Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL SURVEI DATA GIZI DAN

KESEHATAN ANAK USIA 4-5 TAHUN


DI POSYANDU DELIMA LINGKUNGAN KEKALIK
GERISAK KELURAHAN
KEKALIK JAYA KOTA MATARAM
Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. ARDYA MUSLIHAH (E1F021021)


2. ANISA SIFATUL AULIA (E1F021020)
3. CHUSNUL KHOTIMAH (E1F021007)
4. ALMIATULLAH (E1F021019)
5. JUHAIRAH (E1F021008)
Latar Belakang
Observasi merupakan suatu kegiatan mengamati, melihat serta menganalis suatu kegiatan dan
seperangkat informasi yang diperoleh dengan menggunakan indera. Hasil dari observasi akan
berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, walaupun objek yang diamati sama. Hal ini
disebabkan karena pelaksanaan dan pengetahuan dari subjek observasi juga berbeda-beda.
Status gizi yang baik untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas pada hakekatnya
harus dimulai sedini mungkin yakni sejak manusia itu masih berada dalam kandungan. Salah satu
hal yang perlu diperhatikan adalah makanannya. Melalui makanan manusia mendapatkan zat gizi
yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk hidup dan berkembang. Ketidak tahuan tentang
cara pemberian makan pada anak balita baik dari jumlah, jenis dan frekuensi makanan secara
langsung dan tidak langsung menjadi penyebab terjadinya masalah kurang gizi pada anak. Status
gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian
lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang tejadi pada
masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih)
Pembahasan Berdasarkan Hasil Observasi
Survey mengenai Status Gizi dan Kesehatan pada anak usia 4-5 tahun di Posyandu
Delima,Lingkungan Kekalik Gerisak, Kelurahan Kekalik Jaya, Kota Matarm dilakukan
senin, 06 Maret 2023. Jumlah anak yang menjadi subjek adalah 26 orang anak, dari hasil
perhitungan status gizi dengan cara score-Z status gizi anak usia 4-5 tahun di di Posyandu
Delima,Lingkungan Kekalik Gerisak, Kelurahan Kekalik Jaya, Kota Matarm didapatka 5
orang anak mengalami berat badan kurang (Gizi Kurang), 1 orang anak mengalami Resiko
berat badan lebih (Gizi Lebih) dan 20 orang anak mengalami berat badan normal (Gizi
Normal).
Berdasarkan yang kami ketahui gizi kurang merupakan suatu kondisi berat badan
menurut umur (BB/U) tidak sesuai dengan usia seharusnya.
Faktor penyebab gizi kekurangan yaitu :
1. Sikap ibu tehadap makanan
2. Sanitasi lingkungan
3. Pola asuh makan terhadap gizi kurang
4. Penyakit infeksi terhadap gizi kurang
5. Makanan yang tidak mencukupi
6. Pengeluaran gizi dari dalam tubuh
7. Kebutuhan gizi yang meningkat pada kondisi tertentu
8. Penyerapan makanan dalam system pencernaan yang mengalami gangguan
9. Gangguan penggunaan gizi setelah diserap.
Sedangkan Gizi lebih adalah kondisi yang terjadi ketika jumlah asupan makanan
anak terlalu banyak, sehingga melampaui kebutuhan gizi hariannya.

Faktor-faktor risiko penyebab kelebihan berat badan dan obesitas pada anak usia dini
yang dapat diidentifikasi di antaranya :
1. Sosioekonomi dan demografi (pendidikan, pekerjaan dan pendapatan orangtua,
jenis kelamin serta jumlah keluarga)
2. Pola dan kebiasaan makan (konsumsi fast food, sering makan camilan, konsumsi
makanan dan minuman berpemanis, kebiasaan sarapan pagi, dan kebiasaan makan di
luar)
3. Aktivitas fisik dan gaya hidup (penggunaan berbagai alat transportasi, serta perilaku
kurang gerak seperti menonton TV, screen time dan bermain game)
4. Pola asuh orang tua, dan faktor-faktor lainnya (obesitas pada orang tua, berat badan
lahir, lama menyusui, durasi tidur serta pengetahuan anak usia dini).
