Anda di halaman 1dari 10

GIZI SEIMBANG BAGI BAYI, BALITA DAN REMAJA

A. Pengertian Gizi Seimbang


Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang
beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak
berlebihan dan tidak kekurangan. Menu seimbang: menu yang terdiri dari beranekaragaman
makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi
seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta
pertumbuhan dan perkembangan . Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan
berat badan (BB) ideal.

B. Tumpeng Gizi Seimbang


Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) meragakan empat prinsip gizi seimbang (GS): aneka
ragam makanan sesuai kebutuhan, kebrsihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal.
TGS terjadi atas beberapa potongan tumpeng: satu potongan besar, dua potongan terkecil.
Luasnya potongan TGS menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang
perhari. TGS yang terdiri atas potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan
bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan utnuk hidup sehat dan aktif (Marmi,
2013).
Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter atau 8 gelas. Setelah itu
di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber
karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3 - 8 porsi. Kemudian di atasnya terdapat
lagi golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan
yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran
potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak disebelahnya.
Dengan begitu jumlah sayur yang harus dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3 - 5 porsi)
dari pada buah (2 - 3 porsi) (Marmi, 2013).
C. Gizi Pada Bayi Dan Balita
Konsep Gizi Untuk Bayi
Bentuk makanan yang dapat diberikan kepada bayi:
a) Bayi Baru Lahir (BBL): mempunyai reflex menghisap, sehingga makanan yang paling
tepat adalah ASI.
b) Bayi Usia 7 Bulan: mempunyai reflek mengunyah, tangan mulai memegang dan mulai
duduk. Makanan dapat diberikan dalam bentuk kasar atau makanan yang dapt dipegang.
c) Bayi usia 8 bulan: mempunyai reflek mengunyah lebih baik, sudah dapat mengangkat
kepala dengan sempurna (ada yang sudah keluar giginya). Makanan yang dapat diberikan
dalam bentuk lebih kasar lagi atau lebih padat (makanan lunak).

Makanan yang terbaik untuk Bayi sampai 6 bulan adalah ASI Eksklusif. Namun setelah
usia 6 bulan pertumbuhan dan perkembangan berbeda, dan pertumbuhan bayi semakin pesat,
untuk itu diperlukan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) untuk mencukupi
kebutuhannya (Zulfah, 2014).

D. Penyusunan Menu Untuk Bayi


Menu makanan untuk bayi baru dapat disusun setelah bayi berusia 12 bulan hingga 24
bulan. Hal ini disebabkan karena , bayi hingga usia 6 bulan hanya mengkonsumsi ASI.
Sedangkan usia 6 – 9 bulan konsumsi bayi sudah mulai divariasikan dengan makanan lembek.
Dan setelah berumur 12 bulan bayi baru dapat mengkonsumsi menu yang sama dengan
makanan keluarga, namun dengan porsi setengah dari porsi orang dewasa Sekarang mari kita
lihat susunan menu untuk bayi usia 12 hingga 24 bulan. Menu yang disusun untuk bayi
harus mengandung 800 sampai 1000 Kkal per hari dan mengandung 15 – 20 gram protein.

E. Kebutuhan Gizi Bayi dan Anak Balita


Kebutuhan Gizi Bayi berumur 0-6 bulan : Berikan ASI saja kepada bayi sejak lahir
sampai berumur 6 bulan tanpa makanan dan minuman lain kecuali obat dan vitamin (ASI
Eksklusif). Menyusun menu untuk balita ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, agar menu
tersusun dengan baik sesuai dengan persyaratan makanan bagi balita. Penyusunan menu balita
berdasarkan kepada persyaratan pengaturan makanan bagi balita telah dijelaskan secara rinci.
Selain itu juga mengacu kepada kecukupan gizi bagi balita yaitu 1250 – 1750 kaoril per hari
dan 23-32 gram protein, variasi penggunaan bahan makanan, dan pengenalan berbagia rasa
dari makanan dan bahan makanan itu sendiri.

F. Unsur Gizi Seimbang untuk Balita (Umur 6 Bulan Keatas)


Karbohidrat dan Lemak (Zat tenaga) sebagai penghasil energi atau tenaga, Protein (Zat
pembangun) berguna untuk pertumbuhan atau pemeliharaan, Vitamin dan Mineral (Zat
Pengatur).

Tabel Anjuran Makanan Pada Bayi dan Balita.

Bayi Usia 6-12 Bln Anak Usia 1-3 tahun Anak Usia 4-5
Bahan
(900Kkal) (1200Kkal) Tahun (1700Kkal)
Nasi 1 ½ gls tim halus 2 ¼ gls 3 gelas
Daging 1 butir kuning telur 1 potong 2 potong
Tempe 1 potong 2 potong 4 potong
Sayur 2 sdm 1 ½ gelas 2 gelas
Buah 1 buah/potong 3 buah/potong 3 buah/potong
ASI Lanjutkan Hingga 2 tahun -
Susu - 1 gelas 1 gelas
Minyak
1 sdm 1 ½ sdm 2 sdm

Gula - 2 sdm 2 sdm

G. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Makanan bagi Balita:


1. Umur.
2. Berat badan.
3. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan).
4. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.
5. Kebiasaan makan, kesukaan, dan ketidaksukaan, akseptabilitas terhadap jenis makanan dan
toleransi anak terhadap makanan yang diberikan.
6. Jenis dan jumlah makanan yang diberikan.
7. Kapan saat yang tepat pemberian makanan
Faktor makanan balita juga disebabkan oleh gangguan atau kelainan nafsu makan:
1. Anoreksian
2. Pika
3. Diare
4. Kolik

H. Kriteria Makanan Seimbang untuk Remaja


Kebanyakan remaja umumnya menginginkan bentuk tubuh yang ideal, sampai rela diet
mati-matian  untuk menurunkan berat badannya.
Menurut buku Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan, yang ditulis oleh Drs.
Djoko Pekik Irianto, M.Kes, ada 10 kriteria makan sehat berimbang dan 13 pesan dasar gizi
seimbang untuk dapat memperoleh bentuk tubuh yang ideal tanpa mengesampingkan
kesehatan .Kriteria makanan sehat berimbang, antara lain :
1. Cukup Kuantitas
2. Proporsional
3. Cukup Kualitas
4. Sehat dan Higienis
5. Makanan segar dan bukan suplemen
6. Makanan golongan nabati lebih sehat daripada golongan hewani
7. Cara masak jangan berlebihan
8. Teratur dalam penyajian
9. Minum 8 gelas air sehari

I. Karakteristik Pertumbuhan dan Pentingnya Nutrisi Remaja


Kebutuhan gizi remaja dan eksekutif muda relatif besar, karena mereka masih
mengalami pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktifitas fisik lebih tinggi
dibanding usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak seperti:
a. Energi
b. Protein
c. Kalsium
d. Besi
e. Seng (Zinc)
f. Vitamin

J. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Menyusun Menu Seimbang


1. Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga).
2. Sosial budaya (tidak bertentang).
3. Kondisi kesehatan.
4. Umur.
5. Berat badan.
6. Aktivitas.
7. Kebiasaan makan.

Pemeran :

Tata agusnianti sebagai narator


Ade dewi natasya sebagai ibu iyem

Annisaufriatun sebagai ibu kiki

Erna vasita sebagai bidan delima

Nurhasanah sebgai ibu asih

Yessi oktaviana suma sebagai ibu mela

Dende cut rinjani sebagai nasya

Khairumi sebagai kader

Fadillah & ria dwi marantika sebagai ibu - ibu

Didesa mulia sari kecamatan jaya indah, seperti biasanya ibu – ibu dikampung tersebut sedang

asik berbelanja sayur di warung ibu iyem.

Bu iyem : sayur…… sayur buk, silahkan dipilih sayurnya masih segar – segar sayurnya

nih.

Bu mela : buk bayam satu ikatnya berapa ?

Bu iyem : murah - meriah loh, satu ikatnya lima ribu

Bu mela : kok, mahal sekali sih buk ?

Bu iyem : sekarang ini semuanya serba mahal buk, mulai dari bawang dan perlengkapan

dapur lainnya.

Bu asih : saya bingung mau masak apa hari ini , karena anak saya yang bayi hanya mau

MP-Asinya tahu saja.

bu mela : iya, anak saya yang umur 3 tahun itu juga hanya mau makan makanan yang itu –

itu saja.

Bu kiki : iya, anak sayapun yang kelas 2 SMP itu badannya kurus sekali, nafsu makannya

sangat kurang. Saya bingung harus melakukan apa lagi supaya badannya naik.
Bu iyem : anak saya dulu seperti itu juga, saya juga pernah diposisi ibu – ibu semua.

Bu mela : iya buk, dulu saya lihat badan anak bu iyem kurus sekali, sekarang kenapa sudah

mulai berisi ?

Bu iyem : iya buk, karena saya berkonsultasi kebidan delima. Bidannya itu sangat baik dan

ramah.

Bu kiki : oh, bidan yang di simpang lampu merah itu ya ?

Bu iyem : iya buk

Bu asih : ya sudah ibu – ibu, besok kita ketempat bidan delima saja untuk berkonsultasi

Bu mela : iya saya setuju buk.

Keesokan harinya, merekapun berangkat keklinik bidan delima…………

Bu mela : Assalamu’alaikum Wr.Wb buk.

Bidan delima : wa’alaikum slaam wr wb, silahkan masuk buk

Bu asih : iya terimakasih buk

Bidan delima : ada yang bisa saya bantu buk ?

Bu kiki : begini buk, kami bertiga ingin berkonsultasi tentang menu yang sesuai dengan

pertumbuhan anak – anak kami buk.

Bidan delima : wah tepat sekali buk, Siang ini saya juga melakukan penyuluhan di kampung

sebelah, nanti untuk lebih lengkapnya ibu – ibu bisa datang kesana.

Bu mela : wah, kalau begitu kami setuju buk.

Bu kiki : kalau begitu kami bertiga permisi dulu ya buk.

Bidan delima : iya buk

Keesokan harinya …………..

kader : assalamu’alaikum wr.wb, terimakasih kepada ibu – ibu yang sudah bersedia

hadir pada hari ini, untuk mempersingkat waktu marilah sama- sama kita

dengarkan materi penyuluhan yang akan disampaikan oleh bidan delima.


Bidan delima : baiklah ibu – ibu, mohon didengarkan ya karena materi ini sangat penting.

Ibu – ibu : baik buk.

Bidan delimapun menjelaskan materi tentang pengelolaan menu yang sesuai kebutuhan pada
bayi, balita dan remaja.ibu – ibu tersebut mendengarkan penyuluhan dengan serius.

Bidan delima : jadi ibu – ibu, setelah saya sampaikan materi atdi, apakaah ada ibu – ibu yang

ingin bertanya ?

bu kiki : bu bidan, saya ingin bertanya. Apakah pemenuhan gizi itu mempengaruhi siklus

menstruasi pada remaja ?

bidan delima : tentu saja berpengaruh buk, karena pemenuhan gizi pada remaja itu harus

seimbang ibu, tidak boleh kurang dan lebih. Jika gizinya berlebih maka lemak

dalam tubuh akan memebuat siklus menstruasinya lebih lama dari normalnya.

Dan jika gizinya kurang, maka akan menghambat perkembangan reproduksi

pada remaja tersebut dan bisa membuat siklus menstruasinya tidak lancar.

Nasya : tapi bu bidan, saya tidak nafsu makan karena mama saya masaknya itu –
itu saja.

Bidan delima : inilah masalahnya, tadi seperti yang saya jelaskan bahwa makanan yang bergizi

seimbang itu adalah makanan yang bervariasi seperti makaann yang banyak

mengandung protein, karbohidrat, vitamin and mineral.

Bu asih : tapi kami tidak punya untuk membeli makan ynag mahal ibu

Bidan delima : tidak perlu mahal ibu, yang penting harus memenuhi kriteria gizi untuk anak –

anak ibu. Seperti daging bisa diganti dengan tempe, tahu dan telur.

Bu mela : baikalah kalau begitu kami akan berusaha memperbaiki pola makan kamis

seperti yang bu bidan katakan.

Bidan delima : apakah masih ada yang ingin ditanyakan lagi :

Ibu – ibu : tidak bu bidan


Bidan delima : baiklah jika tidak ada lagi yang ingin ditanyakan, maka saya akhiri

wassalamu’alaikum wr. Wb.

Akhirnya semua ibu – ibupun, pulang kerumahnya masing – masing. Dan merekapun mulai
menerapkan kebiasaan hidup sehat seperti yang bidan delima katakan.

DAFTAR PUSTAKA
Kinton dan Caserani. 2000. Pengertian Menu.
Almatsier. 2005. Pengertian Menu Seimbang.
Depkes RI 2006. Pengertian Menu Seimbang.
World Health Organization (WHO). Batasan Remaja.
United Nation (UN). Batasan Remaja.
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI (WKNPG VI). 1998. Angka
                 kecukupan gizi (AKG) untuk remaja dan dewasa.
Drs. Djoko Pekik Irianto, M.Kes. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan
                 Olahragawan.
Institut Danone Indonesia. Anjuran Pembagian Makanan Sehari Remaja Usia 10-19 Tahun.
Marimbi,Hanum. 2010. tumbuh kembang, status gizi dan imunisasi dasar pada
                 balita. Yogyakarta : Nuba Medika.

Anda mungkin juga menyukai