KEBIJAKAN DASAR
A. PENDAHULUAN
B. NILAI-NILAI DASAR
1. Nilai-nilai Pancasila yang meliputi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.
2. Nilai-nilai keilmuan yang meliputi nilai universalitas dan objektivitas ilmu,
kebebasan akademik dan mimbar akademik, nilai Hak Azasi manusia, keadilan,
kesetaraan, penghargaan atas hak dan martabat manusia, menghargai
keragaman, kesempatan yang sama, integitas, dll.
C. VISI
Menjadikan Lembaga Sertifikasi Profesi LSP Kementerian Sosial sebagai lembaga
sertifikasi profesi yang independen yang terpercaya secara nasional maupun
internasional
D. MISI
1. Meningkatkan pengelolaan sistem managemen mutu pelaksanaan sertifikasi
kompetensi kerja secara konsisten dan berkesinambungan
3. Meningkatkan kemampuan personil LSP dan asesor kompetensi yang
berkualitas dan berkompetensi sesuai dengan tuntutan DU/DI Meningkatkan
dan memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan ketentuan dan tuntutan
skema sertifikasi
4. Mengembangkan skema sertifikasi
5. Mengembangkan perangkat uji sesuai dengan tuntutan skema sertifikasi
kompetensi kerja
6. Mengembangkan jejaring dan kerjasama dengan pemangku kepentingan
7. Melakukan sosialisasi kepada jejaring baik dalam dan luar negeri
8. Mengembangkan sistem informasi sertifikasi kompetensi
E. Kebijakan Mutu
Lembaga Sertifikasi Profesi LSP Kementerian Sosial bertekad dan berkomitmen
untuk menerapkan dan memelihara proses mutu sesuai dengan pedoman
BNSP serta menyelenggarakan Uji Kompetensi Penyelenggara Kesejahteraan
Sosial secara professional.
F. Sasaran Mutu
1. Tersertifikasinya SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial oleh LSP
Kementerian Sosial yang telah memenuhi persyaratan sesuai skema
sertifikasi
2. Meningkatkan jumlah dan kemampuan kompetensi teknis SDM
Penyelenggara Kesejahteraan Sosial dan asesor yang mempunyai
Kompetensi dibidangnya
Dalam rangka menjabarkan mandat sebagaimana tertuang dalam visi, misi dan
tujuan di atas ke dalam sasaran dan strategi pencapaiannya, perlu dilakukan analisis
situasi terhadap kondisi saat ini dan kemungkinan perubahannya ke depan. Analisis
mencakup dua dimensi sekaligus, yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal. Analisis
terhadap dimensi internal ditujukan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki LSP Kementerian Sosial, sedangkan analisis terhadap dimensi eksternal untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang berpotensi mempengaruhi LSP
Kementerian Sosial dalam mewujudkan Visi dan menyelenggarakan Misinya.
Terwujudnya kualitas SDM Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
yang unggul dalam berbagai setting dan bidang pelayanan sosial, yang mengacu pada
standar kompetensi kerja serta memiliki daya saing di pasar kerja nasional dan
intemasional.
A. FAKTOR INTERNAL
Kekuatan
1. Asesor yang dimiliki oleh LSP Kementerian Sosial adalah asesor kompetensi
bidang Penyelenggara Kesejahteraan Sosial berjumlah 161 orang.
2. Organisasi LSP Kementerian Sosial telah menyusun visi, misi, tujuan dan
sasaran program. yang jelas dan didukung oleh tatakelola organisasi yang
sederhana, fleksibel dan akuntabel, yang dapat mendukung tercapainya tujuan
secara efektif.
Kelemahan
1. Pemahaman personil tentang LSP belum memadai
B. FAKTOR EKSTERNAL
Peluang
1. LSP Kementerian berpeluang menarik peserta diluar SDM penyelenggara
kesejahteraan sosial di Kementerian Sosial, karena telah memiliki asesor,
tempat uji kompetensi, mekanisme dan sistem uji kompetensi yang cukup
memadai.
2. Biaya sertifikasi di LSP Kementerian Sosial yang terjangkau, karena ada subsidi
dari Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sosial.
C. STRATEGI UMUM
1. LSP Kementerian Sosial akan bersinergi dengan stake holders program studi Ilmu
kesejahteraan sosial/ pekerjaan sosial dan program studi lain serta sekolah
menengah kejuruan pekerjaan sosial yang dibutuhkan dan bersinergi dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial untuk memahami semua aspek yang terkait
dengan kegiatan program studi, yakni visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi.
Pengelola harus secara rutin dan berkesinambungan melakukan sosialisasi kepada
seluruh stake holders, khususnya kepada Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah
Kejuruan yang mencetak SDM yang memiliki kompetensi dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
Rencana Strategis
LSP Kemensos RI
Desember
8. Surveilen Sebagai bentuk Personil dan 2021, Bagian 2 or
Desember
pengawasan secara manajemen LSP 2022, Sertifikasi loka
Desember
berkala terhadap Kementerian Sosial 2023, per t
pemegang sertifikat Desember 2024
kompetensi.
Rencana Strategis
LSP Kemensos RI
V. PENUTUP
Rencana Strategis 2019-2024 ini menjadi landasan penyusunan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Tahunan LSP Kementerian Sosial. Pendanaan implementasi renstra ini berasal dari
APBN Kementerian Sosial dan sumber-sumber lainnya.
Monitoring dan evaluasi akan diselenggarakan untuk menilai implementasi dan
ketercapaian target kinerja. Penyesuaian renstra dapat dilakukan apabila terjadi
perubahan lingkungan internal maupun eksternal yang belum terantisipasi pada saat
penyusunan dan menjadi kendala dalam implementasi renstra. Penyesuaian dilakukan
atas inisiatif Dewan Pengarah LSP Kementerian Sosial yang diajukan kepada anggota
LSP untuk mendapat persetujuan.
Ditetapkan di : Jakarta
: 1 September
Pada Tanggal 2019
Dewan Pengarah
LSP Kementerian Sosial
Ketua
LSP Kementerian Sosial
..................................... .............................................
Rencana Strategis 10
LSP Kemensos RI