Ciri-Ciri Makanan Yang Sehat dan Bergizi
Berdasarkan yang kami ketahui, makanan bukan hanya sekedar untuk menhilangkan rasa lapar, tetapi lebih utama
adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat-zat pembangun bagi sel-sel tubuh, mempertinggi daya tahan
tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin kelancaran segala macam proses yang terjadi di dalam tubuh. Untuk
itu, makanan yang dikonsumsi setiap hari hendaknya mengandung unsur-unsur pengasil tenaga, pembangun sel-sel,
dan mengatur segala macam proses dalam tubuh. Sesuai dengan kegunaannya, maka makanan yang masuk ke dalam
tubuh sebagai sumber tenaga terutama yang mengandung hidrat arang, makanan sebagai sumber zat
pembangun, digunakan sebagai pembentukan sel-sel jaringan tubuh yang baru, pembentukan sel darah merah, sel
darah putih, dan zat kekebalan atau antibody, serta makanan adalah sebagai sumber zat pengatur, mutlak diperlukan
walaupun sangat sedikit. Makanan yang beragam, bergizi, dan berimbang dan aman untuk dikonsumsi
diimplementasikan kedalam 12 pesan dasar gizi seimbang diperuntukkan untuk semua kelompok umur, kecuali bayi
yang berumur antara 0 - 4 bulan (hanya asi saja), yaitu :
1. Makanlah makanan yang beraneka ragam
2. Makanlah makanan untuk mencukupi kebutuhan energi
3. Pilihlah makanan berkadar lemak sedang dan rendah lemak jenuh
4. Gunakan garam beryodium
5. Makanlah makanan sumber zat gizi
6. Berikan ASI eksklusif pd bayi smp umur 6 bulan dan berikan MP ASI
sesudahnya
7. Biasakan makan pagi
8. Minumlah air bersih dan aman yg cukup
9. Lakukan aktivitas fisik secara teratur
10. Hindari minuman beralkohol
11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
12. Bacalah label pada makanan kemasan
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan kalori anak
usia 4-5 tahun adalah 1600 kkal per hari. Bila dilihat dari kebutuhan kalorinya, berikut contoh pembagian porsi
makan anak usia 5 tahun:

1. Karbohidrat
Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Berdasarkan Data Komposisi Pangan
Indonesia, 100 gram nasi putih atau setara dengan satu centong nasi, mengandung 180 kal energi dan 38,9 gram
karbohidrat.
Kalau Anak sedang tidak ingin makan nasi, Kita bisa memilih makanan pokok atau sumber karbohidrat lain yang
bisa diberikan pada porsi makan anak usia 5 tahun, misalnya:
➢ Kentang 100 gram mengandung 62 kal energi dan 13,5 gram karbohidrat
➢ Roti 100 gram mengandung 248 kal energi dan 50 gram karbohidrat
Nafsu makan anak di usia prasekolah memang naik turun, sesuaikan makanan pokok dengan kesukaan si kecil agar
nutrisinya tetap terjaga.
2. Protein hewani
Agar kebutuhan energi 1600 kkal per hari tetap terpenuhi, orangtua harus menambahkan protein hewani ke dalam
porsi makan anak usia 5 tahun. Ada beberapa pilihan bahan lauk hewani yang bisa diberikan pada si kecil. Dalam
takaran 100 gram, berikut protein hewani yang bisa jadi pilihan:
➢ Telur ayam mengandung 251 kal energi dan 16,3 gram protein
➢ Ikan (berbagai jenisnya) mengandung 100 kal dan 16,5 protein
➢ Daging sapi mengandung 273 kal energi dan 17,5 gram protein
➢ Ayam mengandung 298 kal energi dan 18,2 gram protein
Tidak harus digoreng, protein hewani di atas bisa diolah menjadi menu yang menarik untuk si kecil. Anda bisa
membuatnya menjadi rolade, bola-bola daging, ayam saus teriyaki, atau ikan bumbu asap.
3. Protein nabati
Berapa kebutuhan protein nabati anak usia 5 tahun? Angka Kecukupan Gizi menunjukkan bahwa di
usia 4-5 tahun anak membutuhkan 36 gram protein dalam sehari. Selain dari hewani, protein juga
bisa didapatkan dari bahan nabati misalnya, tahu,tempe, dan kacang-kacangan ilain (kacang hijau,
kacang tanah, kacang merah). Sayur dan buah Dalam sehari, anak-anak membutuhkan 100-400
gram sayur dan buah dalam menu makannya. Tidak perlu diberikan dalam satu waktu, kebutuhan
ini bisa didapat dalam waktu makan yang berbeda. Kita bisa memberikannya saat sarapan, makan
malam, atau makan selingan sambil nunggu waktu makan utama. Sebagai gambaran, Kita bisa
memberi ¼ mangkuk sayur bayam untuk sarapan, ½ mangkuk sayur sop untuk makan siang, dan ¼
porsi bubur kacang hijau di malam hari untuk anak usia 5 tahun. Agar tidak bosan, berikan buah
sebagai camilan segar, misalnya dua potong melon saat camilan siang, besoknya diganti buah naga,
apel, atau jeruk.
4. Susu
Mengonsumsi susu hanya dalam bentuk minuman pasti membosankan. Sebagai variasi, susu bisa
dibuat sebagai bahan masakan. kita bisa mengolahnya dalam panganan seperti cream soup,
puding, es krim, spaghetti carbonara, atau makaroni skotel. Di masa pertumbuhan ini, anak usia 4-
5 tahun membutuhkan asupan kalsium sebanyak 1000 mg per hari dan vitamin D sebanyak 15 mcg
per hari. Keduanya bisa didapatkan dari susu khusus untuk anak yang mampu meningkatkan
kekuatan tulang dan giginya. Bila dilihat dari Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 ml susu
mengandung 143 mg kalsium. Jadi, bila kita ingin mencukupi kebutuhan kalsium anak usia 5 tahun,
bisa memberikan 3-4 gelas susu dalam sehari. Kemudian dilengkapi dari makanan produk olahan
susu lainnya
Peran Gizi Dalam Tumbuh Kembang Anak
Gizi/ nutrisi sangat berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak
usia dini. Gizi atau nutrisi merupakan komponen yang harus ada dan keberadaannya sangat
diperlukan oleh tubuh terutama dalam proses tumbuh kembang fisik, sistem saraf dan otak,
serta tingkat intelektualitas dan kecerdasan manusia. Pemenuhan kebutuhan gizi (nutrien)
merupakan faktor utama untuk mencapai hasil tumbuh kembang agar sesuai dengan
potensial genetik. Pertumbuhan adalah setiap perubahan tubuh yang dihubungkan dengan
bertambahnya ukuran-ukuran tubuh secara fisik dan struktural. Sedangkan perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh anak yang lebih
komplek. Asupan gizi terbaik yang diberikan kepada bayi hingga usia 6 bulan itu terdapat
pada pemberian ASI ibu. Kemudian setelah memasuki usia 6 tahun keatas bayi sudah bisa
diberikan susu formula sebagai asupan pembantu dengan memperhatikan ketentuan yang
sesuai dengan upaya pemberian asupan gizi yang sesuai dengan usia anak, agar dalam
proses tumbuh kembang anak tidak terhambat. Adapun peranan gizi atau nutrisi yang ada
dalam makanan sebagai berikut: karbohidrat sebagi sumber energi (tenaga), protein sebagai
zat pembangun dan vitamin atau mineral sebagai zat pengatur, akan membantu mencegah
terjadinya penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Fungsi Zat Gizi Terhadap Tumbuh Kembang Anak
Menurut Santoso (2009) ada 5 fungsi zat gizi yaitu sebagai :
1. Sumber energi dan tenaga, jika fungsi ini terganggu orang akan menjadi kurang geraknya atau kurang giat
dan merasa cepat lelah.
2. Menyokong pertumbuhan badan, yaitu penambahan sel baru pada sel yang sudah ada.
3. Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai, yaitu mengganti sel yang nampak jelas
pada luka tubuh yaitu terjadinya jaringan penutup luka.
4. Mengatur metabolisme dan berbagi keseimbangan dalam cairan tubuh (keseimbangan air, asam basa dan
mineral).
5. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai anti oksidan dan anti
bodi lainnya. Makanan yang dikonsumsi harusnya mengandung zat gizi yang mempunyai tiga fungsi penting
untuk tubuh, yaitu: sebagai sumber energi terdapat pada karbohidrat, protein, dan lemak. Memelihara
jaringan tubuh dan pertumbuhan terdapt pada protein, mineral, dan air. Mengatur proses dalam tubuh :
protein, mineral, air, dan vitamin. Berikut tabel kandungan nutrisi pada setiap makanan. Zat/ Nutrisi
merupakan factor yang sangat penting bagi tumbuh dan kembang anak. Nutisi didapatkan melalui makanan
yang dikonsusi sehari-hari. Anak yang terpenuhi nutrisinya akan tumbuh menjadi manusia yang berkualitas.
Asupan nutrisi harus diperhatikan sejak anak masih dalam kandungan melalui ibunya. Salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak adalah dengan memberikan makanan yang beragam. Setiap jenis gizi
memiliki fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama yang dibutuhkan tubuh untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Makanan yang memiliki kadar karbohidrat biasanya dijadikan sebagai
makanan pokok seperti nasi, sagu, jagung dsb. Selain karbohidrat protein juga digunakan oleh tubuh untuk
membantu pertumbuhan otak maupun tubuh. Lemak juga merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh,
lemak digunaka sebagi cadangan makanan dan cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh
kekurangan karbohidrat, lemak akan memecah menjadi glukosa yang dapat menghasilkan energi.
Contoh Zat Gizi Yang Lengkap Untuk Memenuhi Tumbuh Kembang Anak
Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 status kebutuhan gizi makro harian balita usia pra sekolah (4-5 tahun) meliputi:
➢ Energi: 1600 kilo kalori (kkal)
➢ Protein: 35 gram ( Daging, ikan, telur,)
➢ Karbohidrat: 220 gram (Nasi, pati, singkong, gandum)
➢ Lemak: 62 gram (Lemak nabati dan nabati)
➢ Air: 1500 milimeter (ml)
➢ Serat: 22 gram (sayur, gandum utuh, buncis.)
Sementara kebutuhan zat gizi mikro harian anak, meliputi:
➢ Vitamin
Jenis vitamin yang perlu didapatkan oleh anak prasekolah usia 4-5 tahun yaitu:
• Vitamin A: 450 mikrogram (mcg) (Wortel, ubi jalar dan labu)
• Vitamin D: 15 mcg (Minyak ikan, tahu dan tempe)
• Vitamin E: 7 miligram (mg) (Almond, alpukat, brokoli)
• Vitamin K: 20 mcg (Hati sapi, bayam, sawi hijau)Sementara takaran dan jenis mineral yang beri diperoleh anak prasekolah usia 4-5
tahun,seperti:
➢ Mineral
• Kalsium: 1000 gram (Susu, yoghurt, keju, mentega)
• Fosfor: 500 gram (Daging ungags, jeroan,sus)
• Magnesium: 95 mg (pisang, coklat hitam, gandum utuh, tahu dan tempe)
• Natrium: 1200 mg (Keju, sereal instan, acar)
• Besi: 9 mg (Hati sapi atau ayam, bayam, daun singkong.)
Berbagai mineral di atas merupakan kebutuhan gizi makro dan mikro pada balita perlu dipenuhi agar kesehatan si kecil tetap terjaga.
Konsultasikan ke dokter untuk informasi lebih lanjut dan menyesuaikan dengan kondisi anak.
KESIMPULAN
Zat gizi merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi tubuh namun, zat gizi in tidak boleh lebih dan juga tidak boleh kurang, dalam
hal ini zat gizi yang kita konsumsi itu harus bisa seimbang. Status gizi yang baik bermanfaat untuk membangun sumber daya manusia
yang berkualitas pada hakekatnya harus dimulai sedini mungkin yakni sejak manusia itu masih berada dalam kandungan. Salah satu hal
yang perlu diperhatikan adalah makanannya. Melalui makanan, manusia mendapatkan zat gizi yang merupakan kebutuhan dasar
manusia untuk hidup dan berkembang serta bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Namun, Gizi
kurang dan gizi buruk masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Asupan gizi yang baik sering tidak bisa dipenuhi
oleh seorang anak, diantaranya karena faktor ekonomi keluarga, pendidikan, dan jumlah keluarga. Berdasarkan hasil dari observasi
yang kami lakukan di Posyandu Delima, lingkungan Kekalik Garisak, Kekalik Jaya, bahwa terdapat 5 orang anak yang memiliki berat
badan yang kurang dan terdapat 1 orang anak yang memiliki resiko berat badan kurang dan terdapat 20 anak yang memiliki berat
badan yang normal. Adapun beberapa alasan mengapa anak bisa mengalami hal yang seperti itu berdasarkan hasil dari wawancara
orang tua anak yang kami lakukan adalah karena makanan yang tidak tercukupi, kebutuhan gizi yang meningkat pada kondisi tertentu,
pola asuh makanan terhadap gizi kurang, sanitasi lingkungan dan sebagainya.
Thanks for attention

Anda mungkin juga menyukai