Disusun Oleh :
RISKA PUTRI RAHAYU
Kelas XII IPS 4
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmatNya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran
pendidikan sosiologi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal ini terjadi
karena manusia mempunyai kepentingan-kepentingan yang berbeda, dan perubahan ini
merupakan fenomena sosial yang wajar dalam kehidupan manusia baik itu individu maupun
kelompok.Perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat, dapat terjadi karena proses
penyebaran manusia (difusi) dari individu yang satu ke individu yanglain. Hal ini
dikarenakan, proses perubahan sosial tidak saja berasal melalui proses evaluasi, namun juga
dapat terjadi melalui proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan antar
masyarakat.Masyarakat merupakan istilah yang paling penting untuk menyebutkan kesatuan-
kesatuan hidup manusia, baik dalam tulisan ilmiah, maupun dalam bahasan sehari-hari.
Dalam Bahasa Inggris masyarakat disebut society, asal katanya socius yang berarti kawan.
Adapun kata masyarakat berasal dari Bahasa Arab, yaitu syirk, artinya bergaul(M Munandar:
2009: 122).
Adanyasaling bergaul ini bukan hanyaada bentuk-bentuk aturan hidup, yang
disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain
dalamlingkungan sosial yang merupakan kesatuan.Mac Iver, J.L Gillin dan J.P. Gillin
sepakat, bahwa bergaul dan interaksi mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan
prosedur yang merupakan 2 kebutuhan bersama sehingga masyarakat merupakan suatu
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadattertentu, yang
bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa bersama. Hidup bermasyarakat bagi manusia
sangat penting, karena manusia tidak dapat hidup sendiri secara berkelanjutan, dan manusia
baru bisa disebut sebagai manusia yang sempurna apabila ia ternyata dapat hidup bersama
dengan manusia lain dalam masyarakat. Artinya bahwa manusia tidak akan mengetahui
fungsinya bagi yang lain jika tidak hidup bersama dalam suatu masyarakat.
Hakikatnya setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-
perubahan, dan itu bisa terjadi secara lambat dan juga ada perubahan yang pengaruhnya
terbatas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali dan ada pula perubahan
yang cepat. Perubahan sosial juga merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat.
Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian
antara unsur-unsur sosial yang ada dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola
kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.Secara etimologi
perubahan sosial berasal dari dua kata yaitu kata perubahan (change), yang berarti peristiwa
yang berhubungan dengan perubahan posisi unsur suatu system hingga terjadi pada
perubahan struktur system tersebut Sedangkan kata social menunjuk pada hubungan seorang
individu dengan yang lainnya dari jenisyang sama
B. Tujuan
Agar dapat mengetahui tentang perubahan sosial yang ada dimasyarakat, sehingga
kita sebagai masyarakat dapat menerima perubahan yang masuk dilingkungan masyarakat
tanpa ada rasa kaget. Sehingga dapat tercipta masyarakat yang harmonis,aman,damai,dan
1
tentram. Dan hidup bermasyarakat bagi manusia sangat penting, karena manusia tidak
dapat hidup sendiri secara berkelanjutan, dan manusia baru bisa disebut sebagai manusia
yang sempurna apabila ia ternyata dapat hidup bersama dengan manusia lain dalam
masyarakat. Artinya bahwa manusia tidak akan mengetahui fungsinya bagi yang lain jika
tidak hidup bersama dalam suatu masyarakat.
C. Landasan Teori
a. Menurut Gillin
Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dan cara-
cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karenaperubahan-perubahan
kondisi geografis, kebudayyaan materiil, komposisi penduduk, ideology maupun
karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat
b. Menurut Moore
Willbert Moore juga memandang perubahan sosial sebagai “perubahan struktur
sosial, polaperilaku, dan interkasi sosial”. Setiap perubahan yang terjadi di dalam
sebuah struktur masyarakat atau perubahan dalam organisasi sosial
c. Menurut Selo Soemardjan
Selo Soemardjan mengatakan perubahan-perubahan pada lembaga
kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi system sosialnya,
termasuk di dalamnyanilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat. Tekanan pada definisi tersebut terletak pada lembaga-
lembaga sebagai himpunan pokok manusia, yang kemudian mempengaruhi segi-segi
struktur masyarakat lainnya
d. Menurut Samuel koening
Samuel Koening juga mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada
modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia yang terjadi
karena sebab-sebab intern maupun sebab-sebab ekstern
2
BAB II
PERUBAHAN SOSIAL
3
Teori evolusi ini dikelompokkan menjadi beberapa kategori seperti unilinear
theories of evolution, universal theories of evolution, dan multilined theories of
evolution.
2. Teori Konflik
Menurut teori konflik, pertentangan dalam masyarakat diawali dari adanya
perselisihan kelas antara kelompok yang berkuasa atau pemerintah dengan
kelompok yang tertindas. Dengan demikian menyebabkan adanya perubahan.
Teori ini menyatakan bahwa dalam perubahan dan konflik sosial selalu melekat di
tatanan masyarakat. Bahkan suatu hal yang bersifat tetap atau konstan juga
termasuk konflik sosial.Adapun lebih lanjutnya teori konflik memiliki beberapa
poin pokok yang menjadi titik berat, diantaranya:
3. Teori Fungsionalis
Menurut teori fungsionalis sejumlah unsur kebudayaan dapat berubah secara
cepat. Sedangkan unsur yang lain tidak mampu mengikuti kecepatan perubahan
yang terjadi. Alhasil terjadi suatu ketertinggalan yang menyebabkan cultural lag
atau kesenjangan sosial di masyarakat.Dilihat dari teori ini, perubahan dianggap
sebagai hal yang dapat mengacaukan keseimbangan masyarakat. Dimana proses
pengacauan dapat berhenti setelah terdapat integrasi dalam budaya. Jika
perubahan bermanfaat, maka perubahan tersebut dikatakan fungsional dan
pastinya bisa diterima masyarakat. Sebaliknya, saat suatu perubahan ternyata tidak
bermanfaat atau disfungsional sekiranya akan ada penolakan. Secara singkat
pandangan teori fungsionalis bisa dituliskan dalam beberapa poin berikut:
4. Teori Siklis
Teori siklis mencoba menegaskan bahwa perubahan di masyarakat tidak bisa
dikendalikan secara penuh oleh siapa pun. Bahkan oleh seseorang yang berkuasa
sekalipun. Pasalnya dalam masyarakat akan terjadi perputaran ataupun siklus yang
mesti diikuti. Singkatnya teori ini menjelaskan kemajuan atau kemunduran
kehidupan sosial termasuk hal wajar yang tidak bisa dihindari oleh semua orang.
4
C. Faktor Perubahan Sosial
Jika kita membicarakan mengenai perubahan sosial sudah tentu ada
pembahasan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan sosial itu
sendiri. Faktor – faktor tersebut bisa berasal dari dalam atau berasal dari luar individu
maupun kelompok terkait. Apa sajakah faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan
sosial tersebut. Secara umum, faktor perubahan sosial yang terjadi di masyarakat
dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu
sendiri hingga akhirnya mengakibatkan terjadinya perubahan sosial pada penduduk,
inovasi produk, konflik hingga pemberontakan.
Perubahan Penduduk
Konflik Sosial
Konflik sosial juga menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan sosial.
Konflik sosial akan sering terjadi di dalam sebuah lingkungan masyarakat
multikultural seperti yang ada di Indonesia. Ada banyak hal yang menyebabkan
terjadinya konflik sosial di masyarakat, misalnya perbedaan kepentingan seseorang,
perbedaan agama, perbedaan kepentingan politik dan masih banyak lainnya. Hal ini
pernah terjadi di Indonesia saat terjadi kerusuhan 22 Mei 2019, kasus pelanggaran
HAM di Papua dan lain sebagainya.
5
Pemberontakan sendiri bisa menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan
sosial. Sebab pemberontakan dapat mengubah sebagian besar peraturan atau tatanan
yang sudah. Revolusi atau pemberontakan pernah terjadi di Indonesia yang dilakukan
oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) hingga mengakibatkan jatuhnya kepemimpinan
di masa Orde Lama. Sebagai akibat adanya pemberontakan tersebut terjadilah demo
secara besar – besaran untuk membubarkan PKI karena dianggap telah melanggar
Pancasila.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor penyebab perubahan sosial yang berasal
dari luar lingkungan masyarakat itu sendiri. Faktor – faktor tersebut dapat berasal dari
faktor alam, peperangan hingga pengaruh dari kebudayaan masyarakat lain.
Peperangan
Di zaman serba maju saat ini, penyebaran informasi juga dapat berlangsung
dengan cepat dan hal itu juga mempengaruhi kebudayaan masyarakat lainnya. Dengan
adanya internet, masyarakat akan lebih mudah mengakses informasi baik dalam
mencari informasi maupun berkirim pesan. Maka tidak heran jika pos atau mengirim
surat sudah tidak digunakan lagi. Tidak hanya itu saja, kerja sama yang dilakukan
antara dua negara atau lebih secara tidak langsung memperkenalkan kebudayaan dari
masing – masing negara sehingga bisa mempengaruhi perubahan sosial dalam
masyarakat.
6
Faktor Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt ada beberapa faktor yang juga
berpengaruh terhadap perubahan sosial antara lain lingkungan fisik, struktur sosial,
kontak dan isolasi, sikap dan nilai hingga kebutuhan yang dianggap perlu.
2. Kontak Dan Isolasi, Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir atau berada
di kawasan lintas negara sudah tentu akan mengalami perubahan sosial dengan
cepat. Sebab akan ada banyak unsur kebudayaan yang berasal dari negara lain
yang masuk lalu berbaur di dalamnya. Tidak heran jika masyarakat atau negara
yang mengalami hubungan dengan negara – negara lain lebih mudah dan cepat
mengalami perubahan terlebih dahulu. Berbeda jauh dengan masyarakat yang
tinggal di wilayah pedalaman. Mereka cenderung melakukan penolakan dan
mempertahankan kebudayaan yang mereka anut selama ini.
3. Struktur social, Struktur sosial juga mempengaruhi tingkat perubahan sosial yang
ada di masyarakat secara perlahan, meskipun pengaruhnya tidak dapat dilihat
secara langsung. Ada kalanya birokrasi digunakan untuk menekan perubahan,
tetapi nyatanya birokrasi yang terlalu terpusat sangat mendukung pengembangan
dan difusi perubahan. Jika terdapat suatu kebudayaan yang memiliki hubungan
cukup erat dengan unsur budaya lainnya, bukan tidak mungkin jika perubahan
yang terjadi akan sangat sulit dilakukan dan beresiko tinggi.
4. Sikap dan Nilai – Nilai, Untuk masyarakat modern, perubahan merupakan sesuatu
yang sangat wajar untuk dihadapi. Namun bagi suatu masyarakat yang berubah
dengan cepat biasanya akan mudah memahami perubahan sosial. Akan ada
beberapa anggota masyarakat yang memiliki sikap skeptis dan kritis dalam
menghadapi beberapa bagian kebudayaan tradisional mereka dan sudah tentu akan
melakukan berbagai macam eksperimen – eksperimen baru.
7
D. Ciri-Ciri Perubahan Sosial
1. Terjadi Dimana-mana
Perubahan sosial biasa terjadi dimana saja mulai dari masyarakat desa
hingga kota, meski dengan tingkat perubahan yang bisa jadi berbeda antara
satu tempat dengan tempat yang lain. Dalam hal ini masyarakat tradisional
biasanya akan mengalami pola perubahan yang berlangsung lambat.
Sedangkan masyarakat modern cenderung lebih cepat.
2. Dilakukan Secara Sengaja
Ciri berikutnya perubahan sosial dilakukan secara sengaja, meski
terkadang perubahan berlangsung sedemikian rupa tidak sengaja. Sebagai
contoh produsen kendaraan bermotor mengembangkan inovasi kendaraan agar
bisa digunakan untuk transportasi yang lebih baik dan lebih cepat.
3. Berkelanjutan
Suatu perubahan sosial berlangsung secara berkelanjutan. Hal ini
menjelaskan masyarakat akan selalu berubah, baik cepat atau lambat. Dimana
perubahan terjadi sebagai konsekuensi dasar karena sifat manusia yang terlahir
sebagai makhluk sosial.
4. Imitatif
Ciri lainnya adalah imitatif atau perubahan dalam masyarakat
berlangsung dengan mengikuti masyarakat yang lain. Hal ini lantaran setiap
kelompok dalam masyarakat saling memiliki pengaruh. Antara kelompok
masyarakat pun tidak bisa memisahkan atau mengisolir diri. Misalnya saja
perubahan dalam gaya berbusana, potongan rambut, desain rumah, dan
lainnya.
8
E. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Ada beragam bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Berikut
diberikan beberapa diantaranya, yaitu:
a. Perubahan Kecil
Bentuk perubahan ini terjadi dalam unsur struktur sosial yang tidak memberi
pengaruh langsung. Seperti gaya rambut, gaya pakaian, bentuk rumah, atau lainnya.
Sehingga pengaruhnya sering dianggap tidak begitu berarti.
b. Perubahan Besar
Bentuk perubahan ini bisa memberi pengaruh secara langsung dalam struktur
masyarakat. Misalnya perubahan masyarakat yang semula agraris menjadi
industrialisasi. Perubahan bisa memberi dampak besar dalam mata pencarian dan
kepadatan penduduk.
c. Perubahan Struktural
Bentuk perubahan struktural terjadi secara mendasar dengan akibat adanya
reorganisasi tatanan masyarakat. Seperti perubahan sistem pemerintah yang semula
berbentuk kerajaan menjadi republik.
a. Dampak Positif
Dampak positif mengarah pada kemajuan dengan menuju terciptanya
masyarakat yang adil dan sejahtera. Hal inilah yang dijadikan harapan oleh
masyarakat. Dampak sosial dari berlangsungnya perubahan sosial antara lain :
9
1. Munculnya Nilai dan Norma Baru
Adakalanya suatu nilai dan norma dirasa tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan
manusia yang semakin kompleks.Dengan adanya perubahan sosial diharapkan
mampu mendorong munculnya nilai maupun norma baru yang lebih sesuai dengan
tuntutan perkembangan zaman.
2. Adanya Struktur dan Hubungan Sosial Baru
Struktur dan hubungan sosial baru ini biasanya lebih menekankan pada
penghormatan terhadaphakasasimanusia.
3. Adanya Upaya Memberdayakan Perempuan dan Mewujudkan Kesetaraan
Gender
Bentuk pemberdayaan perempuan harus diletakkan dalam kerangka gender
related development yaitu dengan menambah anggaran kesehatan dan pendidikan.
Memastikan bahwa perempuan sudah mendapatkan porsi yang layak, terutama
terkait dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan beasiswa bagi pelajar
perempuan.
Kesetaraan yang harmonis diupayakan agar peranan perempuan sebagai pelaku
kegiatan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup. Perempuan diharapkan lebih
leluasa menggali dan mengembangkan potensi ataupun sumber daya yang
dimilikinya.
4. Terjadinya Diferensiasi Struktural
Diferensiasi struktural yaitu berkembangnya lembaga-lembaga sosial baru,
sehingga lebih memungkinkan anggota masyarakat untuk memenuhi berbagai
macam kebutuhan yang semakin kompleks.Dengan demikian, diharapkan fungsi
pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
5. Munculnya Budaya Ilmuwan
Setiap gejala sosial maupun non-sosial dilakukan dengan mengacu pada deskripsi
ilmiah. Itulah sebabnya, penalaran dan observasi harus dilakukan secara tepat agar
dapat berfungsi sebagai sarana pencarian pengetahuan ilmiah.
6. Kesadaran Politik Semakin Tinggi
Tingginya kesadaran politik ditandai dengan meningkatnya partisipasi dalam
politik praktis. Pendidikan politik mulai menyentuh lapisan bawah masyarakat,
sehingga berkembang kesadaran tentang pentingnya penggunaan hak politik.
7. Meningkatnya Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Munculnya penelitian ilmiah semakin menyadarkan manusia terhadap pentingnya
penguasaan Iptek dengan peningkatan taraf hidupnya.
8. Tingkat Pendidikan Formal Semakin Tinggi dan Merata
Perkembangan berbagai jenjang pendidikan formal, dengan jurusan dan biaya
yang beragam akan semakin meningkatkan akses anggota masyarakat terhadap
pendidikan.
9. Berkembangnya Industrialisasi
Perkembangan ini memunculkan produktivitas dan nilai tambah yang signifikan,
sehingga menyerap banyak tenaga kerja serta meningkatkan peluang ekspor.
10
10. Terbukanya Peluang Mobilitas
Hambatan untuk melakukan mobilitas sosial kini semakin berkurang. Semakin
terbukanya kesempatan untuk mengadakan mobilitas sosial pada semua strata.
11
Anggota masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tentu
akan mampu meningkatkan taraf hidupnya.Namun sebaliknya, apabila masyarakat
tidak mampu melakukan penyesuaian, maka lama kelamaan akan semakin
terbelakang dan mengalami penurunankualitashidup.Sehubungan bergulirnya
perubahan, semakin lebar pula kesenjangan sosial yang tercipta dalam hubungan
antara dua keadaan yang saling bertolak belakang ini.
9. Terjadinya Berbagai Bentuk Kerusakan Lingkungan dan Bencana Alam
Pemanasan global (global warming) merupakan sebagai salah satu bentuk
kerusakan lingkungan dan bencana alam yang diakibatkan oleh perubahan pola
kehidupan masyarakat.
Hal ini telah menjadi sorotan masyarakat dunia, terutama negara yang mengalami
industrialisasi dan pola konsumtif tinggi.
H. Akibat Perubahan Sosial
Akibat perubahan sosial dan budaya yang terjadi tidak jarang berdampak pada
gejala sosial lainnya yang bisa diamati, misalnya sebagai berikut.
a. Anomie
Yaitu keadaan dimana seseorang sudah tidak mempunyai pegangan apapun
dalam menjalani kehidupan. Nilai-nilai yang ada sudah mulai luntur bahkan
hilang sama sekali.
12
BAB III
PERMASALAHAN SOSIAL
13
Faktor psikologis, misalnya masalah kontrol terhadap emosi.
C. Contoh Permasalahan Sosial
Kenakalan remaja
Kemiskinan
Pengangguran
Kesehatan
Aliran sesat
Berita hoax
14
BAB IV
KETIMPANGAN SOSIAL
1. FaktorInternal
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Rendahnya kualitas
sumber daya manusia disebabkan oleh tingkat pendidikan/keterampilan ataupun
kesehatan yang rendah, serta adanya hambatan budaya (budaya kemiskinan).
2. FaktorEksternal
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang. Hal ini dapat terjadi
karena birokrasi atau ada pelaturan-pelaturan resmi (kebijakan), sehingga dapat
memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang
tersedia. Dengan kata lain ketimpangan sosial tersebut diakibatkan oleh hambatan-
hambatan atau tekanan-tekanan struktural. Hal tersebut merupakan salah satu
penyebab munculnya kemiskinan struktural.
15
Ketimpangan Sosial dalam Dunia Pendidikan
Randall Collins dalam The Credential Society: An Historical Sociology of
Education and Stratification, mengemukakan bahwa justru pendidikan formal
merupakan awal dari proses stratifikasi sosial itu sendiri.
Di Indonesia hal ini didukung oleh adanya pola perjalanan sekolah anak yang
berbeda dari kalangan keluarga mampu dan miskin.
16
proses sosial yang menghasilkan perilaku lainnya. Misalnya proses imitasi, persaingan,
pertentamgan kebudayaan dan lainnya. Selain itu, tidak mampu memanfaatkan tenaga
fisik maupun mental dalam kelompok. Kemiskinan sendiri diakibatkan oleh ketimpangan
desa dan kota yang merupakan suatu implikasi strategi pembangunan bias kota. Turunnya
moral Kemerosotan moral akibat dari suatu ketimpangan sosial yang tidak hanya
dirasakan oleh kelompok yang kurang mampu saja, tetapi juga masyeakat yang mampu.
Hal ini terjadi karena tumbuj dan berkembangnyansikap individualisme dan materialistis.
E. UpayaMengatasiKetimpanganSosial
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketimpangan tersebut antara lain
sebagai berikut:
2. Mobilitas Geografis
17
3. Menciptakan Peluang Kerja
Saat ini, Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara berkembang dengan
kepadatan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang besar di usia produktif tersebut
tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, sehingga terjadilah banyak
pengangguran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang bisa dilakukan adalah
menciptakan peluang kerja dengan memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar. Dengan
menciptakan peluang kerja, maka kita juga akan mengurangi munculnya ketimpangan sosial
di masyarakat.
18
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, Perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat, dapat terjadi
karena proses penyebaran manusia (difusi) dari individu yang satu ke individu
yanglain. Hal ini dikarenakan, proses perubahan sosial tidak saja berasal melalui
proses evaluasi, namun juga dapat terjadi melalui proses penyebaran unsur-unsur
kebudayaan antar masyarakat.Masyarakat merupakan istilah yang paling penting
untuk menyebutkan kesatuan-kesatuan hidup manusia, baik dalam tulisan ilmiah,
maupun dalam bahasan sehari-hari. Selain perubahan yang ada dimasyarakat
adalah perubahan sosial ada juga permasalahan sosial dan ketimpangan sosial,
memang dimasyarakat itu banyak sekali permasalahan,jika kita tidak pintar
menerima perubahan yang masuk maka kita akan mendapatkan permasalahan
sosial dan itu akan menyebabkan ketimpangan sosial dalam bermasyarakat.
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai individu harus dapat berinteraksi dan
berkomunikasi dengan baik dengan sesama individu disuatu masyarakat agar
tercipta masyakarat yang aman,damai dan tentram. Selain itu juga kita harus siap
dengan segalanya baik itu tentang perubahan yang terjadi di masyarakat agar kita
tidak kaget dengan budaya yang masuk, caranya bisa dengan cara mengetahui
informasi dan lainnya. Agar tidak terjadi permasalahan sosial dimasyarakat yang
akan menyebabkan ketimpangan sosial.
19