Anda di halaman 1dari 40

STUNTING & NUTRISI PADA

ANAK di 1000 HPK


Oleh : Mayor Ckm (K) dr.Reny Widayanti, Sp.A, C.M.C

1
PREVALENSI

• Stunting di Indonesia  salah satu permasalahan kesehatan, Urutan 4 Dunia

• Riskesdas 2018  30,8 %

• Profil Kesehatan Indonesia 2019  27,7%

• Studi Status Gizi Indonesia 2021  24,4 %

• Studi Status Gizi Indonesia 2021  23,5% Balita di Jatim

• TARGET 2024  14%

2
PENGERTIAN

• Stunting  TB anak lebih pendek untuk usianya  masalah gizi kronis 


sejak bayi dalam kandungan & pada masa awal setelah lahir sampai usia 2
tahun.

• Stunting  STUNTED (perawakan pendek dengan PB/TB menurut usia


dibawah -2SD berdasarkan kurva standar WHO)  kekurangan gizi kronik
terutama saat usia 2 tahun pertama kehidupan (1000 hari pertama)

3
4
5
CARA MENGENALI STUNTING PADA
BALITA
1. Ukur Panjang/Tinggi Badan Anak
- posisi berbaring : < 2 tahun
- posisi berdiri : > 2 tahun

2. Plot pada grafik pertumbuhan PB/TB menurut usia & jenis kelamin
- PB/U (TB/U) < -2 Zscore  STUNTED (pendek)
- PB/U (TB/U) < -3 Zscore  SEVERLY STUNTED (sangat pendek)

6
Anak dibawah 2 Tahun

Anak diatas 2 Tahun

7
Apakah semua anak yang berperawakan pendek (stunted)
disebut stunting ? TIDAK

• Perawakan pendek dengan riwayat berat badan tidak naik (saat 2


tahun pertama kehidupan )

• STUNTING  dimulai dengan penurunan BB (weight faltering) saat 2


tahun pertama kehidupan  penurunan fungsi kognitif  hambatan
pertumbuhan linier (STUNTED)

8
• Growth faltering/weight faltering/gagal tumbuh/(at risk of) failure to
thrive  seorang bayi/anak tidak mengalami penambahan berat
badan sesuai dengan kurva pertumbuhan normal.

• Weight Faltering  asupan nutrisi tidak adekuat, kebutuhan nutrisi


meningkat

9
Penilaian tren pertumbuhan dengan KMS
TIDAK BAIK,
menurun
TIDAK BAIK,
Pertumbuhan BAIK,
mendatar
sejajar dengan
garis pada grafik

Pertumbuhan TIDAK BAIK,


BB naik tetapi menjauhi garis pada
grafik

10
• Asupan nutrisi tidak adekuat
Ketidaktersediaan pangan, kemiskinan, ketidaktahuan gizi lengkap
dan seimbang

• Kebutuhan nutrisi yang meningkat akibat penyakit yang mendasari


Infeksi akut/kronik (Diare, ISK, TB, dll)
Non infeksi (CHD, CKD, Thallasemia, dll)
Prematuritas, alergi makanan, dll

11
Growth faltering awal dari stunting

Growth faltering
Gizi Kurang
Waktu yang lama/
anak sakit2an

stunting

12
Growth faltering pada periode anak di Indonesia dimulai
saat umur 6 bulan (lelaki)

MP ASI
Tinggi badan (cm)

PB rerata

Umur (bulan)
13
Indonesia Basic Health Survey, 2010
Growth faltering pada periode anak di Indonesia dimulai
saat umur 6 bulan (perempuan)

MPASI
Tinggi badan (cm)

Panjang badan rerata

Umur (bulan)
14
Indonesia Basic Health Survey, 2010
Mengapa STUNTING menjadi masalah?

• Menurunkan kemampuan kognitif  pertumbuhan sel otak tidak optimal 2 tahun


pertama kehidupan

• Pertumbuhan sel otak memerlukan nutrisi  protein & lemak

• 25% pertumbuhan sel otak  dalam kandungan ibu

• Sampai 80% pertumbuhan otak  sampai usia 2 tahun

• Meningkatkan resiko penyakit obesitas, kencing manis, darah tinggi & penyakit
jantung coroner
15
16
Dampak kekurangan nutrisi pada anak
• Kekurangan nutrisi pada anak akan mempengaruhi kognitif dan
tingkah laku selama masa sekolah dan remaja.

• Mempengaruhi produktifitas, prestasi di sekolah yang buruk


dan tidak mampu menyelesaikan sekolah.

• Menurunkan potensi untuk mencari pekerjaan sehingga


pendapatan keluarga menjadi rendah

17
Efek Kurang Gizi pada Perkembangan Otak

18
DAMPAK MALNUTRISI SELAMA 1000
HARI PERTAMA KEHIDUPAN BERSIFAT
TIDAK DAPAT KEMBALI

19
REKOMENDASI PEMBERIAN NUTRISI
UNTUK MENCEGAH STUNTING
1. Inisiasi Menyusu Dini ( < 1 jam Lahir)
2. ASI Eksklusif selama 6 bulan
3. Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan di usia 6 bulan sambil
melanjutkan ASI
4. Berikan MPASI
- Tepat waktu
- Kandungan nutrisi cukup dan seimbang
- Aman
- Diberikan dengan cara yang benar
20
Rekomendasi WHO:
Pemberian makan pada anak

• Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan  pertumbuhan &


perkembangan anak.

• Kebutuhan nutrisi yang meningkat  makanan pendamping


ASI (MPASI) paling lambat usia 6 bulan sementara ASI
dilanjutkan.

WHO 2002 Global Strategy of infant and young child feeding 22


Makanan pendamping ASI (MPASI)

Terdapat 4 syarat pemberian MPASI:


1. Tepat waktu
MPASI ASI saja tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan
untuk tumbuh kembang anak (usia 6 bulan).

2. Adekuat
MPASI  mengandung makronutrien ( karbohidrat, protein, dan
lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral).

WHO 2002 Global Strategy of infant and young child feeding 23


3. Aman
 MPASI disiapkan, disimpan, dan disajikan dengan higienis dan
bahan yang aman.

4. Tepat cara pemberian


 Diberikan sesuai sinyal rasa lapar dan kenyang anak (Responsive
feeding).

24
WHO 2002 Global Strategy of infant and young child feeding
TEKSTUR, FREKUENSI & JUMLAH MAKAN
Umur Tekstur Frekuensi Jumlah rata2 /kali

6-8 bln Mulai dgn bubur halus, lembut, 2-3x /hari, ASI tetap sering Mulai dgn 2-3 sdm/x
cukup kental, dilanjutkan diberikan. ditingkatkan bertahap
bertahap menjadi lebih kasar Tergantung keinginan, dapat sampai ½ mangkok (= 125
diberikan 1-2x selingan ml)

ASI adalah yang Terbaik-Hanya untuk Kalangan Medis


9-11 bln Makanan yg dicincang halus 3-4x/hari , ASI tetap ½ mangkok (=125 ml)
atau disaring kasar, ditingkatkan diberikan.
semakin kasar sampai makanan Tergantung keinginan, dapat
bisa dipegang / diambil dgn diberikan 1-2x selingan
tangan

12-23 bln Makanan keluarga, bila perlu 3-4x/hari , ASI tetap ¾ sampai 1 mangkok
masih dicincang atau disaring diberikan. Dapat diberikan 1- (175-250 ml)
kasar 2x selingan tergantung selera

25
Makanan Pendamping ASI (WHO 2003)
Umur Energi dari Makan Snacks
MPASI utama
6-8 mo 200 kcal 2-3 times 1-2 times

9-11 mo 300 kcal 3-4 times 1-2 times

12-24 mo 550 kcal 3-4 times 1-2 times

26
MPASI ADEKUAT SECARA KUALITAS
1. Karbohidrat : 35 – 60%
2. Protein : 10 – 15% (utamakan sumber hewani)
3. Lemak : 30 – 45% (minyak, santan, mergarin, dll)
4. Buah atau sayur (hanya diperkenalkan)
5. ASI

27
TANDA SIAP MAKAN
1. Kontrol kepala
Kepala tetap tegak & stabil saat bayi didudukkan

2. Refleks menjulurkan lidah


Refleks menjulurkan lidah & refleks muntah

3. Selera makan meningkat


Tampak lapar bahkan dengan frekuensi menyusui 8-10x/hari

4. Tertarik
 Ingin tahu yang kita makan 28
ATURAN PEMBERIAN MAKAN
1. Jadwal
- Jadwal makan utama & snack harus teratur setiap hari
- Durasi makan dibatasi : tidak boleh lebih dari 30 menit
- Boleh mengkonsumsi air putih diantara waktu makan

2. Lingkungan
- Saat makan menyenangkan, tanpa paksaan
- Hindarkan distraksi/pengalih perhatian : mainan, televisi, perangkat
elektronik
29
ATURAN PEMBERIAN MAKAN
3. Prosedur
- Tawarkan porsi kecil
- Dorong anak untuk makan sendiri
- Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan  akhiri proses
makan
- Anak menunjukkan tanda tidak mau makan  tawarkan kembali
tanpa memaksa atau membujuk
- Bersihkan mulut bayi hanya setelah makan selesai

30
CONTOH JADWAL & MENU MAKANAN USIA 8 BULAN
06.00 – ASI
08.00 – NASI TIM SARING, TELOR TIM
10.00 – BISKUIT BAYI (FINGER FOOD)
12.00 – NASI TIM SARING IKAN LELE
14.00 – ASI
16.00 – PISANG MAS 1 BUAH (FINGER FOOD)
18.00 – NASI TIM SARING GULAI HATI AYAM
20.00 – ASI
24.00 – ASI (BILA BAYI MEMINTA) 31
BILA MENEMUKAN BAYI & ANAK
DENGAN STUNTING
1. Identifikasi Red Flag
- Kelainan jantung bawaan
- Keterlambatan perkembangan
- Wajah dismorfik
- Kenaikan berat tidak adekuat walaupun asupan kalori cukup
- Organomegali atau limfadenopati
- Infeksi saluran nafas, kulit atau infeksi saluran kemih yang berulang
- Muntah atau diare berulang

2. Nilai kecukupan asupan protein 32


APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH STUNTING
1. Deteksi dini growth faltering
Menilai tren pertambahan BB terutama 2 tahun pertama kehidupan

2. Menilai PB/TB  melihat resiko stunting pada usia 2 tahun pertama


kehidupan

33
Penilaian tren pertumbuhan dengan KMS
TIDAK BAIK,
menurun
TIDAK BAIK,
Pertumbuhan BAIK,
mendatar
sejajar dengan
garis pada grafik

Pertumbuhan TIDAK BAIK,


BB naik tetapi menjauhi garis pada
grafik

34
PB menurut umur

Normal

Pendek

Sangat Pendek

35
BB menurut umur

BB normal
BB kurang

BB sangat
kurang
36
PRINSIP PENCEGAHAN STUNTING
• Perbaiki asupan nutrisi yang cukup, lengkap dan seimbang. Pastikan
kecukupan asupan protein hewani
• Pastikan tidak ada penyakit penyerta yang meningkatkan kebutuhan
nutrisi : Diare, ISPA, ISK, Penyakit jantung bawaan, dll
• Pastikan bayi/batita aktif
• Pantau dengan pengukuran BB, PB dan LK secara teratur sebulan
sekali
• Segera rujuk ke dokter ahli jika terjadi weight faltering

37
Stunting is preventable : BUT
Need to act before the child is 2 years

Source: Victora et al 2010

The Critical “Window of Opportunity”:


1000 DAYS
Pregnancy: 9*30= 270 days
2 years: 365*2=730 days
38
TAKE HOME MESSAGES
• Stunting  nutritional short stature karena malnutrisi kronik
• Stunting  diawali weight faltering  gangguan kognitif dan
penurunan pertumbuhan (linear growth)
• Deteksi stunting  anak dengan perawakan pendek usia kurang dari 2
tahun  koreksi kenaikan BB dengan intervensi nutrisi  window
oppurtunity mencegah defek fungsi kognitif
• Pemberian nutrisi yang optimal usia 2 tahun pertama  mengatasi &
mencegah stunting
• Peran kader posyandu, bidan desa, perawat, dokter puskesmas 
deteksi dini weight faltering  resiko stunting
39
TERIMA KASIH

40

Anda mungkin juga menyukai