Anda di halaman 1dari 70

SKRIPSI

GAMBARAN KUALITAS TIDUR BAYI DI WAWA HOLISTIC


CARE KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO

MILDA FANLAY
NIM: 201905012

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2023

i
SKRIPSI

GAMBARAN KUALITAS TIDUR BAYI DI WAWA HOLISTIC


CARE KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan
Pada Universitas Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto

MILDA FANLAY
NIM: 201905012

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2023

ii
SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum

pernah dikumpulkan orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang

pendidikan di Perguruan Tinggi manapun, dan apabila terbukti ada unsur

Plagiarisme saya siap untuk dibatalkan kelulusannya.

Mojokerto, Juli 2023


Yang menyatakan

MILDA FANLAY
NIM : 201905012

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan dalam ujian akhir program

Judul : Gambaran Kualitas Tidur Bayi Di Wawa Holistic Care Kecamatan

Puri Kabupaten Mojokerto

Nama : MILDA FANLAY

NIM : 201905012

Pada tanggal : Juli 2023

Oleh:
Pembimbing I

Tria Wahyuningrum, S.SiT., M.Keb


NIK. 162 601 083

Pembimbing II

Lida Khalimatus S, SST., M Keb


NIK. 162 601 103

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian Skripsi Program Studi S1 Ilmu
Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bina Sehat Mojokerto
Nama : MILDA FANLAY
NIM : 201905012
Judul : Gambaran Kualitas Tidur Bayi Di Wawa Holistic Care
Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto
Pada tanggal :
Mengesahkan

Tim penguji Tanda Tangan

Ketua : Elies Meilinawati S.B.,SST.,S.Psi.,M.Keb (...........................)

Anggota 1 : Tria Wahyuningrum, S.SiT., M.Keb (...........................)

Anggota 2 : Lida Khalimatus S, SST., M.Keb (...........................)

Mengetahui
Ka.Prodi Sarjana Kebidanan
Universitas Bina Sehat PPNI
Kabupaten Mojokerto

Indra Yulianti, SST., Bd., M.Kes


NIK .162 601 106

v
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

atas rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Gambaran Kualitas Tidur Bayi Di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri

Kabupaten Mojokerto”. Selesainya skripsi ini tak lepas dari bantuan dan

dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka peneliti mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati tulus kepada:

1) Dr. Windu Santoso, M.Kep selaku Rektor Universitas Bina Sehat PPNI

Kabupaten Mojokerto yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti

untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bina

Sehat PPNI Mojokerto

2) Dr. Tri Ratnaningsih, S.Kep., Ns., M.Kes. selaku Dekanat Universitas Bina

Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto yang telah memberikan kesempatan kepada

peneliti untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Bina Sehat PPNI Mojokerto.

3) Indra Yulianti, SST., Bd., M.Kes selaku Ka. Prodi S1 Kebidanan yang telah

memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyusun skripsi.

4) Elies Meilinawati S.B,SST.,Psi.,M.Keb selaku penguji utama yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk menguji dan memberi masukan pada

peneliti.

5) Tria Wahyuningrum, S.SIT.,M.Keb selaku pembimbing I Skripsi yang telah

meluangkan waktu dalam bimbingan kepada peneliti

vi
6) Lida Khalimatus S,SST., M.Keb selaku pembimbing II Skripsi yang telah

meluangkan waktu dalam bimbingan kepada peneliti

7) Staff Dosen Universitas Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada peneliti untuk menyusun Skripsi.

8) Kedua orangtua yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian terutama

doa yang sangat luar biasa, besar harapan mampu menjadi anak yang pantas

untuk dibanggakan.

Akhirnya peneliti menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna,

karenanya peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

untuk menyempurnakan penyusunan Skripsi ini.

Mojokerto, Juli 2023

Peneliti

vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto
“Jangan menilai saya dari kesuksesan, tetapi nilai saya dari seberapa sering saya
jatuh dan berhasil bangkit kembali”
(Nelson Mandela)

Persembahan
Skripsi atau Tugas akhir ini saya persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua saya. Terimakasih atas doa, semangat, motivasi, pengorbanan,
nasihat serta kasih sayang yang tidak pernah henti sampai saat ini.
2. Teman-teman S1 Kebidanan angkatan 2019 Universitas Bina Sehat PPNI
Mojokerto. Terimakasih untuk cerita dan pengalaman selama 4 tahun ini.
Semangat dan semoga lancar gapai impian masing-masing.
3. Dosen dan staf Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto. Terimakasih atas
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih untuk dukungan dan arahannya.
4. Terakhir dan yang paling penting, diri saya sendiri. Terimakasih karena sudah
berjuang sampai sejauh ini. Terimakasih untuk tidak mengabaikan kesehatan
selama mengerjakan skripsi. Terimakasih karena tetap waras disaat banyak hal
yang harus diselesaikan. I love myself.

viii
ABSTRACT
DESCRIPTION OF THE SLEEP QUALITY OF BABIES AT WAWA
HOLISTIC CARE, PURI DISTRICT, MOJOKERTO REGENCY
By:
Milda Fanlay

The need for sleep is not only seen from the aspect of quantity but also quality.
With good quality sleep, the baby's growth and development can be achieved
optimally. However, at the age of 1-12 months, babies still often experience sleep
disturbances which result in poor sleep quality. This study aims to describe the
quality of baby sleep at Wawa Holistic Care, Puri District, Mojokerto Regency.
This type of research is a quantitative descriptive with an observational approach.
The population of this study were infants aged 1-12 months. The research sample
consisted of 11 infants aged 1-12 months, taken by purposive sampling. The
research instrument used a questionnaire. Data processing uses editing and
coding, while the results are displayed in scoring and tabulating. The results
showed that almost all (89.8%) of the quality of sleep for babies aged 1-12
months at Wawa Holistic Care was good with babies sleeping more than 9 hours
and waking up cheerfully. Because the quality of sleep is very important for the
growth of the baby, it needs to be paid close attention to by the mother and health
workers.

Keywords: Baby, Sleep Quality for Babies, Aged 1-12 Months

ix
ABSTRAK

GAMBARAN KUALITAS TIDUR BAYI DI WAWA HOLISTIC CARE


KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO
Oleh:
Milda Fanlay

Kebutuhan tidur tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas saja namun juga
kualitasnya. Dengan kualitas tidur yang baik, pertumbuhan dan perkembangan
bayi dapat dicapai secara optimal. Namun pada usia 1-12 bulan, bayi masih sering
mengalami gangguan tidur yang mengakibatkan kualitas tidurnya kurang.
Penelitian ini bertujuan menggambarkan kualitas tidur bayi di Wawa Holistic
Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif dengan pendekatan obsevasional. Populasi penelitian ini adalah bayi
usia 1-12 bulan. Sampel penelitian sejumlah 11 bayi usia 1-12 bulan, diambil
secara purposive sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner.
Pengolahan data menggunakan editing dan coding, sedangkan hasil ditampilkan
dalam scoring dan tabulating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur
bayi usia 1-12 bulan di Wawa Holistic Care adalah hampir seluruhnya (89,8%)
adalah baik dengan bayi tidur lebih dari 9 jam dan terbangun dengan ceria. Karena
kualitas tidur sangat penting untuk pertumbuhan bayi, maka perlu diperhatikan
dengan baik oleh ibu maupun tenaga kesehatan.

Kata Kunci: Bayi, Kualitas Tidur Bayi, Usia 1-12 Bulan

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN..............................................................................i


HALAMAN SAMPUL DALAM............................................................................ii
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................viii
ABSTRACT............................................................................................................ix
ABSTRAK...............................................................................................................x
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN TEORI.....................................................................................5
2.1 Konsep Teori...........................................................................................5
2.1.1 Konsep Bayi.................................................................................5
2.1.2 Konsep Kualitas Tidur.................................................................9
2.2 Kerangka Teori......................................................................................17
2.3 Kerangka Konseptual............................................................................18
BAB 3 METODE PENELITIAN..........................................................................19
3.1 Desain Penelitian...................................................................................19
3.2 Populasi, Sampling dan Sampel............................................................20
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional....................21
3.3.1 Identifikasi Variabel..................................................................21

xi
3.3.2 Definisi Operasional..................................................................21
3.4 Prosedur Penelitian................................................................................22
3.4.1 Instrumen Penelitian...................................................................22
3.4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................22
3.4.3 Prosedur Penelitian.....................................................................23
3.4.4 Kerangka Kerja..........................................................................24
3.5 Pengumpulan Data.................................................................................25
3.6 Pengolahan Data....................................................................................25
3.6.1 Pengolahan Data.........................................................................25
3.6.2 Analisa Data...............................................................................28
3.7 Etika Penelitian......................................................................................29
3.8 Keterbatasan...........................................................................................30
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................31
4.1 Hasil Penelitian.......................................................................................31
4.3 Pembahasan............................................................................................34
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................38
5.1 Kesimpulan.............................................................................................38
5.3 Saran......................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kebutuhan Tidur Manusia ...........................................................12


Tabel 3.1 Definisi Operasional Gambaran Kualitas Tidur Bayi Di
Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto ........23
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia Di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten
Mojokerto ......................................................................................33
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin Bayi Di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri
Kabupaten Mojokerto ....................................................................33
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Status Kesehatan Bayi Di Wawa Holistic Care Kecamatan
Puri Kabupaten Mojokerto.............................................................34
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur
Bayi Di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten
Mojokerto.......................................................................................34

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Teori Gambaran Kualitas Tidur Bayi S Di Wawa


Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto....................18
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Gambaran Kualitas Tidur Bayi Di Wawa
Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto....................19
Gambar 3. 1 Kerangka Kerja Gambaran Kualitas Tidur Bayi Di Wawa
Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto....................25

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian............................................................................43


Lampiran 2 Surat Balasan Izin Penelitian .............................................................44
Lampiran 3 Permohonan Menjadi Responden.......................................................45
Lampiran 4 Informed Consent...............................................................................46
Lampiran 5 Instrumen Penelitian...........................................................................47
Lampiran 6 Tabulasi Data.....................................................................................50
Lampiran 7 Coding Data........................................................................................52
Lampiran 8 Analisis Univariat...............................................................................53
Lampiran 9 Dokumentasi Kegiatan.......................................................................55
Lampiran 10 Lembar Bimbingan Skripsi...............................................................56

xv
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa bayi disebut juga sebagai masa pertumbuhan dan perkembangan yang

perlu perhatian khusus oleh karena itu disebut juga sebagai masa emas sehingga

perlu adanya perhatian yang ekstra, Tidur dan istirahat yang cukup bagi bayi

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang bayi

(Vina, 2019). Menurut Widyanti, 2018, aspek atau segi yang harus diperhatikan

kebutuhan tidur untuk bayi adalah tidak hanya dari segi berapa sering bayi tidur

atau kuantitas tapi adalah kualitas tidur pada bayi yang harus menjadikan

perhatian utama karena dengan kualitas tidur bayi yang baik maka pertumbuhan

dan perkembangan bayi dapat dicapai secara optimal. Agar tidak mempengaruhi

tumbuh kembang bayi secara baik dan optimal maka si Ibu harus benar-benar

memperhatikan kebutuhan tidur bayi yang berkualitas harus terpenuhi dengan

baik. Pijat bayi atau disebut juga dengan baby masase adalah salah satu cara yang

bisa digunakan untuk bayi agar memperoleh kualitas tidur yang baik di mana bayi

yang dipijat dengan lembut akan dapat tidur dengan lelap dan nyaman sehingga

pada saat bangun si bayi daya konsentrasinya akan lebih meningkat (Roesli,

2018). Menurut Ismael , 2019, masalah yang sering timbul pada pola tidur bayi

adalah sulitnya bayi tidur dengan baik pada malam hari sehingga apabila tidak

ditangani dengan serius maka bisa menimbulkan gangguan perilaku.

Terhambatnya proses tumbuh kembang serta adanya gangguan pada otak si bayi.

1
2

Menurut data dari WHO (World Health Organization) pada tahun 2019

mencantumkan data tersebut dalam sebuah jurnal pediatries yaitu tercatat sekitar

35% bayi mempunyai masalah atau gangguan tidur dan juga menurut penelitian

yang dilakukan oleh Hiscock pada tahun 2019, di Melbourne Australia diperoleh

hasil bahwa sekitar 32%, Ibu melaporkan adanya kesulitan tidur yang dialami oleh

Bayi mereka. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa masih banyaknya keluhan

atau kejadian tentang masalah tidur yang dialami oleh bayi dan kejadian tersebut

bila terjadi menetap ataupun terhitung kembali (Hiscock, et all, 2019). Sedangkan

berdasarkan data survey kualitas tidur bayi bahwa di Indonesia masih cukup

banyak bayi yang mengalami gangguan atau permasalahan tidur di mana para bayi

itu sering terbangun di malam hari (Sekartini, 2019). Data tersebut diambil dari

jumlah responden sekitar 285 bayi diperoleh data bahwa 51,3% bayi mengalami

gangguan tidur, 42% bayi tidur malamnya kurang dari 9 jam dan sering terbangun

pada malam harinya sekitar lebih dari tiga kali dengan lama bangunnya lebih dari

1 jam. Di Jawa Timur terdapat 572,634 bayi (Profil Kesehatan Jatim, 2016).

Jumlah bayi di Kabupaten Mojokerto kecematan puri sebanyak 20.169 bayi

(Dinkes Mojokerto, 2016). Dilaporkan data bayi usia 0-12 bulan pada tahun 2016

sebanyak 4.760 bayi (107,48%).

Gangguan kualitas tidur pada bayi dapat berdampak buruk bagi

perkembangan fisik dan kognitifnya yang menjadi indikator perkembangan

kesehatannya terutama kemampuan berfikir ketika dewasa tidur yang efektif pada

bayi dapat mengarahkan perkembangan otak awal kehidupan. Tidur yang tidak

adekuat dan kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan gangguan


3

keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi meliputi penurunan

aktivitas sehari-hari, rasa capek, lemah, koordinasi neuromuskular buruk, proses

penyembuhan lambat dan daya tahan tubuh menurun. Sedangkan dampak

psikologinya meliputi emosi lebih labil, cemas, tidak konsentrasi, kemampuan

kognitif dan menggabungkan pengalamannya lebih rendah (Saputra, 2019). Bayi

yang mengalami gangguan tidur akan mengalami gangguan yang sama dimasa-

masa selanjutnya terutama pada masa pertumbuhan.

Dengan adanya banyak permasalahan gangguan tidur pada bayi maka saat

ini banyak sekali cara yang dikembangkan untuk mengatasi masalah tersebut.

Berbagai cara dikembangkan agar dapat membantu bayi dapat tidur dengan pulas.

Ssat ini mulai marak tempat holistis care yang bertujuan untuk membantu

mengatasi permasalahan yang ada pada bayi, termasuk diantaranya mengatasi

masalah tidur bayi (Riksani, 2020). Salah satu tempat pelayanan Holistic Care

yang ada di Mojokerto adalah Wawa Holistic Care. Wawa Holistic Care

memberikan pelayanan yang berfokus pada optimalisasi kesehatan ibu dan anak.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang “gambaran kualitas tidur bayi di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri

Kabupaten Mojokerto”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan permasalahan

sebagai berikut, “bagaimana gambaran kualitas tidur bayi di Wawa Holistic Care

Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto?”


4

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mendeskripsikan gambaran kualitas tidur bayi di Wawa Holistic Care

Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana ilmiah dan

menambah pengatahuan serta wawasan dalam kebidanan terutama tentang

kualitas tidur bayi.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan motivasi

mahasiswa kebidanan tentang kualitas tidur bayi sehingga dapat

mengembangkan intervensi dalam peningkatan atau pemenuhan

kebutuhan tidur bayi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan dasar acuhan atau referensi untuk

mengembangkan penelitian selanjutnya sehubungan dengan pelayanan

holistis care yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur bayi.


BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Teori

2.1.1 Konsep Bayi

2.1.1.1 Pengertian Bayi

Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan

pertama kehidupan setelah periode baru lahir selama dua minggu. Masa

bayi yang sering dianggap sebagai keadaan tidak berdaya dimana bayi

setiap hari belajar untuk semakin mandiri, sehingga di akhir masa bayi

dikenal sebagai anak kecil yang baru belajar saat berjalan (Susi, 2017).

Masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang sesungguhnya

karena pada saat ini banyak pola prilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi

terbentuk (Desy, 2019).

2.1.1.2 Karakteristik Perkembangan Bayi

1. Perkembangan Fisik

Selama dua tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik pada

bayi berlangsung sangat ekstensif. Pada saat lahir, bayi memiliki kepala

yang sangat besar dibandingkan dengan bagian tubuh lain. Tubuhnya

bergerak terus-menerus ke kiri dan ke kanan, sering kali tidak dapat

dikendalikan. Mereka juga memiliki refleks yang di dominasi oleh gerakan-

gerakan yang terus-menerus berkembang. Dalam rentang waktu 6 bulan

bayi dapat duduk sendiri, membungkuk, merangkak,dan bahkan mulai bisa

5
6

menggulingkan badan kedepan dan kebelakang. Kemudian selama dua

tahun, pertumbuhan fisiknya melambat, tetapi pada aktivitasnya seperti

berlari dan memanjat pertumbuhannya justru berlangsung lebih cepat (Desy,

2019).

2. Perkembangan Refleks

Pada masa bayi terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut

refleks. Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan

tidak terkoordinasi sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta

memberi bayi respons penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Sepanjang

bulan pertama kehidupannya, kebanyakan refleks disengaja atau penuh arti.

Pada saat anak menguasai kemampuan tersebut, maka ia disebut sudah

memiliki skill atau keterampilan.

3. Pola Tidur dan Bangun

Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk

tidur. Rata-rata bayi baru lahir tidur selama 16-17 jam sehari, walaupun ada

beberapa bayi yang rata-rata tidurnya lebih sedikit, yaitu sekitar 10 hingga

11 jam per hari dan ada pula yang lebih lama, yaitu selama 21 jam per hari.

Biasanya jumlah tidur bayi akan berkurang secara teratur setiap bulan.

4. Pola Makan dan Minum

Perkembangn fisik bayi bergantung pada makanan yang baik selama 2

tahun pertama. Bayi membutuhkan makanan yang mengandung sejumlah

protein, kalori, vitamin dan mineral. Bagi bayi usia 12 bulan pertama, ASI
7

merupakan sumber makanan dan energi yang utama,karena ASI adalah susu

yang bersih dan dapat, di cerna serta mengandung zat antibody.

5. Pola Buang Air

Buang air yang terkendali atau terlatih merupakan suatu bentuk

keterampilan fisik dan motorik yang harus dicapai oleh bayi. Kemampuan

untuk mengendalikan buang air ini sangat bergantung pada kematangan otot

dan motivasi yang memiliki. Ketika baru lahir bayi belum mampu

mengendalikan buang airnya, sehingga buang air dilakukan setiap saat. Pada

usia 4 bulan, interval buang airnya dilakukan setiap saat. Pada usia 4 bulan,

interval buang airnya sudah dapat diramalkan(Ahmad Yadi, 2017)

6. Perkembangan Intlegensi

Sejak tahun pertama dari usia anak, fungsi intelegensi ini sudah mulai

tampak dalam tingkah lakunya, umpamanya dalam tingkah lakunya motorik

dan berbicara. Anak yang cerdas menunjukkan gerakan-gerakan yang

lancar, serasi dan terkoordinasi.

7. Perkembangan Bahasa

Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara

gejolak fisiologis dan perilaku yang tampak. Untuk dapat memahami secara

pasti mengenai kondisi emosi bayi bukanlah hal mudah, sebab informasi

yang mengenai aspek emosi secara subjektif hanya dapat diperoleh dengan

cara intropeksi, sedangkan bayi masih sangat muda tidak dapat

menggunakan cara tersebut dengan baik

8. Perkembangan Moral
8

Seorang anak yang baru dilahirkan belum memiliki konsep tentang

apa itu baik atau apa itu buruk. Pada masa ini tingkah laku bayi hampir

semuanya didominasi oleh dominan naluriah belaka (Desy, 2019)

9. Psikologi Pada Bayi

Bayi yang secara emosi stabil dan nyaman biasanya akan lebih mudah

di berikan asupan makanan sehingga pertumbuhan fisiknya bagus, lebih

mudah di ajak berkomunikasi sehingga informasi yang masuk dapat

memperkaya pengetahuannya, lebih kreatif, lebih tenang, dan sebagainya.

Untuk menata emosi bayi beberapa hal yang bisa di lakukan orang tua sejak

bayi di kandungan maupun setelah dilahirkan. Jika ibu membiarkan

emosinya meledak-ledak, marah, takut, sedih, atau bahkan terlalu gembira

akan berpengaruh pada pertumbuhan psikis bayi karena ikut merasakan apa

yang dirasakan oleh ibunya.


9

2.1.2 Konsep Kualitas Tidur

2.1.2.1 Pengertian Kualitas Tidur

Kualitas tidur adalah Mutu atau keadaan fisiologis tertentu yang

didapatkan selama seseorang tidur, yang memulihkan proses- proses tubuh

yang terjadi pada waktu orang itu bangun. Jika kualitas tidurnya bagus

artinya fisiologi, dalam hal ini sel otak misalnya pulih kembali seperti

semula saat bangun tidur (Chyntia, 2017).

Kualitas tidur bayi tidak hanya berpengaruh pada perkembangan

fisik, tapi juga sikapnya keesokan hari. Bayi yang tidur cukup tanpa sering

terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang rewel. Bayi dikatakan

mengalami gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya kurang dari 9

jam, terbangun lebih dari 3 kali dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam.

Selama tidur bayi terlihat selalu rewel, menangis dan sulit tidur kembali

(Wahyuni,Boyatzis, 2018).

Para peneliti di Carneigie Mellon University of Pensylvania

menemukan bahwa kuantitas serta kualitas tidur sesungguhnya

mempengaruhi bagaimana orang bisa menjadi sakit. Ciri-ciri bayi cukup

tidur yaitu, bayi akan dapat jatuh tertidur dengan mudah dimalam hari,

bugar saat bangun tidur, tidak rewel, dan tidak memerlukan tidur siang

yang melebihi kebutuhan sesuai dengan perkembangannya.

Kualitas dan kuantitas tidur bayi berpengaruh tidak hanya

perkembangan fisik, dan juga terhadap perkembangan emosionalnya. Bayi


10

yang tidur cukup tanpa terbangun lebih bugar dan tidak gampang rewel

pada keesokan harinya (Sekartini, 2018).

2.1.2.2 Manfaat Tidur Bagi Bayi

Bayi yang otot-ototnya distimulus dengan urut atau pemijatan akan

nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan waktu yang

lama begitu usai pemijatan selesai dilakukan. Selain lama, bayi nampak

tidur terlelap dan tidak rewel seperti sebelumnya, hal ini menunjukkan

bahwa bayi merasa tenang setelah dilakukan pemijatan. Ketika bayi tidur,

maka saat bangun akan menjadi lebih bugar sehingga menjadi faktor yang

mendukung konsentrasi dan kerja otak bayi semakin meningkat (Aco

Tang, 2018).

Tidur memegang peranan penting dalam meningkatkan daya tahan

tubuh bayi terhadap infeksi. Jika tidurnya sampai terganggu, kadar sel

darah putih dalam tubuh akan menurun dan efektivitas sistem daya tahan

tubuh bayi juga menurun. Sehingga bayi mudah sakit dan pertumbuhannya

akan terganggu. Bayi yang tidurnya kurang memiliki pertumbuhan fisik

yang terhambat, dibandingkan bayi yang tidurnya cukup. Hal ini karena

pada saat tidur pertumbuhan fisik bayi akan terpacu, dan berkaitan erat

dengan pertambahan berat badan, tinggi badan, dan kesehatan fisiknya

secara umum (Faudziah, 2017).


11

2.1.2.3 Durasi Tidur Bayi

Lama tidur setiap golongan usia secara umum berbeda-beda.

Golongan usia dibagi menjadi tujuh kategori berdasarkan rata-rata lama

tidur yang dibutuhkan.

Tabel 2.1 Kebutuhan Tidur Manusia

Kelompok Usia Lama Tidur


0 –2 bulan 18 jam
3 – 12 bulan 15 jam
1 – 3 tahun 14 jam
3 – 5 tahun 13 jam
5 – 12 tahun 11 jam
12 – 18 tahun 10 jam
> 18 tahun 7,5 jam

(Camaru, 2017).

2.1.2.4 Pola Tidur Bayi

Tahapan tidur pada anak dan orang dewasa ternyata terdapat pula

pada bayi baru lahir, yaitu tidur tenang atau nonREM dan tidur aktif atau

REM. Pada bayi normal, anak dan orang dewasa mempunyai periode REM

dan nonREM yang berubah-ubah, beberapa kali selama tidur malam hari

(Medise, 2017).

Menurut Chyntia (2015), Tidur dibagi menjadi 2 siklus yaitu:

1. Tidur REM

Karakteristik:
12

a. Ekspirasi dan nadi yang tidak teratur

b. Pergerakan tubuh

c. Pergerakan mata yang cepat dan singkat

Tidur REM ditandai oleh adanya aktifitas. Banyak oksigen

digunakan, sehingga darah yang mengalir kealiran otak

meningkat, sehingga temperaturpun ikut meningkat, gelombang

otak menunjukkan peningkatan aktifitas. Sensori

menstransmisikan impuls sama seperti saat tidak tidur. Stimulasi

visual, auditori, vestibular bergabung dengan otak membentuk

mimpi (Miolet, 2017).

2. Tidur Non-REM (Tidak Tenang)

Karakteristik

a. Selama tidur Non-REM, denyut jantung dan pola nafas

teratur. Saat siklus ini terjadi restorasi fungsi tifur.

Terdapat 4 tahap tidur Non-REM yaitu:

1. Tahap I:Mengantuk, terjadi penurunan kesadaran terhadap

dunia luar

2. Tahap II: Mudah di bangunkan

3. Tahap III: Tidur terjadi lebih dalam,nafas dan denyut jantung

sangat stabil, otot relaksasi, gelombang otak sangat lambat

4. Tahap IV: Tidur yang paling dalam,sangat sulit

dibangunkan,kecuali dengan stimulasi yang kuat,anak dapat

berpindah dari satu tempat ketempet lain tanpa terbangun


13

3 Indikator Kualitas Tidur Yang Baik

1. Bayi tidurnya akan lebih lama dengan frekuensi bangun yang

lebih sedikit

2. Selama tidur bayi tidak akan rewel

3. Frekuensi menangis bayi akan berkurang dan saat bangun tidur

bayi akan ceria.

Jenis-Jenis Gangguan Kualitas Tidur

1. Disomnia

2. Parasomnia

3. Gangguan tidur sekunder

2.1.2.5 Mengukur Kualitas Tidur Bayi

Untuk mengukur kualitas tidur bayi digunakan skala guttman untuk

pernyataan positif bila di jawab ya nilainya 1 dan untuk tidak nilainya 0,

30 sedangkan untuk pernyataan negatif bila di jawab ya nilainya 0 dan

tidak jawabnya 1. Untuk mengetahui pola tidur dianalisis dengan rumus :

f
p= x100%
N

Keterangan :

p : Nilai yang didapat.

F : Skor yang didapat.

N : Skor maksimal

Kriteria :

 Baik (76-100%)
14

 Cukup (56-75%)

 Kurang (< 56%) (Nursalam, 2013)

2.1.2.6 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur

Pemenuhan kebutuhan tidur bagi setiap orang berbeda–beda , ada

yang dapat terpenuhi dengan baik bahkan sebaliknya berbeda. Seseorang

bisa tidur ataupun tidak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu di

antaranya sebagai berikut (Astuti, 2018).

1. Usia

Faktor usia mempengaruhi kualitas tidur pada bayi, semakin tua usia

maka kualitas tidur semakin buruk. Bayi yang lahir sampai usia sekitar 2

bulan akan tidur sekitar 15-17 jam. Pada usia yang jalan 4 bulan, pola tidur

akan mulai terlihat serupa dengan orang dewasa. Menurut penelitian (U.

Dewi et al., 2017) Jumlah tidur tiap kelompok usia berbeda-beda

tergantung factor fisik, psikis, dan lingkungan. Bayi memerlukan waktu

tidur kurang lebih 15,5 jam/hari. Didukung juga oleh penelitian Melorose

et al., (2018).

2. Kelamin

Jenis kelamin mempengaruhi kebutuhan akan pijat bayi yang

mempengaruhi kualitas tidur malam bayi, karena bayi laki-laki lebih aktif

daripada bayi perempuan. Secara umum, pria lebih aktif daripada wanita,

sehingga anak laki-laki biasanya lebih membutuhkan terapi pijat bayi,

karena bayi laki-laki lebih berisiko mengalami kelelahan fisik dan cedera
15

otot dibandingkan bayi perempuan. Oleh karena itu, bayi laki-laki lebih

cenderung mengalami gangguan tidur dibandingkan bayi perempuan.

(Kusumastuti, 2019).

3. Lingkungan

Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk

tidur. Pada lingkungan bersih, bersuhu dingin, suasana yang tidak gaduh

(tenang), dan penerangan yang tidak terlalu terang akan membuat

seseorang tersebut tertidur dengan nyenyak, begitupun sebaliknya jika

lingkungan kotor, bersuhu panas, susana yang ramai dan penerangan yang

sangat terang, dapat mempengaruhi kualitas tidurnya (Astuti, 2018).

4. Status kesehatan

Seseorang dengan kondisi tubuhnya sehat memungkinkan ia dapat

tidur dengan nyenyak, sedangkan untuk seseorang yang dimana

kondisinya kurang sehat (sakit) dengan rasa nyeri, maka kebutuhan

tidurnya akan berkurang (tidak nyenyak).

5. Stress psikologis

Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada lamanya

tidur. Hal ini disebabkan karena kondisi cemas akan meningkatkan

norepinerin darah melalui sistem saraf simpatis. Zat ini akan mengurangi

tahap IV NREM dan REM (Asmadi, 2019).

6. Diet

Makanan yang banyak mengandung L- Triptofan seperti keju, susu,

daging, dan ikan tuna yang dapat menyebabkan seseorang mudah tertidur.
16

Sebaliknya minuman yang mengandung kafein maupun alcohol akan

mengganggu kualitas tidur pada seseorang apabila mengkomsumsi banyak

kafein (Asmadi, 2019).

7. Gaya hidup

Kelelahan yang dirasakan seseorang dapat mempengaruhi kualitas

tidur seseorang. Kelelahan tingkat menengah orang dapat tertidur dengan

nyenyak. Sedangkan pada kelelahan tingkat berlebihan akan menyebabkan

priode tidur REM menjadi lebih pendek (Asmadi, 2019).

8. Obat-obatan

Yang dikomsumsi seseorang ada yang berefek menyebabkan tidur,

adapula yang sebaliknya mengganggu pada kualitas tidur (Asmadi, 2019).


17

2.2 Kerangka Teori

Faktor-Faktor yang
mempengaruhi kualitas Bayi yang mengalami
tidur bayi : gangguan tidur:
1. Tidur malam ≤ 9 jam
1. Status kesehatan
2. Frekuensi terbangun
2. Lingkungan
Kualitas Tidur malam ≥ 3 kali
3. Stres psikologi
Bayi 3. Lama terbangun ≥ 1
4. Diet
kali
5. Gaya hidup
6. Obat-obatan

Jenis – jenis
Baik Cukup Kurang Gangguan Tidur

a. Disomnia
b. Parasomnia
c. Gangguan tidur
sekunder

Gambar 2.1 Kerangka Teori Gambaran Kualitas Tidur Bayi Di


Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto
18

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep adalah model konseptual yang berkaitan dengan

bagaimana seorang peneliti menyusun suatu teori atau menghubungkan secara

logis beberapa factor yang dianggap penting untuk masalah (Nursalam, 2019).

Faktor yang mempengaruhi


kualitas tidur:
a. Usia Bai
b. Kelamin k
c. Lingkungan Kualita
s Tidur Cu
d. Status kesehatan
e. Stress psikoligis Bayi ku
f. Gaya hidup p
Ku
g. Diet
ran
h. Obat-obatan
g

Gambar 2.2 Kerangka Konsepual Gambaran Kualitas Tidur Bayi Di


Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Metode yang digunakan adalah penelitian ini adalah penelitian deskriptif

kuantitatif dengan strategi survei. Metode ini dipilih karena hasil yang diperoleh

hanya berupa gambaran secara luas yang dipaparkan secara deskripsi.

Menurut (Arikunto, 2019), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah

disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Dalam

penelitian deskriptif fenomena ada yang berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,

perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan antara fenomena yang satu

dengan yang lainnya. Metode pendekatan kuantitatif digunakan oleh peneliti

untuk mengukur kualitas tidur bayi.

Metode penelitian kuantitatif menurut (Sugiyono, 2018) diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Strategi pendekatan dengan

observasional.

Menurut Sugiyono (2018) metode obervasional adalah metode penelitian

kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa saat

ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku hubungan variabel dan

untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologi dan psikologis dari

19
20

sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan

pengamatan (wawancara atau kuesioner) yang tidak mendalam, dan hasil

penelitian cenderung untuk di generasikan.

3.2 Populasi, Sampling dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). menurut

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2016). Populasi

dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi 0-12 bulan di Wawa

Holistic care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.

3.2.2 Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai

teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability

sampling (Sugiyono, 2018).

Adapun metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-

probability sampling dengan teknik purposive sampling, yaitu cara pengambilan

sampel yang dilakukan dengan maksud atau kriteria tertentu (Hidayat, 2019).
21

3.2.3 Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel adalah bagian atau sejumlah

cuplikan tertentu yang dapat diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci

(Sujarweni, 2015 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian

ibu yang mempunyai bayi di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten

Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian, yaitu:

1. Bersedia menjadi responden.

2. Bayi usia 1 – 12 bulan

3.3 Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi nilai

dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara

empiris atau ditentukan tingkatannya (Notoatmodjo, 2018). Karena penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif maka variabel pada penelitian ini adalah kualitas

tidur bayi.

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah adalah definisi suatu variabel berdasarkan

fungsi pada karakteristik yang diamati, yang memungkinkan peneliti untuk

melakukan pengamatan atau pengukuran yang cermat terhadap objek atau

fenomena” (Hidayat, 2021).


22

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Gambaran Kualitas Tidur Bayi Di Wawa


Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto
Variabel Definisi Indikator Alat Skala
No Kriteria
Penelitian Operasional Ukur Data
1 Kualitas Kualitas tidur Bayi tidur Kuesioner Ordinal  Baik (76-
tidur bayi dapat malam ≥ 9 jam 100%)
digambarkan dan terbangun ≤  Cukup
1-12 bulan (56-75%)
dengan lama 3 kali, dan lama
waktu tidur, terbangunya ≤ 1  Kurang
(<56%)
dan keluhan- jam dan bayi
keluhan yang tidak rewel saat
dirasakan saat terbangun.
tidur ataupun
sehabis
bangun tidur.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian merupakan alat bagi peneliti untuk mengumpulkan

informasi (Arikunto, 2021). Alat pengumpulan data penelitian ini adalah lembar

kuesioner.

3.4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini dilakukan adalah di Wawa Holistic

Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto tahun 2023.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian di mulai pada bulan Februari – Juli 2023 dan

pengambilan data selama 3 minggu yaitu pada tanggal 19 Juli – 6

Agustus 2023.
23

3.4.3 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Mengurus surat pengantar penelitian ke Rektor Universitas Bina

Sehat PPNI Mojokerto

2. Mengurus perizinan penelitian dan pengambilan data di Wawa

Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto

3. Melakukan studi pendahuluan

4. Melengkapi proposal penelitian sampai dengan ujian proposal

penelitian

5. Menjelaskan pada calon responden tentang tujuan penelitian dan bila

bersedia menjadi responden dipersilahkan menandatangani inform

consent

6. Memberikan kuesoner tentang kualitas tidur bayi pada responden

dan menjelasakan kepada responden tentang tentang cara pengisian

kuesioner, setelah mengisi lembar kuesioner dikembalikan pada

peneliti

7. Melakukan pengolahan data

8. Data yang telah diperoleh selanjutnya oleh peneliti dilakukan

pengecekan data, pengolahan data, dan analisa data serta peneliti

membuat laporan hasil dari penelitian


24

3.4.4 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah tahapan (operasional dan ilmiah) dari publikasi,

sampel dan lain-lain, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti sejak awal

penelitian (Nursalam, 2021).

Kerangka kerja dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Populasi
Semua ibu yang mempunyai bayi di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri
Kabupaten Mojokerto

Sampling
Menggunakan Non Probability Sampling dengan teknik “purposive sampling”

Sampel
Sebagian ibu yang mempunyai bayi di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri
Kabupaten Mojokerto berjumlah 11 orang

Pengumpulan data: Teknik dan prosedur pengumpulan data menggunakan


Data primer (Kuesioner)

Penyajian data: Data yang sudah dianalisa disajikan dalam bentuk deskripsi
dan tabel

Pengolahan data : Editing, coding, scoring, dan tabulating.

Hasil penelitian : Gambaran Kualitas Tidur Bayi Di Wawa Holistic Care


Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto

Gambar 3.1 : Kerangka Kerja Penelitian Gambaran Kualitas Tidur Bayi Di


Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto
25

3.5 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan

data dalam penelitian. Proses pengumpulan data ini memerlukan alat ukur yang

berfungsi untuk memperkuat hasil penelitian (Hidayat, 2021).

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan dan proses

pengumpulan karakteristik sampel yang diperlukan dalam suatu penelitian yang

terbagi menjadi data primer dan data sekunder (Nursalam, 2019).

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Peneliti

mengumpulkan data variabel yang dibutuhkan dengan menggunakan kuesioner

yang dibuat oleh peneliti.

3.6 Pengolahan Data

3.6.1 Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2021), menjelaskan setelah data terkumpul, maka

dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut:

3.6.1.1 Editing

Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh

para pengumpul data. Pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai ini

dilakukan terhadap: kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan, dan

relevansi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau tidak relevan maka

editor harus menolaknya (Setiadi, 2013).


26

Editing pada penelitian ini meliputi meneliti kembali apakah data yang

dibutuhkan telah diperoleh peneliti dengan lengkap dan sesuai dengan

tujuan penelitian.

3.6.1.2 Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden

ke dalam bentuk angka atau bilangan. Biasanya klasifikasi dilakukan

dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk angka pada masing-

masing jawaban. Tanda-tanda kode ini dapat disesuaikan dengan

pengertian yang lebih menguntungkan peneliti,jadi tanda - tanda tersebut

bisa dibuat oleh peneliti sendiri. Kegunaan dari coding adalah untuk

mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat

entry data (Gunawan, 2022). Coding dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Data umum

a) Responden

Responden 1 = R1

Responden 2 = R2

Responden 3 = R3

b) Usia bayi

1 bulan = U1

2 bulan = U2

3 bulan = U3

4 bulan = U4

5 bulan = U5
27

6 bulan = U6

7 bulan = U7

8 bulan = U8

9 bulan = U9

10 bulan = U10

11 bulan = U11

1 2 bulan = U12

c) Jenis kelamin

Laki-Laki = JK1

Perempuan = JK2

d) Status kesehatan

Sehat = SK1

Sakit = SK2

e) Kualitas Tidur

Baik =1

Cukup =2

Kurang =3

3.6.1.3 Scoring

Scoring kualitas tidur, skor untu pertanyaan YA skor 1 dan TIDAK skor 0

untuk pertanyaan positif. Sedangkan untuk pertanyaa negatif bernilai 0

untuk jawaban YA dan 1 untuk jawaban TIDAK. Setelah dilakukan

scoring maka hasil akan dikategorikan sebagai berikut:

a. Baik skor Baik (76-100%)


28

b. Cukup (56-75%)

c. Kurang (<56%)

3.6.1.4 Tabulating

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

diberikan skor, maka data akan dikelompokkan kedalam suatu tabel untuk

memudahkan analisis.

3.6.2 Analisa Data

Analisa data diolah dengan menggunakan komputer, langkah-langkah

analisis data adalah sebagai berikut:

3.6.2.1 Analisa Univariat

Melakukan analisa pada setiap variabel untuk mengetahui distribusi

frekuensi dari variabel yang diteliti. Analisis data disajikan dalam bentuk

deskripsi dan bentuk tabel sesuai dengan ketentuan di dalam buku panduan

penulisan skripsi, kemudian hasil tabulasi dipresentasikan menurut

(Arikunto, 2019) sebagai berikut:

1) 100 % : Seluruhnya

2) 76-99 % : Hampir Seluruhnya

3) 51-75 % : Sebagian Besar

4) 50 % : Setengah

5) 26-49 % : Hampir Setengah

6) 1-25 % : Sebagian Kecil


29

7) 0% : Tidak Satupun

3.7 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapat rekomendasi dari Rektor

Universitas Kesehatan PPNI Kabupaten Mojokerto, dan mengajukan permohonan

izin kepada pemilik Di Wawa Holistic Care Kabupaten Mojokerto untuk

melakukan penelitian. Setelah tercapai kesepakatan, kuesioner dibagikan kepada

responden dengan penekanan pada etika penelitian, yaitu:

1. Persetujuan (informed consent)

Informed consent adalah suatu bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden penelitian yang memberikan informasi. izin membentuk Tujuan

informed consent adalah agar subjek memahami maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya.

2. Anonymity

Pertanyaan etik penelitian adalah pertanyaan yang menjamin penggunaan

objek penelitian dengan menghilangkan atau tidak mencantumkan nama

responden pada halaman meteran dan hanya dengan menuliskan kode pada

formulir pendataan atau hasil penelitian yang disajikan.

3. Kerahasiaan

Pertanyaan ini bersifat etis karena menjamin kerahasiaan hasil penelitian,

informasi dan lain-lain. Semua data yang dikumpulkan bersifat rahasia

bagi peneliti, hanya kelompok data tertentu yang tercermin dalam hasil

penelitian (Hidayat, 2021).


30

3.8 Keterbatasan

Dalam penelitian ini, peneliti masih menemukan berbagai keterbatasan

penelitian. Beberapa keterbatasan penelitian yang ada sebagai berikut:

1. Dalam proses pengambilan data, informasi yang diberikan responden melalui

kuesioner mempunyai dampak yang subyektif, hal ini terjadi karena kadang

perbedaan pemikiran, anggapan dan pemahaman yang berbeda tiap responden,

juga faktor lain seperti faktor kejujuran dalam pengisian pendapat responden

dalam kuesionernya.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti menyajikan hasil penelitian dan pembahasan dari

pengumpulan data dengan judul “Gambaran Kualitas Tidur Bayi Di Wawa

Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto”. Penelitian ini dilaksanakan

pada tanggal 19 Juli – 06 Agustus 2023 di Wawa Holistic Care yang beralamat di

Dusun Balonglombok, Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten

Mojokerto. Jenis pelayanan yang tersedia di Wawa Holistic Care diperuntukan

ibu dan bayi, seperti baby spa, terapi batuk pilek, bijat bayi, terapi ibu hamil

dengan keluhan, terapi laktasi, terapi oksitosin dan masih banyak lagi. Pada

penelitian ini jumlah sampel 11 bayi usia 1-12 bulan. Hasil penelitian disajikan

dalam dua bagian yaitu data umum dan khusus. Data umum menyajikan umur,

jenis kelamin, status kesehatan, serta data khusus menyajikan kualitas tidur bayi

Usia 1-12 Bulan di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Data Umum

Data umum menyajikan karakteristik responden berdasarkan usia bayi,

jenis kelamin bayi, dan status kesehatan bayi. Berdasarkan penelitian dilakukan

pada tanggal 19 Juli – 06 Agustus di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri

Kabupaten Mojokerto diperoleh data sebagai berikut :

31
32

1. Karakteristik responden berdasarkan usia


Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto
No. Usia Bayi F %
1. 1 bulan 1 9,1
2. 2 bulan 0 0
3. 3 bulan 2 18,2
4. 4 bulan 1 9,1
5. 5 bulan 1 9,1
6. 6 bulan 3 27,2
7. 7 bulan 0 0
8. 8 bulan 0 0
9. 9 bulan 0 0
10. 10 bulan 0 0
11. 11 bulan 2 18,2
12. 12 bulan 1 9,1
Jumlah 11 100,0
Sumber: data primer; 2023
Tabel 4.1 menunjukkan responden di Wawa Holistic Care paling

banyak adalah usia 6 bulan yaitu 3 responden (27,2%).

2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin


Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin Bayi Di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri
Kabupaten Mojokerto
No. Jenis Kelamin F %
1. Laki-laki 4 36,4
2. Perempuan 7 63,6
Jumlah 11 100,0
Sumber: data primer; 2023
Tabel 4.2 terlihat bahwa responden di Wawa Holistic Care sebagian

besar adalah perempuan dengan jumlah 7 responden (63,6%), sedangkan

sisanya adalah laki-laki.


33

3. Karakteristik responden berdasarkan status kesehatan


Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Status Kesehatan Bayi Di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri
Kabupaten Mojokerto
No. Status Kesehatan F %
1. Sehat 11 100,0
2. Sakit 0 0
Jumlah 11 100,0
Sumber: data primer; 2023
Tabel 4.3 menunjukkan responden di Wawa Holistic Care

seluruhnya (100%) dalam kondisi sehat.

4.1.2 Data Khusus

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 19 Juli – 06 Agustus

di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto diperoleh data

khusus sebagai berikut :

1. Kualitas tidur bayi di Wawa holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten

Mojokerto

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur


Bayi Di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten
Mojokerto

No. Kualitas Tidur F %


1. Baik 9 81,8
2. Cukup 2 18,2
3. Kurang 0 0
Jumlah 11 100,0
Sumber: data primer; 2023
Tabel 4.4 menunjukkan responden di Wawa Holistic Care memiliki

kualitas tidur yang baik sebanyak 9 responden (81,8%).


34

4.3 Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik responden yang diperoleh dari

hasil penelitian ini terdapat 3 responden (27,2%) dengan usia 6 bulan, 2

responden (18,2%) berusia 3 bulan, 2 responden (18,2%) berusia 11 bulan,

masing-maasing 1 responden (9,1%) yang berusia 1 bulan, 4 bulan, 5

bulan, dan 12 bulan.

Penelitian yang dilakukan ningtyas (2017) mengatakan bahwa bayi

dengan rentang usia 0-6 bulan kerap mengalami gangguan tidur. Hal ini

dikarenakan pada rentang usia tersebut bayi cenderung memiliki kebiasaan

tidur yang belum teratur dan seharusnya bayi dengan usia tersebut

memiliki kebiasaan tidur yang baik karena hal ini sangat penting guna

menunjang percepatan proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi

yang sangat optimal berlangsung dalam kondisi bayi tertidur.

Menurut Sakartini dan Nuri (2018) pada penelitiannya tentang

gangguan tidur pada balita menunjukkan gangguan tidur terjadi sebagian

besar pada bayi dengan rentang usia antara 3-6 bulan. Menurut asumsi

peneliti, pada rentang usia 0-6 bulan bayi akan sering terbangun ditengah

malam dan belum mampu membedakan antara siang dan malam dengan

baik. Selain itu, karena terlalu lama berbaring, punggung bayi dalam

merasa pegal sehingga bayi akan rewel. Hal ini yang mendorong ibu untuk
35

memberikan berbagai intervensi agar bayi merasa nyaman dan terhindar

dari gangguan tidur.

Pada tabel 4.2 didapatkan hasil yaitu sebanyak 7 (63,6%) responden

yang datang ke Wawa Holistic Care adalah perempuan dan 4 (36,4%)

responden laki-laki. Anak perempuan memiliki kelenturan fisiknya 5%-

10% lebih baik dari pada anak laki-laki. Pada penelitian yang dilakukan

ratna (2018) didapatkan pada anak berjenis kelamin perempuan mengalami

penurunan perkembangan suspect sebanyak dua kali dibandingkan anak

berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menunjukkan kebutuhan stimulasi

perkembangan lebih dibutuhkan bayi perempuan. Stimulasi ini akan

membantu bayi tidur nyenyak dan membuat pertumbuhan dapat lebih

optimal.

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa seluruhnya responden

yaitu 11 bayi yang melakukan pijat bayi status kesehatannya adalah sehat

(100%). Hal ini sesuai pendapat Wahyuni (2019), dimana bayi yang tidur

cukup tanpa sering terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang rewel.

Bayi dikatakan mengalami gangguan tidur jika malam hari tidurnya

kurang dari 9 jam, terbangun lebih dari 3 kali dan lama bangunnya lebih

dari 1 jam. Menurut peneliti hal ini menunjukkan bahwa bayi yang

dikategorikan kualitas tidur yang baik yaitu tidur pada malam sekurang-

kurangnya adalah 9-11 jam.

2. Kualitas Tidur Bayi


36

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa hampir seluruh bayi

memiliki kualitas tidur baik yaitu sebanyak 9 responden (81,8%) dan 2

responden (18,2%) memiliki kualitas tidur yang cukup.

Menurut Sekartini (2018), kualitas dan kuantitas tidur bayi

berpengaruh bukan hanya pada perkembangan fisik, juga terhadap

perkembangan emosionalnya. Bayi yang tidur cukup tanpa terbangun lebih

bugar dan tidak gampang rewel keesokan harinya. Menurut peneliti bayi

yang berumur 6 bulan lebih mudah diatur jadwal tidurnya, sehingga bayi

kualitas tidurnya dan tergolong dikategorikan memiliki kualitas tidur baik.

Oleh karena itu kebutuhan tidur pada bayi sesuai usianya perlu mendapat

perhatian dari keluarga agar nantinya bayi dapat mencapai pertumbuhan

dan perkembangan yang optimal.

Hal ini sesuai pendapat Anggraini (2020) Bayi umur 3–6 bulan

memerlukan waktu tidur kurang lebih 16,5 jam perhari. Selama tidur, bayi

diharapkan dapat tidur dengan lelap dengan ciri-ciri tidur paling nyenyak,

tanpa mimpi dan sulit dibangunkan, memerlukan waktu beberapa menit

untuk meresponnya, pola pernafasan dan denyut jantungnya teratur, pada

bayi timbul keringat banyak. Jenis tidur ini adalah tidur tipe III dan IV.

Menurut peneliti tidur sangat memegang peranan penting dalam

meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap infeksi, jika tidurnya sampai

terganggu efektivitas daya tahan tubuh bayi bisa menurun sehingga bayi

mudah terangsang dan gelisah. Status kesehatan bayi dikategorikan baik

menunjukkan bayi yang sehat dan kualitas tidurnya baik akan


37

meningkatkan pertumbuhan bayi yang normal. Selain itu bayi dengan

kualitas tidurnya baik bayi tidak mudah sakit karena tidur cukup lama

sehingga bayi tidak mudah terganggu di malam hari dan pada bangun di

pagi hari menunjukkan keadaan bayi yang bugar dan ceria.


BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran kualitas

tidur bayi di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto maka

dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh bayi mempunyai kualitas tidur yang

baik.

5.3 Saran

1. Bagi Bidan

Diharapkan bidan perlu mengembangkan promosi dan edukasi tentang

kualitas tidur bayi kepada masyarakat khususnya orangtua agar anak dapat

tumbuh secara optimal.

2. Bagi Instansi Pendidikan

Diharapkan dapat mengembangkan pendidikan yang mampu mengatasi

masalah mendasar pada kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan salah satu jenis intervensi

pada Holistic Care yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur

bayi serta mengamati tingkat signifikan intervensi tersebut terhadap

kualitas tidur bayi. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menilai

kualitas tidur bayi bukan hanya kuantitasnya.

38
39

DAFTAR PUSTAKA

Asih, Y., & Riksani. (2020). Buku Ajar Asuhan Kebidanan komplementer Trans
Info Media.
Aco Tang (2018). Baby Massage Terhadap Kualitas Tidur Bayi di BPM Bidan
aisyiyah Sidoarjo: UMSIDA Press. https://doi.org/10.21070/2019/978-
602-5914-78-2
Arikunto. 2019. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta :
Salemba Medika
Chyntia (2018). Hubungan Kualitas Tidur Yang Baik Dengan Frekuensi Pijat
Bayi Di Klinik Ny Tyas Edi Di Jember Tahun 2020. Jurnal Medika
Nusantara, 2(1), 1–12. http://clik.dva.gov.au/rehabilitation-library/1-
introductionrehabilitation%0Ahttp://www.scirp.org/journal/doi.aspx?
DOI=10.4236/as.2017.81005%0Ahttp://www.scirp.org/journal/
PaperDownload.aspx?DOI=10.4236/as.2012.34066%0Ahttp://dx.doi.org/
10.1016/j.pbi.201
Dinas kesehatan Kabupaten Mojokerto. 2016. Profil Dinkes Mojokerto
2016.

Desy. (2019). Karakteristik Perkembangan Bayi. Salemba Medika


Faudziah. (2017). Buku Ajar Fisiologi Baby Massage (12th ed.). EGC.
Hidayat. (2021). Variabel Independent dan Variabel Dependent Pada Peneliti.
Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan, 0231, 93–100.
https://nersmid.org/index.php/nersmid/article/view/197/6
Hidayat, A. A. (2021). Menyusun Instrumen Penelitian & Uji Validitas-
Reliabilitas. Surabaya:Health Books.

Jaelani, (2019). Hubungan Baby Massage Dengan Aromatherapi Lavender


“therapy.” Jurnal Keperawatan Indonesia, 13(2), 59–66.
https://doi.org/10.7454/jki.v13i2.233
Mojokerto : Dinkes MojokertoAsih, Y. (2020).jumlah bayi pada tahun 2016
Jurnal Kebidanan, 11(kualitas tidur bayi), 17.
Notoatmodjo, S. (2016). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2016). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan (5th ed.). Jakarta:
Salemba Medika.
Roesli, Utami. 2018. Pedoman Pijat Bayi Edisi Revisi. Jakarta : PT Trubus

Agriwidya
40

Roesli. 2018. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : Puspa Swara.

Roesli, Utami. 2016. Pedoman Pijat Bayi Edisi Revisi. Jakarta : PT Trubus
Agriwidya
Roesli, U. (2012). Mengenal Asi Ekslusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Sekartini. 2017. Data Masalah Gangguan Tidur Bayi. Universitas Udayana
http://ojs.unud.ac.id/index.php. Diakses 23/03/2018

Saputra. 2019. Kualitas Tidur Bayi. http://ojs.unud.ac.id/index.php. Diakses


23/03/2021

Sharma, . 2019.Buku Pintar Bayi Dengan Metodhe therapy.Jakarta: PustakaBunda


Saleha, S. (2014). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Salemba Medika.
Susi. (2017). Konsep Bayi. Deepublish.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendekatan Crossesctional. Bandung:
Alfabeta.
Vina. 2019. Kualitas Tidur Sangat Penting Bagi Pertumbuhan Anak.
Widiyanti, M. dkk. 2018. Hubungan Pijat Bayi Dengan Pola Tidur Bayi Usia Di
Bidan Praktek Swasta
41

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian


42

Lampiran 2 Surat Balasan Izin Penelitian


43

Lampiran 3 Permohonan Menjadi Responden

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Program Studi S1

Kebidanan Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto:

Nama : MILDA FANLAY

NIM : 201905912

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran Kualitas Tidur

Bayi Di Wawa Holistic Care Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto”

Untuk kepentingan di atas, maka saya mohon kesediaan saudara untuk

menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon saudara untuk

memberikan jawaban secara jujur. Jawaban yang saudara berikan dijamin

kerahasiaannya dan tidak perlu mencantumkan nama pada lembar kuesioner.

Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan kerjasamanya, saya

sampaikan terima kasih

Mojokerto, Juli 2023

Hormat saya

Peneliti
44

Lampiran 4 Informed Consent

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini

Kode responden :

Alamat :

Setelah mendapat penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian yang

diselenggarakan oleh mahasiswa S1 Kebidanan Universitas Bina Sehat PPNI

Mojokerto, maka saya

( Bersedia / Tidak Bersedia* )

Untuk berperan serta sebagai responden.

Apabila sesuatu hal yang merugikan diri saya akibat penelitian ini, maka

saya akan bertanggung jawab atas pilihan saya sendiri dan tidak akan menuntut di

kemudian hari.

*) Coret yang tidak dipilih

Mojokerto, 2023
Yang bersangkutan
45

Lampiran 5 Instrumen Penelitian

IDENTITAS RESPONDEN

Kode Kuesioner :
Nama :
Alamat :
Hari / Tanggal :
Berilah tanda ( √ ) pertanyaan di bawah ini.
A. Data Umum

1. Responden
2. Usia Bayi
□ 1 bulan □ 7 bulan
□ 2 bulan □ 8 bulan
□ 3 bulan □ 9 bulan
□ 4 bulan □ 10 bulan
□ 5 bulan □ 11 bulan
□ 6 bulan □ 12 bulan
3. Jenis Kelamin
□ 1 laki-laki
□ 2 Perempuan
4. Status Kesehatan
□ Sehat
□ Sakit
46

KISI-KISI KUESIONER KUALITAS TIDUR


No. Sub Variabel Nomor Nomor Jumlah
Pertanyaan Pertanyaan Soal
Positif Negatif
1 Durasi tidur 1 - 1
2 Jumlah terbangun 2 - 1
dimalam hari
3 Lama terbangun 3 - 1
dimalam hari
4 Rewel akan tidur - 4 1
5 Bangun terlihat 5 - 1
bugar
6 Bangun terlihat - 6 1
lemas
7 Sulit tidur kembali - 7 1
JUMLAH 4 3 7

Keterangan penilaian:
Pertanyaan positif : Ya = 1
Tidak = 0
Pertanyaan negatif: Ya = 0
Tidak = 1
47

KUESIONER KUALITAS TIDUR

No Pertanyaan YA TIDAK
1 Apakah bayi tidur malam ≥ 9 jam ?
2 Apakah bayi tidur malam terbangun ≤ 3 kali ?
3 Apakah bayi terbangun lamanya ≤ 1 jam pada malam
hari ?
4 Apakah bayi rewel saat akan tidur ?
5 Apakah bayi terlihat bugar dan ceria saat bangun pagi ?
6 Apakah bayi terlihat lemas dan menagis saat bangun
dipagi hari ?
7 Apakah bayi terlihat selalu rewel, menagis dan sulit tidur
kembali ?
Lampiran 6 Tabulasi Data

Data Umum

Responden Usia Bayi Jenis Kelamin Status Kesehatan


Responden 1 11 bulan Perempuan Sehat
Responden 2 3 bulan Perempuan Sehat
Responden 3 6 bulan Perempuan Sehat
Responden 4 1 bulan Laki-laki Sehat
Responden 5 5 bulan Perempuan Sehat
Responden 6 6 bulan Laki-laki Sehat
Responden 7 11 bulan Perempuan Sehat
Responden 8 6 bulan Laki-laki Sehat
Responden 9 4 bulan Laki-laki Sehat
Responden 10 12 bulan Perempuan Sehat
Responden 11 3 bulan Perempuan Sehat

48
49

Kualitas Tidur Bayi

No. Item
Responden Total % Kategori
1 2 3 4 5 6 7

R1 1 1 1 0 1 1 0 5 71,4% Baik
R2 1 1 1 0 1 0 0 4 57,1% Cukup
R3 1 1 1 0 1 0 0 4 57,1% Cukup
R4 1 1 1 0 1 0 1 5 71,4% Baik
R5 1 1 1 0 1 0 1 5 71,4% Baik
R6 1 1 1 0 1 1 1 6 85,7% Baik
R7 1 1 1 0 1 1 0 5 71,4% Baik
R8 1 1 1 0 1 0 1 5 71,4% Baik
R9 1 1 1 0 1 0 1 5 71,4% Baik
R10 1 1 1 0 1 1 0 5 71,4% Baik
R11 1 1 1 0 1 1 0 5 71,4% Baik
Keterangan:
No. Item: Kategori:
Pertanyaan positif (1,2,3,5): Pertanyaan negatif (4,6,7):  Baik (76-100%)
 0 = Jawaban “Tidak”  0 = Jawaban “Ya”  Cukup (56-75%)
 1 = Jawaban “Ya”  1 = Jawaban “Tidak”  Kurang (< 56%)
50

Lampiran 7 Coding Data

Responden Usia Bayi Jenis Kelamin Status Kesehatan Kualitas Tidur

R1 U11 JK2 SK1 1


R2 U3 JK2 SK1 1
R3 U6 JK2 SK1 1
R4 U1 JK1 SK1 1
R5 U5 JK2 SK1 1
R6 U6 JK1 SK1 1
R7 U11 JK2 SK1 1
R8 U6 JK1 SK1 1
R9 U4 JK1 SK1 1
R10 U12 JK2 SK1 1
R11 U3 JK2 SK1 1

Keterangan:
Responden: Usia Bayi: Jenis Kelamin: Status Kesehatan : Kualitas Tidur:

R1 = Responden 1 R7 = Responden 7 U1 = 1 bulan U7 = 7 bulan JK1 = Laki-laki SK1 = Sehat 1 = Baik


R2 = Responden 2 R8 = Responden 8 U2 = 2 bulan U8 = 8 bulan JK2 = Perempuan SK2 = Sakit 2 = Cukup
R3 = Responden 3 R9 = Responden 9 U3 = 3 bulan U9 = 9 bulan 3 = Kurang
R4 = Responden 4 R10 = Responden 10 U4 = 4 bulan U10 = 10 bulan
R5 = Responden 5 R11 = Responden 11 U5 = 5 bulan U11 = 11 bulan
R6 = Responden 6 U6 = 6 bulan U12 = 12 bulan
Lampiran 8 Analisis Univariat

Usia

Valid
Frequency Percent Percent Cumulative Percent
Valid 1 bulan 1 9.1 9.1 9.1
2 bulan 0 0.0 0.0 9.1
3 bulan 2 18.2 18.2 27.3
4 bulan 1 9.1 9.1 36.4
5 bulan 1 9.1 9.1 45.5
6 bulan 3 27.2 27.2 72.7
7 bulan 0 0.0 0.0 72.7
8 bulan 0 0.0 0.0 72.7
9 bulan 0 0.0 0.0 72.7
10 bulan 0 0.0 0.0 72.7
11 bulan 2 18.2 18.2 90.9
12 bulan 1 9.1 9.1 100.0
Total 11 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 4 36.4 36.4 36.4
Perempuan 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0

Status Kesehatan

Valid
Frequency Percent Percent Cumulative Percent
Valid Sehat 11 100.0 100.0 100.0
Sakit 0 0.0 0.0 100.0
Total 11 100.0 100.0

51
52

Kualitas Tidur

Valid
Frequency Percent Percent Cumulative Percent
Valid Baik 9 81.8 81.8 81.8
Cukup 2 18.2 18.2 100.0
Kurang 0 0.0 0.0 100.0
Total 11 100.0 100.0
53

Lampiran 9 Dokumentasi Kegiatan


54

Lampiran 10 Lembar Bimbingan Skripsi


55

Anda mungkin juga menyukai