Oleh :
Arika Inggriany Makaliwuhe
NIM : 711530123021
Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Bayi 0-12 Bulan Di
Puskesmas Pintukota Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung
Pembimbing I
Pembimbing II
Manado,….,…………2023
Penyusun
A. LATAR BELAKANG
Status gizi adalah keadaan tubuh akibat penggunaan, penyerapan dan
pemanfaatan makanan (Nurmaliza dan Herlina, 2019). Malnutrisi merupakan
masalah yang menjadi perhatian khusus dan perlu ditangani dengan cepat.
Memang, kekurangan gizi dalam jangka panjang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang balita, mengganggu sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan risiko
balita terkena penyakit menular dan kematian. Balita membutuhkan zat gizi dalam
jumlah besar karena pertumbuhan dan perkembangannya yang pesat (Kemenkes,
2018)
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 51% kematian pada anak
di sebabkan oleh diare, campak, dan malaria. Lebih dari separuh kematian tersebut
berkaitan erat dengan masalah gizi. Pada tahun 2014, diperkirakan 161 juta anak di
bawah usia 5 tahun mengalami masalah gizi. Masalah gizi terbesar pada balita
menimpa 51 juta anak kecil. Angka kematian anak dibawah 5 tahun akibat masalah
gizi mencapai 2,8 juta jiwa dan 2 miliar anak menderita defisiensi mikronutrien.
Masalah gizi buruk dan gizi kurang masih menjadi masalah besar di Indonesia,
masalah gizi buruk menyebabkan 4/100 anak yang lahir setiap tahunnya tidak dapat
bertahan hidup lebih dari 5 tahun (WHO, 2019).
Tingkat pendidikan ibu mempengaruhi status gizi anak dibawah 5 tahun.
Tingkat pendidikan yang rendah akan membuat ibu sulit mendapatkan bimbingan
mengenai gizi yang tepat dan seringkali tidak mau mempercayai pemenuhan
kebutuhan nutrisi atau pentingnya pelayanan kesehatan lain yang berkontribusi
terhadap tumbuh kembang anak (Gerungan, 2004 dalam Wati, 2018)
Menurut data UNICEF (2019) kasus malnutrisi masih menjadi perhatian
global: pada tahun 2018, 17% atau 98 juta anak di bawah usia 5 tahun di negara
berkembang, mengalami malnutrisi (berat badan rendah). Angka kejadian tertinggi
terdapat di kawasan Asia Selatan sebesar 30%, disusul Afrika Barat 21%, Osceania
dan Afrika Timur 19%, Asia Tenggara dan Afrika Tengah 16%, serta Afrika
Selatan 12% (UNICEF, 2019). Indonesia merupakan salah satu negara dengan
tingkat prevalensi tertinggi ketiga di kawasan Asia Tenggara/South-East Asia
Regional (SEAR), setelah Timor Leste (50,5%) dan India (38,4%) (Riskesdas,
2018).
Hasil Rekapan status gizi balita berdasarkan ePPGBM tahun 2022 di
Provinsi Sulawesi Utara kondisi gizi anak pada masalah stunting yaitu 30,79%, gizi
kurang (underweight) yaitu 2,423 jiwa, gizi buruk 251 jiwa, resiko gizi lebih 6,017
jiwa, gizi lebih 1,406 jiwa, obesitas 393 jiwa.
Di Kelurahan Batukota Kecamatan Lembeh Utara dari hasil posyandu tahun
2021-2022 terdapat balita di bawah garis tengah (BGT) 5 balita. Dari hasil survei
wawancara kepada 10 ibu yang memiliki anak balita yang dilakukan di Kelurahan
Batukota Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung, 7 orang mengatakan tidak
mengerti dan memahami tentang gizi yang baik pada balita, 2 orang mengatakan
mengetahui dan memahami mengenai gizi pada balita, dan 1 orang mengatakan
belum terlalu mengetahui dan mengerti.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik ingin meneliti pengetahuan
ibu dengan status gizi pada balita di Puskesmas Pintukota Kecamatan Lembeh
Utara.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pijat
bayi terhadap peningkatan berat badan bayi pada bayi umur 0-12 bulan di
Puskesmas Pintukota Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung.
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat bayi
terhadap peningkatan berat badan bayi pada bayi umur 1-6 bulan di Puskesmas
Pintukota Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi kenaikan berat badan bayi sebelum dilakukan
pemijatan di Puskesmas Pintukota Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung.
2. Untuk mengetahui distribusi terhadap kenaikan berat badan bayi setelah
dilakukan pemijatan di Puskesmas Pintukota Kecamatan Lembeh Utara Kota
Bitung.
3. Untuk menganalisis hubungan pengaruh pemijatan terhadap kenaikan berat
badan bayi setelah dilakukan pemijatan di Puskesmas Pintukota Kecamatan
Lembeh Utara Kota Bitung.
D. Manfaat
Adapun penelitian ini memiliki manfaat secara teoritis dan praktis, yaitu sebagai berikut
:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan bagi ilmu pengetahuan
khususnya tentang Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi,
sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun kesadaran ibu terhadap
tumbuh kembang bayinya terutama melalui pemijatan.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Profesi
Penelitian ini di harapkan dapat dijadikan Sebagai sumber informasi bagi
pendidikan kebidanan bahwa ada hasil “evidencebased” tentang salah satu
intervensi kebidanan yang dapat digunakan untuk meningkatkan berat badan
bayi melalui pemberian teknik pemijatan, sehingga menjadi pedoman dalam
memberikan asuhan pada bayi secara profesional, memberikan pendidikan
kesehatan pada ibu bayi untuk perawatan kesehatan bayi dan mencegah
masalah-masalah kesehatan bayi lainnya yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan bayi melalui teknik pijat bayi.
b. Manfaat bagi Penulis
Dapat menambah wawasan khususnya tentang pengaruh pijat bayi
terhadap peningkatan berat badan bayi, serta melatih peneliti dalam
pembuatan proposal.
c. Manfaat Bagi Institusi
Sebagai tambahan sumber kepustakaan bagi mahasiswa kebidanan dalam
meningkatkan pengetahuan khususnya mengenai pengaruh pijat bayi terhadap
peningkatan berat badan bayi usia 0-12 bulan.
d. Manfaat Bagi Penulis Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber data atau
informasi bagi pengembangan proposal penelitian berikutnya terutama yang
berhubungan dengan pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat
badan bayi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka ini akan memberikan pemahaman tentang beberapa konsep yang
berhubungan dengan bayi, pijat bayi dan peningkatan berat badan bayi.
1. Bayi
a. Pengertian bayi
Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah
lahir dari rahim seorang ibu. Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi
selalu menjadi perhatian utama (Rizema, 2012).
Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan
seseorang. Masa bayi dibagi menjadi dua periode, yaitu masa neonatal dan
masa post neonatal. Masa neonatal dimulai dari umur 0 sampai 28 hari,
sedangkan masa post neonatal dimulai dari umur29 hari sampai 11 bulan
(Departemen Kesehatan, 2009).
b. Pertumbuhan dan perkembangan bayi
1) Pertumbuhan bayi
Menurut Hellbrugge. dkk, 1988 dalam (Maryunani, 2011). Pertumbuhan
adalah perubahan dari tubuh yang berhubungan dengan bertambahnya ukuran-
ukuran tubuh.
2) Perkembangan bayi
Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang
dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar, terdiri dari kemampuan
gerak kasar dan halus, pendengaran, bicara, emosi-sosial, kemandirian,
intelegensia, dan perkembangan moral (Muslihatun, 2011).
c. Bayi sehat dan bayi sakit
Pada bayi yang sehat, umumnya ditandai oleh beberapa hal diantaranya:
1) Matanya yang cemerlang saat menatap.
2) Bergerak aktif, di mana gerakannya itu melibatkan tubuh, kepala, kaki, dan
tangan secara seimbang.
3) Cukup "rakus" mengisap ASI.
4) Tangisannya cukup bertenaga dan mudah ditenangkan lagi.
5) Suka tersenyum dan tertawa saat diajak bicara.
6) Pernapasan 40-60x/menit dan suhu 36,5-37,5℃.
Sementara, pada bayi yang sakit umumnya ditandai oleh:
Bayi
Pijat Bayi
Peningkatan
tonus Nervus
Peristaltik
Meningka
Pengosongan
Lambung
Cepat Lapar
Frekuensi
Konsumsi
Peningkatan
Pijat Bayi berat badan
bayi
E. Hipotesis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk proposal ini adalah quasi eksperimen
(Sulistyaningsih, 2011).
Rancangan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah rancangan non
hasil intervensi program kesehatan di suatu kontrol yang serupa, tetapi tidak perlu
2011).
1. Waktu
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November tahun 2023.
2. Tempat
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pintukota
Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung.
C. Subjek Penelitian
1. Populsi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia 0-12 bulan di wilayah
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 30 bayi yang berumur 0-12 bulan yang
pergroup. Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan kriteria
ekslusi.
a. Kriteria Inklusi
subyek penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti
1) Bayi sehat.
2) Orang tua responden yang bersedia untuk dilakukan
pemijatan bayinya.
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi (kriteria yang tidak layak diteliti) adalah m
studi (Setiadi, 2013). Kriteria sampel ekslusi dalam penelitian ini adalah :
1) Orang tua responden yang tidak bertempat tinggal tetap di wilayah kerja
Puskesmas Pintukota.
30 bayi, yaitu 15 bayi sebagai kelompok intervensi yang diberikan pijat bayi
dan 15 bayi sebagai kelompok kontrol yang tidak diberikan pijat bayi.
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini variable yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Pijat bayi
Upaya yang dilakukan oleh bidan melalui pijatan pada bagian-bagian tertentu tubuh
Kriteria penilaian :
Meningkat : Berat badan bayi meningkat >200 gram setelah dilakukan pemijatan
Tidak meningkat : Berat badan bayi meningkat <200 gram setelah dilakukan
test dan post test berdasarkan defenisi operasional variable dengan langsung
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari wilayah Puskesmas Pintukota
Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung terkait jumlah bayi yang berusia 0-12
bulan.
G. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah timbangan bayi dan lembar
observasi.
Data yang diperoleh dilakukan pengolahan data agar dapat dilakukan analisis
sehingga menghasilkan informasi yang benar, ada 4 tahapan pengolahan data yang
kuisioner yang telah diisi responden. Jika ditemukan ada ketidak lengkapan,
maka peneliti perlu menanyakan pada pengumpul data, untuk melengkapi data
Contoh, untuk jenis kelamin diberi kode dengan pilihan laki-laki (L) dan
perempuan (P).
c. Proses (Processing)
Setelah semua kuisioner terisi dan benar, serta sudah melewati pengkodean,
maka langkah selanjutnya adalah proses data agar data yang sudah dientri
a. Jika ρ value < 0,05 atau nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha
b. Jika ρ value > 0,05 atau nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima dan