Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH GIZI DAN DIET

PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH DAN


REMAJA

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Anna Sunita, SKM, M.Epid

DISUSUN OLEH :
Ervira Afsari Putri NIM.P17320320055

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENRIAN KESEHATAN BANDUNG


D3 KEPERAWATAN BOGOR
2020-2021
KATA PENGANTAR

Puja puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pemberian
Nutrisi Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja”. Atas izin-Nya lah saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Gizi dan Diet di program studi
Keperawatan Bogor Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung. Selain itu saya juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai pemberian nutrisi bagi anak
usia sekolah dan remaja.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Anna Sunita, SKM, M.Epid
selaku dosen pembimbing serta seluruh dosen pengajar dan dosen penanggung jawab mata
kuliah Gizi dan Diet. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
saya.

Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Saya
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya terima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor, Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi
normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Tingkat gizi seseorang dalam
suatu masa bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa lampau, bahkan jauh
sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

Faktor yang secara langsung mempengaruhi status gizi dan nutrisi adalah asupan makan
dan penyakit infeksi. Berbagai faktor yang melatarbelakangi kedua faktor tersebut misalnya
faktor ekonomi, keluarga, produktivitas dan pengetahuan tentang gizi anak tersebut
(Suhardjo, 2003).

Usia remaja (10-19 tahun) biasanya sangat rentan terhadap masalah gizi dan nutrisi,
karena pada usia remaja banyak mengalami perubahan secara hormonal dan berpengaruh
pada perubahan fisiknya. Pertumbuhan fisik menyebabkan remaja membutuhkan asupan
nutrisi yang lebih besar dari pada masa anak-anak. Ditambah lagi pada masa ini, remaja
sangat aktif dengan berbagai kegiatan, baik itu kegiatan sekolah maupun olahraga. Khusus
pada remaja putri, asupan nutrisi juga dibutuhkan untuk persiapan reproduksi (Sundari,
2004).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan bahwa Indonesia masih
mengalami masalah gizi terkait dengan asupan makanan yang tidak seimbang. Secara
nasional, penduduk Indonesia yang mengkonsumsi makanan di bawah 70% dari Angka
Kecukupan Gizi (AKG) sebanyak 40,6%. Masalah kekurangan konsumsi energi dan protein
ini banyak dijumpai pada generasi muda Indonesia, yakni pada anak usia sekolah (41,2%)
dan kelompok usia remaja (54,5%). Asupan zat gizi yang buruk pada anak usia sekolah akan
mempengaruhi konsentrasi dan prestasi belajar karena adanya hambatan pada pertumbuhan
otak dan tingkat kecerdasan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gizi dan nutrisi?
2. Apa pengertian anak usia sekolah dan remaja?
3. Bagaimana kebutuhan gizi dan nutrisi bagi anak usia sekolah dan remaja?
4. Apa tujuan dari pemberian gizi dan nutrisi pada anak usia sekolah dan remaja?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengarui pemberian gizi dan nutrisi ?
6. Bagaimana cara membuat menu makan yang bergizi seimbang untuk anka usia
sekolah dan remaja?

1.3 tujuan
1. Mengetahui apa itu gizi dan nutrisi
2. Mengetahui apa itu anak usia sekolah dan remaja
3. Mengetahui kebutuhan gizi dan nutrisi apa saja yang harus diberikan pada anak usia
sekolah dan remaja
4. Mengetahui tujuan dari pemberian gizi dan nutrisi
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian gizi dan nutrisi
6. Mengetahui bagaimana cara membuat menu makanan yang bergizi seimbang untuk
anak usia sekolah dan remaja
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gizi dan Nutrisi


Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan
yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang
diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa
disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan
zat pengatur.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu
jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan
makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat
tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga
dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah
kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan,
ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang. Makanan sumber
zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung
berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi
organ-organ tubuh.

2.2 Pengertian Anak Usia Sekolah dan Remaja


 Pengertian Anak Usia Sekolah
Anak usia sekolah adalah anak yang berusia antara 6-12 tahun. Seorang anak
dikatakan memasuki tahap middle childhood ketika berada pada usia 5-10 tahun.
Anak usia sekolah dapat dikategorikan dalam fase pra-remaja, yaitu anak yang
berada pada usia 9-12 tahun untuk perempuan dan 10-12 tahun untuk laki- laki.
Pada masa ini anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik secara
psikologis maupun kognitif (Arimurti 2012).

 Pengertian Remaja
Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki masa dewasa. Perubahan perkembangan tersebut meliputi aspek fisik, psikis
dan psikososial. Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.
Remaja ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial (Sofia &
Adiyanti, 2013)

2.3 Kebutuhan Gizi dan nutrisi Anak Usia Sekolah dan Remaja

Kebutuhan gizi anak usia sekolah dan remaja relatif lebih besar daripada
anak dibawahnya, karena pertumbuhan lebih cepat terutama penambahan tinggi
badan. Perbedaan kebutuhan gizi anak laki-laki dan perempuan dikarenakan anak
laki-laki lebih banyak melakukan aktifitas fisik sehingga membutuhkan energi
lebih banyak. Sedangkan perempuan sudah masuk masa baligh sehingga
membutuhkan protein dan zat besi yang lebih banyak (Istianty dan Ruslianti,
2013).
Golongan ini disebut golongan anak sekolah yang biasanya mempunyai
banyak perhatian dan aktifitas di luar rumah sehingga sering melupakan waktu
makan. Makan pagi (sarapan) perlu diperhatikan untuk menjaga kebutuhan tubuh,
dan supaya akan lebih mudah menerima pelajaran disekolah. Makanan anak usia
sekolah seperti makanan orang dewasa. Bertambahnya berbagai ukuran tubuh
pada proses tumbuh, salah satunya dipengaruhi oleh faktor gizi (Istianty dan
Ruslianti, 2013).
a. Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun dan memelihara otot, darah, kulit dan
jaringan serta organ tubuh. Pada anak, fungsi terpenting protein adalah untuk
pertumbuhan.

b. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energi , penyerapan beberapa vitamin.
Selain itu, lemak juga berfungsi untuk pertumbuhan, terutama sel otak.
c. Karbohidrat
Asupan karbohidrat secara tidak langsung berperan dalam proses
pertumbuhan. Konsumsi karbohidrat akan disimpan di dalam tubuh dalam
bentuk glikogen atau lemak tubuh.
d. Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil daripada protein,
lemak dan karbohidrat tetapi sangat esensial untuk tubuh. Keduanya
mengatur keseimbangan kerja tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.

Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Anak Usia Sekolah
Umur BB TB Energi Protein Lemak Karbohidrat
(thn) (kg) (cm) (kkal) (g) (g) (g)
7-9 27 130 1850 49 72 10
10-12
34 142 2100 56 70 13
(pria)
10-12
36 145 2000 60 67 20
(wanita)
Sumber : Kemenkes, 2013

Menurut Martianto (2006) rekomendasi kontribusi energi dan zat gizi sarapan
sebanyak 25 persen, makan siang 30 persen, makan malam 25 persen dan makan
selingan pagi dan sore masing-masing 10 persen.
2.4 Tujuan Pemberian Gizi dan nutrisi Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja

Nutrisi yang tepat itu sangat penting untuk menjaga kesehatan anak remaja, agar
mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan normal. Pola makan yang sehat juga
membantu para remaja untuk berpartisipasi lebih aktif disekolah dan beraktivitas fisik.
Pada beberapa tahun belakangan ini, telah terjadi penurunan status nutrisi dan kesehatan
pada remaja. Hasil survey menunjukkan bahwa setidaknya 18% anak-anak dan remaja
yang berusia 6 - 10 tahun kelebihan berat badan, dan setidaknya 11% remaja mengalami
obesitas.

Ditahun 2000, lebih dari 16% populasi yang berusia dibawah 18 tahun hidup dalam
kemiskinan, dan sebagai akibatnya, seringkali mereka tidak mendapat nutrisi yang cukup.
Banyak remaja yang mengkonsumsi kalori lebih dari yang mereka butuhkan, namun tidak
mendapat jumlah nutrisi harian yang cukup seperti yang direkomendasikan. Salah satu
keprihatinan utama mengenai anak dan remaja adalah level kalsium, potassium, serat,
magnesium, dan vitamin E yang kurang dalam diet mereka.

Pola makan yang tidak sehat akan mengarah pada status nutrisi yang buruk dan bisa
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja. Penyebab ini dirangking sebagai
penyebab ketiga terbesar dari berbagai penyakit kronis yang mempengaruhi sekitar 5%
gadis remaja.

Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan dan nutrisi pada remaja bukan
cuma bisa mempengaruhi berat badannya, namun juga kesehatannya dimasa-masa yang
akan datang. Sebagai contoh, kekurangan kalsium pada usia remaja bisa memperbesar
resiko osteoporosis saat mereka dewasa. Yang terakhir, nutrisi pada remaja itu penting
karena sebagian remaja punya masalah kesehatan yang membutuhkan diet khusus.

Diabetes type 1, atau juvenile diabetes, di diagnosa pada sebanyak 13.000 anak
dalam satu tahun, seringkali selama mereka masih berusia remaja. Hal ini membutuhkan
pengontrolan faktor-faktor diet dan gaya hidup yang bisa jadi cukup sulit untuk remaja
yang sibuk. Yang mengejutkan, peningkatan dalam obesitas berarti bahwa diabetes type
2, yang dimasa lalu hanya di alami oleh orang dewasa, saat ini frekuensinya juga semakin
meningkat pada remaja.

Jadi tujuannya adalah untuk memperbaiki keadaan gizi remaja serta


mengembangkan ilmu gizi dan memupuk kesadaran gizi bagi remaja. Sehingga akan
menyadari bahwa makanan yang cukup diperlukan oleh tubuh, cukup dalam memilih
makanan yang memenuhi kebutuhan tubuh, sehingga dalam kebiasaan makan sehat.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keadaan Gizi dan Nutrisi

Pada dasarnya masalah gizi pada remaja timbul karena perilaku gizi yang salah, yaitu
ketidak seimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan.
Keadaan gizi atau status gizi merupakan gambaran apa yang dikonsumsi dalam jangka
waktu cukup lama.Keadaan gizi dapat berupa gizi kurang, gizi baik atau normal, maupun
gizi lebih.

Kekurangan salah satu zat gizi dapat menimbulkan konsekuensi berupa penyakit
defisiensi, dan bila kekurangan dalam batas marginal dapat menimbulkan gangguan yang
sifatnya lebih ringan atau menurunnya kemampuan fungsional. Misalnya, kekurangan
vitamin B1 dapat menyebabkan badan cepat merasa lelah. Kekurangan zat besi dapat
menurunkan prestasi kerja dan prestasi belajar, selain turunnya ketahanan tubuh terhadap
penyakit infeksi. Sedangkan kekurangan vitamin A dapat menyebabkan terjadinya buta
senja dan turunnya ketahanan tubuh terhadap penyakit infeksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keadaan nutrisi usia sekolah dan remaja:

1. Psikologis.

2. Lingkungan sekolah.

3. Konsumsi makanan tidak cukup.

4. Pilihan terhadap makanan.

5. Tidak ada nafsu makan.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Kebutuhan gizi anak usia sekolah dan remaja relatif lebih besar daripada anak
dibawahnya, karena pertumbuhan lebih cepat terutama penambahan tinggi badan. Protein
dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, karbohidrat dan lemak sebagai sumber energy,
serta vitamin dan mineral juga sangat dibutuhkan untuk mengatur keseimbangan kerja
tubuh dan kesehatan secar keseluruhan.
Nutrisi yang tepat itu sangat penting untuk menjaga kesehatan anak remaja, agar
mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan normal. Pola makan yang sehat juga
membantu para remaja untuk berpartisipasi lebih aktif disekolah dan beraktivitas fisik.
Pola makan yang tidak sehat akan mengarah pada status nutrisi yang buruk dan bisa
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja.

Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi anak sekolah dan
remaja, yaitu ; Psikologis, Lingkungan sekolah, Konsumsi makanan tidak cukup, Pilihan
terhadap makanan, dan Tidak ada nafsu makan.

3.2 Saran

Dengan ditulisnya makalah ini saya berharap pembaca dapat


memahami pentingnya pemberian dan pemenuhan gizi dan nutrisi pada anak usia sekolah
dan remaja dalam proses tumbuh kembangnya. Lebih memperhatikan kembali asupan
makanan pada anak usia sekolah dan remaja, karena kebutuhan gizi dan nutrisi sangat
berpengaruh dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Saya juga berharap agar
masalah gizi dan nutrisi pada anak usia sekolah dan remaja di Indonesia dapat menurun
kasusnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Ilmu-Gizi-
Keperawatan-Komprehensif.pdf

https://www.academia.edu/38015317/MAKALAH_gizi_pada_remaja_docx

https://www.academia.edu/32028602/Makalah_Gizi_anak_sekolah

http://eprints.ums.ac.id/31217/2/BAB_I.pdf

Anda mungkin juga menyukai