0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas peran pekerja sosial terhadap penyandang disabilitas mental di Panti Sosial Bina Laras Pambelum Provinsi Kalimantan Tengah. Pekerja sosial berperan penting dalam proses pemulihan sosial melalui pendekatan individu secara langsung, memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, sosial dan ketrampilan. Program rehabilitasi sosial mencakup tahapan pendekatan awal, assesmen, per
Dokumen tersebut membahas peran pekerja sosial terhadap penyandang disabilitas mental di Panti Sosial Bina Laras Pambelum Provinsi Kalimantan Tengah. Pekerja sosial berperan penting dalam proses pemulihan sosial melalui pendekatan individu secara langsung, memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, sosial dan ketrampilan. Program rehabilitasi sosial mencakup tahapan pendekatan awal, assesmen, per
Dokumen tersebut membahas peran pekerja sosial terhadap penyandang disabilitas mental di Panti Sosial Bina Laras Pambelum Provinsi Kalimantan Tengah. Pekerja sosial berperan penting dalam proses pemulihan sosial melalui pendekatan individu secara langsung, memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, sosial dan ketrampilan. Program rehabilitasi sosial mencakup tahapan pendekatan awal, assesmen, per
PERAN PEKERJA SOSIAL TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS
MENTAL DI UPTD PANTI SOSIAL BINA LARAS PAMBELUM
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Pekerja Sosial Madya
LILIK PURWANINGSIH,S. Sos
I. PENDAHULUAN bertindak. Induvidu dengan kondisi ini
sering mengalami kesulitan Masalah sosial tentang membedakan realitas dan keyakinan penderita gangguan jiwa merupakan atau pikiran yang salah yang tidak salah satu penyandang masalah sesuai dengan dunia nyata. kesejahteraan sosial di Indonesia yang tergolong tinggi penderitanya , ini juga merupakan salah satu fenomena masalah sosial yang harus segera Dalam penanganannya, Panti ditangani. Salah satu Panti sosial Sosial Bina Laras Pambelum terhadap Dinas Sosial Provinsi Kalimantan kondisi penerima manfaat diperlukan Tengah adalah Panti Sosial Bina Laras proses penyembuhan dan penanganan Pambelum yang merupakan panti yang lebih layak dan dilakukan secara Rehabilitasi Sosial Orang Dengan komprehensif melalui pendekatan Gangguan Jiwa yang telah selesai pendekatan oleh tim profesi baik mendapat perawatan dari RSJ Kalawa medis maupun non medis dan pekerja Atei. Di Panti Sosial Bina Laras sosial secara langsung. Pambelum penerima manfaat mendapatkan perawatan secara medis, pelayanan sosial sampai kondisi sosial II. PERAN PEKERJA SOSIAL psikologisnya terkendali. Profesi Pekerja sosial bukan Adapun Penerima manfaat hanya sekedar kesukarelaan dari yang mengikuti kegiatan Rehabilitasi seorang induvidu , tetapi seorang yang Sosial di Panti Sosial Bina Laras telah mendapatkan pendidikan dan Pambelum sebagian besar mempunyai pelatihan sehingga mempunyai diagnosa orang dengan Skizofrenia kompetensi dalam bidang yang merupakan gangguan jiwa serius kesejahteraan sosial. Pekerja sosial yang mempengaruhi bagaimana sebagai salah satu profesi yang seseorang berpikir, merasa dan berfokus pada keberfungsian sosial klien dan interaksi lingkungan sosial memiliki jiwa sosial yang tinggi . Hal klien sejatinya memiliki peran yang ini yang menjadi salah satu alasan sangat penting dalam proses mengapa profesi pekerja sosial masih pemulihan sosial bagi penyandang awam bagi masyarakat Indonesia, disabilitas mental khususnya di Panti sedangkan diluar itu semua para Sosial Bina Laras Pambelum DInas pekerja sosial dituntut untuk memiliki Sosial Provinsi Kalimantan Tengah. profesionalitas yang tinggi.
Dengan menggunakan Pekerja sosial sebagai profesi
pemahaman sistem dasar pekerja dan pekerja sebagai praktisi sosial, akan terlihat bagaimana profesional dituntut untuk senantiasa lingkungan dapat menjadi satu faktor kreatif dan inovatif dalam menghadapi yang sangat penting bagi proses berbagai tantangan, profesi ini pada penyembuhan. Oleh karena itu, untuk dasarnya merupakan profesi membantu pemulihan bagi penyadang pertolongan terhadap mereka yang disabilitas mental di suatu panti sosial rentan terhadap permasalahan diperlukan tenaga pekerja sosial keberfungsian sosial, baik itu profesional yang kompeten individu, kelompok maupun (terstandar). masyarakat. Salah satu bidang garapan pekerja sosial adalah masalah Pekerja sosial merupakan kesehatan mental dimana dalam pekerjaan luhur dimana mereka yang menjalankan tugasnya pekerja sosial berarti di dalamnya harus senantiasa dituntut untuk selalu memiliki rasa ikhlas dan sabar. Meskipun pekerjaan kepedulian yang tinggi. Keberhasilan sosial secara jelas memiliki peran pekerja sosial dalam mengatasi penting dalam menangani masalah masalah-masalah tersebut dapat sosial global, masih terdapat beberapa menambah eksistensinya dimata hambatan yang menghadang masyarakat, salah satu bidang garapan pelaksanaan peran tersebut secara pekerja sosial adalah masalah efektif, salah satu hambatan yang kesehatan mental dimana peran dihadapi pekerja sosial adalah pekerja sosial berfokus pada masalah eksistensi hal ini tidak keberfungsian sosial klien dan terlepas dari kenyataan yang ada interaksi lingkungan sosial klien bahwa pelaku-pelaku pelayanan sejatinya memiliki peran yng sangat kesejahteraan sosial tidak hanya penting dalam hal pemulihan sosial mereka yang berpendidikan pekerjaan bagi penyandang gangguan mental. sosial/kesejahteraan sosial tetapi juga yang berlatar belakang pendidikan Gangguan mental merupakan lain. Pengakuan terhadap eksistensi hal yang paling menakutkan dan profesi pekerja sosial akan didapat menyiksa dari pengalaman hidup ketika para pekerja sosial memberikan manusia, mereka perlu mendapatkan manfaat yang nyata dimasyarakat, penanganan yang tepat dan serius. profesi pekerja sosial dianggap dapat Pengobatan di rumah sakit adalah dilakukan oleh siapa saja yang penyembuhan sementara, selanjutnya penderita gangguan jiwa harus pelaksana intervensi yang kembali ke komunitas dan komunitas memperhatikan 3 aspek manusia yaitu yang bersifat terapeutik akan mampu aspek biologis, psikologis dan sosial membantu penderitanya mencapai secara langsung. Pasien penyandang tahap pemulihan dan sekalipun disabilitas mental atau biasa disebut penderita gangguan mental telah sebagai penerima manfaat di panti dinyatakan sembuh, seringkali stigma diberikan fasilitas tempat tinggal dan negative dari masyarakat tersebut selain itu mereka mendapatkan masih sering melekat pada diri pelayanan sosial berupa pemenuhan mereka. Masalah yang sangat kebutuhan fisik dan kesehatan serta kompleks yang dimiliki penyandang bimbingan yang meliputi bimbingan disabilitas mental adalah masalah fisik, mental, sosial, psikososial dan fisik dan mental, masalah mata ketrampilan. Kegiatan penerima pencaharian , pemberdayaan dan manfaat di panti telah ditentukan oleh masalah relasi sosial oleh karena itu karena itu mereka wajib mengikuti persoalan mengenai disabilitas juga jadual kegiatan tersebut dari pagi telah diatur dalam Undang-Undang sampai malam. bahwasanya penyandang disabilitas menjadi tanggung jawab dan III. IMPLEMENTASI PERAN kesejahteraannya di jamin oleh PEKERJA SOSIAL DALAM Negara hal ini tertuang dalm Undang- TAHAPAN PROGRAM Undang No.8 Tahun 2016 Pasal 17 REHABILITASI SOSIAL Tentang Penyandang disabilitas yang menyebutkan bahwa hak Program rehabilitasi sosail di kesejahteraan sosial untuk Panti Sosial Bina Laras Pambelum penyandang disabilitas meliputi hak terdiri dari Tahap pendekatan awal, rehabilitasi sosial, jaminan sosial, assesmen, rencana intervensi, pemberdayaan sosial dan pelaksanaan intervensi, resosialisasi, perlindungan sosial. evaluasi, bimbingan lanjut dan terminasi. Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Sosial telah mendirikan Adapun peran pekerja sosial Panti Sosial Bina Laras Pambelum dalam melaksanakan profesinya pada tahun 2016 dan beroperasi bulan sebagai berikut : Mei dengan memberikan pelayanan 1. Enabler terhadap 10 penerima manfaat. Panti Membantu masyarakat Sosial Bina Laras Pambelum ini agar dapat memahami diamanahi tugas menyelenggarakan kebutuhan mereka, rehabilitasi sosial kep ada penyandang mengidentifikasi masalah disabilitas mental dengan memberikan mereka dan bimbingan fisik, mental, sosial, mengembangkan kapasitas psikososial serta bimbingan mereka agar dapat ketrampilan, adapun peran pekerja menangani masalah yang sosial sangat diperlukan sebagai mereka hadapi secara lebih 8. Educator efektif. Sebagai pendidik 2. Broker diharapkan mempunyai Sebagai penghubung ketrampilan sebagai antara induvidu pembicara dan pendidik . ataupun kelompok Pekerja sosial harus dalam masyarakat yang mampu berbicara didepan memerlukan bantuan. publik untuk 3. Motivator menyampaikan informasi Bertugas untuk sesuai dengan bidang yang menggugah, menggerak dihadapi. dan membuat klien dinamis. Dalam tahap pendekatan awal 4. Expert merupakan tahap pertama pekerja Sebagai ahli memberikan sosial melakukan kontak kepada klien saran dan dukungan dengan melalui orientasi dan informasi dalam berbagai konsultasi, identifiksi, motivasi, sector. seleksi dan penerimaan. Peran pekerja 5. Fasilitator sosial dalam kegiatan ini sebagai Bertanggung jawab untuk Fasilitator, Broker, Advocator dan membantu klien menjadi Mediator yaitu dimulai dengan mampu menangani tekanan kegiatan menjalin relasi dengan klien situasional atau yang meliputi identifikasi dan transisional , Peranan mendefinisikan permasalahan serta pekerja sosial adalah menentukan kelayakan pelayanan memfasilitasi atau adapun kegiatan identifikasi tersebut memungkinkan klien dilakukan untuk mengetahui kondisi mampu melakukan penyandang disabilitas secara perubahan . mendalam dan motivasi dilakukan 6. Advocate kepada keluarga agar lebih peduli Peran ini mewakili dengan penyandang disabilitas mental induvidu ataupun serta tidak melakukan diskriminasi kelompok masyarakat yang terhadap mereka. memerlukan suatu bantuan ataupun layanan hukum Tahapan Assesmen merupakan untuk memcari keadilan . tahapan yang penting dalam 7. Activist penyususnan intervensi karena akan Sebagai activist melakukan menjadi dasar untuk mengetahui perubahan institusional karakteristik gangguan yang terjadi yang lebih mendasar, yang pada klien tahap ini harus dilakukan tujuannya mengalihkan pekerja sosial secara teliti dan sumber daya ataupun menyeluruh karena dari hasil kekuasaan pada kelompok assesmen dapat ditentukan metode yang kurang beruntung. intervensi apa yang sesuai dengan masalah dan kebutuhan masing- manfaat. Peran Pekerja sosial dalam masing penerima manfaat sehingga kegiatan ini adalah sebagai Motivator, tindakan yang diberikan kepada setiap Broker, Expert, Fsilitator, Activist dan penerima manfaat tidak dapat Educator. Kegiatan yang dilaksanakan disamaratakan. Peran pekerja sosial pekerja sosial dalam tahapan ini dalam tahap ini adalah sebagai meliputi bimbingan fisik, bimbingan Enabler, Expert dan activist. Agar psikososial, bimbingan sosial peran pekerja sosial dapat dijalankan bimbingan mental dan bimbingan dengan baik, maka diperlukan ketrampilan. Untuk kegiatan ini pengetahuan dan ketrampilan dalam pekerja sosial harus menggunakan melakukan assesmen kebutuhan dan metode yang disesuaikan dengan system sumber. kebutuhan penema manfaat yaitu meliputi metode bimbingan sosil Tahap rencana intervensi induvidu , metode bimbingan sosial merupakan langkah lanjutan dari kelompok dan metode pengembangan assesmen yang telah dilaksanakan . masyarakat. Pekerja sosial harus Proses perencanaan dimulai dengan memiliki strategi khusus yang mendeskripsikan dan menjelaskan ditentukan berdasarkan hasil