Anda di halaman 1dari 32

Krida Bina Gizi

Direktorat Gizi & KIA


LOGO KRIDA BINA GIZI

❑ Logo Krida Bina Gizi berupa kotak kecil


berwarna hijau dengan gambar ibu yang
menggendong anaknya.
❑ Melambangkan cermin semua kegiatan
yang akan di lakukan oleh Krida Bina
Gizi terkait 1000 HPK dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan gizi
baik individu, keluarga maupun
masyarakat
SKK di Krida Bina Gizi
1. SKK Mengenal Keadaan Gizi,
2. SKK Kegiatan Gizi di Posyandu
3. SKK Perencanaan Menu Gizi Seimbang,
4. SKK Penyuluhan Gizi,
5. SKK Penanganan Gizi dalam Situasi Darurat.
Tiga Beban Gizi Remaja di Indonesia : Gizi Kurang, Gizi Lebih dan Kekurangan Zat
Gizi Mikro termasuk Anemia

putra putri putra dan putri

usia 13-18 tahun


Anemia
(2013) usia 15 – 24 tahun
usia 13-18 tahun (2018)
(2013)
Yuk Jawab Pertanyaan ini
Jika Ya Bergerak ke Kanan
Jika Tidak Bergerak ke Kiri

1. Siapa yang sudah Sarapan Pagi hari ini?

2. Dalam Sehari makan 3 kali

3. Siapa yang minum Soda atau minuman manis 1 minggu terakhir?

4. Tiap Hari makan buah atau sayur

5. Melakukan Aktivitas Fisik (pekerjaan Rumah: mengepel,


bebersih dll atau olah raga 30 menit tiap hari?
• 65% tidak sarapan
• 20% anak sekolah memiliki kebiasaan makan <3 kali/hari
• 97% kurang konsumsi sayur dan buah
• 50,4 % usia 10-14 th konsumsi makanan manis;
31,4 % konsumsi makanan asin; 11% konsumsi
makanan instan; 78% konsumsi makanan
berpenyedap3
• 29,3% usia 5 – 12 tahun dan 48,1% usia 13 – 18
tahun memiliki Angka Kecukupan Protein <80%11
• 29,7% usia 5 – 12 tahun dan 52,5% usia 13 – 18
tahun memiliki Angka kecukupan Energi <70%11
• 64,4 % usia 10-14 th kurang aktifitas fisik 3
• 29.6 usia 13 – 17 tahun menghabiskan 3
jam/hari untuk duduk, nonton TV, main game
atau berbincang dengan teman
PEDOMAN GIZI SEIMBANG
Pilar 4
Pilar 1 Mempertahankan dan
Mengonsumsi Pangan Memantau
Beraneka Ragam Berat Badan Normal

Pilar 3
Melakukan
Aktivitas Fisik
Visualisasi gizi seimbang
dalam satu kali makan
Permenkes 41/2014
Mengapa Gizi Seimbang?
Prinsip Gizi Seimbang merupakan
upaya menyeimbangkan antara zat
gizi yang keluar dan zat gizi yang
masuk dengan memantau berat
badan secara teratur.

• Nafsu makan turun • Daya tahan


• Metabolisme rendah
• Mudah
meningkat,
terkena
kebutuhan infeksi
meningka
t
• Diare: kehilangan
langsung
GIZI SEIMBANG
Susunan pangan sehari-hari yang mengandung
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan Setiap orang memilih dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman jenis dan jumlah yang tepat,
sesuai dengan berbagai
pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan kebutuhan menurut usia (bayi,
memantau berat badan secara teratur dalam balita, remaja, dewasa dan usia
rangka mempertahankan berat badan normal lanjut) dan sesuai dengan
keadaan kesehatan (hamil,
untuk mencegah masalah gizi menyusui, sakit) dan aktivitas
fisik (anak sekolah, pekerja, atlit)

GIZI SEIMBANG
UNTUK
BERBAGAI KELOMPOK UMUR
GIZI SEIMBANG UNTUK
BERBAGAI KELOMPOK USIA

1 Ibu Hamil Anak Usia 6-9 Tahun


6

2 Ibu Menyusui
7 Remaja Usia 10-19 Tahun

3 Bayi Usia 0-6 bulan


8 Dewasa
4 Bayi & Anak 6-23 Bulan

Anak Usia 2-5 Tahun 9 Usia Lanjut


5

Setiap kelompok usia memiliki Karakteristik tertentu


ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK MASYARAKAT INDONESIA
Permenkes nomor 28 tahun 2019
PESAN KHUSUS KELOMPOK SASARAN
SASARAN KARAKTERISTIK PESAN UTAMA
IBU HAMIL 1. Peningkatan 1. Mengonsumsi
kebutuhan gizi anekaragam
2. Risiko pre eklamsia pangan yang
lebih banyak
2. Membatasi
garam
IBU MENYUSUI 1. Peningkatan 1. Mengonsumsi
kebutuhan gizi anekaragam
termasuk cairan pangan yang
2. Produksi ASI lebih banyak
3. Keberhasilan 2. Memperbanyak
Menyusui Eksklusif konsumsi cairan
TAMBAHAN KEBUTUHAN GIZI
(Permenkes 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Masyarakat Indonesia)

Mengonsumsi Pangan Mempertahankan


Beraneka Ragam dan
Memantau
IBU HAMIL Berat Badan Normal
IBU MENYUSUI
✓ Trimerster 1 (+180 kkal)
✓ Trimester 2 (+300 kkal)
✓ 6 bulan pertama: 330 kkal
✓ Trimester 3 (+300 kkal) ✓ 6 bulan kedua: 400 kkal
✓ Penambahan kebutuhan
cairan
IBU HAMIL MAKAN • 6 bulan pertama: 800 ml
1 PORSI LEBIH BANYAK
DAN RUTIN MENGONSUMSI
• 6 bulan kedua: 650 ml
Membiasakan Perilaku Melakukan
TABLET TAMBAH DARAH (TTD) Hidup Sehat Aktivitas
Fisik
PEMANTAUAN PENAMBAHAN
BB SELAMA HAMIL
Contoh makan sehari untuk Ibu Hamil

Makan pagi Snack pagi Makan siang

Selingan
Snack sore Makan malam
Malam
PESAN KHUSUS KELOMPOK SASARAN
SASARAN KARAKTERISTIK PESAN UTAMA
USIA 0-6 BULAN Periode emas 1. Mendapatkan
pertumbuhan dan IMD
perkembangan 2. ASI Eksklusif

USIA 6-23 BULAN 1. Periode emas 1. Melanjutkan


pemberian ASI sd
pertumbuhan dan
usia 2 tahun atau
perkembangan lebih
2. ASI saja sudah 2. MP ASI mulai usia 6
tidak dapat bulan
memenuhi a. padat gizi
b. mengutamakan
kebutuhan gizi protein hewani
c. kebutuhan serat
STANDAR EMAS
PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK

Inisiasi Menyusu ASI Eksklusif MP ASI Teruskan pemberian ASI


Dini (IMD) 6 Bulan setelah 6 Bln sampai 2 tahun atau lebih
PESAN KHUSUS KELOMPOK SASARAN
SASARAN KARAKTERISTIK PESAN UTAMA
USIA 2-5 TAHUN Periode emas Konsumsi sumber
pertumbuhan dan makanan kaya
perkembangan protein dan sumber
zat besi

ANAK DAN Window opportunity Konsumsi sumber


REMAJA kedua makanan kaya
(6-19 TAHUN) protein dan sumber
zat besi

REMAJA PUTRI Persiapan kehamilan Konsumsi


DAN CATIN anekaragam
pangan
Apa itu Anemia?
Kondisi tubuh dimana kadar Hemoglobin (Hb)
dalam darah lebih rendah dari normal (WHO,
2011)

GEJALA & TANDA ANEMIA Status anemia diketahui melalui pemeriksaan darah

• 5 L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lalai)


• Mudah mengantuk
• Sulit konsentrasi
• Sering pusing, mata berkunang-
kunang
• Pucat pada wajah, kelopak mata, bibir,
kulit, kuku, telapak tangan.
Penyebab Anemia Dampak Anemia

• Kurangnya asupan zat besi dalam makanan Risiko komplikasi Kebugaran


saat hamil dan
(diet yang keliru) menurun
bersalin
• Kebutuhan yang meningkat (menstruasi, hamil,

pertumbuhan dll)

• Menderita penyakit infeksi (kecacingan,


Mudah
malaria, HIV/AIDS, TBC) terinfeksi Prestasi
Penyakit menurun
• Kehilangan zat besi pada perdarahan termasuk

menstruasi dan melahirkan

Produktifitas
menurun
Dampak yang akan terjadi Jika Remaja Putri yang
anemia kelak menjadi Ibu Hamil, :

1. Meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), prematur, BBLR,


dan gangguan tumbuh kembang anak diantaranya stunting dan gangguan
neurokognitif.
2. Perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat mengancam
keselamatan ibu dan bayinya.
3. Bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe) yang rendah akan berlanjut
menderita anemia pada bayi dan usia dini.
4. Meningkatnya risiko kesakitan dan kematian neonatal dan bayi
Suplementasi TTD pada Remaja Putri
• 1 tablet per minggu sepanjang tahun
• Diberikan secara blanked approach
Peraturan Menteri Kesehatan
• Pemberian TTD di sekolah dilakukan
Nomor 88 Tahun 2014 tentang
Standar Tablet Tambah Darah bagi Wanita Usia pada remaja putri usia 12-18 tahun
Subur dan Ibu Hamil
dengan menentukan hari minum
Surat Edaran Direktur Jenderal bersama di sekolah
Kesehatan Masyarakat Nomor
HK.03.03/V/0595/2016 tentang Pemberian Tablet • Pada saat libur sekolah, remaja putri
Tambah Darah bagi Remaja Putri
dibekali dengan TTD
Adakah Remaja Putri
yang minum TTD 1
minggu sekali?
Penerapan 10 PESAN UMUM GIZI SEIMBANG

Syukuri & Nikmati anekaragam makanan Sarapan Pagi setiap hari


•Sarapan sebelum jam 9 pagi untuk
memenuhi 15-30% kebutuhan gizi sehari

Banyak Makan SAYUR dan cukup BUAH Cukup minum air putih
3-4 porsi sayur dan •Minum air putih untuk memenuhi
2-3 porsi buah dalam sehari kebutuhan cairan sekitar 1,5 liter atau
setara 8 gelas sehari

Membaca Label Gizi


Makan Lauk tinggi protein •Biasakan membaca label gizi apda
Sumber Hewani 2-4 porsi per hari kemasan dan perhatikan tanggal
Sumber nabati 2-4 porsi per hari kadaluarsa

Makan aneka ragam makanan pokok Mencuci tangan dengan sabun


3-4 porsi dalam sehari di air mengalir

Batasi makanan 4 sdm GULA


Melakukan aktivitas fisik yang cukup
manis, asin, & 1 sdt GARAM
berlemak
dan menjaga Berat Badan Normal
5 sdm MINYAK
Praktik Krida
Krida Bina Gizi
Direktorat Gizi & KIA
1. Story Telling Gizi Seimbang
a) Peserta membentuk lingkaran besar dengan posisi tangan seperti
gambar berikut:

b) Fasilitator akan menjelaskan dan membacakan cerita dimana di


dalam ceritanya ada beberapa kalimat yang didalamnya akan ada
contoh pangan sumber protein hewani atau nabati

c) Peserta menyimak cerita

d) Saat fasilitator menyebutkan nama pangan sumber protein, peserta


harus berusaha menangkap jari teman yang ada telapak tangan
kanannya sekaligus menarik jari tangan kirinya sendiri agar tidak
tertangkap oleh teman yang berdiri di sebela kirinya.

e) Yang perlu diperhatikan adalah bahan pangannya, bukan nama


masakannya. Misalnya, rendang adalah nama masakan bukan bahan
pangan
2. Permainan Gizi Seimbang

Mengelompokkan bahan makanan sesuai dengan unsur-


unsur Gizi seimbang

● BAHAN YANG DIBUTUHKAN


a) KARTON
b) SPIDOL
c) NAMA BAHAN MAKANAN
Kelompokkan ROTI BERAS
menjadi KACANG MERAH RAMBUTAN
1. Makanan LABU SIAM TEMPE
pokok sumber PISANG KANGKUNG
karbohidrat KACANG HIJAU PEPAYA
BEBEK KENTANG
2. Lauk pauk BELIMBING DAGING SAPI
sumber protein BAYAM SALAK
3. Sayuran SUSU KACANG TOLO
MANGGA TAHU
4. Buah Buahan WORTEL DAUN SINGKONG
BERAS SUKUN
RAMBUTAN DAGING AYAM
MELON SAWI
JERUK TALAS
JAGUNG KETIMUN
IKAN MANGGA
TOMAT UBI JALAR
MIE DAGING KAMBING
SEMANGKA SAGU
TELUR KACANG TANAH
3. Penyusunan Menu Gizi Seimbang
Menyusun menu hidangan sehat dan gizi seimbang untuk makan 3 hari
Bahan yang diperlukan: Kertas, Pena/ bullpen
Waktu Menu
Hari Pertama Makan Pagi :
Selingan pagi :
Makan Siang :
Selingan sore :
Makan Malam :
Hari Kedua Makan Pagi :
Selingan pagi :
Makan Siang :
Selingan sore :
Makan Malam :
Hari Ketiga Makan Pagi :
Selingan pagi :
Makan Siang :
Selingan sore :
Makan Malam :
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai