TUGAS KELOMPOK
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
diperlukan perhatian dan peran pemerintah yang dapat memberikan akses bantuan
sosial bagi masyarakat miskin.
Salah satu program yang dibuat oleh Kementerian Sosial dalam mengatasi
permasalahan kemiskinan adalah Program Keluarga Harapan. Menurut Kebijakan
Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2017, PKH adalah program
pemberi bantuan sosial bersyarakat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan
sebagai keluarga penerima manfaat PKH. Dalam istilah internasional dikenal
dengan Conditional Cash Transfer (CCT). PKH memiliki tujuan antara lain
meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat melalui akses layanan
pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Selain itu, PKH juga bertujuan
untuk mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan KM. Sebagai
organisasi pemerintahan, Kemensos berusaha untuk melakukan pelayanan bagi
masyarakat miskin melalui program PKH ini.
Suatu program pemerintah dikatakan berhasil apabila dapat memenuhi
berbagai macam indikator yang telah ditetapkan. Salah satu contohnya adalah
memenuhi ekspektasi, yaitu mampu memberikan manfaat semaksimal mungkin
pada masyarakat. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan suatu program agar berjalan dengan baik yang dimulai dari sistem
perencanaan, sistem penganggaran, hingga sistem pengawasan dan akuntabilitas
publik suatu program. Ketiga hal tersebut dikaji agar program yang dilaksanakan
pemerintah dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
3
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui sistem perencanaan Program Keluarga Harapan Kementerian
Sosial sebagai upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia.
1.3.2 Mengkaji pemahaman mengenai sistem penganggaran Program Keluarga
Harapan Kementerian Sosial sebagai upaya penanggulangan kemiskinan di
Indonesia.
1.3.3 Menganalisis sistem pengawasan dan akuntabilitas publik Program
Keluarga Harapan Kementerian Sosial sebagai upaya penanggulangan
kemiskinan di Indonesia?
4
BAB 2
KERANGKA TEORI
2.1 Kemiskinan
Menurut Kuncoro dalam Kartiawati (2017) kemiskinan adalah suatu kondisi
ketidakmampuan secara ekonomi dalam memenuhi standar kebutuhan dasar rata-
rata pada suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya
kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan,
sandang, maupun papan. Kemampuan pendapatan yang rendah bukan saja
berakibat pada tidak tercukupinya kebutuhan dasar akan tetapi berdampak pada
ketidakmapuan memenuhi standar hidup rata-rata seperti standar kesehatan
masyarakat dan standar pendidikan (Suryawardani, dalam Kartiawati, 2017).
2.2 Sistem Perencanaan
1. Perencanaan teknokratik
Perencanaan teknokratik dianalogikan sebagai proses perumusan perencanaan yang
melibatkan pandangan pengamat profesional, dimana hasil pemikirannya akan
dijadikan sebagai kesimpulan yang memuat tentang kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan dalam menyusun perencanaan.
2. Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatif merupakan model perencanaan yang menghendaki
keterlibatan semua stakeholders. Dalam sistem perencanaan pembangunan nasional,
perencanaan partisipatif diwujudkan melalui musyawarah yang melibatkan semua
stakeholders.
3. Proses top-down dan bottom up
5
Proses top-down dan bottom up, merupakan proses perencanaan yang antara lain
bertujuan untuk menyelaraskan program-program agar dapat menjamin adanya
sinergisitas dari semua kegiatan pemerintah dan masyarakat. Proses topdown dan
bottom-up ini sesungguhnya lebih mencerminkan proses dalam pemerintahan, yaitu
dari lembaga/departemen dan daerah ke pemerintah pusat.
2.3 Sistem Penganggaran
Menurut Munandar (2007: 1) mendefinisikan anggaran merupakan rencana
yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan yang dinyatakan
dalam kesatuan (moneter) dan berlaku untuk jangka waktu di masa akan datang.
6
pertumbuhgan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam
rangka mencapai tujuan bernegara.
7
Rachman (2001: 23) menyebutkan bahwa salah satu indikator dari keberhasilan
suatu organisasi pemerintah dalam mencapai tujuannya adalah dengan keberhasilan
pengawasan. Jika pengawasan berjalan dengan baik maka pengawasan merupakan
unsur paling pokok dalam menentukan keberhasilan suatu program.
8
DAFTAR PUSTAKA