Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI M USIA 6 BULAN

DENGAN GANGGUAN TIDUR MENGGUNAKAN PIJAT


BAYI DI PMB REVI PUSPASARI KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2024

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 7


Praktik Asuhan Kebidanan Bayi, Balita dan Anak Prasekolah

Oleh:
NAMA : Revi Puspasari
NPM : E1AC23039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

2024
LEMBAR PERSETUJUAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI M USIA 6 BULAN


DENGAN GANGGUAN TIDUR MENGGUNAKAN PIJAT
BAYI DI PMB REVI PUSPASARI KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2024

Oleh:

NAMA : Revi Puspasari


NPM : E1AC23039

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk


dipresentasikan dihadapan tim penguji.

Tanggal, 14 Maret 2024


Mengetahui,
Preseptor Akademik

Nuur Octascriptiriani Rosdianto, S.ST., M.Keb


NIDN. 0427108802
LEMBAR PENGESAHAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI M USIA 6 BULAN


DENGAN GANGGUAN TIDUR MENGGUNAKAN PIJAT
BAYI DI PMB REVI PUSPASARI MANDARINI
KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2024

Oleh:

NAMA : Revi Puspasari


NPM : E1AC23039

Telah dipresentasikan pada tanggal 14 Maret 2024 di hadapan tim penguji Program
Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi

Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase

Shinta Utami, S.ST., M.Keb


NIDN.0407098704
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, karena atas kasih sayang dan kuasa-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Persentasi Jurnal yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Pada Bayi A Usia 3 Bulan Dengan Gangguan Tidur
Menggunakan Pijat Bayi Di Pmb Revi Puspasari Kabupaten Sukabumi
Tahun 2024”
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
setinggitingginya kepada :
1. H. Iwan Permana, SKM., S.Kep., M.Kep., Ph.D Selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi.
2. Shinta Utami, S.ST., M.Keb Selaku Kepala Prodi Sarjana Kebidanan dan
Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi.
3. Shinta Utami, S.ST., M.Keb Selaku Preseptor Akademik Stase Asuhan
Kebidanan pada bayi, balita dan usia anak prasekolah.
4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
yang telah memberikan ilmu pengetahuan, arahan dan bimbingan pada
penulis selama mengikuti proses pendidikan.
5. Seluruh teman-teman dalam kelompok Praktek Kebidanan Profesi pada
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sukabumi yang senantiasa memberi motivasi dan semangat sehingga
presentasi jurnal kasus ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Persentasi Jurnal ini jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk
perbaikan kedepannya.
Sukabumi, Maret 2024
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
BAB 1: JURNAL
A. Jurnal 1 .......................................................................................... 1
B. Jurnal 2 ......................................................................................... 2
BAB II: TINJAUAN KASUS
Tinjauan Kasus ......................................................................................... 5
BAB III: PEMBAHASAN
Pembahasan .............................................................................................. 11
BAB IV: PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................... 21
B. Saran ............................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
JURNAL

A. JURNAL 1
Judul : Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Pada
Bayi Usia 2-12 Bulan Di Sabrina Carekota Bogor
Tahun 2022
Penulis : Mukhlisiana Ahmad, Desi Mulyawati Budiana
Tahun : 2022
Link Jurnal : https://jom.htp.ac.id/index.php/jkt/article/view/603

ABSTRAK
Latar Belakang Berdasarkan data tahun 2012 tercatat sekitar 33 bayi
mengalami masalah tidur, 25-30 dari balita menderita masalah tidur.
(Yunita dkk., 2020). Menurut hasil penelitian (Sari, 2017), bayi mengalami
gangguan tidur 51,3%, bayi yang tidur malamnya kurang dari 9 jam, dan
pada malam hari bayi terbangun lebih dari 3 kali dengan lama bangun lebih
dari satu jam sebanyak 42%. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui
“Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Umur 2-12 Bulan Di
Shabrina Care Kota Bogor Tahun 2022” Metode Penelitian Deskriptif
dengan Desain Cross sectional. Populasi penelitian adalah bayi usia 2-12
bulan.Sampel penelitian 37 bayi usia 2-12 bulan, secara total sampling.
Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data
menggunakan IMB SPSS V.26 uji frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan
kualitas tidur bayi Usia 2-12 bulan sebelum dilakukan pijat bayi memperoleh
kualitas tidur tertinggi baik dan cukup sebanyak 14 bayi (37,8%) dan kualitas
tidur bayi usia 2-12 bulan setelah di lakukan Pijat Bayi sebagian besar baik
sebanyak 28 bayi (75,7%). Kesimpulan menyimpulkan ada peningkatan
kualitas tidur dari sebelum dilakukan pijat bayi dengan setelah dilakukan
pijat bayi. Kata kunci : Pijat bayi, kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan

B. JURNAL 2
Judul : Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Pada Bayi Usia 3-
12 Bulan
Penulis : Jihan Virgia Wardani, Risza Choirunissa, Rini Kundaryanti
Tahun : 2023
Link : https://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/wom/article/download/453/301
Jurnal

ABSTRAK
Latar Belakang: Kualitas tidur yang baik sangat penting bagi pertumbuhan
bayi, karena aktivitas tidur merupakan salah satu stimulus bagi proses tumbuh
kembang otak, saat anak tidur otak mengeluarkan 75% hormon pertumbuhan
yang bertugas merangsang pertumbuhan dan jaringan. Pijat bayi adalah
memberikan rangsangan taktil pada kulit bayi yang dapat meningkatan sekresi
hormon serotonin yang akan menghasilkan melatonin yang berperan dalam
tidur dan membuat tidur lebih lama dan lelap pada malam hari. Tujuan:
Penelitian ini untuk mengetahui efektifias pijat bayi terhadap kualitas tidur pada
bayi usia 3-12 bulan di Klinik wilayah kota Bogor Tahun 2022. Metodologi:
Penelitian ini menggunakan Quasy-experiment dengan Pretest-posttest with
control group desain. Populasi pada penelitian ini adalah bayi usia 3-12 bulan.
Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik proporsive sampling yang
berjumlah 30 bayi yang terdiri dari 15 orang kelompok intervensi dan 15
kelompok kontrol. Instrument dalam penelitian ini berupa lembar kuesioner.
Analisis data menggunakan uji wilcoxon test untuk mengetahui perbedaan rata-
rata dalam kelompok dan uji mann withney untuk mengetahui perbandingan
antar kelompok. Hasil: Didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan rata-rata
intensitas kualitas tidur pada bayi usia 3-12 bulan seblum dan sesudah diberikan
intervensi pijat bayi dengan hasil uji Wilcoxon test p value 0,001.

C. JURNAL 3
Judul : Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Pada Bayi Usia 1-
12 Bulan
Penulis : Erlina, Fatiyani, Nizan Mauyah
Tahun : 2023
Link Jurnal : https://jom.htp.ac.id/index.php/jkt/article/view/603

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan agar bisa mengetahui pengaruh pijat pada
bayi terhadap kualitas tidur bayi yang berusia 1-12 bulan di Desa Langa
Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara. Metode penelitian
adalah pra eksprerimental dengan tipe one grup pretest - posttest design.
Hasil penelitian, didapatkan bahwa 92% ibu tidak melakukan pijat bayi,
dengan hasil pre-test kualitas tidur bayi pada kondisi “Cukup” dan
“Kurang”. Setelah dilakukan perlakuan pijat bayi, maka 100% bayi
mengalami peningkatan kualitas tidur menjadi 100% kondisi “Baik”, hasil
uji bivariat didapatkan p-value = 0,000. Simpulan, terdapat pengaruh pijat
pada bayi terhadap tingkat kualitas tidur bayi usia yang berusia 1- 12 bulan
di Desa Langa kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara. Kata
Kunci: Bayi, Kualitas Tidur, Pijat Bayi
BAB II
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA PADA BALITA & ANAK USIA


PRA SEKOLAH

No. Registrasi : 001


Tanggal Pengkajian : 05 Maret 2024
Waktu Pengkajian : 10.00 wib
Tempat Pengkajian : Rumah Pasien
Pengkaji : Revi Puspasari

A. DATA SUBJEKTIF IDENTITAS


1. Anak
Nama : By.M
Umur : 6 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Anak Ke :2

2. Orang tua
IBU AYAH

Nama : Ny. K Tn. B


Umur : 26 Tahun 32 Tahun
Suku : Sunda Sunda
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Kp.Cicantayan RT 1/8

