Anda di halaman 1dari 6

Pendidikan pancasila sebagai salah satu komponen mata kuliah pengembangan

kepribadian (MKP) memegang peranan penting dalam membentuk kepribadian mahasiswa di


perguruan tinggi. Sikap dan prilaku tersebut diharapkan menjadi dasar keilmuan yang
dimiliki agar bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan pancasila
di perguruan tinggi, secara khusus bertujuan sebagai berikut :
a. Dapat memahami, menghayati dan melaksanakan pancasila dan undang undang dasar 1945
dalam kehidupan sebagai warga Negara republic Indonesia yang berjiwa pancasila.
b. Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang
berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
c. Memupuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan nilai nilai dan norma pancasila (Dirjen
Dikti, 1995:3)
Tujuan sebagaimana disebutkan diatas secara teoritis dapat dikelompokan menjadi tujuan
jangka pendek (butir a dan b) dan tujuan jangka panjang (butir c). Endang Daroeni Asdi
(1985:6) menyatakan bahwa mempelajari pancasila. Ada dua tujuan dalam mempelajari
pancasila, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang dalam mempelajari
pancasila tersebut di jelaskan sebagai berikut :
a. Tujuan Jangka Pendek
Manusia selalu mempunyai keinginan untuk tahu dan keinginan ini merupakan sifat manusia
yang kodrati. Keinginan inilah yang mendorong manusia untuk mempelajari dan meneliti
sesuatu, sehingga mendapat kebenaran. Dengan mengetahui yang benar, maka ia dapat
mempertimbangkan apakah sesuatu itu berguna atau tidak bagi dirinya sendiri ataupun untuk
oranglain. Mempelajari pancasila pertama tama bertujuan untuk mengetahui pancasila
secara benar. Hal ini dapat dicapai dengan mempelajari pancasila secara ilmiah, sebab
pengetahuan ilmiah mempunyai tingkatan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan
pengetahuan biasa. Pengetahuan ilmiah memberikan pengetahuan yang obyektif, sistematis
dan rasional serta terlepas dari pendapat pribadi. Kecuali mendapat pengetahuan tentang
pancasila secara ilmiah, dengan mempelajari pancasila diharapkan juga mempunyai
kesadaran tentangdasar filsafat Negara yang menuju kepada kesadaran bernegara. Kesadaran
bernegara dapat menumbuhkan pengertian tentang hak wajib sebagai warga Negara.
b. Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka pendek yang tersebut diatas, yaitu untuk mendapatkan pengertian ilmiah
tentang pancasila serta dapat mengetahui kebenaran pancasila menumbuhkan adanya
kesadaran bernegara. Bagi tujuan jangka panjang sangat berguna sekali, sebab dengan apa
yang telah dimiliki dan disadari akan kebenaran dan kegunaannya, maka seorang akan
mengerajakan suatu perbuatan yang sesuai dengan pancasila. Mengamalkan pancasila karena
sudah menghayati, akan merupakan suatu perintah yang dating dari dirinya sendiri, dan
merupakan suatu imperative kategorisch. Kemudian penghayatan dan pengamalan pancasila
akan menjadi suatu kebiasaan karena tanpa ada paksaan. Apabila seseorang insaf akan
manfaat, guna sesuatu, karena benar dan baik maka dengan sendirinya orang tersebut akan
mempertahankannya. Dapat dikatakan bahwa tujuan jangka pendek menunjang tujuan jangka
panjang yang secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa dengan mempelajari pancasila
dapat diharapkan keisafan untuk menghayati, mengamalkan dan kemudian mempertahankan
pancasila.
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
1. Tujuan Nasional Bangsa Indonesia
Proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia berarti mengumumkan kepada dunia dan
bangsa Indonesia telah menjadi Negara yang merdeka dan berdaulat. Kemerdekaan Indonesia
tidak berarti bahwa bangsa Indonesia tidak memiliki tujuan.
Tujuan nasional bangsa Indonesia dituangkan secara jelas dan gambling dalam pembukaan
UUD 1945. Tujuan nasional tersebut adalah : (1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia (2) memajukan kesejahteraan umum (3) Mencerdaskan
kehidupan bangsa (4) melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2. Tujuan Pendidikan Nasional
Untuk merealisasikan tujuan nasional, tujuan tersebut perlu dijabarkan kedalam berbagai
bidang pembangunan termasuk dalam bidang pendidikan. Penjabaran tujuan nasional
khususnya dalam bidang pendidikan nasional tertuang pada undang undang No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Dalam Bab II tentang dasar, fungsi
dan tujuan ditentukan sebagai berikut :
Pasal 2 :
Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan undang undang dasar 1945
Pasal 3 :
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
3. Visi dan Misi Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah
dari suatu Negara. Tujuannya adalah menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi
penerusnya selaku warga masyarakat bangsa dan Negara, agar berguna dan bermaknaserta
mampu mengantisipasi masa depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait
dengan konteks dinamika budaya, bangsa, Negara dan hubungan internasionalnya.
Pendidikan tinggi tidak dapat mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal yang
digambarkan sebagai perubahan kehidupan yang penuh dengan paradoksal dan
ketakterdugaan.
Kemampuan warga Negara agar memiliki hidup yang berguna dan bermakna serta
mampu mengantisipasi perkembangan, perubahan masa depannya, sangat memerlukan
pembekalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) yang berlandaskan nilai nilai
keagamaan dan nilai nilai budaya bangsa. Nilai nilai dasar Negara tersebut akan menjadi
panduan dan mewarnai keyakinan serta pegangan hidup warga Negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran berbangsa, sikap serta prilaku yang cinta
tanah air, bersendikan kebudayaan bangsa perlu diberikan pengetahuan tentang pancasila
kepada para mahasiswa calon ilmuan warga Republik Indonesia yang akan mengkaji dan
menguasai iptek dan seni, menjadi tujuan utama pendidikan pancasila.
Pendidikan iptek dan seni di perguruan tinggi Indonesia dirancang dalam kurikulum
suatu bidang studi yang memuat suatu dasar keilmuan dan keterampilan, mata kuliah
keahlian dan perilaku berkarya, sesuai dengan disiplin ilmu yang diasuh. Isi kurikulum
seperti itu perlu dibekali dengan dasar dasar sikap, perilaku dan kepribadian peserta didik
untuk menyempurnakan pengetahuan, keterampilan serta efek turutan dari iptek dan seni
yang didapatnya.
Pembekaln kepada peserta didik di Indonesia berkenaan dengan pemupukan nilai nilai,
sikap, dan kepribadian seperti tersebut diatas, diandalkan pada pendidikan pancasila,
pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan bahasa yang disebut
kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MKPK) dalam komponen kurikulum
perguruan tinggi.
Untuk menumbuhkan kesadaran, sikap, dan perilaku yang bersendikan nilai nilai
pancasila kepada setiap warga Negara Republik Indonesia yang menguasai iptek dan seni
tersebut merupakan misi atau tanggung jawab Pendidikan Pancasila. Kualitas warga Negara
tergantung terutama pada keyakinan dan pegangan hidup mereka dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara disamping pada tingkat serta mutu penguasaannya tentang iptek dan
seni. Pancasila sebagai dasar Negara dan pegangan hidup warga Negara harus benar benar
dapat dirasakan bahwa pancasila adalah yang paling sesuai dengan kehidupan kesehariannya.
FUNGSI DAN KEDUDUKAN PANCASILAPancasila sebagai objek pembahasan ilmiah memiliki
ruang lingkup yang sangat luas terutama dengan kedudukan dan fungsi Pancasila.
Fungsi Pancasila sebagai titik sentral pembahasan adalah kedudukan dan fungsi Pancasila
sebagai dasar negara Republik Indonesia. Oleh karena itu kedudukan dan fungsi Pancasila
dapat dipahami melalui uraian berikut.
