Anda di halaman 1dari 5

No Email Mhs : Triditasimanjuntak03@gmail.

com

No Induk Mhs : 2219112300

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIP)


Jl. Palmerah Barat No. 353 Jaksel
Prodi S 2 Ilmu Kesejahteraan Sosial

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TA 2021/2022


Mata Kuliah : Metode Intervensi Pekerjaan Sosial I

Nama Mahasiswa : Tridita Simanjuntak, S.Ag

Waktu ujian : Sabtu,03 Des s/d Jumat,09 Des 2022

Dosen : Drs.Binsar Siregar, MPsi

Sifat Ujian : Take home, jawaban dikirim langsung ke email dosen :


srgrbinsar10@gmail.com dengan konfirmasi pengiriman via WA group.

1. Mengapa metode intervensi pekerjaan sosial generalis perlu dikembangkan di


Indonesia ? Jelaskan sekurang-kurangnya dua alasan Saudara dengan memberi contoh
masing2 !

Jawab: a. Tujuan utama dari intervensi sosial Generalis adalah memperbaiki


fungsi sosial kelompok sasaran perubahan. Ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik,
diasumsikan bahwa kondisi sejahtera akan semakin mudah dicapai. Kondisi sejahtera dapat
terwujud manakala jarak antara harapan dan kenyataan tidak terlalu leba Model intervensi
pekerjaan sosial generalis menjelaskan bahwa berdasarkan pengertiannya ialah pekerja sosial
mempunyai 3 (tiga) komponen yang tidak dapat dipisahkan yaitu pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam membantu seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk dapat mengatasi
masalahnya dan meningkatkan kemampuannya, agar ia mampu memperbaiki penghidupan serta
meningkatkan kehidupannya. Ditegaskan kembali berdasarkan Undang-Undang no. 14 tahun
2019 bahwa pekerja sosial selain memiliki pengetahuan, keterampilan, namun juga memiliki
nilai-nilai praktek pekerjaan sosial. Praktek pekerjaan sosial meliputi pencegahan disfungsi
sosial, perlindungan sosial, rehabilitasi sosial dan pengembangan sosial atau menciptakan
kondisi masyarakat yang kondusif.

Oleh Karena itu, pekerja sosial harus memiliki teknik dan pengalaman. Teknik yang
dimaksud adalah menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi orang yang
bermasalah, sedangkan yang dimaksud pengalaman adalah adanya penerapan pengetahuan, sikap
dan teknik di dalam suatu pelaksanaan kegiatan. Setiap masalah dianalisa dan diarahkan dengan
sudut pandang yg luas. Menggunakan metode pemecahan masalah  khusus yg diterapkan secara
fleksibel. Keberhasilan praktek pekerjaan sosial itu harus sama-sama dirasakan oleh klien dan
peksos.

b. Oleh karena perlunya intervensi oleh praktek pekerjaan sosial generalis. Misalnya masalah
yang terjadi di kabupaten Dairi Sidikalang desa parongil dimana adanya pemaksaan dari pihak
pemerintah kepada rakyatnya agar menjual tanah milik mereka untuk dijadikan lahan tambang
batu bara dengan memberikan janji-janji manis misalnya mengatakan bahwa generasi muda akan
dipekerjakan, parongil akan menjadi kota yang sangat terkenal, dst. Tentu apabila masyarakat
parongil memberikan atau menjual tanahnya dengan mudah, maka akan terjadi persoalan besar,
seperti sala satu contoh telah erjadi banjir dan longsor di berbagai daerah karena penebangan
hutan yang dilakukan oleh pihak penambang.

Oleh karena itulah pekerja sosial perlu melakukan intervensi mikro, mezzo dan makro. Pekerja
sosial perlu melakukan pendekatan kepada individu untuk memberikan penjelasan tentang
bahaya tambang, lalu pekerja sosial perlu melakukan pendekatan kepada kelompok-kelompok
masyarakat, misalnya kelompok tani untuk menolak keras pendirian tambang di desa mereka,
selain itu pekerja sosial harus menjalin hubungan yang baik dengan pihak pemerintah dengan
membawa bukti-bukti nyata, misalnya foto banjir yang mengakibatkan rumah warga hanyut dan
bahkan adanya korban jiwa. Selain itu pekerja sosial harus berani membawakan masalah atau
kasus yang sangat berbahaya ini ke Negara dengan membawa informasi-informasi, serta saksi
dan juga bukti-bukti berupa dokumentasi guna untuk menegakan keadilan dan memperjuangkan
hak-hak rakyat yang sesungguhnya menjadi hidup aman dan damai.

2. Menurut Ashman dan Hull (1993) penulis buku referensi mata kuliah ini, 6 langkah
intervensi pekerjaan sosial (asesmen, perencanaan, pelaksanaan intervensi, evaluasi,
terminasi dan tindak lanjut) adalah langkah2 pemecahan masalah yang telah teruji
keefektifannya secara ilmiah. Beri contoh penanganan kasus masalah sosial yang dapat
mendukung pernyataan tersebut !

Jawab: contoh penanganan kasus masalah sosial terkait dari intervensi pekerjaan sosial dalam
pemecahan masalah banyak dilakukan dalam masalah anak. Ketika saya mendengar berita
tentang anak yang terlantar disebuah desa maka saya melakukan pendekatan kepada keluarga,
ternyata anak tinggal bersama nenek yang sudah sakit dan ibu sedang bekerja di malasya. Anak
tersebut ada laki-laki yang berusia 5 tahun dan perempuan berusia 3 tahun, sejak kecil mereka
ditinggalkan oleh ayah dan ibu bekerja di malasya sebagai TKW, maka anak di titip kepada
nenek di kampung. Namun setelah beberapa tahun nenek sudah mulai sakit dan pikun maka anak
pun sudah tidak dapat di urus dan terlantar.

