Anda di halaman 1dari 11

 

PROPOSAL PENYULUHAN

GIZI SEIMBANG BAGI ANAK BALITA

Desa Banjardowo

Disusun oleh:

Gati Dwi Cahyani (P17431112024)


Reguler A/IV

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


JURUSAN GIZI
 

LEMBAR PENGESAHAN

Semarang, .........................

Penyuluh

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pembimbing

 NIP : NIP :

Ketua Jurusan Gizi

Wiwik Wijaningsih, STP , M.Si


 

A.  Latar Belakang

Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-
unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitas
(jumlahnya). Saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda, bukan hanya
masalah kekurangan gizi yang dihadapi Indonesia, kelebihan gizi pun kini menjadi
momok yang tengah diperangi pemerintah. Sebab, keduanya dapat berakibat buruk
terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia.

Data Riskesdas 2010 menyebutkan, jumlah persentase status gizi kategori


kurus dirinci sebagai berikut : pada balita 13,3%, dan anak sekolah usia 6 - 12 tahun
12,2%. Sementara itu jumlah persentase masyarakat Indonesia yang gemuk dirinci
sebagai berikut : pada balita 14%, pada anak usia 6  –  12 tahun sebanyak 9,2%, pada anak
usia 13  –   15 tahun 2,5%, anak usia 16  –   18 tahun 1,4%, dan dewasa lebih dari 18 tahun
sebanyak 21,7%. Jika dulu masyarakat golongan kelas menengah yang identik berbadan
subur, kini di masalah peralihan, kelebihan berat badan justru diderita masyarakat dengan
tingkat ekonomi rendah. Kedua masalah tersebut muncul karena pola makan yang tidak
seimbang.

Kekurangan gizi ditandai dengan lambatnya pertumbuhan tubuh (terutama pada


anak), daya tahan tubuh rendah, kurangnya tingkat inteligensia, dan produktivitas yang
rendah. Kelebihan gizi sebaliknya, ditandai dengan kelebihan berat badan, besarnya
risiko kemunculan berbagai penyakit kronis degeneratif seperti diabetes, tekanan darah
tinggi, dan penyakit jantung. Indonesia saat ini berada dalam masa transisi gizi, yaitu
masa peralihan di antara masalah kekurangan dan kelebihan gizi.

Penting untuk memperhatikan kenaikan jumlah asupan gizi yang diperlukan.


Seperti kebutuhan energi pada trimester pertama sebesar 2.080 kkal, trimester 2 dan 3
sebesar 2.200 kkal dan protein 67 gram per hari pada trimester 1  –   3. Yang juga menjadi
 perhatian adalah fakta bahwa ibu hamil bersama remaja perempuan dan bayi sampai usia
2 tahun termasuk kelompok kritis tumbuh kembang manusia. Masalah dalam pemberian
makan anak di rentang usia 3  –   5 tahun di antaranya anak tidak suka sayuran, pilih-pilih
makanan, dan menyukai junk food.

Menurut Angka Kecukupan Gizi rata-rata yang dianjurkan per orang/hari,


kebutuhan energi anak usia 1  –   3 tahun sebesar 1.000 kkal, anak usia 4  –  6 tahun sebesar
1.500 kkal. Sementara kebutuhan protein anak usia 1  –   3 tahun sebesar 25 gram dan usia
4  –   6 tahun adalah sebesar 39 gram. Membiasakan makan makanan beragam dan
memenuhi kebutuhan air putih untuk menyokong aktivitas keseharian merupakan salah
satu prinsip gizi seimbang. Oleh karena itu disini saya akan memberikan penyuluhan
 

yang ditujukan untuk ibu-ibu yang mempunyai balita mengenai Gizi Seimbang bagi
Balita.

B.  Tujuan
  Tujuan Umum
Setelah diadakan penyuluhan diharapkan Ibu-ibu yang mempunyai anak balita
dapat mengerti dan memahami tentang gizi pada anak balita.
  Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan sasaran dapat :

a.  Mengetahui tentang pengertian gizi pada anak balita.


 b.  Mengetahui tentang macam-macam makanan yang bergizi pada anak
 balita.
c.  Mengetahui dampak kekurangan-kekurangan zat makanan yang bergizi.
d.  Mengetahui tentang cara memasak yang tepat.

C.  Sasaran
Pada penyuluhan kali ini sasaran ditujukan kepada ibu-ibu yang memiliki balita.

D.  Media Penyuluhan


  LCD ( powerpoint )
  Leaflet

E.  Metode Penyuluhan


  Ceramah
  Tanya jawab

F.  Waktu dan Tempat


Hari : Selasa
Tanggal : 8 Juli 2014
Tempat : Posyandu Mekarsari, Desa Banjardowo
G.  Materi Penyuluhan
a.  Pengertian gizi seimbang
 b.  Pemberian makan balita
c.  Dampak kekurangan zat gizi
d.  Cara memasak yang tepat
Terlampir

H.  Rincian Anggaran


Total biaya untuk penyuluhan ini sebesar Rp 100.000,- Terlampir  
 

 
I.  Deskripsi Kerja Kegiatan Penyuluhan
Terlampir

J.  POA ( Plan of Action)


Terlampir

K.  Evaluasi
a.  Keikutsertaan ibu-ibu yang memiliki balita di Desa Banjardowo. Partisipasi yang
cukup besar dari ibu-ibu yang memiliki balita karena pentingnya gizi seimbang
 bagi balitanya
 b.  Ibu-ibu dapat menjawab pertanyaan dari post test yang kami berikan yaitu:
1.  Apa saja makanan bergizi bagi balita?
2.  Bagaimana cara memasak yang tepat?
3.  Apa akibat dari kurang gizi?

L.  Penutup

Demikian proposal rencana kegiatan penyuluhan dengan tema “Gizi Seimbang


Balita” ini dibuat. Besar harapan kami supaya kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik
dan semoga bermanfaat.

Atas partisipasi dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih


 

Lampiran 1
1.  Pengertian Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di


dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang
mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat
 pembangun maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi akan
dapat mempengaruhi tubuh seseorang.

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
 prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat
 badan (BB) ideal.

Dapat disimpulkan bahwa Gizi Seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat


 penting yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh
seseorang dalam kehidupan sehari-hari, mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan
 jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan
(BB) ideal.

2.  Pemberian makan balita

Umur 6-12 bln

Berikan air susu ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak. Berikan bubur nasi
ditambah telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi /wortel /bayam/ kacang hajau
/santan /minyak. Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari setiap kali makan diberikan
sebagai berikut:

  Umur 6 bulan : 6 sendok makan


  Umur 7 bulan : 7 sendok makan
  Umur 8 bulan : 8 sendok makan
  Umur 9 bulan : 9 sendok makan
  Umur 10 bulan: 10 sendok makan
  Umur 11 bulan: 11 sendok makan

Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan seperti : bubur
kacang hijau, pisang, biscuit, naga sari, dsb.
 

Pola pemberian makanan pada bayi 0-4 tahun

UMUR (BLN)  MACAM MAKANAN  PEMBERIAN DALAM


SEHARI 
0-6  ASI  Sekehendak  
6-8  ASI  Sekehendak  
Buah  1 kali 
Bubur susu  2 kali 
8-10  ASI  Sekehendak  
Buah  1 kali 
Bubur susu  1 kali 
 Nasi tim saring  2 kali 
10-12  ASI  1 kali 
Buah  3 kali 
 Nasi tim saring  3 kali 
12-24  ASI  2-3 kali 
Buah  1 kali 
Makanan seperti keluarga  3 kali 
Makanan kecil  1 kali 

Mengatur makanan anak usia 1-5 tahun.

Dalam memenuhi kebutuhan gizi usia 1-5 thn hendaknya digunakan kebutuhan prinsip
sebagai berikut:

  Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok, minyak

dan zat lemak serta gula.


  Berikan sumber protein nabati dan hewani

  Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenagi, berikan makanan lain yang

diterima anak.
  Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit dan semacamnya,

diberikan antara waktu makan pagi, siang dan malam.


Manfaat makanan bagi bayi dan balita (Piramida Triguna Pangan):
  Sebagai sumber zat tenaga

Makanan sebagai zat tenaga (Karbohidrat dan Lemak) adalah makanan yang berfungsi
untuk menghasilkan tenaga, untuk aktifitas sehari-hari, contohnyaberkerja dan
 berolahraga. Zat sumber pembangkit tenaga dalam tubuh kita bisa didapatkan dari padi-
 padian, tepung-tepungan, umbi-umbian, dan lain sebagainya. Berfungsi sebagai pemberi
energi/tenaga untuk kegiatan hidup manusia. Makanan yang mengandung zat tenaga
antara lain : beras, mie, kentang, singkong, jagung, roti dan sagu.
 

  Sebagai sumber zat pengatur


Makanan sebagai zat pengatur (Vitamin dan Mineral) adalah makanan yang berfungsi
sebagai pengatur organ-organ tubuh untuk melaksanakan fungsinya secara teratur. Zat
 pengatur dalam tubuh bisa kita dapatkan dari sayur-mayur dan buah-buahan. Fungsi
utama dari zat pembangun adalah untuk memberi tubuh perlindungan maksimal terhadap
serangan penyakit. Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain : kangkung, daun
singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka, mangga dan
lain-lain.
  Sebagai sumber zat pembangun

Makanan sebagai zat pembagun (Protein) adalah makanan yang berfungsi untuk
 pertumbuhan dan perkembangan. Zat pembangun di dalam tubuh bisa kita dapatkan dari
 protein hewani dan nabati seperti kacang-kacangan, susu, keyu, yoghurt, dan lain-lain.
Zat pembangun sangat berguna untuk meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa berganti
dengan yang baru. Makanan yang mengandung zat pembangun antara lain : tempe, tahu,
ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau dan lain-lain.

3.  Dampak kurang gizi

Adalah kekurangan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga terjadi
 perubahan tubuh (kurus,lemah,pucat). Penyebab kurangnya gizi yaitu kurang makan,
makanan yang tidak seimbang, makanan yang tidak teratur, salah dalam mengolah
makanan. Sedangkan tanda-tanda kurang gizi yaitu badan kurus, kulit kering kusam,
lemas dan pucat, mata bengkak, kaki dan tangan bengkak. Akibat dari kurang gizi itu
sendiri gangguan pertumbuhan, mudah sakit, dan kurang cerdas. Selain itu dibawah
ini akan dijelaskan lebih rinci akibat kurang gizi dari masing-masing zat gizi:

 No. Zat Gizi Kelebihan Kekurangan


1 Karbohidrat Gula darah meningkat, Diabetes, Malnutrisi, Kurus, Lemah, Tidak
Obesistas, Jantung, Gangguan ada energi, Gangguan
 pada pembuluh darah metabolisme otak, Busung lapar
(Cardiovaskuler), Hipertensi
2 Protein Gangguan ginjal beban kerja hati Mudah sakit,
Gangguan metabolisme tubuh
3 Lemak Obesitas, Kolesterol tinggi, Busung lapar, Kekurangan vitamin
Penyempitan pembuluh darah. yang larut dalm lemak (A, D, E, K),
Penurunaan daya tahan tubuh,
Kurang tenaga, Gangguan tumbuh
kembang
4 Mineral Penumpukan zat besi Kurang zat besi berakibat penurunan
 berakibatpada gangguan kerja konsentrasi dan IQ, Mudah sakit dan
organ, diare, muntah-muntah, Tidak nafsu makan
talasemia, danGangguan Kurang yodium berakibat penyakit
metabolisme tubuh. gondok
 

5 Vitamin A Sakit kepala dan gangguan pada Gangguan pembentukan hormon


sendi, dan pada tingkat yang seks yang terkait dengan produksi
sangat berat dapat menyebabkan sperma menjadi edikit, Mata
gangguan jiwa meradang, Mudah lemah, Kulit
kusam
6 Vitamin B Dapat mengakibatkan kerusakan Gangguan aktivitas enzim dan
otak dan dapat menyebabkan metabolisme, Gangguan produksi
mual(bila diminum dengan dosis testosterone (hormone seks yang
 berlebihan) membangkitkan libido)
7 Vitamin C Membuat kontraksi usus lebih  Nyeri pada otot, Kerusakan
terangsang dan menyebabkan  pembuluh darah, dan Proses
diare metabolisme protein dan lemak
terhambat, nafsu makan berkurang,
nyeri otot, kulit kusam
8 Vitamin D Dapat merusak ginjal dan hati Dapat menyebabkan penyakit tulang
yaitu rakitis dan osteomalasia
9 Vitamin E Dapat meningkatkan tekanan Gangguan pembentukan hormon
darah seks yang membuat
 berkurangnyagairah seksual
10 Vitamin K Dapat menyebabkan mual Menghambat proses pembekuan
darah, Perdarahan, dan Menghambat
 penyembuhan luka,

Untuk meningkatkan gizi anak yang baik dapat diciptakannya lingkungan


yang dapat menimbulkan selera makan anak seperti makan bersama, alat makan
menarik, serta ajak anak bercerita. Sangat diperhatikan untuk menyajikan makanan
 bagi balita yang benar yaitu jumlah yang sesuai tidak berlebihan, makanan yang
 bervariasi, makanan yang bersih, serta tidak memberikan camilan sebelum mereka
makan.

4.  Cara memasak yang tepat

Cara memasak yang tepat perlu di perhatikan oleh ibu dalam dalam
melakukan pengelolahan makanan yang di konsumsi oleh tiap anggota
keluarga,adapun cara yang di anjurkan adalah merebus, mengukus, menumis
memanggang, membakar sampai makanan matang. Dalam mengolah makanan harus
di perhatikan jenis bahan makanan yang ada,misalnya sayuran sebelum dipotong di
cuci terlebih dahulu dan dalam merebus atau mengukus tidak boleh dari 20 menit,
sedangkan dalam menggoreng ikan tidak boleh sampai kering. Hal ini di harapkan
agar kandungan yang bermanfaat bagi tubuh dalam makanan tidak hilang sehingga
kandungan makanan dapat berguna bagi tubuh.
 

Lampiran 2

Rincian Anggaran (Pemasukan)

Dana Pribadi : Rp 50.000,-

Dana kampus : Rp 50.000,-

Rincian Pengeluaran:

Pembuatan proposal dan leaflet : Rp 20.000,-

Kenang-kenangan : Rp 50.000,-

Lain-lain : Rp 30.000,-

Rp 100.000,-

Lampiran 3

DESKRIPSI KERJA KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Proses Waktu  Rincian kegiatan


Penyuluhan 
Pembukaan  08:00  –   08:10 Pembukaan : 
WIB , Selasa a. Mengucapkan salam & memperkenalkan diri 
8-7-2014   b. Menyampaikan tujuan umum & tujuan khusus
 pertemuan kali ini 
c. Ice breaking
Kegiatan Inti 08:10-08:40 Menyampaikan materi penyuluhan :
WIB, Selasa a.  Pengertian gizi seimbang
8-7-2014  b.  Makanan bergizi untuk balita
c.  Dampak kekurangan zat gizi
d.  Cara memasak yang tepat

Tanya Jawab  08:40-08:50 Memberi kesempatan pada Ibu-Ibu untuk bertanya


WIB, Selasa lebih lanjut
8-7-2014
Penutup 08:50-09:00 Memberikan kesimpulan tentang materi yang telah
WIB, Selasa dijelaskan. Memberikan kenang-kenangan.
8-7-2014
 

Anda mungkin juga menyukai