Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MASALAH PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL

NAMA : NURUL HAYATI


NPM : 1830702005
LOKAL B1 KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karuniaNya, Sholawat dan sallam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada
Baginda Nabi Muhammad SAW. beserta segenap keluarga dan sahabatnya.
Khusus pada kesempatan ini penyusun juga bersyukur karena telahpun berhasil
menyelesaikan makalah yang berjudul “MASALAH PERKEMBANGAN
KELOMPOK SOSIAL”.
Makalah ini berhasil penyusun lakukan atas jerih payah penyusun dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih
yang sebanyak-banyaknya, semoga bantuanya dibalas oleh Allah SWT dengan
berlipat ganda kebaikan.
Tak salah apabila ada pepatah yang menyebutkan bahwa tak ada
gading yang tak retak, demikian juga laporan hasil penelitian ini adanya. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, baik dari segi
materi maupun cara penyampaianya. Oleh karena itu penyusun mengharap kritik
dan saran demi perbaikan penyusun kedepanya.
Semoga makalah ini ada manfaatnya khususnya bagi penyusun dan masyarakat
pada umumnya.
DAFTAR ISI

BAB 1.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1. Latar Belakang.................................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
3. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
1. Pengertian Perkembangan Sosial.....................................................................................................5
2. Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hubungan sosial................................................6
1. Lingkungan keluarga...................................................................................................................6
2. Lingkungan sekolah.....................................................................................................................6
3. Pengauh perkembangan sosial terhadap tingkah laku......................................................................7
4. Perbedaan individu dalam perkembangan sosial..............................................................................8
5. Perbedaan individual dalam perkembangan sosial...........................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Beberapa teori tentang perkembangan manusia telah mengungkapkan
bahwa manusia tumbuh dan berkembang dari masa bayi ke masa dewasa
melalui beberapa tahapan. Kehidupan anak dan remaja dalam menelusuri
perkembanganya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka
berinteraksi dengan lingkunganya. Pada proses ini faktor sosial memiliki
pengaruh yang besar sehingga mendudukan anak – anak dan remaja sebagai
insan yang aktif melakukan proses sosialisasi. Tetapi yang menjadi pusat
perhatian disini adalah masa remaja, karena masa remaja merupakan periode
transisi antara masa anak – anak dan dewasa.
Pada masa remaja berkembang “social cognition” yaitu kemampuan
untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai pribadi
yang unik, baik menyangkut sifat – sifat pribadi, minat maupun perasaanya.
Pemahaman ini mendorong remaja menjalin hubungan sosial dengan
seseorang yang lebih akrab dengan mereka, contohnya teman sebaya.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan perkembangan sosial?
2. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi hubungan perkembanagan
sosial?
3. Bagaimana pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku?
4. Bagaimana perbedaan individu dalam perkembangan sosial?
5. Apa yang dimaksud dengan perbedaan individual dalam perkembangan
sosial?
3. Tujuan
1. Dapat menegtahui apa yang dimaksud dengan perkembanagan sosial
2. Dapat mengetahui apa saja factor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial
3. Dapat mengetahui bagaimana pengaruh sosial terhadap tingkah laku
4. Dapat menegetahui bagaimana perbedaan individu dalam perkembangan
sosial
5. Dapat mengetahui perbedaan individual dalam perkembangan sosial?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Perkembangan Sosial
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak
bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan
pada segi material, melainkan pada segi fungsional. Pengertian lain dari
perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami oleh individu
atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya
(maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah)”. Perkembangan menunjuk kepada perubahan yang progresif
dalam organisme bukan saja perubahan dalam segi fisik (jasmaniah)
melainkan juga dalam segi fungsi misalnya kekuatan dan koordinasi.
Dengan demikian berarti kita dapat mengartikan bahwa perkembangan
sebagai perubahan kualitatif dari pada fungsi-fungsi.
Menurut Plato secara potensial (fitrah) manusia dilahirkan sebagai
makhluk sosial (zoon politicon). Syamsuddin (1995:105) mengungkapkan
bahwa "sosialisasi adalah proses belajar untuk menjadi makhluk sosial",
sedangkan menurut Loree (1970:86) "sosialisasi merupakan suatu proses di
mana individu (terutama) anak melatih kepekaan dirinya terhadap
rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan
kehidupan (kelompoknya) serta belajar bergaul dengan bertingkah laku,
seperti orang lain di dalam lingkungan sosialnya".
Muhibin (1999:35) mengatakan bahwa perkembangan sosial merupakan
proses pembentukan social self (pribadi dalam masyarakat), yakni pribadi
dalam keluarga, budaya, bangsa, dan seterusnya. Adapun Hurlock
(1978:250) mengutarakan bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan
kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. "Sosialisasi
adalah kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma, nilai atau harapan
sosial".
Secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan sosial anak adalah
suatu proses dalam kehidupan anak untuk berperilaku sesuai dengan norma
atau aturan dalam lingkungan kehidupan anak.

2. Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hubungan sosial


Proses sosialisasi indvidu terjadi di tiga lingkungan utama, yaitu:
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga
individu mengembangkan pemikiran tersendiri yang merupakan pengkuhun
dasar emosional dan optimism social melaui frekuensi dan kualitas interaksi
dengan orang tua dan saudara-saudaranya. Dalam lingkungan sekolah,
individu belajar membina hubungan dengan teman-teman sekolahnya yang
datang dari berbagai keluarga dengan status social yang berbeda-beda.
Dalam lingkungan masyarakat, individu dihadapkan dengan berbagai situasi
hubungan social dan masalah kemasyarakatan yang lebih bervariasi dan
lebih kompleks.
Perkembangan social dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu; keluarga,
kematangan anak, status social ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan
kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.
1. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh
terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan
sosialnya. Ada factor dari dalam keluarga yang sangat dibutuhkan oleh
anak dalam proses perkembangan sosialnya yaitu, kebutuhan rasa aman,
dihargai, disayangi, diterima, dan kebebasan untuk menyatakan diri.
Dengan kata lain, yang sangat dibutuhkan oleh remaja dalam
perkembangan hubungan sosialnya adalah iklim kehidupan keluarga
yang kondusif. Iklim keluarga mengandung tiga unsur :
a. Karakteristik khas internal keluarga yang berbeda dari keluarga
lainnya.
b. Karakteristik khas itu dapat mempengaruhi perilaku individu
dalam keluarga itu (termasuk remajanya).
c. Unsur kepemimpinan dan keteladanan kepala keluarga, sikap, dan
harapan individu dalam keluarga tersebut.
2. Lingkungan sekolah
Kehadiran di sekolah merupakan perluasan lingkungan social individu
dalam rangka pengembangan kemampuan hubungan sosialnya dan
sekaligus merupakan factor lingkungan baru yang sangat menantang atau
bahkan mecemaskan dirinya.
Kondusif-tidaknya iklim kehidupan sekolah bagi perkembangan
hubungan social remaja itu tersimpul dalam interaksi antara guru dengan
siswa, siswa dengan siswa, keteladanan guru, dan etos kepakaran atau
kualitas guru yang ditampilkan dalam melaksanakan tugas
profesionalnya sehingga dapat menjadi model bagi siswanya yang berada
dalam masa remaja.
a. Kematangan
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk
mampu mempertimbangkan dalam proses social, memberi, dan
menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual
dan emosional. Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula
menentukan.
b. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan social banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status
kehidupan social keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat
akan memandang anak bukan sebagai independen, akan tetapi akan
dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu, “ia
anak siapa”. Sehingga anak itu akan banyak memperhatikan kondisi
normative yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan
dengan hal itu, dalam kehidupan social anak akan senantiasa
“menjaga” status social dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu,
maksud “menjaga status social keluarganya” itu mengakibatkan
menempatkan dirinya dalam pergaulan social yang tidak tepat. Hal ini
dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari
kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elite
dengan normanya sendiri.
c. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.
Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang
normative, akan memberi warna kehidupan social anak di dalam
masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma
lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa
(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan dan
pendidikan moral diajarkan secara terprogram dengan tujuan untuk
membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3. Pengauh perkembangan sosial terhadap tingkah laku
Dalam perkembangan social para remaja dapat memikirkan perihal
dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang
sering mengarah ke penilaian diri dan kritik dari hasil pergaulan dengan
orang lain. Hasil penilaian tentang dirinya tidak selalu diketahui oleh
orang lain, bahkan sering terlihat usaha seseorang untuk
menyembunyikan atau merahasiakannya. Dengan refleksi diri, hubungan
dengan situasi lingkungan sering tidak sepenuhnya diterima, karena
lingkungan tidak senantiasa sejalan dengan konsep dirinya yang
tercermin sebagai suatu kemungkinan bentuk tingkah laku sehari-hari.
Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang
menyebabkan sikaf kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk orang
tuanya. Setiap pendapat orang lain dibandingkan dengan teori yang
diikuti atau diharapkan. Sikap kritis ini juga ditunjukan dalam hal-hal
yang sudah umum baginya pada masa sebelumnya, sehingga tata cara,
adat istiadat yang berlaku dilingkungan keluarga sering terasa terjadi/ada
pertentangan dengan sikap kritis yang tampak pada perilakunya.
Kemampuan abstraksi menimbulkan kemampuan mempermasalahkan
kenyataan dengan peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semestinya
menurut alam pikirannya. Situasi ini, (yang diakibatkan kemampuan
abstraksi) akhirnya dapat menimbulkan perasaan tidak puas dan putus
asa.
4. Perbedaan individu dalam perkembangan sosial
Sesuai dengan teori komprehensif tentang perkembangan sosial yang
dikembangkan oleh Erickson, dinyatakan bahwa manusia (anak) hidup
dalam kesatuan budaya yang utuh, alam dan kehidupan masyarakat
menyediakan segala hal yang dibutuhkan manusia. Namun sesuai minat,
kemampuan, dan latar belakang kehidupan budayanya maka berkembang
kelompok-kelompok sosial yang beranekaragam
5. Perbedaan individual dalam perkembangan sosial
Perbedaan lingkungan dapat mempengaruhi perbedaan sikap dasar
hubungan sosial remaja. Secara psikologis, sikap ini dapat dipelajari
melalui tiga cara, yaitu:
a. Meniru orang yang lebih berprestasi dalam bidang tertentu.
b. Mengkombinasikan pengalaman.
c. Menghayati pengalaman emosional khusus secara mendalam.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia tumbuh dan berkembang di alam di dalam lingkungan.
lingkungan ini dapat di bedakan atas lingkungan fisik dan lingkungan social.
Lingkungan social memberikan banyak pengaruh terhadap pembentukan
berbagai aspek kehidupan, terutama kehidupan sosio- psikologi. Manusia
sebagai makhluk social, senantiasa berhungan dengan sesame manusia.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial yitu
keluarga, kematangan status sosial pendidikan dan kapasitas mental.
B. Saran
Saat ini banya bahaya dalam proses menuju perkembangan sosial yang
umumnya dapat dikendalikan jika diketahui pada saat yang tepat dan jika
dilakukan langkah perbaikan untuk menguranginya sebelum menjadi
kebiasaan dan menimbulkan reputasi yang kurang baik.
Di harapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah literature
walaupun masih terdapat kekurangan didalam makalah ini. Untuk itu
memohon maaf apabila ada kekurangan didalam makalah ini dan sebaiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-perkembangan-
sosial
Asrori, Muhammad.2005. Perkembangan Peserta Didik. Malang: Wineka Media
Sunarto dan B. Agung Hartono. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai