Anda di halaman 1dari 7

Makalah Bahasa Indonesia

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak-Anak di Indonesia

Adena Darin Anbarunisa


Daftar Isi

Daftar Isi .................................................................................................................................... 1


Abstrak ....................................................................................................................................... 3
Pendahuluan ............................................................................................................................... 3
Landasan Teori........................................................................................................................... 4
Metode ....................................................................................................................................... 5
Pembahasan................................................................................................................................ 6
Simpulan .................................................................................................................................... 7

2
Abstrak

Diskriminasi yang sering terjadi terhadap perempuan dan anak-anak di Indonesia


tidak kunjung berakhir. Masalah-masalah diskriminasi yang muncul akibat kurang tegasnya
peraturan undang-undang serta kebijakan pemerintah tentunya meresahkan masyarakat
terutama kaum perempuan dan anak-anak. Indonesia sendiri padahal sudah mulai maju
perekonomiannya namun kesejahteraan kaum perempuan belum dapat dipenuhi.

Bab I
Pendahuluan

Indonesia merupakan negara berkembang yang cukup maju dalam bidang


perekonomiannya. Namun, kesejahteraan rakyatnya masih kurang dibandingkan dengan
negara-negara lain. Kurangnya kesejahteraan rakyat ini disebabkan oleh peraturan maupun
kebijakan pemerintah yang dinilai masih belum cukup dalam meningkatkan kesejahteraan
rakyat terutama para kaum perempuan dan anak-anak. Maraknya diskriminasi dan kekerasan
terhadap perempuan dan anak-anak yang tidak kunjung ditangani oleh pemerintah dapat
menyebabkan keresahan yang berkepanjangan.
Diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan serta anak-anak masih sering terjadi
di dalam dunia internasional bukan hanya di Indonesia saja. Diskriminasi ini pada awalnya
terjadi akibat adanya budaya patriarkhi dalam pemahaman tentang superioritas laki-laki
terhadap perempuan. Ditambah dengan munculnya beragam pemahaman terhadap teks-teks
agama yang diyakini sebagai pelegitimasi terhadap superioritas laki-laki. Diskriminasi
diyakini sebagai pengaruh dari terjadinya kekerasan baik fisik maupun nonfisik terhadap
perempuan dan anak-anak. Lebih parah lagi diskriminasi ini hampir terjadi dalam setiap
bidang kehidupan.
Peraturan, kebijakan, hukum, dan undang-undang telah dibuat untuk mengurangi
adanya diskriminasi serta kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Hukum yang
dibentuk untuk mengurangi tingkat diskriminasi tersebut ternyata dinilai malah menjadi
lembaga yang menyuburkan diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan.

3
Bab II
Landasan Teori

Pengertian Diskriminasi adalah suatu sikap, perilaku, dan tindakan yang tidak adil
atau tidak seimbang yang dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap individu atau
kelompok lainnya. Arti lain dari diskriminasi adalah suatu tindakan atau perlakuan yang
mencerminkan ketidakadilan terhadap individu atau kelompok tertentu yang disebabkan oleh
adanya karakteristik khusus yang dimiliki oleh individu atau kelompok tersebut. Diskriminasi
dibagi dalam berbagai macam bentuk salah satunya diskriminasi gender.
Diskriminasi gender sendiri merupakan bentuk diskriminasi yang dilakukan oleh
suatu gender terhadap gender lain yang mereka anggap lebih lemah dibandingkan dengan
mereka. Contohnya, antara lain menetapkan gaji yang lebih rendah kepada tenaga kerja
perempuan dibanding laki- laki meskipun tugas dan tanggung jawabnya sama. Selain
diskriminasi gender, masih banyak penyebab kekerasan terhadap perempuan ini.
Kedua adanya Budaya Patriarkhi menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap
perempuan. Budaya Patriarkhi adalah budaya yang dibangun atas struktur dominasi dan
subordinasi yang mengharuskan suatu hirarki dimana laki-laki dan pandangan laki-laki
menjadi suatu norma. Dalam artian lain menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan
utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan
penguasaan properti.
Ketiga yaitu adanya pemahaman bias terhadap ajaran agama. Hampir semua agama
padahal mempunyai ajaran dan perlakuan khusus terhadap kaum perempuan. Namun
pemahaman yang berkembang adalah perempuan selalu ditempatkan dalam posisi yang
berbeda dengan laki-laki, baik dalam ranah ritual keagamaan maupun dalam ranah sosial.

4
Bab III
Metode

Di zaman yang serba maju dan canggih ini malah semakin banyak kejadian
diskriminasi terhadap perempuan dan anak-anak. Hal ini tentunya membuat resah para kaum
perempuan dan anak-anak. Hak-hak perempuan dan anak-anak yang tidak terpenuhi karena
kurangnya kesadaran masyarakat umum dan perhatian pemerintah terhadap permasalahan ini
seharusnya dapat ditangani.
Pemerintah seharusnya membuat hukum dan undang-undang yang tegas terhadap
pelaku kekerasan perempuan dan anak-anak. Pemerintah juga harus memberikan sanksi yang
pantas bagi para pelaku diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan ini agar
kesejahteraan rakyat terutama kaum perempuan dan anak-anak terpenuhi.

5
Bab IV
Pembahasan

Tingkat diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan serta anak-anak yang tidak
kunjung berkurang menunjukan rendahnya kesadaran pemerintah dan hukum terhadap
permasalahan ini. Pemerintah harus segera menangani permasalahan ini agar kesejahteraan
yang merata dan kesetaraan gender dalam masyarakat dapat tercapai.
Hukum merupakan elemen penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan
gender ini. Dengan adanya hukum yang kuat, tingkat diskriminasi terhadap perempuan dan
anak-anak yang masih tinggi ini bisa segera diatasi. Hukum tidak dapat dipisahkan dari
segala kebijakan serta peraturan yang dibuat oleh pemerintah.
Hukum merupakan konstruksi sosial, sehingga jelas bahwa ketika posisi hukum tidak
dapat memenuhi tuntutan akan keadilan, disebabkan karena semenjak awal perumusan sudah
berdasarkan pada suatu ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender dimana laki-laki dan
perempuan didefinisikan secara berbeda menurut Tranformasi Sosial, jenis kelamin dan
sosialnya.
Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah membulatkan tekad dalam upaya
memberantas diskriminasi terhadap perempuan terlihat dari pemerintah Indonesia
meratifikasi Konvensi CEDAW dengan Undang-Undang No 7 Tahun 1984 tentang
pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan.
Namun nampaknya Undang-Undang tersebut belum dapat dimaksimalkan.
Belum terakomodasinya peraturan perundang-undangan dan sistem birokrasi
pengadilan yang tidak kondusif yang menyebabkan kekerasan perempuan dan anak-anak
dalam ruang domestik dalam kurun waktu yang panjang masih tersembunyi dalam perkara
hukum keluarga seperti perceraian dan perkawinan.

6
Bab V
Simpulan

Diskriminasi dan kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak-anak


merupakan suatu masalah yang sangat sulit untuk diselesaikan, bahkan jumlah kekerasan
yang terjadi terhadap perempuan dan anak-anak terus meningkat setiap tahunnya.
Peraturan hukum yang pada awalnya diharapkan dapat memberikan perlindungan
kepada perempuan juga belum dapat bekerja secara maksimal akibatnya diskriminasi serta
kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak-anak makin marak terjadi. Kesadaran
pemerintah disertai dengan kesadaran rakyat terhadap diskriminasi perlu ditingkatkann agar
kesejahteraan masyarakat terpenuhi dan diskriminasi terhadap perempuan serta anak-anak
berkurang bahkan tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai