Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

COVER .........................................................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................
B. Rumusan dann Batasan Masalah .................................................................
C. Tujuan dan Manfaat ....................................................................................
D. Definisi Operasional ...................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka .............................................................................................


B. Kerangka Berpikir .......................................................................................
C. Hipotesis Penelitian .....................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................................


B. Populasi dan Sampel ...................................................................................
C. Waktu dan Tempat Penelitian .....................................................................
D. Variabel Penelitian ......................................................................................
E. Desain Penelitian .........................................................................................
F. Instrumen / Alat dan Bahan Penelitian .......................................................
G. Teknik Pengumpulan Data / Prosedur Penelitian .......................................
H. Teknik Analisis Data ...................................................................................
PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PADA


MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI DUSUN
TOLONGGERU DESA MONGGO KECAMATAN
MADAPANGGA KABUPATEN BIMA

Oleh

DWI AYU OKTAFIARI


200301135

KPI 5D

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep kebudayaan Indonesia dibangun oleh pendahulu bangsa Indonesia.


Konsep kebudayaan disini mengacu kepada nilai-nilai yang dipahami, dianut, dan
dipedomani bersama oleh bangsa Indonesia. Nilai-nilai inilah yang kemudian
dianggap sebagai nilai luhur, sebagai acuan pembangunan Indonesia. Nilai-nilai
itu antara lain adalah taqwa, iman, kebenaran, tertib, setia kawan, harmoni, rukun,
disiplin, harga diri, tenggang rasa, ramah tamah, ikhtiar, kompetitif, kebersamaan,
dan kreatif. Nilai-nilai itu ada dalam budaya etnik yang ada di Indonesia.
Nilainilai tersebut dianggap sebagai puncak-puncak kebudayaan daerah,
sebagaimana sifat/ciri khas kebudayaan suatu bangsa Indonesia.1

Komunikasi antarbudaya pada dasarnya adalah komunikasi biasa. Hanya


yang membedakannya adalah latar belakang budaya yang berbeda dari orang yang
melakukan proses komunikasi tersebut. Aspek-aspek budaya seperti bahasa,
isyarat non verbal, sikap kepercayaan, watak, nilai orientasi pikiran akan lebih
banyak ditemukan sebagai sebagai perbedaan besar yang sering menyebabkan
distorsi dalam komunikasi. Namun, dalam masyarakat yang bagaimanapun
berbedanya kebudayaan. Tetaplah akan terdapat kepentingan-kepentingan yang
bersama untuk melakukan komunikasi dan interaksi sosial. Hubungan sosial yang
terjadi secara dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dan
berhubungan satu dengan yang lainnya disebut dengan interaksi sosial.2

Hubungan sosial yang terjadi secara dinamis yang menyangkut hubungan


antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok
dengan kelompok dan berhubungan satu dengan yang lainnya disebut dengan
interaksi sosial. Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa Indonesia
memiliki keanekaragaman suku dan budaya yang berbeda-beda, maka dari itu
sudah pasti berbeda pula komunikasi dan budaya antara suku yang satu dengan
suku lainnya, misalnya bahasa, kepercayaan, watak, adat istiadat, dan lain
sebagainya. Realita yang terjadi sekarang adalah jika, suatu daerah yang
multikultural hidup dalam lingkup yang sama dan terjalin komunikasi antar
budaya maupun terjadinya akulturasi kebudayaan di dalamnya maka perlu

1
Deni Sulaiman..Rona Budaya Nusantara, Surakarta:Cv. Aryhaeko Sinergi Persada.2014,
h,. 11.

2
Deddy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya , (Bandung:PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 24
diapresiasi tinggi. Yang paling ampuh dalam meredam konflik di masing-masing
daerah, sehingga tercipta kerukunan antar etnik.3

Salah satu daerah yang masyarakatnya multikultural adalah Dusun


Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima yang berada
di dataran tinggi Kabupaten Bima. Dusun Tolonggeru merupakan dusun yang
memiliki keberagaman budaya, etnik, bahasa, keyakinan, dan adat istiadat yang
masih tetap dipegang teguh dan dilestarikan oleh masyarakat yang berada di Desa
Moggo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Dusun Tolonggeru memiliki
berbagai macam keyakinan diantaranya. Islam, Katolik, dan Protestan.

Cara mereka berbicara satu sama lain seperti masyarakat pada umumnya,
jika terdapat pendatang yang baru mendiami wilayah mereka akan menggunakan
bahasa indonesia bagi yang belum paham akan bahasa daerah Bima, untuk tetep
menjalin silaturrahmi dan kerukuran mereka akan memahami jikalau seorang
pendatang tidak bisa berbahasa Bima, tetapi dominan yang menetap dan tinggal
disana sudah mahir akan menggunakan bahasa Bima sebagai bahasa mereka
sehari-hari.

Karena keberagaman yang terus di lestarikan oleh masyarakat Dusun


Tolonggeru, menjadikannya sebagai masyarakat yang paham akan dinamika
keberagaman yang diharuskan tetap hidup berdampingan di tengah berbagai
macam suku, ras, adat istiadat, kepercayaan dan bahasa tidak membuat Dusun
Tolonggeru hidup bermusuhan, justru mereka hidup berdampingan dan saling
memahami satu sama yang lainnya sehingga di desa ini terpancar wajah
kedamaian dan hidup rukun dan menjunjung tinggi sikap toleransi, solidaritas dan
kerukunan dalam kehidupan.

Misalnya, ketika ada kegiatan musyarawah, masyarakat Sasak


dalam Betulungan, Mbojo dalam Mbolo Weki, begitu juga dengan suku lain, maka
seluruh masyarakat ikut serta dalam musyawarah tersebut sehingga mengenal
kebiasaan masing-masing. Begitu pula dengan gotong royong yang selalu hidup di
masyarakat Dusun Tolonggeru, seperti kegiatan saat bercocok tanam, mulai dari
pembersihan lahan dan panen yang dilakukan bersama-sama. Demikian pula
kuatnya komitmen gotong royong saat ada warga yang membangun rumah,
hajatan, hingga pembangunan masjid tanpa melihat suku dan agamanya.

3
Henry Thomas Simarmata Dkk.indonesia, Zamrud Toleransi,Jakarta:Psik Indonesia.2018,
h, 16.
B. Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan identifikasi masalah


dan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas ada beberapa masalah yang perlu di
identifikasi yaitu sebagai berikut :
a) Komunikasi antarbudaya pada masyarakat multicultural.
b) Keterlibatan dan serta peran masyarakat akan berpengaruh terhadap
komunikasi antarbudaya pada masyarakat multicultural.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas ada beberapa masalah yang perlu di
rumuskan yaitu sebagai berikut :

a) Bagaimana pengaruh komuniksi antarbudaya pada masyarakat


multikultural di Dusun Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan Madapangga
Kabupaten Bima ?

b) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam mewujudkan kerukunan


antar masyarakat multikultural di Dusun Tolonggeru Desa Monggo
Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian


yaitu :

a. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi antarbudaya pada masyarakat


multikultural di Dusun Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan Madapangga
Kabupaten Bima.

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam mewujudkan


kerukunan antar masyarakat multikultural di Dusun Tolonggeru Desa
Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yaitu :

a. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran tentang


pengaruh komunikasi antarbudaya yang berkaitan dengan Komunikasi bagi
Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam khususnya dan Mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram umumnya.

b. Secara Praktis

a) Bagi Peneliti

Penelitian ini semoga mampu menjadi tambahan wawasan dan tambahan


ilmu untuk peneliti tersendiri. Peneliti juga berharap dengan adanya
penelitian ini, peneliti mampu membawa perubahan yang baik dan
menjadi contoh yang baik bagi masyarakat umum.

b) Bagi Lembaga
Peneliti berharap bisa menjadi masukan pemikiran untuk lembaga Dusun
Tolonggeru Desa Monggo untuk meningkatkan kualitas kerukunan antar umat
beragama, serta dapat lebih paham tentang toleransi.

c) Bagi Masyarakat

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada


masyarakat agar mereka tau bahwa hidup rukun dan saling toleransi antar umat
beragama dalam kehidupan bermasyarakat. Peneliti juga bisa menambah
wawasan tentang komunikasi antarbudaya pada masyarakat multikultural dari
hasil penelitian ini.

D. Definisi Operasional

Definisi yang memberikan pernyataan pada peneliti untuk apa saja yang
diperlukan dalam menjawab pertanyaan penguji hipotesis penelitian, khususnya
pada penelitian kuantitatif.

1. Komunikasi Antarbudaya

Komunikasi antarbudaya (intercultural communication) adalah proses


pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang berbeda budaya. Ketika
komunikasi terjadi antara orang-orang berbeda bangsa, kelompok ras,
atau komunitas bahasa, komunikasi tersebut disebut komunikasi
antarbudaya. 1

2. Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dalam


suatu wilayang dan memiliki kepentingan bersama dalam tatanan kehidupan
serta mempercayai norma-norma dan adat istiadat yang ada di lingkungan
tersebut.

Hedi Heryadi dan Hana Silvana, Komunikasi Antarbudaya Dalam Masyarakat Multikultur, Jurnal Kajian
14

Komunikasi, Volume 1, No. 1, Juni 2013, hlm. 97


3. Multikultural

Multikultural adalah keberagaman yang terdiri aras budaya, ras, agama,


adat istiadat dan daerah yang tinggal dalam satu wilayah yang sama dan
memiliki kehidupan toleransi dalam menerima keberagaman yang ada pada
masyarakat dan tidak saling menghina dengan perbedaan yang ada.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

Untuk mendukung penelaahan yang lebih integral seperti yang telah


dikemukakan pada latar belakang masalah, maka peneliti berusaha untuk
melakukan analisis lebih awal terhadap pustaka atau karya-karya yang lebih
mempunyai relevansi terhadap topik yang akan diteliti. Maka peneliti
mencoba menelususri satu persatu pustaka yang ada, beberapa karya yang
telah dipublikasikan dan patut mendapat perhatian yaitu:

1. Skripsi yang disusun oleh Enong Zahroh Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
berjudul “Komunikasi Antarbudaya Dalam Pernikahan Antar suku Jawa dan
Betawi di Daerah Trondol RT 03 RW 01 Serang Banten”. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yang
merupakan penelitian mendeskripsikan fenomena yang terjadi di tempat
penelitian. Adapun hasil penelitiannya ini adalah bagaimana perbedaan
perbedaan bahasa kebudayaan diantaranya tidak mempengaruhi pola
komunikasi dalam pernikahan antarsuku Jawa dan Betawi akan tetapi tidak
mempengaruhi adat pernikahan kedua suku tersebut dalam suatu kehidupan
yang multikultural.

Adapun perbedaan dari hasil penelitian Enong Zahroh dan hasil penelitian
penulis yaitu hasil penelitian diatas lebih spesifik terkait pernikahan adat
Betawi dan Jawa dan menggunakan metode penelitian kualitatif sedangkan
peneliti dalam penelitian ini lebih spesifik membahas mengenai pengaruh
komunikasi dan pola kehidupan antarbudaya pada masyarakat multikultural
yang terjadi setiap harinya dan metode penelitian yang digunakan kuantitatif.

2. Skripsi yang disusun oleh Said Rasul Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Banda Aceh yang berjudul
“Proses Komunikasi Antarbudaya, Studi Tentang Interaksi Pada Masyarakat
Aceh dan Jawa di desa Batu Raja, Nagan Raya”. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan penelitian bersifat
deskriptif yakni menggambarkan interaksi pada masyarakat Aceh dan Jawa di
desa Batu Raja, Nagan Raya. Adapun hasil penelitiannya ini adalah Dalam
penelitian membahas dalam proses komunikasi antarbudaya antara masyarakat
Aceh dan Jawa melibatkan komponen-komponen seperti bahasa, persepsi
perilaku non verbal. Gaya komunikasi , serta nilai dan asumsi proses
komunikasi antarbudaya masyarakat Aceh dan Jawa di desa Batu Raja berjalan
dengan baik meskipun ada faktor-faktor yang menghambatnya.
Adapun perbedaan dari hasil penelitian Said Rasul dan hasil penelitian
penulis yaitu hasil penelitian diatas lebih spesifik membahas interaksi pada
masyarakat Aceh dan Jawa di desa Batu Raja sedangkan peneliti lebih spesifik
membahas Fenomena komunikasi antarbudaya dan pengaruh kehidupan sosial
masyarakat multikultural.

3. Skripsi yang disusun oleh Muhammad Rizak Jurusan Komunikasi Penyiaran


Islam Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang yang
berjudul “Pola Komunikasi Antarbudaya Antara Masyarakat Syiah dan
Masyarakat Sunni Semarang”. Metode penelitian yang digunakan adalah
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dan studi kasus. Disini peneliti menggunakan sumber data baik penelitian atau
wawancara yang dapat digunakan untuk meneliti dan menjelaskan secara
komprehensif tentang berbagai aspek yang menjelaskan pola komunikasi
antara Masyarakat Syiah Nuruts Tsaqolain dan Masyarakat Sunni Semarang.
Adapun hasil penelitiannya Komunikasi antarbudaya Masyarakat Syiah Nuruts
Tsaqolain dan Masyarakat Sunni Semarang. Kedua kelompok ini telah hidup
rukun berdampingan tanpa adanya konflik berati sebagaimana terjadi pada
kasus Syiah-Sunni di tempat lain.

Adapun perbedaan dari hasil penelitian Muhammad Rizak dan hasil


penelitian penulis yaitu hasil penelitian diatas lebih membahas mengenai
Fenomena-fenomena komunikasi antar budaya dengan kearifan lokal yang
dimilikinya sedangkan peneliti membahas pengaruh kehidupan sosial
kemasyarakatnnya yang terjadi di masyarakat multikultural Dusun Tolonggeru
Desa Moggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima.

B. Kerangka Berpikir

Interaksi Pengaruh/
Kepercayaan
Kebudayaan Bima Komunikasi dampak terhadap
Masyarakat
Masyarakat masyarakat

Agama
Kristen Asosiasiatif
Katolik

Agama Islam Disosiatif

Agama
Kristen
Protestan
Bima merupakan daerah yang terbagi menjadi Kabupaten dan Kota. Bima
sebelumnya berbentuk kerajaan, akan tetapi sekarang sudah berubah menjadi
kesultanan yang dipengaruhi menerima agama Islam. Bima memiliki suku asli yang
bernama Mbojo. Mengenal segala hal yang berkaitan dengan Bima sama halnya
mengenal diri sendiri. Terdapat beberapa keberagaman kebudayaan Bima yang
sudah menjadi kebudayaan turun temurun dari para leluhur diantaranya: Rimpu,
Mbolo weki, Peta Kapanca, Ampa fare, dan Tenun Tembe Nggoli.

Kepercayaan masyarakat di Dusun Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan


Madapangga Kabupaten Bima menganut 3 kepercayaan diantaranya agama islam,
kristen protestan, dan kristen katolik. Agama islam sudah ada sejak Kerajaan Bima
berubah menjadi Kesultanan Bima, perubahan tersebut juga dipengaruhi oleh
agama Islam, jadi agama islam sangat berpengaruh dan sudah lama ada di Bima
akan tetapi mayoritas yang tinggal di Dusun Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan
Madapangga Kabupaten Bima beragama Katolik . Sedangkan agama Kristen
Katolik dan protestan adalah agama yang dibawa dan dianut dari luar Bima dan
sekarang sudah menjadi salah satu agama yang dipercaya oleh sekelompok
masyarakat Bima meski sudah menganut agama monoteis akan tetapi seluruh
pemeluk agama tersebut masih menjunjung tinggi kepercayaan asli dan budaya
setempat sebagai penyatuan dan identitas mereka.

Ketiga pemeluk agama ini memiliki tempat ibadahnya masing-masing, yaitu


Masjid Umar Bin Abdul Azis, Gereja Katolik St. Yohanes Maria Vianney, Gereja
Kemah Injil Indonesia (GKII). Meski letak bangunan saling berjauhan, namun
setiap ada acara hari besar atau perayaan agama yang diselenggarakan di masing-
masing tempat ibadah, para pemuda dari masing-masing agama saling mengundang
satu sama lain. Di Dusun Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan Madapangga
Kabupaten Bima terjalin kerukunan yang kuat, karena masyarakatnya saling
menghormati dan menghargai perbedaan. Sehingga untuk terjadinya konflik sangat
minim.

C. Hipotesis Penelitian

Alfira mengatakan, “Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang


masih harus diuji”. 5 sedangkan menurut Sugiyono, “hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. 6
Sehubungan dengan pernyataan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini
sebagai berikut:

1. Diduga terdapat pengaruh komuniksi antarbudaya pada masyarakat


multikultural di Dusun Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan Madapangga
Kabupaten Bima.

2. Diduga tidak ada pengaruh komuniksi antarbudaya pada masyarakat


multikultural di Dusun Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan Madapangga
Kabupaten Bima.
3. Diduga terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam mewujudkan
kerukunan antar masyarakat multikultural di Dusun Tolonggeru Desa
Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima.

4. Diduga tidak ada faktor pendukung dan penghambat dalam mewujudkan


kerukunan antar masyarakat multikultural di Dusun Tolonggeru Desa
Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima.

5
Sruyani Hendriadi, Metode Riset Kuantitatif teori dan aplikasi pada penelitian bidang
manajemen dan ekonomi Islam (Jakarta: Prenadamedia Grouf, 2014), hlm. 98.
6
Sugioyno, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 134
BAB II

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Dalam setiap penelitian ilmiah, untuk lebih terarah dan rasional diperlukan
suatu metode yang sesuai dengan objek yang dikaji, karena metode merupakan
cara bertindak supaya penelitian berjalan terarah dan mencapai hasil yang
memuaskan atau maksimal. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian
yang tepat dan relevan sebagaimana penelitian yang dilaksanakan yakni:

1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif yaitu suatu
upaya dalam menyelidiki masalah, masalah yang ada merupakan dasar
yang digunakan oleh peneliti dalam mengambil data. Kemudian
menentukan variabel dan diukur dengan angka guna analisa sesuai dengan
prosedur dari statistik yang berlaku di Dusun Tolonggeru Desa Monggo
Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima.

2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan komunikasi, peneliti akan
menggunakan metode pendekatan komunikasi kepada pihak-pihak yang
relevan dijadikan narasumber untuk memberikan keterangan dan data
terkait penelitian yang akan dilakukan. Pendekatan komunikasi yang
dimaksud adalah suatu pendekatan yang mempelajari hubungan interaksi
komunikasi dalam kehidupan masyarakat yang berlangsung baik melalui
komunikasi verbal dan non verbal. Pendekatan ini digunakan untuk
mendapatkan data tentang pengaruh Komunikasi Antarbudaya pada
Masyarakat Multikultural di Dusun Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan
Madapangga Kabupaten Bima.

B. Populasi dan Sampel


Sugiyono mengemukakan bahwa populasi sebagai wilayah secara umum
yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti lalu dibuat kesimpulannya. Sedangkan
Sampel menurut Sugiyono ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dipunyai oleh populasi tersebut.
1. Populasi
Dalam penelitian populasi dibedakan menjadi dua yaitu populasi
secara umum dan populasi target (target population). Populasi target
adalah populasi yang menjadi sasaran keberlakukan kesimpulan penelitian
kita. Adapun populasi umum dalam penelitian ini adalah masyarakat
multikultural di Dusun Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan Madapangga
Kabupaten Bima. Sedangkan populasi target adalah masyarakat yang
berbeda agama di Dusun Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan
Madapangga Kabupaten Bima.
Berdasarkan definisi diatas, Populasi umum pada penelitian ini
adalah masyarakat multikultural di Dusun Tolonggeru Desa Monggo
Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, jumlah masyarakat umum
sebanyak 327 kepala keluarga atau 1.488 jiwa.

2. Sampel
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan
berdasarkan populasi, dengan cara menggunakan Non-probability
Sampling dengan metode purposive sampling dimana teknik dalam
pengambilan sampel ini memiliki pertimbangan-pertimbangan yang sudah
ditentukan kepada responden.
Dalam penentuan jumlah sampel yang digunakan Sugiyono, menyarankan
tentang ukuran sampel untuk penelitian sebagai berikut:

a) Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai


dengan 500.
b) Bila sampel dibagi dalam kategori maka jumlah anggota sampel setiap
kategori minimal 30.
c) Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel
penelitiannya ada 4 (independen + dependen), maka jumlah anggota
sampel = 10 x 4 = 40.

Karena metode analisis penelitian ini menggunakan korelasi, maka


sesuai dengan saran tersebut pada nomor 2 (dua) di atas. Berikut
perhitungan matematis dalam penentuan jumlah sampel penelitian ini
yaitu Jumlah anggota sampel yang digunakan penelitian sebesar 3
sampel, memilih 3 sampel.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian
Waktu untuk melakukan penelitian selama 3 bulan.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Tolonggeru Desa Monggo Kecamatan
Madapangga Kabupaten Bima. Yang berada di Provinsi Nusa Tenggara
Barat bagian timur.

D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah 1 (satu) variabel bebas + 1 (satu)
variabel terikat. Maka jumlah variabel dalam penelitian sebanyak 2 variabel.
Diantaranya pengaruh komunikasi antarbudaya dan masyarakat multikultural.
E. Desain Penelitian
Strategi yang dipilih oleh peneliti untuk mengintegrasikan secara menyeluruh
komponen riset dengan cara logis dan sistematis untuk membahas dan
menganalisis apa yang menjadi fokus penelitian.

F. Alat dan Bahan Penelitian


Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu :
1. Buku
2. Pulpen
3. Hanphone untuk merekam / video
4. Kamera untuk video / gambar
5. Laptop

G. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Pengamatan (observasi), yaitu ”untuk memperoleh data melalui
kegiatan pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk memperoleh
keterangan atau data yang relevan dengan objek penelitian.” Observasi
dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1). Observasi Partisipan yaitu suatu proses pengamatan bagian dalam
dilakukan oleh obsever dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan
orang-orang yang akan observasi.
2). Observasi non partisipan adalah apabila observasi tidak ikut dalam
kehidupan orang-orang yag diobservasi dan secara terpisah berkedudukan
selaku pengamat.
Dalam hal ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan yaitu peneliti
tidak langsung ikut serta dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan
dengan penerimaan zakat dan lain sebagainya.
b. Wawancara

Wawancara iyaitu isuatu iteknik ipengumpulan idengan iberkomunikasi


ilangsung idengan isumber idata, idengan icara ibertanya ilangsung ikepada
i(data iprimer) iyang itujuan imemperoleh iinformasi. Dalam hal ini, peneliti
melakukan wawancara terstruktur, yaitu peneliti sudah mempersiapkan dan
menyusun pertantanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan oleh peneliti
kepada sumber data seperti Kepala Dusun, Kepala Desa setempat.
c. Dokumentasi
Dokumentasi iyaitu isuatu imetode yang digunakan penulis dalam
menemukan substansi yang diteliti dalam bentuk data atau dokumen baik
tulisan maupun gambar yang diperoleh dari arsip. Dokemtasi mengacu pada
material (bahan) yang digunakan.
Sebagai bahan informasi suplemen tentang data-data yang
berhubungan dengan masyarakat seperti foto, dan rekaman. Adapun dalam
penelitian ini peneliti menggunakan pengumpulan data dengan dokumentasi
untuk memperoleh gambaran umum deskripsi lokasi penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Untuk imemperoleh idata iyang imaksimal idalam ipenyusunan iproposal,
ipenulis imenggunakan imetode ikualitatif. iYang idimaksud idengan ikualitatif
iadalah isuatu imetode ipengelolaan idata iyang ibersifat iuraian-uraian idengan
iberdasarkan ipada ihasil iobservasi i(pengamatan), iinterview i(wawancara), idan
idokumentasi i(data iyang ididapat idi ilapangan) ibaik isecara ilangsung imaupun
itidak ilangsung.
Seluruh idata ihasil ipenelitian, iselanjutnnya idianalisis idengan icara
iyang idilakukan ioleh iMiles idan iHuberman, idalam isugiyono, iyakni:” iEditing
idata, ireduksi idata, idisplay idata idan iverifikasi idata.”
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul: “Manajemen Pengelolaan Zakat di Masjid Al-Ikhlas Desa Leu, Kabupaten

Bima” ini telah penulis selesaikan dengan baik sesuai dengan baik sesuai harapan.

Sholawat serta salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga,

sahabat dan pengikutnya yang telah membawa Islam dan mengembangkannya hingga

sampai saat ini.

Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini bukan hasil jerih payah penulis

secara pribadi, tetapi semua itu merupakan wujud dari usaha, bantuan serta do’a berbagai

pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis

Kamis, 13 Oktober 2022


DAFTAR PUSTAKA

Deni Sulaiman..Rona Budaya Nusantara, Surakarta:Cv. Aryhaeko Sinergi


Persada.2014

Deddy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya , (Bandung:PT.


Remaja Rosdakarya, 2005)

Henry Thomas Simarmata Dkk.indonesia, Zamrud Toleransi,Jakarta:Psik


Indonesia.2018

Hedi Heryadi dan Hana Silvana, Komunikasi Antarbudaya Dalam Masyarakat


Multikultur, Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 1, No. 1, Juni 2013

Sruyani Hendriadi, Metode Riset Kuantitatif teori dan aplikasi pada penelitian bidang
manajemen dan ekonomi Islam (Jakarta: Prenadamedia Grouf, 2014)

Sugioyno, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2014)

Anda mungkin juga menyukai