assesmen secara komprehensif berdasar atas sebelumnya. hasil assesmen. Adapun peran pekerja sosial dalam kegiatan ini sebagai Pada tahapan evaluasi ini Enabler, Expert, Fasilitator dan merupakan tahap akhir yang meliputi Activist. Kegiatan pekerja sosial kegiatan dari awal sampai akhir meliputi analisis hasil asesmen, dievaluasi dan dengan adanya evaluasi bahwa setiap pekerja sosial memiliki dapat diketahui keberhasilan, hasil assesmen dari penerima manfaat kelebihan dan kekurangan dalam yang dibimbingnya. Pembahasan program rehabilitasi sosial di UPTD kasus , dilakukan temu bahas kasus PSBL Pambelum. Adapun aspek yang oleh pekerja sosial untuk membahas dievaluasi oleh penerima manfaat tindakan intervensi yang sesuai untuk yang dilakukan pekerja sosial adalah penerima manfaat. Dan aspek fisik dan aspek sosial, aspek pemberitahuan hasil pembahasan fisik termasuk fisik dan kesehatan kasus pada penerima manfaat serta serta keberhasilan bantu diri. Aspek penempatan penerima manfaat pada sosial termasuk kemampuan realisasi jenis program pelayanan yang sesuai. diri , kemampuan relasi sosial, kemampuan penyesuaian diri , sikap Dalam Tahap intervensi dan perilaku. menjadi langkah pemberian bantuan Tahap Bimbingan Lanjut bimbingan terhadap penerima manfaat merupakan langkah lanjutan dari atas apa yang menjadi kegiatan evaluasi terhadap penerima permasalahannya. Adapun tujuan dari manfaat yang telah dikembalikan intervensi adalah untuk kepada keluarga dan telah dilakukan mengembalikan kemampuan dan monitoring sehingga dapat diketahui keberfungsian sosial penerima keberhasilan penerima manfaat dalam melakukan kegiatan keseharian di perubahan-perubahan yang telah keluarga serta memantau dicapai. perkembangan fisik, mental, sosial dan vokasional penerima manfaat KESIMPULAN setelah berada di keluarga/masyarakat . Peran pekerja sosial adalah sebagai Peran pekerja sosial terhadap Motivator, Broker, Expert, Fsilitator, penyandang disabitas mental terdiri Advocate dan Activist. Bimbingan dari tahapan –tahapan, dan adanya lanjut merupakan bagian yang integral faktor pendukung adanya motivasi dalam rangkaian proses pelayanan dari dalam diri penerima manfaat itu sosial setelah klien menjalani program sendiri untuk kembali hidup secara rehabilitasi di panti karena mereka normal, dukungan dari lingkungan dan masih memerlukan perawatan atau tempat penerima nanti berada dan bimbingan lanjut agar proses beberapa hambatan yaitu antara lain reintegrasi ke masyarakat dapat adanya pengaruh obat yang berlangsung lancar. dikonsumsi oleh penerima manfaat, Terminasi merupakan kurangnya kesiapan psikologis pemutusan hubungan penerima manfaat, tindakan pelayanan/pertolongan antara pekerja diskriminatif yang pernah diterima sosial, lembaga dan penerima penerima manfaat. Pekerja sosial manfaat. Suatu tahap terakhir dari sangat berperan dalam program proses pertolongan apabila kebutuhan- rehabilitasi sosial di Panti maka kebutuhan penerima manfaat telah pekerja sosial harus terus dipenuhi dan masalahnya telah meningkatkan pengetahuan mengenai dipecahkan. Kegiatan terminasi bidang praktek kesehatan mental yang inimerupakan tahap yang tidak mudah meliputi gangguan jiwa dan gejala untuk dilakukan karena hakekat penyakit jiwa serta serta ketrampilan hubungan antara pekerja sosial dan dalam intervensi terkait aspek penerima manfaat adalah suatu psikososial spiritual agar metode yang hubungan yang dekat. Adapun dalam digunakan tepat dalam pelaksanaan kegiatan ini peran pekerja sosial yang intervensi kepada penerima manfaat. harus dilakukan adalah sebagai Peran pekerja sosial dalam program Motivator, Broker, Expert, Fasilitator, rehabilitasi sosial kepada penerima dan Advocate sehingga dalam proses manfaat tidak dapat berdiri sendiri terminasi ini pekerja sosial hendaknya namun tetap ada kolaborasi intervensi juga mengembangkan berbagai dari profesi lainnya sehingga program strategi agar klien mampu memelihara Rehabilitasi Sosial dapat lebih optimal kepada setiap penerima manfaat.