Anda di halaman 1dari 11

A.

PENERAPAN PENGETAHUAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN


1. Uraikan satu kasus yang anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W+1H
(mengenai aspek-aspek : apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi, sipa pihak-
pihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut terjadi, dan bagaimana
memecahkan masalah tersebut)

Deskripsi kasus 1

Kasus kesalahpahaman antara penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Lansia 88


Tahun dan anak yang mengurusnya terjadi pada tanggal 02 Agustus 2018 di Kelurahan
Oesapa Selatan Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, pada saat kordinator dan
pendamping melakukan kunjungan ke KPM Lansia tersebut, Lansia menceritakan bahwa
dana PKH tidak diserahkan oleh anaknya, karena anaknya yang membantu dan mengurus
Lansia tersebut. Akhirnya pendamping melakukan koordinasi dengan anaknya untuk
mendapatkan informasi yang jelas, pada saat itu anaknya menjelaskan bahwa uang dan
beras yang diperoleh melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) setelah uang diambil dari
ATM dan beras dari E-Warong langsung diserahkan kepada KPM Lansia. Namun Lansia
tersebut tetap mengatakan tidak menerima uang dan beras tersebut yang pada akhirnya
menimbulkan pertengkaran antara KPM Lansia dan anaknya, sebagai pendamping saya
langsung melaporkan hal tersebut kepada pihak terkait seperti RT, Kelurahan,
Koordinator PKH, untuk mencari solusi, setelah koordinasi tersebut, akhirnya pada
tanggal 06 Agustus 2018 bersama RT, Lurah, Koordinator PKH hadir untuk
menyelesaikan masalah tersebut, dan saat itu anaknya langsung menyerahkan kembali
Buku Tabungan disaksikan oleh RT, Korcam, Korkot di tandai dengan penandatangan
berita acara penyerahan Buku Tabungan dan KKS, karena anak dari Lansia menganggap
bahwa dia tidak ada gunanya mengurus Lansia dalam hal ini Ibu Kandungnya, hal ini
terjadi karena Lansia tersebut sudah lupa ingatannya yang menyebabkan kesalahpahaman
antara KPM Lansia dan anaknya.

2. Berdasarkan kasus 1, jelaskan:


a. Penerapan teori/konsep-konsep yang relevan dan terkait dengan kasus 1 yang
ditangani
1. Sebutkan dan jelaskan setidaknya 3 (tiga) teori/konsep-konsep yang relevan
dengan kasus 1 (minimal 150 kata).
Jawab :
a. Teori advokasi
Advokasi adalah usaha sistematis secara bertahap (incremental) dan
terorganisir yang dilakukan oleh kelompok atau organisasi profesi untuk
menyuarakan aspirasi anggota, serta usaha mempengaruhi pembuat kebijakan
yang berpihak kepada kelompok yang hak-haknya tidak atau belum terpenuhi,
sekaligus mengawal penerapan kebijakan agar berjalan efektif.
b. Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety/Security Needs)
Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncullah
apa yang disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman .
Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman
fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya
mengancam seperti kriminalitas, perang, penyakit, takut, cemas, bahaya,
kerusuhan dan bencana alam. Serta kebutuhan secara psikis yang mengancam
kondisi kejiwaan seperti tidak diejek, tidak direndahkan, tidak stres, dan lain
sebagainya. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis
karena kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total . Manusia tidak pernah
dapat dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor, kebakaran, banjir
atau perilaku berbahaya orang lain.
c. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang (Social Needs)
Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi, maka
muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-
dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk dibutuhkan oleh
orang lain agar ia dianggap sebagai warga komunitas sosialnya. Bagi Maslow,
cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua
orang, termasuk sikap saling percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika
salah satu pihak merasa takut jika kelemahan-kelemahan serta kesalahan-
kesalahannya Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi
cinta yang memberi dan cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta,
harus mampu mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya. Jika
tidak, dunia akan hanyut ke dalam gelombang permusuhan dan kebencian.

2. Uraikan penggunaan teori/konsep-konsep tersbut dalam pemberian pelayanan


pada kasus 1 yang telah atau sedang dilakukan (minimal 150 Kata)
Deskripsi Penerapan teori/konsep :
a. Teori advokasi
Penggunaan teori Advokasi dalam pemberian pelayanan pada kasus 1
merupakan salah satu usaha yang sistematis secara bertahap (incremental) dan
terorganisir yang dilakukan oleh kelompok atau organisasi profesi untuk
menyuarakan aspirasi anggota, serta usaha mempengaruhi pembuat kebijakan
yang berpihak kepada kelompok yang hak-haknya tidak atau belum terpenuhi,
sekaligus mengawal penerapan kebijakan agar dapat berjalan efektif.
b. Motivasi
Penggunaan teori Motivasi dalam pemberian pelayanan pada kasus 1
merupakan suatu dorongan kehendak atau motivasi yang menyebabkan
sesorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Sebutkan dasar pertimbangan anda dalam penggunaan teori/konsep untuk kasus 1
(minimal 150 kata)
Deskripsi Dasar Pertimbangan :
Dasar pertimbangan saya menggunakan teori/konsep-konsep advokasi, motivasi,
di atas karena berhubungan dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program
Keluarga Harapan (PKH) untuk bagaimana memberikan pelayanan dan motivasi
atau dorongan kepada KPM untuk melakukan suatu perbuatan untuk mencapai
tujuan tertentu sehingga penerapan kebijakan dapat berjalan efektif dan
memenuhi kebutuhan dasar dari pada KPM tersebut.

b. Implikasi penggunaan teori/konsep terhadap capaian praktik anda sebagai TKS dalam
penanganan kasus 1
1. Uraikan implikasi penggunaan pengetahuan dalam praktik pelayanan yang telah
atau sedang anda lakukan terhadap capaian penanganan kasus 1 (minimal 150
kata).
Deskripsi implikasi penerapan pengetahuan :
Dengan menggunakan pengetahuan terkait advokasi maka saya dapat
menyelesaikan masalah KPM (Keluarga Penerima Manfaat) Program Keluarga
Harapan (PKH)
2. Uraikan implikasi jika tidak menggunakan pengetahuan dalam praktik pelayanan
yang telah atau sedang anda lakukan terhadap capaian penangan kasus 1 (minimal
150 kata).
Deskripsi implikasi tanpa penerapan pengetahuan :
Tanpa pengetahuan tentang advokasi ini maka penyelesaian masalah ini tidak
akan terarah dan kemungkinan akan menimbulkan masalah baru.
B. PENERAPAN KETERAMPILAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN

1. Uraikan satu kasus yang anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W+1H
(mengenai aspek-aspek : apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi, siapa
pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut terjadi, dan
bagaimana memecahkan masalah tersebut)

DESKRIPSI KASUS 2 KPM BELUM MENERIMA BUKU TABUNGAN

Kasus Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) belum
menerima buku tabungan menimpa atas nama Norlince Banu RT 13 RW 005
Kelurahan Oesapa yang merupakan KPM dampingan saya yang belum menerima
Buku Tabungan selama tahun 2018, sebagai pendamping saya melakukan koordinasi
dengan Korcam, Koordinator PKH dan Pihak BRI untuk dapat menerbitkan Buku
Tabungan agar KPM dapat melakukan transaksi, karena KPM tersebut sudah
memiliki Nomor Rekening dari kementrian sosial Republik Indonesia, setelah
berkordinasi dengan pihak terkait akhirnya pada tanggal 25 Januari kami sebagai
pendamping mendapatkan solusi untuk segera berkoordinasi dengan KPM untuk
menyiapkan administrasi seperti Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Foto
Copy Kartu Keluarga (KK) dan sekaligus memberitahukan jadwal pengambilan Buku
Tabungan pada tanggal 31 Januari 2019. Sehingga pada tanggal 31 Januari 2019
sesuai jadwal yang diberikan untuk pengambilan Buku Tabungan saya langsung
mendampingi KPM ke BRI untuk pengambilan Buku Tabungan sebagai hak yang
harus diperoleh KPM tersebut. Setelah KPM tersebut memperoleh Buku Tabungan
dia mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah bersusah paya dalam
proses ini dan ia berjanji untuk menggunakan dana tersebut dengan sebaik-baiknya
untuk kesejahteraan keluarganya.
2. Berdasarkan kasus 2, jelaskan
a. Penerapan metode /teknik yang relevan dengan kasus 2 yang ditangani.
1. Sebut dan jelaskan metode atau teknik yang relevan dengan kasus 2
(minimal 150 kata0
Deskripsi penerapan metode/teknik pada tahap awal :
a. Persiapan awal
Melakukan persiapan dan perencanaan merupakan hal yang sangat penting
dalam menyelesaikan suatu permasalahan, kalau tidak dipersipakan
dengan matang maka suatu permasalahan tidak akan terselesaikan
b. Teknik Wawancara
teknik wawancara adalah suatu teknik dalam mencari suatu informasi
mengenai Keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknik ini :
mendengar, mencatat, mengamati, memahami mengajukan pertanyaan dan
Mengenal perasaan yang diwawancarai.
c. Teknik Memberi Informasi dan Nasehat
Keterampilan yang diperlukan seperti memilih kata yang tepat,
Keterampilan berbahasa, Keterampilan observasi atau pengamatan
langsung, Keterampilan mendengar, Keterampilan untuk bersikap secara
tepat dan Penyampaian informasi atau pesan secara ringkas (tidak bertele-
tele), tepat sasaran dan mudah dimengerti.
d. Teknik Diskusi
Keterampilan yang diperlukan : Keterampilan berbahasa, Keterampilan
mendengar, Keterampilan observasi, Keterampilan mencatat,
Keterampilan mengajukan pertanyaan, dan Keterampilan menyusun topik
yang menarik bagi klien.

2. Uraikan dampak penerapan metode /teknik tersebut terhadap proses


penanganan kasus selanjutnya (minimal 150 kata)
Deskripsi dampak penerapan metode/teknik pada tahap awal
Sebagai sesorang Tenaga Kesejahteraan Sosial harus mampu menerapkan
metode/teknik yang dapat digunakan dalam menghadapi permasalahan sosial
yang ada. Dalam kasus 2 ini diharapkan dengan adanya penerapan
metode/teknik yang dapat memberikan dorongan/motivasi kepada Keluarga
Penerima Manfaat untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan administrasi untuk dapat memperoleh apa yang menjadi hak dari KPM
tersebut dengan cara memperoleh Buku Tabungan dan Kartu Keluarga
Sejahtera yang di dalamnya terdapat 2 (dua) jenis bantuan yaitu Bantuan
Program Keluarga Harapan (PKH) yang diperoleh 4 tahap dalam 1 tahun dan
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan jumlah Rp 110.000 per Bulannya.
Untuk mendapatkan solusi atas permasalahan yang demikian, sebagai Tenaga
Kesejahteraan Sosial harus berkoordinasi dengan Pendamping terdahulu,
korcam, Korkot dan pihak BRI untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut
dengan baik dan tepat sasaran.

b. Penerapan metode/teknik pada tahap identifikasi masalah, serta identifikasi


sumber dan potensi yang anda gunakan dalam upaya mengatasi kasus 2
1. Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi
masalah yang ada pada kasus 2 (minimal 150 kata)
Deskripsi penerapan metode/teknik identifikasi masalah :
a. Metode Observasi (pengamatan langsung) adalah metode
pengumpulan data dengan mengamati secara langsung di lapangan. Pada
dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat dan mengamati
perubahan fenomena-fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang yang
kemudian dapat dilakukan perubahan atas penilaian tersebut, bagi
pelaksana observaser untuk melihat observaser untuk melihat objek
moment tertentu, sehingga mampu memisahkan antara yang diperlukan
dengan yang tidak diperlukan (Margono, 2007 : 159 ).
b. Metode wawancara
Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data untuk
mendapatkan informasi dari KPM dengan cara bertanya langsung kepada
KPM tersebut Wawancara antara pekerja social dengan klien maupun
pihak yang terkait dengan klien agar dapat menggali informasi sehingga
dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi suatu masalah.

2. Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi


sumber dan potensi yang terkait dengan pemecahan kasus 2 (minimal
150 kata)
Deskripsi penerapan metode/teknik identifikasi potensi dan sumber ;
- Assesmen merupakan proses berpikir yang menjadi alasan bagi seorang
pekerja sosial dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan data sampai
dengan kesimpulan sementara. Selama assesmen, informasi yang tersedia
di susun dan di pelajari untuk membuat alur dari situasi klien yang
menjadi dasar untuk rencana intervensi. Setelah assesmen lengkap, pekerja
sosial harus dapat menggambarkan masalah secara akurat dan
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang akan di rubah untuk
memperbaiki situasi klien.
- Assesmen merupakan proses yang berkesinambungan. Proses ini akan
selalu berlanjut sepanjang pelaksanaan pemberian pelayanan kepada klien.
Rencana intervensi diambil berdasarkan pemahaman dan kesepakatan
bersama antara pekerja sosial dan klien, dimana akan memerlukan
perbaikan. Rencana intervensi mungkin akan berubah, dengan adanya data
baru yang muncul, sehingga perlu diputuskan tujuan yang baru(modifikasi
tujuan sebelumnya).
- Konsep tentang assesmen dalam pekerjaan sosial merupakan upaya untuk
mendapatkan pengetahuan dan pengambilan keputusan (gaining
knowledge and making judgement), termasuk pengujian hipotesa dan
fakta empiris melalui penemuan, pengalaman dan transaksi dengan klien.
c. Penerapan metode /teknik perencanaan dan pelaksanaan intervensi yang
sedang atau telah anda lakukan dalam penangan kasus 2
1. Jelaskan metode /teknik yang ada anda gunakan pada proses
penyusunan rencana intervensi dalam upaya penanganan kasus 2
(minimal 150 kata)
Deskripsi penerapan teknik dalam perencanaan dan pelaksanaan
intervensi:
Tujuan Intervensi
- Membantu Klien untuk mengorganisasikan kembali pola perilakunya 
(helping offenders recognize behaviour patterns)
- Memberikan kesempatan pada klien untuk menyalurkan  perasaannya(allo
wing for ventilation of feeling)
- Membantu klien untuk merumuskan situasinya (define the situation)
- Membantu klien dalam hal memodifikasi / merubah lingkungan keluarga  
danlingkungan terdekat (modification of the environment)
- Membantu klien untuk membuat keputusan (help offenders to make
decisions)
Metode Intervensi
- Individual dan keluarga ; pemecahan masalah melalui metoda individu da
natau keluarga (terapi individu dan terapi keluarga)
- Kelompok; pemecahan masalah melalui media kelompok ( terapi kelompo
k)
- Masyarakat; pemecahan masalah melalui lingkungan masyarakat

2. Jelaskan metode dan teknik yang anda gunakan pada pelaksanaan


intervensi pada kasus 2 (minimal 150 kata)
Deskripsi penerapan teknik intervensi
Interfensi
a. Tujuan dari Intervensi
Tujuan utama dari intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi
sosial orang (individu, kelompok, masyarakat) yang merupakan sasaran
perubahan. Ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik,
diasumsikan bahwa kondisi sejahtera akan semakin mudah dicapai.
Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak antara harapan dan
kenyataan tidak terlalu lebar. Melalui intervensi sosial, hambatan-
hambatan sosial yang dihadapi kelompok sasaran perubahan akan diatasi.
Dengan kata lain, intervensi sosial berupaya memperkecil jarak antara
harapan lingkungan dengan kondisi riil klien.
b. Fungsi Intervensi
Fungsi dilakukannya intervensi dalam pekerjaan sosial, diantaranya :
 Mencari penyelesaian dari kelayan masalah secara langsung yang
tentunya dengan metode-metode pekerjaan sosial.
 Menghubungkan kelayan dengan sistem sumber.
 Membantu kelayan menghadapi masalahanya.
 Menggali potensi dari dalam diri kelayan sehingga bisa
membantunya untuk menyelesaikan masalahnya.
c. Prinsip Intervensi
Beberapa prinsip dari pekerjaan sosial dalam melaksanakan praktek
pertolongan, diantaranya :
 Memberikan pelayanan yang menjunjung tinggi harkat dan
martabat.
 Melaksanakan hak asasi.
 Memberikan kesempatan kepada lansia untuk mendapatkan hak
menentukan pilihan bagi dirinya sendiri.
 Memberikan pelayanan yang didasarkan pada kebutuhan
sesungguhnya.
 Menguapayakan kehidupan lansia lebih bermakna bagi diri,
keluarga dan masyarakat.
 Menciptakan suasana kehidupan dalam panti yang bersifat
kekeluargaan.
 Menjamin terlaksananya pelayanan bagi lansia yang disesuaikan
dengan perkembangan pelayanan lansia secara terus menerus dan
meningkatkan kemitraan dengan berbagai pihak.
 Menerapkan pendekatan antar disiplin dan profesi.
 Memasyarakatkan informasi tentang aksesibilitas bagi lansia.
d. Pelayanan dalam Intervensi
Beberapa pelayanan yang diberikan adalah:
a. Pelayanan Sosial
Pelayanan sosial diberikan kepada klien dalam rangka menciptakan
hubungan sosial dan penyesuaian sosial secara serasi dan harmonis di
antara lansia, lansia dengan keluarganya, lansia dengan petugas serta
dengan masyarakat sekitar.
b. Pelayanan Fisik
Pelayanan fisik diberikan kepada klien dalam kerangka memperkuat
daya tahan fisik.Pelayanan ini diberikan dalam bentuk pelayanan
kesehatan fisioterapi, penyediaan menu makanan tambahan, klinik
lansia, kebugaran, sarana dan prasarana hidup sehari-hari dan
sebagainya.dihadapi.
c. Pelayanan Psikososial
Pelayanan ini diberikan kepada klien dalam rangka menciptakan
situasi sosial psikologis yang memungkinkan tumbuhnya perasaan
aman, nyaman, senang dan mampu beradaptasidengan lingkungan
sosialnya.
d. Pelayanan Keterampilan
Pelayanan ini diberikan tidak saja untuk pengisian waktu lauang,
melainkan untuk meningkatkan produktivitas agar ia dapat menambah
penghasilannya.
e. Pelayanan Spiritual/Keagamaan
Pelayanan ini diberikan dalam rangka memperkuat mental spiritual
dan kerohanian terutama dalam melaksanakan tugas

C. PENERAPAN NILAI DALAM PRAKTIK PELAYANAN

1. Uraikan satu kasus yang anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W+1H
(mengenai aspek-aspek : apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi, sipa
pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut terjadi, dan
bagaimana memecahkan masalah tersebut)
Deskripsi kasus 3 :
Kasus Pengurus KPM Merantau
Sabtu 24 Februari 2018 telah dilaksanakan penyaluran bantuan Program Keluarga
Harapan berupa Buku Tabungan dan Kartu Keluarga Sejahtera untuk KPM (Keluarga
Penerima Manfaat) tahun 2018. Penyaluran bantuan tersebut dilaksanakan di BRI unit
Kelapa Lima Kota Kupang. KPM berdatangan Ke Lokasi penyaluran sesuai jadwal
yang sudah diinformasikan oleh pendamping PKH, bahkan KPM tersebut dating lebih
awal untuk mengambil nomor antrian sehingga proses penyalurah berjalan dengan
lancer sesuai jadwal yang telah ditentukan. Selaku pendamping kami bekerjasama
antara pendamping dari kelurahan lain untuk saling membantu dalam proses
pendampingan penyaluran Buku Tabungan dan Kartu Keluarga Sejahtera sehinga
penyaluran bisa berjalan sesuai prosedur. Ada beberapa kendala yang dihadapi pada
saat penyaluran bantuan diantaranya pengurus KPM merantau sehingga bantuan
Program Keluaraga Harapan ditunda penyalurannya bagi KPM tersebut. Setelah
selesai penyaluran pendamping langsung berkoordinasi dengan pihak Bank untuk
mencari solusi bagi Pengurus KPM yang merantau, setelah melakukan koordinasi
pihak bank menyarankan untk istri dari pengurus KPM mengurus surat Keterangan
ahli waris dari Kelurahan dan juga rekomendasi atau surat keterangan dari Dinas
Sosial agar bisa memperoleh Buku Tabungan dan Kartu Keluarga Sejahetra. Hal
tersebut pendamping sampaikan kepada Korkot sehingga adanya kerjasama yang baik
antara Pendamping, Korkot dan Dinas terkait untuk menyelesaikan persoalan
tersebut. Setelah memperoleh persetujuan saya langsung menemui Istri dari Pengurus
KPM untuk menyiapkan segala sesuatu yang menjadi persyaratan untuk dapat
memperoleh Buku Tabungan dan Kartu Kelurga Sejahtera, dan istri dari Pengurus
KPM tersebut langsung menanggapi untuk segera mengurus persyaratan tersebut
untuk memperoleh apa yang menjadi hak mereka. Adanya kerja sama yang baik
antara pendamping, Korkot dan pihak BRI sehingga pada tanggal 17 April 2018
pendamping langsung mendampingi KPM untuk bisa melakukan pengambilan Buku
Tabungan dan Kartu Keluarga Sejahtera di BRI Unit Kelapa Lima Kota Kupang
dengan baik.

2. Berdasarkan kasus 3, jelaskan :


a. Penerapan nilai umum terkait dengan klien. Uraikan nilai-nilai apa yang anda
terapkan ketika bekerja dengan klien (minimal 150 kata)
Nilai yang diterapkan ketika bekerja dengan klien :
1. Nilai kesopanan
Nilai kesopanan adalah aturan atau hal-hal yang penting tentang tingkah laku
dan tata krama di dalam masyarakat, dan nilai kesopanan sangat berperan dan
berfungsi penting untuk kehidupan antara lain, sebagai pedoman atau patokan
perilaku pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau masyarakat dan
menjadi kunci keberhasilan karena sifat sopan kepada orang lain
2. Nilai rasa empati
Proses kejiwaan seseorang individu larut dalam perasaan suka maupun duka
seolah-olah merasakan ataupun mengalami apa yang orang tersebut rasakan
dalam hal ini pendamping harus mengalami apa yang KPM rasakan suka
maupun duka demi untuk tujuan yang mulai. Ketika seseorang telah
berempati, maka itu artinya orang kita mampu mengetahui pikiran yang
dimiliki oleh orang lain, karena pikiran, keinginan, serta kepercayaan yang
dimiliki oleh seseorang berkaitan erat dengan perasaannya. Jadi rasa empati
merupakan suatu sikap yang sudah sepantasnya tertanan dalam sanubari setiap
individu, karena dengan hadirnya perasaan tersebut akan dapat menunjukkan
bahwa setiap kita adalah individu yang memiliki perasaan.
3. Nilai kreatifitas
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk memberi ide dalam
memecahkan masalah bahwa setiap manusia pasti dituntut untuk
memeberikan inovasi dan kreasi dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan
b. Penerapan nilai terkait dengan teman sejawat. Uraikan nilai-nilai apa yang anda
terapkan ketika bekerja dengan teman sejawat.
Nilai yang diterapkan ketika bekerja dengan teman sejawat :
1. Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan baik besungguh-sunggu dapat
menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus
2. Mawas diri
Kerja mawas diri dapat diartikan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu
tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan
maupun pujian
3. Cerdas
Kerja cerdas merupakan bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam,
cepat, tepat dalam menerima, menanggapi, menentukan sikap dan berbuat
4. Menghormati rekan kerja
Jika kita saling menghormati antara rekan kerja kita, maka mereka akan
melakukan hal sama kepada kita
5. Kerja keras
Kerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal,
misalnya tenaga, pikiran dan perasaan dalam menggunakan waktu dengan
sebaik-baiknya.
6. Kerja tuntas
Kerja tuntas adalah kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu
mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk
dapat menghasilkan usahanya secara maksimal

c. Penerapan nilai dengan lembaga bekerja . uraikan nilai-nilai apa yang anda
terapkan ketika bekerja dengan lembaga tempat bekerja (minimal 150 kata)
Nilai yang diterapkan ketika bekerja dengan lembaga tempat bekerja :
1. Tepat waktu
Tepat waktu merupakan elemen penting dari profesionalisme
2. Kompoten
Menjadi Pendamping yang kompoten di tempat kerja sangat membantu dalam
penilaian kinerja selanjutnya
3. Menghargai deadline
Sebagai pendamping apabila diberikan tugas oleh atasan dengan batasan
waktu tertentu, sebaiknya dikerjakan dengan baik sebelun deadline yang telah
ditentukan
4. Mengembangkan integritas
Kejujuran dan integritas merupakan keunggulan dari seseorang profesional
5. Bersikap sopan
Bersikap sopan adalah hal yang sangat penting jika ingin menjadi seseorang
yang tetap professional di tempat di mana kita bekerja
6. Jangan bergosip
Lembaga tempat kita bekerja bukan merupakan tempat untuk kita bergosip,
tetapi jadikanlah lembaga tempat kita kerja untuk hal-hal yang membawa pada
kebahagiaan, jangan sia-siakan dengan hal yang tidak penting.
7. Jangan membawa pekerjaan pribadi di kantor
Jika kita memiliki tugas yang di luar pekerjaan kantor, sebaiknya jangan di
bawa ke tempat kita bekerja karena akan membuat kita terkesan tidak
profesional
8. Perhatikan penampilan
Cara berpakaian juga merupakan hal yang dapat menentuka kepribadian
seseorang

Anda mungkin juga menyukai