Anda di halaman 1dari 4

RESUME ANTHROPOLOGI KESEHATAN

KONSEP MANUSIA DAN MASYARAKAT DALAM KESEHATAN


Tugas ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Anthropologi Kesehatan

Dosen Pengampu :

Ramelan Sugijana,SPd.,M.Kes

Disusun Oleh :
Erina Putri Kusumawardhani
(P1337420120038)

PROGRAM STUDI DIPLOMA DIII KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


A. Konsep Dasar Individu dan Masyarakat
Sebagai mahluk biologi, manusia tidak berbeda dengan hewan yang
memiliki kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, istirahat, relaksasi, dan
hubungan seksual. Dengan otaknya, manusia dapat mengeluarkan gagasan-
gagasan, memilih tindakan tindakan alternative yang menguntungkan dirinya
sehingga dapat menjamin kelangsungan hidupnya.
Manusia memiliki bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat
mengkomunikasikan gagasan ke individu-individu lain dalam kelompoknya
maupun kepada keturunannya melalui lambang-lambang vocal. Manusia sebagai
makhluk sosial. Manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya seorang diri,
melainkan memerlukan bantuan orang lain. Manusia tunduk pada aturan dan
norma sosial, menampilkan perilaku yang mengharapkan penilaian orang lain,
dan memiliki kebutuhan untuk berinteraksi denganorang lain. Proses interaksi
antarindividu yang berlangsung kontinyu dan berkembang menjadi lebih besar
dapat melahirkan masyarakat.
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia di bawah tekanan kebutuhan dan
pengaruh kepercayaan, ideal dan tujuan, tersatukan dalam suatu rangkaian
kesatuan kehidupan bersama. Masyarakat merupakan suatu perwujudan
kehidupan bersama manusia. Dalam masyarakat berlangsung proses kehidupan
sosial, proses antar hubungan dan antar aksi. Dengan demikian masyarakat dapat
diartikan sebagai wadah atau medan tempat berlangsungnya antar aksi warga
masyarakat itu.
Kelompok sosial dibagi dalam dua jenis yatu kesatuan wilayah dan kesatuan
atas dasar kepentingan yang sama. Kesatuan wilayah berbentuk komunitas yang
terdapat pada suatu daerah dimana masyarakatnya memiliki kepentingan yang
sama dan bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu. Sedangkan kesatuan atas
dasar kepentingan berbentuk kelas, kelompok, kerumunan, ernis,ras, dan primary
group. Kelas merupakan kelompok status sosial yang di kelompokkan perbedaan
kedudukan, kesempatan, dan tingkat ekonomi. Kelompok etnis dan ras yaitu suatu
kelompok yang dikelompokkan berdasarkan ciri fisik tertentu seperti warna kulit.
Kerumunan dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki kepentingan
yang sama pada setiap anggotanya. Sedangkan primary group mrupakan
kelompok seperti keluarga, ormas, dan organisasi politk yang mana memiliki
bentu organisasi sosial yang formal.
Masyarakat adalah bagian dari kelompok sosial. Masyarakat merupakan orang
atau manusia yang hidup bersama dan berinterksi sehingga menghasilkan suatu
kebudayaan. Tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan, begitupun
sebaliknya, tidak akan ada kebudayaan tanpa masyarakat. Kebudayaan dalam
masyarakat berfungsi sebagai wadah pada segenap perasaaan manusia,
melindungi diri terhadap alam, dan mengatur hubungan antar manusia.
kebudayaan dalam suatu masyarakat akan selalu dinamis, karena system ide,
pengetahuan, dan kepercayaan serta nilai-nilai dalam suatu masyarakat dapat
berubah sesuai kebutuhan tantangan zaman. Kaitannya dengan permasalahan
kesehatan, System ide dan budaya yang mereka miliki akan berpengaruh terhadap
perilaku yang berbeda
beda dalam menjaga suatu kesehatan, serta memiliki cara-cara yang berbeda
dalam menanggapi sakit dan penyakit. Budaya bukanlah satu-satunya faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku kesehatan seorang individu maupun masyarakat,
terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti; gender, pendidikan,
pengalaman, dan kondisi social maupun ekonomi.
Kesehatan menurut World Health Organization (WHO) adalah “a state of
complete physical, mental, and social well being, and not merely the absence of
desease or infirmity”. Yang artinya: “suatu keadaan lengkap dan baik secara fisik,
mental, dan social, dan tidak semata-mata tidak hadirnya penyakit atau
kelemahan tubuh saja”.
Definisi ini umumnya digunakan oleh lembaga kesehatan, namun dalam
kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki tolok ukur sendiri melihat kondisi
seseorang apakah dia dianggap sehat atau sakit. Orang akan pergi mencari
pelayanan kesehatan ketika dia merasa dirinya sakit, namun dilain sisi terdapat
seseorang yang sudah menderita penyakit tetapi dia tidak mau mencari pelayanan
kesehatan karena merasa diriya baik-baik saja. Sebagai contoh, seorang karyawan
suatu perusahaan yang terkena flu, dia akan segera mencari layanan kesehatan
agar flunya sembuh dan tidak mengganggu aktivitas dia bekerja di kantornya,
namun bagi petani yang tinggal di desa, ketika ia terkena flu dia tidak segera
mencari solusi untuk mengobati flunya tersebut, karena petani ini menganggap
flu adalah suatu hal yang wajar mengenai seseorang jika sedang terjadi pergantian
musim, selagi si petani masih bisa bekerja dan pergi ke sawah maka dia merasa
dirinya dalam keadaan sehat. Persepsi seseorang mengenai kondisi kesehatannya
dipengaruhi oleh lingkungan social dan budayanya. Keadaan demikian juga
dipengaruhi instink, pengalaman, dan apa yang mereka pelajari dari anggota
masyarakat lingkungan sekitar mereka.
Masyarakat berhak untuk memperoleh derajat kesehatan yang sama dan
berkewajiban ikut serta dalam usaha kesehatan yang diselenggarakan oleh
pemerintah. Untuk memperoleh itu semua maka diperlukan berbagai usaha
pemenuhan kebutuhan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, yang pada
hakekatnya terpenuhi sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan.

Sumber :
- http://digilib.uinsby.ac.id/15663/4/Bab%201.pdf
- https://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/675/1/MODUL%20AJAR%20ANTROPO
LOGI.pdf
- http://bapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/upload/SOSIOLOG
-

Anda mungkin juga menyukai