Anda di halaman 1dari 28

GIZI SEIMBANG

Dini Junita, S.Gz, M.Si

MK. Ilmu Gizi Dasar


Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh
Apa itu Gizi Seimbang?
Gizi Seimbang adalah prinsip
pengonsumsian makanan
harian yang didasarkan pada
angka kecukupan jenis dan
jumlah zat gizi sesuai karakter
(usia, jenis kelamin, dan
kondisi fisiologis) dan
memperhatikan 4 Pilar Gizi
Seimbang.
Perbedaan Prinsip Gizi Seimbang dengan
Prinsip 4 Sehat 5 Sempurna
• Prinsip 4 Sehat 5 Sempurna • Seiring perkembangan
hanya menekankan pada zaman dan permasalahan
adanya 5 jenis makanan, gizi, prinsip ini sudah tidak
yaitu makanan pokok, lauk- relevan. Makanan gizi
pauk, sayur, buah, dan susu. seimbang tidak cukup hanya
Ketika Anda memiliki dengan memperhatikan
konsumsi harian yang kehadiran 5 jenis makanan
menyertakan 5 jenis tersebut melainkan juga
makanan tersebut, maka perlu mencukupi jenis dan
Anda sudah menerapkan jumlah zat gizi sesuai usia
prinsip ini. dan fisiologis.
Visualisasi gizi seimbang melalui penampakan Tumpeng Gizi Seimbang (TGS)

TUJUAN PENERAPAN
GIZI SEIMBANG

Mendukung pertumbuhan secara


optimal (untuk anak-anak)

Menjaga kesehatan tubuh (untuk


semua)

Menunjang aktivitas dan fungsi


kehidupan sehari-hari (untuk semua)

Menyimpan zat gizi untuk mencukupi


kebutuhan tubuh (untuk semua)
Pola Isi Piring Makanku

Zat Zat
pembangun Pengatur Lauk Pauk Sayur & Buah
(100/3 %) (100/3 %) (100/3 %) (100/3 %)

Zat Tenaga Pangan Pokok


(100/3 %) (100/3 %)

GIZI SEIMBANG GIZI SEIMBANG


Pilar 1: Mengonsumsi makanan beragam
Pilar 2: Membiasakan perilaku hidup bersih
Pilar 3: Melakukan aktivitas fisik
Pilar 4: Mempertahankan dan
memantau Berat Badan (BB) normal
Untuk mengetahui Pemasukan dan
pengeluaran zat gizi sudah seimbang atau
belum. Cara sederhana untuk mengetahuinya
adalah dengan mengecek IMT.
Nilai IMT bisa memberi tahu, pakah seseorang
sudah memiliki berat badan normal atau belum.
Status Gizi termasuk normal jika nilai IMT
berkisar 18,5 – 25,0. Jika kurang dari 18,5
artinya Status Gizi kurang, dan jika lebih dari
25 artinya Status Gizi berlebih.
10 PESAN UMUM
GIZI SEIMBANG
4 ASUPAN KUNCI
Anak usia 0-12 bulan masuk dalam periode emas
atau masa ketika otak anak sedang mengalami perkembangan yang pesat.

Untuk Itu Orang Tua Harus Memperhatikan Asupan Kecukupan Gizi Anak

 INISIASI MENYUSU DINI (IMD)


segera setelah bayi lahir
ANAK SEHAT
HARUS
CUKUP GIZI!
 ASIX
ASI eksklusif 0-6 bulan

 MP-ASI (MAKANAN PENDAMPING ASI)


makanan berkualitas dari bahan lokal mulai dari usia 6 bulan

 LANJUTKAN ASI
hingga 2 tahun/lebih
Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan

Veronika Scherbaum, ahli gizi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI

ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro

dan makro. Oleh karena itu, Ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama

enam bulan kepada sang buah hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu

ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
Dampingi ASI Eksklusif dengan MP-ASI sehat

• Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan
makanan pendamping atau MPASI.

• Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro
dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.

• WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan zat gizi ke dalam ma


kanan

• Di sisi lain, sebaiknya Ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan
tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter.
MP-ASI untuk anak di bawah 2 tahun
Makanan MP-ASI untuk anak di bawah 2 tahun :
ATASI STUNTING DENGAN
MINUM SUSU SETIAP HARI
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis. Salah satu kebutuhan gizi
yang bermafaat untuk mengatasi stunting adalah susu karena memiliki zat gizi penting bagi pertumbuhan fisik dan
pertumbuhan lainnya

Manfaat Susu dalam Mencegah Stunting

 Sumber Energi
 Memperkuat Otot KANDUNGAN SUSU
 Penyokong Pertumbuhan Fisik
KARBOHIDRA T
 Meningkatkan Kecerdasan
 MemperkuatTulang Dan Gigi PR OTEIN

LEMAK

VIT AMIN
A, B, C, D, E, dan k

MINERAL
Kalsium, Magnesium,
POLA MAKAN & GIZI SEIMBANG
Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu
diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari
KOMPONEN ISI PIRINGKU
GIZI SEIMBANG
DIMULAI DARI KELUARGA

Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang


sehat, Kementerian Kesehatan memberi
panduan tentang pentingnya konsumsi gizi
seimbang sejak dini, dan itu dimulai dari
keluarga
DALAM PENYUSUNAN MENU
HARUS MEMPERHATIKAN :

• Sasaran
Siapa yang akan mengkonsumsi
makanan tersebut (bayi, balita, anak
sekolah, remaja, dewasa, lansia)

• Nilai Gizi
Pemilihan bahan makanan ini
diutamakan yang memiliki nilai gizi
tinggi disesuaikan dengan masalah gizi
yang ada
• Variasi Masakan
Kumpulkan dari berbagai jenis makanan
(kelompok lauk, sayur dan buah).

• Keserasian Warna, komposisi, konsistensi


makanan.

• Ketersediaan Bahan Makanan


Jangan menyusun menu yang menggunakan
bahan makanan yang susah didapat (langka).

• Harga
Dalam menyusun menu harus disesuaikan
dengan anggaran yang ada.

(Menu yang seimbang tidak harus mahal !)


Terus memantau tumbuh kembang anak

• Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak


mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak.
• Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik
khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi
ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan pe
nanganannya
Selalu jaga kebersihan lingkungan

• Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama

jika lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung

meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di Harvard Chan School

menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan

tersebut. Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang

masuk ke dalam tubuh anak


DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018. Penanganan Stunting
Terintegrasi Di Indonesia. Jakarta.
Noviyanti, R.D dan Siti Zulaekah. 2010. Hubungan Asupan Energi, Protein, Besi, Seng Dengan Status Imunitas Anak Balita Di
Perkampungan Kumuh Kota Surakarta. Jurnal. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses 12 Juli 2020.
Octaviana, A. 2018. Imunodefisiensi. Universitas Jember. Diakses 12 Juli 2020.
Simamora, D. 2015. Imunodefisiensi & Autoimun. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Diakses 12 Juli 2020.
Soi, B. 2017. Hubungan antara Keamanan Protein, Energi, dan Vitamin A terhadap Status Gizi Siswa Baru Sekolah Dasar di
Pantai Lasiana Kota Kupang. Jurnal. Poltekkes Kemenkes Kupang. Diakses 12 Juli 2020.
Tim Indonesiabaik.id. 2019. Bersama Perangi Stunting. Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian
Komunikasi dan Informatika, Jakarta.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai