Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan kita
kesehatan, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul “
Kebutuhan Nutrisi pada Anak Pra sekolah”.
Makalah ini kami buat bertujuan agar pembaca dapat memahami isi materi
yang di sajikan, saya harap pembaca dapat memakluminya untuk isi dari makalah
ini masih jauh dari kata sempurna bagi pembacanya, kritik dan saran sangat kami
harapkan. Kami manusia biasa tidak luput dari salah dan dosa. Karena
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Terselesaikannya makalah ini, semoga makalah yang kami susun ini dapat
berguna dan bermanfaat untuk kita semua, kami ucapkan terimakasih kepada
dosen pembimbing : Ns. Margiyati, M.Kep sebagai selaku dosen pengampu mata
kuliah Gizi dan Diet yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia
tersebut merupakan periode emas seorang anak dalam pertumbuhan dan terutama
fungsi bahasa, kognitif, dan emosi. Untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan tersebut, asupan nutrisi dari makanan merupakan salah satu faktor
yang berperan penting. Pada usia prasekolah, anak mengalami perkembangan
psikis menjadi balita yang lebih mandiri, dan dapat berinteraksi dengan
lingkungannya, serta dapat mengekspresikan emosinya (Soetjiningsih. 2012).
Gizi kurang masih menjadi salah satu masalah di Indonesia. Di dunia, kasus
anak yang usia prasekolah yang mengalami gizi kurang yakni 15,7% sedangkan
anak dengan kelebihan berat badan sebanyak 6,6% (WHO, 2013). Di Indonesia
pada tahun 2013 didapatkan banyaknya anak yang kurang berat badannya sebesar
19,6%, diantaranya 13,9% gizi kurang, dan 5,7% gizi buruk (Kemenkes,
2013).Riskesdas (2013) diketahui sebanyak 18,4% angka kejadian gizi kurang
pada balita(2007) dan kemudian menjadi 17,9%(2010), serta terjadi peningkatan
pada tahun 2013 menjadi 19,6%.Data tersebut menunjukkan bahwa masalah gizi
kurang, sulit untuk di cegah bahkan dihilangkan. Melalui penerapan gizi seimbang
diharapkan kejadian gizi kurang tidak semakin bertambah.
Maka dari itu nutrisi pada anak pra sekolah sangat dibutuhkan untuk
pemenuhan gizi yang seimbang. Karena pada usia pra sekolah nutrisi yang cukup
sangat berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya si anak.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas didalam pembahasan makalah
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari masa pra sekolah?
2. Apakah pengertian nutrisi?
3. Apa saja kebutuhan gizi anak pra sekolah?
4. Masalah gizi pada anak pra sekolah?
5. Bagaimana penanggulangan masalah gizi kurang pada anak pra sekolah?
6. Apa saja syarat gizi seimbang?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari masa pra sekolah.
2. Mengetahui pengertian dari nutrisi.
3. Mengetahui apa saja kebutuhan gizi pada anak pra sekolah.
4. Mengetahui masalah gizi pada anak pra sekolah.
5. Mengetahui penanggulangan masalah gizi kurang pada anak pra sekolah.
6. Mengetahui syarat-syarat gizi seimbang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MASA PRA SEKOLAH DAN NUTRISI
1. Pengertian Masa Pra Sekolah
Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia antara 3 sampai 6 tahun, pada
periode ini pertumbuhan fisik melambat dan perkembangan psikososial serta
kognitif mengalami peningkatan. Anak mulai mengembangkan rasa ingin
tahunya, dan mampu berkomunikasi dengan lebih baik. Permainan merupakan
cara yang digunakan anak untuk belajar dan mengembangkan hubungannya
dengan orang lain (DeLaune & Ladner, 2011).
Usia prasekolah merupakan periode yang optimal bagi anak untuk mulai
menunjukkan minat dalam kesehatan, anak mengalami perkembangan bahasa dan
berinteraksi terhadap lingkungan sosial, mengeksplorasi pemisahan emosional,
bergantian antara keras kepala dan keceriaan, antara eksplorasi berani dan
ketergantungan. Anak usia prasekolah mereka tahu bahwa dapat melakukan
sesuatu yang lebih, tetapi mereka juga sangat menyadari hambatan pada diri
mereka dengan orang dewasa serta kemampuan mereka sendiri yang terbatas
(Kliegman, Behrman, Jenson, & Stanton, 2007).
Pada usia pra-sekolah anak menjadi konsumen aktif. Mereka sudah dapat
memilih makanan yang disukainya. Pada usia ini anak mulai bergaul dengan
lingkungannya atau bersekolah playgroup sehingga anak mengalami beberapa
perubahan dalam perilaku. Pada masa ini anak akan mencapai fase gemar
memprotes sehingga mereka akan mengatakan “tidak” terhadap setiap ajakan.
Pada masa ini berat badan anak cenderung mengalami penurunan, akibat dari
aktivitas yang mulai banyak dan pemilihan maupun penolakan terhadap makanan.
Diperkirakan pula bahwa anak perempuan relative lebih banyak mengalami
gangguan status gizi bila dibandingkan dengan anak laki-laki.
Pada masa ini anak menjadi “egosentris”, semua perhatian orang dewasa
harus tertuju kepadanya. Khususnya menjelang usia lima tahun, anak akan
semakin tahu akan kondisi lingkungan dan sudah pandai menerapkan norma-
norma, seperti mencuci tangan sebelum makan, membaca salam sebelum masuk
rumah, mencium tangan orang tuanya dan banyak lagi norma yang sudah
dipahami dan diterapkan dalam kesehariannya.
2. Pengertian nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Rock CL (2004), nutrisi
adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya
fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti,
absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
B. KEBUTUHAN GIZI ANAK PRA SEKOLAH
Zat gizi esensial yang kita ketahui selam ini ada enam macam yaitu,
karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin dan mineral. Keenam gizi sangat
diperlukan oleh tubuh untuk dapat menjalankan fungsinya secara baik, sehinggga
diharapkan dapat terkandung dalam menu makanan sehari-hari.
Menurut Barker(2002) keenam zat gizi tersebut adalah :
a. Karbohidrat : menghasilkan energi. 1 gram karbohidrat menghasilkan 3.75 kkal.
b. Protein : digunakan untuk pembentukan, pertumbuhan dan perbaikan jaringan
tubuh, dimetabolisme untuk menghasilkan energi. 1 g protein mengasilkan 4.0
kkal.
c. Lemak : merupakan sumber energi, berfungsi sebagai pembawa vitamin larut
dalam air (Vitamin A,D,E,K) mengandung asam lemak esensial yang penting
untuk membran sel dan pemberi rasa sedap pada makanan.
d. Air : sebagai media yang esensial untuk proses metabolisme dan pengeluaran zat
sisa
e. Vitamin : sebagai ko-faktor dalam aktivitas enzim, sebagai antioksidan untuk
mencegah kerusakan jaringan oleh radikal bebeas, dan mencegah penyakit
defisiensi
f. Mineral : pembentuk tulang dan gigi, komponen sistem enzim, untuk fungsi sel
saraf, mempertahakan homeostasis sel
1. Energi
Kebutuhan energi bayi dan anak relaif lebih besar bila dibandingankan dengan
orang dewasa, karena pertumbuhannya yang pesat. Kebutuhan energi sehari anak
pada tahun pertama kurang lebih 100-200 kkl/kg berat badan. Untuk tiap 3 tahun
pertambahan umur kebutuhan energi turun kurang lebih 10 kkal/kg berat bedan
(Almatsier, 2003).Kecukupan energi sehari anak dapat dilihat pada Tabel
Tabel Kecukupan Energi Sehari
untuk Anak Prasekolah Menurut Umur
Kecukupan Gizi (kkal/kg BB)
Golongan Umur
Pria Wanita
(tahun)
1-3 100 100
4-6 90 90
Sumber : Widya Karya Nsional Pangan dan Gizi dalam Almatsier (2003).
a. Karbohidrat
Dianjurkan 60-70% energi total berasal dari karbohidrat. Pada ASI dan
sebagiam besar susu formula bayi, 40-50% kandungan kalori berasal dari
karbohidrat, terutama laktosa. Salah satu keuntungan adanya laktosa dalam
makanan bayi adalah terjadinya pembentukan flora yang bersifat asam dalam usus
besar yang meningkatkan absorpsi kalsium. Konsumsi karbohidrat terutama
sebagai gula murni, yang kemungkinan besar dapat menyebabkan aterosklerosis
di kemudian hari, sehinggga sebaiknya gula hanya diberikan untuk memberi rasa
pada makanan(Almatsier, 2003).
b. Protein
Kebutuhan protein bayi dan anak relatif lebih besar bila dibandingkan dengan
orang dewasa. Angka kebutuhan protein bergantung pula pada mutu protein.
Semakin baik mutu protein, semakin rendah angka kebutuhan protein. Mutu
protein. Mutu protein bergantung pada susunan asam amino yang membentuknya,
terutama asam amino esensial (Almatsier, 2003) Kecukupan protein yang
dianjurkan untuk anak dapat dilihat pada Tabel.
Tabel Kecukupan Protein Sehari Anak Prasekolah Menurut Umur
Golongan Umur (tahun) Kecukupan Protein (g/kg BB)
1-3 2
4-6 1,8
Sumber : Widya Karya Nsional Pangan dan Gizi dalam Almatsier (2003)
Kecepatan pertumbuhan dan kualitas protein yang dimakan memengaruhi
kebutuhan anak akan protein ini. Jika dalam gizi anak kurang kandungan
karbohidrat dan lemak, maka protein akan digunakan untuk energi dari pada untuk
pembentukan jaringan ataupun fungsi lainnya. Berat badan akan berkurang, dan
pertumbuhan akan menurun (Suitor, 1984).
c. Lemak
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan dalam angka mutlak. Dianjurkan 15-20%
energi total berasal dari lemak. Disamping itu untuk bayi dan anak dianjurkan 1-
2% energi total berasal dari asam esensial (asam linoleat). Asam lemak esensial
dibutuhukan untuk pertumbuhan dan untuk memelihara kesehatan sulit. Saat ini,
sudah banyak susu formula yang mengandung asam linoleat yang berguna untuk
membatu pertumbuhan otak.
d. Vitamin dan mineral
Kebutuhan akan vitamin dan mineral cukup tinggi sejalan dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Tabel di bawah ini merupakan perkiraan
kebutuhan beberapa vitamin dan mineral untuk anak usia 1-6 tahun.
Tabel Kebutuhan Vitamin dan Mineral Anak Usia 1-6 Tahun
Perkiraan kebutuhan
Zat Gizi RDA 1- 4-6
Zat Gizi 1-3 4-6 tahun
3 tahun
tahun
Energi (kal) 1300 1800 Biotin (ug) 20 25
Protein (g) 16 24 Klorida (mg) 350 500
Vitamin A (RE) 400 500 Copper(mg) 0.7-1.0 L0-1.5
Vitamin D (ug) 10 10 Mangaan(mg) 1.0-15 15-2.0
Vitamin E (mg) 6 7 Fuoride (mg) 05-15 1.4-2.5
Vitamin K (ug) 15 20 Kromium 20-80 30-120
(ug)
Vitamin C (mg) 90 45 Sodium (mg) 225 300
Thiamin ( mg) 0.7 0.9 Potassium 1000 1400
(mg)
Riboflavin (mg) 0.8 1.1
Niasin (mg 9 12
equiv)
Vitamin B6 (mg) 1.0 1.1
Folat (ug) 50 75
Vitamin B12 (ug) 0.7 1.0
Kalsium (ing) 800 800
Fosfor (mg) 800 800
Magnesium (mg) SO 120
Zat Besi (mg) 10 10
Seng (mg) 10 10
Yodium (ug) 70 90
Sumber : Recommended Dietary Allowances, Foot and Nitrition Board, National
Academy of Sciences Research Council, Washington, D.C. 10th ed. 1989 dalam
Williams (1993)
Sekalipun kebutuhan vitamin dan mineral relatif lebih kecil, tetapi
kekurangan zat gizi tersebut dapat berakibat fatal. Seperti kerdil, kebodohan, dan
kecatatan.
e. Air
Menurut Almatsier (2003) air merupakan zat gizi yang sangat penting,
karena :
1. Sebagaian besar tubuh terdiri atas air
2. Kehilangan air melalui kulit dan ginjal pada bayi dan anak lebih besar dari
pada orang dewasa
3. Bayi dan anak akan lebih mudah terserang penyakit yang menyebabkan
kehilangan air dalam jumlah banyak (dehidrasi, terjadi pada mubtah-
muntah dan diare berat)
Tabel kebutuhan air sehari pada anak – anak
Umur Kebutuhan Sehari
(Tahun) (ml/kg/BB/hari)
2-3 115-125
4-5 100-110
Maka dari itu nutrisi pada anak pra sekolah sangat dibutuhkan untuk
pemenuhan gizi yang seimbang. Karena pada usia pra sekolah nutrisi yang cukup
sangat berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya si anak. Adapun
beberapa kebutuhan gizi yang harus terpenuhi pada anak masa pra sekolah
Menurut Barker(2002) :
1. Karbohidrat : menghasilkan energi. 1 gram karbohidrat menghasilkan 3.75
kkal.
2. Protein : digunakan untuk pembentukan, pertumbuhan dan perbaikan
jaringan tubuh, dimetabolisme untuk menghasilkan energi. 1 g protein
mengasilkan 4.0 kkal.
3. Lemak : merupakan sumber energi, berfungsi sebagai pembawa vitamin
larut dalam air (Vitamin A,D,E,K) mengandung asam lemak esensial yang
penting untuk membran sel dan pemberi rasa sedap pada makanan.
4. Air : sebagai media yang esensial untuk proses metabolisme dan
pengeluaran zat sisa
5. Vitamin : sebagai ko-faktor dalam aktivitas enzim, sebagai antioksidan
untuk mencegah kerusakan jaringan oleh radikal bebeas, dan mencegah
penyakit defisiensi
6. Mineral : pembentuk tulang dan gigi, komponen sistem enzim, untuk
fungsi sel saraf, mempertahakan homeostasis sel.
Gizi lengkap dan seimbang harus mengandung :
1. Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas. Contoh :
beras, roti, kentang, mie.
2. Bahan makanan sumber zat pembangun, berfungsi untuk pembentukan,
pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh. Contoh : daging, ikan, telur
(protein hewani) tempe, tahu (protein nabati)
3. Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses
metabolisme. Contoh : sayuran : buncis, bayam, wortel, tomat. buah-
buahan : pisang pepaya, jeruk, apel
4. Kebutuhan kolotinya adalah 85 kkal/kgBB
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Yona Wia Sartika, dkk. 2017. Gizi Pada Anak Usia Pra Sekolah. Makalah.
Dalam: Kesehatan Reproduksi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Maju, 6 Januari.
Mansyur, Arif Rohman. 2019. Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah. Padang:
Andalas University Press