Anda di halaman 1dari 49

SOSIOLOGI KESEHATAN

Yufen Widodo, SKM, MDSc


Profil
Nama : Yufen Widodo,. SKM,. MDSc
TTL : Tanjung Raja, 26 Agustus 1984
Status : Menikah
Anak : 2 ( 1 putri + 1 putra)
Pekerjaan : PNS di Poltekkes Kemenkes Palembang
Jabatan: Dosen di Jurusan Keperawatan Gigi
No HP : 085378578826
Email : yufenwidodo@gmail.com
Alamat : Jl. Sukarela Kel. Sukajaya Kec. Sukarame Kota Palembang
Pendidikan:
1. SD Negeri 234 Palembang tahun 1991
2. SMP Negeri 38 Palembang tahun 1997
3. SMA Negeri 14 Palembang tahun 2000
4. D-III JKG Poltekkes Depkes RI Palembang di Palembang tahun 2003
5. S1 STIKes Bina Husada Jurusan Kesmas minat Promkes di Palembang tahun 2009
6. S2 FKG Universitas Gadjah Mada minat Magister Kedokteran Gigi Pencegahan dan
Promosi Kesehatan Gigi (MKGPP) di Yogjakarta tahun 2014
(1) KONSEP DASAR
SOSIOLOGI KESEHATAN

Yufen Widodo, SKM, MDSc


Konsep Dasar Sosiologi Kesehatan

Sosiologi Kesehatan >> cabang Ilmu Baru dalam Sosiologi

Pertama kali tahun 1920 di Amerika Serikat >> Sosiologi Medis

Menurut Robert Straus, klasifikasi sosiologi medis menjadi dua,


yaitu :
1. Sosiologi mengenai bidang medis
>> kajian sosiologis terhadap faktor bidang medis bertujuan
pengembangan ilmu dan teori sosiologi
2. Sosiologi dalam bidang medis
>> penerapan keahlian sosiolog maupun ahli sosial lain dalam
bidang medis
Konsep Dasar Sosiologi Kesehatan

Bidang Kedokteran >> memahami faktor-faktor sosial berhubungan


dengan pola penyakit (epidemiologi) dalam kelompok masyarakat
tertentu >> Sosiologi Kedokteran

Sosiologi Kedokteran >> etiologi, prevalensi, profesi kedokteran,


hubungan dokter dengan masyarakat umum

Upaya penanggulangan penyakit masyarakat >> profesi kedokteran +


para petugas kesehatan

Pendekatan masalah kesehatan >> dari penyakit menjadi kesehatan

Sosiologi Kedokteran >> Sosiologi Kesehatan


Konsep Dasar Sosiologi
Kesehatan
Sosiologi Kesehatan terbagi menjadi dua :
1. Sosiologi mengenai kesehatan
>> pengamatan dan analisis dengan motif
masalah sosiologi
2. Sosiologi dalam kesehatan
>> penelitian dan pengajaran yang didukung
oleh masalah kesehatan lainnya, meliputi :
antropologi medis dan ekonomi kesehatan
Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian Sosiologi Kesehatan


2. Sejarah Sosiologi Kesehatan
3. Ruang Lingkup Sosiologi Kesehatan
4. Pendekatan dalam Sosiologi
5. Teori –teori Sosiologi
PENGERTIAN SOSIOLOGI
KESEHATAN
Apa perbedaan ilmu sosiologi dengan
sosiologi kesehatan ?
Pengertian Sosiologi
Kesehatan
Sosiologi dari bahasa latin >> Socius : kawan/ teman dan Logos :
kata atau berbicara
Sosilogi >> berbicara mengenai masyarakat

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan secara sistemik mempelajari


perilaku sosial manusia (Parsudi Suparlan)

Sosiologi adalah suatu ilmu mempelajari hubungan dan pengaruh


timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya :
antara gejala ekonomi dengan agama, dll); hubungan pengaruh
timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non sosial (misal ;
gejala geografis, biololgis, dll (dadang Supardan, 2009)
Macam – macam bidang ilmu Sosiologi (bidang keahlian khusus/ sub-
disiplin) , antara lain :
1. Sosiobiologi
2. Sosiologi kesehatan dan sakit (sosiologi kedokteran, sosiologi klinik,
sosiologi perawatan)
3. Demografi
4. Sosiologi keluarga dan kekerabatan
5. Sosiologi anak
6. Sosiologi remaja
7. Sosiologi orang tua
8. Sosiologi komunitas dan wilayah (sosiologi pedesaan, sosiologi
perkotaan)
9. Dan lain-lain
Awal muncul sosiologi kesehatan >> bidang
kedokteran membutuhkan pemahaman tentang
faktor-faktor sosial berhubungan dengan pola
penyebaran penyakit (epidemiologi) dalam
kelompok masyarakat >> sosiologi kedokteran

Pradigma sehat >> penyakit/ sakit >> sehat


(pencegahan sebelum terjadinya penyakit)
Fungsi Konsep Dasar Sosiologi Kesehatan, yaitu :
1. Alat kognitif
>> agar seseorang menjadi lebih tahu dan mengerti apa yang mereka
pelajari
2. Alat evaluatif
>> agar seseorang dapat membedakan serta memisahkan pokok
bahasan yang dipelajari
3. Alat pragmatik
>> agar seseorang dapat menerapkan ilmu tersebut dalam
kehidupan sehari-hari
4. Alat komunikatif
>> agar terjalin komuniksai yang baik antara belajar dengan
mengajar
Sifat – sifat keilmuan Sosiologi Kesehatan, yaitu :
1. Bersifat empiris
>> sosiologi kesehatan mempelajari apa yang
benar-benar terjadi di masyarakat dan dapat
dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari
2. Bersifat teoritis
>> sosiologi kesehatan menggunakan teori-teori
dalam pembelajarannya, dikemukakan oleh para
ahli berdasarkan yang terjadi di masyarakat
Sifat – sifat keilmuan Sosiologi Kesehatan, yaitu :
3. Bersifat komulatif
>> sosiologi kesehatan bersifat dinamis artinya dapat
berubah sesuai dengan kondisi sosial yang terjadi saat ini
4. Tidak Bersifat Menilai
>> sosiologi kesehatan tidak dapat membenarkan dan
menyalahkan tindakan atau perilaku individu/ kelompok
masyarakat, karena tiap daerah memiliki norma
tersendiri, sehingga apa yang dianggap salah di satu
daerah, bisa dianggap benar di daerah lain, begitu juga
sebaliknya
Perbedaan antara Sosiologi dengan Sosiologi
Kesehatan

Sosiologi >> merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat,


perilaku masyarakat, hubungan dan pengaruh timbal balik
antara individu dengan kelompok (dari keluarga - masyarakat
struktur sosial dan proses sosial (perubahan sosial)

Sosiologi Kesehatan >> merupakan subdisiplin ilmu dari bidang


sosiologi, yaitu penerapan konsep dan metode disiplin
sosiologi dalam mendeskripsikan, menganalisis, dan
memecahkan masalah kesehatan.

atau Sosiologi Kesehatan >> merupakan penerapan ilmu sosial


dalam mengkaji masalah kesehatan
SEJARAH SOSIOLOGI
KESEHATAN
Sejarah Sosiologi Kesehatan

Sosiologi >> ilmuan Perancis >> August Comte


tahun 1842 >> Bapak Sosiologi
Sejarah Sosiologi Kesehatan

Sosiologi dibedakan menjadi dua, yaitu :


1. Sosiologi Statis
>> perhatian dipusatkan pada hukum hukum
statis yang menjadi dasar adanya
masyarakat
2. Sosiologi Dinamis
>> perhatian dipusatkan tentang
perkembangan masyarakat yang berguna
untuk perkembangan sosiologi
Sejarah Sosiologi Kesehatan

Sosiologi Medis >> Sosiologi Kesehatan

Perkembangan sosiologi medis berlangsung melalui


enam tahap , yaitu :
1. Tahun 1920 – 1930
>> Kajian medika sosial, yaitu kajian bersama
ilmuwan sosial dan medis terhadap masalah
2. Tahun 1940 – 1950
>> kajian –kajian terhadap masalah epidemiologi
sosial
Sejarah Sosiologi Kesehatan

Perkembangan sosiologi medis berlangsung


melalui enam tahap , yaitu :
3. Sosiolog mulai ditempatkan pada berbagai
pendidikan medis dan keperawatan
4. Berbagai lembaga donor swasta mulai
menyediakan dana penelitian dan pelatihan
5. Pada tahun 1959
>> seksi sosiologi medis dalam Ikatan Sosiologi
Amerika (American Sociological Assosiation)
RUANG LINGKUP
SOSIOLOGI KESEHATAN
Ruang Lingkup Sosiologi
Kesehatan
Para ahli membedakan Sosiologi Kesehatan terbagi
menjadi dua :
1. Sosiologi mengenai kesehatan
>> pengamatan dan analisis dengan mengambil
jarak, terutama didukung oleh suatu masalah
sosiologis
2. Sosiologi dalam kesehatan
>> mempelajari penelitian dan pengajaran yang
yang bercirikan, terapan, dan kebersamaan ,
terutama didukung oleh suatu masalah
Contoh kasus
“ Dalam rangka upaya penanggulangan HIV/AIDS Depkes RI menugaskan
sosiolog dan ahli ilmu sosial lain (seperti antropolog, psikolog dan ahli
kesehatan masyarakat) untuk melakukan suatu telaah cepat (rapid
assesment) di tempat – tempat prostitusi, dimana telah ditemukan sejumlah
kasus HIV/AIDS untuk mengetahui faktor sosial-budaya yang mendorong
penyebarluasan HIV/AIDS. Agar temuannya dapat dijadikan masukan bagi
kebijakan pemerintah”

Apakah sosiologi kesehatan yang paling tepat pada kegiatan tersebut ?


a. Sosiologi dalam kesehatan
b. Soiologi tentang kesehatan
c. Sosiologi bidang kesehatan
d. Sosiologi terhadap kesehatan
e. Sosiologi mengenai kesehatan
Contoh kasus
“ Dalam rangka upaya penanggulangan HIV/AIDS Depkes RI menugaskan sosiolog dan ahli
ilmu sosial lain (seperti antropolog, psikolog dan ahli kesehatan masyarakat) untuk
melakukan suatu telaah cepat (rapid assesment) di tempat – tempat prostitusi, dimana telah
ditemukan sejumlah kasus HIV/AIDS untuk mengetahui faktor sosial-budaya yang
mendorong penyebarluasan HIV/AIDS. Agar temuannya dapat dijadikan masukan bagi
kebijakan pemerintah. Namun, bilamana penelitian terhadap orang yang berperilaku
berisiko tinggi terhadap penularan HIV/AIDS serta jaringan sosial yang terjalin antara
mereka dengan berbagai pihak yang terlibat di dunia prostitusi tersebut dilakukan dengan
tujuan memberikan sumbangan bagi pengembangan konsep dan teori sosiologi mengenai
organisasi sosial atau mobilitas sosial”

Apakah sosiologi kesehatan yang paling tepat pada kegiatan tersebut ?


a. Sosiologi dalam kesehatan
b. Soiologi tentang kesehatan
c. Sosiologi bidang kesehatan
d. Sosiologi terhadap kesehatan
e. Sosiologi mengenai kesehatan
Perbedaan Sosiologi Kesehatan dan Sosiologi
Medis

Twaddle (1982)
PENDEKATAN DALAM
SOSIOLOGI
Apa saja kelebihan dan kekurangan dari
pendekatan emik dan etik dalam sosiologi ?
Pendekatan dalam Sosiologi

1. Pendekatan Emik
>> menguraikan suatu gejala sosial sesuai dengan
pandangan si pelaku sendiri, memahami perilaku individu/
masyarakat dari sudut pandang si pelaku sendiri (individu
tersebut atau anggota masyarakat yang bersangkutan)
2. Pendekatan Etik
>> upaya menguraikan suatu gejala sosial atau interaksi
sosial dari sudut pandang orang luar/ sudut pandang
observer (menganalisa perilaku atau gejala sosial dari
pandangan orang luar, serta membandingkannya dengan
budaya lain)
Pendekatan dalam Sosiologi
Pendekatan Emik Pendekatan Etik
• Bersifat obyektif • Bersifat subyektif
(Kelebihan) (kekurangan)
• Dapat diukur dengan • Banyak menggunakan kata-
ukuran/ indikator tertentu kata/ bahasa
(kelebihan) mengambarkan perasaan
individu (kekurangan)
• Lebih unik (kelebihan) • Memberikan perbandingan
• sulit digeneralisasikan (kelebihan)
secara luas (kekurangan) • Mudah digeneralisasikan
secara luas (kelebihan)
Pendekatan dalam Sosiologi

 Dalam mengembangkan sosiologi kesehatan ini,


seorang dokter dan tenaga kesehatan dapat
mengembangkan sikap Verstehen yaitu :
>> kemampuan mendalami apa yang dirasakan
oleh pasien atau masyarakat itu sendiri
>> pada tahap selanjutnya dianalisis berdasarkan
ilmu kesehatan yang sudah dimilikinya

 Penerapan Ilmu Sosiologi Kesehatan sebagai upaya


membangun pendekatan terpadu antara etik dan
emik, sehingga layanan kesehatan lebih bermanfaat
bagi masyarakat pada umumnya
TEORI – TEORI
SOSIOLOGI
Sebutkan teori –teori sosiologi ?
Teori – Teori Sosiologi

Beberapa Teori dalam sosiologi umum yang


sering digunakan untuk menganalisa gejala
sosial dan juga dapat dipakai untuk menganalisa
perilaku kesehatan individu maupun kelompok
masyarakat, antara lain :
1. Teori Aksi / Teori Bertindak
2. Teori Sistem
3. Teori Fungsionalisme
4. Teori Konflik
5. Teori Perilaku Pertukaran
Teori Aksi (Max Weber)

>> Individu melakukan suatu tindakan


berdasarkan atas pengalaman, persepsi,
pemahaman dan penafsiranya atas suatu
objek stimulus atau situasi tertentu
Teori Aksi (Talcott Parsons)

>> Tindakan individu dan kelompok dipengaruhi oleh tiga


sistem, yaitu sistem sosial, sistem budaya, dan sistem
kepribadian.

Contoh : Keputusan seseorang untuk ikut serta atau


menolak program KB tidak hanya tergantung dari
kedudukannya dalam komunitas itu (seorang guru
atau seorang petani), atau metode kontrasepsi
(pencegah kehamilan) itu sesuai atau tidak dengan
agama yang dianutnya, melainkan juga dari
kepatuhannya atau keberaniannya untuk menolak
KB, sekalipun akan menimbulkan rasa tidak enak
terhadap tetengga dan tokoh masyarakat
Teori Sistem (Bertalanffy)

>> konsep sistem merupakan suatu kerangka yang


terdiri dari beberapa elemen/ sub elemen yang
saling berinteraksi dan berpengaruh
>> tujuan konsep sistem untuk menganalisa
perilaku dan gejala sosial, dimana teori-teori
yang dianggap cocok bagi suatu sistem dibahas
dalam kaitannya dengan berbagai sistem yang
lebih luas, maupun dengan sub-sistem yang
tercakup di dalamnya.
Contoh : interaksi antara keluarga (sistem);
anak (sub-sistem) dan masyarakat (supra-
sistem)
Teori Sistem (Bertalanffy)

>> Selain kaitan secara vertikal, juga dapat


dilihat hubungan horizontal suatu sistem
dengan berbagai sistem yang sederajat
Teori Sistem (Talcott Parsons)

Teori sistem umum (grand theory)


>> ada empat unsur utama tercakup dalam segala
sistem kehidupan, yaitu :
1. Latent pattern-maintenance (L) : cara mempertahankan
kesinambungan tindakan di dalam suatu sistem yang
mengikuti norma atau atauran tertentu ;
2. Integration (I) : mengkoordinasi dan menyatukan bagian-
bagian dari satu sistem menjadi suatu kesatuan fungsi ;
3. Goal attainment (G) : upaya menentukan prioritas dari
beberapa tujuan sistem serta mencapai tujuan tersebut ;
4. Adaptation (A) : kemampuan sistem untuk menyerap
apa yang dibutuhkan dari lingkungannya serta
membagikannya kepeda seluruh bagian sistem.
Teori Sistem (Talcott Parsons)
Teori Fungsionalisme

 Masyarakat >> suatu sistem sosial terdiri


atas bagian-bagian yang saling berkaitan
dan saling menyatu dalam keseimbangan
 Setiap struktur dalam sistem sosial adalah
fungsional terhadap yang lain
 Konsep utamanya : fungsi, disfungsi, fungsi
laten, fungsi manifest dan keseimbangan
(equilibrium)
Teori Konflik

 Masyarakat senantiasa dalam proses


perubahan ditandai oleh pertentangan terus-
menerus di antara unsur- unsurnya
 Setiap elemen memberikan sumbangan
terhadap disintegrasi sosial
 Keteraturan dalam masyarakat disebabkan
karena tekanan atau pemaksaan kekuasaan
dari atas atau golongan yang berkuasa
 Konflik memimpin ke arah perubahan dan
pembangunan
Teori Pertukaran (George Homans)

 Berdasarkan prinsip-prinsip transaksi ekonomi,


yaitu manusia menawarkan jasa/ barang
tertentu dengan harapan memperoleh imbalan
jasa/ barang lain. Interaksi sosial pun
menggunakan prinsip seperti dalam transaksi
ekonomi, yaitu individu melakukan suatu
tindakan demi mendapat imbalan atau
menghindari hukuman
 Teori Homans ini disebut teori perilaku
pertukaran, yaitu setiap perilaku akan
ditentukan oleh imbalan (reward) bisa berupa
materi dan juga buka materi
Teori Pertukaran (George Homans)

 Homans menggunakan teori perilaku dari ahli


psikologi (Skinner) dalam menjelaskan proses
pertukaran dalam perilaku individu dan kelompok,
istilah yang digunakan sehubungan dengan
perubahan perilaku, yaitu :
1. Proposisi Sukses >> makin sering suatu tindakan
menghasilkan imbalan/ hadiah, makin kuat
kecenderungan individu untuk melakukan tindakan
tersebut
2. Proposisi Stimulus >> jika di masa lalu tindakan individu
sebagai tanggapan dari suatu stimulus tertentu ternyata
mendapat imbalan yang positif, maka jika stimulus
serupa timbul lagi, individu cenderung untuk
mengulangi tindakan yang sama
Teori Pertukaran (George Homans)

3. Proposisi Nilai >> makin tinggi harga/ nilai suatu


hasil tindakan bagi individu, makin besar
kemungkinannya bahwa individu itu akan
melakukan tindakan tersebut
4. Proposisi Kekurangan – Kejenuhan >> makin sering
individu menerima imbalan tertentu, makin kecil
makna imbalan tersebut baginya
5. Proposisi Persetujuan – Agresi >> bila seseorang
tidak menerima imbalan yang diharapkan, atau jika
dia menerima hukuman diluar harapannya, dia
cenderung untuk bertindak agresif. Sedangkan jika
tindakan individu diberi imbalan seperti yang
diharapkan, maka dia akan setuju untuk melakukan
tindakan tersebut
Contoh Kasus
Teori Pertukaran (George Homans)
“ Seorang kader kesehatan yang sama sekali tidak menerima
imbalan uang atas kegiatannya menyelenggarakan posyandu,
akan merasa diperlakukan tidak adil jika melihat petugas KB
yang dibayar Rp 2.000,- setiap kali pergi mengunjungi rumah
akseptor”

Apa proses pertukaran perilaku berdasarkan teori George


Homans yang tepat pada kasus tersebut ?
a. Proposisi Sukses
b. Proposisi Stimulus
c. Proposisi Nilai
d. Proposisi Kekurangan – Kejenuhan
e. Proposisi Persetujuan - Agresi
Materi Pertemuan
Berikutnya
(2) PANDANGAN
SOSIOLOGI MENGENAI
KESEHATAN DAN PENYAKIT

Yufen Widodo, SKM, MDSc


Sub Pokok Bahasan

1. Kesehatan
2. Perilaku Kesehatan
3. Model Perilaku Kesehatan
4. Penyakit
5. Perilaku Sakit
6. Pandangan Sosiologi mengenai Penyakit
7. Hubungan Dokter dan Pasien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai