DESKRIPSI DIRI
TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (TKS)
PETUNJUK UMUM
Deskripsi diri dibuat berdasarkan praktik pelayanan nyata yang anda sedang atau telah
lakukan dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan social Kasus yang disajikan
merupakan kasus nyata dan bukan hasil rekaan. Kasus yang disajikan pada bagian A, B,
dan C harus berbeda.
Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian.
Permasalahan di lapangan ada seorang calon kepala desa pada tanggal 11 nopember 2018
bertempat di Desa Pulosari kecamatan Telagasari Kab. Karawang diantara pendukung-
pendukung calon kepala desa tersebut mengaku apabila tidak memilih calon kepala desa
saya bantuan PKH bakal hilang, kasus itu terjadi karena sedang ramai-ramainya
pemilihan kepala desa, cara memecahkannya yaitu saya kumpulkan semua KPM yang
aktif.
Pemecahan masalah yang harus di teliti ketika saya menghadapi ketua kelompok yang selalu di
uangkan dan tidak mau di ganti sebagai ketua kelompok, padahal dia memang salah dan dia
mengancam pendamping, saya menggunakan teori pendekatan dengan sabar menghadapi seseorang
yang sifatnya arogan al hasil dengan teori kesabaran dan pendekatan tawakal kepada Allah SWT dia
pun menjadi sadar.
Teori yang digunakan dalam menangani kasus ini adalah teori komunkasi adalah
proses dimana penyampaian informasi agar terjadi interaksi diantara keduanya untuk
menyelesaikan masalah . Dalam menangani kasus kebakaran dan berkaitan dengan
kemiskinan di keluarga ini saya selalu mendorong keluarga agar bu Nari dan Ibu Karlem
mau bersabar berkenaan dengan musibah tersebut. Selain teknik tersebut diatas juga
menggunakan teori motivasi yaitu dengan memberikan dorongan karena
ketidakmampuan dalam ekonomi ini terutama untuk biaya rehab atau perbaikan
rumah. Maka atas pengetahuan saya sebagai pendamping yang harus mendampingi dalam
bidang tanggap becana, maka pendamping melakukan pendekatan. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan personal yaitu proses dalam mempengaruhi seseorang
untuk melakukan perubahan. Pendamping selalu menyampaikan saya akan berusaha
membantu membawa ibu N dan K, selain teori tersebut juga digunakan teori motivasi agar
mau menerima keadaan dengan berkoordinasi ke Pemerintah Desa dan swadaya masyarakat
maka saya mengajukan ibu N dan ibu K, adapula teori organisasi adalah teori yang
mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, dengan swadaya masyarakat untuk
mendapatkan bantuan bagi keluarga agar ada uang untuk membuat rumah tinggal sementara.
Respon yang cepat yang diberikan oleh pihak baik Pemerintah Desa maupun swadaya
masyarakat, saat itu pun bantuan langsung berdatangan. Tanpa terkecuali peran Pendamping Sosial
dalam kasus tersebut, dengan tindakan responsif tidak lama kemudian bantuan yang diberikan oleh
teman-teman Pendamping, Operator, bahkan Koordinator Kabupaten, Supervisor (SPV), dan Ketua
Asosiasi, yang di wakili oleh Koordinator Kabupaten UPPKH (Bapak H. Asep Juli Hamzah),
Supervisor (Bapak Rudiana dan Ibu Indah), serta Koordinator Kecamatan (Bapak Nurhasim), atas
nama Dinas Sosial secara langsung hadir untuk melihat kondisi dari korban musibah kebakaran
tersebut dan menyerahkan secara langsung bantuan/donasi yang terkumpul atas swadaya teman-
teman Pekerja Sosial.
Untuk mengatasi kasus ini saya pakai teori komunikasi dengan mewawancarai
ibu N dan ibu K yang dimana dalam menerima keadaan itu sangat penting. Dalam hal ini
pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa pada saat ini dalam membantu penangan
musibah bencana kebakaran memberi bantuan dalam bidang bantuan pokok seperti
makanan, pakaian, dan bantuan lainnya. Kasus yang saya tangani yang berhubungan
dengan bu N dan ibu K, pendamping mengobservasi dengan home visit ini adalah
membantu keluarga dalam pengurusan bantuan yang datang dari beberapa pihak, baik
dari swadaya masyarakat ataupun dari beberapa instansi. Inilah awal kasus permasalahan
keluarga karena hal tersebut sifatnya insiden atau tidak terduga. Dengan berkoordinasi
dengan kepala Desa dan akhirnya setelah panjang lebar keluarga yang terkena musibah
kebakaran atas nama ibu Nari dan Ibu Karlem mendapatkan bantuan dari beberapa pihak,
dan program kedepan dari hasil rapat koordinasi tersebut kepada seluaruh korban akan
diberikan buatkan rumah tinggal sementara, karena posisinya adalah keluarga tidak
mampu maka pihak pemerintah desa dan pemerintah kecamatan pun akan melanjutkan ke
tahap RUTILAHU atau pembuatan rumah tinggal layak huni untuk korban bencana
kebakaran.
Saya sebagai Pekerja Sosial, dalam menjelaskan bentuk praktik pekerjaan sosial kepada penerima
manfaat berlandaskan tindakan yaitu ketanggapan, kecepatan, ketepatan sasaran penenganan kasus.
Korban yang saat itu secara kejiwaan mengalami guncangan atau shock, atau mengalami reaksi stress
baik dari fisik maupun mentalnya. Sebisa mungkin segala tindakan baik itu berupa pemberian
motivasi, dan kegiatan untuk membantu dukungan terhadap reaksi pasca musibah tersebut saya
gunakan istilah dukungan psikososial. Memberi dukungan psikososial pun dalam hal persiapan
assessment untuk mengidentifikasi siapa saja yang akan mendapat intervensi “gruf work”, tersebut
dikarenakan dalam lingkup kasus terdapat anak-anak. Disamping itu pemahaman kondisi umum
korban di tempat tenda darurat seperti sudah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar sangat penting hal
ini mengantisipasi kenyamanan dan hal-hal diluar kendali aktivasi dukungan psikososial selama
berlangsung .
Kebakaran merupakan musibah yang pastinya setiap orang tidak mau mengalaminya, akan tetapi ketika
hal tersebut sudah terjadi maka harus ada tindakan responsif untuk setidaknya mengantisipasi agar
kejadian tersebut tidak terjadi kembali. Dalam hal metode pekerja sosial dengan sasaran pemerintah
setempat, masyarakat serta donatur. Hal tersebut membutuhkan sinergi antara aparatur Desa dan
Kecamatan. Penjelasan sederhana kegiatan pendampingan ini yaitu data yang pernah dilaporkan dari
tingkat Desa, berupa nama, asal domisili, dan kelengkapan kependudukan lainnya, kejadian musibah
kebakaran ini merupakan musibah yang tidak terduga akan tetapi setidaknya pemerinta baik tingkat Desa
maupun Kecamtan memiliki acuan untuk setidaknya mempersiapkan apabila ada hal atau kejadian serupa
yang menimpa di tempat yang lainnya.
Dalam melakukan praktek pekerjaan sosial penanganan pengungsi bagi yang terkena musibah maka
interavensi makso yang saya lakukan yaitu mengembangkan pasrtisipasi aktif dari pihak Desa,
masyarakat dan menghubungkan dengan pemangku kepentingan seperti Dinas Sosial. Cara yang saya
lakukan yaitu dengan teknik observasi yaitu berhubungan langsung dengan Kepala Desa dan membangun
koordinasi untuk pendataan korban yang terkena musibah. Yang kedua adalah memanfaatkan teknik
sosialisasi, dalam hal ini menuntut agar baik penanggung jawab yang pada saat itu adalah pemerintah
Desa sudah harus mengetahui seberapa banyak kerugian materil yang sudah hilang, dan apa tindakan
tercepat yang harus sekiranya dilakukan untuk meringankan beban dari korban tersebut.
Deskripsi Kasus 2:
Sebagian peserta PKH ada yang berangkat ke luar negi menjadi TKW waktu pencairan PKH tahap 3
tahun 2018, ketika itu ATM yang bernama icih dengan barcode 321510016050426 orangnya berangkat ke
luar negeri menjadi TKW, sedangkan suami dan anaknya ada di rumah dengan keterbatasan ekonomi,
suatu ketika dia mengambil uang bantuan PKH ke BNI dan disana dia ATM nya terblokir oeh mesin
ATM maklum dia belum sangat mengerti menggunakan mesin ATM tersebut, dia laporkepada saya pak
ATM saya di telan mesin yang ada di BNI lekas saya membantu mengurus ibu Icih ke bank BNI di bank
BNI tersebut saya sudah berargumen namun tetap, uang bantuan tidak bisa di ambil oleh orang lain
terkecuali ibu Icih saya bingung Ibu Icih kan orangnnya tidak ada (menjadi TKW) kalau menunggu Ibu
icih pasti bakal lama samapai 2 tahun lamanya sedangkan suami dan anank-anaknya ibu Icih sangat
membutuhkan uang tersebut untuk keperluan sekolah dan lain sebagainya, dan akhirnya uang tersbut
tidak dapat di ambil terkecuali oleh ibu Icih saya melakukan pendekatan dengan suami dan anak-anaknya
ibu Icih untuk sabar menunggu ibunya pulang ke Indonesia.
Teknik yang saya gunakan yaitu teknik pendekatan dengan KPM agar dia menyadari bahwa peraturan
sangat berlaku karena takut ada penyalagunaan uang yang tidak jelas, dan membawa KPM tersebuut ke
BNI saya dan pegawai BNI menerangkan bahwa pengambilan di tunda untuk sementara karena uang yang
ada di rekening tidak akan hilang.
metode-metode yang digunakan sangatlah bermanfaat khususnya bagi saya umumnya bagi semuanya
Dengan komunikasi intensif dapat menjalin kedekatan antara pekerja sosial dengan korban, hal
tersebutlah yang membuat take and give, relasi ini lah yang dapat memperkuat hubungan mutualisme
dimana pekerja sosial membutuhkan dukungan kepercayaan dari korban tersebut.
- Melaksanakan Peran
Peran Pak Gara adalah tulang punggung keluarga, sekalipun rentan tapi semangat untuk menghidupi
keluarganya.
- Memenuhi Kebutuhan
- Melanjutkan sekolah 1 anaknya
- Kebutuhan untuk relasi sosial dengan warga
- Memecahkan Masalah
- Tidak ada pendapatan yang masuk
- Kepastian mendapatkan bantuan dana dengan segera
- Ada bantuan berupa ternak, karena faktor usia
2) encana penangan intervensi kasus dapat saya lakukan karena saya mencari
kebenaran ke lapanagan agar kasus-kasus ada dalam KPM say tidak
mendengarkan slah satu pihak, saya mencari informasi yang lainnya supya jelas
dan benar agar tidak terfropokasi oleh pihak-pihak luar yang akan
mengadombakan pihak PKH, Desa dan masyarakat
Perencanaan Intervensi :
- Mengadakan rapat koordinasi dengan Pemerintahan Desa, Kecamatan, Pimpinan ( Koordinator
Kabupaten, Kecamatan, Suvervisor), dan Dinas Sosial.
- Berusaha mengumpulkan Donasi baik berupa materi maupun kebutuhan lainnya seperti pakaian,
makanan dan yang lainnya.
- Menghubungkan dengan relasi
Deskripsi kasus 3:
apakah sampai menunggu KPM tersebut pulang untuk mengambil uang bansos PKH pengurusnya yang
sedang keluar negeri jum'at 25 Januari 2019 di Bank BNI KCP Telagasari, abb, teller, security, pihak
keluarga KPM yang di tinggalkan ke luar negeri, ketika keluarga KPM yang di tinggalkan ke luar negeri
ATM bansosnya terblokir oleh keluarganya solusinya saya kumpulkan semua pihak-pihak yang berkaitan
dengan pencairan PKH laku saya melakukan argumen ke pihak BNI agar supaya uang KPM tersebut bisa
di cairkan karena kasihan anaknya sekolah belum bayar.
Artinya seorang profesional harus punya rasa tanggung jawab terhadap pelaksanaan segala hal dalam
perjalanan karier dan pekerjaanya. Ia juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa orang-orang yang
dilayaninya dan profesinya tidak dirugikan atas sikap dan perbuatannya. Profesional sejati akan selalu
belajar meningkatkan kompetensi yang mendukung profesinya, bekerja keras dan tekun berusaha.
Respon Klien :
- Korban merasa dihargai atas kesempatan mereka mengemukakan pendapat
- Korban lebih fokus dengan sikap/perilaku keterbukaan informasi
- Korban merasa memiliki/andil dalam menentukan kelanjutan hidup mereka jika setelah pindah dari
pengungsian darurat
- Hubungan relasi menjadi mudah dengan menggunakan prinsip penerimaan dengan teman sejawat
- Pikiran positif dan kerjasama proses intervensi berjalan dan dapat dilanjutkan
- Menjalin kerjasama dengan teman sejawat dalam meraih kesuksessan pekerjaan
Pengetahuan : sejauhmana kita mengetahui, pekerjaan-pekerjaan yang akan kita kerjakan dan bagaimana
cara kita menyelsaikan pekerjaan tersebut
Keterampilan : Keterampilan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu profesi pemberian bantuan
serta menjadi syarat apabila profesi akan terus berkembang
Nilai : yang dianut oleh seseorang dapat menentukan sikap dan tindakan seseorang dalam
berintraksi dengan orang lain karena nilai sangat menentukan seseorang untuk meningkatkan seseorang
dapat menentukan sikap dan tindakan.
Saya Tenaga Kesejhateraan Sosial yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa
semua yang saya diskripsikan adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima
sanksi apapun apabila pernyataan ini dikemudian hari terbukti tidak benar
ABDUL AZIZ