Pertama sebagai transper teknologi atau menyampaikan inovasi dan mempengaruhi sasaran agar sasaran dapat mengadobsi inovasi yang disampaikan. Kedua sebagai jembatan atau penghubung antara pemerintah yang diwakili dengan masyarakat sasarannya. 2. Menurut Kurt Kelvin (1941) mengemukakan ada tiga peran penyuluh yang terdiri dari kegiatan, peleburan diri dengan masyarakat untuk melakukan perubahan-perubahan dan memantapkan hubungan dengan masyarakat sasaran. 3. Menurut Lippith (1958) merinci dua peran penyuluh yaitu sebagai berikut: Mengembangkan kebutuhan untuk melakukan perubahan melalui mengenal masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sasaran, memilih obyek perubahan yang tepat, menganalisa motivasi dan kemampuan sasaran untuk melakukan perubahan, memilih sumber daya yang tersedia untuk tujuan perubahan dengan tepat dan memilih peran bantu yang akan dimainkan dengan tepat. Menggerakkan masyarakat untuk melakukan perubahan melalui tahapan, menjalin kerjasama dan hubungan baik secara terus-menerus dengan masyarakat sasaran. 4. Menurut Mosher (1968) mengemukakan bahwa setiap penyuluh harus mampu melaksanakan 4 peran ganda yakni : Sebagai guru, dapat mempengaruhi masyarakat sasaran untuk berubah perilakunya. Sebagai penganalisa, melakukan pengamatan dan memberi solusi terhadap keadaan dan masalah atau kebutuhan masyarakat sasarannya. Sebagai konsultan. Memberi alternatif pilihan perubahan yang tepat baik dilihat dari segi teknis, ekonomis maupun nilai-nilai budaya setempat. Organisator, mampu menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan segenap lapisan masyarakat dalam upaya untuk melakukan perubahan- perubahan yang direncanakan. 5. Menurut Kartasapoetra (1994) mengemukakan bahwa peran penyuluh terbagi tiga: Berperan sebagai pendidik, memberikan pengetahuan atau cara-cara baru dalam budidaya tanaman agar petani lebih terarah dalam usaha taninya, meningkatkan hasil dan mengatasi kegagalan-kegagalan dalam usaha taninya. Berperan sebagai pemimpin, yang dapat memimpin dan memotivasi petani agar mau merubah cara berfikir, cara kerjanya agar timbul keterbukaan dan mau menerima cara-cara bertani baru yang lebih berdaya guna dan berhasil. Berperan sebagai penasehat, yang dapat melayani, memberikan petunjuk- petunjuk dan membantu para petani baik dalam bentuk peragaan atau contoh-contoh kerja dalam usaha tani. 6. Menurut Brunner et. al (1949), peran penyuluh adalah untuk membantu keluarga pedesaan dan membantu diri mereka sendiri dengan menerapkan ilmu, baik fisik maupun sosial, dengan kegiatan pertanian, keluarga dan masyarakat hidup. 7. Menurut Suhardiyono (1992), seorang penyuluh membantu para petani di dalam usaha mereka meningkatkan produksi dan mutu produksinya guna meningkatkan kesejahteraan mereka. Oleh karena itu para penyuluh memiliki peran antara lain sebagai pembimbing, organisator dan dinamisator, pelatih teknisi, dan jembatan petani dengan lembaga peneliti dibidang pertanian. 8. Menurut Van Den Ban (1999) menyatakan peranan utama penyuluhan dibanyak Negara dahulu dipandang sebagai ahli teknologi dari peneliti ke petani. Sekarang peranan penyuluhan lebih dipandang sebagai proses membantu petani untuk mengambil keputusan sendiri dengan cara menambah pilihan bagi mereka, dan dengan cara menolong mereka mengembangkan wawasan mengenai konsekuensi dari masing-masing pilihan itu. 9. Fungsi penyuluhan : Untuk memfasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha. Untuk mengupayakan kemudahan akses pelaku usaha dan pelaku ke sumber informasi. Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial dan kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha. Untuk membantu pelaku usaha dalam menumbuh kembangkan organisasinya menjadi organisasi ekonomi yang berdaya saing tinggi. Untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada pelaku utama dan pelaku usaha tentang pengetahuan dan perkembangan perindustrian. 10. Fungsi penyuluhan asalah sebagai penghubung yang menjabarkan proses penyampaian ilmu dan teknologi dari sumbernya kepada masyarakat yang membentuknya.