PENDAMPING SOSIAL
PETUNJUK UMUM
Deskripsi Diri (DD) dibuat berdasarkan tugas yang dilakukan sesuai posisi sebagai
Pendamping Sosial. DD terkait dengan penanganan kasus/masalah
Kasus/permasalahann yang disajikan merupakan kasus/permasalahan nyata dan bukan
hasil rekaan.
Jelaskan 2 Kasus/permasalahan yang berbeda (masing masing disajikan pada bagian A
dan B).
Kasus yang diangkat harus terkait dengan upaya anda melakukan perubahan perilaku
klien atau pihak yang terkait dengan aktifitas pendampingan anda kearah keberfungsian
sosial
Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian.
A. Deskripsi kasus 1
1. Uraikan kasus/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi
sebagai Pendamping. Gambaran kasus/permasalahan yang dijelaskan sekurang
kurangnya 150 kata dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
Deskripsi Kasus 1:
Berbagai masalah bermunculan yang kami hadapi dalam mendampingi Keluarga
Penerima Manfaat Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan kami
selaku pendamping Program Keluarga Harapan harus dapat membantu
semaksimal mungkin untuk menemukan solusi yang tepat pada permasalahan
tersebut.
Kasus yang saya pernah tangani atau hadapi yakni anak Keluarga Penerima
Manfaat yang malas dan selalu membuat masalah di Sekolah. Anak ini sekolah di
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Lembar, Desa Jembatan Kembar, Kecamatan
Lembar Kabupaten Lombok Barat. Pihak-pihak yang terkait dengan
permasalahan ini antara lain anak KPM yang berisinial “MI”, orang tua (KPM
PKH), Pendamping Sosial PKH, Guru dan teman-teman sepermainannya. “MI”
malas dan nakal dikarenakan salah dalam pergaulan. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut langkah pertama yang saya akan lakukan yakni dengan
mengidentifikasi masalah dengan cara pendekatan yang intens sembari
mewawancarai kepada anak tersebut, kemudian berkomunikasi dengan kedua
orang tuanya, guru serta teman-temannya baik yang di sekitaran rumah maupun
teman sekolahnya. Setelah mengetahui sumber atau akar permasalahannya dari
mana, barulah kami melakukan diskusi terkait permasalahan tersebut bersama
kedua orang tua, guru dan anak tersebut untuk mendapatkan solusi dari masalah
yang dihadapi.
2. Berdasarkan kasus tersebut, uraikan langkah langkah penanganannya. Masing
masing aspek sekurang kurangnya 100 kata.
1. Uraikan kasus/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi
sebagai Pendamping. Gambarkan kasus/permasalahan dengan memperhatikan aspek-
aspek:
Deskripsi Kasus 2:
Dalam kasus ke dua ini, saya akan mengangkat terkait permasalahan Stunting.
Karena pada tahun ini program No stunting sedang digalakan sebagai akibat
tingkat stunting diseluruh Indonesia meningkat khususnya daerah dampingan
saya di Desa Eyat Mayang.
Pada kasus ini saya akan mengangkat Klien saya yang berisinial N berusia 43
tahun yang beralamat di Dusun Jelateng Baru Desa Eyat Mayang Kecamatan
Lembar Lombok Barat. Pekerjaan yang dilakukan sehari-hari yakni sebagai
buruh bata dan pencari kayu bakar. Ibu N mempunyai Dua orang anak. Yang
paling besar RN (16 tahun), IM (10 tahun), HI (4 tahun), Suaminya Pak M (45
tahun) adalah seorang buruh bata dan buruh bangunan.
Masalah yang saya tangani sebagai pendamping social Program Keluarga
Harapan adalah tentang anak balitanya “HI” yang mengalami kekurangan gizi
yang mengarah ke Stunting. Namun disisi lain orangtuanya tidak merasa anaknya
kekurangan gizi dan malah merasa anaknya baik-baik saja. Di buku KIA hasil
pengecekan bidan atau tenaga kesehatan Anak ini sudah berada di bawah garis
kuning selama beberapa bulan. Stunting sangat membahayakan kesehatan anak
dan tidak bias disembuhkan serta berpengaruh terhadap masa depan anak.
Orangtua sang anak memiliki dua komponen PKH dan setiap tahap memperoleh
bantuan Rp 975.000 dari PKH. Selain itu juga klien memperoleh Bantuan Sosial
Pangan Sembako (dulunya disebut BPNT) setiap bulan. Pihak yang terkait adalah
Ibu N sebagai orang tua, “IM” anak yang mengalami kurang gizi, Bidan Desa
Eyat Mayang Bidan H, Ibu S selaku kader Posyandu dan ketua kelompok PKH,
dan Saya sebagai pendamping PKH.
Masalah ini terjadi karena kurangnya kesadaran orangtua dalam memenuhi hak
anak yakni dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak. beranggapan bahwa anak itu
hanya perlu diberi makan dan jajan saja, tanpa mementingkan gizi seimbang
yang sangat diperlukan untuk tumbuh kembang anak.
2. Berdasarkan kasus tersebut, uraikan langkah langkah penanganannya. Masing masing
aspek sekurang kurangnya 100 kata.
2. Membangun kepercayaan
Dengan adanya penyangkalan dan penolakan yang dilakukan klien akan
membuat penyelesaian masalah menjadi tidak mudah. Namun hal tersebut
bukanlah halangan bagi saya. Saya berusaha untuk memperoleh kepercayaan
klien dengan cara terus memberikan perhatian kepada anaknya. Serta Saya
pun komunikasi dengan suaminya dan berusaha meyakinkan untuk membantu
menyelesaikan masalah kurang gizi yang dialami oleh anaknya.
