Anda di halaman 1dari 4

Nama : Surya Wijaya

NIM : 2311071101

Prodi : Kesehatan Masyarakat

Mata Kuliah : Sosiologi dan Antropologi Kesehatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU KAMPUS 2 DONGGALA

Sosiologi Antropologi Kesehatan


Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari Masyarakat, perilaku Masyarakat. hubungan dan penagruh
timbal balik anatara individu dengan kelompok (dari keluarga Masyarakat) struktur sosial dan proses
sosial (perubahan sosial). Sedangkan sosiologi Kesehatan merupakan subdisiplin ilmu dari bidang
sosiologi.
Sosiologi Kesehatan mempelajari interaksi antar Masyarakat dan Kesehatan lebih khususnya bagaimana
konsepsi dan pemaknaan Kesehatan dan penyakit menurut Masyarakat sehingga mempengaruhi gaya
hidup, prilaku dan semua praktik kehidupan dalam kesehariannya.
Ruang lingkup Sosiologi Kesehatan
• Sosiologi Kesehatan adalah Cabang dari sosiologi yang mempelajari Kesehatan dan penyakit di
Masyarakat dari aspek sosial. Lebih spesifiknya, beberapa ruang lingkup sosiologi Kesehatan
adalah: pelayanan Kesehatan, yaitu bagaimana Masyarakat memilih atau terpaksa memilih
pelayanan Kesehatan.
• Kriminalitas dan kekerasan dalam sudut pandang sosiologi Kesehatan dapat diliat baik sebagai
pemicu stress suatu Masyarakat atau output dari kondisi Masyarakat itu sendiri. Kriminalitas dan
kekerasan merupakan masalah sosial yang berhubungan erat dengan adanya suatu penyakitbaik
pada tataran individu ataupun kolektif.
Metode Ilmiah Sosiologi Kesehatan
• Menggunakan penelaahan ilmiah didasarkan bukti yang dapat diuji. Identitas sosiologi adalah
sifat empirisnyaitu ( mempelajari apa yang terjadi (das sein) di Masyarakat bukan yang
seharusnya ( das sollen) terjadi di Masyarakat (Roland Pellegrin)
• Aspek hubungan interaksi antara individu dengan individu & individu, individu dengan
kelompok serta kelompok, dengan kelompok.
• Kualitatif: tidak bisa diukur dengan angka tetapi nyata dalam Masyarakat ( metode historis,
komparatif, studi kasus)
• Kuantitatif; bisa diukur dengan angka menggunakan skala, indeks, tabel dan formula (metode
statistic, sociometry)
Kontribusi Sosiologi terhadap Sosiologi Kesehatan
• Emile Durkheim, telah berjasa dalam menyumbangkan teori fungsionalisme terhadap factor-factor
sosial terkait dengan angka bunuh diri.
• Talcot Parson. Dengan teori Struktural Fungsional
• Robert K.Merton. Mengkaji sosiologi Pendidikan kedokteran
• Berbagai teori sosial lainnya seperti dari fungsionalisme klasik, modern, marxis, dll yang
digunakan dalam sosiologi kesehatan

Manfaat sosiologi bagi Kesehatan


• Mempelajari cara orang meminta pertolongan medis
• Mengetahui latar belakang sosial-ekonomi Masyarakat dalam pemanfaatan layanan Kesehatan
• Menganalisis fakta-fakta sosial ( sakit, cacat fisik) yaitu penilaian klinis lebih rasional,
menghargai perilaku pasien, kolega dan organisasi, menangani kebutuhan sosial-emosional pasien
Perbedaan Sosiologi Kesehatan dan sosiologi dalam Kesehatan
• Apabila dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS departemen Kesehatan RI menugaskan
sosiolog dan ahli ilmu sosial lain (seperti antropolog, psikolog dan ahli Kesehatan Masyarakat)
untuk melakukan suatu telaah cepat (rapid assement) ditempat –tempat prostitusi dimana telah
ditemukan sejumlah kasus HIV/AIDS untuk mengetahui factor sosial budaya yang mendorong
penyebarluasan HIV/AIDS. Agar temuannya dapat dijadikan masukan bagi kebijakan pemerintah
maka kegiatan ini termasuk dalam bidang sosiologi dalam kesehatan
Teori –teori Sosiologi Kesehatan
• Teori Fungsional, teori ini melihat Kesehatan sebagai salah satu elemen penting sebagai prasyarat
berfungsinya system sosial Masyarakat menderita penyakit dianggap sebagaigangguan terhadap
berfungsinya peran sosial, sehingga kehidupan sosial tidak bisa berjalan normal sebagaimana
mestinya.

KESIMPULAN
Ilmu dalam sosiologi kesehatan membawa pemahaman lebih dalam mengenai determinan sosial
kesehatan, disparitas kesehatan, stigma dan diskriminasi, perilaku kesehatan, aksesibilitas pelayanan
kesehatan, dan sistem kesehatan. Tujuannya adalah untuk memahami pola-pola sosial yang
mempengaruhi kesehatan manusia, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan, dan
merancang kebijakan yang mendukung kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Melalui pendekatan sosiologi kesehatan, masyarakat dapat mengambil tindakan untuk meningkatkan
kesehatan dengan memperbaiki determinan sosial, mengurangi disparitas kesehatan, meningkatkan
aksesibilitas pelayanan kesehatan, dan mempromosikan perilaku kesehatan yang lebih baik. Dengan
memahami bagaimana faktor-faktor sosial mempengaruhi kesehatan, dapat diambil tindakan yang lebih
efektif dalam mencapai kesehatan yang lebih baik bagi individu dan masyarakat secara luas.
AYAT AL-QURAN Yang menjelaskan / berbicara soal Ilmu Sosiologi adalah:

Surat Al-Hujurat Ayat 13

Surat Al-Hujurat yang menurut bahasa berarti kamar-kamar merupakan surat yang ke-49 secara tertib
Al-Quran, berada diantara surat Al-Fath dan surat Qaf. Surat ini merupakan surat Madaniyah yang
terdiri dari 18 ayat, 343 kata dan 1476 huruf. Berikut salah satu bunyi surat Al-Hujurat ayat ke-13 :

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Surat Al-Hujurat Ayat 13 dalam Perspektif Sosiologi


Ada tiga hal yang menurut saya ada kaitannya dengan kajian sosiologi, dan berikut ketiga hal yang
dilihat secara perspektif sosiologi tersebut

1. Manusia Sebagai Makhluk Pribadi dan Sosial

Pada kalimat “Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan…”, itu menggambarkan
bahwa manusia awalnya sebagai makhluk sendiri. Namun, manusia memiliki hasrat untuk bersatu
dengan yang lainnya, maka manusia butuh orang lain. Makanya manusia itu bukan hanya disebut
sebagai makhluk pribadi tetapi juga sebagai makhluk sosial.
2. Masyarakat Multikultural

Kandungan sosiologis yang kedua yang terdapat pada surat Al-Hujurat ayat 13 adalah kalimat “…
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku …”. Kalimat ini mengandung makna bahwa
masyarakat yang ada di muka bumi ini bukan hanya satu suku atau bangsa saja tetapi bersuku-suku dan
berbangsa-bangsa. Dalam istilah sosiologi fenomena ini disebut dengan istilah masyarakat multicultural.

3. Perlu Berinterakasi Sosial

Ayat ke-13 surat Al-Hujurat itu juga secara jelas menyebutkan kalimat “Lita’arafuu” yang artinya untuk
saling kenal mengenal. Dalam sosiologi kata kenal-mengenal erat kaitannya dengan istilah Interaksi
Sosial, di mana interaksi sosial itu sendiri merupakan hubungan dua orang atau lebih yang keduanya
saling mempengaruhi, bisa individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai