Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah : Patologi Rehabilitasi Sosial

“KONSEP DASAR REHABILITASI SOSIAL DAN


HUBUNGANNYA DENGAN PATOLOGI SOSIAL”

Dosen Pengampu :

Konto Iskandar Dinata, M.Psi, Psikolog

Ditulis Oleh : Kelompok 1

1. Widati Fitria (2130305013)


2. Yunita (2130305040)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

PRODI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2024

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT, yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
yang berjudul “Konsep Dasar Rehabilitasi Sosial dan Hubungannya Dengan Patologi
Sosial”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini, Akhir kata, kami berharap semoga makalah
tentang “Konsep”. dapat memberi manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Palembang, 16 Februari 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii
PENDAHULUAN………………………………………………………………... 1
Latar Belakang………………………………………………………………. 2
Rumusan Penulisan.….……………………………………………………… 2
PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 3
PENUTUP……………………………………………………………………...... 7
Kesimpulan…………………………………………….………………..….. 7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 8

iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam buku Patologi Sosial Paisol Burlian (2016) kata


patologi berasal dari kata pathos, yaitu penderitaan atau penyakit, sedangkan
logos berarti ilmu. Jadi, patologi berarti ilmu tentang penyakit. Sementara itu,
sosial adalah tempat atau wadah pergaulan hidup antar manusia yang
perwujudannya berupa kelompok manusia atau organisasi, yakni individu atau
manusia yang berinteraksi atau berhubungan secara timbal balik, bukan
manusia dalam arti fisik. Oleh karena itu, pengertian patologi sosial adalah
ilmu tentang gejala-gejala yang dianggap “sakit” disebabkan oleh faktor sosial
atau ilmu tentang asal usuldan sifat-sifatnya, penyakit yang berhubungan
dengan hakikat adanya manusia dalam hidup masyarakat. Rehabilitasi sosial
sendiri merupakan upaya yang bertujuan untuk mengintegrasikan seseorang
yang mengalami masalahsosial kedalam kehidupan masyarakat dimana dia
berada. Pengintegrasian tersebut dilakukan melalui upaya peningkatan
penyesuaian diri baik terhadap keluarga, komunitas, maupun pekerjaannya. 1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan dan pengaruh patologi sosial dengannimbingan
konseling?
2. Bagaimana peran rehabilitasi sosial dalam patologi sosial?
3. Bagaimana dampak kebijakan publik terhadap upaya rehabilitasi sosial
dalam menangani patologi sosial di masyarakat?
4. Apa strategi dan metode yang efektif dalam melakukan rehabilitasi sosial
terhadap individu atau kelompok yang mengalami patologi sosial?

1 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004, Hal 84-110.

1
PEMBAHASAN

1. Pengaruh patologi sosial dengan bimbingan konseling


Menurut Syakur (2014) dalam Buku Daras Konseling Penyandang
Masalah Sosial bahwa dalam praktiknya, konseling dapat dilakukan secara
individual dan juga secara kelompok. Konseling individual adalah teknik
konseling yang mengkususkan bimbingan dan bantuan pemecahan masalah
pada seorang individu saja. Konseling ini diberikan ketika konseli/klien
menghadapi masalah yang spesifik dan bersifat pribadi, dalam mana, tidak
dapat mengadakan hubungan antar pribadi secara efektif, mungkin karena
masalah yang dihadapi bersifat rahasia, atau kompleks, dan klien
menunjukkan sikap dan tingkah laku anti sosial, dan lain-lain, sehingga
penangannya menuntut lebih intensif. Klien yang demikian, pastinya, tidak
dapat terlibat secara aktif dan efektif dalam kegiatan kelompok. Sedangkan
konseling kelompok adalah suatu proses interpersonal yang dinamis yang
memusatkan pada kesadaran berpikir dan tingkah laku serta melibatkan pada
fungsi-fungsi terapi yang dimungkinkan. Ini didasarkan pada individu-
individu yang normal dan tidak melemahkan perubahan kepribadian. Dengan
kata lain, konseling kelompok adalah suatu hubungan antara konselor dengan
dua atau lebih klien yang penuh perasaan penerimaan, kepercayaan, dan rasa
aman.2

2 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004, Hal 110.

