Anda di halaman 1dari 6

1.

Definisi Derajat Kesehatan

Derajat kesehatan merupakan gambaran profil kesehatan individu atau kelompok individu atau
kelompok individu (masyarakat) di suatu daerah. Derajat kesehatan masyarakat dapat di ukur dengan
menggunakan indikator seperti Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA),
Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas penyakit (Kemenkes RI, 2014).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan

Menurut H. L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu :

1. Lingkungan Hidup

Lingkungan memiliki pengaruh dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas kesehatan, dan
keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu :

a. Fisik : sampah, air, udara, perumahan, dan sebagainya.

b. Sosial : kebudayaan, pendidikan, ekonomi (interaksi manusia)

c. Biologi : hewan, jasad renik, tetumbuhan.

2. Perilaku

Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena
sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat
tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga di pengaruhi oleh kebiasaan,
adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan social ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang
melekat pada dirinya.

3. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan kesehatan.
Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua
adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi
fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program pelayanan kesehatan sendiri apakah sesuai
dengan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan.

Peranan pelayanan kesehatan adalah :

a. Menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan penyakit pengobatan, dan


perawatan kesehatan.

b. Di pengaruhi oleh faktor lokasi atau jarak ke tempat pelayanan kesehatan sumber daya
manusia, informasi kesesuaian program pelayanan kesehatan dengan kebutuhan masyarakat.

4. Genetik/Keturunan

Faktor keturunan adalah faktor yang telah ada dalam diri manusia yang di bawa sejak lahir.
Sebagai contoh : diabetes mellitus, asma, epilepsi, retardasi mental, hipertensi, buta warna, dan
lain-lain.
3. Indikator yang berhubungan dengan derajat kesehatan

Menurut Hendrik L Blum juga menyebutkan 12 indikator yang berhubungan dengan derajat
kesehatan, yaitu :

1. Life spam
Yaitu lamanya usia harapan untuk hidup dari masyarakat, atau dapat juga dipandang sebagai
derajat kesehatan masyarakat yang bukan karena mati tua.
2. Disesase or infirmity
Yaitu keadaan sakit atau cacat secara fisiologis atau anatomis dari masyarakat.
3. Discomfort of illness
Yaitu keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan somatic, kejiwaan maupun social dari
dirinya.
4. Disability or incapacity
Yaitu ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat untuk melakukan pekerjaan dan menjalankan
peranan sosialnya karena sakit.
5. Participation in health care
Yaitu kemampuan dan kemauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk
selalu dalam keadaan sehat.
6. Health behavior
Yaitu perilaku manusia yang nyata dari anggota masyrakat terhadap lingkungan
7. Ecologic behaviour
Yaitu perilaku masyarakat terhadap lingkungan, spesies lain, sumber daya alam, dan ekosistem.
8. Social behaviour
Yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya, keluarga, komunitas dan bangsanya
9. Interpersonal relationship
Yaitu kualitas komunikasi anggota masyarakat terhadap sesamanya.
10. Reserve or positive health
Yaitu daya tahan anggota masyarakat tentang penyakit atau kapasitas anggota masyarakat dalam
menghadapi tekanan-tekanan somatik, kejiwaan dan social.
11. External satisfaction
Yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya meliputi rumah, sekolah,
pekerjaan, rekreasi, dan transportasi.
12. Internal satisfaction
Yaitu kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya sendiri.
4. Pengertian Kebudayaan

Kata “ kebudayaan” berasal dari ( bahasa sangsekerta ) buddhayah yang merupakan jamak kata
“buddhi” yang berarti budi atau akal. kebudayaan diartikan sebagai “ hal-hal yang bersangkutan
dengan budi atau akal”.

Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan
berasal dari kata latin colore, artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani.
Dari asal arti tersebut, yaitu celore kemudian colture, diartikan sebagai daya dan kegiatan manusia
untuk mengolah dan mengubah alam.

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,moral, hukum,


adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yangdidapatkan oleh
manusai sebagai anggota masyarakat.

Dengan kata lain kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari olehmanusia
sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala suatu yang dipelajari dari pola-pola
prilaku yang normative. Artinya mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya ,
rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan
kebudayaan benda atau kebudayaan jasmani ( material culture ) yang diperlukan oleh manusia untuk
menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai social yang


perlu untuk mengatur masalah-masalah yang masyarakat dalam arti yang luas. Didalamnya termasuk
misalnyasaj agama, idiologi, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi
jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. selanjutnya, cipta merupakan kemampuan
mental, kemampuan yang hidup bermasyarakat, dan yang antara lain menghasilkan filsapat serta ilmu
pengetahuan. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan yang hiup bermasyarakat, dan yang
berwujud teori murni, maupun yang telah disusun untuk dinamakan pula kebudayaan rohaniah
(spiritual atau imimaterial culture). Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh orang-orang yang
menentukan kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar atau dengan seluruh
masyarakat.

5. Unsur-unsur kebudayaan
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil
yang merupakan bagian dari sesuatu kebulatan yang bersifat dari kesatuan. Misalnya dalam
kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpamanya majlis permusyawaratan rakyat,
disamping adanya unsur-unsur kecil seperti sisir, kancing, baju, peniti dan lainnya yang dijual
dipinggir jalan.
Beberapa ahli yang mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan tadi. Misalnya, Melville J.
Horskovits mengajukan empat unsur pokok kebudayaan, yaitu :
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan politik

Brinislaw Molinowski, yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori fungsional dalam
antropologi, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan, antara lain :
1. Sistem norma yang kemungkinan kerja sama antara para anggota masyarakat didalam upaya
menguasai alam sekelilingnya
2.   Organisasi ekonomi
3. Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan ; perlu diingat keluarga merupakan lembaga
pendidikan yang paling utama
4. Organisasi kekuatan
Masing-masing unsur tersebut, beberapa unsur-unsur kebudayaan , untuk kepentingan ilmiah dan
analisisnya diklasifikasikan kedalam unsur-unsur pokok atau besar kebudayaan, lazim disebut cultural
universals. Istilah ini menunjukan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu antropolog
yang membahas persoalan tersebut secara dunia ini. Para antropolog yang membahas persoalan
tersebut secara lebih mendalam belum mempunyai pandangan seragam yang dapat diterima,.
antropolog C. kluckhohn didalam sebuah karyanya yang berjudul universal catefories of culture telah
menguraikan ulasan para sarjana mengenai hal itu.

5. Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat


Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. bermacam
kekuatan yang harus dihadapimasyarakat dan anggota-anggotanyaseperti kakutan alam , maupun
kekuatan-kekuatan lainnya didalam masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya. Selain itu,
manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik dibidang spiritual mauun material.
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut di atas untuk sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan
yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian besar karena kemampuan manusia
terbatas sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaanya juga terbatas didalam
memenuhi segala terbatas didalam memenuhi segala kebutuhan.
Dalam tindakan –tindakan untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada taraf permulaan,
manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak didalam batas-batas untuk melindungi dirinya.
Taraf tersebut masih banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang hingga kini masih rendah
taraf kebudayaan . Misalnya suku bangsa kubu yang yang tinggal dipedalaman daerah jambi masih
bersikap menyerah terhadap lingkungan alamnya. Rata-rata mereka itu masih merupakan masyrakat
yang belum mempunyai tempat tinggal tetap karena persedian bahan pangan semarta-mata tergantung
dari lingkungan alam. Taraf teknologi mereka belum tercapai tingkatan dimana manusia diberikan
kemungkinan-kemungkinan untuk memanpaatkan dan menguasai lingkungan alamnya.
Keadaan berlainan dengan masyarakat yang sudah kompleks, yang taraf kebudayaannya lebih
tinggi , hasil karya manusia tersebut, yaitu teknologi , memberikan kemungkinan-kemungkinan yang
sangat luas untuk memampaat hasil alam dan apabila mungkin, menguasai alam. Perkembangan
teknologi di negara-negara besar seperti amerika serikat, rusia, prancis, jerman, dan sebagainya,
merupakan berapa contoh dimana masyarakat tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitarnya.
Karsa masyarakat mewujudkan norma dan nilai-nilai sosial yang sangat perlu untuk mengadakan tata
tertib dalam pergaulaan kemasyarakatan. Kekuatan yang tersembunyi dalam masyarakat tidak
selamamnya baik. Untuk menghadapi kekuatan yang buruk, manusia terpaksa melindungi diri dengan
cara menciptakan kaidah-kaidah yang pada hakikatnya merupakan petunjuk tentang bagaimans
manusia harus bertindak dan berlaku didalam pergaulan hidup. Kaidah-kaidah kebudayaan berarti
peraturan tentang tingkah laku atau tindakan yang harus dilakukan dalam suatu keadaan tertentu

Budaya dalam Praktik Kebidanan

Beberapa perilaku dan aspek budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Health believe  
 Adalah tradisi- tradisi- tradisi tradisi yang diberlaku diberlakukan secara turun- menurun menurun
dalam. Contohnya: dalam pemberian makanan pada bayi, di daerah Nusa Tenggara Barat ada
pemberian nasi papah atau di jawa dengan tradisi nasi pisang.
2. Life style
Adalah gaya hidup yang berpengaru berpengaruh terhadap terhadap kesehatan. kesehatan.
Contohnya gaya hidup kawin cerai di lombok atau gaya hidup perokok
3. Health seeking behaviour 
Salah satu bentuk perilaku sosial budaya yang mempercayai apabila seseorang sakit tidak perlu ke
pelayanan kesehatan akan tetapi cukup dengan membeli obat di warung atau mendatangi dukun.

a) Kebudayaan yang Dianut oleh Masyarakat Indonesia pada Masa Kehamilan


Bicara soal “upacara adat yang dikhususkan bagi ibu hamil” terutama selama melalui masa
kehamilan sangat penting untuk kita ketahui. Hal ini merupakan dukungan psikologis, fisik, dan
sosial yang luar biasa dan diwariskan secara turun temurun. Didalamnya juga terkandung nilai-nilai
spiritual yang disesuaikan dengan agama masing-masing. Upacara adat bagi ibu hamil juga akan
memberi rasa percaya diri, menguatkan ibu dalam ibu dalam masa transisi perubah masa transisi
perubahan peran menjadi seorang ibu, mengubah cara pandang ibu terhadap perubahan tubuh
selama kehamilan, meningkatkan rasa aman dan perasaan dihargai. Orang Jawa adalah salah satu
contoh dari masyarakat yang sering menitik beratkan perhatia tkan perhatian pada aspek pada aspek
krisis kehidupan dari peristiwa kehamilan, sehingga di dalam adat-istiadat yang cukup rinci untuk
menyambut kelahiran bayi. Biasanya upacara dimulai sejak usia ketujuh bulan kandungan ibu
sampai pada saat kelahirannya, walaupun ada pula ada pula sebagian kecil gian kecil masyarakat
yang telah yang telah melakukannya sejak nnya sejak  janin di kandungan kandungan ibu berusia
berusia 3 bulan. Upacara-upacara adat Jawa bertujuan mengupayakan keselamatan bagi janin dalam
prosesnya menjadi bayi hingga saat kelahirannya itu upacara mitoni , procotan, dan brokohan.

Selain di Jawa setiap daerah juga memiliki kebudayaan yang yaan yang berbeda-beda di kalangan
masyarakat terhadap kesehatan ibu. Berikut budaya yang ada di beberapa daerah terhadap
kesehatan ibu hamil:
a) Jawa Tengah
Bahwa ibu hamil ibu hamil pantang makan ang makan telur karena akan mempers akan
mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena akan menyebabkan perdarahan
banyak. b) Jawa Barat Ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi
makannya agar bayi yang dikandungnya kecildan mudah dilahirkan.
b) Masyarakat Betawi
Berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang, dan kepiting karena dapat menyebabkan
ASI menjadi asin.

c) Kebudayaan yang dianut oleh Masyarakat Indonesia pada Proses Persalinan


Pada beberapa masyarakat tradisional di Indonesia kita bisa melihat konsepsi budaya yang terwujud
dalam perilaku berkaitan dengan kebudayaan ibu bersalin yang berbeda, dengan konsepsi kesehatan
modern. Beberapa hal yang kesehatan modern. Beberapa hal yang dilakukan oleh dilakukan
oleh masyarakat pada masyarakat pada ibu bersalin: a) Meminum rendaman air rump n air
rumput Fati ut Fatimah akan mera an merangsang mulas g mulas. Memang, rumput Fatimah
bisa membuat mulas pada ibu hamil, tapi apa kandungannya belum diteliti secara medis.
Rumput Fatimah atau biasa disebut Labisia pumila ini, berdasarkan kajian obatobatan
tradisional di Sabah, Malaysia padatahun 1988, dikatakan mengandung hormone oksitosin 
yang dapat membantu menimbulkan kontraksi. Tetapi apa kandungan dan seberapa takarannya
belum diteliti secara medis. Jadi, harus dikonsultasikan ke dokter dahulu sebelum meminumnya.
Karena, rumput ini hanya boleh diminum bila pembukaannya sudah mencapai 3-5 cm, letak
bayi sudah masuk panggul, mulut rahim sudah lembek atau

Anda mungkin juga menyukai