PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT), dianggap sebuah masalah yang tidak asing
kita dengar. Pengertian LGBT sendiri bermacam-macam. Menurut Wikipedia , Lesbian adalah
istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan.
Gay adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk orang homoseksual atau
sifat-sifat homoseksual. Sedikit berbeda dengan bisexual, biseksual (bisexual) adalah
individu yang dapat menikmati hubungan emosional dan seksual dengan orang dari kedua
jenis kelamin baik pria ataupun wanita.
Transgender merupakan ketidaksamaan identitas gender seseorang terhadap jenis
kelamin yang ditunjuk kepada dirinya. Seseorang yang transgender dapat mengidentifikasi
dirinya sebagai seorang heteroseksual, homoseksual, biseksual maupun aseksual. Untuk
mengetahui lebih jelas dan detail tentang LGBT, akan kita bahas di makalah yang
berjudul “LGBT (Lesbian, Gay, Bisex, Transgender)” berikut ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian LGBT
LGBT atau GLBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender".
Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa "komunitas
gay" karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.
LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) ini pada dasarnya memiliki efek
yang sangat rentan dengan penyakit kelamin, kerentanan ini disebabkan karena
hubungan seksual yang dilakukan tidak pada tempatnya. Meskipun demikian alasan
banyak negara melegalkan adanya LGBT lantaran mereka menjastisnya sebagai
dukungan terhadap HAM (Hak Asasi Manusia). Sedangkan pengertian LGBT
menurut pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai
berikut;
1. Swain, Keith W
Menurutnya, LGBT adalah suatu bentuk kelompok-kelompok seksual
yang berhubungan dengan lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Kelompok
sosial ini mulai menampak diri pada arus globalisasi yang semakin pesan
dengan menyebarkan konten dan berita terhadap dukungan terhadap
kelompoknya.
2. Wikipedia
Dalam Wikipedia, istilah LGBT diartikan sebagai suatu bentuk
pernyataan terhadap hubungan seksual sebagai pengganti daripada komunitas
gay. Pengertian komunitas ini identik pada hubungan kepuasaan yang
dilakukan dengan cara seksual tanpa adanya pengeruh dari pihak manapun.
3. Sinyo (2014)
Menurut ahli ini, definisi yang melakat pada istilah LGBT ialah suatu
bentuk gerakan terhadap seksual yang ingin diakui dengan mengatasanakan
HAM dalam berbagai perjalannnya. Langkah ini dilakukan guna menghargai
perbedaan pandangan dari banyak pihak terhadap LGBT yang terjadi.
Dari berbagai pengertian LGBT menurut para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwasanya LGBT adalah bentuk singkatan dari lesbian, gay,
biseksual, dan transgender yang intinya identik dengan suksualitas. Atau
mengandung unsur seksual yang dianggap sebagai tindakan yang
menyimpang.1
1 https://dosenpsikologi.com/pengertian-lgbt-menurut-para-ahli
Pada abad ke 20 semakin banyak homo atau bahasa gaulnya Maho-maho
bermunculan, sehingga munculnya komunitas homoseksual di kota-kota besar di
Hinda-Belanda sekitar pada tahun 1920-an. Sekitar pada tahun 1968 mulai dikenal
istilah wadam yang diambil dari kata hawa dan adam. Kata wadam menunjukkan
seseorang pria yang mempunyai prilaku menyimpang yang bersikap seperti
perempuan. Pada tahun 1969 di New York, Amerika berlangsung Huru-hara
Stonewall ketika kaum waria dan gay melawan represi polisi yang khususnya terjadi
pada sebuah bar bernama Stonewall Inn. Perlawanan ini merupakan langkah awal dari
Waria dan Gay, dalam mempublikasikan keberadaan mereka. Pada tahun yang sama
mulai muncul organisasi Wadam yang bernama Himpunan Wadam Djakarta
(HIWAD). Organisasi tersebut merupakan organisasi Waria pertama di Indonesia yang
terletak di Jakarta. Organisai tersebut berdiri dan difasilitasi oleh Gubernur DKI
