NIM : 2311071101
KESIMPULAN
Ilmu dalam sosiologi kesehatan membawa pemahaman lebih dalam mengenai determinan sosial
kesehatan, disparitas kesehatan, stigma dan diskriminasi, perilaku kesehatan, aksesibilitas pelayanan
kesehatan, dan sistem kesehatan. Tujuannya adalah untuk memahami pola-pola sosial yang
mempengaruhi kesehatan manusia, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan, dan
merancang kebijakan yang mendukung kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Melalui pendekatan sosiologi kesehatan, masyarakat dapat mengambil tindakan untuk meningkatkan
kesehatan dengan memperbaiki determinan sosial, mengurangi disparitas kesehatan, meningkatkan
aksesibilitas pelayanan kesehatan, dan mempromosikan perilaku kesehatan yang lebih baik. Dengan
memahami bagaimana faktor-faktor sosial mempengaruhi kesehatan, dapat diambil tindakan yang lebih
efektif dalam mencapai kesehatan yang lebih baik bagi individu dan masyarakat secara luas.
AYAT AL-QURAN Yang menjelaskan / berbicara soal Ilmu Sosiologi adalah:
Surat Al-Hujurat yang menurut bahasa berarti kamar-kamar merupakan surat yang ke-49 secara tertib
Al-Quran, berada diantara surat Al-Fath dan surat Qaf. Surat ini merupakan surat Madaniyah yang
terdiri dari 18 ayat, 343 kata dan 1476 huruf. Berikut salah satu bunyi surat Al-Hujurat ayat ke-13 :
Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Pada kalimat “Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan…”, itu menggambarkan
bahwa manusia awalnya sebagai makhluk sendiri. Namun, manusia memiliki hasrat untuk bersatu
dengan yang lainnya, maka manusia butuh orang lain. Makanya manusia itu bukan hanya disebut
sebagai makhluk pribadi tetapi juga sebagai makhluk sosial.
2. Masyarakat Multikultural
Kandungan sosiologis yang kedua yang terdapat pada surat Al-Hujurat ayat 13 adalah kalimat “…
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku …”. Kalimat ini mengandung makna bahwa
masyarakat yang ada di muka bumi ini bukan hanya satu suku atau bangsa saja tetapi bersuku-suku dan
berbangsa-bangsa. Dalam istilah sosiologi fenomena ini disebut dengan istilah masyarakat multicultural.
Ayat ke-13 surat Al-Hujurat itu juga secara jelas menyebutkan kalimat “Lita’arafuu” yang artinya untuk
saling kenal mengenal. Dalam sosiologi kata kenal-mengenal erat kaitannya dengan istilah Interaksi
Sosial, di mana interaksi sosial itu sendiri merupakan hubungan dua orang atau lebih yang keduanya
saling mempengaruhi, bisa individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan
kelompok.