1. Ibu N dapat mengikuti kelas ibu hamil dan balita. Ibu N menerima materi
tentang pemberian makan kepada balita. Pemenuhan gizi makro yang meliputi
karbohidrat, protein, dan lemak serta gizi mikro yang lengkap.
2. Pemberian makanan tambahan kepada anak klien yakni berupa biscuit. Selain
itu diberikan obat tablet penambah darah agar anak cepat mengalami kenaikan
berat badan.
3. Pemberian sarapan yang dilakukan setiap pagi dengan lauk yang bervariatif.
Di dalamnya terdapat nasi sebagai sumber karbohidrat, sayuran, lauk berupa
ayam dan telur goreng, serta sepotong buah. Hal ini dilakukan setiap hari dan
secara variatif untuk mencegah anak menjadi bosan terhadap satu jenis
makanan, sehingga dibuatkan yang berbeda-beda setiap harinya.
4. Pelaksanaan kegiatan P2K2 atau FDS tentang Pengelolaan Keuangan dan
Perencanaan Usaha. Klien belajar banyak tentang mengelola keuangan
terutama saat membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan. Sehingga
klien dapat menentukan prioritas utama yakni sebagai kebutuhan gizi anaknya.
5. Saya melakukan interview mendalam kepada klien dan suaminya. Mencari
akar masalah sebenarnya secara jujur dan terbuka. Klien dan suaminya pun
menanggapi dengan sangat baik. Klien percaya kehadiran kami pendamping
dapat membantu anaknya keluar dari Gizi Buruk atau Stunting.
1. Anak klien mengalami peningkatan berat badan . Dari yang awalnya berada
di bawah garis kuning perlahan keluar dari garis kuning. Meskipun pelan
tetapi memperlihatkan perubahan yang sangat baik guna mendapatkan
tumbuh kembang yang optimal dalam menangani anak kurang gizi;
2. Klien sadar selama ini makanan yang diberikan tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan gizi anaknya. Klien terbiasa memberikan makan anak
nasi dengan sayur. Tetapi sayur yang diberikan hanya kuahnya saja karena
isi sayur dimakan terlebih dahulu oleh kakak-kakaknya. Hal ini yang
menjadi penyebab anak klien mengalami kurang gizi;
3. Suami klien yang mengakui secara jujur banyak menghabiskan uang untuk
membeli rokok. Sedangkan penghasilannya sebagai buruh bangunan dan
buruh bata tidak pasti. suami klien pun akan berusaha semaksimal mungkin
untuk merubah kebiasaannya dan tidak menggunakan uang PKH untuk
memenuhi keinginannya. Pak M akan lebih memprioritaskan gizi bagi
anaknya terutama yang balita.
1. Teori Motivasi.
Menurut teori motivasi bahwa setiap individu dalam hal ini klien untuk
memenuhi kebutuhan gizi bagi anaknya agar tidak mengalami kekurangan gizi
yang didorong oleh alasan tertentu. Motivasi yang dimiliki oleh klien datang
dari dua arah yakni motivasi eksternal dan motivasi internal dari dalam diri
klien itu sendiri. Dorongan inilah yanag menentukan sikap dan prilaku klien.
Motivasi eksternal muncul ketika klien mengharapkan bahwa anaknya akan
keluar dari keadaan kurang gizi menuju ke arah anak yang cukup gizi.
Motivasi eksternal muncul ketika klien memperoleh penjelasan tentang
pemenuhan gizi yang baik untuk anak dan bagaimana mengelola keuangan
keluarga. Motivasi internal ketika klien merasa bisa dan merasa tertantang
untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.
Tubuh manusia sangat membutuhkan asupan gizi yang cukup dan seimbang.
Sumber gizi tersebut disebut nutrisi. Nutrisi dibagi menjadi dua yakni nutrisi
makro dan nutrisi mikro. Nutrisi makro adalah unsur yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan badan, metabolism tubuh, dan fungsi tubuh. Nutrisi makro
terdiri dari tiga yakni karbohidrat, protein, dan lemak. Nutrisi mikro adalah
nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manusia dalam jumlah kecil untuk
membantu tubuh dalam mencukupi kebutuhan hariannya. Yang termasuk
nutrisi mikro adalah zat besi, magnesium, kalium, vitamin, mineral, dll.
Kurang gizi dapat diakibatkan oleh kurangnya makro nutrisi atau mikro
nutrisi. Kekurangan gizi pada anak dapat mengakibatkan gangguan
pertumbuhan, berat badan kurang, pendek, gagal tumbuh, bahkan stunting.
Penyebab anak mengalami gizi kurang adalah :
- Orangtua tidak paham tentang gizi
- Sanitasi lingkungan yang buruk
- Ekonomi keluarga yang lemah
- Karena penyakit tertentu
Gejala yang timbul ketika anak mengalami gizi kurang ditandai dengan berat
badan dan tinggi badan yang berada di bawah kurva. Hal ini dapat kita lihat
pada garis kuning pada buku KIA. Selain itu juga tampak secara fisik badan
kurus dan rambut mudah rontok.
b. Teknik teknik yang digunakan dalam penanganan kasus 2
2. Melakukan interview
PERNYATAAN PENYUSUN
Saya yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang saya diskripsikan
adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi apapun apabila pernyataan
ini dikemudian hari terbukti tidak benar