Anda di halaman 1dari 15

Keterkaitan antara praktik medikalisasi dengan

permasalahan sosial politik

KELOMPOK 2

AFIDA M.U (201905004)


SOFI NUR.F (201905005)
M I L D A FA N L AY (201905012)
FIRDA .M.I (201905013)
Latar belakang

Pada era ini, manusia dihadapkan pada berbagai tantangan dalam hidup dan
kehidupannya, terutama dalam bidang kesehatan. Saat ini umat manusia telah mencapai
perkembangan zaman yang sangat pesat dan peradaban yang lebih maju dalam
pembangunan di bidang kesehatan. Manusia telah, sedang dan akan terus berkarya serta
berproduktivitas menciptakan dan mengembangkan sistem pelayanan kesehatan dan
medikalisasi yang lebih modern (Darwis & Mas’ud, 2017).
Selandia baru telah mempunyai peraturan mengenai praktisi kebidanan sejak
tahun 1904, tetapi lebih dari 100 tahun yang lalu, lingkup praktik bidan telah berubah
secara berarti sebagai akibat dari meningkatnya hospitalisasi dan medikalisasi dalam
persalinan
Perkembangan pesat yang terjadi dalam penyelenggaraan sistem medis yang
ditunjang dengan perkembangan di bidang ilmu dan teknologi telah mengundang berbagai
tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat, Medikalisasi sering dikaitkan dengan
berbagai hal, misalnya dengan proses pengendalian sosial karena medikalisasi sering kali
disertai dengan tindakan paksaan, keharusan, larangan dan pembatasan kebebasan demi
mendapatkan keadaan sehat
Medikalisasi

Medikalisasi (medicalization) adalah kecenderungan untuk memandang perilaku yang


tidak dikehendaki sebagai penyakit yang memerlukan intervensi medis sehingga
memperluas ruang lingkup penilaian medis ke ranah politik, moral dan sosial (Jary et al.,
1995).
Medikalisasi adalah proses sosial di mana pengalaman atau kondisimanusia
secara budaya didefinisikan sebagai patologis dan karenaitu dapat diobati sebagai kondisi
medis, dan dengan demikian menjadi subjekstudi medis, diagnosis, pencegahan, atau
pengobatan. Medikalisasi dapat didorong oleh bukti atau hipotesis baru tentang kondisi;
dengan mengubah sikap sosial atau pertimbangan ekonomi; atau dengan pengembangan
pengobatan atau perawatan baru.
Sosial

 Pada dasarnya istilah “sosial” memiliki beberapa pengertian berbeda yang dianggap
sebagai konsep dan merujuk antara lain pada: sikap, orientasi, atau perilaku yang
mempertimbangkan kepentingan, niat, atau kebutuhan orang lain (berbeda dengan
perilaku anti-sosial) telah berperan dalam mendefinisikan ide atau prinsip
 Kata “sosial” berasal dari bahasa Latin “socii” yang artinya sekutu. Istilah tersebut
sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia dalam masyarakat, misalnya sifat
yang mengarah pada rasa empati terhadap orang lain yang disebut dengan jiwa sosial.
Sehingga pengertian sosial dapat didefinisikan sebagai rangkaian norma, moral, nilai
dan aturan yang bersumber dari budaya masyarakat dan dipakai sebagai acuan dalam
interaksi antar manusia dalam suatu komunitas
 Menurut Philip Wexler, pengertian sosial adalah suatu sifat dasar yang dimiliki
oleh setiap individu manusia.
 Menurut Lena Dominelli, sosial adalah bagian yang tidak utuh dari sebuah
hubungan manusia sehingga membutuhkan sebuah pemakluman atas hal-hal
yang bersifat rapuh di dalamnya.
 Menurut Keith Jacobs, pengertian sosial adalah sesuatu yang dibangun dan
terjadi dalam sebuah situs komunitas.
 Menurut KBBI, pengertian sosial adalah semua hal yang berkenaan dengan
masyarakat atau sifat-sifat kemasyarakatan yang memperhatikan kepentingan
umum.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat 5 unsur sosial yang ada di masyarakat dan
saling berhubungan satu sama lain. Mengacu pada pengertian sosial, adapun unsur-unsur
sosial adalah sebagai berikut:
 Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi dan
menyadari keanggotaannya di dalam suatu kelompok. Kelompok sosial ini diciptakan oleh
anggota masyarakat dan dapat saling mempengaruhi perilaku setiap anggotanya
 Kebudayaan
Kebudayaan adalah semua hal yang berhubungan dengan akal budi manusia,
termasuk sistem ide atau gagasan yang ada di dalam pikiran manusia. Budaya atau
kebudayaan merupakan sesuatu yang abstrak dan sangat berhubungan dengan kehidupan
bermasyarakat.
 Lembaga Sosial
Lembaga sosial adalah lembaga yang mengatur prosedur dan tata cara dalam
melakukan hubungan antar individu di dalam masyarakat agar lebih teratur. Suatu
lembaga sosial memiliki ideologi yang dilengkapi dengan simbol dan logo tertentu
dimana untuk mencapai tujuannya dilakukan dengan cara membuat tata tertib di
masyarakat.
lanjutan

 Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial merupakan pengelompokan setiap anggota masyarakat
secara bertingkat. Masyarakat yang hidup teratur pada umumnya memiliki sistem
lapisan dalam masyarakatnya.
 Kekuasaan dan Kewenangan
Kekuasaan adalah suatu kemampuan untuk mengendalikan perilaku
individu lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kewenangan adalah
suatu hak untuk melakukan sesuatu agar tujuan tertentu dapat tercapai.
Secara umum, ada beberapa jenis interaksi sosial yang sering terjadi di
masyarakat. Menurut bentuk, cara, dan subjeknya, berikut ini adalah
beberapa jenis interaksi sosial tersebut:
1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu; yaitu interaksi yang terjadi
antara dua individu, baik secara langsung maupun tak langsung. Misalnya,
mengucapkan salam ketika bertemu di suatu tempat.
2. Interaksi Kelompok dengan Kelompok; yaitu interaksi yang terjadi antara
dua kelompok yang berbeda, baik secara langsung maupun tak langsung.
Misalnya, pertemuan dua organisasi masyarakat untuk membahas isu
kepentingan publik.
3. Interaksi Individu dengan Kelompok; yaitu interaksi yang terjadi antara
individu dengan sekelompok orang. Misalnya; seseorang yang berpidato di
hadapan khalayak
 Andrew Heywood memberikan pernyataan jika politik adalah kegiatan suatu
bangsa yang memiliki tujuan untuk bisa membuat, mempertahankan serta
mengamandemen peraturan umum yang bisa mengatur suatu kehidupan
 Gabriel A. Almond menjelaskan jika politik merupakan suatu kegiatan yang
berhubungan erat dengan kendali pengambilan keputusan publik dalam
kehidupan masyarakat tertentu pada suatu wilayah tertentu. Di mana nantinya
kendali tersebut akan mendapatkan dukungan dari suatu instrumen yang
memiliki sifat otoritas dan koersif.
 Menurut Teori klasik Aristoteles, politik adalah suatu usaha yang dilakukan
oleh warga guna mewujudkan kebaikan bersama
Dalam sistem politik juga terdapat beberapa ciri. Untuk lebih jelasnya
berikut adalah ciri-ciri dari sistem politik menurut David Easton yang dikutip
dari buku Sistem Politik Indonesia: Pemahaman Secara Teoritik dan Empirik
karya Drs. Beddy Iriawan Maksudi, M. Si.
 Sistem Politik Memiliki Unit dan Batasan
 Memiliki Input dan Output di Dalamnya
 Memiliki Tingkat Diferensiasi
 Adanya Integrasi
Sosiologi Politik

Definisi sosiologi politik menurut para ahli, antara lain;


 Tom Bottomove, menurutnya pengertian sosiologi politik adalah ilmu
pengetahua yang memberikan kajian dalam kelas sosial, gerakan sosial,
lembaga politik, parpol, politik lokal dan politik global
 Maure Dekverger (1996), arti sosiologi politik adalah ilmu pengetahuan yang
memberikan pengajaran tentang kekuasaan terhadap kehidupan masyarakat.
 Fanlks, Arti sosiologi politik adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan kekuasaan antara masyarakat dan lembaga negara.
 Kolkori, dalam kajiannya sosiologi poltik adalah studi yang khusus
memberikan penjelasan mengenai partisipasi masyarakat dalam pengeturan
kekuasaan yang ada di tipe lembaga sosial.
 Rush dan Ahoff, definisi sosiologi politik adalah ilmu pengetahuan yang
mengajarkan tentang hubungan masyarakat dan politik, hingga pada akhirnya
mempengaruhi kehidupan yang ada dalam dalam tatanan sosial
lanjutan

 Maunce Duverger, Sosiologi politik adalah ilmu pengetahuan yang


mengajarkan tentang kekuasaan kepada manusia, baik secara berkelompok
ataupun secara individu.
 Pitirim Sorokin, Pengertian sosiologi politik adalah ilmu pengetahuan yang
memberikan penjelasan mengenai hubungan antara manusia dan kekuasaan
serta dampak yang diakibatkan dari hubungan tersebut.
 Gordon Marshall, Pengertian sosiologi politik adalah bagian ilmu sosiologi
yang mengkaji tentang sebab dan akibat kekuasaan yang ada dalam kehidupan
masyarakat.
Konsep dalam kajian yang ada di dalam sosiologi politik adalah
sebagai berikut;

 Sosialisasi Politik
sosialisasi dalam sosiologi politik sangatlah penting dilakukan bagi siapapun yang
ingin memperoleh kekuasaan. Konsep ini ditemukan melalui pengertian penelitian
sosial, sehingga hasilnya pas dengan apa yang ada di masyarakat
 Partai Politik
konsep kedua ini berhubungan dengan partai politik dalam memberikan pengajaran
dan memberikan wawasan kepada masyarakat
 Pengerekutan Politik
bagian ketiga dalam konsep sosiologi politik adalah denan memberikan
pengerekutan politik, baik menjadi anggota ataupun dalam partisipasi yang
dingginkannya
 Komunikasi Politik
komunikasi politik menjadi hal penting dalam konsep yang diterapkan di dalam
sosiologi politik. Komunikasi ini diberikan melalui kajian yang dalam memperoleh
kekuasaan
Keterkaitan Praktik Medikalisasi Terhadap Permasalahan Sosial
Politik

Berdasarkan pemaparan materi diatas terkait medikalisasi, sosial dan politik


dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga hal ini saling berkaitan satu sama lain. Adanya
perubahan pada praktik medikalisasi dapat berimbas pada perubahan tatanan sosial politik
suatu wilayah. Begitu pula sebaliknya, adanya permasalahan pada bidang sosial politik
dapat membuat suatu wilayah mengalami perubahan praktik medikalisasi.
Sebagai contoh adanya kasus covid-19 yang melanda berbagai negara, termasuk
di Indonesia. Masuknya kasus pertama orang yang terpapar covid-19 di Indonesia
mengakibatkan terjadinya perubahan pada praktik medikalisasi. Semakin bertambahnya
angka kasus covid-19 mendorong kebijakan politik agar penyebaran kasus ini dapat
dihentikan. Dari kebijakan politik tersebut kita mengenal istilah “PPKM, Lock-down,
Work From Home (WFH), google meet” dan lain sebagainya. Dimana hal ini merubah
pola kehidupan sosial masyarakat. Hal-hal tersebut merupakan bentuk penanganan dan
pencegahan penyebaran kasus covid-19. Dalam segi praktik medikalisasi, covid-19
menyebabkan berubahnya prioritas kesehatan serta sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa praktik medikalisasi, sosial dan politik
saling terikat satu sama lain dan saling memberikan dampak apabila salah satu mengalami
perubahan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai