Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESOPANAN MENGGUNAKAN SKALA


BROWN & LEVINSON PADA EMPAT ORANG DARI KALANGAN
BERBEDA

OLEH :
ERINDA NUR MELATI JANNAH
(2305076076)
UNIVERSITAS MULAWARMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kasih dan rahmatNya telah memberikan
kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan penelitian dengan judul
“Analisi Tingkat Kesopanan dengan Skala Brown & Levinson terhadap Empat Orang dari
Kalangan Berbeda”.
Penelitian ini disusun oleh Penelitida Nur Melati Jannah untuk memenuhi tugas dari mata
pelajaran perkuliahan Etika Berbahasa. Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk
menganalisi kesopanan orang-orang di lingkungan sekitar dengan memperoleh sampel dari
empat orang dari kalangan yang berbeda.
Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen Kukuh Elyana, S.Pd., M.Pd.serta semua
pihak yang telah memberikan dukungan sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan.
Saya juga menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan penelitian ini. Haparan
saya, semoga penelitian ini bermanfaat.

Samarinda, September 2023

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
ABSTRAK................................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................................5
C. TUJUAN PENELITIAN......................................................................................................................5
D. MANFAAT PENELITIAN...................................................................................................................5
.BAB 2....................................................................................................................................................6
KERANGKA TEORI..................................................................................................................................6
A. SKALA KESOPANAN BROWN & LEVINSON.....................................................................................6
BAB 3.....................................................................................................................................................7
METODE PENELITIAN.............................................................................................................................7
A. DESAIN PENELITIAN.......................................................................................................................7
B. PARTISIPAN....................................................................................................................................7
C. PROSEDUR.....................................................................................................................................7
BAB 4.....................................................................................................................................................8
ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................................................................................8
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN.........................................................................................................8
B. PERHITUNGAN SKALA....................................................................................................................8
BAB 5...................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN:..............................................................................................................................13
B. SARAN..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................14

2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dan menganalisi tingkat kesopanan dalam
berbagai interaksi antara empat individu yang berasal dari kalangan yang berbeda. Kerangka
kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kesopanan Brown & Levinson. Studi
ini dilakukan dengan tujuan mendalam untuk menggali pemahaman yang lebih komprehensif
tentang bagaimana beragam factor sosial seperti usia, jenis kelamin, status sosial, dan konteks
bPenelititeraksi dapat mempengaruhi praktik kesopanan verbal dan non-verbal dalam
komunikasi interpersonal.
Dalam upaya mencapai tujuan penelitian, pendekatan kualitatif dipilih sebagai metodologi
yang paling sesuai. Data dikumpulkan melalui observasi partisipan serta wawancara
mendalam dengan empat individu yang mewakiliki kelompok sosial. Partisipan dipilih
dengan mempertimbangkan variasi usia, jenis kelamin, dan status sosial mereka.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang kaya dan terpPenelitici tentang bagaimana
empat individu tersebut mengaplikasikan konsep kesopanan dalam berbagai konteks interaksi
mereka sehari-hari. Analisis data menyoroti perbedaan signifikan dalam strategi kesopanan
yang diterapkan oleh masing-masing subjek penelitian. Dalam konteks, aspek-aspek
kepatuhan terhadap norma-norma sosial, penggunaan bahasa sopan, tindakan non-verbal, dan
adaptasi terhadap situasi berperan penting dalam cara individu-individu ini menjalin interaksi
dengan orang lain.
Selain itu, temuan penelitian ini juga menggambarkan dampak dari konteks bPenelititeraksi
pada tingkat kesopanan. Konteks bPenelititeraksi seperti lingkungan formal, situasi informal,
atau hubungan interpersonal yang sudah mapab mempengaruhi sejauh mana seseorang
mengekspresikan kesopanan dalam komunikasi mereka.
Penelitian ini memiliki implikasi penting untuk memahami dinamika komunikasi
antarindividu dengan latar belakang sosial yang berbeda. Hasil-hasil ini dapat membantu kita
dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesopanan dalam berbagai konteks sosial,
membuka pintu untuk komunikasi yang lebih efektif dan harmonis antara beragam kelompok
sosial, serta memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang interaksi manusia dalam
masyarakat yang multikulturak dan beragam.
Kata kunci: Kesopanan interaksi sosial, Skala Kesopanan Brown & Levinson, variabel sosial,
komunikasi interpersonal.

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesopanan dalam konteks komunikasi interpersonal telah menjadi perhatian yang semakin
penting dalam penelitian-penelitian terknini. Komunikasi interpersonal adalah fondasi utama
dalam hubungan sosial manusia dan meiliki peran yang sangat vital dalam membentuk
kualitas dan dinamika hubungan antarindividu. Di dalamnya, kesopanan memegang sentral
sebagai elemen yang mengatur tindakan dan reaksi individu dalam interaksi sosial.
Kesopanan mencerminkan norma-norma budaya, nilai-nilai serta etika yang diterima oleh
masyrakat sebagai panduan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Kesopanan bukan hanya sekedar serangkaian tindakan verbal atau non-verbal yang dianggap
sopan atau tidak sopan, tetapi juga mencakup penggunaan bahasa yang tepat, menghormati
privasi, mengendalikan emosi, dan menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain. Oleh
karena itu, dalam komunikasi interpernonal, kesopanan memainkan peran penting dalam
membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan harmonis antara individu-individu.
Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi kesopanan:
1. Usia: Usia merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap praktik kesopanan.
Individu muda cenderung memiliki norma-norma komunikasi yang berbeda dibandingkan
dengan individu yang lebih tua. Dalam beberapa kasus, generasi yang berbeda dapat
menghadapi kesulitan dalam memahami dan menghargai norma kesopanan satu sama lain.
2. Jenis kelamin: Perbedaan jenis kelamin juga dapat mempengaruhi praktik kesopanan.
Tradisi budaya sPenelitig kali menetapkan norma kesopanan yang berbeda untuk pria dan
Wanita, dan ini dapat memengaruhi cara komunikasi mereka. Selain itu, stereoti[ gender juga
dapat memainkan peran dalam persepsi kesopanan dalam interkasi.
3. Status sosial: Status sosial individu seperti pendidikan, pekerjaan, atau kekayaan, dapat
memengaruhi cara mereka bPenelititeraksi dan berkomunikasi. Orang dengan status sosial
yang lebih tinggi mungkin cenderung menggunakan bahasa yang lebih formal, smentara
individu dengan status sosial yang lebih rendah mungkin lebih santai dalam berkomunikasi.
4. Konteks bPenelititeraksi: Konteks bPenelititeraksi, seperti situaso formal atau informal,
juga berperan dalam penentuan tingkat kesopanan yang diharapkan. Kesopanan dalam rapat
resmi akan berbeda dengan kesopanan dalam percakapan santai antara teman-teman.
Penelitian ini akan berfokus pada pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana faktor-
faktor sosial ini mempengaruhi praktik kesopanan dalam interaksi interpersonal. Dengan
menganalisis tingkat kesopanan dalam interaksi antara individu dari kalangan berbeda, kita
dapat membuka jendela pengetahuan yang lebih luas tentang peran kesopanan dalam
pembentukan hubungan sosial yang sukses dalam masyarakat yang semakin kompleks dan
multicultural. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berharga untuk
pemahaman kita tentang komunikasi interpersonal dan kesopanan dalam masyarakat
kontemporer.

4
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana tingkat kesopanan dalam interaksi antara empat individu dari kalangan berbeda, y
ang mewakili variasi usia, jenis kelamin, status sosial, dan konteks bPenelititerasksi, dapat dij
elaskan dan dianalisi menggunakan kerangka kerja Skala Kesopanan Brown & Levinson?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Menganalisis tingkat kesopanan verbal dan non-verbal dalam interaksi empat orang dari ka
langan berbeda
2. Menilai pengaruh variabel sosial (usia, jenis kelamin, status sosial) dan konteks bPenelitite
raksi terhadap kesopanan
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini memiliki manfaat penting dalam beberapa aspek, antara lain:
1. Pemahaman lebih mendalam tentang kesopanan: Penelitian ini akan memberikan pemaham
an yang lebih mendalam tentang konsep kesopanan dalam komunikasi interpersonal. Dengan
menganalisi berbagai interaksi antara individu dari kalangan berbeda, kita dapat memahami b
agaimana konsep kesopanan diterapkan dalam konteks dunia nyata.
2. Kontribusi terhadap teori kesopanan: Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi terh
adap pengembangan dan pemahaman lebih lanjut tentang teori kesopanan, terutama dalam ap
likasinya dalam masyarakat yang multicultural dan beragam.
3. Relavansi sosial: Penelitian ini memiliki relavansi sosial yang tinggi karena akan membant
u kita memahami bagaimana faktor-faktor sosial seperti usia, jenis kelamin, status sosial dapa
t berguna dalam mempromosikan komunikasi yang lebih efektif dan meminimalkan konflik a
ntarindividu.
4. Peningkatan kesadaran antarbudaya: Penelitian ini dapat membantu meningkatkan kesadar
an akan perbedaan budaya dan sosial dalam praktik kesopanan. Ini akan membantu individu u
ntuk lebih memahami dan menghormati norma-norma kesopanan yang berlaku dalam berbag
ai kelompok sosial.
Dengan demikian, penelitian ini tidal hanya bekontribusi pada pemahaman akademis tentang
kesopanan dan teori Brown & Levinson, tetapi juga memiliki implikasi yang signifikan dala
m kehidupan sehari-hari dan hubungan sosial dalam masyarakat yang semakin beragam

5
.BAB 2

KERANGKA TEORI
A. SKALA KESOPANAN BROWN & LEVINSON
Skala Kesopanan Brown & Levinson, yang dikembangkan oleh dua sarjana sosial, Penelope
Brown dan Stephen Levinson pada tahun 1987, adalah kerangka kerja konseptual yang telah
menjadi elemen kunci dalam analisis kesopanan dalam komunikasi interpersonal. Kerangka k
erja ini memetakan konsep kesopanan ke dalam lima tingkatan yang membantu dalam pemah
aman, pengukuran, dan analisis praktik kesopanan dalam berbagai konteks komunikasi.
a. Kesopanan Absolut
tingkatan pertama dalam Skala Kesopanan adalan “Kesopanan Absolut”. Ini merujuk pada no
rma-norma kesopanan yang dianggap universal, yang berlaku di hamper semua budaya dan si
tuasi. Kesopanan abbsolut mencakup aturan-aturan dasar seperti tidak berbohong, tidak menc
uri, dan tidak menyakiti orang lain secara fisik atau emosional. Ini adalah inti dari kesopanan
dan diharapkan dari semua individu dalam setiap lpnteks sosial.
b. Kesopanan Konvensional
Tingkatan kesdua adalah “Kesopanan Konvensional”. Ini berkaitan dengan aturan-aturan sosi
al yang dapat bervariasi antara budaya dan masyarakat. Aturan-aturan ini mencakup hal-hal s
eperti etika berbicara, cara berpakaian yang sesuai, serta tata cara dalam berbagai situai, seper
ti upacara adat atau ritual sosial tertentu.
c. Kesopanan Moral
Kesopanan moral adalah tingkatan ketiga dalam Skala Kesopanan. Ini berkaitan dengan prins
ip-prinsip moral yang mendasari komunikasi dan interaksi. Kesopanan moral mencerminkan
nilai-nilai etika yang lebih mendalam dan dipegang kuat oleh individu dan masyrakat. Contoh
nya adalah menghindari kebohongan, dan menghormati hak asasi manusia.
d. Kesopanan Hedonik
Tingkatan keempat adalah “Kesopanan Hedonik.” Ini berfokus pada kesopanan yang muncul
dari Hasrat untuk mencapai kepuasan pribadi atau menghindari ketidaknyaman. Individu mun
gkin memilih bersikap sopan agar mereka dapat merasa nyaman, mendapatkan keuntungan, a
tau menghindari konflik.
e. Kesopanan Interpersonal
Tingkatan terakhir dalam Skala Kesopanan adalah “Kesopanan Interpersonal.” Ini merujuk pa
da cara individu bPenelititeraksi satu sama lain dalam situai tertentu. Kesopanan interpersona
l mencakup penggunaan bahasa yang tepat, ekspresi wajah, kontak mata, dan perilaku non-ve
rbal lainnya yang menunjukkan rasa hormat, perhatian, dan kesadaran terhadap perasaan dan
kebutuhan orang lain dalam percakapan dan interaksi interpersonal.
Kerangka kerja Skala Kesopanan Brown & Levinson memberikan kerangka analisis yang kua
t untuk memahami kompleksitas kesopanan dalam berbagai situasi dan antarbudaya. Ini mem
ungkinkan peneliti dan praktisi komunikasi untuk mengidentifikasi, mengukur, dan memaha
mi perubahan dalam tingkat kesopanan dalam berbagai konteks,

6
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui
observasi partisipan dan wawancara.
B. PARTISIPAN
Empat individu yang mewakili kalangan berbeda akan menjadi subjek penelitian. Pemilihan
partisipan akan mempertimbangkan variasi dalam usia, jenis kelamin, status sosial, dan latar
belakang kontekstual mereka.
C. PROSEDUR
Peneliti akan mengamati interaksi antara empat subjek penelitian dalam berbagai konteks
bPenelititeraksi. Selain itu, wawancara akan digunakan untuk mendapatkan pemahaman lebih
dalam tentang pemilihan strategi kesopanan dalam komunikasi. Setiap percakapan dan
interaksi yang dilakukan akan dihitung menggunakan rumus skala kesopanan Brown &
Levinson sebagai berikut:
Weightiness (W): D + P
 Jarak sosial Penutur dan Mitra Tutur; dilambangkan dengan D (Distance)
 Perbedaan kekuasaan Penutur dan Mitra Tutur, dilambangkan dengan P (Power)
Skala untuk D (Distance) dan P (Power) adalah 1-4, sementara skala untuk kesopanan akan
diberikan 0-30 dengan perhitungan dimulai dari angka 15 masing-masing mitra tutur. Setelah
melakukan perhitungan terhadap D (Distance) dan P (Power) peneliti juga akan memberikan
sebuah kesimpulan dari masing-masing observasi y ang dilakukakan pada setiap mitra tutur.

7
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang berada lingkungan peneliti atau
pernah melakukan interaksi. Peneliti menentukan responden berdasarkan usia, pendidikan,
latar belakang, dan kedekatan hubungan. Masing-masing dari empat orang ini
karakteristiknya sebagai berikut:
 Ibu: berusia 47 tahun, keseharian sebagai ibu rumah tangga, dan sangat dekat
hubungannya dengan peneliti
 Adek laki-laki: berusia 14 tahun atau lebih muda dari peneliti, keseharian sebagai pelajar
Sekolah Menengah Pertama, dan cukup dekat hubungannya dengan peneliti.
 Teman perempuan: usia 18 tahun atau sebaya dengan peneliti, keseharian sebagai
mahasiswa, dan hubungan cukup dekat dengan peneliti.
 Teman laki-laki: usia 18 tahun atau sebaya dengan peneliti, keseharian sebagai
mahasiswa, dan hubungan tidak terlalu dekat dengan peneliti.
B. PERHITUNGAN SKALA
Ibu: Pusing ibu duk,,dng adek,,Masih batuk,,kayak apa adekmu itu
Peneliti: Minum jahe udah ka?
Ibu : Udah ibu buatkan tadi
Peneliti : Jadi gak sekolah dong tadi?
Ibu: Sekolah,,
Peneliti: Adek suruh makan sayur banyak-banyak biar gak gampang sakit
Ibu: Gak tau itu,,susah betul adekmu makan sayur
Peneliti: Kaya gituu, coba makan sayur
Untuk mengukur tingkat kesopanan dalam percakapan ini menggunakan Skala Kesopanan
Brown & Levinson dengan rumus "Power + Distance" dalam skala 0-30, kita akan
memberikan skor pada masing-masing aspek "Power" (kekuatan) dan "Distance" (jarak) pada
skala 0-4, lalu menjumlahkannya. Berikut adalah perhitungannya:
1. Pesan Pertama (Ibu):
Power (Ibu): 3 (sebagai ibu, memiliki kekuasaan cukup tinggi)
Distance (Ibu): 1 (anggota keluarga, jarak rendah)
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Pertama: 4 (3 + 1)
2. Pesan Kedua (Peneliti):
Power (Peneliti): 1 (sebagai peneliti, memiliki kekuasaan rendah)
Distance (Ibu): 1 (anggota keluarga, jarak rendah)

8
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Kedua: 2 (1 + 1)
3. Pesan Ketiga (Ibu):
Power (Ibu): 3 (sebagai ibu, memiliki kekuasaan cukup tinggi)
Distance (Ibu): 1 (anggota keluarga, jarak rendah)
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Ketiga: 4 (3 + 1)
4. Pesan Keempat (Peneliti):
Power (Peneliti): 1 (sebagai peneliti, memiliki kekuasaan rendah)
Distance (Ibu): 1 (anggota keluarga, jarak rendah)
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Keempat: 2 (1 + 1)
5. Pesan Kelima (Peneliti):
Power (Peneliti): 1 (sebagai peneliti, memiliki kekuasaan rendah)
Distance (Ibu): 1 (anggota keluarga, jarak rendah)
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Kelima: 2 (1 + 1)
Jadi, berdasarkan rumus "Power + Distance" tingkat kesopanan dalam percakapan ini adalah
sekitar 14 (4 + 2 + 4 + 2 + 2) dan jika dihitung dari angka netral (15) dengan skala 0-30 maka
percakapan ini akan mendapatkan nilai 29 (14+15). Kesopanan percakapan ini tergolong
sangat baik dan penuh dengan pertimbangan terhadap perasaan dalam konteks
hubungan keluarga.
Adek: Woy
Adek: Ga ada kacang
Peneliti: Apa
Adek: Ada nya kecap sama saos sama sambal
Peneliti: Kecap aja

1. Pesan Pertama (Adek):


Power (Adek): 1 (memiliki kekuasaan rendah)
Distance (Adek): 1 (saudara kandung, jarak dekat)
Distance (Peneliti): 1 (saudara kandung, jarak dekat)
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Pertama: 3 (1 + 1 + 1)
2. Pesan Kedua (Adek):
Power (Adek): 1 (memiliki kekuasaan rendah)
Distance (Adek): 1 (saudara kandung, jarak dekat)

9
Distance (Peneliti): 1 (saudara kandung, jarak dekat)
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Kedua: 3 (1 + 1 + 1)
3. Pesan Keempat (Adek):
Power (Adek): 1 (memiliki kekuasaan rendah)
Distance (Adek): 1 (saudara kandung, jarak dekat)
Distance (Peneliti): 1 (saudara kandung, jarak dekat)
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Keempat: 3 (1 + 1 + 1)
Jadi, berdasarkan rumus "Power + Distance" dengan skala 1-4, tingkat kesopanan dalam
percakapan ini adalah sekitar 9 (3 + 3 + 3) dan jika dihitung dari angka netral (15) dengan
skala 0-30 maka percakapan ini akan mendapatkan nilai 24 (9+15). Kesopanan percakapan
ini tergolong cukup baik dan penuh dengan pertimbangan terhadap perasaan satu sama lain
dalam konteks persaudaraan.
Dame: ePenelitinnnn haiii sayangg, apa kabarr?
Dame: ayoo mudik ke balikpapannn pas kosongg
Peneliti : Alhamdulillah masih bisa napas dengan lancar sejauh ini
Peneliti: Aku rencana minggu ini mau ke Balikpapan sii me, naik bus. Kalo kamu mau juga
hayooo.
Dame: asikkk syukurlahh sygg
Dame: belumm adaa sygg
Dame: ujan ujan yaa kak
Peneliti: Eh emang Samarinda hujatan?

Peneliti: Hujaaannn 😭😭

1. Pesan Pertama (Dame):


Power (Dame): 1 (memiliki kekuasaan rendah)
Distance (Dame): 2 (teman, jarak sedang)
Distance (Peneliti): 2 (teman, jarak sedang)
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Pertama: 5 (1 + 2 + 2)
2. Pesan Kedua (Dame):
Power (Dame): 1 (memiliki kekuasaan rendah)
Distance (Dame): 2 (teman, jarak sedang)

10
Distance (Peneliti): 2 (teman, jarak sedang)
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Kedua: 5 (1 + 2 + 2)
3. Pesan Kelima (Dame):
Power (Dame): 1 (memiliki kekuasaan rendah)
Distance (Dame): 2 (teman, jarak sedang)
Distance (Peneliti): 2 (teman, jarak sedang)
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Kelima: 5 (1 + 2 + 2)
Jadi, berdasarkan rumus "Power + Distance" dengan skala 1-4, tingkat kesopanan dalam
percakapan ini adalah sekitar 15 (5 + 5 + 5) dan jika dihitung dari angka netral (15) dengan
skala 0-30 maka percakapan ini akan mendapatkan nilai 30 (15+15). Kesopanan percakapan
ini tergolong sangat baik dan penuh dengan pertimbangan terhadap perasaan satu sama lain
dalam konteks pertemanan.

Peter: Eh erin, di gc mu tugas bio yang pembahasan soal uas itu masih ada kah?
Peter: Diaku kok nggak ada ya
Peneliti: Maaf baru bls
Peneliti: Di aku jg blm ada, mungkin aja diganti sm bsk yg disuruh ke kls ips itu
Peter: Km sekelompok sama aku kan yb
Peter: Baru satunya siapa lagi
Peter: Aku, dhia, km sama?
Peneliti: Hani satunya lagi
Peneliti: Tp aku sama Hani nggak ikut yb
Peter: oalah okok

1. Pesan Pertama (Peter):


Power (Peter): 1 (memiliki kekuasaan rendah)
Distance (Peter): 2 (teman, jarak sedang)
Distance (Peneliti): 2 (teman, jarak sedang)
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Pertama: 5 (1 + 2 + 2)
2. Pesan Kedua (Peter):
Power (Peter): 1 (memiliki kekuasaan rendah)
Distance (Peter): 2 (teman, jarak sedang)

11
Distance (Peneliti): 2 (teman, jarak sedanng)

11
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Kedua: 5 (1 + 2 + 2)
3. Pesan Kelima (Peter):
Power (Peter): 1 (memiliki kekuasaan rendah)
Distance (Peter): 2 (teman, jarak sedang)
Distance (Peneliti): 2 (teman, jarak sedang)
Total Skor Kesopanan untuk Pesan Kelima: 5 (1 + 2 + 2)
Jadi, berdasarkan rumus "Power + Distance" dengan skala 1-4, tingkat kesopanan dalam
percakapan ini adalah sekitar 15 (5 + 5 + 5) dan jika dihitung dari angka netral (15) dengan
skala 0-30 maka percakapan ini akan mendapatkan nilai 30 (15+15). Kesopanan percakapan
ini tergolong sangat baik dan penuh dengan pertimbangan terhadap perasaan satu sama lain
dalam konteks pertemanan.

12
BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN:
Penelitian ini telah menginvestigasi tingkat kesopanan dalam interaksi antara empat orang
dari kalangan berbeda menggunakan kerangka kerja Skala Kesopanan Brown & Levinson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam percakapan yang melibatkan empat individu
dengan latar belakang yang berbeda, terdapat variasi dalam tingkat kesopanan yang
digunakan. Variabel sosial seperti usia, jenis kelamin, status sosial, dan konteks berinteraksi
memengaruhi penggunaan kesopanan verbal dan non-verbal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam interaksi sehari-hari, partisipan cenderung
menggunakan tingkat kesopanan yang bervariasi tergantung pada faktor-faktor sosial dan
konteks. Beberapa faktor seperti hubungan antara partisipan, perasaan dominasi atau
kekuasaan, dan tingkat keintiman memengaruhi penggunaan kesopanan. Oleh karena itu,
penting untuk memahami bahwa kesopanan adalah dinamis dan dapat berubah sesuai dengan
situasi.
B. SARAN
Pengembangan Studi Lanjutan: Studi ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lanjutan yang
lebih mendalam tentang kesopanan dalam konteks yang lebih spesifik atau dalam situasi yang
lebih kompleks. Misalnya, penelitian dapat dilakukan untuk mengidentifikasi perbedaan
dalam penggunaan kesopanan di antara kelompok usia tertentu atau dalam situasi interaksi
yang lebih formal.
Pelatihan Kesopanan: Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai dasar untuk
pengembangan program pelatihan kesopanan, terutama dalam konteks pendidikan dan bisnis.
Pelatihan kesopanan dapat membantu individu memahami pentingnya kesopanan dalam
berkomunikasi dan meningkatkan kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan orang-
orang dari berbagai latar belakang.
Pemahaman Dalam Konteks Kebudayaan: Penelitian lebih lanjut dapat menggali bagaimana
budaya berkontribusi pada penggunaan kesopanan. Memahami perbedaan dalam interpretasi
kesopanan antar budaya dapat membantu dalam komunikasi lintas budaya yang lebih efektif.
Peningkatan Kesadaran Sosial: Hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan
kesadaran sosial individu tentang penggunaan kesopanan. Individu dapat lebih berhati-hati
dalam berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda dan memahami
bahwa kesopanan dapat bervariasi.
Keterlibatan Dalam Pembicaraan Terbuka: Mendorong partisipan untuk terlibat dalam
pembicaraan terbuka tentang penggunaan kesopanan dapat membantu dalam memahami
perspektif mereka sendiri dan merangsang pertukaran ide yang lebih kaya.
Penelitian tentang kesopanan memiliki relevansi yang signifikan dalam memahami dinamika
komunikasi interpersonal. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang
memengaruhi kesopanan, kita dapat memperbaiki kualitas interaksi sosial dan
komunikasi lintas budaya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Sstranesia.id,2November2022,StrategiKesantunanBerbahasaMenurutBrown&Levinson,23Se
ptember2023,https://sastranesia.id/strategi-kesantunan-berbahasa-menurut-brown-dan-
levinson
Anggraini, Neni, Desideria Regina, Carolina F Sembiring. Desember 2020. Analisis Kinerja
Pelayanan dan Kesopanan Pelanggan Kartu Simpati:Universitas Kristen Fakultas Ekonomi d
an Bisnis.

14

Anda mungkin juga menyukai