Assesmen: Pekerja sosial melakukan penilaian dengan melihat kelebihan dan kekurangan dari
masalah keluarga. Pekerja sosial melakukan assesmen sesuai dengan istrumen yang dibuat
diantaranya, mendaftarkan keluarga besar dari anak untuk boleh mengalihkan pengasuhan anak.
Namun pada assesment ditemukan bahwa nenek tidak mengingat keluarga mereka dimana
berada.

Perencanaan: 1. Pekerja sosial membuat rencana melakukan pengalihan pengasuhan sementara


sebelum ibu kembali ke Indonesia. 2. Pekerja sosial memberikan tawaran menempatkan anak di
LKSA. 3, menghubungi orang tua. 3. Pengembalian anak ke orang tua

Pelaksanaan Intervensi : Pekerja sosial menempatkan anak di LKSA, pekerja sosial


menghubungi orang tua, pekerja sosial mengembalikan anak ke orang tua.

Evaluasi : Pekerja sosial dan LKSA memahami bahwa pengasuhan terbaik bagi anak adalah
ditengah-tengah keluarga, maka anak sesegera mungkin di kembalikan ke orang tua. Namun saat
ini anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak karena ibu tidak mampu membiayai
pendidikan karena belum mempunyai pekerjaan di Indonesia.

Tindak Lanjut: Pekerja Sosial berkoordinasi dengan dinas sosial atau tempat peksos bekerja juga
dengan pemerintah setempat untuk membantu ekonomi keluarga.
3. Mengapa ketrampilan komunikasi interpersonal sangat penting dlm intervensi mikro?
Jelaskan jawaban Saudara dengan contoh !

Jawab: Intervensi Mikro yaitu tindakan pekerja sosial dalam keterlibatannya membantu dan
mendampingi individu. Setiap masalah yang dihadapi manusia tidak selamanya masalah
kelompok tetapi bisa juga masalah individual misalnya seorang remaja yang kecanduan
menonton film porno, maka pekerja sosial dapat melakukan konseling ataupun komunikasi
interpersonal kepada remaja untuk menolong remaja tersebut keluar dari masalahnya.

4. Berikan contoh penerapan peran pekerja sosial dalam intervensi mikro , khususnya ketika
men jalankan peran sebagai enabler, broker dan Case manager !
a. Broker : Dalam fungsinya sebagai penghubung sumber, pekerja sosial bertugas untuk
menjadi penghubung. Pekerja sosial juga harus menjalin kemitraan guna mewujudkan
kerja sama, serta membina kelangsungan kerja sama tersebut. Untuk itu, pekerja sosial
selaku broker harus dapat memerankan perannya yaitu :
a. Mengetahui sumber-sumber.
b. Menghemat sumber-sumber.
c. Menciptakan sumber-sumber yang tidak ada.
Dalam panti anak yatim piatu terdapat beberapa anak yang nakal, maka pekerja sosial
bertindak sebagai peran perantara dengan menghubungkan ke panti sosial khusus anak
nakal.
b. Enabler : Sebagai pemercepat perubahan (enabler)Sebagai enabler, seorang pekerja sosial
membantu individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat dalam mengakses
Sistem sumber yang ada, mengidentifikasi masalah dan mengembangkan kapasitasnya
agar dapat mengatasi masalah untuk pemenuhan kebutuhannya.
c. seorang manajer kasus pada pusat pelatihan kerja bagi klien dengan disabilitas mental
dan fisik memiliki tugas-tugas:
a. menyediakan training bagi klien,

b. konseling klien,

c. penyediaan transnportasi,

d. mendisiplinkan klien untuk perilaku yang tidak diterima,


e. menjadi advokat bagi klien,

f. berperan sebagai penghubung antara orang dengan yang melakukan supervisi kepada
klien selama mereka tidak bekerja.

5. Berikan contoh penerapan peran pekerja sosial dalam intervensi mezzo, khususnya ketika
men jalankan peran sebagai mediator, edukator dan fasilitator !
a.  Mediator : Memberikan layanan mediasi jika klien mengalami konflik dengan pihak
lain atau orang lain agar dicapai kesesuaian antara tujuan dan kesejahteraan diantara
kedua belah pihak. Dalam contohnya mediator juga dapta dilakukan pada kasus
kemiskinan. Pekerja sosial dapat menjadi mediator bagi klien dengan
menghubungkan kepada sistem sumber. Pekerja sosial akan memediasi kedua belah
pihak untuk memecahkan masalah.
b. Edukator: Pendidik (educator)Dalam menjalankan peran sebagai pendidik,
community worker diharapkan mempunyai kemampuan menyampaikan informasi
dengan baik dan benar serta mudah diterima oleh individu-individu, kelompok-
kelompok dan masyarakat yang menjadi sasaran perubahan
c. Fasilitator: Fasilitator Merupakan peranan yang bertujuan untuk mempermudah upaya
pencapaian tujuan sehat dengan cara menyediakan atau memberikan kesempatan dan
fasilitas yang diperlukan klien untuk mengatasi masalahnya, memenuhi
kebutuhannya, dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan cara:    
1)      mendampingi klien dalam setiap tindakan    2)      memberikan dukungan
emosional yang diperlukan klien agar klien merasa   diperhatikan dan terpenuhi
kebutuhan emosionalnya     3)       berupaya membantu klien mengatasi masalah yang
dihadapinya. Dalam kasus disabilitas maka pekerja sosial dapat memberika fasilitas
keterampina kepada mereka yang masih bisa untuk di berdayakan, maka pekerja
sosial boleh memberikan SDM untuk mengajari disabilitas melakukan keterampilam.

SELAMAT BEKERJA !

Anda mungkin juga menyukai