2
2. Peran rehabilitasi sosial dalam patologi sosial
Patologi sosial merupakan suatu ilmu tentang gejala-gejala sosial
yang disebabkan oleh faktor-faktor sosial atau Ilmu tentang asal usul dan
sifat-sifatnya, penyakit yang berhubungan dengan hakikat adanya manusia
dalam hidup masyarakat. Patologi sosial ini juga disebut pula sebagai
masalah masyarakat, di mana kehadirannya tidak diharapkan. Masalah-
masalah sosial ini pada hakikatnya juga merupakan fungsi-fungsi struktural
dari totalitas sistem sosial. Rehabilitasi sosial memainkan peran penting
dalam penanganan patologi sosial ini termasuk dalam upaya pemilihan dan
ray integrasi individu yang mengalami masalah sosial seperti pecandu
narkotika korban penyalahgunaan dan anak dengan perilaku menyimpang ke
dalam masyarakat. Rehabilitasi sosial mencakup berbagai aspek termasuk
rehabilitasi medis konseling dan pelayanan kesejahteraan sosial tujuannya
adalah untuk memulihkan fungsi sosial, baik secara fisik, mengal, maupun
sosial agar individu dapat kembalai berperan dalam masyarakat, Rehabilitasi
sosial mencakup berbagai aspek termasuk rehabilitasi medis konseling dan
pelayanan kesejahteraan sosial tujuannya adalah untuk memulihkan fungsi
sosial, baik secara fisik, mengal, maupun sosial agar individu dapat kembalai
berperan dalam masyarakat Melalui berbagai kegiatan seperti bimbingan
sosial,pembinaan mental, dan pemberian ketrampilan, rehabilitasi sosial
Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan mencegah
penurunan kemampuan sosial individu yang membutuhkan layanan khusus
di bidang sosial Dengan demikian rehabilitasi sosial berperan dalam
membantu individu yang mengalami patologi sosial untuk kembali berperan
secara wajar dalam masyarakat3

3. Dampak kebijakan publik terhadap upaya rehabilitasi sosial dalam menangani


patologi sosial di masyarakat

3 Kartono, dkk, Patologi Sosial Jilid 1, Jakarta : Rajawali, 1992, hal 111-112

3
Dampak kebijakan publik terhadap upaya rehabilitasi sosial dalam
menangani patologi sosial di masyarakat bisa sangat signifikan. Beberapa
dampaknya termasuk:Alokasi Sumber Daya: Kebijakan publik bisa
menentukan seberapa besar sumber daya yang dialokasikan untuk program
rehabilitasi sosial. Dengan anggaran yang mencukupi, program-program
tersebut dapat diperluas dan ditingkatkan cakupannya.Fokus dan Prioritas:
Kebijakan publik dapat menentukan fokus dan prioritas dalam upaya
rehabilitasi sosial. Misalnya, apakah akan lebih difokuskan pada rehabilitasi
individu, kelompok tertentu, atau area geografis yang spesifik.Regulasi dan
Standar: Kebijakan publik dapat menciptakan regulasi dan standar untuk
program rehabilitasi sosial, termasuk dalam hal pendanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi program. Hal ini dapat meningkatkan akuntabilitas dan kualitas
program.Kemitraan dan Kolaborasi: Melalui kebijakan publik, pemerintah
dapat mendorong kemitraan dan kolaborasi antara pihak-pihak terkait,
termasuk lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta,
dan komunitas lokal. Ini dapat memperluas jaringan dukungan dan sumber
daya yang tersedia untuk rehabilitasi sosial.Pencegahan dan Intervensi Dini:
Kebijakan publik juga dapat mendukung program pencegahan patologi sosial
dan intervensi dini untuk mencegah masalah semakin berkembang dan
memperburuk kondisi sosial masyarakat.Evaluasi dan Pemantauan: Melalui
kebijakan publik, pemerintah dapat menetapkan mekanisme evaluasi dan
pemantauan untuk memastikan efektivitas program rehabilitasi sosial dalam
menangani patologi sosial. Hal ini penting untuk melakukan perbaikan dan
penyesuaian yang diperlukan seiring waktu.Secara keseluruhan, kebijakan
publik memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan
mendukung upaya rehabilitasi sosial dalam menangani patologi sosial di
masyarakat.4

4 Ibid, hal 112

4
4. Strategi dan metode yang efektif dalam melakukan rehabilitasi sosial terhadap
individu atau kelompok yang mengalami patologi sosial
Beberapa strategi dan metode efektif dalam melakukan rehabilitasi
sosial terhadap individu atau kelompok yang mengalami patologi
sosial meliputi:
Pendekatan Holistik: Pendekatan ini mempertimbangkan berbagai aspek
kehidupan individu atau kelompok yang terkena patologi sosial, termasuk
aspek fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi. Hal ini memungkinkan penyedia
layanan rehabilitasi untuk menyediakan dukungan yang komprehensif sesuai
dengan kebutuhan individu atau kelompok.Intervensi Psikososial: Melibatkan
konseling, terapi perilaku kognitif, dan dukungan emosional untuk membantu
individu atau kelompok mengatasi masalah psikologis dan sosial yang
mendasari patologi sosial mereka.Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan:
Memberikan pelatihan keterampilan praktis seperti keterampilan sosial,
keterampilan pekerjaan, manajemen waktu, dan keterampilan keuangan untuk
membantu individu atau kelompok meningkatkan kemampuan mereka dalam
mengatasi tantangan sehari-hari dan meningkatkan kemandirian
Pemberdayaan Masyarakat.5
Melibatkan masyarakat dalam proses rehabilitasi sosial dengan membangun
dukungan sosial, memperkuat jaringan sosial, dan memfasilitasi partisipasi
dalam kegiatan sosial dan ekonomi.Reintegrasi Sosial: Mendorong reintegrasi
individu atau kelompok ke dalam masyarakat melalui dukungan yang
berkelanjutan, pemulihan hubungan sosial, dan penciptaan kesempatan untuk
berkontribusi secara positif.
Pemberdayaan Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam proses rehabilitasi
sosial dengan membangun dukungan sosial, memperkuat jaringan sosial, dan
memfasilitasi partisipasi dalam kegiatan sosial dan ekonomi.Reintegrasi

5 Kartono, dkk, Patologi Sosial Jilid 1, Jakarta : Rajawali, 1992, hal 122

5
Sosial: Mendorong reintegrasi individu atau kelompok ke dalam masyarakat
melalui dukungan yang berkelanjutan, pemulihan hubungan sosial, dan
penciptaan kesempatan untuk berkontribusi secara positif.

Kombinasi strategi dan metode ini dapat membantu menciptakan lingkungan


yang mendukung untuk pemulihan individu atau kelompok yang mengalami
patologi sosial dan memfasilitasi reintegrasi mereka ke dalam masyarakat. 6

6 Kartono, Dkk, Patologi Sosial. Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2007, hal 22-23

6
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rehabilitasi sosial adalah suatu proses yang bertujuan untuk
membantu individu yang mengalami masalah sosial agar dapat kembali
berfungsi secara normal dalam masyarakat, konsep dasar rehabilitasi sosial
meliputi upaya untuk memperbaiki keterampilan sosial, emosional, dan
kognitif individu, serta membantu individu untuk memperoleh kembali
kepercayaan diri dan kemandirian dalam kehidupan sehari-hari. hubungan
antara rehabilitasi sosial dan patologi sosial adalah bahwa rehabilitasi sosial
bertujuan untuk mengatasi masalah sosial yang dialami oleh individu,
termasuk masalah patologi sosial. patologi sosial Adalah suatu kondisi di
mana individu mengalami gangguan perilaku atau mental yang menyebabkan
mereka sulit beradaptasi dengan lingkungan sosial oleh karena itu rehabilitasi
sosial dapat membantu individu mengalami patologi sosial untuk
memperbaiki keterampilan sosial dan emosional mereka sehingga mereka
dapat berfungsi secara normal dalam masyarakat

B. Saran
Kami sadar masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu mohon diberikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita
dalam memahami tentang konsep dasar rehabilitasi sosial dan hubungannya
dengan patologi sosia

7
DAFTAR PUSTAKA

Agoes Dariyo, 2004,Psikologi Perkembangan Remaja, Jakarta: Ghalia


Indonesia.
Kartono, K.(1992).Patologi Sosial Jilid 1.Jakarta:Rajawali.
Kartono, Kartini. 2007. Patologi Sosial. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Anda mungkin juga menyukai