INSTRUMEN PORTOFOLIO
SERTIFIKASI
DESKRIPSI DIRI
FORM SEMENTARA
SEBELUM INPUT DALAM APLIKASI BP3S
2023
Page 2 of 12
Deskripsi Kasus 1:
Deskripsi Kasus 2:
Sebagai pendamping sosial PKH ada program komplementaritas yang harus juga
didampingi oleh pendamping PKH kepada KPM PKH. Jenisnya pun bermacam-macam, ada
KUBE, KIS, KIP, BPNT dan sebagainya. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Sebuah
permasalahan muncul di wilayah dampingan saya yakni terjadi sekitar tanggal 9 Februari
2019, tepatnya di SMP Negeri 4 Melaya yang terletak di Wilayah Gilimanuk. Kejadi tersebut
sempat juga menyita perhatian pihak desa dan aparat setempat karena suami KPM saya
terlihat tidak terima anaknya tidak mendapatkan bantuan KIP padahal memiliki kartu KIP, di
satu sisi ada juga KPM saya yang menuntut haknya kepada pihak sekolah yang memotong
bantuan KIP anak SMP dari 750.000; menjadi 500.000;. kejadian ini lebih mirip seperti demo
orang tua kepada pihak sekolah.
Setelah ditelusuri, kemarahan kedua orang tua siswa yang merupakan KPM PKH
dampingan saya tersebut dipicu oleh informasi yang saya sampaikan saat pertemuan
kelompok. Informasi tersebut saya sampaikan bahwa anak sekolah yang memiliki KIP
mendapatkan bantuan dari sekolah yakni 450.000 tingkat SD, 750.000 tingkat SMP, dan
1.000.000 tingkat SMA dengan mendaftarkan anak didiknya ke sekolah masing-masing.
Informasi tersebut terjadi misskomunikasi yang mengakibatkan kemarahan orang tua siswa
kepada pihak sekolah karena nominal bantuan serta beberapa anak yang mendapatkan KIP
tidak mendapatkan uang. Sebagai pendamping PKH yang menyampaikan informasi
tersebut, sayapun harus bertanggung jawab dan datang ke sekolah untuk menyelsaikan
masalah ini. Karena permasalahan menyangkut uang dan kemarahan warga, saya
berkoordinasi dengan Babinkamtibmas untuk mendampingi saya beserta 2 KPM dampingan
saya ke sekolah tersebut.
2) Jelaskan teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi potensi dan
sumber yang relevan untuk penanganan kasus/situasi/permasalahan pada
kasus 2 (minimal 100 kata).
Deskripsi penerapan teknik identifikasi potensi dan sumber: (10)
Page 9 of 12
Deskripsi Kasus 3:
Pada hari Senin, 6 Mei 2019. KPM PKH di Kelurahan Gilimanuk dipandu oleh
pendamping PKH mengadakan rapat PKH terkait dengan pengusulan Program
Komplementaritas PKH yakni Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Awalnya rapat berjalan
lancar tentang pembahasan gambaran awal KUBE, syarat, dan sebagainya.
Kemudian tibalah pada sesi penetuan jenis usaha KUBE per kelompok yang nantinya
dikelola oleh KPM PKH Gilimanuk. Sebagai pendamping PKH di Kelurahan Gilimanuk, saya
memberikan saran terhadap KPM saya bahwa usaha yang nantinya dikerjakan adalah usaha
sesuai modul FDS Ekonomi. Kemudian analisis usaha sebaiknya dilakukan sesuai potensi di
tempat tinggal masing-masing. Saya menyarankan kea rah pengembangan wisata karena
Kelurahan Gilimanuk sedang giat-giatnya pengembangan wisata. Oleh karena itu, sebaiknya
usaha yang diusulkan berbau wisata.
Akan tetapi, sebagian besar KPM PKH tidak setuju meskipun saya sebagai pendamping
PKH memberikan gambaran usahanya nanti. Mereka berasalan terlalu sulit dan susah untuk
dijalankan kalau di bidang usaha. Mereka ingin berusaha seperti jual kue kering, cumi kering,
dan sebagainya kemudian dipasarkan. Kendala mereka hanyalah tidak memiliki modal
karena memang ekonomi mereka di bawah rata-rata. Jajak pendapat terjadi cukup alot
antara pendamping dan KPM PKH di Kelurahan Gilimanuk.
Deskripsi penerapan prinsip pekerjaan sosial terkait lembaga atau masyarakat: (15)
Dalam bekerja sebagai pekerja social pada pendampingan KPM PKH Kelurahan
Page 12 of 12
Deskripsi penerapan tanggung jawab etik terhadap profesi pekerjaan sosial: (17)
Dalam hal pendampingan PKH di Kelurahan Gilimanuk, kode etik pekerja sosial
selalu saya pegang teguh pada setiap situasi dan kondisi apapun dan dalam menghadap
masalah di lapangan. Tanggung jawab etik pekerja sosial terhadap pekerjaan sosial
berkaitan dengan bagaimana seorang pekerja sosial mampu untuk mempertahankan
nama baik profesinya yakni profesi pekerjaan sosial. Hal ini juga berkenaan dengan apa
saja yang perlu dilakukan pekerja sosial professional untuk mencapai tujuan tersebut.
Menjaga nama baik diri sendiri dan profesi pekerja sosial dengan tidak meminta
upah dari KPM PKH (klien) saat dimintai tolong memecahkan suatu masalah. Upah atau
suap untuk pekerja sosial bagi saya sebagai pendamping PKH yang mendampingi KPM di
Kelurahan Gilimanuk merupakah hal yang sangat tabu dan tidak boleh dilakukan sama
sekali. Selain akan mengurangi kualitas kinerja kita, hal tersebut juga bertentangan
langsung dengan kode etik pekerja sosial.
Selain itu, saya selalu berusaha untuk memelihara integritas profesi, meningkatkan
pelayan terhadap masyarakat, dan juga berusaha untuk meningkatkan dan
mengembangkan keterampilan serta pengetahuan sebagai pekerja sosial.
KETERANGAN
Hindari PLAGIAT (meniru/mengcopy-paste
Deskripsi Diri miliki Asesi lainnya atau dari artikel pada
internet tampa kutipan sumber). Segala bentuk dan
sekecil apapun Plagiat yang temukan oleh system BP3S
dan Asesor akan mendapatkan peringatan atau
diskualisifikasi pengajuan sertifikasi asesi.
https://viuweb7.com/