1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dalam perjuangan untuk mencapai
kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya
sebagai suatu pandangan hidup. Nilai-nilai luhur adalah merupakan suatu tolak ukur kebaikan
yang berkenaan dengan hal-hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia,
seperti cita-cita yang hendak dicapainya dalam hidup manusia.
2. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Dalam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur
pemerintahan negara atau dengan kata lain Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indoneisa. Dengan demikian Pancasila merupakan asas
kerokhanian tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan
lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran.
Memiliki suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang Dasar
1945.
Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis)
Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung isi
yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara (termasuk para
penyelenggara partai dan fungsional) memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pokok pikiran keempat yang bunyinya
sebagai berikut: ..........Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa, menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab .
Merupakan sumber semangat bagi Undang-Undang Dasar 1945, bagi penyelenggara
negara, para pelaksana pemerintahan (juga para penyelenggara partai dan golongan
fungsional).dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara sebagai
pandangan hidup bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap di liputi
dan di arahkan asas krokhanian negara.
3. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Indonesia
Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia, namun
pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara, dengan
perkataan lain unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) pancasila tidak lain diangkat dari
pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri, sehingga bangsa Indonesia ini merupakan kausa
materialis (asal bahan) Pancasila
Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara,
sehingga pancasila berdudukan sebagai dasar negara dan ideologi negara dan bangsa
Indinesia.
1.Pancasila Sebagai Dasar Negara
Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan
kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan
pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar
negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia,
termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat.
Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan
negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai arti menjadikan Pancasila sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Konsekuensinya adalah Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum. Hal ini menempatkan Pancasila sebagai dasar negara yang
berarti melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua peraturan perundang-undangan di negara
Republik Indonesia bersumber pada Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia mempunyai implikasi bahwa Pancasila terikat oleh suatu kekuatan secara hukum,
terikat oleh struktur kekuasaan secara formal, dan meliputi suasana kebatinan atau cita-cita
hukum yang menguasai dasar negara (Suhadi, 1998). Cita-cita hukum atau suasana kebatinan
tersebut terangkum di dalam empat pokok pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
di mana keempatnya sama hakikatnya dengan Pancasila. Empat pokok pikiran Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 tersebut lebih lanjut terjelma ke dalam pasal-pasal Undang-
Undang Dasar 1945. Barulah dari pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 itu diuraikan lagi
ke dalam banyak peraturan perundang-undangan lainnya, seperti misalnya ketetapan MPR,
undang-undang, peraturan pemerintah dan lain sebagainya.
2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup adalah suatu
wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai
luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia
dengan sesama, lingkungan dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya.
Pandangan hidup yang diyakini suatu masyarakat maka akan berkembang secara dinamis dan
menghasilkan sebuah pandangan hidup bangsa. Pandangan hidup bangsa adalah kristalisasi
nilai-nilai yang diyakini kebenarannya maupun manfaatnya oleh suatu bangsa sehingga
darinya mampu menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya di dalam sikap hidup sehari-
hari.
Setiap bangsa di mana pun pasti selalu mempunyai pedoman sikap hidup yang dijadikan
acuan di dalam hidup bermasyarakat. Demikian juga dengan bangsa Indonesia. Bagi bangsa
Indonesia, sikap hdup yang diyakini kebenarannya tersebut bernama Pancasila. Nilai-nilai
yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila tersebut berasal dari budaya masyarakat bangsa
Indonesia sendiri. Oleh karena itu, Pancasila sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia
maka Pancasila dapat disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia. Cita-cita moral inilah
yang kemudian memberikan pedoman, pegangan atau kekuatan rohaniah kepada bangsa
Indonesia di dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila di samping
merupakan cita-cita moral bagi bangsa Indonesia, juga sebagai perjanjian luhur bangsa
Indonesia. Pancasila sebagaimana termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
adalah hasil kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang pada waktu itu diwakili oleh PPKI.
