Jumat o Nasi putih o Mie o Nasi putih o Nasi tim o Nasi putih 2365,3
100gr (175 bakso 100gr (175 ayam 100gr (175
kkal) 200gr kkal) 420gr kkal)
o Mie goreng (302kkal) o Gulai ayam (588kkal) o Ikan tuna
200gr o Pisang 100gr (165 goreng
(321kkal) mas 125 kkal) Total : 588 60gr
(120kkal) o Tempe (110kkal)
Total : 496 goreng 50gr o Sop telur
Total : 422 (118kkal) puyuh
100gr
Total :458,3 (116kkal)

Total : 401

6 Sabtu o Nasi putih o Siomay o Nasi putih o Arem o Nasi 2391


100gr (175 100gr 100gr (175 arem 75gr goreng
kkal) (361kkal) kkal) (225kkal) 100gr
o Sambal o Mangga o Bakwan (267kkal)
goreng harum 100gr Total :225 o Rempeyek
tempe teri manis (270kkal) kacang 50
150gr 300gr o Sop oyong gr (250
(276kkal) (90kkal) telur puyuh kkal)
o Ayam 100gr
Kentucky Total : 451 (134kkal) Total : 517
sayap 150gr o Tumis
(116kkal) buncis
100gr
Total : 567 (52kkal)

Total : 631

7 Minggu o Nasi putih o Lepet o Nasi putih o Es cendol o Gulai ayam 2376,3
100gr (175 ketan 100gr (175 15 gr (168 100gr
kkal) 170gr kkal) kkal) (165,3kka)
o Sop ayam (346kkal) o Soto o Lemper o Lontong
kombinasi o Sus vla makasar 70gr 200gr
100gr 85gr 150gr (247kkal) (38kkal)
(95kkal) (129kkal) (525kkal)
o Perkedel o Buah Total : 415 Total : 203,3
jagung 50 gr Total :475 semangka
(108 kkal) 150gr
o Jambu biji (48kkal)
320gr
(157kkal) Total : 748

Total : 535

BAB III
PEMBAHASAN

Remaja yang dikaji merupakan salah satu murid disekolah menengah pertama
di SMPN 1 Jabung kelas 7. Remaja tinggal didesa Argosari RT 07 RW 02. Remaja
masuk sekolah setiap hari senin sampai sabtu dan pada hari minggu libur. Remaja
berangkat sekolah pukul 06.30 WIB dan pulang pukul 13.30 WIB. Remaja mengaji
pada hari senin, selasa, rabu, jum’at, sabtu, minggu pada pukul 15.00 sampai 16.30
WIB. Dengan aktivitas yang padat maka remaja diharapkan untuk selalu dalam
kondisi yang prima. Salah satu yang harus diperhatikan remaja adalah mengontrol
pola makan yang berkaitan dengan status gizi. Status gizi yang baik dan terkontrol
secara berkala dapat membantu remaja untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap
prima. Oleh karena itu diperlukan adanya kegiatan penyuluhan pada remaja.
Kegiatan penyuluhan kesehatan remaja didesa Argosari dilaksanakan pada hari sabtu
19 Oktober 2019 pada pukul 10.00. kegiatan ini berjalan dengan lancer. Kegiatan
penyuluhan ini mendatangkan remaja ke polindes argosari untuk diberikan
penyuluhan tentang pendidikan kesehatan.
Beberapa kegiatan yang dilakukan sebelum penyuluhan kesehatan remaja
adalah anamnesa remaja untuk mendapatkan data dan menggali masalah yang dapat
menggangu kesehatan remaja. Setelah anamnesa selesai kemudian melakukan
pemeriksaan antropometri yang meliputi pengukuran tinggi badan dan berat badan.
Pengukuran berat badan meggunakan microtoise dan penimbangan berat badan
menggunakan timbangan digital. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan
akan dianalisis ke indeks masa tubuh, Pengukuran lingkar lengan atas dilakukan
untuk mengetahui status gizi remaja,pemeriksaan tekanan darah, dan pengukuran
hemoglobin. Pengukuran hemoglobin merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui apakah remaja mengalami anemia atau tidak. Pengukuran kadar
hemoglobin menggunakan easy touch HB. Pengukuran Db dilakukan oleh
mahasiswa Prodi Profesi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Malang
Dengan tingginya aktivitas anak di sekolah maupun dirumah sehingga harus
diimbangi dengan asupan yang adekuat untuk menunjang proses belajar serta
aktivitas remaja. Jika remaja kekurangan nutrisi maka banyak resiko yang dapat
terjadi diantaranya seperti remaja gampang lelah, gampang mengantuk, dan tidak
fokus belajar yang dapat berpengaruh pada prestasi belajar. Oleh karena itu penting
bagi remaja untuk memperhatikan pola makan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya
sehinggaremaja tidak mengalami masalah kesehatan dan dapat fokus dalam proses
belajar.
Setelah remaja mendapatkan penyuluhan kesehatan diharpakan remaja lebih
peduli untuk memperhatikan asupan makan sehingga remaja tidak mengalami KEK
dan underweight. Setelah remaja dikaji pada tanggal 19 oktober kemudian dilakukan
evaluasi pada tanggal 5 november 2019 (selama 17 hari) dan terjadi kenaikan berat
badan remaja dari BB 32 kg menjadi 32,5 kg, LILA remaja pada tanggal 19 oktober
2019 yaitu 21 cm setelah dievaluasi pada tanggal 5 november hasilnya LILA remaja
22 cm . Dari penyuluhan kesehatan yang diberikan kepada remaja memberikan
pengaruh untuk kenaikan berat badan remaja walaupun saat ini remaja masih dalam
kondisi KEK dan status gizi kurus. Diharapkan setelah ini remaja tetap menerapkan
pola makan sesuai dengan yang sudah diajarkan sehingga berangsur angsur IMT dan
LILA remaja menjadi normal.

DAFTAR PUSTAKA

Sediaoetama, A.D. 2010. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: PT
Dian Rakyat.
Supariasa., 2014. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Kusumawardani, N. et al. 2015. Perilaku Berisiko Kesehatan pada Pelajar SMP


dan SMA di Indonesia Puslitbang Upaya kesehatan Masyarakat.Jakarta:
Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI

Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

DOKUMENTASI
Pengukuran Tinggi Badan

Pengukuran LILA
Penimbangan Berat Badan

Pemeriksaan HB

Anda mungkin juga menyukai