MAKALAH
Oleh Kelompok 4:
Bima Ariyu Putra A. (P17211217137)
Rafina Bimantari (P17211217141)
Clarissa Sasi Kirana (P17211217146)
Rachelly Salsabila M. P. (P17211217157)
Titin Masfi’ah (P17211217158)
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga makalah yang berjudul “Komunikasi Lintas Budaya Pada
Masyarakat Madura” dapat terselesaikan. Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi.
Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Tri Anjaswarni S,Kp. M.Kep selaku
dosen mata kuliah Komunikasi yang telah memberikan bimbingan serta dukungan
dalam penyusunan makalah ini. Serta kami juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman yang selalu memdukung selama proses penyusunan makalah
ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................3
1.2 Tujuan.................................................................................................4
1.3 Manfaat...............................................................................................4
1.3.1 Manfaat Teoritis........................................................................4
1.4.2 Manfaat Praktis.........................................................................4
1.4 Ruang Lingkup...................................................................................5
BAB 2 GAMBARAN BUDAYA MADURA.........................................................6
2.1 Budaya Madura...................................................................................6
2.2 Kondisi Demografi.............................................................................6
2.3 Karakteristik Sosiologis......................................................................6
2.4 Karakteristik Biologis.........................................................................7
2.5 Karakteristik Psikologis......................................................................7
2.6 Ciri Khas Budaya................................................................................8
BAB 3 GAMBARAN POLA KOMUNIKASI BUDAYA MADURA.................10
3.1 Komunikasi Verbal...........................................................................10
3.2 Komunikasi Non Verbal...................................................................10
3.3 Komunikasi Tulisan.........................................................................10
BAB 4 PEMBAHASAN........................................................................................11
4.1 Hambatan Implementasi Komunikasi pada Budaya Madura...........11
4.2 Cara Mengeliminasi Hambatan Komunikasi dalam Budaya Madura
…………………………………………………………………….11
4.3 Peran Perawat sebagai Komunikator dalam Mengatasi Hambatan
Komunikasi dalam Pelayanan/Asuhan Keperawatan.......................12
BAB 5 PENUTUP.................................................................................................13
5.1 Kesimpulan.......................................................................................13
5.2 Saran – Saran....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
4
pemahaman akan komunikasi sangat diperlukan dalam penerapan asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat lintas budaya.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
5
Diharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai sumber
informasi dalam upaya meningkatkan komunikasi efektif antar
tenaga kesehatan dan juga masyarajat yang memiliki perbedaan
budaya.
Budaya yang akan diulas dalam makalah ini adalah budaya dalam
masyarakat madura baik dari karakterisitik demografi,sosiologis,biologis dan
psikologis serta gambaran pola komunikasi dalam budaya masyarakat madura dan
tinjauan mengenai hambatan dalam pengimplementasian komunikasi budaya
masyarakat madura serta dijelaskan mengenai cara mengeliminasi hambatan
tersebut. Budaya Masyarakat madura dalam berkomunikasi seringkali menjadi hal
yang kerap kali diulas , karena karateristik masyarakatnya yang terkenal keras
serta mudah marah. Akan , tetapi disamping itu masyarakat madura memiliki ciri
khas tersendiri dalam pola komunikasinnya.
6
BAB 2
Dari sudut ekologi, Madura memiliki basis tegalan. Ciri – ciri dari
ekologi tegalan antaralain tanaman hidupnya sangat bergantung terhadap
hujan, memiliki varietas tanaman yang banyak meskipun produktivitasnya
rendah, dan resiko gagal panen besar karena cuaca yang tidak menentu.
Tanaman yang banyak ditanam di Madura adalah jagung dan tembakau.
Namun, Madura memiliki tanah yang kurang subur.
Tanah yang tidak subur dan resiko gagal panen yang besar
membuat masyarakat Madura lebih memilih untuk bekerja di bidang lain
seperti penjual barang maupun jasa. Selain itu, ada sebuah kepercayaan
dimana apabila seorang laki – laki belum pergi merantau berarti orang
tersebut belum dianggap dewasa. Hal – hal inilah yang membuat tingginya
angka perantauan masyarakat Madura menuju ke daerah lain.
7
2.3 Karakteristik Sosiologis
8
Stereotip yang banyak dikenal dari orang Madura adalah bahwa
orang – orang dari Madura selalu keras dan garang. Stereotip ini tidak
semuanya benar. Orang Madura pada umumnya sama saja dengan
penduduk dari daerah lain. Namun, orang Madura akan menjadi keras dan
garang apabila bersinggungan dengan harga diri.
Bagi orang Madura, harga diri adalah hal yang paling penting dan
menjadi harga mati dalam kehidupan sosial (Rochana, 2012). Hal – hal
yang dapat menyebabkan harga diri orang Madura tersinggung adalah
masalah mengenai harta pusaka dan perempuan. Harta pusaka adalah
warisan dari leluhur yang harus dijaga serta dilestarikan, dan setiap
anggota keluarga harus menjaga harta pusaka tersebut.
Hal penting lainnya yang penting bagi orang Madura adalah yang
menyangkut perempuan. Perempuan yang dimaksud antaralain istri,
mantan istri, maupun perempuan yang masih belum memiliki ikatan
dengan laki – laki lain. Apabila ada orang luar yang mencoba menyentuh
harta pusaka dan perempuan maka taruhannya adalah harga diri mereka.
Masyarakat Madura memiliki pepatah “lebbi bagus pote tolling, atembang
pote mata”. Arti dari pepatah ini yaitu lebih baik mati (putih tulang),
daripada malu (putih mata). Menurut orang Madura, satu – satunya cara
penyelesaian terhadap masalah harga diri adalah dengan melakukan carok,
yaitu perkelahian antara dua pihak dengan menggunakan celurit. Namun,
tidak semua orang Madura melakukan hal tersebut pada saat ini.
9
bahwa ulama lebih membawa berkah, daripada apparat pemerintah yang
hanya menambah kesulitan seperti pemungutan pajak, instruksi, dan
kewajiban lainnya.
Tokoh agama di Pulau Madura tidak hanya membimbing dan
menuntun dalam ajaran agama saja, melainkan juga berperan dalam
kehidupan sosial masyarakat. Akidah agama islam digunakan dalam setiap
aktivitas bermasyarakat. Para tokoh agama akan selalu hadir dalam setiap
pertemuan warga.
Tokoh agama memiliki peranan yang banyak dalam kehidupan
bermasyarakat penduduk Madura. Keputusan – keputusan bersama serta
konflik antarwarga akan ditentukan dan diselesaikan dengan campur
tangan tokoh agama. Banyak masyarakat Madura yang akan mendatangi
tokoh agama daripada aparat negara dalam menyelesaikan masalah yang
mereka hadapi. Selain itu, tokoh agama juga berperan dalam masalah
penyakit, jodoh, rejeki, dan konflik antar anggota keluarga.
10
BAB 3
Selain bericara dengan nada keras dan cepat, orang madura juga memiliki
bahasa non verbal seperti menunjuk langsung seseorang apabila sedang
membicarakan orang tersebut. Tidak sedikit juga saat berbicara mereka
menggunakan ekspresi wajah seperti orang marah sehingga banyak
disalahartikan
11
3.3 Komunikasi Tulisan
12
BAB 4
PEMBAHASAN
13
d. Menggunakan Bahasa yang sederhana, agar setiap orang dapat
memahami isi pesan yang disampaikan
e. Mendengarkan secara efektif, sehingga komunikasi antara pasien dan
perawat dapat berlangsung dengan baik
14
sehingga komunikan bersedia taat pada pesan yang dilancaran oleh
komunikator.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
15
tindakan yang paling efektif untuk mengubah situasi yang ada. Perawat
sebagai komunikator akan berhasil dalam komunikasi jika pihak
komunikan merasa bahwa ada kesamaan antara komunikator, sehingga
komunikan bersedia taat pada pesan yang dilancaran oleh komunikator.
16
DAFTAR PUSTAKA
17