Oleh karena Pancasila merupakan kesepakatan bersama seluruh masyarakat Indonesia maka
Pancasila sudah seharusnya dihormati dan dijunjung tinggi.
3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Ideologi berasal dari kata idea = gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita.
logos= ilmu. Kata idea berasal dari kata bahasa Yunani eidos=bentuk. Idein=melihat.
Secara harfiah, Ideologi adalah ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas), atau
ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Ideologi menurut Kamus Umum Bhs Indonesia adalah keyakinan yang dicita-citakan sebagai
dasar pemerintahan negara. Sedangkan pengertian ideologi secara umum adalah kumpulan
gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh
dan sistematis, yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu
dalam pelbagai bidang kehidupan yang menyangkut bidang politik (termasuk bidang
pertahanan dan keamanan), bidang sosial, bidang kebudayaan, dan bidang keagamaan.
Di dalam Pancasila telah tertuang cita-cita, ide-ide, gagasan-gagasan yang ingin dicapai
bangsa Indonesia. Oleh karena itu Pancasila dijadikan Ideologi Bangsa.
Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup
Ideologi Terbuka merupakan suatu sistem pemikiran terbuka sedangkan ideologi tertutup
merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ciri khas Ideologi tertutup :
1. ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita satu
kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan membaharui
masyarakat. Hal ini berarti demi ideologi masyarakat harus berkorban untuk menilai
kepercayaan ideologi dan kesetiaannya sebagai warga masyarakat.
2. Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu melainkan terdiri dari tuntutan-
tuntutan konkret dan operasional yang keras.
Jadi ideologi tertutup bersifat totaliter dan menyangkut segala segi kehidupan.
Ciri khas ideologi terbuka :
1. nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari
suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
2. dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah.
3. tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan masyarakat itu sendiri.
4. Isinya tidak operasional. Menjadi operasional ketika sudah dijabarkan ke dalam perangkat
peraturan perundangan.
Jadi ideologi terbuka adalah milik seluruh rakyat dan masyarakat dalam menemukan dirinya,
kepribadiannya di dalam ideologi tersebut.
4. Pancasila sebagai Sumbet Segala Sumber Hukum
Sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka Setiap
produk hukum harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Pancasila
tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau
dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari
UUD 1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD1945, serta
hukum positif lainnya.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta idiologi bangsa dan
negara, bukanlah hanya untuk sebuah rangkaian kata- kata yang indah namun semua itu harus
kita wujudkan dan di aktualisasikan di dalam berbagai bidang dalam kehidupan
bermasarakat, berbangsa dan bernegara.
5. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Pancasila dalam pengertian ini adalah seperti yang dijelaskan dalam teori "Von Savigny"
bahwa setiap Volksgeist (jiwa rakyat/jiwa bangsa) Indonesia telah melaksanakan Pancasila.
Dengan kata lain, lahirnya Pancasila bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.
6. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila dalam pengertian ini adalah bahwa sikap, tingkah laku, dan perbuatan Bangsa
Indonesia mempunyai ciri khas. Artinya, dapat dibedakan dengan bangsa lain, dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila disebut juga
sebagai kepribadian bansa Indonesia.
7. Pancasila Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Nasional
Artinya cita-cita luhur Bangsa Indonesia tegas termuat dalam Pembukaan UUD 1945 karena
Pembukaan UUD 1945 merupakan perjuangan jiwa proklamasi, yaitu Jiwa Pancasila. Dengan
demikian, Pancasila merupakan Cita-Cita dan Tujuan Nasional Bangsa Indonesia (Alinea II
dan IV Pembukaan UUD 1945).
8. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
Pancasila disahkan bersama-sama dengan disahkannya UUD 1945 oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. PPKI ini merupakan wakil-
wakil dari seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur tersebut.

Anda mungkin juga menyukai