OLEH:
DEWI SARTIKA
NIM P2MK220104083
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Kesehatan, dan kemampuan sehingga penulis mampu menyelesaikan
makalah yang berjudul “Hubungan Ilmu Sosial dan Perilaku Terhadap Kesehatan
Masyarakat” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk
memudahkan para pembaca dalam memahami pengaruh ilmu sosial dan perilaku
terhadap Kesehatan masyarakat.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………… ii
Daftar Isi………………………………………………………………. iii
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang……………………………………………. 1
1.2. Identifikasi Masalah………………………………………. 2
1.3. Tujuan…………………………………………………….. 2
BAB II Pembahasan
2.1. Ilmu Sosial………………………………………………… 3
2.2. Ilmu Perilaku……………………………………………… 3
2.3. Ilmu Kesehatan Masyarakat………………………………. 4
2.4. Hubungan Ilmu Sosial dan Perilaku terhadap Kesehatan…. 6
2.5. Status Sosial Ekonomi mempengaruhi status Kesehatan…. 8
2.6. Perilaku Hidup Sehat……………………………………… 9
BAB III Penutup
3.1. Kesimpulan………………………………………………... 14
Daftar Pustaka…………………………………………………………. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
proses berfikir. Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan dampak positif
maupun negatif.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan ilmu sosial dan perilaku terhadap Kesehatan
masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu sosial adalah ilmu yang mencakup semua aspek didalam kehidupan
mulai dari sifat seseorang atau individu, interaksi antar individu, antara individu
dan kelompok, dan interaksi antara kelompok dan kelompok.
Pengertian ilmu sosial menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut ini:
Lalu menurut, Peter Herman ~ Ilmu Sosial adalah sesuatu yang dipahami
sebagai suatu perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan.
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, marah,
tertawa, menulis, tidur, ke sekolah, kuliah, membaca, dan sebagainya. Perilaku
manusia adalah semua kegiatan dan aktivitas manusia, baik yang diamati
langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Beberapa ringkasan teori perilaku dapat dikemukakan misalnya teori:
Burrhus Frederic (B. F.) Skinner (Maret 20, 1904 – Agustus 18, 1990) seorang
Amerika dan lebih merupakan teroretisi induksi ketimbang deduksi, seorang ahli
psikologi, ahli ilmu perilaku, filsuf Profesor Psikologi pada Harvard University
dari 1958 dan pensiun hingga 1974. Teori yang dikemukakan antara lain bahwa
perilaku dapat diprediksi dan dikontrol. Salah satu teorinya, perilaku
3
merupakan Respons (R) seseorang terhadap rangsangan atau stimulus (S) pada
lingkungan tertentu.
Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang
bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung
(Sunaryo, 2004).
Ilmu perilaku adalah cabang dari ilmu-ilmu sosial yang sasaran/objeknya
adalah perilaku manusia. Jika ilmu sosial mencakup bidang-bidang dari ilmu
politik, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi dan psikologi, maka ilmu
perilaku hanyalah terdiri dari 3 cabang ilmu, yaitu psikologi, antropologi dan
sosiologi, mengingat bahwa perilaku manusia sangatlah dipengaruhi oleh aspek-
aspek kejiwaan, kemasyarakatan dan kebudayaan.
Psikologi ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang aspek-aspek kejiwaan
dan kepribadian individu dan kelompok.Bidang cakupannya ialah proses mental /
emosional dan karateristik perilaku individu maupun kelompok.Antropologi
mempelajari perkembangan evolusi manusia yang mencakup unsur fisik, sosial
dan budayanya.Sesuai dengan bidang orientasinya, antropologi dapat dibedakan
dalam antropologi fisik, antropologi sosial dan antropologi budaya. Sedangkan
antropologi medis mengkhususkan diri pada studi tentang pengaruh unsur budaya
tentang penghayatan masyarakat tentang penyakit atau kesehatan. Sosiologi
mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan
kelompok (mulai dari keluarga sampai dengan kelompok masyarakat yang
kompleks), struktur sosial, serta meneropong proses-proses sosial, termasuk
perubahan sosial.
4
4. pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk
diagnosis dini dan pengobatan,
1. Berbasis masyarakat
3. Dilaksanakan secara lintas disiplin atau bekerja sama dengan sektor non-
kesehatan
5
1. Administrasi Kesehatan Masyarakat.
3. Biostatistik/Statistik Kesehatan.
4. Kesehatan Lingkungan.
5. Gizi Masyarakat.
6. Kesehatan Kerja.
7. Epidemiologi.
6
kesehatan masyarakat menganjurkan untuk keadilan sosial dan melihat kesehatan
masyarakat sebagai aspek integral dari itu.
Link intelektual antara ilmu-ilmu sosial dan perilaku dan kesehatan
masyarakat begitu mendasar dan begitu dalam sehingga sering diambil untuk
diberikan. Sebagai mahasiswa dengan kesempatan untuk belajar tentang kedua
ilmu sosial dan kesehatan masyarakat, penting untuk memahami kontribusi kunci
bahwa ilmu-ilmu sosial dapat membuat kesehatan masyarakat.Hal ini tidak
berlebihan untuk melihat kesehatan masyarakat sebagai aplikasi dari ilmu-ilmu
sosial, yaitu, sebagai ilmu sosial terapan.
7
penuaan, migrasi, dan perbedaan dalam tingkat kelahiran,
ditambah dampaknya terhadap Kesehatan dan
masyarakat.
Geografi Pemahaman dampak geografi pada penyakit dan faktor-
faktor penentu penyakit, serta metode untuk
menampilkan dan pelacakan lokasi terjadinya penyakit.
8
udara yang mereka hirup, di air yang mereka minum, dan dalam makanan yang
mereka makan.
Perubahan perilaku terhadap cara meletakan bayi pada saat tidur yaitu
pada tahun 1980 awalnya bayi tidur tengkurap kemudian setelah itu
menjadi telentang untuk mengurangi Sudden Infant Death Syndrome
(SIDS) hampir 50% di negara-negara Amerika Serikat.
Penggunaan seat belt di Amerika serikat telah meningkat yaitu pada tahun
1970 sebesar 25% menjadi 80% pada saat ini.
9
Di Amerika Serikat pengemudi dalam keadaan mabuk sudah berkurang
secara drastis
Perubahan perilaku tidak hanya terjadi pada perubahan menjadi lebih baik
tetapi perubahan perilaku juga dapat menjadi lebih buruk contohnya yaitu:
Antara tahun 1960 dan 1990-an, gadis remaja dan wanita dewasa muda
meningkat merokok mereka, menundukkan anak-anak mereka yang belum
lahir bahaya tambahan berat lahir rendah
Remaja dan wanita dewasa diantara tahun 1960 dan 1990an meningkatkan
kebiasaan merokok, yang dapat menimbulkan bahaya bagi anak-anak kecil
dalam hal penurunan berat badan
10
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, tindakan seperti
pengurangan biaya yang diikuti dengan peningkatan ketersediaan atau perbaikan
dalam kemudahan menggunakan sesuatu akan membuat perubahan perilaku dapat
dengan mudah terjadi. Perubahan perilaku yang paling sulit terjadi yaitu terhadap
seseorang memiliki komponen fisiologis, seperti obesitas, atau terhadap unsur
aditif yang membuat seseorang menjadi kecanduan seperti merokok.Seseorang
yang obesitas harus mengontrol terus berat badannya dalam jangka waktu panjang
dan hal tersebut umumnya memiliki tinggkat keberhasilan yang rendah yaitu
kurang dari 30%.Selain itu, faktor fisik, sosial, dan ekonomi dapat menjadi
hambatan tersendiri dalam perubahan perilaku. Contohnya pelayanan kesehatan
tidak dapat diakses maka akan menghampat proses perubahan perilaku.
Keberhasilan perubahan perilaku mengharuskan seseorang memahami tentang
bagaimana perilaku dapat diubah dan hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk
membantu perubahan tersebut.
11
yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima
inovasi atau perubahan tersebut, dan ada sebagian orang lagi sangat lambat
untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. Contoh: perubahan
teknologi pada suatu lembaga organisasi, misal dari mesin ketik manual ke
mesin komputer, biasanya orang yang usianya tua sulit untuk menerima
perubahan pemakaian teknologi tersebut.
12
Tahap pertama, yang disebut precontemplation, menjelaskan bahwa
seseorang belum dianggap mengubah perilaku mereka. Pada tahap ini,
upaya untuk mendorong perubahan tidak mungkin berhasil. Namun, upaya
untuk mendidik dan menawarkan bantuan dikemudian hari dapat menjadi
dasar untuk tahap selanjutnya.
13
tentang bagaimana mengantisipasi sifat jangka panjang dari perubahan
perilaku, terutama bagaimana untuk menolak godaan untuk tidak
melanjutkan perilaku lama.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Salah satu faktor yang menentukan kondisi kesehatan masyarakat adalah
perilaku kesehatan masyarakat itu sendiri. Dimana proses terbentuknya perilaku
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor sosial budaya,
bila faktor tersebut telah tertanam dan terinternalisasi dalam kehidupan dan
kegiatan masayarakat ada kecenderungan untuk merubah perilaku yang telah
terbentuk tersebut sulit untuk dilakukan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15