OLEH KELOMPOK:
FANISHA SIMBUANG
GERISTIANI AGAMA
NADILA PAPUTUNGAN
RAHAYU SAPII
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
A. Pengertian Gender
B. Kaitan Gender Dengan Kesehatan
C. Jenis Kelamin, Gender dan Kesehatan
D. Pengaruh Gender Terhadap Kesehatan Reproduksi
E. Budaya Yang Berpengaruh Terhadap Gender
F. Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Latar Belakang
A. Pengertian Gender
Sosiolog secara tradisional membedakan antara istilah “jenis kelamin”
yang secara biologis digunakan untuk menyebut laki-laki dan perempuan,
dan “gender” yang merupakan peranan sosial yang dipelajari sehingga
disebut menjadi maskulin dan feminim (White K., 2011).
Menurut Hillier (1991) jenis kelamin adalah (sex) mengacu pada
perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan. Gejala yang hanya
dapat dialami kaum perempuan seperti menstruasi, kehamilan, melahirkan,
abortus, dan menopause dapat kita masukkan dalam kategori ini. Istilah
gender di lain pihak mengacu pada makna sosial yang diberikan pada
perbedaan jenis kelamin. Gambaran mengenai kaum perempuan sebagai
makhluk lebih lemah yang lebih rentan terhadap berbagai penyakit
daripada laki-laki sehingga peran yang dapat diberikan kepada perempuan
jauh lebih terbatas daripada peran laki-laki, misalnya merupakan
perbedaan gender. Menurut Waldron faktor sosial (dalam Sunarto, 2014).
Jadi, jenis kelamin terberi sebagai substratum biologis laki-laki dan
perempuan, sedangkan gender adalah karakteristik yang dipelajari secara
sosial yang selaras dengan maskulinitas dan feminitas, yakni menjadi laki-
laki atau perempuan.