DINI
Hj. Komala M.Pd PRODI PG PAUD IKIP SILIWANGI
PERTEMUAN
KE- 12
KECUKUPAN
GIZI UNTUK
KESEHATAN DAN GIZI ANAK USIA DINI ANAK USIA DINI
Hj. Komala M.Pd
Menurut Manjoer Arif
(2000) KEP adalah Batita gizi kurang
keadaan dimana kurang adalah batita dengan
gizi yang di sebabkan status gizi kurang yang
rendahnya konsumsi berdasarkan indikator
energi dan protein dalam BB/U dengan nilai z-
makanan sehari-hari yang score < - 2 SD sampai
tidak memenuhi angka
kecukupan gizi (AKG). – 3 SD.
Zat gizi dari makanan merupakan sumber utama untuk
memenuhi kebutuhan anak tumbuh kembang optimal
sehingga dapat mencapai kesehatan yang paripurna ,
yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial
Asupan
Setiap harinya, kandungan gizi Untuk mengetahui
anak tersebut dapat status gizi dan
kesehatan anak
membutuhkan diperoleh dari secara menyeluruh
gizi seimbang makanan yang dapat dilihat mulai
yang terdiri dari dikonsumsi yang dari penampilan
asupan berguna untuk umum (berat badan
karbohidrat, pertumbuhan dan tinggi badan),
tanda-tanda fisik,
lemak, protein, otak motorik, fungsional,
vitamin dan (intelegensia) dan emosi dan kognisi
mineral. pertumbuhan anak
fisik.
Berdasarkan pengukuran antropometri, maka
anak yang sehat 2 bertambah umur,
bertambah berat, dan tinggi dikaitkan dengan
kecukupan asupan makronutrien, kalsium,
magnesium, fosfor, vitamin D, yodium, dan
seng
Indonesia memiliki kesepakatan tanda anak sehat bergizi baik yang terdiri dari 10
kriteria, yaitu:
• 1.Bertambah umur, bertambah padat, bertambah tinggi. Anak dengan asupan gizi
baik akan mempunyai tulang dan otot yang sehat dan kuat karena konsumsi
protein dan kalsiumnya cukup. Jika kebutuhan protein dan kalsium terpenuhi,
massa tubuh pun akan bertambah dan anak akan bertambah tinggi.
• 2. Postur tubuh tegap dan otot padat. Anak yang memiliki massa otot yang padat
dan tubuh tegap didapat adalah ciri anak yang tidak kekurangan protein dan
kalsium. Mengonsumsi susu dapat membantu anak mencapai postur ideal
kelaknya.
• 3. Rambut berkilau dan kuat. Protein dari daging, ayam, ikan dan kacang-
kacangan dapat membuat rambut menjadi lebih sehat dan kuat. Rambut yang
sehat dapat melindungi kepala si anak
7. Nafsu makan baik dan
4.Kulit dan kuku bersih 5. Wajah ceria, mata
buang air besar teratur.
dan tidak pucat. Kulit bening dan bibir segar.
6. Gigi bersih dan gusi Nafsu makan baik dilihat
dan kuku bersih pada Mata yang sehat dan
merah muda. Gigi dan dari intensitas anak
anak menandakan bening didapat dari
gusi sehat dibutuhkan makan, idealnya yaitu 3
asupan vitamin A,C,E konsumsi vitamin A dan
untuk membantu kali sehari. Buang air
dan mineralnya C seperti tomat dan
menceerna makanan besar pun harusnya
terpenuhi. Makanan wortel. Bibir segar
dengan baik. Untuk itu, setiap hari agar sisa
yang kaya mineral didapat dari vitamin B, C
asupan kalsium dan makanan dalam usus
didapatkan dari dan E seperti yang
vitamin B pun besat tidak menjadi
kangkung, bayam, terdapat dalam wortel,
diperlukan. racun bagi tubuh yang
jambu buji, jeruk, kentang, udang,
dapat mengganggu
mangga dan lainnya. mangga, jeruk.
nafsu makan.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas
fisik, kebersihan, dan berat badan ideal.
TGS dirancang untuk
membantu setiap orang
Gizi seimbang di memilih makanan dengan jenis
Indonesia divisualisasikan dan jumlah yang tepat sesuai
dalam bentuk tumpeng dengan berbagai kebutuhan
gizi seimbang (TGS) yang menurut usia (bayi, balita,
sesuai dengan budaya remaja, dewasa dan usia lanjut),
Indonesia. dan sesuai keadaan kesehatan
(hamil, menyusui, aktivitas
fisik, sakit).
Prinsip gizi seimbang harus
diterapkan sejak anak usia dini
hingga usia lanjut.
Pelayanan
diarahkan kepada peningkatan
kesehatan dan status gizi anak
sehingga terhindar dari kematian
dini dan mutu fisik yang rendah
Kesehatan (Aritonang, 2003). Peran
pelayanan telah lama diadakan
untuk memperbaiki status gizi.
Stabilitas • Stabilitas dan keharmonisan rumah
tangga mempengaruhi tumbuh
Rumah kembang anak. Tumbuh kembang
anak akan berbeda pada keluarga
Tangga yang harmonis dibandingkan
dengan mereka yang kurang
harmonis (Soetjiningsih, 1998).
Masalah Gizi
Fungsi Afektif
(fungsi
pemeliharaan
kepribadian).
Struktur Peran
Struktur Keluarga keluarga
Nilai/Norma keluarga
Struktur keluarga
dapat
menggambarkan Pola komunikasi
bagaimana keluarga keluarga
melaksanakan fungsi
keluarga di Struktur Kekuatan
masyarakat Keluarga
sekitarnya. (Parad
dan Caplan, 1965),
Menurut (friedman,
1998), secara umum
terdapat 5 fungsi
Fungsi keluarga yang paling
Keluarga erat saat mengkaji
dan
menginterverensi
fungsi keluarga: