Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL

“PENTINGNYA MENGETAHUI STATUS GIZI BALITA”

OLEH :

Nadia Tiara / PO71240220037

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


DIPLOMA III JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2023/2024

1
A.STATUS GIZI BALITA
1.Definisi Gizi
Dalam buku Mardelana (2017), dijelaskan bahwa gizi adalah rangkaian proses secara
organik makanan yang dicerna oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan fungsi
normal organ,serta mempertahankan kehidupan seseorang.
Gizi berasal dari bahasa arab “ghidza”,yang memiliki arti sebagai makanan.Di indonesia
sendiri, gizi sangan berkaita erat dengan pangan ,dimana pangan ini digunakan oleh masyarakan
indonesia sebagai bahan yang dapat digunakan sebagai makanan pokok sehari-hari contohnya
seperti padi,gandum,singkok,dan juga sagu. (Winarsih,2018)
Gizi merupakan faktor penting dalam pola tumbuh dan kembang pada manusia
khususnya pada balita. Pertumbuhan dan perkembangan seorang balita sangat berpengaruh pada
status gizinya,dimana status gizi tersebut dapat mempengaruhi pola pikir,berat badan,dan juga
kesehatan dari balita tersebut. (fredy A,2021)
Balita adalah kelompok yang sangat rentan gizi di masyarakat. Malnutrisi umumnya
mengacu pada kondisi gizi kurang, gizi buruk dan gizi lebih. Kondisi tersebut adalah salah satu
penyebab mortalitas dan morbiditas terbanyak pada balita di negara berkembang, yaitu sebanyak
54% atau 10,8 juta anak meninggal karena malnutrisi. Malnutrisi pada balita berdampak pada
penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terserang penyakit infeksi. Penyakit infeksi
seperti diare, pneumonia, malaria, campak dan AIDS diketahui paling banyak menyebabkan
kematian pada anak balita dengan gizi buruk dan gizi kurang. (fredy A,2021)

2.Kebutuhan gizi balita


Makanan adalah bahan yang mengandung zat-zat gizi atau unsur-unsur ikatan kimia yang
dapat direaksikan oleh tubuh menjadi zat gizi sehingga berguna bagi tubuh. Zat gizi atau nutrisi
adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. (fredy A,2021).
Adapun kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh balita adalah sebagai berikut,yaitu:
a.Energi
Kebutuhan energi sehari Balita disesuaikan menurut usia atau berat badan Penggunaan
energi dalam tubuh digunakan untuk metabolisine basal, aktivitas fisik, pertumbuhan dan
perkembangan anak.
b. Protein
Protein merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat peinbaugen,
yaitu untuk pertumbuhan dan pembentukan proter dalam serum hemoglobin, enzim, hormone,

2
serta antibodi mengganti sel-sel tubuh yang rusak, memelihara keseimbangan asam basa cairan
tubuli dan sumber energi.
c. Lemak
Kebutuhan lemak yang dianjurkan yaitu 15-20 % energi total. Proporsi kandungan lemak
memiliki tiga fungsi penting yaitu sebagai sumber lemak esensial, zat pelarut vitamin ADEK,
dan pemberi rasa sedap pada makanan. Balita dianjurkan untuk mengonsumsi asam lemak
esensial (asam linoleat) 1-2% dari energi total.
d. Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan pada Balita yaitu 60-70% energi total basal. Karbohidrat
diperlukan anak-anak sebagai sumber energi dan tidak ada ketentuan tentang kebutuhan minimal
karbohidrat, karena glukosa dalam sirkulasi dapat dibentuk dari protein dan gliserol.
e.Vitamin dan Mineral
Vitamin mineral merupakan zat gizi yang penting bagi pertumbuhan dan kesehatan.
Beberapa jenis vitamin dibutuhkan untuk tumbuh kembang otak.Apa bila kebutuhannya tidak
terpenuhi,maka akan timbul gangguan terhadap pertumbuhan,fungsi otak,dan sistem syaraf.

3.Tanda Anak Sehat Bergizi Baik


Untuk mengetahui status gizi dan kesehatan anak secara menyeluruh dapat dilihat mulai dari
penampilan umum (be- rat badan dan tinggi badan), tanda-tanda fisik, motorik, fung- sional,
emosi, dan kognisi anak. Berdasarkan pengukuran antropometri, anak yang sehat, bertambah
umur, bertambah berat,dan tinggi dikaitkan dengan kecukupan asupan makronutrien, kalsium,
magnesium, fosfor, vitamin D, yodium,dan seng.
Indonesia memiliki kesepakatan to tanda anak sehat ber gizi baik. Adapun ke-10 tanda
tersebut sebagai berikut:
a Bertambah umur, bertambah padat, dan bertambah tings Anak dengan asupan gizi baik akan
mempunyai tula dan otot yang sehat dan kuat karena konsumsi protein da kalsium terpenuhi,
massa tubuh pun akan bertambah, da anak akan bertambah tinggi.
b. Postur tubuh tegap dan otot padat. Anak yang memiliki m otot yang padat dan tubuh tegap
merupakan ciri anak yang tidak kekurangan protein dan kalsium. Mengonsumsi m membantu
anak mencapai postur tubuh ideal.
c. Rambut berkilau dan kuat. Rambut yang sehat dapat melindungi kepala si anak. Protein, yang
didapat dari daging ayam, ikan, dan kacang-kacangan dapat membuat rambut menjadi lebih sehat
dan kuat.
d. Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat. Kulit dan kuku yang bersih pada anak akan
menandakan asupan vitamin A, C, E, dan mineralnya terpenuhi. Makanan yang kaya mineral
bisa ditemukan pada kangkung, bayam, jambu biji, jeruk, mangga, dan lainnya.
3
e. Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar. Mata yang sehat dan bening didapat dari konsumsi
vitamin A dan C, seperti tomat dan wortel. Sementara itu, bibir yang segar didapat vitamin B, C,
dan E, seperti wortel, kentang, udang. mangga, dan jeruk.
f. Gigi bersih dan gusi merah muda. Gigi dan gusi yang se- hat dibutuhkan untuk membantu
mencerna makanan de- ngan baik. Oleh sebab itu, asupan kalsium dan vitamin B diperlukan.
g. Nafsu makan baik dan buang air besar teratur. Dilihat dari intensitas anak makan dan nafsu
makan, idealnya sebanyak 3 kali sehari. Aktivitas buang air besar pun harusnya setiap hari agar
sisa makanan dalam usus besar tidak menjadi racun bagi tubuh yang dapat menganggu nafsu
makan.
h. Bergerak aktif dan berbicara sesuai umur. Anak aktif atau mungkin cerewet dan banyak
bertanya sebenarnya adalah tanda yang baik. Orang tua perlu memperhatikan setiap ucapan yang
dikeluarkan anak, apakah sesuai umurnya atau tidak.
i. Penuh perhatian dan bereaksi aktif, Fokus pada satu me- rupakan hal yang sulit dilakukan
anak, terutama anak yang aktif. Apabila anak bisa menyelesaikan sesuatu, maka itu tandanya ia
sudah bisa melatih perhatian dan kemampuan fokusnya.
j. Tidur nyenyak. Setelah beraktivitas sepanjang hari, tubub anak perlu istirahat (tidur) selama 8
jam sehari. Tidur dibu tuhkan agar tubuh dapat berkembang dengan baik. Untuk membuat anak
bisa tidur dengan nyenyak, buatlah perutnya kenyang terlebih dahulu.

4. Kebutuhan Nutrisi bagi Balita


Kebutuhan nutrisi balita merupakan prioritas utama da mencukupi kebutuhan gizinya
setiap hari. Nutrisi yang diperlukan oleh balita sangat berperan penting dalam menun- jang
pertumbuhannya hari demi hari.Pertumbuhan balita pada umuninya ditunjang dengan asupan
nutrisi yang sehat dan bergizi dari berbagai makanan. Pada usia balita, dibutuhkan 1000-1400
kalori per hari, tetapi tergantung dari usia, besar tubuh, serta tingkat aktivitas si kecil.Berikut
jumlah rata-rata kebutuhan nutrisi balita yang dibutuhkan setiap harinya pada balita usia 2-3
tahun:
a. Biji Padi-Padian
Pada balita usia 2 tahun, jumlah biji padi-padian yang dibutuhkan per hari yaitu 3 ons (85
gram); sedangkan pada usia 3 tahun, jumlah yang dibutuhkan mencapai 4-5 ons (110-140 gram).
b. Sayuran
Pada balita usia 2 tahun, jumlah sayuran yang dibutuh- kan per hari yaitu 1 gelas takar;
sedangkan pada balita usia 3 tahun, jumlah yang dibutuhkan mencapai 1,5 gelas takar. Sajikan
sayuran yang telah halus, dipotong hingga kecil dan dimasak sampai matang untuk mencegah
anak tersedak.

4
c. Buah-Buahan
Pada balita usia 2 tahun, jumlah buah-buahan yang dibutuhkan per hari yaitu i gelas takar;
sedangkan pada bal- ita usia 3 tahun, jumlah yang dibutuhkan mencapai 1,5 gelas takar. Untuk
memastikan jumlahnya, gunakan gelas takar. Pisang dengan panjang 20-23 cm sama dengan 1
gelas takar.
d. Susu
Pada balita usia 2-3 tahun, jumlah susu yang dibutuh- kan per hari yaitu mencapai 2 gelas
(400 ml). Satu gelas susu sama dengan 1/2 ons (45 gram) keju alami atau 2 ons (60 gram) keju
yang sudah diproses.
e. Daging dan Kacang-Kacangan
Pada balita usia 2 tahun, jumlah daging dan kacang-ka- cangan yang dibutuhkan per hari
yaitu 2 ons (65 gram); se- dangkan pada balita usia 3 tahun, jumlah yang dibutuhkan mencapai
3-4 ons (85-115 gram).
f. Kalsium
Balita membutuhkan asupan 500 miligram kalsium per hari. Jumlah tersebut didapatkan dari
dua gelas susu per hari. Balita sangat membutuhkan kalsium serta vitamin D, di mana sangat
penting untuk membangun tulang yang kuat.
g. Zat Besi
Zat besi secara umum juga dibutuhkan oleh balita se- tiap harinya. Zat besi dapat diperoleh
dari beberapa bahan makanan seperti nasi, daging, ayam, ikan, kacang-kacang- an, tahu, serta
makanan yang kaya akan vitamin C, seperti brokoli, tomat, jeruk, dan stroberi.

5.Gizi kurang pada balita


a. Penyebab Gizi kurang pada Balite
Malemtrisi duebabkan oleh aisipan nutrisi sang kurang dan tidak tepat, kurangnya
pengetahuan orang tua tentang nutrisi pada apk, pola pengasuhan anak yaitu kemampuan
keluarja vaak menyediakan waktunya, perhatian serta dokongan terhadap anak agar dapat
mimbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental maupun sestal, ketahanan pangan
dalam keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga untuk memenuhi kebutühan pangan dalam
jumlah yang cukup dan bergizi seimbang dan ekonomi keinarga
Malnutrisi atau gizi kurang merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi,
atau nutrisinya di bawah rata-rata, Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti
protein, Karbohidrat, lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Gizi kurang dan gizi buruk
secara patofisiologi pada anak halita adalah mengalami kekurangan energi protein, anemia gizi
besi, gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) dan kurang vitamin A. Kekurangan sumber
dari empat di atas pada anak balita menghambat pertunmbuhan, mengurangi daya tahan tubuh
5
sehingga rentan penyakit infeksi, mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan, penurunan
kemampuan fisik, gangguan pertumbuhan
Berdasarkan pengkajian dan temuan kasus di beberapa daerah, kurang gizi dipengaruhi oleh
berbagai faktor.Beberapa faktor penyebabnya mungkin karena ketiadaan pangan di rumah
tangga, kelalaian orang tua dalam pengasuhan balita, yang mengakibatkan asupan gizi untuk
anak tidak terawasi dengan baik, sehingga timbul masalah gizi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada tahun 2018 juga menjelaskan bahwa
penyebab dan faktor-faktor yang menjadi penyebab gizi kurang pada balita yaitu :

1.Tingkat pendidikan ibu balit


Pendidikan Ibu merupakan hal penting dalam hubungannya dengan status gizi,bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan menambah kemampuan berpikir
untuk menyerap informasi dan penggunaan secara tepat di dalam pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan status gizi bagi balita tersebut.
2.Cara pemberian makanan yang salah pada balita
pemberian makanan merupakan salah satu upaya yang berkaitan dengan pengaturan
pola konsumsi makanan keluarga terutama bagi anak-anaknya yang berumur di bawah 5 tahun
atau yang disebut dengan balita.
3.Tingkat pendapat keluar
pendapatan merupakan faktor determinan utama dalam konsumsi makanan dengan
demikian secara teori jelas ada pengaruh antara pendapatan keluarga dengan status gizi
balita.penyebab dasar terjadinya gizi kurang pada balita adalah status ekonomi yang rendah.

Sedangkan menurut rekapitulasi laporan data Dinas Provinsi Jambi tahun 2014 terdapat
284.876 jumlah balita dan jumlah balita yang mengalami gizi kurang adalah sebanyak 2548
(0,89%) balita.Dampak bila balita mengalami kekurangan gizi dapat menyebabkan anak lebih
mudah mengalami penyakit dan kurang nafsu makan dan akhirnya dapat menurunkan berat
badan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita yang berada
di Posyandu Melati V wilayah Kerja Puskesmas Talang Bakung kota jambi tahun 2017 sebanyak
62 balita. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Data yang
dikumpulkan meliputi data primer adalah data yang diambil dengan menggunakan atau melalui
pengukuran, observasi, dan koesioner meliputi: identitas ibu dan balita (nama, umuur), data
antropometri berat badan, tinggi badan, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan tingkat
pendapatan.

6
Hasil analisis menunjukan bahwa dari 43. responden yang berpendidikan tinggi
ditemukan 1 responden (2.3%) memiliki status gizi lebih, 41 responden (95.3%) memiliki status
gizi baik, 1 responden (2.3%) memiliki status gizi kurang. Dari 19 responden yang
berpendidikan rendah ditemukan 5 responden (26,3%) memiliki status. gizi baik, 12 responden
(63,2%) memiliki status gizi kurang, dan 2 responden (10.5%) memiliki status gizi buruk.
Jadi sebagian besar balita memiliki status gizi baik dan sebagian kecil memiliki status gizi
lebih, gizi kurang dan gizi buruk. Sebagian besar responden memiliki pendidikan tinggi dan
sebagian kecil memiliki pendidikan yang rendah. Sebagian responden yang bekerja dan sebagian
kecil tidak bekerja. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik dan sebagian kecil
responden mempunyai pengetahuan kurang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Akbar,Frend.(2021).Strategis Menurunkan Prevalensi Gizi Kurang Pada Balita
Manik, R. B., Nuraidah, D. C., & Clara, D. (2018). HUBUNGAN KARATERISTIK IBU
DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU MELATI V WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TALANG BAKUNG KOTA JAMBI TAHUN 2017.
Sulistyoningsih,Hariyani.(2011).Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak
Winarsih.(2018).Penganta Ilmu Gizi Dalam Kebidanan

7
8

Anda mungkin juga menyukai