Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan jajan dengan berat
badan anak pra sekolah. Anak yang memiliki kebiasaan jajan beresiko 7,012 kali lebih
besar mengalami overweight atau obesitas dibandingkan anak yang tidak memiliki
kebiasaan jajan. Penelitian lain menunjukkan bahwa adanya hubungan antara
frekuensi makan jajanan dengan kejadian overweight atau obesitas pada anak remaja
usia 11 sampai 13 tahun. Pola konsumsi makanan jajanan berhubungan dengan kejadian
overweight/obesitas pada remaja. Dalam penelitian ini menunjukkan prevalensi
overweight/obesitas lebih tinggi pada anak yang mengkonsumsi 20% kalori dari
makanan jajanan dan anak yang konsumsi makanan jajanan > 3 kali per hari.
Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dalam ilmu gizi beracuan
pada “Piramida Gizi” yang dalam piramida gizi tersebut terdapat berbagai kelompok bahan
makanan. Pada baris pertama piramida ada kelompok karbohidrat ( nasi, roti, mie, bihun,
pasta, sereal dan sebagainya) yang merupakan sumber energi utama. Kelompok ini boleh
diasup dengan porsi terbesar 60-70%. Baris kedua adalah kelompok serat yang merupakan
sumber vitamin dan mineral. Kelompok ini masih boleh diasup denagn porsi banyak tetapi
tak sebanayk porsi karbohidrat. Kotak sayur lebih besar dari kotak buah menandakan, sayur
perlu diasup lebih banyak daripada buah. Baris ketiga yang terdiri atas dua kotak
merupakan kelompok sumber protein dan mineral. Kotak kanan adalah makanan sumber
protein hewani dan nabati. Kotak kiri adalah susu dan produknya. Baris ketiga menyempit
dibanding baris sebelumnya, yang berarti kebutuhannya lebih sedikit. Karena kelompok ini
mengandung cukup banyak lemak. Kolom puncak terdiri atas kelompok lemak dan minyak.
Yang termasuk di dalamnya antara lain: minyak goreng, lemak dari daging sapi maupun
ayam, saus salad, minuman bersoda, permen dan coklat. Kelompok ini menghasilkan
banyak kalori namun kandungan gizinya terbilang sedikit. Oleh karena itu, tidak dianjurkan
untu mengonsumsinya terlalu banyak.
Gizi seimbang terdapat dari makan makanan yang beranekaragam, makananan yang
beranekaragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan
tubuh dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Di dalam ilmu gizi terdapat triguna makanan
yang terdiri makanan yang mengandung sumber tenaga, pembangun dan pengatur.
Makanan yang mengandung sumber zat tenaga ialah beras, jagung, ubi, kentang, sagu, roti
dan mie. Makanan yang mengandung sumber zat tenaga digunakan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Makanan yang mengandung sumber zat pembangunan ialah tahu,
tempe, telur, ayam, ikan. Makanan yang mengandung sumber zat pembangun sangat
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Makanan yang mengandung sumber zat
pengatur terdapat pada sayur-sayuran dan buah, makanan ini mengandung berbagai vitamin
dan mineral yang berperan untuk melancarkan fungsinya organ-organ tubuh.
Oleh karena itu, penting halnya untuk memperhatikan kecukupan asupan gizi anak
setiap harinya. Penting juga memperhatikan usia anak karena tiap-tiap usia memiliki kadar
atau takaran keseimbangan gizinya masing-masing. Kualitas gizi yang baik sangat
menentukan kualitas kesehatan di negara tersebut. Mari bersama-sama memperhatikan
keseimbangan gizi anak guna meningkatkan kualitas hidup manusia di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2006. Riset Kesehatan Dasar 2006. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan. 2013. Ringkasan hasil prevalensi status gizi anak usia 5-12
tahun.Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi (2). Jakarta: Penerbit Papas Sinar Sinanti.