Jakarta Raya, Ali Sadikin. 1978 International Lesbian and Gay Association OLGA)
berdiri di Dublin, Irlandia
±1980 Istilah wadam diganti menjadi waria karena keberatan sebagian pemimpin
Islam, karena mengandung nama seorang nabi, yakni Adam a.s. 1981 munculnya
gejala penyakit baru yang kemudian dinamakan AIDS. Penyakit ini pertama kali
ditemukan di kalangan gay di kota kota besar Amerika Serikat, kemudian ternyata
diketahui bahwa HIV adalah virus penyebab AIDS. Penularan HIV / AIDS pertama
kali ditularkan melalui hubungan seks anal antara laki laki. Pada tahun 1982-Sekarang
muncullah Organisasi gay terbuka, yang merupakan organisasi Gay terbuka yang
pertama di Indonesia, setelah itu diikuti dengan organisasi lainnya seperti:
Persaudaraan Gay Yogyakarta (PGY) (Indonesian Gay Society (IGS)), dan GAY
NUSANTARA (GN) (Surabaya). Setelah banyaknya kemunculan-kemunculan
tersebut, organisasi Gay mulai menjamur diberbagai kota besar seperti di Jakarta,
Pekanbaru, Bandung dan Denpasar, Malang dan Ujungpadang, serta kota-kota
lainnya. Tentunya hal ini cukup meresahkan dan mengkhawatirkan masyarakat
terutama organisasi-organisasi Islam di Indonesia.2
abad XI Masehi. Istilah Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau yang
biasa dikenal dengan LGBT mulai tercatat sekitar tahun 1990-an. Sebelum
2 https://rudyrustam.wordpress.com/2016/08/19/sejarah-lgbt-dan-sejenisnya/
masa “Revolusi Seksual” pada tahun 60-an tidak ada istilah khusus untuk
heteroseksual adalah istilah “third gender” sekitar tahun 1860-an. Kata revolusi
jutaan kaum muda menganut gaya hidup sebagai hippie. Mereka menyerukan
kekuatan cinta dan keagungan seks sebagai bagian dari hidup yang alami atau
natural. Para hippie percaya bahwa seks adalah fenomena biologi yang wajar
Biseksual). Kata gay dan lesbian berkembang secara luas menggantikan istilah
homoseksual sebagai identitas sosial dalam masyarakat. Kata gay dan lesbian
ini lebih disukai dan dipilih oleh banyak orang karena simpel dan tidak
bahwa ada orang yang mempunyai orientasi seksual terhadap sesama jenis dan
istilah baru yang tidak termasuk gay, lesbian, dan biseksual, yaitu transgender.
Semakin lengkap istilah sebelumnya menjadi LGBT. Istilah ini dipakai untuk
dan atau diakui oleh banyak negara. Sebagian besar gerakan mereka
Perilaku pada hubungan seks sesama jenis atau yang disebut homoseksual ini
tidak dapat diterima secara sosial dan masyarakat. Situasi dan kondisi ini
orang pertama yang memulai perjuangan kaum tersebut dengan buku berjudul
Inggris. Tulisannya yaitu tentang gosip dan antologi lelucon yang membela
bukan suatu tindakan kriminal di Negara Eropa lainnya. Pada tahun 1791
kebebasan hidup dan pilihan. Pada masa ini hampir semua negara di Eropa dan
mempengaruhi komunitas gay untuk lebih terbuka. Masa ini dikenal dengan
Gay Liberation Movement atau gerakan kemerdekaan gay. Pada masa ini terjadi
Serikat pada 28 Juni 1969. Kejadian 28 Juni 1969 tersebut tercatat dalam
sejarah sebagai pemicu gerakan perjuangan hak asasi kaum gay di Amerika
Serikat dan dunia, sehingga muncul komunitas-komunitas gay baru seperti Gay
hari perayaan bagi kaum LGBT di seluruh dunia dan pada hari tersebut mereka
menggelar pawai dijalan utama untuk menunjukan eksistensi kaum gay (Sinyo,
2014).
Tahun 1970 aktivis LGBT protes kepada American Psychiatric Association
Disorders. Banyaknya akan protes karena rasa tidak setuju tentang hal tersebut.
kepada hampir semua asosiasi psikiatri di dunia. Setelah itu dengan adanya
kaum gay (Gay Rights Movement). Pada tahun 1978 dibentuk International
memerjuangkan hak asasi kaum lesbian dan gay secara internasional. Pada
masa itu dikenal simbol LGBT yaitu berupa bendera pelangi (the rainbow flag
atau pride flag) sebagai simbol pergerakan hak asasi komunitas LGBT.
Awalnya simbol ini hanya untuk komunitas gay di Amerika Serikat, namun
AIDS dan kaum gay dianggap sebagai penyebar utamanya, Kata “queer”
dikenal sebagai istilah orang yang berorientasi seksual atau gender minoritas
dimasyarakat. Pada masa ini perjuangan kaum LGBT sudah begitu meluas
dengan banyaknya organisasi (legal atau ilegal) disetiap negara. Salah satunya
yang dibuat oleh WHO pada tanggal 17 Mei 1990, sehingga pada tanggal
sesama jenis tahun 2001. Pada tahun 2008 diikuti oleh Belgia, Kanada,
Norwegia, Afrika Selatan, dan Spanyol (untuk Amerika Serikat ada di dua
kota besar pada zaman Hindia Belanda. Di Indonesia terdapat komunitas kecil
LGBT walaupun pada saat zaman Hindia Belanda tersebut belum muncul
sebagai pergerakan sosial. Pada sekitar tahun 1968 istilah wadam (wanita
adam) digunakan sebagai pengganti kata banci atau bencong yang dianggap
serta difasilitasi oleh gubernur DKI Jakarta, Bapak Ali Sadikin. Organisasi
1980 karena Adam merupakan nama nabi bagi umat Islam maka sebagian besar
tokoh Islam keberatan mengenai singkatan dari Wadam sehingga nama Wadam
3 https://ceritakiz.wordpress.com/2017/12/03/perkembangan-lgbt-di-dunia/
gay pertama berdiri di Indonesia tanggal 1 Maret 1982, sehingga merupakan
hari yang bersejarah bagi kaum LGBT Indonesia. Organisasi tersebut bernama
Jakarta. Mereka menerbitkan buletin dengan nama G: Gaya Hidup Ceria pada
tahun 1982-1984. Pada tahun 1985 berdiri juga komunitas gay di Yogyakarta
Yogyakarta (PGY). Tahun 1988 PGY berubah nama menjadi Indonesian Gay
Yogyakarta dan diberi nama Kongres Lesbian dan Gay Indonesia I atau yang
dikenal sebagai KLG I. Jumlah peserta yang hadir kurang lebih 40-an dari
Lesbian dan Gay Indonesia (JLGI). KLG II dilakukan pada bulan Desember
1995 di Lembang, Jawa Barat. Peserta yang hadir melebihi dari KLG I dan
datang dari berbagai daerah di Indonesia. Tanggal 22 Juli 1996, salah satu
partai politik di Indonesia yaitu Partai Rakyat Demokratik (PRD), mencatat diri
kongres sehingga untuk sementara akan diadakan rapat kerja nasional sebagai
Surabaya pada bulan Juni tahun 1999. Acara tersebut merupakan kerja sama
antara GN dan Persatuan Waria kota Surabaya (PERWAKOS). Pada tahun ini
(FPIS). Tanggal 7 November 1999 pasangan gay Dr. Mamoto Gultom (41) dan
sihaaq (lesbian). Liwath (gay) adalah perbuatan yang dilakukan oleh laki-laki
yang dinisbatkan kepada kaumnya Nabi Luth AS, karena kaum Nabi Luth AS
adalah kaum yang pertama kali melakukan perbuatan ini (hukum al-liwath wa
al-sihaaq). Allah menamakan diri ini dengan perbuatan keji dan melampaui
batas. Lalu Allah terangkan dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf Ayat (80-81).
4 https://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/16/01/28/o1n41d336-menelisik-perjalanan-lgbt-
di-indonesia
طاَ إملذ نقاَنل لمقنلوُمممه أنتنألكتوُنن اللنفاَمحنشةن نماَ نسبنقنككمُ بمنهاَ مملن أننحدد ممنن اللنعاَلنمميِنن
نوكلوُ ط
إمنَنككلمُ لنتنألكتوُنن المرنجاَنل نشلهنوُةط ممن كدومن النمنساَمء ِ بنلل نأنَتكلمُ قنلوُمم مملسمركفوُنن
Artinya: “Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah)
fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini)
nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, bahkan kalian ini adalah
tubuh (farji’) nya antara satu dengan yang lainnya, hingga keduanya merasakan
kelezatan hearts berhubungan tersebut (Sayid Sabiq, Fiqhu sebuah Sunnah, Juz
4 hal. 51.).
Hukum Sihaaq (lesbian) yang diakses oleh Abul Ahmad Al Khidir bin
haram berdasarkan dalil Hadist Abu Said Al-Khudriy r.a yang diriwayatkan
oleh Al-Imam Muslim, At-Tirmidzi, dan Abu Dawud bahwa rasulullah SAW
berkata:
ِ،ِ نونل اللنملرأنةك إمنلىَ نعلوُنرمة اللنملرأنمة،نل ينلنظككر النركجكل إمنلىَ نعلوُنرمة النركجمل
ضيِ اللنملرأنةك
ِ نونل تكلف م،ب نوامحدد نونل يكلف م
ضيِ النركجكل إمنلىَ النركجمل مفيِ ثنلوُ د
ب اللنوُامحمد
إمنلىَ اللنملرأنمة مفيِ الثنلوُ م
Artinya: “Janganlah seorang pria melihat aurat pria lain, dan ingin sekali
wanita melihat aurat wanita lain. Dan janganlah seorang pria satu selimut
dengan pria lain, dan jangan pula wanita satu selimut dengan wanita lain”.
( HR. Muslim dari Abu Said Al-Khudriy r.a )
Terhadap pelaku homoseks Allah SWT dan Rasulullah SAW benar-benar
kitabnya Al-kabir (hal. 40) telah memasukan zombie sebagai dosa yang besar
membinasakan mereka atas perbuatan keji mereka. Kaum muslimin dan selain
mereka dari lingkaran pemeluk agama yang ada, bersepakat bahwa homoseks
Luth AS yang melakukan penyimpangan dengan azab yang sangat besar dan
dahsyat, membalikan tanah tempat tinggal mereka, dan diakhiri hujanan batu
yang menghanguskan bumi mereka, termasuk dalam Surat Al-Hijr Ayat (74):
فننجنعللنناَ نعاَلميِننهاَ نساَفملننهاَ نوأنلمطنلرننَاَ نعلنليِمهلمُ محنجاَنرةط مملن مسمجيِدل
Artinya: “Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan
naluri dan jasmaninya. Salah satu dorongan naluri manusia adalah naluri untuk
semata. Tujuan dibuat naluri ini adalah untuk melestarikan darah dan hanya
bisa dilakukan oleh suami isteri. Bagaimana jadinya jika naluri untuk
melestarikan lingkaran ini dilakukan dengan pasangan yang sesama jenis? Dari
sini sudah sangat jelas bahwa sangat bertentangan dengan fitrah manusia.
Oleh karena itu, sudah dipastikan akar masalah penyimpangan kaum LGBT
pada manusia. Hal tersebut dilakukan karena mereka menjadi bagian dari
sistem dan gaya hidup mereka dalam kehidupan sehari-hari. Tidak puas
untuk mencari kepuasan yang lain melalui hubungan seks sesama jenis bahkan
dengan hewan sekalipun, hal ini merupakan kebebasan bagi mereka. Benarlah
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
5 http://www.suarakita.org/2015/07/lgbt-dalam-pandangan-islam/
atau sering dipakai untuk menggambarkan homoseksual; Bisex adalah orang
tertarik baik kepada pria dan perempuan; dan Transgender adalah orang yang
identitas gendernya bukan laki-laki dan perempuan atau berbeda dengan yang
biasa ditulis dokter di sertifikat. Istilah tersebut digunakan untuk menggantikan
frasa “komunitas gay” karena istilah tersebut sudah mewakili kelompok-kelompok
yang telah disebutkan.
6 https://www.kompasiana.com/reynaldiananda/5901780762afbddb2c7ab08e/pandangan-masyarakat-indonesia-
mengenai-lgbt
sangat membenci lelaki dan tidak ingin menikah dengan lelaki karena
dalam hal ini yaitu, dalam dunia kesehatan seorang lelaki normal
bahwa seorang pria bisa saja memiliki jenis kromoson xxy, ini artinya
beberapa hal contoh: majalah porno, VCD porno atau video-video yang
tersebut.
2. Dampak LGBT
Faktanya, penyebaran LGBT begitu cepat. Bahkan, yang tadinya terlahir
Hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena dampaknya sangat besar,
seseorang.
a. Kanker anal atau dubur
Para gay melakukan hubungan sek dubur sehingga mereka memiliki
sangat tinggi.
e. Dampak Pendidikan
Selain berdampak pada kesehatan, LGBT juga mempengaruhi
berikut ini:
a. Menjaga pergaulan.
b. Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget, orang tua
sekolah.
d. Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai pengertian LGBT menurut para ahli diatas, dapat
menyimpang.
Faktanya, penyebaran LGBT begitu cepat. Bahkan, yang tadinya
seorang LGBT. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja karena
7 https://www.rmol.co/read/2018/02/06/325739/LGBT,-Faktor-Penyebab,-Dampak-Dan-Cara-Mengatasinya-
pelajar serta mahasiswa atau mahasiswi, dan kita semua dapat
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenpsikologi.com/pengertian-lgbt-menurut-para-ahli
https://rudyrustam.wordpress.com/2016/08/19/sejarah-lgbt-dan-
sejenisnya/
https://ceritakiz.wordpress.com/2017/12/03/perkembangan-lgbt-di-
dunia/
https://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-
warga/wacana/16/01/28/o1n41d336-menelisik-perjalanan-lgbt-di-
indonesia
http://www.suarakita.org/2015/07/lgbt-dalam-pandangan-islam/
https://www.kompasiana.com/reynaldiananda/5901780762afbddb2c7ab
08e/pandangan-masyarakat-indonesia-mengenai-lgbt
https://www.rmol.co/read/2018/02/06/325739/LGBT,-Faktor-
Penyebab,-Dampak-Dan-Cara-Mengatasinya-
PERTANYAAN
1. Apa hal yang membuat lgbt mengalami perkembangan dari yang awalnya
Kata “queer” dikenal sebagai istilah orang yang berorientasi seksual atau
Pada tahun 2008 diikuti oleh Belgia, Kanada, Norwegia, Afrika Selatan,
dan Spanyol (untuk Amerika Serikat ada di dua negara bagian yaitu
sekolah.
i. Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga
d. HIV/AIDS
Umumnya, para LGBT memiliki gaya hidup seks bebas dengan
sangat tinggi.
e. Dampak Pendidikan
Pertama, HIV bukan penyakit tapi virus yang bisa dicegah penularannya.
Virus ini tidak mengenal orientasi seksual karena virus ini menular dari
seseorang yang mengidap HIV ke orang lain melalui beberapa cara, al.
hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.
Ketiga, LGBT adalah Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (waria) yang
secara seksual tertarik kepada sesama jenis. Risiko penularan HIV pada gay,
biseksual dan waria terjadi karena pada seks anal probabilitas penularan lebih
besar daripada seks vaginal jika tidak memakai kondom.
Keempat, hubungan seksual pada Lesbian tidak ada laporan telah terjadi
penularan HIV. Maka, Lesbian tidak termasuk kalangan yang disebut Rhoma
Irama sebagai ‘kemarahan Tuhan’.
Kelima, kasus HIV/AIDS pada gay, biseksual dan transgender jauh lebih
sedikit daripada kasus HIV/AIDS di kalangan heteroseksual (laki-laki tertarik
pada perempuan dan sebaliknya). Ini data yang dikeluarkan oleh Ditjen PP&P,
Kemenkes RI, tanggal 26 Februari 2016, berupa data kasus di Indonesia
sampai Desember 2015 yaitu: dari 77.112 kasus AIDS yang dilaporkan, yang
terdeteksi pada homoseksual (gay dan waria) adalah 2.272 atau 2,95 persen,
dan pada biseksual 390 atau 0,51 persen. Bandingkan dengan kasus AIDS
pada heteroseksual 51.467 atau 66,74 persen.
Keenam, ‘tumbuh suburnya para pelaku LGBT’ tidak ada kaitannya secara
langsung dengan penyebaran HIV/AIDS karena penyebaran HIV dilakukan
oleh orang-orang yang mengidap HIV/AIDS kebanyakan tanpa mereka sadari.
Di bagian lain disebutkan “HIV itu kan penyakit yang menyengsarakan dan
belum ada obatnya”. Nah, ini yang membuat kacau karena ketidaktahuan
bahwa HIV adalah virus bukan penyakit sehingga tidak akan ada obatnya.
Terhadap virus bukan obat, tapi vaksin. Belum da vaksin HIV. Virus tidak bisa
dimatikan dengan obat di dalam tubuh manusia, seperti virus flu. Yang ada
yaitu obat antiretroviral (ARV) yang berguna untuk menekan laju
perkembangbiakan HIV di dalam darah. Setiap hari HIV berkembang biak
antara 10 miliar – 1 triliun. Ini yang menyebabkan sistem pertahanan tubuh
pengidap HIV/AIDS cepat rusak sehingga mudah dimasuki penyakit.
Tampaknya, hanya hubungan seksual pada LGBT yang disoal, sedangkan seks
oral dan seks anal pada suami-istri tidak diperbincangkan.
Yang perlu diingat adalah HIV/AIDS pada LGBT, khususnya gay, ada pada
terminal terakhir karena kalaupun ada kemungkinan ditularkan hanya kepada
kalangan gay juga.
Persoalan besar ada pada laki-laki biseksual karena mereka jadi jembatan
penyebaran HIV dari masyarakat ke waria dan LSL (Lelaki Suka Seks Lelaki)
dan sebaliknya. Istri mereka akan menjadi tujuan penyebarn berikutnya dan
berakhir pada anak yang dikandung istrinya. Sedangkan laki-laki juga
berpotensi menularkan ke perempuan lain, waria, LSL dan pekerja seks.
Selama informasi tentang HIV/AIDS dibalut dengan norma, moral dan agama,
maka selama itu pula fakta tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV
tidak akan bisa diketahui banyak orang. Kondisi ini akan bermuara pada
‘ledakan AIDS’
Menolak hak seseorang untuk menikah dengan orang yang dicintainya akan
menyebabkan terjadinya diskriminasi. Jika diteruskan dalam waktu yang lama,
maka akan timbul kesenjangan sosial yang baru.
Keturunan
Kecerdasan Anak
Sebuah riset yang dilakukan oleh University of Melbourne pada tahun 2014
menunjukkan bahwa anak yang diasuh oleh pasangan gay memiliki prestasi
sekitar 6% lebih tinggi daripada anak yang diasuh oleh pasangan heterosexual.
Bahkan di Amerika, seorang jurnalis bernama Ezra Klein mengatakan bahwa
"Kita seharusnya memohon pada pasangan gay untuk mengadopsi anak-anak."
Kesehatan Psikologis
Agama
Institusi agama boleh menolak menikahkan pasangan gay jika mereka mau,
tetapi mereka tidak mempunyai hak untuk mendikte hukum tentang
pernikahan di masyarakat pada umumnya. Karena pada hakikatnya, negara
Indonesia bukanlah negara Agama melainkan negara yang merdeka. Oleh
sebab itu, kedaulatan tertinggi ada pada tangan rakyat.
Kontra LGBT
Demokrasi
Tujuan kita seharusnya adalah untuk menjamin persamaan hak dan kedudukan
bagi para LGBT tanpa melegalisasi hubungan &/ perkawinan sejenis. Pada
intinya, tujuan penderita LGBT menuntut legalisasi adalah untuk mendapat
persamaan di berbagai bidang kehidupan; untuk dianggap ‘setara’ dalam
masyarakat. Bila tanpa diadakan legalisasi masyarakat dapat bertoleransi
dengan penderita LGBT, saya yakin LGBT tidak lagi memerlukan legalisasi.
Mengapa mayarakat tidak bisa menerima penderita LGBT layaknya warga
negara secara adil dan sah?
Masa untuk menghargai pilihan orang lain saja masyarakat Indonesia tidak
mampu?
Jawaban:
"Ketika berbicara tentang LBGT, kita berhadapan dengan suatu gerakan sosial.
Bukan person to person. Ada orang yang memiliki same sex attraction (SSA)
dan gerakan sosial yang mendukungnya," kata Rita Soebagio dalam Talkshow
Holding Hands with LGBT di kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa
(22/9) sore.
Menurut Rita, umat Islam harus mewaspadai gerakan ini. Ada gerakan yang
mungkin tidak disadari oleh para SSA sendiri, suatu gerakan didukung oleh
dana jutaan dolar. Dengan tuntutan kesetaraan, kelompok LGBT melakukan
redefinisi dan dekonstruksi, yang berimbas pada institusi keluarga. Konsep
ayah-ibu dirombak sesuai kepentingan kelompok.
Kaum feminis sering berargumen, LGBT sudah lama menjadi bagian dari
budaya Indonesia, lewat tradisi bissu, calabai, warok, dan sejenisnya. Menurut
Bunda Rita, itu tidak bisa menjadi pembenaran LGBT sudah diterima secara
luas di Indonesia. Kendati artikulasi perilaku seksual sejenis bisa didapati
dalam budaya daerah, LGBT baru muncul sebagai fenomena sosial dalam
masyarakat perkotaan pada abad ke-20.
Jawaban:
1. Mendidik anak sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan. Masa kecil
sangat menentukan pandangan hidup anak kedepan. Jika sejak kecil sudah
dicekoki pemikiran liberal bahwa homoseksual itu fitrah, dan tidak
diharamkan dalam Islam, tentu ketika dewasa akan sangat rentan tertular kaum
gay.