Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PERUBAHAN DAN KONFLIK SOSIAL”


Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pendidikan IPS SD 2”

Dosen Pengampu :
H. Muhammad Ihsan,M.Pd

Disusun Oleh :

1. Anggi Ameliaviani
2. Misbakhul Anwar
3. Nurul Ilmatun Nafiah : 0501201198
4. Sefirman Aditya Purnomo

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA CIREBON

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya sehingga penulisan makalah “Perubahan dan Konflik Sosial” dapat
terselesaikan sampai dihadapan para pembaca yang berbahagia. Semoga kiranya membawa
manfaat yang sebesar-besarnya dan memberi sumbangan yang berarti bagi pendidikan pada
masa sekarang dan yang akan datang. .

Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang telah membawa kita ke dunia yang penuh kedamaian. Dengan
terselesaikannya pembuatan makalah ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
Bapak H. Muhammad Ihsan,M.Pd selaku dosen pengampu yang telah memberikan
pengarahan dan koreksi, sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang telah
ditentukan.

Dalam penulisan makalah ini kami masih merasa banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan
saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah pada waktu atau
kesempatan berikutnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Brebes, 11 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PERUBAHAN DAN KONFLIK SOSIAL............................................................................................2
A. Pengertian Perilaku Sosial............................................................................................................2
B. Perubahan Sosial...........................................................................................................................3
C. Konflik Sosial...............................................................................................................................5
D. Jenis-jenis konflik sosial...............................................................................................................6
E. Penyebab Terjadinya Konflik.......................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia lahir ke dunia dengan membawa potensi masing-masing yang dapat di
kembangkan melalui proses belajar maupun pendidikan. Oleh karena itu manusia lahir
sebagai makhluk individu, memiliki perbedaan yang khas dengan manusia lain, karena itu
pasti terjadi perbedaan paham dan pendapat yang timbul di dalam suatu himpunan
masyarakat.
Selanjutnya hidup bermasyarakat ditandai dengan adanya perubahan sosial, perilaku sosial
dan konflik sosial di antara sesama warganya. Namun walaupun demikian dengan adanya
perubahan dan konflik sosial sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat terutama untuk
membangkitkan semangat di dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Max weber, seorang sosiolog jerman bahwa tindakan sosial dimulai dari tindakan
atau prilaku seseorang dengan perilaku orang lain yang dapat dipahami secara subjektif dan
diorientasikan pada tujuan tertentu.
Berangkat dari uraian di atas, kajian makalah ini mengungkapkan tentang manusia dan
sifatnya yang berbeda-beda, sehingga tindakan seseorang merupakan cerminan dari keinginan
yang dinyatakan dalam bentuk suatu tindakan nyata. Sehingga dari tindakannya tersebut
memiliki makna bagi sendiri maupun bagi orang lain.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah penyusun kemukakan diatas, maka penyusun


mengidentifikasikan beberapa pertanyaan, ialah sebagai berikut :
1. Apa pengertian perilaku sosial ?
2. Apa pengertian dari perubahan sosial ?
3. Apa pengertian dari konflik sosial?
4. Apa saja faktor dan jenis konflik social?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui pengertian perilaku sosial
2. Untuk mengetahui pengertian, perubahan sosial.
3. Untuk mengetahui pengertian konflik sosial.
4. Untuk mengetahui factor-factor dan jenis konflik social
BAB II

PERUBAHAN DAN KONFLIK SOSIAL

A. Pengertian Perilaku Sosial

Perilaku sifatnya individual yang erat kaitannya dengan kepribadian yang terbentuk
sepanjang dia hidup melalui proses sosialisasi. Mengenai pola tindakan dalam berinteraksi
dengan segala ragam individu yang ada di sekelilingnya. Oleh karena itu, kepribadian sangat
dipengaruhi oleh faktor genetika, pengalaman, pendidikan, naluri dan lingkungan baik pisik
maupun sosial budaya. 
Sosialisasi dan kepribadian akan membentuk suatu sistem perilaku (behavior system) yang
akan menentukan dan membentuk sikap (attitude) seseorang. Jadi kepribadian merupakan
keseluruhan perilaku seseorang dan kecenderungannya dalam berinteraksi dengan
serangkaian situasi. Kecenderungan yang dimaksud adalah pola perilaku khas seseorang
yang dilakukan pada setiap situasi tertentu, sedangkan situasi dengan serangkaian situasi
artinya perilaku tersebut merupakan hasil gabungan dari kecenderungan-kecenderungan
prilaku yang dihadapinya.
Menurut Max weber tindakan sosial dimulai dari tindakan atau perilaku seseorang dengan
perilaku orang lain yang dapat dipahami secara subjektif dan diorientasikan pada tujuan
tertentu.
Terdapat lima pokok tindakan sosial yaitu:
1. Tindakan yang memiliki makna subjektif.
2. Tindakan seseorang merupakan cermin dari keinginannya yang dinyatakan dalam
bentuk suatu tindakan nyata sehingga dari tindakannya tersebut memiliki makna
bagi dirinya maupun bagi orang lain.
3. Tindakan nyata yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subjektif.
4. Tindakan yang berpengaruh positif.
Suatu situasi yang memberikan pengaruh positif atas tindakan seseorang akan
mendorong orang lain untuk mengulang tindakannya.
5. Tindakan sosial selalu diarahkan pada orang lain untuk mendapatkan respons
Interaksi sosial adalah kunci atau syarat utama dari semua kehidupan sosial karena
tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama-sama.

Dengan demikian interaksi sosial dapat berlangsung antara :


1. Individu dengan individu, misalnya pedagang dengan pembeli.
2. Individu dengan kelompok atau kelompok dengan individu, seperti inspektur upacara
atau penceramah dengan audiensinya.
3. Kelompok dengan kelompok, seperti perkawinan dan pertandingan dengan bola.
Suatu proses interaksi sosial dapat berlangsung berdasarkan atas beberapa faktor yang
dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah atau secara bersamaan melahirkan suatu
interaksi, diantaranya:
1. . Imitasi adalah memiliki secara harfiah (tiruan), dapat terjadi apabila seseorang
melakukan tindakan peniruan secara sadar atau tidak sadar.
2. . Sugesti adalah terjadi pada orang yang mengalami stres, tekanan atau kemampuan
berpikirnya lemah sehingga mudah menerima pandangan dari oran lain
3. . Identifikasi adalah merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang
untuk menjadi identik dengan orang lain.
4. . Simpati merupakan seseorang tertarik kepada pihak lain yang lebih didorong oleh
perasaannya dan bersifat subjektif.
Bentuk interaksi sosial yang asosiatif yaitu kerjasama dan akomodasi, sedangkan yang
bersifat bisosiatif adalah persaingan, kontroversi dan pertentangan.

B. Perubahan Sosial

Perubahan sosial merupakan bagian yang melekat dalam kehidupan manusia dan
niscaya terjadi secara terus menerus. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan dari
berbagai aspek sosial yang berkaitan erat langsung atau tidak langsung dengan tindakan
manusia dalam lingkup lokal dan global yang memberi konteks terhadap pemikiran, sikap
dan tindakan manusia itu sendiri. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan yang
berkenaan dengan kehidupan bermasyarakat termasuk didalamnya perubahan sistem nilai dan
norma sosial, sistem pelapisan sosial, struktur sosial, pola sikap dan tindakan sosial, serta
lembaga kemasyarakatan.
Suatu peristiwa sosial dapat dikatakan sebagai perubahan sosial apabila memiliki ciri-ciri
yang menyertainya antara lain : 
1. Setiap masyarakat mengalami perubahan oleh karena itu tidak ada suatu
masyarakatpun yang berhenti perkembanganya.
2. Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan
perubahan pada lembaga sosial lainnya.
3. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang bersifat
sementara, yang kemudian diikuti dengan proses reorganisasi untuk memantapkan
kaidah yang baru.
4. Perubahan sosial terjadi pada aspek material atau immaterial
Pertambahan penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan pertambahan produksi untuk
memenuhi kebutuhan hidup penduduk dapat menimbulkan perubahan sosial. Penemuan alat
komunikasi telah membawa perubahan sosial secara luas telah mendorong terjadinya
perubahan sosial pada masyarakat agraris ke industri.

Faktor pendorong terjadinya perubahan sosial adalah: sistem pendidikan yang maju, sikap
menghargai karya orang lain, keinginan untuk maju, disorganisai dalam masyarakat dan
inovasi.
Perubahan sosial yang lambat disebut evolusi yaitu perubahan yang memerlukan waktu lama
dan berupa rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Supaya perubahan
sosial dapat berlangsung secara revolusioner maka terdapat beberapa sarat yang harus
dipenuhi:
1. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan perubahan dan keinginan mengadakan
perbaikan dalam kehidupan masyarakat.
2. Adanya seorang pemimpin atau kelompok yang mampu mengakomodasi dan
menggerakkan masyarakat untuk mengadakan perubahan sosial.
3. Didukung oleh sistem ideologi dan pandangan hidup masyarakat.
4. Adanya momentum yang tepet untuk mengadakan suatu gerakan atau perubahan
sosial.

Perubahan yang direncanakan (planned change) yaitu perubahan sosial yang sebelumnya
telah dikehendaki dana diprogramkan terlebih dahulu oleh warga masyarakatnya.
Perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) berlangsung di luar perkiraan atau
jangkauan masyarakat dan dapat menimbulkan konsekuensi sosial yang tidak diharapkan oleh
masyarakat, tetapi perubahan ini mungkin dapat diterima oleh masyarakat .
Perubahan sosial bukan saja telah membawa berbagai kemajuan yang bermanfaat bagi
masyarakat, tetapi disamping itu pula dapat melahirkan dampak negatif

C. Konflik Sosial

Secara umum konflik sosial dapat diartikan sebagai pertentangan antaranggota


masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan. Dalam sosiologi konflik sosial
merupakan gambaran terjadinya percekcokan, perselisihan, ketegangan atau pertentangan
akibat dari perbedaan yang muncul dalam kehidupan masyarakat. 
Sumber terjadinya konflik sosial dapat dikategorikan ke dalam 4 faktor:
1. Faktor perbedaan individu dalam masyarakat.
Perbedaan ini terjadi berdasarkan pada perbedaan antaranggota masyarakat secara
perorangan baik secara fisik dan mental material dan non material. Fisik contohnya
rupa atau kecantikan. Mental contohnya kecakapan, kemampuan, dan keterampilan.
Material contohnya dicirikan dengan kepemilikan harta benda dan orang miskin. Non
material contohnya dari status seseorang.
2. Perbedaan pola kebudayaan .
Perbedaan yang terdapat antar daerah atau suku bangsa yang memiliki budaya yang
berbeda-beda, karena perbedaan paham, agama, dan pandangan hidup.
3. Perbedaan status sosial.
Status sosial adalah kedudukan seseorang dalam kelompok masyarakat.
4. Perbedaan kepentingan.
Dalam hal ini manusia memiliki perbedaan tergantung kebutuhan dasar maupun
kebutuhan sosial.
D. Jenis-jenis konflik sosial

1. Konflik Pribadi
Jenis konflik yang pertama adalah konflik pribadi. Dimana konflik pribadi adalah
salah satu jenis konflik yang terjadi antara individu dengan individu ataupun dengan
kelompok masyarakat. Salah satu penyebab adanya konflik pribadi adalah karena adanya
perbedaan cara pandang antar individu yang berkaitan dengan persoalan yang serupa. Jenis
konflik yang satu ini sangat sering terjadi di dalam pertemanan, keluarga, dunia kerja, dan
lain sebagainya. Salah satu contoh dari konflik pribadi adalah ketika sebuah keluarga beradu
argumen tentang pembagian hak waris atau warisan.

2. Konflik Agama

Jenis konflik berikutnya adalah konflik agama. Konflik agama merupakan suatu
konflik yang terjadi antara kelompok yang mempunyai agama serta keyakinan yang
berbeda.Sebagian besar masyarakat menilai bahwa agama sebagai salah satu tuntunan dan
juga pedoman hidup yang harus diikuti secara mutlak. Sehingga apapun yang berbeda dan
tidak sesuai dengan agama yang mereka anut, maka akan dianggap sebagai masalah lalu hal
itu akan memicu terjadinya konflik.

Contoh dari konflik agama adalah konflik yang terjadi di Poso. Dimana konflik antara dua
agama tersebut telah terjadi selama bertahun-tahun. Konflik tersebut terjadi karena Poso pada
saat itu dipenuhi dengan penduduk yang beragama Islam. Akan tetapi, seiring berjalannya
waktu, banyak orang yang menganut agama Kristen masuk ke wilayah Poso dan menjadi
dominan. Tapi pada akhirnya, konflik tersebut bisa diselesaikan melalui mediasi.

3. Konflik Rasial

Konflik rasial adalah jenis konflik yang terjadi antara ras yang berbeda. Dimana
konflik ras akan terjadi saat masing-masing ras merasa lebih unggul dan mengutamakan
kepentingan kelompoknya sendiri. Untuk contoh dari konflik rasial yaitu seperti konflik
antara pemuda kulit putih dan pemuda kulit hitam. Pastinya hal itu sangat meresahkan dan
menyebabkan adanya perpecahan. Jenis konflik rasial ini sering terjadi di Indonesia.

4. Konflik Antar Kelas Sosial


Jenis konflik selanjutnya adalah konflik antar kelas sosial. Dimana konflik jenis ini
dikenal dengan konflik vertikal, yang mana bisa muncul karena adanya suatu perbedaan
kepentingan di antara kelas-kelas yang ada di dalam masyarakat. Untuk contoh dari jenis
konflik yang satu ini adalah adanya demo yang terjadi antara karyawan dan perusahaan,
dimana para karyawan menuntut untuk kenaikan gaji.

5. Konflik Sosial

Adanya kelompok kelas di dalam sebuah masyarakat akan sangat berpotensi memicu
terjadinya konflik. Perebutan dan juga upaya untuk mempertahankan status dan peran di
dalam kelompok masyarakat kerap kali menimbulkan konflik. Contoh dari konflik yang satu
ini yaitu antara kelompok kaya dan kelompok miskin yang saling merebutkan kekuasaan di
dalam kursi politik.

6. Konflik Politik

Konflik politik adalah salah satu jenis konflik yang terjadi karena adanya perbedaan
pandangan di dalam kehidupan politik. konflik tersebut terjadi karena masing-masing
kelompok ingin berkuasa di dalam sebuah sistem pemerintahan. Contoh dari konflik ini yaitu
pemberontakan PKI di Madiun, Pemberontakan 30S/PKI, dan pemberontakan DI/TII.
Bahkan, sekarang ini masih banyak konflik politik yang terjadi ketika menjelang pemilu.

7. Konflik Internasional

Konflik internasional adalah jenis konflik yang melibatkan berbagai macam


kelompok negara karena adanya perbedaan kepentingan masing-masing negara. Salah satu
contoh dari konflik internasional adalah antara Korea Utara dan Korea Selatan, ISIS, serta
negara-negara lain yang melakukan peperangan.

E. Penyebab Terjadinya Konflik


Konflik dapat terjadi karena adanya suatu penyebab. Sehingga akan menimbulkan suatu
konflik. Adapun beberapa penyebab konflik secara menyeluruh diantaranya:

1. Perbedaan individu
Penyebab terjadinya konflik yang pertama adalah karena adanya perbedaan individu dan
perasaan yang berbeda-beda. Dimana biasanya terdapat perbedaan perasaan dan pendirian
terhadap suatu hal ataupun lingkungan yang nyata. Hal tersebut bisa menjadi salah satu
penyebab adanya konflik sosial.

2. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok

Penyebab konflik berikutnya adalah perbedaan kepentingan antara individu dan suatu
kelompok. Hal tersebut terjadi karena tidak semua orang memiliki kepentingan yang sama.

3. Perbedaan latar belakang kebudayaan

Beberapa orang akan terpengaruh dengan pola pemilikan dan juga pendirian dari
kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda-beda itu pada akhirnya akan memicu
adanya perbedaan yang bisa menimbulkan suatu konflik.

4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa perubahan yang terjadi secara mendadak di suatu
masyarakat berpotensi memicu adanya konflik. Sebab, hal itu terjadi karena ketidaksiapan
masyarakat dalam menghadapi suatu perubahan secara drastis.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perilaku sifatnya individual yang erat kaitannya dengan kepribadian yang terbentuk
sepanjang dia hidup melalui proses sosialisasi. Mengenai pola tindakan dalam berinteraksi
dengan segala ragam individu yang ada di sekelilingnya. Oleh karena itu, kepribadian sangat
dipengaruhi oleh faktor genetika, pengalaman, pendidikan, naluri dan lingkungan baik pisik
maupun sosial budaya. 

Perubahan sosial merupakan bagian yang melekat dalam kehidupan manusia dan niscaya
terjadi secara terus menerus. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan yang berkenaan
dengan kehidupan bermasyarakat termasuk didalamnya perubahan sistem nilai dan norma
sosial, sistem pelapisan sosial, struktur sosial, pola sikap dan tindakan sosial, serta lembaga
kemasyarakatan.

Secara umum konflik sosial dapat diartikan sebagai pertentangan antaranggota


masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan. Dalam sosiologi konflik sosial
merupakan gambaran terjadinya percekcokan, perselisihan, ketegangan atau pertentangan
akibat dari perbedaan yang muncul dalam kehidupan masyarakat.
Konflik dapat terjadi karena adanya suatu penyebab. Sehingga akan menimbulkan
suatu konflik. Adapun beberapa penyebab konflik secara menyeluruh diantaranya:

1) Perbedaan individu
2) Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok
3) Perbedaan latar belakang kebudayaan
4) Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat
B. Saran

Tentunya bagi penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Gerungan, W.A (1978) psyicologi social, bandung; Eresco


Buku modul UNIVERSITAS TERBUKA materi Pembelajaran Ips SD (udin,s winata putra
dkk)
Abu, A. (2003). Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dinn Wayudin, d. (2008). Pengantar Pendidikan. Jakarta : UNIVERSITAS TERBUKA.
Guru, T. A. (2003). PPKn. Jakarta: Erlangga.
Ihat Hatimah, d. (2008). Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta:
UNIVERSITAS TERBUKA.
Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi I. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mulyani Sumantri, d. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: UNIVERSITAS
TERBUKA.
Ridwan Effendi, d. (2006). PENDIDIKAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN
TEKNOLOGI. Bandung : UPI PRESS.
Sapriya, d. (2006). KONSEP DASAR IPS. Bandung: UPI PRESS.
Soekamto, S. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Nusa.
Udin S. Winataputra, d. (2008). MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD. Jakarta:
UNIVERSITAS TERBUKA.
Udin S. Winataputra, d. (2007). Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: UNIVERSITAS
TERBUKA.
https://www.gramedia.com/literasi/jenis-jenis -konflik/
https://gudangmakalah.blogspot.com/2013/04/makalah-perubahan-dan-konflik-sosial.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai