Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN PROGRAM INOVASI GIZI

INOVASI GIZI PUSKESMAS BORU

A. Latar Belakang
Tingginya angka kematian bayi dan anak banyak ditemukan di negara-negara berkembang
termasuk Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah karena keadaan gizi yang kurang baik atau
bahkan buruk (Suhardjo, 2003). Masalah gizi di Indonesia mengakibatkan lebih dari 80% kematian
anak. Keadaan kurang gizi menjadi penyebab sepertiga dari seluruh penyebab kematian anak di
seluruh dunia (WHO) memperkirakan bahwa 54% kematian anak disebabkan oleh keadaan gizi yang
buruk (WHO,2012).
Prevalensi dengan status gizisangat pendek di provinsi NTT pada tahun 2007 yaitu 24,2%,
meningkat pada tahun 2013 yaitu 26,2% dan mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi
16,0% (Riskesdas, 2018). Dan prevalensi dengan status gizi pendek di provinsi NTT pada tahun 2007
yaitu 22,5% meningkat menjadi 25,5% pada tahun 2010 kemudiankembali meningkat menjadi 26,7%
pada tahun 2013 (Riskesdas, 2018).Secara nasional prevalensi stunting di Provinsi NTT pada tahun
2018 sebesar 42,7% sedangkan pada tahun 2013 sebesar 51,7% artinya mengalami penurunan angka
sebesar 9% (Riskesdas, 2018)
Penyebab masalah gizi terdiri dari beberapa faktor yaitu faktor langsung, faktor tidak langsung,
akar masalah, dan pokok masalah. Penyebab langsung yaitu asupan makanan anak dan penyakit
infeksi. Anak yang dapat makanan dengan baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat
menderita gizi kurang. Adapun penyebab tidak langsung yaitu ketersedian pangan di keluarga, pola
pengasuhan anak, lingkungan dan pelayanan kesehatan serta tingkat pendidikan, pengetahuan, dan
keterampilan ibu (Wijono, 2011).
Masalah gizi pada balita, membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan fisik maupun
mental, menurunkan daya tahan tubuh, menyebabkan hilangnya masa hidup sehat balita, bahkan
menimbulkan kecacatan, meningkatkan angka kesakitan serta angka kematian. Apabila gizi kurang
tidak ditangani dengan baik maka akan berkembang menjadi gizi buruk dan kekurangan gizi yang
serius dapat menyebabkan kematian pada anak (Helmi, 2013).
Berdasarkan hal tersebut maka kami membuat inovasi yang disebut dengan “KELOLA GIZI”
pada anak baduta stunting di Desa Klatanlo kec Wulangitang di Wilayah Kerja Puskesmas Boru
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan edukasi dengan tujuan dapat mempengaruhi pola pikir para ibu untuk dapat
mengurangi prevalensi anak baduta stunting di Desa Klatanlo Kec Wulanggitang di Wilayah Kerja
Puskesmas Boru
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan kunjungan rumah
b. Mengukur berat badan dan tinggi badan anak stunting usia 0-24 bulandi Desa Klatanlo di
Wilayah Kerja Puskesmas Boru.
c. Menilai pengetahuan ibu, pola asuh dan pola pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)
yang ibu berikan kepada anak stunting usia 0-24 bulan di Desa Klatanlo di Wilayah Kerja
Puskesmas Boru
d. Melakukan edukasi gizi kepada orang tua atau orang terdekat balita di Desa Klatanlo di Wilayah
Kerja Puskesmas Boru

C. Manfaat Inovasi
a. Dapat menjadi masukan dan informasi sebagai dasar pertimbangan dalam perencanaan
program Kesehatan Keluarga.
b. Untuk memberi informasi penyuluhan kepada ibu yang kurang akan pengetahuan tentang MP-
ASI dan mengenai pola asuh balita
c. Meningkatkan pengetahuan serta pemahaman ibu maupun petugas kesehatan atau pembaca.

D. Sasaran
a. Balita Stunting ( Pendek dan Sangat Pendek) dengan indikator tinggi bdan menurut umur
(TB/U) dengan kategori dan nilai z-score:
 Sangat Pendek : TB/U < -3SD
 Pendek : TB/U ≥ -3SD s/d < -2SD
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Stunting
Stunting adalah masalah gagal tumbuh pada anak balita karena kekurangan gizi dalam jangka
panjang atau infeksi berulang sehingga anak terlalu pendek untuk seusianya.
2. Cara mengetahui bahwa anak stunting
Dengan mengukur tinggi badan naka dengan membandingkan tinggi badan naka dengan
standar WHO, dikategorikan sangat pendek dengan nilai z-score< -3SD dan pendek dengan nilai z-
score ≥ -3SD s/d < -2SD
3. Penyebab Stunting
 Asupan Gizi
Kurangnya asupan gizi sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun (1000 HPK)
 Keadaan Kesehatan
Usia balita yang rentan terhadap infeksi (penyakit infeksi) atau keberadaan infeksi yang
berulang
 Berat Badan Lahir
Ibu hamil dengan status gizi KEK jika memiliki Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5 cm,
berisiko akan melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) yang jika tidak segera
ditangani dengan baik akan berisiko mengalami stunting
 ASI EKSLUSIF
Anak yang tidak mendapatkan Asi Eksklusif rentan terhadap stunting

4. Dampak Stunting
 Jangka Pendek
1. Terganggunya perkembangan otak dan kecerdasan
2. Gangguan pertumbuhan fisik
3. Gangguan metabolisme dalam tubuh
 Jangka Panjang
1. Kemampuan kognitif dan prestasi belajar
2. Menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit
3. Resiko tinggi untuk munculnya penyakit degeneratif (diabetes, jantung, stroke, kegemukan,
kanker)
4. Serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas
ekonomi

5. Upaya Penanggulangan Stunting


Inovasi Gizi “KELOLA GIZI”
K : Kunjungi rumah anak baduta stunting
E : Edukasi orang tua atau orang terdekat
L : Lakukan pengukuran antropometri
O : Olah makanan baduta dengan benar
L : Lanjutkan pemberian makanan yang sesuai dengan usia
A : Akses air bersih

G : Gunakan jamban sehat


I : Ibu membawa anak ke puskesmas untuk periksa kecacingan dan HB
Z :Zat Gizi yang seimbang
I : Ingatkan ibu untuk selalu datang ke posyandu setiap bulan

KELOLA GIZI merupakan suatu inovasi yang dirancang untuk mengurangi angka prevalensi
stunting di Desa Klatanlo yang dilakukan oleh petugas gizi Puskesmas Boru, dengan mengedukasi ibu
atau orang terdekat anak baduta.
Ini merupakan terobosan yang didasarkan pada data baduta yang banyak mengalami masalah gizi
terutama stunting yang disertai dengan gizi buruk atau gizi kurang di posyandu Diri Lalong.
Kurangnya tingkat pengetahuan, kesadaran dan kemauan orang tua untuk mendukung berbagai
program mengenai gizi mendorong kami untuk lebih semangat melakukan inovasi.

Prosedur dalam melaksanan “KELOLA GIZI”


1. Mengunjungi rumah baduta stunting
Kunjungan rumah dilakukan minimal 3 kali dalam 1 bulan yang dilakukan oleh petugas gizi dan
menandatangi absen yang sudah terlampir.
2. Edukasi ibu atau orang terdekat
Sebelum melakukan edukasi dilakukan sedikit wawancara untuk mengisi kuesioner (pre tes)
untuk menilai pengetahuan ibu. Bentuk kuesioner adalah pilihan berganda (multipel choise)
dengan jumlah pertanyaan 20, setiap pertanyaan yang benar diberi nilai 1 dan yang salah nilainya
0.
Lalu lakukan edukasi gizi kepada ibu atau orang terdekat baduta.
3. Lakukan pengukuran antopometri
Lakukan pengukuran tinggi badan/panjang badan dan catat hasilnya pada form yang sudah
disediakan
4. Olah makanan baduta dengan benar
Ajari ibu mengolah makanan baduta dengan benar
5. Pemberian makanan sesuai usia
Anjuran makanan sesuai usia terlampir
6. Akses air bersih
Gunakan air bersih setiap hari, baik untuk mencuci tangan, mandi, dan lain-lain.
7. Gunakan jamban sehat
Gunakan jamban sehat untuk mengurangi tersebarnya bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.
8. Ibu membawa ke puskesmas untuk periksa kecacingan dan HB
Pemeriksaan kecacingan dilakukan minimal 2 kali dalam setahun atau 6 bulan sekali, ini adalah
pemeriksaan yang penting karena anak yang tidak naik berat badannya atau bahkan menurun
setiap bulannya kemungkinan besar mengalami kecacingan.dan lakukan pemeriksaan HB
9. Zat Gizi yang seimbang
Pastikan ibu memberi anak gizi seimbang
10. Ingatkan ibu untuk selalu datang posyandu setiap bulan
Beri tahu ibu pentingnya posyandu sehingga setiap tanggal posyandu ibu bisa memberi tanda di
kalender

6. MP-ASI
a) MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi
atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI dan berupa
makanan padat atau cair yang diberikan secara bertahap sesuai usia dan kemampuan
pencernaan bati atau anak.
b) Macam MP-ASI :
1) MP-ASI dari bahan makanan lokal yang dibuat sendiri
2) MP-ASI pabrikan yang difortifikasi dalam bentuk bungkusan, kaleng atau botol
c) Bentuk MP-ASI
i. Makanan Lumat yaitu sayuran, daging/ikan/telur, tahu/tempe dan buah yang
dilumatkan/disaring, seperti tomat saring, pisang lumat halus, pepaya lumat, air jeruk
manis, bubur susu dan bubur ASI
ii. Makanan lembik atau dicincang yang mudah ditelan anak, seperti bubur nasi campur,
nasi tim halus, bubur kacang hijau
iii. Makanan keluarga seperti nasi dengan lauk pauk, sayur dan buah
d) Pratik Pemberian MP-ASI yang Dianjurkan
Usia Rekomendasi
Frekuensi (per Berapa banyak setiap Tekstur (kekentalan/ Variasi
hari) kali makan konsistensi
6 - 9 bulan 2-3 x makan 2-3 sdm penuh dan Bubur kental/ makanan ASI (bayi
ditambah ASI secara perlahan sampai keluarga lumat disusui sesering
1-2 x makanan ½ mangkuk berukuran yg diinginkan)
selingan 250 ml tiap kali makan + makanan
9-12 bulan 3-4 kali makan ½ sampai ¾ mangkuk Makanan keluarga yg hewani
ditambah ASI berukuran 250 ml dicincang/ dicacah atau (makanan lokal)
1-2 kali makanan lembik
makanan + makanan
selingan pokok (bubur,
12 – 24 3 - 4 kali makan ¾ sampai 1 mangkuk Makanan yang di iris-iris makanan lokal
bulan ditambah ASI ukuran 250 ml atau makanan keluarga lainnya)
1 – 2 kali
makanan + kacang
selingan (makanan lokal)

+ buah-buahan /
sayuran
(makanan lokal)

+ bubuk tabur
gizi / Taburia

e) Apa yang perlu diperhatikan bila anak mulai makan MPASI?


1. MP-ASI yang diberikan pertama sebaiknya adalah makanan lumat berbahan dasar
makanan pokok tertutama beras/tepung beras, karena beras bebas gluten yang dapat
menyebabkan alergi
2. Bila bayi sudah mulai makan MP-ASI, bayi memerlukan waktu untuk membiasakan
diri pada rasa maupun bentuk makanan baru tersebut.
3. Perkenalkan aneka jenis buah sayur lauk sumber protein dalam MP-ASI, bertahap
sambil mengamati reaksi bayi terhadap makanan yang diperkenalkan.
4. Ketika anak bertambah besar, jumlah yang diberikan juga bertambah. Pada usia 12
bulan, anak dapat menghabiskan 1 mangkuk kecil penuh makanan yang bervariasi
setiap kali makan.
5. Berikan makanan selingan terjadwal dengan porsi kecil seperti roti atau biskuit yang
dioles dengan mentega/selai kacang/mesyes, buah dan kue kering.
6. Beri anak makan 3x sehari dan 2x makanan selingan diantaranya secara terjadwal
7. Makanan selingan yang tidak baik adalah yang banyak mengandung gula tetapi
kurang zat gizi lainnya seperti minuman bersoda, jus buah yang manis, permen, es
lilin dan kue-kue yang terlalu manis.

f) Apa yang terjadi bila bayi terlalu awal atau terlambat mendapat MP-ASI?
1. Memberi MP-ASI terlalu awal/dini pada usia < 6 bulan akan :
(1) Menggantikan asupan ASI, membuat sulit memenuhi kebutuhan zat gizinya
(2) Makanan mengandung zat gizi rendah bila berbentuk cair, seperti sup dan bubur encer
(3) Meningkatkan risiko kesakitan :
i. Kurangnya faktor perlindungan
ii. MP-ASI tidak sebersih ASI
iii. Tidak mudah dicerna seperti ASI
iv. Meningkatkan risiko alergi
(4) Meningkatkan risiko kehamilan ibu bila frekuensi pemberian ASI kurang

2. Memberi MP-ASI terlambat pada usia > 6 bulan akan mengakibatkan:


(1) Kebutuhan gizi anak tidak dapat terpenuhi
(2) Pertumbuhan dan perkembangan lebih lambat
(3) Risiko kekurangan gizi seperti anemia karena kekurangan zat besi.

g) Tips pemberian MP-ASI


Seorang anak perlu belajar bagaimana cara makan, mencoba rasa dan tekstur makanan baru.
Anak perlu belajar mengunyah makanan, memindah-mindahkan makanan dalam mulut dan
menelannya dengan cara :
(a) Memberi perhatian disertai senyum dan kasih sayang
(b) Tatap mata anak dan ucapkan kata-kata yang mendorong anak untuk makan
(c) Beri makan anak dengan sabar dan tidak tergesa-gesa
(d) Tunggu bila anak sedang berhenti makan dan suapi lagi setelah beberapa saat, jangan
dipaksa
(e) Cobakan berbagai bahan makanan, rasa dan tekstur agar anak suka makan
(f) Beri makanan yang dipotong kecil, sehingga anak dapat belajar memegang dan makan
sendiri.

h) Tabel Resep Makanan Pendamping Asi Lokal


1. Makanan Lumat
1) Bubur Sumsum Kacang Hijau (MP-ASI Sederhana)
(a) Bahan :
1. 15 gr (1,5 sdm) tepung beras
2. 10 gr (1 sdm) kacang hijau, rebus, haluskan
3. 75 cc (1/3 gelas belimbing) santan encer
4. 20 gr daun bayam, iris halus
(b) Cara membuat :
1. Rebus kacang hijau dan daun bayam, saring dengan saringan atau blender halus,
sisihkan.
2. Campurkan sedikit air hangat dengan tepung beras hingga larut,
3. Tambahkan hasil saringan nomor 1, aduk rata.

Nilai gizi :
Energi : 152,7 kkal Fe : 1,5 mg
Protein : 3,3 gr Vitamin A : 104,0 µg
Lemak : 7,8 gr Vitamin C : 7,3 mg
KH : 18,9 gr Zink : 0,6 mg

2) Bubur Beras Merah (MP-ASI Lengkap)


(a) Bahan :
1. 15 gr beras merah/ 30 gr nasi beras merah
2. 10 gr (1 sdm datar) ikan, haluskan
3. 10 gr (1 sdm) kacang tolo, haluskan
4. 20 gr daun bayam, iris tipis
5. 1 sdt minyak kelapa
6. 50 gr (1 buah sedang) jeruk manis, ambil airnya, sisihkan
(b) Cara membuat :
1. Masak beras merah hingga matang
2. Masukkan ikan, kacang tolo, aduk hingga matang
3. Sesaat sebelum matang, masukkan daun bayam, minyak kelapa, aduk hingga
matang
4. Angkat, hidangkan dengan perasan air jeruk
Nilai gizi :
Energi : 150 kkal Fe : 1,2 mg
Protein : 4,9 gr Vitamin A : 110,8 µg
Lemak : 6,0 gr Vitamin C : 33,1 mg
KH : 20,7 gr Zink : 0,6 mg

3) Bubur Tepung Jagung (MP-ASI Lengkap)


(a) Bahan :
1. 15 gr (1 1/2 sdm) tepung jagung
2. 10 gr (1 sdm) ikan, haluskan
3. 5 gr (1 sdt) tempe, haluskan
4. 25 gr pisang kepok, potong kecil
5. 20 gr daun kangkung, iris tipis
6. 1 sdt minyak kelapa Air matang secukupnya
(b) Cara membuat :
1. Ikan, tempe, pisang, rebus hingga matang
2. Sesaat akan matang, masukkan daun kangkung, angkat lalu saring
3. Cairkan tepung jagung dengan sedikit air, lalu masak dengan air dan tambahkan
minyak
4. Setelah matang dan kental, masukkan hasil saringan no 2, aduk hingga rata, siap
dihidangkan.
Nilai gizi :
Energi : 150 kkal Fe : 1,1 mg
Protein : 4,6 gr Vitamin A : 93,3 µg
Lemak : 6,3 gr Vitamin C : 7,8 mg
KH : 20,6 gr Zink : 0,5 mg

4) Bubur Singkong Saus Jeruk (MP-ASI Lengkap)


(a) Bahan :
1. 30 gr singkong putih, rebus dan haluskan
2. 10 gr (1 sdm datar) daging ikan, cincang halus
3. 10 gr (1 sdm datar) tahu, haluskan
4. 20 gr daun bayam, potong halus
5. 1 1/2 sdt minyak kelapa
6. 100 cc (1/2 gelas belimbing) kaldu asli
7. 50 gr jeruk manis, ambil sarinya, sisihkan
(b) Cara membuat kaldu :
1. Bahan yang bisa digunakan tulang ayam/ceker ayam/kepala dan tulang ikan/potongan
wortel, daun bawang, seledri, bawang bombay/kulit udang
2. Tambahkan air secukupnya, didihkan
3. Setelah mendidih, api dikecilkan dan biarkan +12 jam.
Cara membuat bubur :
1. Rebus air kaldu, masukkan singkong putih, daging ikan, tahu dan minyak kelapa, aduk-
aduk hingga setengah matang.
2. Masukkan daun bayam, aduk hingga matang. Jika airnya mengental dapat ditambahkan
air matang.
3. Angkat, lalu saring halus atau diblender. Sebelum disajikan tambahkan saus jeruk
Nilai gizi :
Energi : 155,9 kkal Fe : 1,6 mg
Protein : 4,6 gr Vitamin A : 112,4 µg
Lemak : 8,2 gr Vitamin C : 42,1 mg
KH : 17,9 gr Zink : 0,3 mg

5) Bubur Kentang Saus Pepaya (MP-ASI Lengkap)


(a) Bahan :
1. 40 gr kentang, rebus dan haluskan
2. 10 gr (1 sdm datar) ikan segar cincang halus
3. 5 gr (1 sdt) kacang merah, rebus dan haluskan
4. 20 gr labu siam 75 cc (1/3 gelas belimbing) santan Air secukupnya
5. 30 gr pepaya, haluskan, sisihkan
(b) Cara membuat :
1. Campur kentang, ikan segar, kacang merah dengan sedikit air, didihkan sambil diaduk.
2. Masukkan santan sedikit demi sedikit, aduk terus
3. Sesaat akan matang tambahkan labu siam, aduk
4. Setelah matang, angkat. Dapat disaring dengan saringan atau di blender
5. Hidangkan dengan saos pepaya
Nilai gizi :
Energi : 155,9 kkal Fe : 1,6 mg
Protein : 4,6 gr Vitamin A : 112,4 µg
Lemak : 8,2 gr Vitamin C : 42,1 mg
KH : 17,9 gr Zink : 0,3 mg
2. Makanan Lembik
1) Nasi Tim Kangkung Saos Pepaya (MP-ASI Lengkap)
(a) Bahan :
1. 50 gr nasi aron
2. 10 gr ikan haluskan
3. 20 gr tempe haluskan
4. 15 gr kangkung
5. 10 gr tomat
6. 1 sdt minyak kelapa
7. 75 cc (1/3 gelas belimbing) kaldu
8. 50 gr pepaya, haluskan
(b) Cara membuat :
1. Masukkan nasi aron, ikan, tempe, minyak kelapa ke dalam mangkok tim
2. Tambahkan air kaldu, tim hingga matang
3. Masukkan kangkung dan tomat, tim hingga matang
4. Angkat, sajikan dengan saos pepaya
Nilai gizi :
Energi : 187,5 kkal Fe : 1,0 mg
Protein : 7,9 gr Vitamin A : 124,7 µg
Lemak : 7,2 gr Vitamin C : 36,7 mg
KH : 24,0 gr Zink : 0,7 mg

2) Tim Jagung Muda Saos Melon (MP-ASI Lengkap)


(a) Bahan :
1. 50 gr pupil jagung muda, tumbuk kasar
2. 20 gr ikan, haluskan
3. 25 gr tahu, haluskan
4. 15 gr daun kangkung
5. 10 gr tomat, buang kulitnya 1 sdt minyak kelapa
6. 75 cc (1/3 gelas belimbing) kaldu
(b) Cara membuat :
1. Letakkan jagung muda, ikan, tahu dalam wadah tim
2. Masukkan air kaldu, tim hingga matang
3. Tambahkan kangkung, tomat, minyak kelapa, tim hingga matang
4. Angkat, dan siap disajikan
Nilai gizi :
Energi : 165,1 kkal Fe : 2,3 mg
Protein : 8,4 gr Vitamin A : 82,8 µg
Lemak : 7,7 gr Vitamin C : 11,6 mg
KH : 18,5 gr Zink : 0,6 mg

3) Tim Menado Pisang (MP-ASI Lengkap)


(a) Bahan :
1. 25 gr jagung muda, tumbuk kasar
2. 25 gr labu kuning, potong dadu
3. 25 gr pisang ambon, potong tipis
4. 20 gr ikan segar, cincang
5. 25 gr tahu, potong-potong
6. 15 gr daun kangkung, iris tipis 10 gr tomat, buang kulit
7. 1 sdt minyak kelapa
8. 75 cc (1/3 gelas belimbing) kaldu
(b) Cara membuat :
1. Letakkan jagung muda, labu kuning, ikan segar, tahu pada mangkok tim
2. Tambahkan air kaldu, tim hingga matang
3. Masukkan pisang ambon, daun kangkung, tomat, minyak kelapa, tim hingga matang
4. Angkat, siap dihidangkan
Nilai gizi :
Energi : 151,7 kkal Fe : 2,1 mg
Protein : 7,8 gr Vitamin A : 165,3 µg
Lemak : 7,6 gr Vitamin C : 11,9 mg
KH : 16,2 gr Zink : 0,6 mg

4) Nasi Tim Beras Merah (MP-ASI Sederhana)


(a) Bahan :
1. 20 gr beras merah, masak dengan air hingga lunak
2. 20 gr ikan segar, cincang
3. 15 gr wortel, parut
4. 10 gr tomat, buang kulitnya
5. 75 cc (1/3 gelas belimbing) santan encer
Dapat ditambahkan daun bawang, seledri, bawang bombay
(b) Cara membuat :
1. Letakkan nasi merah, ikan segar pada wadah tim
2. Tambahkan santan, tim hingga matang
3. Tambahkan wortel dan tomat, tim hingga matang
4. Siap dihidangkan
Nilai gizi :
Energi : 176,8 kkal Fe : 1,3 mg
Protein : 6,1 gr Vitamin A : 250,4 µg
Lemak : 8,6 gr Vitamin C : 3,7 mg
KH : 19,7 gr Zink : 0,8 mg

5) Nasi Tim Tempe (MP-ASI Sederhana)


(a) Bahan :
1. 50 gr nasi aron
2. 15 gr tempe, iris tipis
3. 20 gr labu siam, iris tipis
4. 10 gr tomat, buang kulitnya
5. 75 cc (1/3 gelas belimbing) santan encer
Dapat ditambahkan daun bawang, seledri, bawang bombay
(b) Cara membuat :
1. Letakkan nasi aron, tempe pada wadah tim
2. Tambahkan santan encer dan bumbu, tim hingga matang
3. Tambahkan labu siam dan tomat, tim hingga matang
4. Angkat, siap dihidangkan

Nilai gizi :
Energi : 189,6 kkal Fe : 1,1 mg
Protein : 5,1 gr Vitamin A : 14,6 µg
Lemak : 8,9 gr Vitamin C : 3,9 mg
KH : 21,6 gr Zink : 0,8 mg
PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BORU
KECAMATAN WULANGGITANG
Email :puskesmasboruwulanggitang@gmail.com

DAFTAR HADIR KUNJUNGAN RUMAH BADUTA STUNTING PADA PROGRAM


KELOLA GIZI DI DESAKLATANLO
No Tanggal Nama Ibu Nama Anak Alamat TTD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BORU
KECAMATAN WULANGGITANG
Email :puskesmasboruwulanggitang@gmail.com

FORM PENIMBANGAN DAN PENGUKURAN BADUTA STUNTING


DI DESA KLATANLO
No Nama Anak JK Usia BB TB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
KUESIONER (PRE TEST)
I. KUESIONER DATA DASAR
1. Petugas
2. Tgl wawancara
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama Ibu/Responden
2. Umur Ibu/Responden
3. Pendidikan Ibu/Responden 1. Tidak tamat SD a.
2. Tamat SD
3. SLTP
4. SLTA
5. Akademi/D-III
6. Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan Ibu/Responden 1. Tidak bekerja a.
2. Buruh
3. Pedagang/wiraswata
4. Petani
5. Peg.swata
6. Peg.negeri
7. Lainnya, sebutkan
5. Usia berapa Ibu pertama kali
melahirkan
6. Anak ke berapa yang mengalami
stuting
II. KUESIONER PENGETAHUAN GIZI IBU
Petunjuk: Lingkarilah jawaban yang sesuai.
No. Pertanyaan Jawaban Skor
A. ASI Eksklusif
1. Apakah ibu mengetahui apa itu ASI EKSKLUSIF, Jika ya a. Ya
sebutkan................................................ b. Tidak
2. Apakah ibu memberikan ASI EKSKLUSIFpada anak c. Ya
d. tidak
3. ASI merupakan makanan yang paling penting untuk balita a. ya
karena mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh b. tidak
bayi.
4. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sampai 6 bulan. b. ya
c. tidak
5. Memberikan ASI dapat meningkatkan kekebalan bayi. a. ya
b. tidak
B. Pemberian MP-ASI

6. Bayi yang baru lahir diberikan makanan tambahan seperti a. ya


susu formula, bubur formula, pisang, madu atau teh. b. tidak
7. Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) a. ya
sebaiknya diberikan setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan. b. tidak
8. Tujuan pemberian MP-ASI adalah untuk melengkapi zat a. ya
gizi yang tidak terdapat pada ASI b. tidak
9. Bayi yang berusia 6-9 bulan saatnya diberikan makanan a. ya
lumat, misalnya bubur kental atau bubur yang dihaluskan b. tidak
10. Pada usia 9-12 bulan saatnya makanan sudah dalam bentuk a. ya
lembik atau lunak b. tidak

C. Memantau Pertumbuhan Anak

11. Apakah jika berat badan bayi berada pada a. ya


garis merah KMS berarti status gizi baik b. tidak
12. Cara terbaik untuk mengetahui pertumbuhan a. ya
anak sebaiknya ditimbang setiap bulan b. tidak
II. KUESIONER POLA ASUH
Petunjuk : Lingkarilah jawaban yang sesuai
No. Pertanyaan Jawaban Skor
A. Pemberian Makanan Anak
13. Bagaimana variasi menu atau a. Makanan pokok, sayur, lauk,
hidangan yang ibu beri kepada buah dan susu
balita b. Makanan pokok dan sayur
14. Makanan apa yang sebaiknya c. Bubur
diberikan pada anak umur 12- d. Makanan biasa/makanan
23 bulan keluarga
15. Siapa yang sering memberikan a. Ibu
makanan anak setiap hari b. Orang lain
16. Apakah ibu memberikan a. Ya
makanan sambil berkomunikasi b. Tidak
17. Apa yang ibu lakukan jika anak a. Membujuk anak
tidak mau makan b. Membiarkan tidak makan atau
memaksa nya

B. Perawatan Anak

18. Berapa kali ibu memandikan a. 2. Kali sehari


anak dalam sehari ? b. Kadang-kadang kalau dia mau
19. Apa yang ibu lakukan jika anak a. Membawa ke Puskesmas
sakit ? b. Membiarkan nya
20. Apakah anak pernah di periksa a. Pernah
kecacingan ? b. Tidak pernah

Anda mungkin juga menyukai