Anda di halaman 1dari 53

❑ Sertifikat Kompetensi

❑ Pengakuan thd
kualifikasi &
kompetensi dalam
APA? SERTIFIKASI penyelenggaraan
kesejahteraan sosial
❑ Standar kompetensi
❑ UJI kompetensi

2
Pengakuan
UNTUK APA? Kualifikasi dan Kompetensi
Penyelenggara KESOS

Peningkatan Tanggung Jawab


Peningkatan Penyelenggara KESOS
Kualitas &
Akuntabilitas Kepastian Hukum
Penyelenggaraan Penyelenggaraan KESOS
Kesejahteraan
Sosial
Perlindungan Masy thd
Pelayanan berkualitas

4
sertifikat

Rekomendasi
Asosiasi PKS atau
Tempat Kerja

UJI KOMPETENSI
Portofolio
Ujian Wawancara

Pengalaman praktik 15 thn D4/S1


Usia 45 tahun keatas Non Kesos
sertifikat

Rekomendasi
Asosiasi PKS atau
Tempat Kerja

UJI
KOMPETENSI
Portofolio
Ujian Kognitif
Ujian Praktik
pengalaman Praktik D4/S1
min 2 Tahun Non- Kesos
sertifikat Rekomendasi
Asosiasi PKS atau
Tempat Kerja

UJI KOMPETENSI
PELATIHAN
Ujian Kognitif
DASAR
Uji Praktik PEKSOS
(120 jam)
Peserta: Non-Kesos
sertifikat Rekomendasi
Asosiasi PKS atau
Tempat Kerja

UJI KOMPETENSI
Pelatihan
Dasar
Ujian Kognitif
Peksos

Peserta: Non-Kesos
Rekomendasi Seleksi
PENGU- Permohonan BIMTAP
(Lembaga dan Adminis- OK
MUMAN Organsiasi PKS)
Sertifikasi Sertifikasi
trasi

Uji Kompetensi • Sertifikasi


Penilaian dan Langsung
Keputusan Rekomendasi Portofolio
Sertifikasi Ujian Kognitif • Penilaian
Asesor
Ujian Praktik Langsung
Wawancara • Pelatihan

Pengawasan/Pembinaan/
Sertifikat Pemeliharaan Resertifikasi
(berlaku
5 tahun) Izin Praktik

email: lsps.indonesia@yahoo.com
PEMBEKALAN STANDAR KOMPETENSI PEKERJA SOSIAL 12
A. UJI KOGNITIF (UTBK)
B. PORTOFOLIO
1. DESKRIPSI DIRI
2. KURIKULUM VITAE
C. UJI PRAKTIK
D. WAWANCARA
Uji kompetensi KOGNITIF meliputi
Kemampuan Tenaga Kesejahteraan Sosial dalam
memahami Kerangka Dasar Pekerjaan Sosial
dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial :

 Pengetahuan Dasar (Body of Knowledge)


: 30 %
 Nilai-nilai Dasar (Body of Values)
: 30 %
 Keterampilan Dasar (Body of Skill)
: 40 %
Uji kompetensi KOGNITIF terdiri dari 100 soal
dengan komposisi :

 Soal Sulit : 20 soal


 Soal Sedang : 30 soal
 Soal Mudah : 50 soal

Model soal Uji kompetensi kognitif adalah pilihan


jawaban (MC), yaitu Peserta hanya memilih 1 (satu)
jawaban yang paling tepat diantara beberapa (4)
jawaban yang tersedia. Bentuk soal pada umumnya
berbentuk kasus. Setiap jawaban yang benar
memiliki bobot nilai 1 (satu).
Kasus A
Wario adalah seorang Tenaga Kesejahteraan Sosial di
sebuah panti sosial wanita. Ia mendapat tugas untuk
menangani klien Y seorang ibu muda yang berusia 24
tahun dan sudah ditinggalkan oleh suaminya. Pada
minggu kedua Wario merasakan simpati kepada Y karena
perilaku Y mirip dengan almarhumah adik Wario.
Kenangan terhadap adiknya makin menguat saat ia
berdekatan dengan Y sehingga ia memperlakukan Y
seperti adiknya sendiri. Misalnya memberikan uang jajan
dan membawakan oleh-oleh untuk Y. Suatu ketika Y
membuatkan kopi untuk Wario, melipat pakaian dan
memijat Wario. Beberapa kolega Wario mulai mengkritisi
hubungan Wario dengan Y dan Wariopun mulai
menyadari keadaan dan berusaha keras untuk menjaga
jarak dengan Y. Akibatnya Y jatuh sakit dan hanya mau
makan beberapa suap jika di beri perhatian oleh Wario
Pertanyaan
1. Prinsip Dasar yang terabaikan oleh
Wario adalah”
a. Self awareness
b. Individuazation
c. Self determination
d. Self actualization

2. Perasaan dan pemikiran Wario bahwa Y adalah


almarhumah adiknya dikenal sebagai
a. Over empathy
b. Mistransference
c. Counter transference
d. Disorientasi
3. Tindakan pertama yang seharusnya diambil oleh
Wario ketika ia terlibat emosi dengan klien Y, adalah
a. Melakukan Terminasi
b. Melakukan Rujukan
c. Melakukan konsultasi dengan supervisor atau pekerja
sosial
d. Melakukan bedah kasus yang terkait dengan prosedur
penggunaan dirinya sebagai professional

4. Kasus ini bereskalasi pada potensi masalah, kecuali:


a. Maltreatment
b. Ketergantungan klien pada pekerja social
c. Prosedur pelayanan
d. Pengembangan keterampilan professional
Kasus B
Marni adalah salah satu korban yang mendapat perhatian
media masa untuk mengungkapkan kasus limbah pabrik
baja. Ia menderita rabun dan sesak napas akibat debu-
debu baja. Selain Marni .terdapat 2 orang korban
meninggal karena sesak napas . Sudah lebih dari 3 tahun
warga masyarakat melakukan protes tetapi belum ada
penghentian atau penanganan limbah pabrik tersebut.

Pertanyaan

Advokasi utama yang harus dilakukan adalah;


a. Advokasi klien
b. Advokasi kasus
c. Advokasi legislative
d. Advokasi administrative
Pertanyaan

Dilihat dari sifatnya, kebijakan


sosial pemerintah seperti Program Keluarga
Harapan, Bantuan Langsung Tunai, dll PNPM yang
digulirkan untuk kepentingan kelompok tertentu
tanpa menuntut adanya kontribusi masyarakat
dalam pembiayaan dikategorikan sebagai:

Kebijakan tersebut dikatagorikan sebagai:


a. Perlindungan sosial
b. Jaminan sosial
c. Bantuan sosial
d. Asuransi sosial
 KURIKULUM VITAE
 DESKRIPSI DIRI
Kurikulum vitae adalah Catatan ttg riwayat pendidikan,
pelatihan, pengalaman praktik, penelitian, dll yang pernah
diikuti .
(yang dipaparkan hanya aktifitas yang behubungan
dengan Praktik Tenaga Kesejahteraan Sosial dan aktifitas
pendukungnya)
Semua keterangan yang ditulis dalam kurikulum vitae
harus disertai dengan foto copy bukti pendukungnya.
Misalnya: pendidikan ada ijasahnya, pelatihan ada
sertifikatnya, dll.
PENELAAHAN CV

1. Riwayat Pendidikan
2. Riwayat Pekerjaan di Bidang
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
3. Pelatihan Profesional
4. Seminar /Konferensi/Simposium di Bidang
Kesejahteraan Sosial

50
6. Pengalaman dalam Organisasi Profesi
Pekerjaan Sosial / di Bidang
Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial
7. Pengalaman Penelitian di Bidang
Kesejahteraan Sosial
8. Karya Tulis Ilmiah di Bidang Kesejahteraan
Sosial
9. Penghargaan di Bidang Kesejahteraan Sosial

51
Curriculum Vitae (CV)
digunakan
sebagai kelengkapan
untuk penilaian deskripsi diri

74
Deskripsi Diri adalah gambaran tentang
penerapan pengetahuan, prinsip/nilai serta
keterampilan dasar peksos di dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
CONTOH :
1. Penerapan Pengetahuan Dasar

Ketika saya menangani kasus RTO,seorang remaja


yang lari dari rumah dan memilih hidup liar dengan
teman-temannya yang mengalami putus sekolah, saya
menerapkan pengetahuan tentang kebutuhan-
kebutuhan individu berusia remaja yang antara lain
memiliki ego yang kuat untuk diakui, dan diberi
kesempatan untuk berekspresi serta menemukan
identitas dirinya. Saya mengajak remaja tersebut untuk
berdialog dan mengarahkan dia untuk memahami
dirinya dengan mengungkapkan realitas dirinya
termasuk konflik-konflik, dan keinginan-keinginannya.
Ini berarti saya telah mempraktekan pengetahuan atau
teori tentang perkembangan remaja terkait dengan
teori psikoanalisa tentang ego.
2. Penerapan Nilai Dasar

Saya tidak memaksakan pemikiran saya kepada


klien saya (RTO) tetapi berusaha mendorongnya
untuk menggali pengalaman dan realitas baik
kelebihan, kekurangan, kesuksesan, kegagalannya
agar klien RTO dapat menemukan solusi. Jadi
saya memberikan kesempatan kepada RTO untuk
melihat, dan memilih/menentukan solusi untuk
dirinya sendiri karena saya menyadari bahwa saya
bukanlah satu-satunya jawaban masalahnya dan
RTO memiliki kekuatan untuk menentukan
dirinya sendiri. Ini berarti bahwa saya telah
menerapkan prinsip mawas diri dan penentuan
diri sendiri (self awareness dan self determination)
3. Penerapan Keterampilan dasar

Ketika klien RTO sulit mengungkapkan realitas


tentang dirinya, saya menanyakan tentang hal
apa yang paling ia sukai untuk dibicarakan pada
saat ini. Klien meminta ijin kepada saya untuk
mengungkapkan rasa senangnya pada sesuatu hal
yang ternyata adalah hubungan istimewa dia
dengan seorang gadis seusianya. Saya langsung
menunjukkan kepadanya banhwa saya siap
mendengarkannya, apapun ceritanya dan tidak
akan menyalahkannya. Klien terlihat antusias.
Dalam hal ini saya telah menerapkan
keterampilan ventilasi, small talk dan
encouragement.
DESKRIPSI DIRI TKS MELIPUTI:

a.Penerapan pengetahuan dasar dalam


penyelenggaraan kesejahteraan sosial

b.Penerapan nilai-nilai dasar dalam


penyelenggaraan kesejahteraan sosial

c.Penerapan keterampilan dasar dalam


penyelenggaraan kesejahteraan sosial
CATATAN :
 Bobot Nilai setiap penyataan dalam Deskripsi Diri
berkisar antara 1- 5 ( nilai 1 terendah dan nilai
5 tertinggi).

 Apabilapernyataan dari deskripsi diri untuk satu


pertanyaan tidak diisi (kosong), maka Asesor
cukup mencentang pada butir tersebut
K (Kosong/0).

