Anda di halaman 1dari 107

Pusat Pengembangan Profesi Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial

Badan Pendidikan dan Penelitian


Kementerian Sosial Republik Indonesia
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah


dan karunia-Nya pada kita semua. Buku Pedoman Sertifikasi Sumber Daya
Manusia Penyelenggara Kesejahteraan Sosial ini diterbitkan sebagai edisi
yang ke-3, untuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap bagi setiap
orang yang menginginkan untuk menjadi SDM Penyelenggara
Kesejahteraan Sosial dan bagi siapa saja yang memerlukan informasi
tentang proses permohonan Uji Kompetensi dan Sertifikasi Kompetensi.
Keberadaan sebagai SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial harus
mampu mempertanggungjawabkan kepada semua pihak yang
berkepentingan (stakeholder), baik kepada Pengguna Jasa, maupun
Penyedia Jasa dan lingkungan masyarakat yang terkait dengan kompetensi
tersebut.

Lembaga Sertifikasi Profesi Kementerian Sosial senantiasa


mengembangkan sistem pengujian kompetensi yang handal, transparan
dan terpercaya dihadapan para SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial
khususnya dan masyarakat luas umumnya, dalam rangka memenuhi
kewajiban dan kewenangan untuk melakukan uji kompetensi dan
menerbitkan sertifikasi secara Nasional.

Setiap orang yang mengaku dirinya profesional, harus mampu


menunjukkan kemampuannya berdasarkan pengalaman dan
kompetensinya untuk mendapatkan pengakuan yang setara sesuai
standar kompetensinya. Selanjutnya diharapkan kepada para pemohon
sertifikasi kompetensi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial dan semua
yang terlibat dalam proses uji kompetensi dan sertifikasi agar dapat
mengikuti, mentaati dan mematuhi semua persyaratan dan peraturan
yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai SDM yang kompeten.

Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan perhatiannya.


Semoga kesuksesan selalu menyertai kita semua.

Jakarta, November 2020

Direktur LSP Kemensos

Dr. RUDI SAPRUDIN DARWIS, M.Si


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Dasar Hukum........................................................................................................... 1
C. Tujuan.........................................................................................................................2
D. Pengertian.................................................................................................................. 2

BAB II PELAKSANAAN SERTIFIKASI


A. Proses Sertifikasi..................................................................................................... 5
B. Jenjang dan kualifikasi pendidikan..................................................................5
C. Tempat dan Setting Praktik Peserta Sertifikasi............................................ 6
D. Persyaratan Sertifikasi.......................................................................................... 8
E. Pihak yang menentukan kelulusan................................................................10
F. Metode dan Sistem Penilaian Kelulusan.......................................................10
G. Penentuan Materi Uji Kompetensi.................................................................. 11
H. Tempat Uji Kompetensi.......................................................................................11
I. Alur Sertifikasi....................................................................................................... 11

BAB III STANDAR KOMPETENSI DAN UJI KOMPETENSI


A. Komponen Kompetensi Pekerja Sosial.......................................................... 15
B. Standar Kompetensi............................................................................................ 22
C. Uji Kompetensi.......................................................................................................24
1. Bentuk Uji Kompetensi................................................................................. 24
2. Bidang Praktik Pekerjaan Sosial................................................................29
3. Metode Yang Digunakan Dalam Praktek Pekerjaan Sosial............... 29
BAB IV ASESOR
A. Ketentuan Asesor..................................................................................................... 30
B. Rekruitmen Asesor..................................................................................................... 30
C. Fungsi Asesor..............................................................................................................31
D. Tugas Asesor............................................................................................................... 31
E. Kewenangan Asesor....................................................................................................31
F. Bimbingan Teknis Asesor...........................................................................................31
G. Etika Asesor................................................................................................................ 32
H. Pemberhentian..........................................................................................................32

BAB VI PENGENDALIAN
A. Pemantauan............................................................................................................ 33
B. Evaluasi.................................................................................................................... 33
C. Supervisi...................................................................................................................34
D. Pelaporan................................................................................................................. 34

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik pekerjaan sosial di Indonesia merupakan kegiatan utama dalam
pelayanan sosial. Untuk menghasilkan pelayanan sosial yang berkualitas,
maka penerapan standardisasi dalam praktik pekerjaan sosial merupakan
suatu yang mutlak harus dilaksanakan. Standardisasi ini ditujukan baik
kepada pelaku profesi maupun lembaga kesejahteraan sosial pemberi
pelayanan, dimana pelaku profesi melaksanakan tugasnya. Standardisasi
bagi pelaku profesi lebih diarahkan kepada standardisasi kompetensi yang
perumusannya ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 29
Tahun 2017 Perubahan atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 16 Tahun
2017 Tentang Standar Nasional Sumber Daya Manusia Penyelenggara
Kesejahteraan Sosial. Sedangkan untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial
ditujukan kepada standardisasi pelayanan minimal yang ditetapkan
berdasarkan Permensos No. 22 Tahun 2016. Penerapan ke 2 (dua)
standardisasi ini merupakan implementasi pasal 55 Undang-Undang No. 11
Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
Pelaksanaan Sertifikasi Sumber Daya Manusia Penyelenggara
Kesejahteraan Sosial merupakan implementasi standardisasi pelaku profesi
dalam praktik pekerjaan sosial dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial,
dilaksanakan melalui ‘uji kompetensi’ yang ditujukan untuk mengukur
sejauh mana penguasaan dan penerapan standar kompetensi yang
dipersyaratkan. Uji kompetensi dilaksanakan untuk mengukur 3 (tiga)
aspek yaitu :
1. Pengetahuan
2. Pengalaman praktik/keterampilan
3. Nilai dalam praktik pekerjaan sosial
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dipandang perlu untuk
menerbitkan ‘Pedoman Teknis Sertifikasi Sumber Daya Manusia
Penyelenggara Kesejahteraan Sosial’ yang mengatur pelaksanaan norma,
standar dan prosedur kerja kegiatan sertifikasi bagi Pekerja Sosial, Tenaga
Kesejahteraan Sosial, Penyuluh Sosial, dan Relawan Sosial. Pedoman teknis
merupakan penjabaran dari Panduan Umum dan Peraturan Menteri Sosial
yang mengatur tentang Sertifikasi bagi Sumber Daya Manusia
Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pekerja Sosial
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 1


Kesejahteraan Sosial.
4. Peraturan Menteri Sosial Nomor 16 Tahun 2012 tentang Sertifikasi
Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan Sosial
5. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2015
tentang Sertifikasi Pekerja Sosial
6. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017
tentang Standar Nasional Sumber Daya Manusia Penyelenggara
Kesejahteraan Sosial.
7. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2017
tentang Revisi Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2017 Standar Nasional Sumber Daya Manusia Penyelenggara
Kesejahteraan Sosial.

C. Tujuan
1. Tersedianya acuan teknis dalam pelaksanaan norma, standar dan
prosedur kerja kegiatan sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan
Sosial Sumber Daya Manusia Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.
2. Terselenggaranya kegiatan Sertifikasi Sumber Daya Manusia
Penyelenggara Kesejahteraan Sosial yang tepat waktu, tepat sasaran dan
akuntabel.

D. Pengertian
1. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah,
terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna
memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi
rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan
perlindungan sosial.
2. Sumber Daya Manusia penyelenggara kesejahteraan sosial adalah
sumber daya manusia yang terdiri atas Pekerja Sosial, Tenaga
Kesejahteraan Sosial, Penyuluh Sosial, dan Relawan Sosial.
3. Praktik Pekerjaan Sosial adalah penyelenggaraan pertolongan
profesional yang terencana, terpadu, berkesinambungan dan
tersupervisi untuk mencegah disfungsi sosial, serta memulihkan dan
meningkatkan keberfungsian sosial individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
4. Pekerja Sosial adalah seseorang yang memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan nilai praktik pekerjaan sosial serta telah
mendapatkan sertifikat kompetensi.
5. Asisten Pekerja Sosial adalah seseorang yang memiliki latar belakang
pendidikan SMK, Diploma I, Diploma II dan Diploma III Pekerjaan
Sosial serta memiliki kualifikasi melaksanakan tugas-tugas tertentu

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 2


dengan menggunakan metode, teknik, aturan dan proses dalam praktik
pekerjaan sosial dibawah bimbingan, pengawasan dan tanggung jawab
pekerja sosial.
6. Pekerja Sosial Generalis adalah pekerja sosial yang memiliki latar
belakang DIV/S1 Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial serta memiliki
kualifikasi dalam melakukan intervensi baik di level mikro, meso, dan
makro untuk membantu dalam memecahkan masalah sosial yang
bersifat umum, memberdayakan dan mendorong perubahan.
7. Pekerja Sosial Spesialis adalah pekerja sosial yang memiliki latar
belakang pendidikan S2/Sp-1 dan S3/Sp-2 Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan Sosial serta memiliki kualifikasi keahlian khusus
dalam memecahkan masalah- masalah sosial yang bersifat spesifik dan
mampu mengembangkan pengetahuan, teknik serta metode yang
inovatif dan teruji dalam praktik pekerjaan sosial.
8. Tenaga Kesejahteraan Sosial adalah seseorang yang dididik dan
dilatih secara profesional untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan
dan penanganan masalah sosial dan/atau seseorang yang bekerja, baik
di lembaga pemerintah maupun swasta yang ruang lingkup
kegiatannya di bidang kesejahteraan sosial, disebut dengan
Pendamping Sosial.
9. Relawan adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat yang
melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan berdasarkan
kesukarelaan.
10. Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat,
baik yang berlatar belakang pekerjaan sosial maupun bukan berlatar
belakang pekerjaan sosial, tetapi melaksanakan kegiatan
penyelenggaraan di bidang sosial bukan di instansi sosial pemerintah
atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan.
11. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kepada Sumber Daya
Manusia Penyelenggara Kesejahteraan Sosial melalui uji kompetensi
12. Sertifikat adalah surat keputusan tentang kualifikasi dan kompetensi
Sumber Daya Manusia Penyelenggara Kesejahteraan Sosial yang
ditetapkan oleh Menteri Sosial
13. Uji kompetensi adalah penilaian kualifikasi dalam praktik pekerjaan
sosial yang dilaksanakan melalui Sertifikat Langsung, Penilaian
Langsung, Pelatihan, Pendidikan.
14. Lembaga Sertifikasi Profesi Kementerian Sosial yang selanjutnya
disebut LSP Kemensos. Lembaga Sertifikasi ini adalah suatu lembaga
yang berwenang menguji, menilai, dan menentukan kualifikasi dan
kompetensi Pekerja Sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial, Penyuluh
Sosial, dan Relawan Sosial.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 3


15. Asesor adalah seseorang berdasarkan kompetensi yang dimilikinya
diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Sosial serta mendapat
penugasan dari Lembaga Sertifikasi untuk melakukan penilaian
terhadap kualifikasi dan kompetensi Sumber Daya Manusia
Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.
16. Standar Kompetensi adalah tingkat kemampuan yang meliputi
pengetahuan, pengalaman praktik/ keterampilan, dan nilai dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
17. Kualifikasi adalah keahlian dan keterampilan yang dipersyaratkan
untuk melaksanakan suatu profesi.
18. Praktik Pekerjaan Sosial adalah pelayanan yang diberikan Pekerja
Sosial dalam rangka menangani masalah sosial yang dihadapi pada
tingkat individu, keluarga, kelompok, organisasi, masyarakat dan
negara.
19. Organisasi Pekerja Sosial adalah wadah berhimpun Pekerja Sosial
yang bersifat independen, mandiri, dan berbadan hukum.
20. Standar kelulusan adalah penetapan batas nilai kelulusan bagi asesi
setelah dilakukan penilaian oleh asesor kompetensi

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 4


BAB II
PELAKSANAAN SERTIFIKASI

A. Proses Sertifikasi

Sertifikasi SDM Penyelenggara Pekerja Sosial, dilaksanakan dengan


menggunakan 4 (empat) proses sertifikasi dan uji kompetensi, yaitu:
1. Sertifikasi Langsung
Sertifikasi Langsung dilakukan melalui uji kompetensi
a. Portofolio (CV dan Deskripsi Diri)
b. Ujian Praktik
2. Sertifikasi Penilaian Langsung
Penilaian langsung dilaksanakan melalui uji kompetensi
a. Portofolio (CV dan Deskripsi Diri)
b. Ujian Praktik
c. Uji Kognitif (Tertulis)
3. Sertifikasi melalui Pelatihan
Sertifikasi dilaksanakan setelah lulus Pelatihan
a. Portofolio (CV dan Deskripsi Diri)
b. Ujian Praktik
c. Uji Kognitif (Tertulis)
4. Sertifikasi melalui Pendidikan Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial
Sertifikasi dilaksanakan sebelum dinyatakan lulus dalam
Pendidikan Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial
a. Portofolio (CV dan Deskripsi Diri)
b. Ujian Praktik
c. Uji Kognitif (Tertulis)

B. Jenjang dan kualifikasi pendidikan


Adapun jenjang dan kualifikasi pendidikan yang ditentukan dalam
Sertifikasi sebagai berikut :
1. Pekerja Sosial
a. Asisten Pekerja Sosial, pendidikan minimal SMK s.d. DIII Pekerjaan
Sosial.
b. Pekerja Sosial Generalis, pendidikan minimal DIV/S1 Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan Sosial.
c. Pekerja Sosial Spesialis, pendidikan minimal SP1/S2 Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan Sosial.
2. Tenaga Kesejahteraan Sosial

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 5


a. Asisten Tenaga Kesejahteraan Sosial, minimal SMA/SMK
b. Tenaga Kesejahteraan Sosial, minimal D.IV/S.1 semua jurusan
3. Penyuluh Sosial, minimal D.IV/S.1 rumpun ilmu sosial
4. Relawan Sosial, tidak dipersyaratkan pendidikan

C.Tempat dan Setting Praktik Peserta Sertifikasi


a.Tempat Praktik
Pekerja Sosial yang melakukan praktik dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial, baik di lingkungan lembaga pemerintah, non
pemerintah maupun di masyarakat antara lain Pekerja Sosial
Fungsional, Pekerja Sosial di Kelurahan/Desa, Pekerja Sosial di Non
Governement Organization/International Government Organization,
Pekerja Sosial di Perusahaan, Pekerja Sosial di Rumah Sakit, dan
lain-lain.
Tenaga Kesejahteraan Sosial dalam melaksanakan tugasnya bekerja di
lingkungan lembaga Pemerintah, non pemerintah, maupun di
masyarakat antara lain pendamping sosial kelompok usaha bersama,
pendamping sosial program keluarga harapan, pendamping sosial
asistensi lanjut usia, pendamping sosial anak, pendamping sosial
narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya, pendamping sosial
disabilitas berat, dan lain-lain.
Penyuluh Sosial dalam melaksanakan tugasnya bekerja di lingkungan
lembaga Pemerintah baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Relawan Sosial dalam melaksanakan tugasnya bekerja di lingkungan
masyarakat antara lain pekerja sosial masyarakat, karang taruna,
tenaga pelopor perdamaian, taruna siaga bencana, tenaga
kesejahteraan sosial kecamatan, dan lain-lain;
b.Setting/Bidang Praktik
1) Setting/Bidang Praktik Pekerja Sosial dalam Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial meliputi:
a. Kebencanaan;
b. Disabilitas;
c. Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA);
d. Lanjut usia;
e. Orang dengan human immunodeficiency virus/ acquired immuno
deficiency syndrome;
f. Anak;
g. Kemiskinan;

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 6


h. Korban perdagangan orang;
i. Korban tindak kekerasan;
j. Tuna sosial; dan
k. Medis.
l. Sekolah
m. Industri
n. Koreksional
o. Lingkungan
p. kebijakan sosial
q. pekerja migran
r. komunitas adat terpencil

2) Tenaga Kesejahteraan Sosial dikelompokkan dengan nama


pendamping sosial meliputi:
a. Pendamping sosial kelompok usaha bersama;
b. Pendamping sosial program keluarga harapan;
c. Pendamping sosial asistensi lanjut usia;
d. Pendamping sosial anak;
e. Pendamping sosial orang dengan human immunodeficiency
virus/acquired immuno deficiency syndrome;
f. Pendamping sosial korban perdagangan orang;
g. Pendamping sosial disabilitas berat;
h. Pendamping sosial narkotika psikotropika dan zat adiktif
lainnya;
i. Pendamping sosial komunitas adat terpencil;
j. Pendamping sosial komunitas adat terpencil profesional;
k. Pendamping sosial eks narapidana;
l. Pendamping sosial eks wanita tuna susila;
m. Pendamping sosial sarana dan prasarana lingkungan dan
rumah tidak layak huni; atau
n. Pendamping sosial usaha ekonomi produktif.
3) Penyuluh Sosial melakukan tugasnya secara mandiri dan/atau
penugasan sebagai aparatur sipil negara di instansi Pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, atau pemerintah daerah
kabupaten/kota.
4) Relawan Sosial melaksanakan tugas pelayanan kesejahteraan
sosial dengan atau tanpa imbalan dikoordinasikan oleh
Kementerian Sosial, dinas sosial provinsi, dan/atau dinas sosial
kabupaten/kota. Relawan Sosial harus tercatat dan terdaftar di
Kementerian Sosial, dinas sosial daerah provinsi, dan/atau dinas
sosial daerah kabupaten/kota.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 7


D.Persyaratan Sertifikasi

1. Pekerja Sosial
a. Asisten Pekerja Sosial
1) Sertifikasi Langsung

a) Sekurangnya berusia 45 (empat puluh lima) tahun.


b) Berpendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial sampai dengan
Diploma III/Sarjana Muda Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan
Sosial.
c) Mempunyai pengalaman kerja minimal 20 (dua puluh)
tahun.
d) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga tempat kerja.
2) Penilaian Langsung
a) Berpendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial sampai dengan
Diploma III/Sarjana Muda Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan
Sosial.
b) Mempunyai pengalaman praktik minimal 2 (dua) tahun.
c) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga tempat bekerja.
3) Pendidikan Vokasi
a) Lulus pendidikan vokasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial sampai dengan
Diploma III Pekerjaan Sosial/ Kesejahteraan Sosial)
b) Rekomendasi lembaga pendidikan.

b. Pekerja Sosial Generalis (Sampai terselenggara pendidikan


profesi)
1) Sertifikasi Langsung
a) Sekurangnya berusia 45 (empat puluh lima) tahun.
b) Berpendidikan Diploma IV/Strata 1 Pekerjaan Sosial/
Kesejahteraan Sosial.
c) Mempunyai pengalaman kerja minimal 20 (dua puluh)
tahun.
d) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga tempat bekerja.
2) Penilaian Langsung
a) Berpendidikan Diploma IV/Strata 1 Pekerjaan Sosial/
Kesejahteraan Sosial.
b) Mempunyai pengalaman praktik minimal 1344 jam
c) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga tempat bekerja.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 8


3) Pendidikan Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial
a) Lulus Pendidikan Pekerja Sosial/Kesejahteraan Sosial
dengan bobot praktik sekurang-kurangnya 24 SKS
b) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga pendidikan

c. Pekerja Sosial Spesialis


1) Penilaian Langsung
a) Mempunyai Sertifikat Kompetensi Pekerja Sosial Generalis.
b) Lulus pendidikan Spesialis 1 Pekerjaan Sosial
Berpendidikan Strata 2 Kesejahteraan Sosial
c) Mempunyai pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun
sebagai Pekerja Sosial Generalis.
2) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga tempat bekerja.

d. Pendidikan Spesialis
1) Lulus Pendidikan Spesialis Pekerjaan Sosial (Strata 2 Spesialis)
2) Mempunyai sertifikat Pekerja Sosial Generalis
3) Rekomendasi organisasi profesi dan lembaga tempat kerja

2. Tenaga Kesejahteraan Sosial


a. Sertifikasi Langsung
1) Sekurangnya berusia 45 (empat puluh lima) tahun.
2) Berpendidikan Diploma IV/Strata 1 semua jurusan.
3) Mempunyai pengalaman kerja minimal 15 (lima belas) tahun.
4) Rekomendasi organisasi profesi/lembaga tempat bekerja.
b. Penilaian Langsung
1) Berpendidikan Diploma IV/Strata 1 semua jurusan.
2) Mempunyai pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun
3) Rekomendasi organisasi profesi/lembaga tempat bekerja.
c. Pelatihan Sertifikasi
1) Berpendidikan Diploma IV/Strata 1 semua jurusan.
2) Lulus pelatihan di bidang penyelenggaraan kesejahteraan setara
120 (seratus dua puluh) jam pelatihan
3) Rekomendasi organisasi profesi/lembaga tempat bekerja.
3. Penyuluh Sosial
a. Sertifikasi Langsung
1) Sekurangnya berusia 45 (empat puluh lima) tahun.
2) Berpendidikan Diploma IV/Strata 1 rumpun sosial.
3) Mempunyai pengalaman kerja minimal 15 (lima belas) tahun.
4) Rekomendasi organisasi profesi/lembaga tempat bekerja.
b. Penilaian Langsung

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 9


1) Berpendidikan Diploma IV/Strata 1 rumpun sosial.
2) Mempunyai pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun
3) Rekomendasi organisasi profesi/lembaga tempat bekerja.
c. Pelatihan Sertifikasi
1) Berpendidikan Diploma IV/Strata 1 rumpun sosial.
2) Lulus pelatihan di bidang penyelenggaraan kesejahteraan setara
120 (seratus dua puluh) jam pelatihan
3) Rekomendasi organisasi profesi/lembaga tempat bekerja.

