Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SOCIOLOGY IN MEDICINE
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi

Dosen Pengampu : dr. Anniesha Friezshia, MKM.

Disusun Oleh :

1. Cintia Permata Harton (22920002)


2. Dita Tri Sekarwati (22920008)
3. Eva Nirmala Angguniar (22920021)
4. Ka’bah Kiblat Perdamaian (22920018)
5. Nerrisa Okta Riyana (22920017)
6. Ni Ketut Nirmala Sari (22920006)
7. M. Akhyar Ramanda (22920036)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh


Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan
makalah dengan judul “ Sociology In Medicine”.
Kami tentunya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Metro, September 2022

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sosiologi adalah studi tentang kehidupan social, perubahan social dan penyebab
social konsekuensi dari perilaku manusia. Sosiolog menyelidiki struktur kelompok,
organisasi, dan masyarakat bagaimana orang berinteraksi dalam konteks ini. Karena
semua perilaku manusia bersifat sosial, pokok Bahasa sosiologi berkisar dari keluarga
dekat hingga masa yang bermusuhan,dari kejahatan hingga pemujaan agama, dari
pembagian ras dan dari sosiologi kerja ke sosiologi olahraga.
Sosiologi Kesehatan adalah ilmu sosiologi yang membahas masalah Kesehatan
masyarakat. Sosiologi Kesehatan muncul awalnya karena bidang kedokteran
membutuhkan pemahaman tentang factor-faktor sosial yang berhubungan dengan pola
penyebaran penyakit (epidemiologi) dalam kelompok-kelompok masyarakat tertentu
sehingga muncul disiplin keilmuan yang dinamakan sosiologi kedokteran. Dengan kata
lain sosiologi Kesehatan merupakan penerapan ilmu sosial dalam mengkaji masalah
Kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sosiologi dalam Kesehatan ?


2. Apa saja sifat sifat kelilmuan sosiologi Kesehatan?
3. Apa saja Peran sosiologi dan sosiolog dalam praktek Kesehatan?
4. Apa saja manfaat mempelajari sosiologi dalam Kesehatan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui maksud sosiologi dalam kesehatan


2. Mengetahui sifat sifat keilmuan sosiologi Kesehatan
3. Mengetahui peran sosiologi dan sosiologi dalam praktek kesehata
4. Mengetahaui manfaat mempelajari sosiologi dalam kesehatan.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sosiologi dalam Kesehatan


Menurut Willson, sosiologi mengenai kesehatan adalah pengamatan dan analisis
dengan mengambil jarak, yang terutama dimotivasi oleh suatu masalah soiologi,
sedangkan sosiologi dalam kesehatan adalah penelitian dan pengajaran yang lebih
bercirikan keintiman, terapan dan kebersamaan yang terutama didorong oleh adanya
masalah kesehatan.

Sosiologi kedokteran (medical sociology) merupakan cabang sosiologi yang


memfokuskan pelestarian ilmu kedokteran dalam masyarakat modern. Subjek ini
berkembang begitu pesat sejak tahun 1950-an hingga sekarang menjadi salah satu
bidang spesialisasi terbesar dalam sosiologi. Perkembangan ini tidak bisa dipungkiri,
hal ini diakibatkan oleh adanya kesadaran bahwa banyak isu yang terkandung dalam
perawatan kesehatan modern yang pada dasarnya merupakan masalah sosial. Namun,
hal ini juga mencerminkan adanya peningkatan minat terhadap pengobatan itu sendiri
dalam aspek aspek sosial dari kondisi sakit (illness), terutama berkaitan dengan
psikiatri, pediatrik. praktik umum (atau penolongan keluarga) dan pengobatan
komunitas.

Menurut Solita Sarwono, sosiologi kedokteran mencakup studi tentang faktor-faktor


sosial dalam etiologi (penyebab), prevalensi (angka kejadian), dan interpretasi
(penafsiran) dari penyakit tentang profesi tenaga medis itu sendiri serta hubungan
tenaga media dengan masyarakat pada umumnya.

Sosiologi kesehatan membahas pula perilaku kesehatan, pengaruh norma sosial


terhadap

perilaku kesehatan, serta interaksi antar petugas kesehatan dengan masyarakat.

Prinsip dasar disiplin sosiologi kesehatan adalah penerapan konsep dan metode
disiplin sosiologi dalam mendeskripsikan, menganalisa, dan memecahkan masalah
kesehatan. Dengan kata lain, sosiologi kesehatan merupakan penerapan ilmu sosial
dalam mengkaji masalah kesehatan.

Ruang lingkup kajian sosiologi terapan bergantung pada ruang lingkup objek kajian
itu sendiri. Maka, sosiologi keperawatan merupakan ilmu sosiologi dalam mengkaji
masalah layanan dan komunikasi keperawatan, begitu pula dengan bidang kajian
kesehatan lainnya.

Sosiologi kesehatan dikatakan sebagai ilmu karena memang memiliki sifat-sifat


keilmuan diantaranya:

a. Bersifat empiris artinya sosiologi kesehatan mempelajari apa yang benar-benar


terjadi di masyarakat dan apa yang dipelajari dapat dibuktikan dalam kehidupan
sehari hari.

b. Bersifat teoritis artinya sosiologi kesehatan menggunakan teori-teori dalam

iv
pembelajarannya dimana teori tersebut dikemukakan oleh para ahli yang berdasarkan
pada apa yang tarjadi di masyarakat.

c. Bersifai komulatif artinya ilmu sosiologi kesehatan yang sekarang dipelajari tidak
lain adalah pengembangan dari ilmu sosiologi kesehatan yang teah ada sabelumnnya.
Sehingga ilmu sosiologi kesehatan bersifat dinamis dalam artian dapat berubah sesuai
dengan kondisi sosial yang terjadi saat ini.

d. Tidak bersifat menilai artinya ilmu sosiologi kesehatan tidak dapat membenarkan
dan menyalahkan tindakan atau perilaku individu/kelompok masyarakat karena tiap
daerah memiliki norma tersendiri sehingga apa yang danggap salah di satu daerah bisa
dianggap benar di daerah lain, begitu sebaliknya.

Perkembangan ilmu sosiologi kesehatan dimulai sejak manusia itu sadar bahwa
kesehatan tidak hanya sebatas fisik, melainkan juga mental serta kondisi sosial
seseorang Maka dari itu muncullah apa yang disebut dengan Sociologi of Medicine
yang kemudian berkembang menjadi Sociologi in Medicine.

Kajian-kajian mengenai ilmu sosiologi kesehatan dapat berupa masalah-masalah yang


dialami objek sosiologi, baik itu masyarakat. society ataupun komunitas. Agar dapat
memahami dan menganalisa mesalah-masalah tersebut maka diperlukan berbagai
pendekatan baik itu pendekatan emik yang hanya berdasarkan pada sudut pandang si
pelaku ataupun menggunakan pendekatan etik yang berdasarkan pandangan serta
pendapat dari pera ahli kemudian membandingkannya dengan kebudayaan dari daerah
lain.

B. Peran sosiologi dan sosiolog dalam praktik kesehatan

Secara teori dapat dikemukakan beberapa peran umum sosiolog dalam pengembangan
ilmu maupun pelayanan kesehatan masyarakat.
1. Sosiolog sebagai ahli riset

Sebagai seorang ilmuwan, seorang sosiolog memiliki tanggung jawab untuk


melakukan penelitian ilmiah, sosialisasi keilmuan, dan juga pembinaan pola pikir
terhadap masyarakat. Sehubungan dengan masalah ini, peran sebagai ahli riset
seorang sosiolog berkewajiban untuk mencari, mengumpulkan, menganalisis, dan
menyimpulkan fakta sosial dari data-data yang ada sehingga muncul pengetahuan
sosiologi yang bermanfaat bagi kelanjutan proses pemahaman sosiologi serta rekayasa
atau analisis sosial.

Dalam peran sebagai ahli riset ini, sosiolog juga berkewajiban untuk meluruskan
berbagai pendapat masyarakat awam atau kalangan tertentu yang lebih disebabkan
karena salah informasi atau takhayul yang dapat menghancurkan pola pikiran
manusia. Misalnya mengenai pengaruh gerhana bulan terhadap kesehatan anak yang
dikandung.

Hal yang tidak kalah penting lagi, sosiolog pun dapat menunjukan peran untuk
memberikan ramalan-ramalan sosiologinya terhadap data statistik atau tren perubahan
sosial sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan
publik.

v
2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan Sosiolog memiliki kemampuan untuk
menganalisis faktor sosial, dinamika sosial dan kecenderungan proses, serta
perubahan sosial. Dalam skala jangka panjang, sosiologi memiliki kemampuan untuk
meramalkan pengaruh dari sebuah kebijakan terhadap kehidupan sosial.

Trend perkembangan sosial-sebagaimana telah ditunjukkan dalam statistik sosial


dapat menganalisis ramalan-ramalan sosial yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, dalam hal ini sosiolog dapat menunjukkan perannya bukan
hanya sebagai ahli riset melainkan menjadi seorang konsultan kebijakan.

3. Sosiolog sebagai teknisi Seorang sosiolog dapat terlibat dalam perencanaan dan
pelaksanaan program kegiatan masyarakat untuk memberi saran-saran dalam masalah
moral, hubungan masyarakat, hubungan antar karyawan, hubungan antarkelompok
dalam suatu organisasi, dan penyelesaian berbagai masalah mengenai hubungan
antarmanusia. Para sosiolog sering mengambil keahlian khusus dalam bidang
psikologi sosial. sosiologi industri, sosiologi pedesaan, sosiologi perkotaan, atau
sosiologi organisasi yang majemuk.

Salah satu di antara peran teknisi yang dapat ditunjukkan yaitu mulai munculnya
sosiologi klinis. Istilah ini sesungguhnya merupakan penyebutan terhadap kebiasaan
sosiolog masa lalu dalam melakukan kajian terhadap masalah kesehatan. Namun,
pada masa sekarang sosiologi klinis lebih cenderung menunjukkan peran dirinya pada
sosiologi terapan dalam menganalisis masalah kesehatan.

4. Membantu dan meningkatkan peran sebagai guru/pendidik kesehatan Dengan


mempelajari sosiologi, seorang tenaga kesehatan dapat memahami sifat, karakter, atau
norma masyarakat yang berlaku. Sehingga pada akhirnya program promosi kesehatan
atau agenda pembangunan kesehatan pada suatu masyarakat akan dapat berjalan
dengan efektif. Kealpaan kita dalam memahami karakter atau nilai dan norma
masyarakat dapat menyebabkan resistensi dari masyarakat terhadap program
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, sosiolosi dapat memberikan kontribusi
wawasan dan pemahaman terhadap tenaga kesehatan atau para pengambil kebijakan
dalam bidang kesehatan.

Adapun manfaat mempelajari sosiologi bagi kesehatan adalah sebagai berikut.

1. Mempelajari cara orang meminta pertolongan medis (help-seeking)

2. Memberikan analisis mengenai hubungan tenaga medis dan klien

3. Mengetahui latar belakang sosial-ekonomi masyarakat dalam pemanfaatan layanan


kesehatan

4. Menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi penyakit.

5. Analisis sosiologis mengenai masalah sosial mengenai sakit, cacat fisik, dan
sejenisnya yang merupakan fakta sosial.

Dalam menganalisis situasi kesehatan, sosiologi kesehatan bermanfaat untuk

vi
mempelajari cara orang mencari pertolongan medis. Selain itu, perhatian sosiologi
terhadap perilaku sakit umumnya dipusatkan pada pemahaman penduduk mengenai
gejala penyakit serta tindakan yang dianggap tepat menurut tata nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakat.

Manfaat sosiologi kesehatan yang lain adalah menganalisis faktor-faktor sosial dalam
hubungannya dengan etiologi penyakit. Aspek lain yang menjadikan sosiologi
bermanfaat bagi praktik medis bahwa sakait dan cacat fisik selain sebagai fakta sosial
juga sebagai fakta medis. Sosiologi kesehatan juga memberikan analisis tentang
hubungan tenaga medis dan klien.

Dalam pengembangan sosiologi kesehatan ini, seorang tenaga medis dapat


mengembangkan sikap "verstehen" yaitu kemampuan untuk menyelami apa yang
dirasakan oleh pasien atau masyarakat itu sendiri. Untuk kemudian, setelah
memahami apa yang dialami oleh pasien, baru pada tahap selanjutnya dianalisis
berdasarkan ilmu kesehatan yang sudah dimilikinya. Dengan demikian, penerapan
ilmu sosiologi kesehatan dapat disebut sebagai satu upaya membangun pendekatan
terpadu antara etik dan emik, sehingga layanan kesehatan lebih bermanfaat bagi
masyarakat pada umumnya.

Menurut Fauzi Muzaham, tujuan penerapan sosiologi dalam bidang kedokteran dan
kesehatan antara lain untuk menambah kemampuan para dokter dalam melakukan
penilaian klinis secara lebih rasional. menambah kemampuan untuk mengatasi
persoalan-persoalan yang dialami dalam prarktik, mampu memahami dan menghargai
perilaku pasien, kolega serta organisasi, dan menambah kemampuan dan keyakinan
dokter dalam menangani kebituhan sosial dan emosional pasien, sebaik kemampuan
yang mereka miliki dan menangani gangguan penyakit yang diderita pasien.

Dalam sosologi kesehatan dikenal beberapa istilah yang menunjukan sumbangan atau
peran sosiologi pada bidang kesehatan yaitu :

1. Sosiology in medicine Sosiologi yang bekerjasama secara langsung dengan dokter


dan staf kesehatan lainnya di dlam mempelajari faktor sosial yang relevan dengan
terjadinya gangguan kesehatan ataupun sosiolog berusaha berhubungan langsung
dengan perawatan pasien atau untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat.
Hal ini menunjukkan bahwa fenomena sosial dapat menjadi faktor penentu atau
mempengaruhi kesehatan mereka ataupun tingkah laku lain saat sedang sakit
maupun setelah sakit.

Arti penting penerapan sosiologi dalam bidang keperawatan

Asuhan keperawtan adalah faktor penting dalam survival klien dan dalam aspek-aspek
pemelihatraan, rehabilitatif, dan preventif perawatan kesehatan. Untuk sampai pada
hal ini, profesi keperawatna telah mengidentifikasi proses pemecahan masalah sebagai
berikut.

1. Data dasar pasien, meliputi pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui
wawancara, pengumpulan riwayat kesehatan, pengkajian fisik pemeriksaan.
laboratorium diagnostik, serta tinjauan catatn sebelumnya.

vi
i
BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
1. Sosiologi dalam kesehatan merupakan penelitian dan pengajaran yang lebih
bercirikan kedekatan, terapan dan kebersamaan yang terutama didorong oleh
adanya masalah kesehatan. Sosiologi kesehatan membahas pula perilaku
kesehatan, pengaruh norma sosial terhadap perilaku kesehatan, serta interaksi
antar petugas kesehatan dengan masyarakat.

2. Peran umum sosiolog dalam pengembangan ilmu maupun pelayanan kesehatan


masyarakat, yaitu Sosiolog sebagai ahli riset. Sosiolog sebagai konsultan
kebijakan, Sosiolog sebagai teknisi, Membantu dan meningkatkan peran
sebagai guru/pendidik kesehatan

3. Dalam sosiologi kesehatan dikenal perbedaan antara konsep disease dan


illness. Disease merupakan gejala biofisiologi yang mempengaruhi tubuh dan
merupakan konsep medis mengenai keadaan tubuh tidak normal yang illness
adalah gejala sosial yang menyertai atau mengelilingi disease. Bagi Field
illness adalah perasaan pribadi seseorang yang merasa kesehatannya
terganggu. Illness sebagai penilaian individu terhadap pengalaman menderita
penyakit dan bersifat subjektif. Sedangkan Penyakit merupakan suatu produk
budaya. Menurut Geest dalam masyarakat berbeda penyakit dinyatakan secara
berbeda. dijelaskan secara berbeda, dan dikonstruksikan secara berbeda pula.
5. fungsi pranata kesehatan dalam satu sisi membantu pemerintah dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan masyarakat. Fungsi seperti ini merupakan contoh dari fungsi
manifest dari pranata kesehatan. Sedangkan fungsi laten dari pranata kesehatan adalah
menciptakan manusia menjadi orang yang tidak mandiri dan kurang mampu menjaga
serta merawat tubuhnya sendiri.

6. Komitmen Profesi Keperawatan akan Tanggung Jawab dan Kepercayaan yang


Diberikan oleh Masyarakat, yaitu seorang perawat tidak membeda bedakan klien,
mendapatkan persetujuan melakukan tindakan, mengakui otonomi pasien,
mendahulukan tindakan sesuai prioritas masalah, Melakukan tindakan untuk
kebaikan.

2.2 Saran
1. Di harapkan agar para pembaca dapat mengetahui aspek-aspek ilmu sosiologi
politik dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Dengan mempelajari ilmu sosiologi politik diharapkan perawat dapat lebih


memperhatikan hubungan antara perawat dengan pasien atau antara perawat
dengan keluarga pasien.

3. Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat memberikan


masukan-masukan agar kedepannya penulis dapat berkarya yang lebih baik.
4. Tujuan Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
 Menunjang peningkatan fungsi puskesmas sebagai pusat pengembangan
kesehatan masyarakat,

vi
ii
 Membantu masyarakat mengenal sedini mungkin masalah kesehatan dan
dapat menemukan serta menetapkan upaya penanggulangannya yang pada
akhirnya masyarakat mampu mandiri dalam mengatasi masalah
kesehatannya.

 Membantu dan mendorong masyarakat berperan serta dalam upaya


meningkatkan derajat kesehatannya.

ix

Anda mungkin juga menyukai