 Apabila pernyataan dari deskripsi diri untuk satu


pertanyaan kurang dari 150 kata (15 baris), maka
skor tidak dapat maksimal (5).
 Apabila Esai deskripsi diri untuk satu butir
isian memiliki nilai 1, meskipun rata –rata nilai
deskripsi dirinya 3, maka peserta tetap
dinyatakan tidak lulus.
 DILARANG KERAS PLAGIASI terhadap
deskripsi diri orang lain.
 Semua peserta yang terlibat dalam plagiasi
akan dinyatakan Gugur.
 Rerata keseluruhan dari penilaian deskripsi diri (rerata
penilaian pengetahuan + keterampilan + sikap dibagi 3)

Contoh:
 Rerata penilaian pengetahuan 3.8
 Rerata penilaian keterampilan 4.2
 Rerata penilaian sikap 4.0

Maka hasilnya:
3.8 + 4.2 + 4.0 = 4.0
3
PREDIKAT NILAI AKHIR PORTOFOLIO

Rerata keseluruhan Minimal 3.00, dengan


predikat:

a. Cukup : 3.00 s/d 3.65


b. Baik : 3.66 s/d 4.30
c. Sangat Baik : 4.31 s/d 5.00
CATATAN:

Tidak terdapat rerata dari komponen atau unsur


pengetahuan, keterampilan dan sikap dari
penilaian deskripsi diri yang memiliki rerata 1.

Artinya, jika terdapat rerata dari komponen atau


unsur pengetahuan, keterampilan dan sikap dari
penilaian deskripsi diri yang memiliki rerata 1,
walaupun rerata keseluruhan adalah 3 atau
lebih, maka peserta tetap dinyatakan tidak lulus.
TUJUAN UJI PRAKTIK:
Penilaian dan Verifikasi informasi terhadap
kompetensi dasar yang tergambar di dalam
Portofolio

KOMPETENSI DASAR YANG DINILAI:


1. Kompetensi Pelayanan
2. Kompetensi Profesional
3. Kompetensi Personal
4. Kompetensi Sosial
 Kemampuan dalam membangun relasi
sosial (intake proses)
 Kemampuan mengkaji dan menilai masalah
(asesmen)
 Penguasaan metode dan teknik pemecahan
masalah (intervensi)
 Kemampuan dalam Penguasaan bidang
keahlian yang menjadi tugas pokok TKS
 Kemampuan mengikuti perkembangan
metode dan tehnik pelayanan sosial
 Keterlibatan dalam organisasi dan kegiatan
pengembangan profesi pekerjaan social
SEBAGAI ANGGOTA REKAN
 Kemampuan Kemampuan menyampaikan
pendapat, menerima kritik, saran, dan
pendapat orang lain
 Kemampuan membangun jejaring dengan
pihak lain
 Toleransi terhadap keberagaman di masyarakat
 Kemampuan mengendalikan diri dalam
berbagai situasi dan kondisi
 Adil dalam memperlakukan klien dan teman
sejawat
 Memiliki Inisiatif, Kreatif, Inovatif
UJI PRAKTIK

Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi


Pelayanan profesional personal sosial

69
ASPEK PENILAIAN 1 2 3 4 5 CATATAN

KOMPETENSI PELAYANAN

1. Kemampuan dalam membangun relasi sosial (Intake proses) -

2. Kemampuan mengkaji dan menilai masalah (asesmen)

3. Penguasaan metode dan tehnik pemecahan masalah (intervensi)

KOMPETENSI PROFESIONAL
1. Penguasaan bidang keahlian yang menjadi tugas pokok TKS

2. Kemampuan mengikuti perkembangan metode dan tehnik


pelayanan sosial:
3. Keterlibatan dalam kegiatan pengembangan profesi pekerjaan
social
KOMPETENSI PERSONAL
1. Kemampuan mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan
kondisi
2. Adil dalam memperlakukan klien dan teman sejawat
3. Inisiatif, Kreatif, Inovatif
KOMPETENSI SOSIAL
1. Kemampuan menyampaikan pendapat, menerima kritik, saran,
dan pendapat orang lain
2. Kemampuan membangun jejaring dengan pihak lain
 Bobot Ujian Kognitif : 30 %
 Bobot Portofolio (DD) : 35 %
 Bobot Ujian Praktik : 35 %

Anda mungkin juga menyukai