4. Relawan Sosial
Sertifikasi bagi Relawan Sosial dilakukan melalui Pelatihan
Sertifikasi
a. Berpendidikan minimal SD.
b. Rekomendasi lembaga tempat bekerja.

E. Pihak yang menentukan kelulusan


Pihak yang menentukan kelulusan adalah LSP Kemensos atas hasil
penilaian Asesor berdasarkan standar kelulusan yang dibuat oleh LSP
Kemensos.

F. Metode dan Sistem Penilaian Kelulusan


Metode penilaian kelulusan oleh LSP Kemensos dilakukan dengan
menggunakan ‘Metode Penilaian Acuan Patokan (PAP)/criterion reference.
Kelulusan uji kompetensi harus mempertimbangkan keseimbangan
antara standar kompetensi dengan kriteria referensi asesor terhadap
hasil penilaian portofolio. Sistem penilaian kelulusan menggunakan
skoring rubrik
NO Komponen Ujian BOBOT
Sertifikasi - Penilaian Sertifikasi Pelatihan
Langsung Langsung
- Pendidikan
1. Uji Kognitif 40 - 40
a. Pengetahuan √ - √
b. Nilai/Kode etik √ - √
c. Keterampilan √ - √
2. Portofolio 30 60 60
a. Curriculum Vitae √ √ √
b. Deskripsi Diri/ √ √ √
Laporan Praktikum
c. Penilaian Persepsional - √ √
3. Uji Praktik/Wawancara 30 40 -

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 10


G.Penentuan Materi Uji Kompetensi
Penentuan Materi Uji Kompetensi (MUK) disesuaikan dengan standar
kompetensi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial yaitu:
1. Pengetahuan dasar Pekerjaan Sosial serta Tugas dan Fungsi (30 %)
2. Keterampilan dasar Pekerjaan Sosial serta Tugas dan Fungsi (40 %)
3. Nilai-Nilai dasar Pekerjaan Sosial serta kode etik sesuai Tugas dan
Fungsi (30 %)

H. Tempat Uji Kompetensi

Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi sebagai berikut:


1. Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Bandung
2. Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial
Banjarmasin
3. Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Makassar
4. Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Padang
5. Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Jayapura
6. Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta
7. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan
Sosial Yogyakarta
8. Dinas Sosial Provinsi
9. Dinas Sosial Kabupaten/Kota
10. Lembaga pendidikan
11. Tempat lain sesuai kebutuhan.

I. Alur Sertifikasi
Alur sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial yaitu:

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 11


Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 12
Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 13
Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 14
BAB III
STANDAR KOMPETENSI DAN UJI
KOMPETENSI
A. Komponen Kompetensi Pekerja Sosial
Kompetensi pekerjaan sosial diperoleh berdasarkan pengetahuan, nilai dan
keterampilan pekerjaan sosial. Adapun pengetahuan, keterampilan dan nilai
pekerjaan sosial yang harus dimiliki Pekerja Sosial untuk mendukung
pencapaian standar kompetensi antara lain
1. Pengetahuan Pekerjaan Sosial (body of knowledge)
Kerangka pengetahuan (body of knowledge) pekerjaan sosial yaitu suatu
kerangka pengetahuan yang dibangun dari konsep-konsep ilmu perilaku
dan ilmu sosial yang dikonstruksikan secara eklektik dan dikembangkan
melalui penelitian dan praktik sehingga memiliki keunikan. Pengetahuan
pekerjaan sosial generalis (General sosial work knowledge) meliputi:
a. Tingkah laku manusia dan lingkungan sosialnya (human
behavior and the sosial environment).
b. Pengetahuan tentang klien (knowledge about each client).
c. Metoda praktik pekerjaan sosial (mehods of sosial work practice).
d. Pelayanan sosial dan kebijakan sosial (sosial policy dan services).
e. Pengetahuan tentang bidang praktik khusus (knowledge about
a specific practice field).
f. Pengetahuan tentang badan/lembaga sosial khusus (knowledge about
a specific agency) dalam sistem kesejahteraan sosial (sosial welfare
system).
2. Keterampilan Pekerjaan Sosial (body of skill)
Kerangka keterampilan (body of skill) pekerjaan sosial yaitu serangkaian
keterampilan teknis yang berdasarkan kerangka pengetahuan, yang
dikuasai oleh seorang pekerja sosial yang diperolehnya melalui pelatihan
keterampilan, belajar praktik, kerja magang, dan atau praktik lapangan.
Keterampilan pekerjaan sosial generalis (general sosial work skills)
meliputi :
a. Keterampilan komunikasi yang efektip mencakup
1) Observasi
2) Wawancara
3) Mendengarkan aktif
4) Menjelaskan sikap dan perasaan
5) Menjelaskan pilihan dan lain-lain
b. Keterampilan menjalin dan mengendalikan relasi yang mencakup
1) Menjalin dan membina rapport
2) Membentuk kontrak
3) Memberikan dukungan dan semangat

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 15


4) Berinteraksi dengan orang lain
5) Menciptakan dan membina kerjasama
6) Manajemen konflik
7) Menciptakan dan mengendalikan hubungan tawar menawar
dan negosiasi
c. Keterampilan intervensi yang mencakup
1) Brokering
2) Mediasi
3) Advokasi
4) Konseling
5) Terapi psikososial
d. Keterampilan manajemen dan administrasi pelayanan yang mencakup
1) Manajemen waktu
2) Identifikasi dan analisis masalah
3) Perencanaan intervensi masalah
4) Partialisasi (mengurai/ memilah-milah aspek-aspek masalah untuk
mendalami dan memahami masalah).
5) Individualisasi (memperhatikan keunikan individu klien).
6) Membuat dan menyusun catatan kasus.
7) Menyusun laporan kasus.
8) Monitoring dan evaluasi dll.

3. Nilai Pekerjaan Sosial (body of value)


Kerangka nilai disini termasuk nilai budaya masyarakat dan nilai/etika
profesi. Kerangka nilai budaya masyarakat yaitu asas-asas, prinsip-
prinsip, standar-standar prilaku, yang diangkat dari nilai-nilai luhur,
falsafah hidup dan pandangan hidup serta norma-norma sosial budaya
bangsa/masyarakat yang berlaku. Kerangka nilai ini berfungsi
memberikan pedoman, mengarahkan, membimbing sikap serta perilaku
seorang pekerja sosial profesional sebagai pekerja sosial, dan
hubungannya dengan klien, dengan lembaga tempat bekerjanya, dengan
sejawat profesional serta masyarakat luas.
Kerangka nilai diperoleh dan dihayati oleh seorang pekerja sosial melalui
upaya penanaman nilai-nilai tersebut melalui proses pendidikann.
Pemahaman terhadap kerangka nilai membantu pekerja sosial didalam
merumuskan “apa yang seharusnya” sebagai suatu dasar untuk
merumuskan tujuan-tujuan dan mengembangkan program-program
kegiatan untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut.
Kerangka nilai pekerjaan sosial berfungsi sebagai filter didalam upaya
mengadopsi maupun mengembangkan aspek-aspek ilmu pengetahuan
yang tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku
didalam masyarakat dimana praktik pekerjaan sosial dilakukan.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 16


Nilai-nilai yang bersumber dari kerangka pengetahuan pekerjaan social
yang turut melengkapi kerangka nilai umum pekerjaan sosial, meliputi :
a. Nilai tentang konsepsi orang yang mencakup
1) Pekerja sosial percaya bahwa setiap orang mempunyai hak dan
kesempatan yang sama untuk menentukan dirinya sendiri (self
determination).
2) Setiap orang mempunyai kemampuan dan dorongan untuk berubah,
sehingga dapat lebih meningkatkan taraf hidupnya (self
actualization).
3) Setiap orang mempunyai tanggungjawab kepada dirinya dan juga
kepada orang lain didalam masyarakat (social responsibility).
4) Setiap orang memerlukan pengakuan dari orang lain, sehingga
pekerja sosial harus dapat menerima individu apa adanya.
(acceptance).
5) Setiap orang merupakan pribadi yang unik yang harus dibedakan
dengan orang lainnya (individualization).
6) Setiap orang perlu dijaga kerahasiaannya (confidentiality).
7) Setiap orang memiliki keterbatasan akan potensi dan
kemampuannya, sehingga pekerja sosial harus mempertahankan
sikap tidak menilai/tidak menghakimi terhadap kedudukan atau
tingkah laku individu (non judgemental).
b. Nilai tentang masyarakat yang perlu menyediakan hal-hal yang
dibutuhkan oleh setiap orang, yang mencakup :
1) Masyarakat perlu memberikan kesempatan yang sama untuk
tumbuh dan berkembang bagi setiap orang agar mereka dapat
merealisasikan semua potensinya (equal opportunity).
2) Masyarakat perlu menyediakan sumber-sumber dan pelayanan-
pelayanan untuk membantu orang memenuhi kebutuhan mereka
dan menghadapi atau memecahkan permasalahan yang dialami.
3) Orang perlu diusahakan agar mempunyai kesempatan
berpartisipasi didalam masyarakat (participation).
c. Nilai yang berkaitan dengan interaksi antar orang, yang mencakup:
1) Pekerja sosial percaya bahwa orang yang mengalami masalah perlu
dibantu oleh orang lain agar dapat menolong dirinya sendiri (to help
people to help themselves).
2) Pekerja sosial percaya bahwa orang yang dibantu perlu dihargai dan
diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri (human
dignity and self determination).
3) Pekerja sosial percaya bahwa masyarakat perlu didorong agar
mempunyai tanggungjawab memenuhi kebutuhan setiap
anggota/warganya (social responsibility).
d. Nilai yang berkaitan dengan Kode Etik Pekerjaan Sosial, yang
mencakup :
1) Tanggung jawab etis pekerjaan sosial terhadap diri pribadinya

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 17


sebagai pekerja sosial.
2) Tanggung jawab etis pekerjaan sosial terhadap klien yang dilayani.
3) Tanggung jawab etis pekerjaan sosial terhadap sesama sejawat
pekerja sosial.
4) Tanggung jawab etis pekerjaan sosial terhadap lembaga/organisasi
yang mempekerjakannya.
5) Tanggung jawab etis pekerjaan sosial terhadap profesi pekerjaan
sosial.
6) Tanggung jawab etis pekerjaan sosial terhadap masyarakat.

Pengetahuan, keterampilan dan nilai yang harus dimiliki oleh SDM


penyelenggara kesejahteraan sosial pada dasarnya sama namun yang
membedakan diantara ketiganya adalah kompetensinya, sehingga
komponen pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh masing-
masing adalah:
1. Pekerja Sosial
a. Asisten Pekerja Sosial
1) Pengetahuan
a) Pengetahuan dasar tentang perilaku manusia dan
lingkungan sosial
b) Pemahaman tentang bidang-bidang masalah sosial yang umum.
c) Pengetahuan dasar tentang langkah-langkah intervensi
pekerjaan sosial.
d) Memiliki pengetahuan dasar tentang komunikasi antar manusia.
e) Memiliki pengetahuan teknik pengumpulan data dalam rangka
intervensi.
f) Memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar administrasi
pelayanan sosial.
2) Keterampilan
a) Mampu membangun relasi sosial dalam pelayanan.
b) Mampu mengidentifikasi masalah sosial yang dihadapi klien
c) Mampu melakukan pengumpulan data dalam rangka intervensi.
d) Mampu melakukan pencatatan dan pelaporan.
b. Pekerja Sosial Generalis
1) Pengetahuan
a) Pengetahuan dasar tentang perilaku manusia, sistem sosial, dan
sistem ekologi.
b) Pemahaman tentang bidang-bidang masalah sosial, pengaruh
dan dampaknya pada tingkat individu, keluarga, kelompok,
organisasi, masyarakat dan negara serta sumber-sumber dan
metode yang sesuai untuk menangani masalah tersebut.
c) Pengetahuan tentang teori dasar dan metode intervensi
pekerjaan sosial, baik mikro, meso maupun makro.
d) Pengetahuan dasar penelitian sosial.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 18


2) Keterampilan
a) Keterampilan membangun relasi yang positif dan sesuai dalam
situasi yang beragam.
b) Keterampilan mengidentifikasi disfungsi sosial pada tingkat
individu, keluarga, kelompok, organisasi, masyarakat dan
negara.
c) Keterampilan melakukan asesmen secara komperhensif dan
perencanaan intervensi.
d) Keterampilan mengidentifikasi sumber-sumber daya yang
relevan dengan kebutuhan klien.
e) Keterampilan mengaplikasikan metode intervensi pada tingkat
individu dan keluarga.
f) Keterampilan membangun hubungan profesional dalam
pengembangan program lembaga.
g) Keterampilan mengaplikasikan metode pengorganisasian dan
perencanaan masyarakat.
h) Keterampilan memprakarsai pengembangan program-program
kelompok masyarakat sesuai standar yang berlaku.
i) Keterampilan melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan yang
berlaku.
j) Keterampilan menerapkan teknik-teknik dasar penelitian sosial.

c. Pekerja Sosial Spesialis


1) Pengetahuan
a) Pengetahuan tentang komunikasi inter dan antar personal dan
pengembangan relasi sesuai dengan bidang praktik yang
menjadi spesialisasi.
b) Pengetahuan yang luas mengenai bidang pelayanan tertentu
yang menjadi spesialisasinya.
c) Pengetahuan tentang teori-teori yang mendasari bidang
spesialisasinya.
d) Pengetahuan tentang berbagai teknik asesmen.
e) Pengetahuan tentang berbagai metode dan teknik intervensi
sesuai dengan spesialisasinya.
f) Pengetahuan tentang teori dan teknik supervisi sesuai bidang
spesialisasinya.
g) Pengetahuan mengenai administrasi program-program sosial
sesuai spesialisasinya.
h) Pengetahuan tentang analisis, perumusan dan evaluasi
kebijakan sesuai bidang spesialisasinya.
i) Pengetahuan tentang teknik dan metode penelitian untuk
mengembangkan model dan kualitas pelayanan.
2) Keterampilan
a) Keterampilan melakukan komunikasi inter dan antar personal
dan pengembangan relasi sesuai dengan bidang praktik yang

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 19


menjadi spesialisasi.
b) Keterampilan mengaplikasikan teori-teori ke dalam praktik yang
sesuai dengan bidang spesialisasinya.
c) Keterampilan mempraktikkan berbagai teknik asesmen.
d) Keterampilan mempraktikan berbagai metode dan teknik
intervensi sesuai dengan spesialisasinya.
e) Keterampilan mempraktikan teori dan teknik supervisi sesuai
bidang spesialisasinya.
f) Keterampilan menjalankan administrasi program-program sosial
sesuai spesialisasinya.
g) Keterampilan melakukan analisis, perumusan dan evaluasi
kebijakan sesuai bidang spesialisasinya.
h) Keterampilan menerapkan teknik dan metode penelitian untuk
mengembangkan model dan kualitas pelayanan.
i) Keterampilan mengembangkan program pelayanan sosial di
dalam setting yang lebih luas.
j) Keterampilan menampilkan peran profesinya dalam program
antar disiplin.

2. Tenaga Kesejahteraan Sosial


a. Fungsi Administrasi
Pendamping sosial melakukan pekerjaan yang terkait dengan
pengelolaan administrasi selama proses pendampingan
Tugas yang harus dilakukan, antara lain:
1) Perencanaan, yaitu melaksanakan tugas penyusunan rencana
kegiatan
2) Pencatatan dan pendataan, yaitu pencatatan dan pendataan
untuk
3) mengidentifikasi masalah, kebutuhan, potensi, dan sumber
berikut kondisi obyektif yang dialaminya.
4) Monitoring dan evaluasi, yaitu pemantauan terhadap berbagai
kegiatan yang dilaksanakan oleh penerima manfaat serta
penilaian keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan
pendampingan
5) Pelaporan dan dokumentasi, yaitu menyusun laporan tentang
berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam proses pendampingan
dan menyampaikannya pada pihak yang terkait serta
mengarsipkannya sebagai dokumentasi kegiatan.
b. Fungsi operasional
Pendamping sosial melaksanakan berbagai kegiatan, yang berkaitan
dengan tugas-tugas pokok pendampingan, baik dalam bentuk
dukungan, konsultasi, saran, maupun fasilitasi.
Tugas yang harus dilakukan, antara lain:
1) Penyuluhan sosial, yaitu penyampaian informasi sebagai upaya
2) bimbingan dan motivasi kepada masyarakat dan lingkungannya.
3) Peningkatan kapasitas, yaitu pemberian kemampuan
berorganisasi

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 20


4) Fasilitasi, yaitu peningkatan akses pemanfaatan fasilitas umum
dan pelayanan sosial dasar yang sesuai dengan kebutuhan
penerima manfaat.
5) Advokasi, yaitu memperjuangkan kepentingan hak-hak keluarga
fakir miskin terhadap pemenuhan kebutuhan dasar.
c. Fungsi koordinasi dan kerjasama
Pendamping sosial menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
(networking) dalam rangka pemanfaatan dan pendayagunaan sistem
sumber kelembagaan yang berada di luar lingkungan masyarakat.
Tugas yang harus dilakukan, antara lain:
1) Tugas kemitraan, yaitu melaksanakan kerjasama dengan pihak-
pihak tertentu (networking) dalam rangka dalam mengembangkan
potensi dan sumber
2) Tugas aksesibilitas, yaitu menyampaikan informasi atau peluang
guna menjangkau fasilitas umum dan pelayanan sosial dasar yang
berada di luar lingkungan mereka.
3) Tugas rujukan, yaitu mengkaitkan dengan sistem sumber yang
lebih luas di luar lingkungan tempat tinggalnya
d. Keterampilan Pendamping Sosial
1) Keterampilan menjalin relasi (engagement skill)
2) Keterampilan dalam melakukan penilaian (assessment)
3) Keterampilan melakukan riset atau investigasi
4) Keterampilan melakukan dinamika kelompok
5) Keterampilan bernegosiasi
6) Keterampilan berkomunikasi
7) Keterampilan melakukan konsultasi
8) Keterampilan manajemen, termasuk manajemen terhadap waktu
dan dana
9) Keterampilan mencari sumber, termasuk pembuatan proposal
10) Keterampilan dalam pencatatan dan pelaporan
3. Penyuluh Sosial
a. Pengetahuan
b. Keterampilan
c. Nilai
4. Relawan Sosial
a. Tugas Relawan Sosial
1) Mengambil inisiatif dalam penanganan masalah sosial
2) Membantu mendorong, menggerakkan, dan mengembangkan
kegiatan penyelenggaraan kesejahteraaan sosial
3) Mendampingi warga masyarakat yang membutuhkan layanan
sosial, Relawan sebagai pendamping sosial melakukan
pendampingan sejak awal mulai dari pendataan hingga akhir
pelaksanaan.
4) Mendampingi program kesejahteraan sosial, bertanggung jawab
untuk mendampingi penyelenggaraan kesejahteraan sosial
disekitarnya agar berjalan sebagaimana mestinya.
5) Berperan aktif dalam program nasional, relawan sebagai sumber
informasi dilingkungannya dan sekaligus menginformasikan
program nasional kepada masyarakat.
6) Relawan Sosial sebagai mitra pemerintah/institusi dalam
penyelenggaraan kesejahteraan Sosial

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 21


b. Fungsi
1) Inisiator, yaitu mengambil inisiatif dan inovasi dalam menangani
masalah Kesejahteraan Sosial.
2) Motivator, yaitu melakukan sosialisasi, memberikan informasi, dan
memotivasi masyarakat.
3) Dinamisator, yaitu menggerakkan masyarakat dalam menghadapi
dan mengatasi masalah Kesejahteraan Sosial.
4) Administrator, yaitu melakukan pencatatan dan pelaporan.

c. Pengetahuan
1) Melakukan pendataan tentang kebutuhan, masalah dan sumber
yang dapat didayagunakan untuk Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial;
2) Mengusulkan rencana program Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat;
3) Meningkatkan dan menggunakan secara lebih efektif kemampuan
4) masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan
pemecahan masalah;
5) Menghubungkan antara penyandang masalah kesejahteraan sosial
dengan sumber-sumber kesejahteraan sosial;
6) Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber kesejahteraan
sosial yang tersedia dan prosedur yang diperlukan untuk
memperoleh manfaat dari sumber tersebut;
7) Memberikan sumbangan bagi perubahan dan perbaikan
masyarakat.
d. Kegiatan
1) Melakukan pendataan tentang kebutuhan, masalah dan sumber
yang dapat didayagunakan untuk Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial;
2) Mengusulkan rencana program Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat;
3) Meningkatkan dan menggunakan secara lebih efektif kemampuan
4) masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan
pemecahan masalah;
5) Menghubungkan antara penyandang masalah kesejahteraan sosial
dengan sumber-sumber kesejahteraan sosial;
6) Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber kesejahteraan
sosial yang tersedia dan prosedur yang diperlukan untuk
memperoleh manfaat dari sumber tersebut;
7) Memberikan sumbangan bagi perubahan dan perbaikan
masyarakat.

B. Standar Kompetensi
Dengan memperhatikan komponen kompetensi asisten pekerja sosial,
pekerja sosial generalis, dan pekerja sosial spesialis, maka standar
kompetensi untuk masing-masing jenjang adalah sebagai berikut:
1. Asisten Pekerja Sosial
Kompetensi asisten pekerja sosial meliputi:
a. Mampu mengadakan kontak dengan klien dan lingkungan sosialnya

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 22


sesuai standar pelayanan.
b. Mampu melakukan seleksi dan menetapkan klien sesuai standar
pelayanan dibawah penugasan pekerja social.
c. Mampu melakukan identifikasi masalah dan kebutuhan klien sesuai
standar pelayanan dibawah penugasan pekerja social.
d. Mampu melakukan pencatatan dan membuat laporan hasil
pengumpulan data baik melalui wawancara maupun observasi sesuai
standar lembaga, dengan penugasan pekerja social.
e. Mampu melakukan intervensi untuk penanganan kasus-kasus umum
dan sederhana atau penanganan kasus dari aspek-aspek tertentu yang
terbatas sesuai penugasan pekerja social.
f. Mampu membuat laporan studi kasus dan mengambil bagian dalam
pelaksanaan konferensi kasus dibawah penugasan pekerja social.

2. Pekerja Sosial Generalis


Kompetensi Pekerja Sosial Generalis terdiri dari :
a. Mampu melaksanakan perannya sebagai pekerja sosial generalis
berdasarkan etika, standar profesi serta prosedur yang akuntabel
dalam praktik professional.
b. Mampu mengaplikasikan teori perilaku manusia dan lingkungan sosial,
prinsip-prinsip HAM dan keadilan dalam intervensi pekerjaan social.
c. Mampu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan tentang
intervensi sosial pada tingkat individu, keluarga, kelompok, organisasi
dan masyarakat dan Negara.
d. Memiliki pengetahuan tentang sumber-sumber pelayanan yang
dibutuhkan dan mengakses sumber-sumber tersebut.
e. Mampu merespon kebutuhan klien dan menjamin keterjangkauan
klien terhadap pelayanan.
f. Membangun relasi professional dengan klien dan lingkungan sosialnya.
g. Melakukan pengkajian dan penilaian kebutuhan, potensi dan sumber
(assessment) di bawah supervise.
h. Merencanakan perubahan sosial (plan of intervention) di bawah
supervisi.
i. Melakukan upaya perubahan, pemecahan masalah, pemberdayaan
dan pelayanan sosial (intervention) di bawah supervise.
j. Mengevaluasi proses dan hasil intervensi/pelayanan social.
k. Mengevaluasi dan merumuskan perencanaan program dan
mengevaluasi kebijakan di bawah supervise.
l. Mengembangkan kapasitas diri dan kemampuan profesionalitas
melalui pendidikan berkelanjutan.
m. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan asisten
pekerja sosial dan melakukan konsultasi professional kepada
supervisor.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 23


3. Pekerja Sosial Spesialis
Kompetensi Pekerja Sosial Spesialis terdiri dari:
a. Mampu melaksanakan perannya sebagai pekerja sosial spesialis
berdasarkan etika, standar profesi serta prosedur yang akuntabel
dalam praktik profesional.
b. Mampu mengaplikasikan dan mengembangkan teori-teori pekerjaan
sosial yang diperlukan dalam intervensi pekerjaan social.
c. Melakukan penelitian guna pengembangan model-model pelayanan
sosial yang dapat diaplikasikan.
d. Membangun dan menjalin kemitraan untuk menggali
dan mengembangkan sumber-sumber pelayanan yang dibutuhkan.
e. Membangun relasi professional dengan klien dan
lingkungan sosialnya.
f. Melakukan pengkajian dan penilaian kebutuhan, potensi dan sumber
(assessment).
g. Merencanakan intervensi social.
h. Melaksanakan upaya perubahan, pemecahan masalah,
pemberdayaan dan intervensi/pelayanan social.
i. Mengevaluasi proses dan hasil pelayanan sosial (yang dilakukan
sendiri dan orang lain).
j. Merumuskan perencanaan dan evaluasi program dalam rangka
perumusan kebijakan.
k. Mengembangkan kapasitas diri dan kemampuan profesionalitas
melalui pendidikan berkelanjutan.
l. Melakukan supervisi serta pengembangan sistem dan manajemen
kelembagaan.

C. Uji Kompetensi

1. Bentuk Uji Kompetensi


a. Portofolio
Portofolio merupakan informasi yang berkaitan rekam jejak sebagai
SDM penyelenggara kesejahteraan sosial yang dituangkan melalui:
1) Daftar Riwayat Hidup
Daftar Riwayat Hidup adalah data dan informasi pendidikan,
pekerjaan, pengalaman praktik, Diklat, konferensi/seminar/
workshop, publikasi karya tulis, dan pengalaman berorganisasi
dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
2) Deskripsi Diri
Deskripsi diri adalah gambaran pengalaman praktik dalam
penerapan pengetahuan, nilai, dan keterampilan dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 24


3) Laporan Praktik
Laporan praktik adalah bentuk penyampaian data dan informasi
yang menggambarkan pengalaman praktik dalam penerapan
pengetahuan, keterampilan dan nilai pekerjaan sosial.
4) Penilaian Persepsional
Penilaian Persepsional adalah penilaian mengenai Kompetensi
Pelayanan, Kompetensi Profesional, Kompetensi Personal, dan
Kompetensi Sosial yang dilakukan oleh:
a) Pekerja sosial yang bersangkutan
b) Atasan langsung
c) Rekan sejawat
d) Klien/Penerima Layanan
b. Uji Kognitif
Uji Kognitif adalah ujian yang dilakukan secara tertulis untuk
mengukur tingkat kompetensi.
c. Uji Praktik/Wawancara
Ujian praktik/wawancara adalah ujian yang ditujukan untuk
mengukur kompetensi praktik pekerjaan sosial melalui studi kasus

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 25


Tabel 1.1
Bentuk Uji Kompetensi

NO SDM Jenjang Jalur Jenis Uji Kompetensi Pendidikan Dalam Jaringan Luar Keterangan
Jaringan
1 Pekerja Sosial Asisten Sertifikasi 1. Portofolio: Minimal SMK Pendaftaran Uji Praktik
Langsung (SL) a. Daftar Riwayat Pekerjaan Sosial
Hidup
b. Deskripsi Diri
c. Persepsional
2. Uji Praktik
Penilaian 1. Portofolio: Minimal SMK Pendaftaran Uji Praktik
Langsung (PL) a. Daftar Riwayat Pekerjaan Sosial Uji Kognitif
Hidup
b. Deskripsi Diri
2. Uji Kognitif
3. Uji Praktik
Pendidikan 1. Portofolio: Minimal SMK Pendaftaran Uji Praktik Lap. Praktik.
a. Daftar Riwayat Pekerjaan Sosial Uji Kognitif
Hidup
b. Deskripsi Diri
2. Uji Kognitif
3. Uji Praktik
Generalis Sertifikasi 1. Portofolio: Minimal D.IV Pendaftaran Uji Praktik
(Basic) Langsung (SL) a. Daftar Riwayat Pekerjaan Sosial/
Hidup S1 Kesejahteraan
b. Deskripsi Diri Sosial
c. Persepsional
2. Uji Praktik
Penilaian 1. Portofolio: Minimal D.IV Pendaftaran Uji Praktik
Langsung (PL) c. Daftar Riwayat Pekerjaan Sosial/ Uji Kognitif
Hidup S1 Kesejahteraan
d. Deskripsi Diri Sosial
2. Uji Kognitif

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 26


3. Uji Praktik
Pendidikan 1. Portofolio: Sedang Pendaftaran Uji Praktik Minimal
a. Daftar Riwayat menempuh D.IV Uji Kognitif Praktik 1344
Hidup Pekerjaan Sosial/ Jam Praktik
b. Lap. Praktik S1 Kesejahteraan
2. Uji Kognitif Sosial
3. Uji Praktik
Spesialis Sertifikasi 1. Portofolio: Minimal S.2 Pendaftaran Uji Praktik
Langsung (SL) a. Daftar Riwayat Pekerjaan Sosial/
Hidup SP.1 Pekerjaan
b. Deskripsi Diri Sosial
c. Persepsional
2. Uji Praktik/Wawancara
Penilaian 1. Portofolio: Minimal S.2 Pendaftaran Uji Praktik
Langsung (PL) a. Daftar Riwayat Pekerjaan Sosial/ Uji Kognitif
Hidup SP.1 Pekerjaan
b. Deskripsi Diri Sosial
2. Uji Kognitif
3. Uji Praktik
Pendidikan 1. Portofolio: Sedang Pendaftaran Uji Praktik
a. Daftar Riwayat menempuh S.2 Uji Kognitif
Hidup Pekerjaan Sosial/
b. Deskripsi Diri SP.1 Pekerjaan
2. Uji Kognitif Sosial
3. Uji Praktik
2 Tenaga Asisten Sertifikasi 1. Portofolio: Minimal Pendaftaran Wawancara
Kesejahteraan Tenaga Langsung (SL) a. Daftar Riwayat SMA/MAN/SMK
Sosial Kesejahtera Hidup semua jurusan
an Sosial b. Deskripsi Diri
c. Persepsional
2. Wawancara
Penilaian 1. Portofolio: Minimal Pendaftaran Wawancara
Langsung (PL) a. Daftar Riwayat SMA/MAN/SMK Uji Kognitif
Hidup semua jurusan

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 27


b. Deskripsi Diri
2. Uji Kognitif
3. Wawancara
Tenaga Sertifikasi 1. Portofolio: Minimal Pendaftaran Wawancara
Kesejahtera Langsung (SL) a. Daftar Riwayat SMA/MAN/SMK
an Sosial Hidup semua jurusan
b. Deskripsi Diri
c. Persepsional
2. Wawancara
Penilaian 1. Portofolio: Minimal Pendaftaran Wawancara
Langsung (PL) a. Daftar Riwayat SMA/MAN/SMK Uji Kognitif
Hidup semua jurusan
b. Deskripsi Diri
2. Uji Kognitif
3. Wawancara
3. Penyuluh Penyuluh Sertifikasi 1. Portofolio: S.1 Pendaftaran Praktik
Sosial Sosial Langsung (SL) a. Daftar Riwayat Rumpun Ilmu
Hidup Sosial
b. Deskripsi Diri
c. Persepsional
2. Praktik
Penilaian 1. Portofolio: S.1 Pendaftaran Praktik
Langsung (PL) a. Daftar Riwayat Rumpun Ilmu Uji Kognitif
Hidup Sosial
b. Deskripsi Diri
2. Uji Kognitif
3. Praktik
4 Relawan - - 1. Portofolio: Tidak Pendaftaran Wawancara
Sosial Daftar Riwayat Hidup dipersyaratkan Uji Kognitif
2. Uji Kognitif

Catatan: Kategorisasi TKS/Pendamping Sosial memperhatikan bidang praktik

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 28


2. Bidang Praktik Pekerjaan Sosial
Bidang praktik pekerjaan sosial yang menjadi sasaran intervensi Pekerja
Sosial disesuaikan dengan jenis kualifikasi dan kompetensi pekerjaan
sosial sebagai berikut :
a. Pekerjaan Sosial dengan penyalahgunaan NAPZA
b. Pekerjaan Sosial dengan HIV/AIDS
c. Pekerjaan Sosial dengan Lanjut Usia
d. Pekerjaan Sosial dengan Kesejahteraan Anak
e. Pekerjaan Sosial dengan Kesejahteraan Keluarga
f. Pekerjaan Sosial di lembaga koreksional.
g. Pekerjaan Sosial di rumah sakit
h. Pekerjaan Sosial di industry.
i. Pekerjaan Sosial dengan pendidikan pekerjaan sosial.
j. Pekerjaan Sosial dengan kecacatan.
k. Perencanaan sosial dan lingkungan.
l. Kependudukan dan keluarga berencana.
m. Komunitas adat terpencil.
n. Pekerjaan Sosial dengan kebencanaan.
o. Komunitas adat terpencil.
p. Perumahan tidak layak huni.
q. Pekerjaan Sosial dengan keterbelakangan dan kesehatan mental.
r. Pekerja-pekerja musiman.
s. Pekerja migran
t. Pelayanan relokasi (penempatan kembali dan migrasi).
u. Bantuan kepada masyarakat miskin.
v. Pekerjaan Sosial di masyarakat pedesaan.
w. Pekerjaan Sosial di masyarakat perkotaan.
x. Pekerjaan Sosial di sekolah.
y. Penelitian dalam pekerjaan sosial.
z. Kelompok bantu diri (self help group)
aa. Pusat-pusat kegiatan masyarakat.
ab. Kebijakan sosial.
ac. Pelayanan bagi para veteran.
ad. Pekerjaan Sosial dengan kelompok khusus.
ae. dll
3. Metode yang digunakan dalam praktik pekerjaan social
a. Praktik Pekerjaan Sosial dengan individu dan keluarga (case work).
b. Praktik Pekerjaan Sosial dengan kelompok (group work).
c. Praktik Pekerjaan Sosial dengan organisasi dan komunitas (community
organization dan community development).
d. Administrasi Pekerjaan Sosial
e. Penelitian Pekerjaan Sosial
f. Aksi Sosial

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 29


BAB V
ASESOR

Asesor kompetensi (Askom) adalah personel yang telah memiliki lisensi atau
sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sehingga berwenang
melakukan asesmen terhadap para asesi.
Asesor adalah seseorang yang berwenang melaksanakan asesmen dalam
menilai dan memutuskan hasil Uji Kompetensi bahwa peserta uji telah
memenuhi bukti yang dipersyaratkan untuk dinyatakan kompeten atau
belum kompeten pada unit kompetensi yang dinilai, serta merekomendasikan
hasil tersebut kepada LSP Kemensos
Asesor adalah seseorang berdasarkan kompetensi yang dimilikinya diangkat
dan diberhentikan oleh Menteri Sosial serta mendapat penugasan dari
Lembaga Sertifikasi untuk melakukan penilaian terhadap kualifikasi dan
kompetensi Pekerja Sosial dan TKS.

A. Ketentuan Asesor
Syarat untuk menjadi asesor untuk lembaga sertifikasi SDM
Penyelenggara Kesejahteraan Sosial adalah :
1. Memiliki latar belakang pendidikan minimal DIV/S1 pekerjaan
sosial/ kesejahteraan sosial dan telah melakukan praktik pekerjaan
sosial selama lima tahun berturut-turut.
2. Pekerja sosial yang memiliki sertifikat kompetensi pekerja sosial
generalis yang masih berlaku.
3. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai SDM
Penyelenggara Kesejahteraan Sosial sesuai dengan kualifikasinya.
4. Mengusulkan diri menjadi asesor
5. Bersedia melaksanakan tugas sebagai asesor yang ditugaskan oleh
Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Kementerian Sosial
6. Telah mengikuti bimbingan teknis sebagai asesor
7. Mampu melaksanakan tugas secara jujur, objektif dan bertanggung
jawab.
8. Bersedia menandatangani pakta integritas.

B. Rekruitmen Asesor
Langkah-langkah rekruitmen asesor dilakukan oleh LSP Kemensos
sebagai berikut:
1. Lulus seleksi administrasi calon asesor, meliputi kelengkapan
administrasi (Ijazah, Sertifikat Kompetensi Pekerjaan Sosial, Daftar
Riwayat Hidup, membuat surat pernyataan kesediaan sebagai asesor)
2. Lulus Ujian Seleksi Asesor meliputi :
a. Asesmen terhadap calon asesor.
b. Kompetensi teknis yang dipersyaratkan calon asesor.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 30


3. Penetapan kelulusan asesor dilakukan berdasarkan keputusan
rapat pleno LSP Kemensos
4. Pengangkatan asesor ditetapkan melalui Keputusan Direktur LSP
Kemensos.
5. Asesor wajib mengikuti Bimbingan Teknis Asesor

C. Fungsi Asesor
Assesor memiliki fungsi:
1. Penelaahan
2. Pengujian
3. Penilaian
4. Pelaporan
5. Pengembangan

D. Tugas Asesor
Tugas Asesor adalah melaksanakan penilaian terhadap kualifikasi dan
kompetensi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial yang terdiri dari
1. Memeriksa kesesuaian bukti-bukti yang disertakan dengan informasi
yang disampaikan dalam instrumen yang dipersyaratkan.
2. Mereviu kelengkapan dan bukti-bukti yang dipersyaratkan dari setiap
instrumen portofolio.
3. Menguji asesi secara tertulis berdasarkan soal ujian
yang telah dipersiapkan oleh LSP Kemensos
4. Melakukan pengujian praktik berdasarkan komponen ujian praktik
yang telah ditetapkan.
5. Melakukan penilaian terhadap ujian tertulis dan ujian praktik
berdasarkan standard penilaian yang telah ditetapkan LSP Kemensos.
6. Menyampaikan dan melaporkan hasil penilaian kepada Direktur
LSP Kemensos.
7. Memberikan pertimbangan, masukan, dan perbaikan pengembangan
sistem sertifikasi.
8. Asesor yang melaksanakan tugas sebanyak 2 orang melakukan
penilaian kepada 1 orang asesi (perbandingan asesor dengan asesi)

E. Kewenangan Asesor
Asesor memiliki kewenangan
1. Memberikan penilaian berdasarkan hasil pengujian.
2. Memberikan pertimbangan hasil penilaian dalam penentuan
kelulusan

F. Bimbingan Teknis Asesor


Bimbingan teknis asesor adalah kegiatan yang dilakukan kepada asesor
oleh LSP Kemensos. Tujuan diselenggarakan bimbingan teknis asesor

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 31


untuk mempersiapkan dan memperkuat kompetensi dalam melaksanakan
tugas asesor.
Materi bimbingan teknis asesor terdiri dari:
1. Etika asesor
2. Mekanisme dan tata kerja uji kompetensi
3. Kualifikasi dan standar kompetensi
4. Penjelasan mengenai instrumen penilaian
5. Sistem dan tata cara penilaian
6. Tugas dan wewenang asesor

Bimbingan teknis dilakukan oleh Tim Bimbingan Teknis yang dibentuk


oleh LSP Kemensos, terdiri atas unsur Asesor dan LSP Kemensos.

G. Etika Asesor
1. Asesor harus bebas dari hubungan kerja dengan calon asesi maupun
institusi tempat bekerja calon asesi yang dapat menimbulkan conflict
of interest.
2. Asesor harus objektif tanpa memandang reputasi diri selama proses
penilaian.
3. Asesor harus menjaga kerahasiaan setiap informasi/dokumen
maupun hasil penilaian.
4. Asesor harus melaksanakan tugas secara jujur, cerdas, cermat dan
dapat dipercaya.
5. Asesor harus memiliki kredibilitas dan integritas terhadap tugas dan
tanggung jawab.
6. Asesor dilarang mengambil keuntungan pribadi/keluarga/kelompok
dari kegiatan penilaian dalam bentuk apapun.
7. Asesor dilarang melakukan perbuatan tercela (asusila).
8. Asesor dilarang membuat kebijakan dan keputusan dengan
mengatasnamakan LSP Kemensos diluar kewenangannya.
9. Asesor dilarang menerima pemberian hadiah dalam bentuk apapun
dari pihak yang dinilai.
10. Asesor dilarang mengubah atau memperbaiki data dan informasi,
termasuk hasil penilaian yang berkaitan dengan proses penilaian
(portofolio dan uji kompetensi) yang telah diserahkan pada LSP
Kemensos.
11. Asesor dilarang memilih peserta yang akan dinilai.
12. Asesor kompetensi sertifikasi tidak boleh merangkap sebagai asesor
akreditasi lembaga dalam lingkup Kementerian Sosial RI.

H. Pemberhentian
Pemberhentian Asesor dilakukan sebelum selesai masa tugasnya apabila :
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 32


3. Dipidana berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap
4. Tidak dapat melaksanakan tugas secara tetap, karena sakit maupun
alasan lain
5. Terbukti melanggar kode etik asesor

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 33


BAB VI
PENGENDALIAN

A. Pemantauan
1. Pengertian
Pemantauan adalah kegiatan untuk memastikan SDM Penyelenggara
Kesejahteraan Sosial melaksanakan fungsi dan tugas sesuai sertifikat
kompetensi.
2. Tujuan
a. Mengetahui kinerja SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial yang telah
diberi sertifikat kompetensi berdasarkan pengetahuan, keterampilan,
dan nilai.
b. Mengetahui pelaksanaan peran dan fungsi SDM Penyelenggara
Kesejahteraan Sosial yang telah diberi sertifikat kompetensi dalam
pekerjaannya.
3. Sasaran
SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial yang telah diberi sertifikat
kompetensi
4. Pelaksana
LSP Kemensos dan Sekretariat LSP Kemensos
5. Mekanisme
a. Pemantauan dilakukan oleh SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial
secara mandiri (self- monitoring) menggunakan instrumen yang telah
ditetapkan LSP Kemensos pada saat akan melakukan Resertifikasi.
b. Pemantauan dilakukan oleh LSP Kemensos melalui pengaduan-
pengaduan masyarakat mengenai pelayanan dan tingkah laku SDM
Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.
B. Evaluasi
1. Pengertian
Evaluasi adalah kegiatan penilaian terhadap pelaksanaan peran dan tugas
SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial dalam memberikan pelayanan
kesejahteraan sosial setelah mendapatkan sertifikat kompetensi.
2. Tujuan
a. Menilai kinerja SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial berdasarkan
kompetensinya.
b. Menentukan keberlanjutan sertifikat kompetensi yang telah diberikan
oleh LSP Kemensos kepada SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.
3. Sasaran
SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial yang telah disertifikasi

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 34


4. Mekanisme
Penilaian terhadap kompetensi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial yang
telah mendapatkan sertifikat kompetensi dilakukan berdasarkan hasil
pemantauan

C. Supervisi
1. Pengertian
Supervisi adalah suatu proses bimbingan kerja di antara pekerja sosial dan
supervisor untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan profesional demi
tercapainya kemampuan, kepercayaan, dan penguatan dukungan
pelaksanaan kegiatan.
2. Tujuan
a. Menjamin pekerja sosial mendapat kejelasan mengenai tugas-tugas dan
tanggung jawabnya
b. Mempertemukan pekerja sosial dengan tujuan lembaga
c. Menjamin kualitas pelayanan terhadap klien
d. Menciptakan suasana kerja dengan baik.
e. Membantu mengembangkan profesionalitas
f. Menurunkan stres di kalangan pekerja sosial.
g. Menjamin para pekerja sosial mendapatkan sumber yang dibutuhkan.
3. Sasaran
a. Supervisor
b. Pekerja Sosial
4. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan supervisi dilakukan secara berkala
b. Pelaksanaan suoervisi dilakukan secara insidentil (sewaktu-waktu)

D. Pelaporan
1. Pengertian
Pelaporan adalah kegiatan penyusunan hasil pemantauan dan evaluasi
terhadap SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial yang telah mendapatkan
sertifikat kompetensi.
2. Tujuan
Memberikan informasi mengenai hasil pemantauan dan evaluasi kinerja
SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial yang disampaikan kepada Direktur
LSP Kemensos sebagai pertanggungjawaban dan menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai sertifikasinya.
3. Sasaran
SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial yang telah disertifikasi
4. Pelaksanaan
Pelaporan dirumuskan berdasarkan materi dan informasi yang diperoleh
pada saat pemantauan dan evaluasi. Laporan tersebut digunakan dalam
pengambilan keputusan LSP Kemensos, serta menjadi dokumen LSP
Kemensos yang akan dapat dibutuhkan pada masa yang akan datang.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 35


LAMPIRAN

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 36


Lampiran 1

SURAT PERNYATAAN
TIDAK MERANGKAP SEBAGAI ASESOR AKREDITASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Jenis Kelamin :

Tempat Tgl. Lahir :

Pekerjaan :

Menyatakan sebenarnya bahwa saya sebagai asesor sertifikasi kompetensi


LSP Kemensos tidak merangkap sebagai asesor akreditasi.

Apabila dikemudian hari terbukti tidak sesuai dengan pernyataan saya,


maka saya bersedia diberhentikan sebagai asesor sertifikasi kompetensi
LSP Kemensos.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat


dipergunakan sebagaimana mestinya.

..................... 2020

Yang Menyatakan

Ttd
Materai
6000

............................

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 37


Lampiran 2

PAKTA INTEGRITAS ASESOR KOMPETENSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
No. Reg. :
Tempat & Tanggal Lahir :
Bidang Kompetensi Teknis :
Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa saya:


1. Berperan secara pro aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela;
2. Tidak meminta atau menerima pemberian secara langsung atau tidak langsung berupa suap,
hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
3. Bersikap transparan, jujur, objektif, dan akuntabel dalam melaksanakan tugas;
4. Bebas dari kepentingan apapun dalam melaksanakan tugas asesmen dengan tidak memihak,
tidak menghambat, dan tidak diskriminatif.
5. Akan menjaga kerahasiaan semua informasi yang diperoleh, melalui komitmen terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi tersebut tidak boleh diberikan
kepada pihak yang tidak berwenang tanpa persetujuan tertulis dari LSP Kemensos;
6. Akan menyampaikan informasi penyimpangan integritas di LSP Kemensos, serta turut
menjaga kerahasiaan saksi atas pelanggaran peraturan yang dilaporkan.

Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam Pakta Integritas di atas, saya
bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Peraturan BNSP dan
Panduan Mutu LSP Kemensos.

....................., ...............2020

Materai
Rp 6000

( )
No. Reg.

Sekretariat: Gedung Cawang Kencana Lt. 7 Jl. Mayjen Sutoyo Kav 22 Cawang Jakarta Timur Telp. & Fax (021) 80877341
Email : lsp.kemensos@gmail.com

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 38


Lampiran 3

INSTRUMEN PORTOFOLIO
SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL

DESKRIPSI DIRI

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL


BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2020

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 39


DESKRIPSI DIRI PEKERJA SOSIAL

PETUNJUK UMUM
 Deskripsi diri dibuat berdasarkan kepada praktik nyata yang anda sedang atau telah lakukan.
 Kasus/situasi/permasalahan yang disajikan merupakan kasus/situasi/permasalahan nyata dan bukaan
hasil rekaan.
 Kasus/situasi/permasalahan yang disajikan berbeda untuk setiap bagian.
 Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian.

A. PENERAPAN PENGETAHUAN DALAM PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL


1. Uraikan satu kasus/situasi/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi
sebagai pekerja sosial. Gambarkan kasus/situasi/permasalahan dengan memperhatikan aspek-
aspek: apa masalahnya, kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait
dengan permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah itu terjadi, serta bagaimana proses
penanganan yang anda lakukan dan kondisi penyelesaian masalah tersebut pada saat ini (5W +
1H).
Deskripsi Kasus 1:
.....

2. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan:


a. Penerapan teori/konsep-konsep/perspektif di bidang pekerjaan sosial terkait dengan masalah
yang ditangani pada kasus 1.

1) Sebutkan teori/konsep-konsep/perspektif yang relevan dengan permasalahan pada kasus


1 dan jelaskan isi dari teori/konsep-konsep/perspektif tersebut (minimal 150 kata)
[1] Deskripsi isi teori/konsep-konsep/perspektif:
......

2) Uraikan pertimbangan profesional anda dalam memilih/menentukan teori/konsep-


konsep/perspektif tersebut pada kasus 1 yang anda lakukan (minimal 150 kata)

[2] Deskripsi pertimbangan profesional:


........

3) Uraikan penerapan teori/konsep-konsep/perspektif dalam penanganan kasus 1 yang telah


anda lakukan (minimal 150 kata)

[3] Deskripsi penerapan teori/konsep-konsep/perspektif:


......

b. Implikasi penerapan pengetahuan (teori/pendekatan/perspektif) terhadap tampilan/capaian

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 40


praktik anda sebagai pekerja sosial dalam penanganan kasus 1

1) Uraikan implikasi penerapan pengetahuan dalam praktik pekerjaan sosial yang telah anda
lakukan terhadap capaian anda sebagaimana dalam penanganan kasus 1 (minimal 150
kata)

[4] Deskripsi implikasi penerapan pengetahuan:


........

2) Uraikan implikasi praktik pekerjaan sosial dalam penanganan kasus 1 jika intervensi
dilakukan tanpa penerapan pengetahuan, selanjutnya bandingkan dengan praktik yang
telah anda lakukan sehingga hasil intervensi yang anda lakukan nampak lebih baik
(minimal 150 kata)

[5] Deskripsi implikasi praktik dengan menerapkan pengetahuan lebih baik


dibandingkan dengan tanpa menerapkan pengetahuan:
........

B. PENERAPAN KETERAMPILAN DALAM PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL


1. Uraikan satu kasus/situasi/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi
sebagai pekerja sosial. Gambarkan kasus/situasi/permasalahan ketidakberfungsian sosial dengan
memperhatikan aspek-aspek: apa masalahnya, kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-
pihak yang terkait dengan permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah itu terjadi, serta
bagaimana proses penanganan yang anda lakukan dan kondisi penyelesaian masalah tersebut
pada saat ini (5W + 1H).

Deskripsi Kasus 2:
........

2. Berdasarkan kasus 2, jelaskan:


a. Sebutkan metode/model-pendekatan/strategi yang anda gunakan dalam penanganan
kasus/situasi/permasalahan serta jelaskan penerapannya sebagaimana yang anda lakukan
pada penanganan kasus 2 (minimal 150 kata)

[6] Deskripsi metode/model-pendekatan/strategi:


........

b. Penerapan metode/model pendekatan/strategi/teknik dalam praktik pekerjaan sosial yang


telah anda lakukan pada proses awal penanganan kasus/situasi/permasalahan dan
dampaknya terhadap proses praktik selanjutnya.

1) Uraikan teknik yang anda gunakan pada proses awal penanganan


kasus/situasi/permasalahan serta jelaskan penerapannya sebagaimana yang anda lakukan
pada penanganan kasus 2 (minimal 150 kata)

[7] Deskripsi penerapan teknik pada proses awal:


........
Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 41
2) Uraikan dampak penerapan teknik tersebut pada proses/tahap awal terhadap proses
selanjutnya (minimal 150 kata)
[8] Deskripsi dampak penerapan teknik pada proses awal:
........

c. Penerapan teknik asesmen dalam mengidentifikasi ketidakberfungsian sosial beserta sumber


dan potensi yang digunakan dalam mengatasi ketidakberfungsian sosial tersebut.

1) Jelaskan teknik yang anda gunakan dalam mengidentifikasi ketidakberfungsian sosial serta
bagaimana penerapan teknik tersebut sebagaimana yang anda lakukan pada kasus 2
(minimal 150 kata)

[9] Deskripsi penerapan teknik identifikasi ketidakberfungsian sosial:


........

2) Jelaskan teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi potensi dan sumber
sebagaimana yang anda lakukan pada kasus 2 (minimal 150 kata)
[10] Deskripsi penerapan teknik identifikasi potensi dan sumber:
........

d. Penerapan teknik perencanaan dan pelaksanaan intervensi yang pernah anda lakukan dalam
praktik pekerjaan sosial.

1) Jelaskan teknik yang anda gunakan pada proses penyusunan rencana intervensi dalam
upaya penanganan kasus/situasi/permasalahan sebagaimana yang anda lakukan pada
kasus 2 (minimal 150 kata)

[11] Deskripsi penerapan teknik perencanaan intervensi:


........

2) Jelaskan pelaksanaan intervensi untuk mengimplementasikan rencana intervensi yang


telah disusun dalam penanganan kasus/situasi/permasalahan sebagaimana yang anda
lakukan pada kasus 2 (minimal 150 kata)

[12] Deskripsi pelaksanaan intervensi:


........

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 42


C. PENERAPAN NILAI DALAM PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL

1. Uraikan kasus/situasi/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai
pekerja sosial. Gambarkan kasus/situasi/permasalahan yang akan terkait dengan nilai-nilai dalam
praktik dengan memperhatikan aspek-aspek: apa masalahnya, kapan dan dimana masalah itu
terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah
itu terjadi, serta bagaimana proses penanganan yang anda lakukan dan kondisi penyelesaian
masalah tersebut pada saat ini (5W + 1H). Gambaran tentang pihak-pihak yang terlibat beserta
peran dan keterkaitannya dengan pekerja sosial harus lebih menonjol.

Deskripsi Kasus 3:
........

2. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan:

a. Penerapan prinsip pekerjaan sosial terkait dengan klien:


Uraikan bagaimana anda menerapkan prinsip pekerjaan sosial dalam bekerja dengan klien,
serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pekerjaan sosial yang dilakukan sebagaimana
yang anda gambarkan dalam Kasus 3 (minimal 150 kata)

[13] Deskripsi penerapan prinsip pekerjaan sosial bekerja dengan klien:


........

b. Penerapan prinsip pekerjaan sosial terkait dengan rekan sejawat:


Uraikan bagaimana anda menerapkan prinsip pekerjaan sosial dalam bekerja dengan rekan
sejawat, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pekerjaan sosial yang dilakukan
sebagaimana yang anda gambarkan dalam Kasus 3 (minimal 150 kata)

[14} Deskripsi penerapan prinsip pekerjaan sosial bekerja dengan rekan sejawat:
........

c. Penerapan prinsip pekerjaan sosial terkait dengan lembaga/masyarakat:


Uraikan bagaimana anda menerapkan prinsip pekerjaan sosial terhadap lembaga tempat
bekerja atau masyarakat umum, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pekerjaan
sosial yang dilakukan sebagaimana yang anda gambarkan dalam Kasus 3 (minimal 150 kata)

[15] Deskripsi penerapan prinsip pekerjaan sosial terkait lembaga atau masyarakat:
........

3. Penerapan tanggung jawab etik terhadap profesi pekerjaan sosial:


Uraikan bagaimana anda menerapkan tanggung jawab etik terhadap profesi pekerjaan sosial,
serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pekerjaan sosial yang di lakukan sebagaimana
yang anda gambarkan dalam Kasus 3 (minimal 150 kata)

[16] Deskripsi penerapan tanggung jawab etik terhadap profesi pekerjaan sosial:
........

