Pengertian Gizi Dan Usia Anak Sekolah Fungsi Gizi Untuk Anak Sekolah Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimaL Memperbaiki gizi anak Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya Asupan Makanan Untuk Anak Usia Sekolah
a) Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses
Tubuh Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. - Memberi Energi Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Usia Sekolah
Usia Sekolah adalah usia puncak
pertumbuhan. Perubahan Sikap Terhadap Makanan. Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan. Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah
Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak.
Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan nutrisi yang baik dalam hal protein, energi dan komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan. Pola makan yang dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut. Upaya Peningkatan Gizi Anak Sekolah WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting Sc melalui upaya promotif danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan reha yang berkualitas adalah : a) Promotif dan Pencegahan 1. Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll) 2. Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani 3. Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular 4. Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah 5. Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah 6. Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar 7. Imunisasi anak sekolah b) Kuratif dan rehabilitasi. 1. Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah 2. Pengananan pertama kecelakaan di sekolah 3. Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku d gangguan belajar Faktor yg mempengaruhi Kebiasaan Makan Anak Usia Sekolah Faktor perilaku termasuk disini adalah cara berpikir, berperasaan, berpandangan tentang makanan. Faktor lingkungan sosial, segi kependudukan dengan susunan, tingkat dan sifat-sifatnya. Faktor lingkungan ekonomi, daya beli, ketersediaan uang kontan, dan sebagainya. Faktor ketersediaan bahan makanan, dipengaruhi oleh kondisi yg bersifat hasil karya manusia seperti sistem pertanian, prasaranan dan sarana kehidupan, dll Faktor perkembangan teknologi seperti bioteknologi yg menghasilkan jenis-jenis bahan makanan yang lebih praktis dan lebih bergizi, menarik, awet dan lainnya Cara membuat anak mau makan Berikan porsi yg pantas utk anak Mengizinkan mrk mengambil sendiri porsi yg mrk kehendaki Makanan baru hendaknya disajikan ketika anak sedang lapar. Pola mkn org tua sebaiknya memenuhi anjuran gizi seimbang shg bisa diterapkan pd anak-anaknya krn kebiasaan mkn baik yg ditanamkan sejak kecil akan berbekas sampai usia dewasa kelak. situasi lingkungan yg nyaman Pd umumnya anak-anak tdk menyukai cita rasa yg menyengat (mrk menyukai makanan yg tdk terlalu asin & pedas). Hal yang harus diperhatikan Sarapan Pagi – kebiasaan sarapan sblm anak berangkat ke sekolah jgn sampai ditinggalkan. – ¼ kebutuhan sehari (energi =450 – 500 kkal; protein 8 – 9 g) Bekal Sekolah, – Kandungan gizi : energi = 300 kkal ; protein 5 -7 g – keuntungan : • Anak-anak dapat dihindarkan dari gangguan rasa lapar • Menghindarkan anak dari kekurangan kalori (JARANG SARAPAN). • Menghindarkan kebiasaan jajan untuk menghindarkan dari gangguan penyakit. Usia 6 – 9 tahun Menurut Widya karya Pangan dan gizi tahun 2004 angka kecukupan untuk anak 6- 9 tahum Energi : 1800 kkal Protein : 45 gram Vitamin A : 500 ug RE Vitamin B 1 : 0,9 mg Vitamin C :45 mg Kalsium : 700 mg Zat besi : 10 mg Anjuran porsi makan sehari nasi 4 porsi (1 p nasi = 150 g nasi) Sayuran 3 porsi (1 p sayur = 100 g) 3 porsi buah (1 p buah = 100 g) Tempe 3 porsi ( 1 p tempe = 50 g) Daging 2 porsi (1 p daging = 50 g) Susu 1 porsi (1 p susu = 200 ml = 1 gls) Minyak 5 porsi (1 p minyak = 5 g) Gula 2 porsi (1 p gula = 10g) Usia 10 – 12 tahun Menurut Widya karya Pangan dan gizi tahun 2004 angka kecukupan untuk anak 10- 12 tahum Energi : 2050kkal Protein : 50 gram Vitamin A : 600 ug RE Vitamin B 1 : 1 mg Vitamin C :50 mg Kalsium : 1000 mg Zat besi : 13 mg Anjuran porsi makan sehari untuk anak laki- laki nasi 5 porsi (1 p nasi = 150 g nasi) Sayuran 3 porsi (1 p sayur = 100 g) Buah 4 porsi (1 p buah = 100 g) Tempe 3 porsi ( 1 p tempe = 50 g) Daging 2 ½ porsi (1 p daging = 50 g) Susu 1 porsi (1 p susu = 200 ml = 1 gls) Minyak 5 porsi (1 p minyak = 5 g) Gula 2 porsi (1 p gula = 10g) Anjuran porsi makan sehari untuk anak perempuan nasi 4 porsi (1 p nasi = 150 g nasi) Sayuran 3 porsi (1 p sayur = 100 g) Buah 4 porsi (1 p buah = 100 g) Tempe 3 porsi ( 1 p tempe = 50 g) Daging 2 ½ porsi (1 p daging = 50 g) Susu 1 porsi (1 p susu = 200 ml = 1 gls) Minyak 5 porsi (1 p minyak = 5 g) Gula 2 porsi (1 p gula = 10g) Upaya yang Diperlukan
Meningkatkan Status Gizi dengan
PMT-AS Memberikan obat cacing secara rutin Membiasakan sarapan pagi USAHA KESEHATAN SEKOLAH Pemberian Makanan Tambahan
Pemerintah pernah melakukan Program
PMT-AS secara Nasional tetapi di era otonomi tidak semua daerah ada. PMT Mandiri bisa dilakukan melalui kerjasama sekolah dan orang tua Keuntungan PMT-AS anak tidak sembarangan jajan anak sudah ada jaminan makanan di sekolah. akan lebih murah dibanding anak jajan di luar di sekolah yang tidak ada jaminan gizi dan kebersihan. meringankan tugas ibu dalam memberi bekal makanan pada anaknya. dapat dikenalkan berbagai jenis bahan makanan status gizi anak menjadi lebih baik, diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar