penerima pelayanan.
2. Menyusun instrumen asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber penerima
pelayanan.
3. Melaksanakan kegiatan asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber penerima
pelayanan.
4. Memberikan supervisi dalam kegiatan asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber
penerima pelayanan kepada Pekerja Sosial di bawahnya.
5. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem
sumber penerima pelayanan sebagai penyaji.
6. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem
sumber penerima pelayanan sebagai peserta.
7. Menyusun laporan hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber penerima
pelayanan.
8. Melaksanakan evaluasi proses asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber
penerima pelayanan.
Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Pemecahan Masalah (Planning)?
Perencanaan pemecahan masalah adalah suatu proses perumusan tujuan dan kegiatan pemecahan
masalah, serta penetapan berbagai sumber daya (manusia, biaya, metode-teknik, peralatan,
sarana-prasarana, dan waktu) yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Perencanaan Pemecahan Masalah?
1. Menyusun rancangan kegiatan dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan.
2. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam bimbingan
fisik.
3. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam bimbingan
psikososial.
4. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam bimbingan
sosial.
5. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam bimbingan
keterampilan.
6. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam pengembangan
masyarakat.
7. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam resosialisasi.
8. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam advokasi.
9. Memberikan supervisi dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan kepada Pekerja Sosial di bawahnya.
10. Melaksanakan kegiatan fasilitasi temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan
masalah penerima pelayanan.
11. Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan sebagai penyaji kegiatan bimbingan fisik, keterampilan, dan
resosialisasi.
12. Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
di lingkungan panti, keluarga, kelompok, organisasi, dan masyarakat luas, sehingga dapat
melaksanakan aktivitas sehari-hari, memenuhi kebutuhan, dan atau memecahkan masalahnya.
Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Resosialisasi?
Kegiatan mempersiapkan penerima pelayanan agar mau dan mampu bersosialisasi,
menyesuaikan diri, dan beradaptasi dengan keluarga maupun lingkungan sosial, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya.
Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Pengembangan Masyarakat?
Kegiatan pemberian informasi, pengetahuan, sikap, dan keterampilan kepada warga masyarakat
agar mau dan mampu berinteraksi sosial dengan harmonis, memenuhi kebutuhan, dan mengatasi
permasalahan yang dihadapi.
Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Advokasi?
Pemberian pelayanan pembelaan dan perlindungan kepada penerima pelayanan melalui
pemberian bantuan sosial, asuransi sosial, pemeliharaan penghasilan, pembelaan perkara,
pencegahan penyalahgunaan, dan sejenisnya.
Metode-metode apa saja yang digunakan pekerja sosial dalam memecahkan masalah penerima
pelayanan?
1. Metode pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga (social casework).
2. Metode pekerjaan sosial dengan kelompok (social group work)
3. Metode pekerjaan sosial dengan masyarakat (community development and community
organization).
4. Metode administrasi pekerjaan sosial (social work administration).
5. Metode penelitian pekerjaan sosial (social work research).
Apa yang dimasud dengan metode pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga?
Suatu metode pertolongan pekerjaan sosial yang difokuskan untuk membantu individu dan
keluarganya yang mengalami permasalahan intrapsikis, interpersonal, psikososial, sosioekonomi, dan lingkungan sosial melalui relasional langsung tatap muka.
Apa yang dimasud dengan metode pekerjaan sosial dengan kelompok?
Suatu metode pertolongan pekerjaan sosial yang difokuskan untuk membantu individu
meningkatkan kemampuan berfungsi sosial dan mencapai tujuan yang diinginkan melalui
pendekatan kelompok.
Apa yang dimasud dengan metode pekerjaan sosial dengan masyarakat?
Suatu metode pertolongan pekerjaan sosial yang difokuskan untuk membantu warga dan
kelompok masyarakat guna meningkatkan hubungan sosial di antara mereka, memotivasi warga
masyarakat untuk mandiri, mengembangkan tanggung jawab kepemimpinan lokal,
memberdayakan institusi lokal, dan memecahkan permasalahan yang dihadapi.
bawahnya.
5. Menyusun laporan kegiatan rujukan pelayanan.
Apa yang dimaksud dengan Bimbingan dan Pembinaan Lanjut?
Bimbingan dan pembinaan lanjut adalah suatu proses pemberdayaan dan pengembangan agar
penerima pelayanan dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupan di lingkungan sosialnya.
Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Bimbingan dan Pembinaan Lanjut?
1. Menyusun rancangan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan.
2. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan melalui bimbingan dan penyuluhan sosial.
3. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan melalui bimbingan dan pendampingan secara individu.
4. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan melalui koordinasi dengan pihak terkait.
5. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan melalui penggalian dan pengkaitan dengan sistem sumber yang tersedia.
6. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan melalui pemberian bantuan pengembangan usaha.
7. Memantau perkembangan eks penerima pelayanan dalam masyarakat.
8. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut
terhadap eks penerima pelayanan.
9. Memberikan supervisi dalam pelaksanaan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap
Pekerja Sosial di bawahnya.
Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
Pengembangan kualitas pelayanan adalah berbagai kegiatan yang dilaksanakan secara terencana
dan sistematis dalam rangka meningkatkan dan menghasilkan kualitas pelayanan kesejahteraan
sosial yang lebih baik melalui pengkajian terhadap kebijakan sosial, pengembangan model
pelayanan, dan evaluasi terhadap program pelayanan kesejahteraan sosial.
Kegiatan apa saja yang dilakukan Pekerja Sosial dalam Pengembangan Kualitas Pelayanan
Kesejahteraan Sosial?
1. Pengkajian kebijakan dan penyusunan rencana pelayanan.
2. Pengembangan model pelayanan.
3. Evaluasi pelayanan.
Apa yang dimaksud dengan Pengkajian Kebijakan dan Penyusunan Rencana Pelayanan
Kesejahteraan Sosial?
Suatu proses merancang, menyusun instrumen, memberikan konsultasi, melaksanakan,
mengevaluasi, dan menyusun laporan pengkajian kebijakan dan perencanaan program pelayanan
kesejahteraan sosial, baik untuk tingkatan mikro maupun makro.
Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Pengkajian Kebijakan dan
Penyusunan Rencana Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
1 Menyusun rancangan kegiatan pengkajian atau perencanaan pelayanan.
2 Menyusun instrumen pengkajian kebijakan dan perencanaan pelayanan.
3. Memberikan konsultasi dalam pengkajian kebijakan dan perencanaan pelayanan.
4. Melaksanakan pengkajian kebijakan pelayanan pada tingkatan mikro.
5. Melaksanakan pengkajian kebijakan pelayanan pada tingkatan makro.
6. Menyusun rencana pelayanan pada tingkatan mikro.
7. Menyusun rencana pelayanan pada tingkatan makro.
8. Mensosialisasikan laporan hasil pengkajian pelayanan.
Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Model Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
Pengembangan model pelayanan kesejahteraan sosial adalah suatu proses merancang konsep,
menguji coba, dan mengembangkan model pelayanan kesejahteraan sosial, serta mengevaluasi,
menyusun laporan, dan mensosialisasikan hasil pengembangan model pelayanan kesejahteraan
sosial, baik untuk tingkatan mikro maupun makro.
Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Pengembangan Model Pelayanan
Kesejahteraan Sosial?
1. Menyusun konsepsi pengembangan model pelayanan.
2. Melaksanakan uji coba model pelayanan.
3. Merumuskan dan mengembangkan model pelayanan pada tingkatan mikro.
4. Merumuskan dan mengembangkan model pelayanan pada tingkatan makro.
5. Menyusun laporan hasil uji coba model pelayanan untuk tingkat mikro.
6. Menyusun laporan hasil uji coba model pelayanan untuk tingkat makro.
7. Mensosialisasikan laporan hasil uji coba model pelayanan untuk tingkat mikro.
8. Mensosialisasikan laporan hasil uji cona model pelayanan untuk tingkat makro.
Apa yang dimaksud dengan Evaluasi Program Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
Evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial adalah suatu proses merancang, menyusun
instrumen, melaksanakan evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial, serta menyusun
laporan dan mensosialisasikan hasil evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial, baik untuk
tingkatan mikro maupun makro.
Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Evaluasi Program Pelayanan
Kesejahteraan Sosial?
1. Menyusun rancangan evaluasi pelayanan pada tingkat mikro.
2. Menyusun rancangan evaluasi pelayanan pada tingkat makro.
3. Menyusun instrumen evaluasi pelayanan untuk tingkat mikro.
4. Menyusun instrumen evaluasi pelayanan untuk tingkat makro.
5. Melaksanakan evaluasi pelayanan untuk tingkat mikro.
6. Melaksanakan evaluasi pelayanan untuk tingkat makro.
7. Menyusun laporan hasil evaluasi pelayanan tingkat mikro.
8. Menyusun laporan hasil evaluasi pelayanan tingkat makro.
pelayanan dalam bentuk menggali dan mengkaitkan dengan sistem sumber yang
tersedia.
Apa saja kegiatan Pekerja Sosial Pertama?
1. Menyusun rancangan sosialisasi program pelayanan.
2. Menyusun materi sosialisasi program pelayanan.
3. Memberikan supervisi dalam sosialisasi program pelayanan kepada Pekerja Sosial di
bawahnya.
4. Melaksanakan evaluasi proses sosialisasi program pelayanan.
5. Memberikan supervisi dalam identifikasi calon penerima pelayanan kepada Pekerja
Sosial di bawahnya
6. Menyusun rancangan kegiatan pemberian motivasi terhadap calon penerima pelayanan.
7. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam kegiatan pemberian
motivasi terhadap calon penerima pelayanan.
8. Melaksanakan evaluasi proses pemberian motivasi kepada calon penerima pelayanan.
9. Menyusun rancangan kegiatan seleksi calon penerima pelayanan.
10. Menyusun pedoman wawancara untuk kegiatan seleksi calon penerima pelayanan.
11. Merumuskan kesepakatan hak dan kewajiban antara Pekerja Sosial dengan penerima
pelayanan.
12. Melaksanakan kegiatan asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber penerima
pelayanan.
13. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem
sumber penerima pelayanan sebagai penyaji.
14. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem
sumber penerima pelayanan sebagai peserta.
15. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam rencana
kegiatan bimbingan psikososial.
16. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam rencana
kegiatan bimbingan sosial.
17. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam rencana
pengembangan masyarakat.
18. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam rencana
kegiatan advokasi.
19. Melaksanakan kegiatan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah
penerima pelayanan sebagai penyaji rencana kegiatan bimbingan psikososial,
sosial, pengembangan masyarakat, dan advokasi;
20. Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan sebagai peserta.
21. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam kegiatan bimbingan
psikososial.
22. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam kegiatan pengembangan
masyarakat.
23. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam kegiatan advokasi.
24. Melaksanakan kegiatan bimbingan psikososial terhadap penerima pelayanan.
Keputusan Bersama Menteri Sosial dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor:
09/HUK/2004., 2004., Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Angka
Kreditnya, Jakarta: Biro Kepegawaian & Hukum Departemen Sosial.
Roberts, Albert R., dan Greene, Gilberts J., (2002)., Social Workers Desk Reference., New York:
Oxford University Press.
Sheafor, Bradford W. dan Horejsi, Charles R., dan Horejsi, Gloria A. (2003). Techniques and
Guidelines for Social Work Practice. (sixth edition) Boston: Allyn and Bacon.
Skidmore, Rex A., Thackeray, Milton G., dan Farley, O. Willian., (1994). Introduction to Social
Work. New Jersey: Englewood Cliffs. Prentice-Hall International, Inc.
Zastrow, Charles H. (1999). The Practice of Social Work. (sixth edition). Pacific Grove:
Brooks/Cole Publishing Company.