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 43


PERNYATAAN PEKERJA SOSIAL
Saya pekerja sosial yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang saya deskripsikan
adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi apapun apabila pernyataan ini
dikemudian hari terbukti tidak benar

……………………………..,……………………….......

Pekerja Sosial yang diusulkan

Nama Jelas

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 44


Lampiran 4

REKOMENDASI
LEMBAGA TEMPAT KERJA/LEMBAGA PENDIDIKAN/ORGANISASI PROFESI

Yang bertandatangan di bawah ini

Nama :
NIP/No. Anggota :
Jabatan Dalam Lembaga :

Menyatakan bahwa

Nama :
Nomor Anggota :
Tempat/Tanggal Lahir :
Jabatan Dalam Lembaga :

Adalah ……………………………………………………………………………………………..

Direkomendasikan untuk mengikuti kegiatan Uji Kompetensi dalam rangka mendapatkan


Sertifikat Kompetensi ...............................................................*)

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

………………………., ……………………….….., 2020

Pimpinan Instansi/Lembaga/Organisasi

Nama Jelas

*) Isi sesuai posisi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 45


lampiran 5

Kurikulum vitae *)

INSTRUMEN UJI PORTOFOLIO


UJIAN SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL

KURIKULUM VITAE

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI


PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL
BADIKLIT PENSOS KEMENTERIAN SOSIAL
2020

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 46


A. Identitas Diri

Nama :
Tempat /tanggal lahir :
Jenis kelamin :

Pekerjaan :
Jabatan :
Alamat Kantor :
Telepon Kantor :

Alamat Rumah :
Telepon Rumah :
HP/Email :

B. Riwayat Pendidikan
Tahun Jurusan/Konsentrasi Program Studi Perguruan Tinggi
lulus

SMPS
S1/D4 Peksos/Kesos
S2/SP1
S3/SP2

C. Riwayat Pekerjaan di Bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial


Tahun Pekerjaan Jabatan Institusi

D. Riwayat Praktik di Bidang Pekekerjaan Sosial


Riwayat Praktik di Bidang Pekekerjaan Sosial (bukan Riwayat Pekerjaan)
Lama Praktik Bidang Intervensi Lokasi/Tempat Peran
(………………..jam) Praktik Makro/Mikro Praktik
(setting)

E. Pelatihan Profesional di Bidang Praktik Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial


Tahun Judul pelatihan Penyelenggaraan Peran Jangka
(Dalam/Luar waktu
negeri)

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 47


F. Seminar /Konferensi/Simposium di Bidang Pekerjaan Sosial/ Kesejahteraan
Sosial
Tahun Tema Penyelenggara Peran

G.Pengalaman dalam Organisasi Profesi Pekerjaan Sosial / di Bidang Penyelenggaran


Kesejahteraan Sosial
Tahun Nama organisasi Jabatan

H. Pengalaman Penelitian di Bidang Pekerjaan Sosial /Kesejahteraan Sosial


Tahun Judul penelitian Jabatan

I. Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pekerjaan Sosial /Kesejahteraan Sosial


Tahun Jenis Judul Publikasi/
(buku/ Karya Tulis non publikasi
modul/jurnal)

J. Konstribusi di Bidang Praktik Pekerjaan Sosial /Penyelenggaraan Kesejahteraan


Sosial
Tahun Konstribusi yang diberikan Penerima Manfaat

K.Penghargaan di Bidang Pekerjaan Sosial /Kesejahteraan Sosial


Tahun Jenis Pemberi Penghargaan

…………………………..,….………………..…………,2020
Ybs

Nama Jelas

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 48


lampiran 6

PANDUAN PENGISIAN DESKRIPSI DIRI


PEKERJA SOSIAL

DESKRIPSI KASUS (untuk Kasus 1, Kasus 2, Kasus 3)


Deskripsi kasus untuk setiap bagian disajikan secara lengkap sesuai dengan aspek-aspek yang diminta: apa
masalahnya, kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan, mengapa
dan bagaimana masalah itu terjadi, serta bagaimana proses penanganan yang anda lakukan dan kondisi
penyelesaian masalah tersebut pada saat ini (5W + 1H)

[1] Deskripsi isi teori/konsep-konsep/perspektif (150 kata)


Berisi teori/konsep-konsep/perspektif yang digunakan dalam intervensi. Sebutkan nama teori/konsep-
konsep/perspektif yang relevan untuk menjelaskan situasi/permasalahan maupun untuk menangani masalah.
Uraikan isi dari teori/konsep-konsep/perspektif tersebut dengan merujuk kepada suatu sumber. Hindari
penggunaan kutipan langsung terhadap sumber yang dirujuk.

[2] Deskripsi pertimbangan profesional (150 kata)


Berisi uraian tentang alasan anda memilih teori/konsep-konsep/perspektif seperti yang anda sebutkan pada
nomor [1]. Uraikan secara kontekstual dengan memperhatikan kegunaan teori/konsep-konsep/perspektif
tersebut untuk memahami situasi/permasalahan maupun untuk membuat upaya penanganan.

[3] Deskripsi penerapan teori/konsep-konsep/perspektif (150 kata)


Berisi uraian tentang gambaran penggunaan teori/konsep-konsep/perspektif yang anda sebutkan pada nomor
[1] dalam menangani permasalahan/situasi pada kasus 1. Uraian akan menggambarkan praktik anda dalam
menangani situasi/permasalahan pada kasus 1 dengan menggunakan teori/konsep-konsep/perspektif yang
disebutkan pada nomor [1]

[4] Deskripsi implikasi penerapan pengetahuan (150 kata)


Berisi uraian tentang dampak yang ditimbulkan dari penggunaan teori dalam praktik penanganan
masalah/situasi pada kasus 1. Tunjukkan bahwa penerapan teori/konsep-konsep/perspektif dalam praktik
yang anda lakukan telah mendukung keberhasilan anda dalam penangan masalah/situasi.

[5] Deskripsi implikasi praktik dengan menerapkan pengetahuan lebih baik dibandingkan dengan tanpa
menerapkan pengetahuan (150 kata}
Berisi uraian tentang kondisi yang akan dapat terjadi jika dalam penanganan masalah/situasi seperti yang
disampaikan pada kasus 1 tidak menggunakan teori/konsep-konsep/perspektif yang relevan. Selanjutnya
bandingkan dengan praktik yang anda lakukan sehingga anda dapat menunjukkan bahwa praktik yang anda
lakukan lebih baik.

[6] Deskripsi metode/model-pendekatan/strategi (150 kata)


Berisi penjelasan tentang metode/model-pendekatan/strategi yang digunakan dalam intervensi beserta
penerapannya. Sebutkan metode/model-pendekatan/strategi yang anda gunakan dalam melakukan pada

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 49


Kasus 2 dan jelaskan isi dari metode/model-pendekatan/strategi tersebut. Selanjutnya uraikan penerapan
metode/model-pendekatan/strategi dalam praktik pekerjaan sosial yang anda lakukan dalam penanganan
masalah pada Kasus 2.
[7] Deskripsi penerapan teknik pada proses awal (150 kata)
Berisi penjelasan teknik yang digunakan dalam proses awal beserta penerapannya. Sebutkan teknik yang anda
gunakan pada proses awal intervensi (intake process) serta jelaskan apa yang anda maksud dengan teknik
tersebut. Selanjutnya uraikan bagaimana anda menerapkan teknik tersebut pada proses awal beserta hasilnya.

[8] Deskripsi dampak penerapan teknik pada proses awal (150 kata)
Berisi dampak dari penggunaan teknik pada proses awal. Uraikan dampak dari penggunaan teknik dalam
proses awal intervensi yang anda lakukan terhadap proses selanjutnya, antara lain dampak terhadap
pelaksanaan kegiatan pada tahap selanjutnya, pelaksanaan peran pekerja sosial, pendayagunaan sumber-
sumber, keterlibatan berbagai pihak, dan lain-lain.

[9] Deskripsi penerapan teknik identifikasi ketidakberfungsian sosial (150 kata)


Berisi penjelasan dan penerapan teknik identifikasi ketidakberfungsian sosial beserta hasilnya. Sebutkan
teknik-teknik yang anda gunakan dalam mengidentifikasi ketidakberfungsian sosial serta jelaskan apa yang
anda maksud dengan teknik tersebut. Selanjutnya uraikan bagaimana anda menerapkan teknik tersebut
dalam mengidentifikasi ketidakberfungsian sosial serta sebutkan ketidakberfungsian sosial yang ditemukan.

[10] Deskripsi penerapan teknik identifikasi potensi dan sumber (150 kata)
Berisi penjelasan dan penerapan teknik identifikasi potensi dan sumber beserta hasilnya. Sebutkan teknik-
teknik yang anda gunakan dalam mengidentifikasi potensi dan sumber dan kekuatan lainnya serta jelaskan
apa yang anda maksud dengan teknik tersebut. Selanjutnya uraikan bagaimana anda menerapkan teknik
tersebut dalam mengidentifikasi potensi dan sumber serta serta sebutkan potesi, sumber, dan kekuatan
lainnya yang ditemukan.

[11] Deskripsi penerapan teknik perencanaan intervensi (150 kata)


Berisi penjelasan dan penerapan teknik perencanaan intervensi beserta hasilnya. Sebutkan teknik yang anda
gunakan pada saat melakukan perencanaan intervensi serta jelaskan apa yang anda maksud dengan teknik
tersebut. Selanjutnya uraikan bagaimana anda menerapkan teknik tersebut dalam membuat rencana
intervensi, serta sebutkan rumusan rencana intervensi yang dihasilkan.

[12] Deskripsi pelaksanaan intervensi (150 kata)


Berisi proses pelaksanaan intervensi untuk mengimplementasikan rencana intervensi yang sudah dibuat.
Uraikan bagaimana anda merealisasikan rencana intervensi tersebut dengan menggunakan metode/model-
pendekatan/strategi yang telah diuraikan pada nomor [6].

[13] Deskripsi penerapan prinsip pekerjaan sosial bekerja dengan klien (150 kata)
Berisi penerapan prinsip-prinsip pekerjaan sosial pada saat melakukan intervensi beserta implikasinya
terhadap praktik. Sebutkan prinsip-prinsip pekerjaan sosial bekerja dengan klien yang anda terapkan serta
jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip tersebut. Selanjutnya uraikan bagaimana anda
menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam praktik intervensi serta bagaimana implikasinya terhadap praktik
yang anda lakukan.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 50


[14] Deskripsi penerapan prinsip pekerjaan sosial bekerja dengan sejawat (150 kata)
Berisi penerapan prinsip-prinsip pekerjaan sosial dalam bekerja dengan sejawat pada saat melakukan
intervensi beserta implikasinya terhadap praktik. Sebutkan prinsip-prinsip pekerjaan sosial bekerja dengan
sejawat yang anda terapkan serta jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip tersebut. Selanjutnya
uraikan bagaimana anda menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam praktik intervensi serta bagaimana
implikasinya terhadap praktik yang anda lakukan.

[15] Deskripsi penerapan prinsip pekerjaan sosial bekerja terkait dengan lembaga atau masyarakat (150 kata)
Berisi penerapan prinsip-prinsip pekerjaan sosial pada saat melakukan intervensi beserta implikasinya
terhadap praktik. Sebutkan prinsip-prinsip pekerjaan sosial yang anda terapkan yang terkait dengan lembaga
atau masyarakat serta jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip tersebut. Selanjutnya uraikan
bagaimana anda menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam praktik intervensi serta bagaimana implikasinya
terhadap praktik yang anda lakukan.

[16] Deskripsi penerapan tanggung jawab etik terhadap profesi pekerjaan sosial (150 kata)
Berisi tentang penerapan tanggung jawab etik terhadap profesi pekerjaan sosial dan implikasinya terhadap
praktik. Jelaskan bentuk tanggung jawab etik anda sebagai pekerja sosial terhadap profesi pekerjaan sosial.
Selanjutnya uraikan bagaimana anda menerapkan tanggung jawab etik tersebut dalam praktik intervensi
serta bagaimana implikasinya terhadap praktik yang anda lakukan.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 51


lampiran 7
FORMULIR PENILAIAN DESKRIPSI DIRI SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL

NAMA PESERTA : NOMOR PESERTA : NAMA ASESOR :

SKOR *)
NO KOMPONEN PENILAIAN K**)
1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 2,25 2,50 2,75 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,25 4,50 4,75 5,00
A. Penerapan Pengetahuan dalam Praktik Pekerjaan Sosial (5 butir)
(1) isi teori/ konsep-konsep /perspektif
(2) pertimbangan profesional
(3) penerapan teori/konsep-konsep/perspektif.
(4) implikasi penerapan pengetahuan
(5) implikasi penerapan pengetahuan shg praktik lebih baik
JUMLAH SKOR A= RERATA A
B. Penerapan Keterampilan dalam Praktik Pekerjaan Sosial (7 butir)
(6) metode/model pendekatan/strategi
(7) penerapan teknik pada proses awal
(8) dampak penerapan teknik pada proses awal
(9) teknik asesmen masalah
(10) penerapan teknik identifikasi potensi dan sumber
(11) penerapan teknik perencanaan intervensi
(12) pelaksanaan intervensi
JUMLAH SKOR B= RERATA B:
C. Penerapan nilai-nilai pekerjaan sosial dalam praktik pekerjaan sosial (4 butir)
(13) Penerapan prinsip etik dalam bekerja dengan klien
(14) Penerima prinsip etik dalam bekerja dengan sejawat,
(15) Penerapan prinsip etik terhadap lembaga/masyarakat
(16) Penerapan tanggung jawab etik terhadap profesi Peksos
JUMLAH SKOR C= RERATA C:

Nilai Akhir = (Rerata A + Rerata B +Rerata C) : 3 =


*) Skor diisi dengan tanda ( √ ) pada nilai yang sesuai
**) Ditulis K apabila pada bagian item tersebut peserta tidak mengisi ……………………………….,…………………………………….2020
A S E S O R,
Catatan Asesor :
Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 52
Lampiran8

FORMULIR
PENILAIAN UJIAN PRAKTIK
SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL


BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2020

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 53


A. Penjelasan Umum Panduan Penilaian Kompetensi Praktik
1. Ujian kompetensi praktik pekerjaan sosial adalah proses melakukan penilaian terhadap kompetensi
pelayanan, kompetensi professional, kompetensi sosial dan kompetensi personal melalui simulasi
penerapan metode dan/atau teknik tertentu dalam praktik pekerjaan sosial.
2. Ujian praktik lebih menekankan aspek psikomotorik asesi/peserta dengan cara ‘mengamati’ dan ‘menilai’
ketepatan prosedur, tahapan, cara dan prinsip penerapan metode dan/atau teknik yang
dipraktikkan asesi/peserta.
3. Asesi/peserta diminta ‘melakukan’, ‘mengerjakan’ atau ‘menerapkan’ metode dan/atau tenknik
tertentu, bukan ‘menjelaskan’ atau ‘menerangkan’ bagaimana cara melakukannya.
4. Asesor dapat melakukan konfirmasi secara sangat terbatas untuk aspek tertentu yang dipandang
perlu.
5. Pilihan teknik yang dipraktikan oleh asesi/peserta dapat ditentukan oleh asesi/peserta dengan
persetujuan asesor berdasarkan hasil kajian terhadap penggunaan metode/teknik yang diuraikan
dalam deskripsi diri peserta/asesi.
6. Peserta/asesi dapat dibantu rekan sejawat sebagai partner dan menggunakan bahan/alat peraga
sebagai sarana pendukung simulasi praktik.

B. Kelengkapan
1. Deskripsi diri peserta;
2. Panduan penilaian ujian praktik dan lembar penilaian ujian praktik;
3. Bahan/alat peraga;
4. Alat tulis

C. Proses
1. Asesor memberikan penjelasan singkat kepada peserta/asesi tentang pelaksanaan ujian praktik yang
akan dilaksanakan.
2. Asesor meminta peserta/asesi untuk menentukan 2 (dua) teknik yang akan dipraktikan dalam waktu
10-15 menit untuk masing-masing teknik; yang terdiri dari: 1 (satu) teknik membangun relasi atau
teknik asesmen, dan 1 (satu) teknik intervensi.
3. Asesor meminta peserta/asesi untuk memberikan penjelasan singkat mengenai teknik-teknik yang
dipilih sebelum teknik tersebut dipraktikan.
4. Penjelasan peserta dapat dikonfirmasi secara terbatas oleh asesor dan menjadi bagian dari
penilaian “Kompetensi Profesional”
5. Asesor menginstruksikan peserta/asesi untuk mempersiapkan dan mensimulasikan teknik yang
akann dipraktikan.
6. Asesor melakukan pengamatan dan memberikan penilaian terhadap kompetensi praktik
peserta/asesi berdasarkan tahapan, cara dan prinsip dari penggunaan metode dan/atau teknik yang
dipraktikkan.
7. Waktu ujian praktik untuk setiap peserta/asesi selama 30 menit sampai 45 menit; termasuk waktu
untuk persiapan.
8. Setiap Asesor menilai kedua teknik yang dipraktikan peserta; jadi asesor memberikan 2 (dua) nilai
praktik untuk setiap peserta.
9. Asesor memberikan nilai antara 1–5 dengan interval 0,25; nilai terendah 1,00 dan nilai tertinggi 5,00.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 54


lampiran 9
LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIK
UJI KOMPETENSI PEKERJA SOSIAL

NAMA PESERTA : __________________________


NO. UJIAN : __________________________
NAMA ASESOR: : __________________________
*) lingkari nilai yang sesuai

ASPEK RERA SUMBER


NILAI *
PENILAIAN TA PENILAIAN
A. KOMPETENSI PELAYANAN
a. Kemampuan A. Ketepatan
membangun penerapan
1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 2,25 2,50 2,75 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,25 4,50 4,75 5,00
relasi atau tahapan
assessment proses dan
b. Kemampuan teknik yang
mempraktik-kan dilakukan
1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 2,25 2,50 2,75 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,25 4,50 4,75 5,00
Teknik
Intervensi
B. KOMPETENSI PROFESIONAL
1. Penguasaan B. Tampilan
pelaksanaan penguasaan
1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 2,25 2,50 2,75 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,25 4,50 4,75 5,00
Peran Peksos metode dan
yang relevan
Peran, serta
2. Penguasaan
konfirmasi
Metode dan
1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 2,25 2,50 2,75 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,25 4,50 4,75 5,00 terbatas
Teknik yang
relevan
C. KOMPETENSI PERSONAL
C. Tampilan
1. Ramah dan ketika
1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 2,25 2,50 2,75 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,25 4,50 4,75 5,00
Bersahabat praktik dan
Pilihan jenis
2. Kreatif dan teknik
1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 2,25 2,50 2,75 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,25 4,50 4,75 5,00
Inovatif
D. KOMPETENSI SOSIAL
D. Tampilan
1. Kemampuan dalam
1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 2,25 2,50 2,75 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,25 4,50 4,75 5,00
Komunikasi proses
simulasi
2. Kemampuan
1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 2,25 2,50 2,75 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,25 4,50 4,75 5,00
Bekerjasama

RATA-RATA TOTAL [(A+B+C+D)/4]

Catatan Asesor:
......................., ...........................................
Asesor,

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 55


lampiran 11

FORMULIR
SELEKSI ADMINISTRASI SERTIFIKASI
TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (TKS)

1. FORMULIR PENDAFTARAN
2. SURAT KETERANGAN PENGALAMAN PRAKTIK
3. REKOMENDASI TEMPAT KERJA/LEMBAGA PENDIDIKAN

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL


BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2020

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 56


Lampiran 12

DESKRIPSI DIRI
TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (TKS)
Pendamping Sosial

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL


BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2020

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 57


DESKRIPSI DIRI TKS PENDAMPING SOSIAL

PETUNJUK UMUM
 Deskripsi diri dibuat berdasarkan tugas sebagai pendamping sosial terkait dengan penanganan
kasus/masalah
 Kasus/permasalahann yang disajikan merupakan kasus/permasalahan nyata dan bukan hasil
rekaan.
 Jelaskan 2 Kasus/permasalahan yang berbeda (masing masing disajikan pada bagian A dan B).
 Kasus yang diangkat harus terkait dengan upaya anda melakukan pelayanan kepada
PMKS/PPKS atau pihak yang terkait dengan aktifitas pendampingan anda kearah keberfungsian
sosial
 Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian.

A. Deskripsi kasus 1

1. Uraikan kasus/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai
Pendamping Sosial. Gambaran kasus/permasalahan yang dijelaskan sekurang kurangnya
150 kata dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
a. Apa masalahnya
b. Kapan dan dimana masalah itu terjadi
c. Siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan
d. Mengapa masalah itu terjadi
Deskripsi Kasus 1:

a. Masalah apa yang ditangani:

b. Kapan dan dimana masalah tersebut terjadi

c. Pihak pihak yang terkait dengan masalah tersebut

d. Mengapa masalah itu terjadi

..

2. Berdasarkan kasus tersebut, uraikan langkah langkah penanganannya. Masing masing


aspek sekurang kurangnya 100 kata.

a. Pendekatanan awal yang dilakukan

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 58


b. Mengidentifikasi masalah dan potensi/sumber yang dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi masalah

1) Identifikasi masalah:

2) Potensi/sumber yang dapat dimanfaatkan:

c. Rencana pemecahan masalah

d. Melaksanakan pemecahan masalah

e. Megevaluasi hasil yang dicapai dan yang belum dicapai

f. Terminasi atau pengakhiran penanganan masalah

3. Berdasarkan penanganan kasus tersebut, jelaskan masing-masing aspek dibawah ini


sekurang-kurangnya 100 kata.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 59


a. Pengetahuan/konsep yang digunakan (sekurang kurangnya 3 pengetahuan/ konsep
yang relevan).

b. Teknik teknik yang digunakan dalam penanganan kasus 1

c. Nilai nilai/ kode etik yang diterapkan dalam penanganan kasus 1

B. Deskripsi kasus 2

1. Uraikan kasus/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai
Pendamping Sosial. Gambarkan kasus/permasalahan dengan memperhatikan aspek-aspek:
a. Apa masalahnya
b. Kapan dan dimana masalah itu terjadi
c. Siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan
d. Mengapa masalah itu terjadi
Deskripsi Kasus 2:

a. Masalah yang ditangani:

b. Kapan dan dimana masalah tersebut terjadi

c. Pihak pihak yang terkait dengan masalah tersebut

d. Mengapa masalah itu terjadi

2. Berdasarkan kasus tersebut, uraikan langkah langkah penanganannya. Masing masing


aspek sekurang kurangnya 100 kata.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 60


a. Pendekatan awal yang dilakukan

b. Mengidentifikasi masalah dan potensi/sumber yang dapat dimanfaatkan untuk


mengatasi masalah

1. Identifikasi masalah:

2. Potensi/sumber yang dapat dimanfaatkan:

c. Rencana pemecahan masalah

d. Melaksanakan pemecahan masalah

e. Megevaluasi hasil yang dicapai dan yang belum dicapai

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 61


f. Terminasi atau pengakhiran penanganan masalah

3. Berdasarkan penanganan kasus tersebut, jelaskan masing-masing aspek dibawah ini


sekurang-kurangnya 100 kata.

a. Pengetahuan/konsep yang digunakan (sekurang kurangnya 3 pengetahuan/ konsep yang


relevan).

b. Teknik teknik yang digunakan dalam penanganan kasus 2

c. Nilai nilai/ kode etik yang diterapkan dalam penanganan kasus 2

PERNYATAAN PENYUSUN
Saya yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang saya diskripsikan adalah
benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi apapun apabila pernyataan ini
dikemudian hari terbukti tidak benar

……………………………..,……………………….......

_____________________
Nama Jelas

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 62


lampiran 13
Kurikulum vitae *)

PORTOFOLIO
UJIAN SERTIFIKASI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

KURIKULUM VITAE

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL


BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2020

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 63


B. Identitas Diri

Nama :
Tempat /tanggal lahir :
Jenis kelamin :

Pekerjaan :
Jabatan :
Alamat Kantor :
Telepon Kantor :

Alamat Rumah :
Telepon Rumah :
HP/Email :

B. Riwayat Pendidikan
Tahun lulus Jurusan/Konsentrasi Program Studi Perguruan Tinggi

SMPS
S1/D4
S2/SP1
S3/SP2

C. Riwayat Pekerjaan di Bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial


Tahun Pekerjaan Jabatan Institusi

D. Riwayat Praktik di Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial (bukan Riwayat Pekerjaan)

Lama Praktik Bidang Praktik Lokasi/Tempat Peran


(…… jam) (setting) Praktik

E. Pelatihan Profesional di Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Tahun Judul pelatihan Penyelenggara Peran Jangka


(Dalam/Luar negeri) waktu

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 64


F.Seminar /Konferensi/Simposium Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial
Tahun Tema Penyelenggara Peran

G. Pengalaman dalam Organisasi Profesi Pekerjaan Sosial


Tahun Nama organisasi Jabatan

H. Pengalaman Penelitian di Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial


Tahun Judul penelitian Jabatan

K. Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial


Tahun Jenis Judul Publikasi/
(buku/ modul/jurnal) Karya Tulis non publikasi

K.Penghargaan di Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial


Tahun Jenis Pemberi Penghargaan

……..,….………………..…………, 2020
Ybs

Nama Jelas

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 65


lampiran 14

PANDUAN PENGISIAN DESKRIPSI DIRI


TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

I. Petunjuk Umum
1. Deskripsi diri yang disusun diawali dengan penjelasan kasus yang sedang atau telah dilakukan.
2. Berdasarkan kasus tersebut selanjutnya jawab pertanyaan sesuai dengan petunjuk pada setiap
bagian, yaitu bagian A, B, dan C.
3. Bagian A terdiri dari 5 pertanyaan, bagian B terdiri dari 6 pertanyaan, serta bagian C terdiri dari
3 pertanyaan.
4. Pastikan semua pertanyaan terjawab sesuai dengan perintah

II. Deskripsi Kasus (untuk Kasus 1, Kasus 2, Kasus 3)


Deskripsi kasus untuk setiap bagian disajikan secara lengkap sesuai dengan aspek-aspek yang
diminta: apa masalahnya, kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait
dengan permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah itu terjadi, serta bagaimana proses
penanganan yang anda lakukan dan kondisi penyelesaian masalah tersebut pada saat ini (5W + 1H)

III. Daftar Pertanyaan


A. Penerapan Pengetahuan Dalam Praktik Pelayanan
Uraian kasus 1
1. Pada soal tertulis:
Berdasarkan kasus 1, jelaskan:
a. Penerapan teori/konsep-konsep yang relevan dan terkait dengan kasus 1 yang
ditangani.
1) Sebutkan dan jelaskan setidaknya 3 (tiga) teori/konsep-konsep yang relevan dengan
kasus 1 (minimal 150 kata).
[1] Yang perlu dijelaskan disini adalah: Sebutkan teorinya, jelaskan definisinya, serta
cantumkan sumbernya.
Contoh:
Konsep yang digunakan adalah konsep keluarga, menurut Somantri (2007) keluarga
adalah lingkungan yang pertama dan utama bagi seorang anak dan merupakan
sumber dukungan sosial yang utama.
2) Uraikan penggunaan teori/ konsep-konsep tersebut dalam pemberian pelayanan
pada kasus 1 yang telah atau sedang anda lakukan (minimal 150 kata)
[2] Untuk menjawab pertanyaan ini, dasarnya adalah teori/konsep yang dijelaskan
pada no.1) diatas. Jelaskan bagaimana anda menggunakan teori/konsep tersebut
dalam penanganan masalah yang sedang atau telah anda tangani.

3) Sebutkan dasar pertimbangan anda dalam penggunaan teori/konsep untuk kasus 1


(minimal 150 kata)
[3] Berisi uraian tentang alasan mengapa anda memilih konsep/teori tersebut. Untuk
kepentingan ini, anda harus menguraikan alasan penggunaan teori/konsep tersebut
satu persatu sesuai dengan yang dijelaskan di no. [1].

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 66


b. Implikasi penggunaan teori/konsep terhadap capaian praktik anda sebagai TKS dalam
penanganan kasus 1
1) Uraikan implikasi penggunaan pengetahuan dalam praktik pelayanan yang telah
atau sedang anda lakukan terhadap capain penanganan kasus 1 (minimal 150 kata)
[4] Berisi uraian tentang implikasi penggunaan teori/konsep yang dijelaskan di no.[1].
Untuk kepentingan ini, anda harus menguraikan implikasi atau dampak yang
ditimbulkan dari penggunaan setiap teori/konsep yang digunakan (jelaskan satu
persatu).
2) Uraikan implikasi jika tidak menggunakan pengetahuan dalam praktik pelayanan yang
telah atau sedang anda lakukan terhadap capaian penanganan kasus 1 (minimal 150
kata)
[5] Berisi uraian tentang implikasi jika tidak menggunakan teori/konsep yang
dijelaskan di no. [1]. Untuk kepentingan ini, anda harus menguraikan satu persatu
implikasi atau dampak yang ditimbulkan jika tidak menggunakan setiap teori/konsep
yang digunakan pada no. [1].

B. PENERAPAN KETERAMPILAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN


1. Uraian kasus 2
2. Berdasarkan kasus 2, jelaskan:
a. Penerapan metode/teknik pada tahap awal yang relevan dengan kasus 2 yang ditangani.
1) Sebut dan jelaskan metode/teknik yang digunakan pada tahap awal penanganan
kasus yang sesuai dengan kasus 2 (minimal 150 kata)
[6] Berisi uraian tentang teknik yang digunakan saat membangun kepercayaandengan
penerima manfaat. Terkait ini, sebutkan tekniknya, jelaskan definisinya, serta
cantumkan sumbernya.
2) Uraikan dampak penerapan metode/teknik tersebut terhadap proses penanganan
kasus selanjutnya (minimal 150 kata)
[7] Berisi uraian tentang dampak atau akibat yang ditimbulkan dari digunakannya
teknik yang telah disebutkan di no. [6]. Misalnya: dengan menggunakan teknik small
talk, saya menjadi lebih akrab dengan penerima manfaat. .... dan setertusnya sampai
minimal 150 kata.
b. Penerapan metode/teknik pada tahap identifikasi masalah, serta identifikasi sumber dan
potensi yang anda gunakan dalam upaya mengatasi kasus 2.
1) Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi masalah yang
ada pada kasus 2 (minimal 150 kata)
[8] Berisi uraian tentang teknik yang digunakan saat melakukan identifikasi masalah.
Terkait ini, sebutkan tekniknya, jelaskan definisinya, serta cantumkan sumbernya
2) Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi sumber dan
potensi yang terkait dengan pemecahan kasus 2 (minimal 150 kata)
[9] Berisi uraian tentang dampak atau akibat yang ditimbulkan dari digunakannya
teknik yang telah disebutkan di no [9] terkait dengan identifikasi masalah. Misalnya:
dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, saya dapat mngidentifikasi
beberapa masalah yang dihadapi oleh klien/penerima manfaat. Masalah yang
teridentifikasi diantaranya adalah: ............... dan seterusnya sampai minimal 150
kata.
c. Penerapan metode/teknik perencanaan dan pelaksanaan intervensi yang sedang atau
telah anda lakukan dalam penanganan kasus 2.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 67


1) Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses penyusunann rencana
intervensi dalam upaya penanganan kasus 2 (minimal 150 kata)
[10] Berisi uraian tentang teknik yang digunakan saat membuat rencana intervensi.
Terkait ini, sebutkan tekniknya, jelaskan definisinya, serta uraian proses dan hasilnya
2) Jelaskan metode dan teknik yang anda gunakan pada pelaksanaan intervensi ada
kasus 2 (minimal 150 kata)
[11] Berisi uraian tentang teknik yang digunakan saat melaksanakan intervensi.
Terkait ini, sebutkan tekniknya, jelaskan definisinya, serta uraian proses dan hasilnya.

C. PENERAPAN NILAI DALAM PRAKTIK PELAYANAN


1. Uraian kasus 3.
2. Berdasarkan kasus 3, jelaskan:
a. Penerapan nilai umum terkait dengan klien:
Uraikan nilai nilai apa yang anda terapkan ketika bekerja dengan klien (minimal 150 kata)
[12] Berisi uraian tentang nilai nilai umum yang digunakan saat melakukan penanganan
masalah yang dihadapi klien/penerima manfaat. Misalnya: pada saat menangani
masalah klien, saya menggunakan prinsip/nilai kerahasiaan. Prinsip ini digunakan agar
kasus yang dihadapi klien tidak menyebar dan mengancam privasi klien, serta dengan
petimbangan untuk kepentingan terbaik klien/penerima manfaat. ... dan seterusnya
sampai minimal 150 kata.
b. Penerapan nilai terkait dengan teman sejawat:
Uraikan nilai nilai apa yang anda terapkan ketika bekerja dengan teman sejawat
(minimal 150 kata)
[13] Berisi uraian tentang nilai nilai umum yang digunakan dengan teman sejawat saat
melakukan penanganan masalah yang dihadapi klien/penerima manfaat. Misalnya: pada
saat menangani masalah klien, saya menggunakan prinsip/nilai saling menghargai
dengan teman sejawat untuk kepentingan terbaik klien/penerima manfaat. ... dan
seterusnya sampai minimal 150 kata.
c. Penerapan nilai terkait dengan lembaga tempat bekerja:
Uraikan nilai nilai apa yang anda terapkan ketika bekerja dengan lembaga tempat
bekerja (minimal 150 kata)
[14] Berisi uraian tentang nilai nilai umum yang digunakan dalam penanganan masalah
yang dihadapi klien/penerima manfaat saat berinteraksi dengan lembaga dimana anda
bekerja. Misalnya: pada saat menangani masalah klien, saya senantiasa berkoordinasi
dengan Dinas Sosial dimana saya bekerja. Dalam berkoordinasi saya menggunakan nilai
keterbukaan dan kerjasama. Prinsip ini digunakan agar kasus yang dihadapi klien cepat
tertangani dan dapat mencai tujuan sesuai yang diharapkan.. ... dan seterusnya sampai
minimal 150 kata.

----------Selamat mengerjakan--------------

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 68


lampiran 15
Deskripsi Diri *)

INSTRUMEN PORTOFOLIO
SERTIFIKASI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (TKS)

DESKRIPSI DIRI

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL


BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2020

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 69


DESKRIPSI DIRI
TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (TKS)

PETUNJUK UMUM
 Deskripsi diri dibuat berdasarkan kepada praktik pelayanan nyata yang anda sedang atau telah
lakukan dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial
 Kasus/situasi/permasalahan yang disajikan merupakan kasus/situasi/permasalahan nyata dan
bukan hasil rekaan.
 Kasus/situasi/permasalahan yang disajikan berbeda untuk setiap bagian.
 Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian.

A. PENERAPAN PENGETAHUAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN


1. Uraikan satu kasus/situasi/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi
sebagai pemberi pelayanan. Gambarkan kasus/situasi/permasalahan dengan memperhatikan
aspek-aspek: apa masalahnya, kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-pihak
yang terkait dengan permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah itu terjadi (5W + 1H).
Deskripsi Kasus 1:
.....

2. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan:


a. Pemahaman penerapan teori/konsep-konsep yang relevan dan terkait dengan
permasalahan yang ditangani pada kasus 1.
1) Sebutkan teori/konsep-konsep yang relevan untuk menjelaskan permasalahan pada
kasus 1 dan jelaskan isi dari teori/ konsep-konsep tersebut sesuai konteks kasus 1
(minimal 150 kata)
Deskripsi isi teori/ konsep-konsep: [1]
......

2) Uraikan penerapan atau penggunaan teori/ konsep-konsep tersebut dalam pemberian


pelayanan pada kasus 1 yang telah anda lakukan (minimal 150 kata)
Deskripsi penerapan teori/ konsep-konsep: [2]
........

3) Sebutkan dasar pertimbangan anda dalam menerapkan teori/konsep untuk kasus 1


(minimal 150 kata)

Deskripsi dasar pertimbangan: [3]


........

b. Implikasi penerapan teori/konsep terhadap tampilan/capaian praktik anda sebagai TKS


dalam penanganan kasus 1
1) Uraikan implikasi penerapan pengetahuan dalam praktik pelayanan yang telah anda
lakukan terhadap capain anda sebagaimana dalam penanganan kasus 1 (minimal
150 kata)

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 70


Deskripsi implikasi penerapan pengetahuan: [4]
........

2) Uraikan bahwa penerapan pengetahuan dalam praktik pelayanan yang anda lakukan
mengakibatkan hasil praktik pelayanan anda lebih baik dibandingkan dengan jika
tanpa menggunakan pengetahuan tersebut (minimal 150 kata)

Deskripsi implikasi tanpa penerapan pengetahuan: [5]


........

B. PENERAPAN KETERAMPILAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN


1. Uraikan satu kasus/situasi/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi
sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial. Gambarkan kasus/situasi/permasalahan
ketidakberfungsian sosial dengan memperhatikan aspek-aspek: apa masalahnya, kapan dan
dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan, mengapa
dan bagaimana masalah itu terjadi (5W + 1H).

Deskripsi Kasus 2:
........

2. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan:


a. Penerapan metode/teknik dalam praktik pelayanan yang telah anda lakukan pada proses
awal penanganan kasus/situasi/permasalahan dan dampaknya terhadap proses praktik
selanjutnya.
1) Uraikan metode/teknik yang anda gunakan pada proses awal upaya penanganan
kasus/situasi/permasalahan serta jelaskan penerapannya sebagaimana yang anda
lakukan pada penanganan kasus 2 (minimal 150 kata)

Deskripsi penerapan metode/teknik pada proses awal: [6]


........

2) Uraikan dampak penerapan metode/teknik yang anda lakukan pada proses awal
upaya penanganan terhadap proses selanjutnya sebagaimana yang anda lakukan pada
penanganan kasus 2 (minimal 150 kata)

Deskripsi dampak penerapan metode/teknik pada proses awal: [7]


........

b. Penerapan metode/teknik asesmen dalam mengidentifikasi ketidakberfungsian sosial


beserta sumber dan potensi yang anda gunakan dalam upaya mengatasi
ketidakberfungsian sosial tersebut.
1) Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi
masalah/ketidakberfungsian dan penerapannya dalam upaya penanganan
kasus/situasi/permasalahan yang ada kasus 2 (minimal 150 kata)

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 71


Deskripsi penerapan metode/teknik identifikasi masalah: [8]
........

2) Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi potensi dan
sumber yang relevan untuk penanganan kasus/situasi/permasalahan yang ada pada
kasus 2 (minimal 150 kata)
Deskripsi penerapan metode/teknik identifikasi potensi dan sumber: [9]
........

c. Penerapan metode/teknik perencanaan dan pelaksanaan intervensi yang pernah anda


lakukan dalam praktik pelayanan.
1) Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses penyusunann rencana
intervensi dalam upaya penanganan kasus/situasi/permasalahan yang ada kasus 2
(minimal 150 kata)

Deskripsi penerapan perencanaan dan pelaksanaan intervensi: [10]


........

2) Jelaskan pelaksanaan intervensi untuk mengimplementasikan rencana intervensi


yang telah disusun dalam penanganan kasus/situasi/permasalahan yang ada kasus 2
(minimal 150 kata)

Deskripsi penerapan teknik intervensi: [11]


........

C. PENERAPAN NILAI DALAM PRAKTIK PELAYANAN


1. Uraikan kasus/situasi/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi
sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial. Gambarkan kasus/situasi/permasalahan yang akan
terkait dengan nilai-nilai dalam praktik dengan memperhatikan aspek-aspek: apa
masalahnya, kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan
permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah itu terjadi (5W + 1H).
Deskripsi Kasus 3:
.....

2. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan:


a. Penerapan nilai umum terkait dengan klien:
Uraikan bagaimana anda menerapkan nilai umum dalam bekerja dengan klien, serta
bagaimana implikasinya terhadap praktik pelayanan yang anda lakukan. (minimal 150
kata)
Deskripsi penerapan nilai umum ketka bekerja dengan klien: [12]
........

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 72


b. Penerapan nilai terkait dengan teman sejawat:
Uraikan bagaimana anda menerapkan nilai umum dalam bekerja dengan teman
sejawat, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pelayanan anda (minimal 150
kata)

Deskripsi penerapan nilai-nilai umum ketika bekerja dengan teman sejawat: [13]
........

c. Penerapan nilai terkait dengan lembaga tempat bekerja:


Uraikan bagaimana anda menerapkan nilai-nilai umum terhadap lembaga tempat
bekerja/masyarakat umum, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pelayanann
anda (minimal 150 kata)

Deskripsi penerapan nilai-nilai umum lembaga pelayanan: [14]


........

PERNYATAAN TENAGA KESEJAHTERAAN SOSAI


Saya Tenaga Kesejahteraan Sosial yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang
saya diskripsikan adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi apapun apabila
pernyataan ini dikemudian hari terbukti tidak benar

……………..,……………………. 2020

Tenaga Ksejahteraan Sosial,

Nama Jelas

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 73


lampiran 16
FORMULIR PENILAIAN DESKRIPSI DIRI
SERTIFIKASI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

NAMA PESERTA : NOMOR PESERTA : NAMA ASESOR :

SKOR *)
NO KOMPONEN PENILAIAN K**)
1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 2,25 2,50 2,75 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,25 4,50 4,75 5,00
A. Penerapan Pengetahuan dalam menjalankan praktik pelayanan sosial (5 butir)
(1) Penjelasan isi teori/ konsep-konsep
(2) Penerapan teori/ konsep-konsep dalam praktik pelayanan
(3) dasar pertimbangan
(4) implikasi penerapan pengetahuan
(5) implikasi tanpa penerapan pengetahuan
JUMLAH SKOR A= ............................. RERATA A: .........................
B. Penerapan Keterampilan dalam Pelayanan Sosial (6 butir)
(6) penerapan metode/teknik pada proses awal
(7) dampak penerapan metode/teknik pada proses awal
(8) penerapan metode/teknik identifikasi masalah
(9) penerapan metode/teknik identifikasi potensi dan sumber
(10) penerapan perencanaan dan pelaksanaan intervensi
(11) penerapan teknik intervensi
JUMLAH SKOR B= ................................ RERATA B: .........................
C. Penerapan nilai-nilai umum dalam Praktik Pelayanan Sosial (3 butir)
(12) penerapan nilai umum ketika bekerja dengan klien
(13) penerapan nilai-nilai umum ketka bekerja dengan teman sejawat
(14) penerapan nilai-nilai umum lembaga pelayanan
JUMLAH SKOR C= .............................. RERATA C: ........................

Nilai Akhir = (Rerata A + Rerata B +Rerata C) : 3 =


*) Skor diisi dengan tanda ( √ ) pada nilai yang sesuai
……………………………….,…………………………………….20...
**) Ditulis K apabila pada bagian item tersebut peserta tidak mengisi A S E S O R,
Catatan Asesor :
( )
Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 74
lampiran 17

FORMULIR
PENILAIAN UJIAN PRAKTIK LAYANAN
SERTIFIKASI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL


BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2020

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 75


LEMBAR PENILAIAN UJIAN PRAKTIK
UJI KOMPETENSI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

Nama TKS: ....................................................................... No


Peserta: ....................................................

ASPEK PENILAIAN 1 2 3 4 5 CATATAN

KOMPETENSI PELAYANAN
1. Kemampuan dalam membangun relasi sosial (Intake
proses) -
2. Kemampuan mengkaji dan menilai masalah (asesmen)
3. Penguasaan metode dan tehnik pemecahan masalah
(intervensi)
KOMPETENSI PROFESIONAL
1. Penguasaan bidang keahlian yang menjadi tugas pokok;
2. Kemampuan mengikuti perkembangan metode dan tehnik
pelayanan sosial:
3. Keterlibatan dalam kegiatan pengembangan pelayanan
sosial,:
KOMPETENSI PERSONAL
3. Kemampuan mengendalikan diri dalam berbagai situasi
dan kondisi
4. Adil dalam memperlakukan klien dan teman sejawat
5. Inisiatif, Kreatif, Inovatif
KOMPETENSI SOSIAL
3. Kemampuan menyampaikan pendapat, menerima kritik,
saran, dan pendapat orang lain
4. Kemampuan membangun jejaring dengan pihak lain
5. Toleransi terhadap keberagaman di masyarakat
NILAI RATA-RATA

Catatan:
- Rentang nilai antara 1,00 s.d. 5,00
- Tuliskan nilai pada kolom penilaian dengan skala nilai kelipatan 0,25. Misalnya: 1,25; 1,50; 1,75; 2,00;
2,25.... dst.

Asesor,

………………………………………….

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 76


lampiran 18

PORTOFOLIO
UJIAN SERTIFIKASI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

KURIKULUM VITAE

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL


BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2020

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 77


A. Identitas Diri

Nama :
Tempat /tanggal lahir :
Jenis kelamin :

Pekerjaan :
Jabatan :
Alamat Kantor :
Telepon Kantor :

Alamat Rumah :
Telepon Rumah :
HP/Email :

B. Riwayat Pendidikan
Tahun lulus Jurusan/Konsentrasi Program Studi Perguruan Tinggi

SMPS
S1/D4
S2/SP1
S3/SP2

C. Riwayat Pekerjaan di Bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial


Tahun Pekerjaan Jabatan Institusi

D. Riwayat Praktik di Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial (bukan Riwayat Pekerjaan)


Lama Praktik Bidang Praktik Lokasi/Tempat Peran
(…… jam) (setting) Praktik

E. Pelatihan Profesional di Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial


Tahun Judul pelatihan Penyelenggara Peran Jangka
(Dalam/Luar negeri) waktu

F. Seminar /Konferensi/Simposium Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial


Tahun Tema Penyelenggara Peran

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 78


G. Pengalaman dalam Organisasi Profesi Pekerjaan Sosial
Tahun Nama organisasi Jabatan

H. Pengalaman Penelitian di Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial


Tahun Judul penelitian Jabatan

I. Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial


Tahun Jenis Judul Publikasi/
(buku/ modul/jurnal) Karya Tulis non publikasi

J. Penghargaan di Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial


Tahun Jenis Pemberi Penghargaan

…………………………..,….………………..…………, 2020

Ybs

Nama Jelas

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 79


lampiran 19

FORMULIR
UJI PORTOFOLIO
PENYULUH SOSIAL

I. KURIKULUM VITAE
II. DESKRIPSI DIRI

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL


BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2020

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 80


I. KURIKULUM VITAE

Aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pengisian kurikulum vitae adalah bahwa pendidikan,
pelatihan, pengalaman praktik, penelitian, dll yang harus di paparkan dalam kurikulum vitae di atas
adalah hanya aktifitas yang behubungan dengan Praktik Penyuluhan Sosial dan aktifitas
pendukungnya.

Semua keterangan yang ditulis dalam kurikulum vitae harus disertai dengan foto copy bukti
pendukungnya. Misalnya: pendidikan ada ijasahnya, pelatihan ada sertifikatnya, dll.

A. Identitas Diri

Nama :
Tempat /tanggal lahir :
Jenis kelamin :
NIK :

Pekerjaan :
Jabatan :
Alamat Kantor :
Telepon Kantor :

Alamat Rumah :
Telepon Rumah :
Nomor HP :
Email :

B. Riwayat Pendidikan
Tahun lulus Jurusan/Konsentrasi Program Studi Perguruan Tinggi

C. Riwayat Pekerjaan dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial


Tahun Pekerjaan Jabatan Institusi

D. Riwayat Praktik di Bidang Penyuluhan Sosial (bukan Riwayat Pekerjaan)


Tahun Bidang Praktik Lokasi/Tempat Peran
Praktik

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 81


E. Pelatihan Profesional.
1. Pelatihan (di Bidang Praktik Penyuluhan Sosial)
Tahun Judul pelatihan Penyelenggaraan Peran Jangka
(Dalam/Luar negeri) waktu

2. Pelatihan Lainnya (Pendukung Praktik Penyuluhan Sosial)


Tahun Judul pelatihan Penyelenggaraan Peran Jangka
(Dalam/Luar negeri) waktu

F. Seminar /Konferensi/Simposium di Bidang Penyuluhan Sosial


Tahun Tema Penyelenggara Peran

G. Pengalaman dalam Organisasi Profesi Penyuluh Sosial


Tahun Nama organisasi Jabatan

H. Pengalaman Penelitian di Bidang Penyuluhan Sosial


Tahun Judul penelitian Jabatan

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 82


I. Karya Tulis Ilmiah di Bidang Penyuluhan Sosial
Tahun Jenis Judul Publikasi/
(buku/modul/jurnal) Karya Tulis non publikasi

J. Konstribusi di Bidang Praktik Penyuluhan Sosial


Tahun Konstribusi yang diberikan Sasaran Program

K. Penghargaan di Bidang Penyuluhan Sosial


Tahun Jenis Pemberi Penghargaan

…………………………..,….………………..…………,2020

Ybs

Nama Jelas

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 83


I. DESKRIPSI DIRI PENYULUH SOSIAL

PETUNJUK UMUM
 Deskripsi diri dibuat berdasarkan tugas sebagai penyuluh sosial terkait dengan aktivitas
penyuluhan yang telah dilakukan
 Aktivitas penyuluhan sosial yang disajikan merupakan aktivitas yang nyata telah dilakukan dan
bukan hasil rekaan.
 Jelaskan 2 aktivitas penyuluhan sosial yang berbeda (masing masing disajikan pada bagian A dan
B).
 Penyuluhan sosial yang diangkat harus terkait dengan upaya anda melakukan perubahan
perilaku individu, kelompok, masyarakat atau pihak yang terkait dengan aktivitas penyuluhan
sosial
 Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian.

D. Deskripsi Kegiatan Penyuluhan 1

1. Deskripsikan aktivitas penyuluhan sosial yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi
sebagai Penyuluh Sosial !
Gambaran kasus/permasalahan yang dijelaskan dengan memperhatikan aspek-aspek
sebagai berikut:
e. Apa Topik/isu/judul penyuluhannya
f. Kapan dan dimana penyuluhan itu dilakukan/melalui media tertentu
g. Siapa pihak-pihak yang terkait dengan penyuluhan sosial yang telah dilakukan
h. Mengapa penyuluhan sosial dilaksanakan di lokasi tersebut
i. Bagaimana pesan penyuluhan sosial disampaikan/media yang digunakan

Uraian:

Paling sedikit 150 kata

2. Berdasarkan kasus tersebut, deskripsikan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan!


a. Persiapan Penyuluhan Sosial
1) Melakukan prakondisi penyuluhan sosial dengan menentukan:
a) masalah dan kebutuhan sasaran program
b) prioritas masalah dan kebutuhan sasaran program.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 84


2) Mengidentifikasi materi penyuluhan masalah dan potensi/sumber yang dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi masalah:
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

3) Menyusun rencana kerja penyuluhan yang memuat pendekatan 5W+1G+2M+1L


meliputi: penyuluhan apa yang direncanakan harus jelas, mengapa penyuluhan
dilakukan, apa yang menjadi tujuan dari penyuluhan, metode apa yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan penyuluhan tersebut, dimana penyuluhan tersebut
dilaksanakan, kapan penyuluhan dilaksanakan tahun, bulan, tanggal berapa,
waktunya kapan. Siapa yang terlibat, siapa disini meliputi dua hal (1) siapa yang
menjadi sasaran penyuluhan dan (2) siapa yang menjadi pelaku penyuluhan harus
jelas. Media, berkaitan dengan media yang digunakan, apakah menggunakan alat
bantu dan alat peraga seperti film, gambar, dan bagaimana cara penggunaannya.
Atau tanpa alat bantu atau tanpa alat paraga dan bagaimana cara melakukannya.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

4) Menyusun materi penyuluhan sosial. Menyusun materi penyuluhan sosial individu,


keluarga, kelompok/organisasi atau massal, baik secara langsung atau tidak langsung
dengan alat bantu dan alat peraga atau tanpa alat bantu atau tanpa alat peraga.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

5) Melakukan koordinasi dan jejaring kerja dengan pihak terkait.


Uraian:

Paling sedikit 100 kata

b. Tahap Pelaksanaan Penyuluhan Sosial


1) Menyiapkan media dan sarana prasarana yang diperlukan untuk melakukan
penyuluhan sosial.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 85


2) Menyelenggarakan kegiatan penyuluhan sosial menggunakan metode yang telah
direncanakan sebelumnya.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

3) Melaksanakan penyuluhan secara langsung atau tidak langsung menggunakan media


dan alat bantu atau tanpa alat bantu baik bagi individu, keluarga, kelompok dan
massal.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

c. Tahap Tindak Lanjut


1) Menyusun rencana tindak lanjut bersama sasaran program yang diarahkan kepada
pencapaian tujuan.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

2) Rencana tindak lanjut dapat berupa aksi nyata dan konkret dalam upaya pemecahan
masalah dan pemenuhan kebutuhan.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

3. Berdasarkan kegiatan penyuluhan sosial 1 :

d. Deskripsikan Pengetahuan/konsep yang digunakan (sekurang kurangnya 3 pengetahuan/


konsep yang relevan) dan fungsi-fungsi penyuluhan sosial yang diterapkan dalam
pelaksanaan kegiatan!
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

e. Deskripsikan metode dan teknik penyuluhan berdasarkan sasaran program dan media
yang digunakan dalam penyuluhan sosial yang telah dilakukan!

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 86


Uraian:

Paling sedikit 100 kata

f. Deskripsikan prinsip penyuluhan sosial dan bagaimana penerapannya dalam pelaksanaan


penyuluhan sosial yang telah dilakukan!
Uraian :

Paling sedikit 100 kata

g. Deskripsikan nilai penyuluh sosial dan bagaimana penerapannya dalam pelaksanaan


penyuluhan sosial yang telah dilakukan !
Uraian :

Paling sedikit 100 kata

h. Deskripsikan Kode Etik penyuluh sosial dalam memberikan pelayanan kepada sasaran
program dan bagaimana penerapannya dalam pelaksanaan penyuluhan sosial yang telah
dilakukan !
Uraian :

Paling sedikit 100 kata

i. Deskripsikan Kode Etik penyuluh sosial dalam berhubungan dengan rekan sejawat dan
bagaimana penerapannya dalam pelaksanaan penyuluhan sosial yang telah dilakukan !
Uraian :

Paling sedikit 100 kata

j. Deskripsikan Kode Etik penyuluh sosial dalam berhubungan dengan organisasi profesi
penyuluh sosial dan bagaimana penerapannya dalam pelaksanaan penyuluhan sosial
yang telah dilakukan !
Uraian :

Paling sedikit 100 kata

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 87


E. Deskripsi Kegiatan Penyuluhan 2

1. Deskripsikan aktivitas penyuluhan sosial yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi
sebagai Penyuluh Sosial !
Gambaran kasus/permasalahan yang dijelaskan dengan memperhatikan aspek-aspek
sebagai berikut:
a. Apa Topik/isu/judul penyuluhannya
b. Kapan dan dimana penyuluhan itu dilakukan/melalui media tertentu
c. Siapa pihak-pihak yang terkait dengan penyuluhan sosial yang telah dilakukan
d. Mengapa penyuluhan sosial dilaksanakan di lokasi tersebut
e. Bagaimana pesan penyuluhan sosial disampaikan/media yang digunakan

Uraian:

Paling sedikit 150 kata

2. Berdasarkan kasus tersebut, deskripsikan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan!


a. Persiapan Penyuluhan Sosial
1) Melakukan prakondisi penyuluhan sosial dengan menentukan:
a) masalah dan kebutuhan sasaran program
b) prioritas masalah dan kebutuhan sasaran program.

Uraian:

Paling sedikit 100 kata

1) Mengidentifikasi materi penyuluhan masalah dan potensi/sumber yang dapat


dimanfaatkan untuk mengatasi masalah:
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

2) Menyusun rencana kerja penyuluhan yang memuat pendekatan 5W+1G+2M+1L


meliputi: penyuluhan apa yang direncanakan harus jelas, mengapa penyuluhan
dilakukan, apa yang menjadi tujuan dari penyuluhan, metode apa yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan penyuluhan tersebut, dimana penyuluhan tersebut
dilaksanakan, kapan penyuluhan dilaksanakan tahun, bulan, tanggal berapa,
waktunya kapan. Siapa yang terlibat, siapa disini meliputi dua hal (1) siapa yang
menjadi sasaran penyuluhan dan (2) siapa yang menjadi pelaku penyuluhan harus
jelas. Media, berkaitan dengan media yang digunakan, apakah menggunakan alat

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 88


bantu dan alat peraga seperti film, gambar, dan bagaimana cara penggunaannya.
Atau tanpa alat bantu atau tanpa alat paraga dan bagaimana cara melakukannya.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

3) Menyusun materi penyuluhan sosial. Menyusun materi penyuluhan sosial individu,


keluarga, kelompok/organisasi atau massal, baik secara langsung atau tidak langsung
dengan alat bantu dan alat peraga atau tanpa alat bantu atau tanpa alat peraga.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

4) Melakukan koordinasi dan jejaring kerja dengan pihak terkait.


Uraian:

Paling sedikit 100 kata

b. Tahap Pelaksanaan Penyuluhan Sosial


1) Menyiapkan media dan sarana prasarana yang diperlukan untuk melakukan
penyuluhan sosial.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

2) Menyelenggarakan kegiatan penyuluhan sosial menggunakan metode yang telah


direncanakan sebelumnya.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

3) Melaksanakan penyuluhan secara langsung atau tidak langsung menggunakan media


dan alat bantu atau tanpa alat bantu baik bagi individu, keluarga, kelompok dan
massal.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 89


c. Tahap Tindak Lanjut
1) Menyusun rencana tindak lanjut bersama sasaran program yang diarahkan kepada
pencapaian tujuan.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

2) Rencana tindak lanjut dapat berupa aksi nyata dan konkret dalam upaya pemecahan
masalah dan pemenuhan kebutuhan.
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

3. Berdasarkan kegiatan penyuluhan sosial 2 :

a. Deskripsikan Pengetahuan/konsep yang digunakan (sekurang kurangnya 3 pengetahuan/


konsep yang relevan) dan fungsi-fungsi penyuluhan sosial yang diterapkan dalam
pelaksanaan kegiatan!
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

b. Deskripsikan metode dan teknik penyuluhan berdasarkan sasaran program dan media
yang digunakan dalam penyuluhan sosial yang telah dilakukan!
Uraian:

Paling sedikit 100 kata

c. Deskripsikan prinsip penyuluhan sosial dan bagaimana penerapannya dalam pelaksanaan


penyuluhan sosial yang telah dilakukan!
Uraian :

Paling sedikit 100 kata

d. Deskripsikan nilai penyuluh sosial dan bagaimana penerapannya dalam pelaksanaan


penyuluhan sosial yang telah dilakukan !
Uraian :

Paling sedikit 100 kata

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 90


e. Deskripsikan Kode Etik penyuluh sosial dalam memberikan pelayanan kepada sasaran
program dan bagaimana penerapannya dalam pelaksanaan penyuluhan sosial yang telah
dilakukan !
Uraian :

Paling sedikit 100 kata

f. Deskripsikan Kode Etik penyuluh sosial dalam berhubungan dengan rekan sejawat dan
bagaimana penerapannya dalam pelaksanaan penyuluhan sosial yang telah dilakukan !
Uraian :

Paling sedikit 100 kata

g. Deskripsikan Kode Etik penyuluh sosial dalam berhubungan dengan organisasi profesi
penyuluh sosial dan bagaimana penerapannya dalam pelaksanaan penyuluhan sosial
yang telah dilakukan !
Uraian :

Paling sedikit 100 kata

PERNYATAAN PENYUSUN
Saya yang membuat portofolio ini menyatakan bahwa semua yang saya tuliskan adalah benar
aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi apapun apabila pernyataan ini dikemudian hari
terbukti tidak benar

……………………………..,……………………….......

_____________________
Nama Jelas

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 91


lampiran 5

FORMULIR
SELEKSI ADMINISTRASI SERTIFIKASI
RELAWAN SOSIAL

(2) FORMULIR PENDAFTARAN


(3) SURAT KETERANGAN PENGALAMAN PRAKTIK RELAWAN SOSIAL
(4) REKOMENDASI LEMBAGA/AKTIVITAS RELAWAN SOSIAL

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL


BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2020

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 92


FORMULIR
PENDAFTARAN SERTIFIKASI RELAWAN SOSIAL

1. Nama : ...............................................
2. Tempat/Tanggal Lahir : ...............................................
3. Jabatan/Posisi di saat ini : ...............................................
4. Alamat Lembaga saat ini : ...............................................
5. Alamat Rumah ` : ...............................................
6. Nomor HP : ...............................................
7. Alamat Email : ...............................................
8. Jenjang Sertifikasi : Relawan Sosial
9. Riwayat Pendidikan :

TAHUN TINGKAT PENDIDIKAN Jurusan/Konsentrasi NAMA LEMBAGA


LULUS PENDIDIKAN
SD
SMP
SMU/SMK
D.I
D.III
D.IV/S.1
S2

10. Riwayat Pelatihan :

TAHUN NAMA PELATIHAN PENYELENGGARA

11. Pengalaman Praktik sebagai relawan sosial : ………………………………. tahun

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 93


12. Prestasi / Penghargaan yang telah dicapai

TAHUN NAMA TAHUN LEMBAGA YANG KETERANGAN


PRESTASI/ MEMBERIKAN
PENGHARGAAN PENGHARGAAN

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 94


lampiran 12

REKOMENDASI
LEMBAGA TEMPAT KERJA/LEMBAGA PENDIDIKAN

Yang bertandatangan di bawah ini

Nama :
NIP :
Jabatan Dalam Lembaga :

Menyatakan bahwa

Nama :
Nomor Induk :
Tempat/Tanggal Lahir :
Jabatan Dalam Lembaga :

Adalah ……………………………………………………………………………………………..

Direkomendasikan untuk mengikuti kegiatan Uji Kompetensi dalam rangka mendapatkan


Sertifikat Kompetensi ........................................................................................

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

………………………., ……………………….….., 2020

Pimpinan Instansi/Lembaga/Organisasi

Nama Jelas

*) Berikan tanda silang pada jawaban yang dipilih

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 95


lampiran 19

KOMPETENSI UMUM
PEKERJA SOSIAL

Profil Kompetensi Utama Sub Kompetensi

A. Pemberi 1. Pertolongan Antar a. Menyadari diri dan kemampuan


Pertolongan Personal menggunakan diri pribadi untuk
Pemecahan memfasilitasi perubahan
Masalah Sosial b. Memahami psikologi pemberian dan
(Problem Solver) penerima bantuan
c. Mampu mengembangkan relaso
pertolongan professional
d. Mengetahui dan mampu
menerapkan kode etik pekerja
sosial dalam pelayanan
e. Memahami perbedaan etnis dan budaya,
serta mampu menerapkan praktik
pekerjaan sosial yang sensitive gender,
etnis dan usia
f. Memiliki pemahaman umum tentang
perilaku individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
g. Terampil dalam mengumpulkan
informasi tentang klien.
h. Mampu mengananalisa informasi
tentang klien dan mengidentifikasikan
kekuatan dan masalah dalam situasi
praktik
i. Mampu melakukan konseling
pemecahan masalah dan resolusi
konflik bersama klien
j. Mampu menggunakan keahliannya
dalam mengarahkan proses perubahan

2. Pelayanan Provisi Sosial a. Mengetahui sumber-sumber local yang


menyediakan layanan provisi sosial,
seperti perlindungan layanan kerja,
bantuan nasional dsb.
b. Mampu mengembangkan relasi
positif antara klien dengan
persyaratan provisi sosial dasar.
c. Mampu membimbing klien dalam
menggunakan sumber-sumber secara
efektif.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 96


3. Pengembangan rencana a. Mampu mengembangkan rencana
penanganan kasus pelayanan dan system
pengendaliannya
b. Mampu melaksanakan program dan
prosedur operasional lembaga.
c. Mampu mengungkapkan factor-
faktor yang melatarbelakangi
tindakan klien.
d. Mampu mengembangkan
koordinasi antar lembaga

4. Penanganan Kasus- a. Mampu melakukan asimilasi psiko sosial


Kasus individu dan pada klien secara mendalam.
keluarga b. Memiliki pengetahuan mendalam
tentang keberfungsian sosial klien
c. Mampu memilih dan menerapkan
antara intervensi yang tepat.
5. Penanganan Klien dan a. Mampu memahami struktur dan fungsi
Pendekatan Kelompok. kelompok.
b. Mampu melaksanakan terapi
kelompok.
c. Mampu menampilkan peran pekerja
sosial dalam kelompok.

6. Pengembangan a. Mampu melaksanakan interprestasi


Kompetensi Profesional dan evaluasi kritis terhadap praktik
Pekerja Sosial pribadi.
b. Mampu mendayagunakan
konsultasi dengan efektif.
c. Mampu memanfaatkan dan
menyerbarluaskan pengetahuan
proefesional.

B. Pemberdayaan dan 1. Pengembangan Sistem a. Mampu mendayagunakan


Agen Perubahan Jaringan Pemberian konsultasi dengan efektif
Sosial Pelayanan b. Mampu memanfaatkan dan
menyebarluaskan pengetahuan
professional
c. Mampu melakukan asesmen kritis
terhadap program-program sosial di
masyarakat
d. Mampu melakukan asesmen yang
akurat terhadap klien yang
membutuhkan rujukan terhadap
sumber-sumber yang tepat.
e. Mampu melakukan advokasi terhadap
klien yang membutuhkan program
pelayanan yang ada di masyarakat.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 97


2. Pengembangan program a. Mampu mengumpulkan dan
menganalisis data organisasi dan
komunitas.
b. Mampu merancang dan
melakanakan program-program
sosial baru/revisi.
c. Mampu memperoleh dukungan dari
masyarakat, bai untuk program-
program sosial baru maupun
program revisi.

3. Pendidikan/ Pelatihan a. Mampu mengembangkan


kurikulum pelatihan untuk
kelompok sasaran/klien.
b. Mampu merencanakan seminarisasi,
workshop atau sesi- sesui pelatihan
untuk klien.
c. Mampu melibatkan kelompok
sasaran/klien mengikuti aktifitas
belajar/pelatihan.

4. Pemeliharaan Organisasi a. Mampu memahami system dasar


operasional organisasi dan peryaratan
yang diperlukan untuk mengembangkan
dan menyeleksi system organisasi dan
administrasi lembaga yang efektif.
b. Mampu mengembangkan dan
mengelola system organisasi dan
administrasi lembaga yang efektif.
c. Mampu mempromosikan pelayanan
organisasi serta penggalangan dana
untuk mendukung pelayanan
lembaga tersebut.

5. Pelayanan Perlindungan a. Mampu mengidentifikasi factor- faktor


resiko (fisik, sosial internal) akibat
kesalahan pelayanan (mal treatment).
b. Memahami aspek hokum dan proses
legal yang terkait dengan
perlindungannya.
c. Mengetahui sumber-sumber local yang
dapat dikontak bila klien dalam bahaya.
d. Mampu berhadapan dengan
situasi konflik.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 98


C. Analisis Kebijakan 1. Penelitian dan a. Mampu mengembangkan dan
Sosial Pengembangan menerapkan program-program
Kebijakan Sosial penelitian yang terkait dengan
esensi kebutuhan sosial.
b. Mampu melakukan analisa
kebijakan sosial dan mampu
mempengaruhi pengambil
kebijakan dalam proses
pengambilan keputusan/
c. Mampu menginformasikan berbagai
masalah sosial actual kepada public
dan menyampaikan berbagai alternative
pemecahannya.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 99


lampiran 20

MATRIK STANDAR KOMPETENSI PEKERJA SOSIAL

ASISTEN PEKERJA PEKERJA SOSIAL PEKERJA SOSIAL


SOSIAL GENERALIS SPESIALIS
a. Mampu a. Mampu melaksanakan a. Mampu melaksanakan
mengadakan perannya sebagai perannya sebagai
kontak dengan pekerja sosial generalis pekerja sosial spesialis
klien dan berdasarkan etika,
berdasarkan etika,
lingkungan standar profesi serta
sosialnya sesuai prosedur yang akuntabel standar profesi serta
standar dalam praktik prosedur yang
pelayanan. profesional. akuntabel dalam
b. Mampu b. Mampu praktik profesional.
melakukan mengaplikasikan teori b. Mampu
seleksi dan perilaku manusia dan mengaplikasikan dan
menetapkan lingkungan sosial,
mengembangkan teori-
klien sesuai prinsip- prinsip HAM
standar dan keadilan dalam teori pekerjaan sosial
pelayanan intervensi pekerjaan yang diperlukan dalam
dibawah sosial. intervensi pekerjaan
penugasan c. Mampu sosial
pekerja sosial mengembangkan c. Mampu melakukan
c. Mampu keterampilan dan penelitian guna
melakukan pengetahuan tentang
pengembangan model-
identifikasi intervensi social pada
masalah dan tingkat individu, model pelayanan sosial
kebutuhan klien keluarga, kelompok, yang dapat
sesuai standar organisasi, masyarakat diaplikasikan.
pelayanan dan negara. d. Mampu membangun
dibawah d. Memahami pengetahuan dan menjalin
penugasan tentang sumber-sumber
kemitraan untuk
pekerja sosial pelayanan yang
d. Mampu dibutuhkan dan menggali dan
melakukan mengakses sumber- mengembangkan
pencatatan dan sumber tersebut. sumber- sumber
membuat e. Mampu merespon pelayanan yang
laporan hasil kebutuhan klien dan dibutuhkan.
pengumpulan menjamin e. Mampu membangun
data baik keterjangkauan klien
relasi professional
melalui terhadap pelayanan.
wawancara f. Mampu membangun dengan klien dan
maupun relasi professional lingkungan sosialnya
observasi sesuai dengan klien dan f. Mampu melakukan
standar lembaga, lingkungan sosialnya pengkajian dan
dengan penilaian kebutuhan,
penugasan potensi dan sumber
pekerja sosial
(assessment)

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 100
ASISTEN PEKERJA PEKERJA SOSIAL PEKERJA SOSIAL SPESIALIS
SOSIAL GENERALIS
e. Mampu g. Mampu melakukan g. Mampu merencanakan
melakukan pengkajian dan intervensi sosial
intervensi untuk penilaian kebutuhan, h. Mampu melaksanakan
penanganan potensi dan sumber
upaya perubahan,
kasus- kasus (assessment) di bawah
umum dan supervisi pemecahan masalah,
sederhana atau h. Mampu merencanakan pemberdayaan dan
penanganan perubahan sosial (plan intervensi/pelayanan social.
kasus dari aspek- of intervention) di i. Mampu mengevaluasi
aspek tertentu bawah supervisi. proses dan hasil pelayanan
yang terbatas i. Mampu melakukan sosial (yang dilakukan
sesuai penugasan upaya perubahan,
sendiri dan orang lain).
pekerja sosial pemecahan masalah,
f. Mampu j. Mampu merumuskan
pemberdayaan dan
membuat pelayanan sosial perencanaan dan evaluasi
laporan studi (intervention) di bawah program dalam rangka
supervisi perumusan kebijakan.
kasus dan
j. Mampu mengevaluasi k. Mampu mengembangkan
mengambil proses dan hasil
bagian dalam kapasitas diri dan
intervensi
pelaksanaan /pelayanan sosial. kemampuan profesionalitas
konferensi kasus k. Mampu mengevaluasi melalui pendidikan
dibawah dan merumuskan berkelanjutan.
penugasan perencanaan program l. Mampu melakukan supervisi
dan mengevaluasi serta pengembangan system
pekerja sosial
kebijakan di bawah dan manajemen
supervisi.
kelembagaan
l. Mampu
mengembangkan
kapasitas diri dan
kemampuan
profesionalitas melalui
pendidikan
berkelanjutan.
m. Mampu melakukan
pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan
asisten pekerja sosial
dan melakukan
konsultasi professional
kepada supervisor

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 101
lampiran 21

MATRIK PENGETAHUAN PEKERJA SOSIAL


BERDASARKAN JENJANG KOMPETENSI

ASISTEN PEKERJA PEKERJA SOSIAL PEKERJA SOSIAL


SOSIAL GENERALIS SPESIALIS
a. Pengetahuan dasar a. Pengetahuan dasar a. Pengetahuan tentang
tentang perilaku tentang perilaku komunikasi antar
manusia dan manusia, sistem personal dan
lingkungan sosial. sosial, dan sistem pengembangan relasi
b. Pengetahuan ekologi. sesuai dengan bidang
tentang bidang- b. Pengetahuan tentang praktik yang menjadi
bidang masalah bidang- bidang spesialisasi.
sosial yang umum. masalah sosial, b. Pengetahuan yang luas
c. Pengetahuan pengaruh dan mengenai bidang
dasar tentang dampaknya pada pelayanan tertentu
langkah- langkah tingkat individu, yang menjadi
intervensi keluarga, kelompok, spesialisasinya.
pekerjaan social. organisasi, c. Pengetahuan tentang
d. Pengetahuan masyarakat dan teori- teori yang
dasar tentang negara serta sumber- mendasari bidang
komunikasi antar sumber dan metode spesialisasinya.
manusia. yang sesuai untuk d. Pengetahuan tentang
e. Pengetahuan menangani masalah berbagai teknik asesmen.
tentang teknik tersebut. e. Pengetahuan tentang
pengumpulan data c. Pengetahuan berbagai metode dan
dalam rangka tentang teori dasar teknik intervensi sesuai
intervensi. dan metode dengan spesialisasinya.
f. Pengetahuan intervensi pekerjaan f. Pengetahuan tentang
tentang dasar-dasar sosial, baik mikro, teori dan teknik supervisi
administrasi meso maupun sesuai bidang
pelayanan social. makro.. spesialisasinya.
d. Pengetahuan dasar g. Pengetahuan mengenai
penelitian sosial. administrasi program-
program sosial sesuai
spesialisasinya.
h. Pengetahuan dalam
melakukan analisis,
perumusan dan evaluasi
kebijakan sesuai bidang
spesialisasinya.
i. Pengetahuan tentang
teknik dan metode
penelitian untuk
mengembangkan model
dan kualitas pelayanan.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 102
lampiran 22
MATRIK KETERAMPILAN PEKERJA SOSIAL
BERDASARKAN JENJANG KOMPETENSI

ASISTEN PEKERJA SOSIAL PEKERJA SOSIAL


PEKERJA GENERALIS SPESIALIS
a. SOSIAL
Membangun a. Membangun relasi yang a. Melakukan komunikasi
relasi sosial positif dan sesuai dalam inter dan antar personal
dalam situasi yang beragam. dan pengembangan
pelayanan. b. Mengidentifikasi disfungsi relasi sesuai dengan
b. Mengidentif sosial pada tingkat bidang praktik yang
ikasi individu, keluarga, menjadi spesialisasi.
masalah kelompok, organisasi, b. Mengaplikasikan teori-
sosial yang masyarakat dan Negara. teori ke dalam praktik
dihadapi c. Melakukan asesmen yang sesuai dengan
klien. secara komperhensif bidang spesialisasinya.
c. Melakukan dan perencanaan c. Mempraktikkan
pengumpul intervensi.. berbagai teknik
an data d. Mengidentifikasi asesmen.
dalam sumber- sumber daya d. Mempreaktekan berbagai
rangka yang relevan dengan metode dan teknik
intervens.. kebutuhan klien. intervensi sesuai dengan
d. Melakukan e. Mengaplikasikan metode spesialisasinya..
pencatatan intervensi pada tingkat e. Mempraktikan teori dan
dan individu dan keluarga. teknik supervisi sesuai
pelaporan. f. Membangun bidang spesialisasinya..
hubungan f. Menjalankan administrasi
profesional dalam program-program sosial
pengembangan sesuai spesialisasinya.
program lembaga. g. Melakukan analisis,
g. Mengaplikasikan perumusan dan
metode evaluasi kebijakan
pengorganisasian dan sesuai bidang
perencanaan spesialisasinya.
masyarakat. h. Menerapkan teknik dan
h. Memprakarsai metode penelitian untuk
pengembangan program- mengembangkan model
program kelompok dan kualitas pelayanan.
masyarakat sesuai i. Mengembangkan
standar yang berlaku. program pelayanan
i. Melaksanakan dan sosial di dalam setting
mengevaluasi kebijakan yang lebih luas.
yang berlaku. j. Menampilkan peran
j. Menerapkan teknik- profesinya dalam
teknik dasar program antar disiplin.
penelitian social.

Pedoman Teknis Sertifikasi SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial tahun 2020 0

Anda mungkin juga menyukai