No.Telepon : 0856*******6

3. Alasan datang
Ny.k ingin memeriksakan kesehatan anaknya
4. Keluhan Utama
Ibu mau memeriksakan keadaan bayi nya yang mengalami susah tidur terutama
pada malam hari serta bayi menjadi rewel.
5. Status Kesehatan
a. Riwayat sebelum lahir
Keadaan ibu saat hamil : Normal
Komplikasi hamil : Tidak ada
b. Riwayat saat lahir
Keadaan saat lahir : Cukup bulan/Kurang bulan
Tunggal/Lahir kembar
Berat badan normal/BBLR
Segera menangis/tidak
Cacat bawaan : Tidak ada
Berat lahir : 2800 gram
Proses persalinan : Normal
Letak janin saat lahir : Presentasi Kepala
Cara persalinan : Lahir Spontan
Penolong persalinan : Bidan
Tempat persalinan : Puskesmas Buniwangi
Perawatan tali pusat : Dilakukan dengan hasil baik
Komplikasi saat lahir : Tidak ada komplikasi
c. Riwayat yang berhubungan
Cacat bawaan/penyakit : Tidak ada
Pernah di rawat di RS : Tidak pernah
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga : Tidak ada
Penyakit menular dalam keluarga : Tidak ada
Penyakit yang diderita saat ini : Tidak ada
Penyakit berat yang pernah dialami : Tidak ada
e. Riwayat Kesehatan Sekarang
Penyakit yang pernah dialami : Tidak ada
Mulai serangan : Tidak ada
Faktor pencetus : Tidak ada
Upaya untuk mengurangi : Tidak ada
Panas : Tidak ada
ISPA : Tidak ada
Diare : Tidak ada
Kejang : Tidak ada
Deteksi perkembangan : Tidak ada
f. Riwayat Psikososial
Status Psikologis
Perasaan klien : Tidak ada
Pengaruh klien : Tidak ada
Beban keluarga : Tidak ada
Status Sosial
Hubungan/interaksi dengan ibu : Tidak ada
Hubungan/interaksi dengan keluarga : Tidak ada
Pola aktifitas sehari-hari
Nutrisi
ASI : Ya/Tidak
Makanan Lumat : Ya/Tidak
Makanan lembek : Ya/Tidak
PASI : Ya/Tidak
Makanan dewasa : Ya/Tidak
g. Eliminasi
BAK : Frekuensi : 4 x ganti pempers
Warna : jernih
Volume : 4 x ganti pempers
BAB : Frekuensi :3x
Warna : Kekuningan
Konsistensi : Lembek
h. Istirahat dan Tidur
Siang : 1 jam
Malam : 4 jam
Keluhan : Tidak ada
i. Peronal Hygiene
Mandi :2x
Gosok gigi : Tidak dilakukan
Cuci rambut : 1 x
Ganti Pakaian: 4 x
j. Imunisasi
BCG : Sudah/Belum Umur : 1 bln/thn
DPT Pentabio I : Sudah/Belum Umur : 2 bln/thn
DPT Pentabio II : Sudah/Belum Umur : 3 bln/thn

B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Nadi : 106 x/mnt
Suhu : 36,7 0C
Respirasi : 35 x/mnt
Berat badan : 6,1 kg
Tinggi badan : 59 cm
1. Status gizi
a. BB/U : [ ] Gizi buruk; [ ] Gizi kurang; [√ ] Gizi baik; [ ] Gizi
lebih
b. PB atau TB/U : [ ] Sangat pendek; [ ] Pendek; [√ ] Normal; [ ] Tinggi
c. BB/PB atau TB : [ ] Sangat kurus; [ ] Kurus; [ ] Normal; [ √ ] Gemuk
d. IMT/U : [ ]Sangat kurus; [ ]Kurus; [ √ ] Normal;[ ] Gemuk; [ ]
Obesitas
e. Lingkar kepala: 39 cm; [ √ ] Normal; [ ] Mikrosefali; [ ] Makrosefali
2. Kepala
Bentuk : Normal
Ubun-ubun besar : Normal
Ubun-ubun kecil : Normal
Lingkar kepala : 39 cm
Kelainan : Tidak ada
3. Mata
Posisi : Simetris
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Refleks Pupil : Normal
Pengeluaran : Tidak ada
4. Telinga
Bentuk : Normal
Pendengaran : Normal
Pengeluaran : Tidak ada
5. Hidung
Bentuk : Normal
Penciuman : Normal
Pengeluaran : Tidak ada
6. Mulut dan faring
Bentuk : Normal
Palatum : Normal
Faring : Normal
Gigi : Belum ada
Gusi : Normal
7. Leher
Pembengkakan : Tidak ada
Kelenjar tiroid : Tidak ada
Vena jugularis : Tidak ada
Kelenjar limfe : Tidak ada
8. Dada
Bentuk : Normal
Bunyi nafas : Normal
Retraksi : Tidak ada
Bunyi jantung : Normal
Nyeri tekan : Tidak ada
Massa : Tidak ada
Lingkar dada : 43 cm
9. Abdomen
Bentuk : Normal
Penonjolan : Tidak ada
Pembengkakan : Tidak ada
Massa : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Peristaltik usus : Tidak ada
Turgor : Normal
Lingkar perut : 42 cm
10. Punggung
Pembengkakan : Tidak ada
Cekungan : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
11. Ekstremitas

Atas : Gerakan : Normal


Jumlah jari : Normal
Kelainan : Tidak ada
Lingkar lengan : 11,3 cm
Bawah : Gerakan : Aktif
Jumlah jari : Normal
Kelainan : Tidak ada
12. Genitalia
Laki laki
Testis : Normal
Uretra : Normal
Pengeluaran : Normal
Kelainan : Tidak ada

13. Kulit

Warna : Sawo matang


Eritema : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
14. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

c. ANALISA
By. M usia 6 bulan dengan gangguan tidur

D. PENATALAKSANAAN
1) Melakukan cuci tangan sebelum tindakan. Evaluasi: Pengkaji sudah mencuci tangan
2) Membina hubungan yang baik dengan ibu pasien. Evaluasi: ibu pasien
berkomunikasi dengan baik dan mengemukakan alasan-alasan kunjungan.
3) Melakukan informed consent kepada ibu pasien. Evaluasi: Ibu pasien menyetujui
dan menandatangani lembar informed consent.
4) Menganjurkan ibu untuk mengajarkan bayi perbedaan siang dan malam dengan
membuat pencahayaan lampu yang redup ketika tidur, tidak mengajaknya bermain,
tidurkan bayi setelah makan, bersuara pelan, dan tidak mengganti popok ketika bayi
tidur terlelap. Evaluasi: Ibu akan mengikuti anjuran Bidan
5) Mengajarkan ibu cara memahami bayi jika mengantuk yaitu menguap, mengucek
mata, dan menangis bahkan rewel. Evaluasi: ibu mengetahui tanda bayi mengantuk
6) Menganjurkan ibu agar membuat bayi nyaman ketika tidur dengan memastikan bayi
agar tidak kepanasan dan kedinginan, berikan pakaian yang sesuai dengan suhu
ruang, posisikan bayi terlentang, patikan mereka mendapatkan asi yang cukup,
mengganti popok sbelum tidur, dan segera berikan asi ketika ia terbangun. Evaluasi:
Ibu mengetahuinya dan akan mengikuti anjuran Bidan
7) Melakukan dan mengajarkan ibu untuk pijat bayi pada bayi A selama 1 minggu
berturut-turut sehari sekali untuk meningkatkan kualitas tidur bayi, meningkatkan
daya tahan tubuh, memberi ketenangan dan kenyamanan pada bayi. Evaluasi: pijat
bayi telah dilakukan selama 15-30 menit
8) Melakukan pendokumentasian E : Dokumetasi SOAP telah dibuat Sukabumi, 05
Maret 2024 .

Pengkaji,

Revi Puspasari
BAB III
PEMBAHASAN

Masa bayi merupakan tahapan dimana pertumbuhan dan perkembangan yang


sangat cepat, dimulai dari bayi itu lahir hingga nanti berusia 1 tahun. Usia
perkembangan bayi terbagi menjadi 2 yaitu, neonatus dari lahir hingga berusia 28 hari
dan bayi dari 29 hari hingga 12 bulan (World Health Organization, 2019)
Tidur merupakan bagian lain dari macam adaptasi bayi pada lingkungannya,
tetapi permasalahannya banyak bayi yang mengalami kesulitan untuk tidur di malam
hari, dan jika tidak ditangani dengan serius maka akan mengganggu perilaku tumbuh
kembang dan gangguan otak. Kebutuhan tidur pada bayi harus dipastikan dapat
terpenuhi karena waktu tidur sangat penting bagi perkembangan bayi. Dampak tidak
terpenuhinya tidur bayi yaitu agar tidak mempengaruhi perkembangannya, tidur yang
tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan fisiologi dan
psikologi terganggu keseimbangannya. Dampak yang terjadi secara fisiologi berupa
penurunan aktifitas sehari-hari, cepat capek, daya tahan tubuh menurun, proses
penyembuhan lambat. Sedangkan dampak psikologi emosi yang labil, rewel, cemas,
tidak konsentrasi (Fitriani et al., 2022; Meristika & Sukmawati, 2020).
Bayi baru lahir menghabiskan waktunya lebih banyak untuk tidur, yaitu rata-
rata 16-17 jam sehari. Usia 0-12 bulan lama tidur rata-rata adalah 12 jam. Berdasarkan
data WHO terdapat 335 bayi mengalami masalah tidur. Dari penelitian didapat 30%
ibu melaporkan kejadian masalah tidur pada bayi mereka. Di Indonesia sekitar 44,
2% bayi mengalami gangguan tidur berupa sering terbangun di malam hari (Susanti
& Hety, 2020). Bayi yang cukup tidur akan lebih segar dan tidak gampang rewel.
Bayi dikatakan mengalami gangguan tidur jika pada malam harinya durasi tidur
kurang dari sembilan jam, frekuensi bangun lebih dari 3 kali dan lama jam terbangun
lebih dari 1 jam. Selama tidur bayi tampak selalu rewel, sulit tidur kembali dan
menangis (Irianti & Karlinah, 2021).
Hal ini sesuai dengan pengkajian Bayi M didapatkan Bayi M hanya tidur 4
jam selama semalam, dan 1 jam tiur siang dengan 4 kali terbangun pada saat tidu
malam hari.
Kualitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sesuai kebutuhan
istirahat, lingkungan, fisik, olahraga, nutrisi dan penyakit. Ingat pentingnya waktu
tidur bagi bayi, maka perlunya tidur harus benar benar agar tidak berpengaruh buruk
terhadap perkembangannya. Kualitas tidur ditentukan oleh adanya gangguan tidur,
bayi dikatakan mengalami gangguan tidur jika bayi terjaga pada malam selama lebih
dari satu jam (Nasution 2021) Bayi dimasa tumbuh kembang membutuhkan kualitas
tidur yang cukup, karena tidur sangat penting bagi bayi untuk mematangkan otak.
Proses pematangan otak terjadi Ketika bayi tidurr ditahap Rapid Eye Movement
(REM). Kematangan otak dibutuhkan bayi belajar bermacam hal. Bayi yang kurang
tidur akan menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga bayi mudah sakit. Selain
itu hormone pertumbuhan akan terganggu, sehingga pertumbuhan bayi harus
mempunyai kualitas tidur yang cukup agar proses pematangan otak tidak terganggu
(Handayani 2015)
Penatalaksanaan yang dilakukan pada Bayi M yaitu dengan memberikan
kenyamanan kteika waktu tidur dan melakukan pijat bayi selama 1 minggu berturut-
turut 1 kali sehari dengan durasi 15-30 menit.
Berbagai cara terapi dilakukan agar adanya peningkatan kualitas tidur bayi.
Salah satu cara yang aman dan nyaman adalah dengan bayi massage yang merupakan
jenis stimulasi berupa sentuhan yang akan merangsang fungsi maupun struktur dari
sel-sel dalam otak (Rifdi & Putri, 2020). Sentuhan merupakan salah satu cara
sederhana ibu untuk berkomunikasi dengan bayinya, sentuhan merupakan wujud
kasih sayang terhadap bayinya juga sentuhan ibu pada bayinya memiliki berbagai
manfaat bagi kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayinya. Sentuhan, elusan,
serta pijatan adalah makanan bagi bayi. Makanan ini sama pentingnya dengan
mineral, vitamin dan protein. Salah satu sentuhan yang dikenal memberikan banyak
manfaat yaitu pijat bayi. Stimulasi sentuhan yang sudah berabat abat dari nenek
moyang kita yang telah mengenalkan pemijatan secara turun temurun (pijat). Pijat
dipraktikkan secara menyeluruh hampir di seluruh kawasan dunia. Seni ini telah
diajarkan dari generas ke generasi walaupun tidak secara jelas bagaimana pijat dan
sentuhan dapat memberikan efek positif pada tubuh manusia (Musdalina, 2021). Pijat
bayi dikatakan terapi sentuh karena melalui pijat bayi akan terjadi komunikasi yang
nyaman dan aman antara ibu dan buah hatinya. Sentuhan ibu kepada bayinya dengan
memberikan pijatan-pijatan ringan segera setelah kelahiran merupakan suatu kontak
tubuh kelanjutan yang diperlukan bayi untuk mempertahankan rasa aman dan nyaman
(Cahyani & Prastuti, 2020).
Pijat dapat memberikan rangsangan untuk pengeluaran hormon endorphin
yang berdampak penurunan kadar nyeri. Hal ini membuat perasaan bayi semakin
tenang dan frekuensi menangis berkurang. Dengan demikian pijatan juga
meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur bayi. Bayi yang dipijat lebih dari 15 menit
maka bayi akan lebih rileks dan tidur lebih lelap, pertumbuhan dan
perkembangannyapun akan bertambah baik. Dengan pijatan juga terjadi peningkatan
pengeluaran kadar serotonin yang mengakibatkan peningkatan kualitas tidur bayi
lebih maksimal, serotonim memiliki kandungan zat transmitter utama yang
membantu pembentukan tidur dengan menekan aktivitas sistem 2023. pengaktivasi
maupun aktivitas otak lainnya. Pengaruh positif sentuhan pada proses tumbuh
kembang anak telah lama dikenal manusia. Kulit merupakan organ tubuh manusia
yang berfungsi sebagai reseptor terluas yang dimiliki manusia. Sensasi sentuh/raba
adalah indera yang aktif berfungsi sejak dini (Widyaningsih et al., 2022)
Hal ini sejalan denga penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang
Gambaran Pijat Bayi TerhadapKualitas Tidur Bayi Di Shabrina Care Kota Bogor
dapat disimpulkan. Kualitas Tidur Bayi Usia 2-12 Bulan Sebelum Dilakukan Pijat
Bayai Di Shabrina Care Kota Bogor Tahun 2022 dalam kategori baik dan cukup
dengan presentase 24,3%. Kualitas Tidur Bayi Usia 2-12 Bulan Setelah Dilakukan
Pijat Bayi Di Shabrina Care Kota Bogor Tahun 2022 dalam kategori baik dengan
presentase 75,7%. Ada peningkatan kualitas tidur sebelum dilakukan pijat bayi
dengan setelah dilakukan pijat bayi pada bayi usia 2-12 bulan di Shabrina Care Kota
Bogor Tahun 2022.
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN

Tidur merupakan bagian lain dari macam adaptasi bayi pada


lingkungannya, tetapi permasalahannya banyak bayi yang mengalami kesulitan
untuk tidur di malam hari, dan jika tidak ditangani dengan serius maka akan
mengganggu perilaku tumbuh kembang dan gangguan otak. Kebutuhan tidur pada
bayi harus dipastikan dapat terpenuhi karena waktu tidur sangat penting bagi
perkembangan bayi.

Penatalaksanaan yang dilakukan bayi M dengan gangguan tidur yaitu


dengan melakukan pijat bayi selama seminngu berturut- turut dengan durasi 15-30
menit. Pijat dapat memberikan rangsangan untuk pengeluaran hormon endorphin
yang berdampak penurunan kadar nyeri. Hal ini membuat perasaan bayi semakin
tenang dan frekuensi menangis berkurang. Dengan demikian pijatan juga
meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur bayi.
B. SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah kualitas, wawasan dan sebagai aplikasi dari ilmu
pengetahuan yang telah dipelajari dalam pendidikan kebidanan, terutama
dalam bidang ilmu asuhan kebidanan komplementer dari massage baby. Dan
menjadi bagian dari landasan dalam pengembangan evidence based dalam
ilmu kebidanan kebidanan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan,
Diharapkan untuk mengembangkan promosi dan edukasi tentang pijat bayi
kepada masyarakat khususnya orang tua untuk meningkatkan kualitas tidur
bayi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan yang
disertai dengan demonstrasi dan pemberian leaflet melalui posyandu-
posyandu oleh petugas Kesehatan atau melalui media social.
3. Bagi pasien
Diharapkan untuk dapat melaksanakan pemijatan pada bayi dengan teratur
minimal satu bulan sekali sehingga kebutuhan tidur bayi terpenuhi, sehingga
bayi dapat tumbuh dan berkembang sesuai umurnya
DAFTAR PUSTAKA

Mukhlisiana Ahmad, Desi Mulyawati Budiana 2022, Efektivitas Pijat Bayi Terhadap
Kualitas Tidur Pada Bayi Usia 2-12 Bulan Di Sabrina Carekota Bogor Tahun,
JurnaL kebidanan, 1((2), hal 120-129

Jihan Virgia Wardani, Risza Choirunissa, Rini Kundaryanti, 2023 Efektifitas Pijat Bayi
Terhadap Kualitas Tidur Pada Bayi Usia 3-12 Bulan. Jurnal Midwifery 3((2),
hal 130-142

Erlina, Fatiyani, Nizan Mauyah. 2023. Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Pada Bayi
Usia 1-12 Bulan. Jurnal Malahayati, Vol 12 (7)
DOKUMENTASI ASUHAN
Jurnal Keperawatan Silampari
Volume 6, Nomor 2, Januari-Juni 2023
e-ISSN: 2581-1975
p-ISSN: 2597-7482
DOI: https://doi.org/10.31539/jks.v6i2.5469

PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR


PADA BAYI USIA 1-12 BULAN

Erlina1, Fatiyani2, Nizan Mauyah3


Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh1,2,3
erlinahj888@gmail.com1

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan agar bisa mengetahui pengaruh pijat pada bayi terhadap kualitas
tidur bayi yang berusia 1-12 bulan di Desa Langa Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten
Aceh Utara. Metode penelitian adalah pra eksprerimental dengan tipe one grup pretest -
posttest design. Hasil penelitian, didapatkan bahwa 92% ibu tidak melakukan pijat bayi,
dengan hasil pre-test kualitas tidur bayi pada kondisi “Cukup” dan “Kurang”. Setelah
dilakukan perlakuan pijat bayi, maka 100% bayi mengalami peningkatan kualitas tidur
menjadi 100% kondisi “Baik”, hasil uji bivariat didapatkan p-value = 0,000. Simpulan,
terdapat pengaruh pijat pada bayi terhadap tingkat kualitas tidur bayi usia yang berusia 1-
12 bulan di Desa Langa kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara.

Kata Kunci: Bayi, Kualitas Tidur, Pijat Bayi

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of infant massage on the sleep quality of infants
aged 1-12 months in Langa Village, Syamtalira Bayu District, North Aceh District. The
research method was pre-experimental with a one-group pretest-posttest design. The
study found that 92% of mothers did not massage their babies, with the pre-test results for
the quality of their baby's sleep in the "Enough" and "Not enough" conditions. After the
baby massage treatment, 100% of the babies experienced an increase in sleep quality to a
100% "Good" state. The results of the bivariate test obtained a p-value = 0.000. In
conclusion, infant massage affects the sleep quality of infants aged 1-12 months in Langa
Village, Syamtalira Bayu District, and North Aceh District.

Keywords: Babies, Sleep Quality, Baby Massage

PENDAHULUAN
Masa bayi merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan
seseorang karena pada masa bayi sangat peka terhadap lingkungan, masa bayi
berlangsung sangat singkat dan tidak dapat diulang kembali. Bayi adalah usia 0-12
bulan. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang bayi adalah
tidur dan istirahat. Aspek yang perlu diperhatikan pada kebutuhan tidur adalah juga
dari aspek kualitas dan kuantitas. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat tercapai
maksimal dengan adanya kualitas tidur pada bayi yang baik dan cukup (Fitriani et al.,
2022; Lutfiani et al., 2022).

1322
2023. Jurnal Keperawatan Silampari 6 (2) 1322-1329

Tidur merupakan bagian lain dari macam adaptasi bayi pada lingkungannya,
tetapi permasalahannya banyak bayi yang mengalami kesulitan untuk tidur di malam
hari, dan jika tidak ditangani dengan serius maka akan mengganggu perilaku tumbuh
kembang dan gangguan otak. Kebutuhan tidur pada bayi harus dipastikan dapat
terpenuhi karena waktu tidur sangat penting bagi perkembangan bayi. Dampak tidak
terpenuhinya tidur bayi yaitu agar tidak mempengaruhi perkembangannya, tidur yang
tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan fisiologi dan
psikologi terganggu keseimbangannya. Dampak yang terjadi secara fisiologi berupa
penurunan aktifitas sehari-hari, cepat capek, daya tahan tubuh menurun, proses
penyembuhan lambat. Sedangkan dampak psikologi emosi yang labil, rewel, cemas,
tidak konsentrasi (Fitriani et al., 2022; Meristika & Sukmawati, 2020). Bayi baru lahir
menghabiskan waktunya lebih banyak untuk tidur, yaitu rata-rata 16-17 jam sehari.
Usia 0-12 bulan lama tidur rata-rata adalah 12 jam.
Berdasarkan data WHO terdapat 335 bayi mengalami masalah tidur. Dari
penelitian didapat 30% ibu melaporkan kejadian masalah tidur pada bayi mereka. Di
Indonesia sekitar 44, 2% bayi mengalami gangguan tidur berupa sering terbangun di
malam hari (Susanti & Hety, 2020). Bayi yang cukup tidur akan lebih segar dan tidak
gampang rewel. Bayi dikatakan mengalami gangguan tidur jika pada malam harinya
durasi tidur kurang dari sembilan jam, frekuensi bangun lebih dari 3 kali dan lama jam
terbangun lebih dari 1 jam. Selama tidur bayi tampak selalu rewel, sulit tidur kembali
dan menangis (Irianti & Karlinah, 2021).
Berbagai cara terapi dilakukan agar adanya peningkatan kualitas tidur bayi.
Salah satu cara yang aman dan nyaman adalah dengan bayi massage yang merupakan
jenis stimulasi berupa sentuhan yang akan merangsang fungsi maupun struktur dari
sel-sel dalam otak (Rifdi & Putri, 2020). Sentuhan merupakan salah satu cara
sederhana ibu untuk berkomunikasi dengan bayinya, sentuhan merupakan wujud kasih
sayang terhadap bayinya juga sentuhan ibu pada bayinya memiliki berbagai manfaat
bagi kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayinya. Sentuhan, elusan, serta
pijatan adalah makanan bagi bayi. Makanan ini sama pentingnya dengan mineral,
vitamin dan protein. Salah satu sentuhan yang dikenal memberikan banyak manfaat
yaitu pijat bayi. Stimulasi sentuhan yang sudah berabat abat dari nenek moyang kita
yang telah mengenalkan pemijatan secara turun temurun (pijat). Pijat dipraktikkan
secara menyeluruh hampir di seluruh kawasan dunia. Seni ini telah diajarkan dari
generas ke generasi walaupun tidak secara jelas bagaimana pijat dan sentuhan dapat
memberikan efek positif pada tubuh manusia (Musdalina, 2021).
Pijat bayi dikatakan terapi sentuh karena melalui pijat bayi akan terjadi
komunikasi yang nyaman dan aman antara ibu dan buah hatinya. Sentuhan ibu kepada
bayinya dengan memberikan pijatan-pijatan ringan segera setelah kelahiran merupakan
suatu kontak tubuh kelanjutan yang diperlukan bayi untuk mempertahankan rasa aman
dan nyaman (Cahyani & Prastuti, 2020). Pijat dapat memberikan rangsangan untuk
pengeluaran hormon endorphin yang berdampak penurunan kadar nyeri. Hal ini
membuat perasaan bayi semakin tenang dan frekuensi menangis berkurang. Dengan
demikian pijatan juga meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur bayi. Bayi yang
dipijat lebih dari 15 menit maka bayi akan lebih rileks dan tidur lebih lelap,
pertumbuhan dan perkembangannyapun akan bertambah baik. Dengan pijatan juga
terjadi peningkatan pengeluaran kadar serotonin yang mengakibatkan peningkatan
kualitas tidur bayi lebih maksimal, serotonim memiliki kandungan zat transmitter
utama yang membantu pembentukan tidur dengan menekan aktivitas sistem

1323
2023. Jurnal Keperawatan Silampari 6 (2) 1322-1329

pengaktivasi maupun aktivitas otak lainnya. Pengaruh positif sentuhan pada proses
tumbuh kembang anak telah lama dikenal manusia. Kulit merupakan organ tubuh
manusia yang berfungsi sebagai reseptor terluas yang dimiliki manusia. Sensasi
sentuh/raba adalah indera yang aktif berfungsi sejak dini (Widyaningsih et al., 2022).
Pengalaman pijat pertama kali yang dirasakan manusia adalah waktu dilahirkan.
Maksudnya adalah proses pengeluaran bayi saat persalinan. Proses kelahiran
merupakan pengalaman yang menimbulkan trauma bagi bayi. Proses ini menyebabkan
bayi meninggalkan rahim yang aman, hangat, dan nyaman, dengan keterbatasan ruang
gerak menuju kesuatu dunia dengan kebebasan gerak tanpa batas, yang menakutkan,
tanpa sentuhan-sentuhan yang aman dan nyaman disekelilingnya, seperti halnya ketika
berada di dalam rahim (Siregar & Siregar, 2022).
Kualitas tidur adalah mutu atau keadaan fisiologis tertentu yang didapatkan
selama seseorang itu tidur, yang memulihkan proses-proses tubuh yang terjadi pada
saat orang dalam kondisi bangun. Kualitas tidur yang bagus berarti hal ini fisiologi.
Misalkan sel otak kembali pulih seperti semula seperti bangun tidur. Bayi yang cukup
akan lebih segar dan tidak gampang rewel (Fitriani et al., 2022; Altika & Ni’amah,
2020).
Dari wawancara tertutup yang dilakukan peneliti kepada sepuluh ibu yang telah
memiliki bayi berusia 1-12 bulan, didapat rata-rata ibu mengatakan bayinya sering
bermasalah dalam pola tidur, kadang tanpa sebab bayinya rewel bahkan sampai
menangis dan membuat ibu kebinguan dalam mengatasinya. Mengingat pijat dapat
berdampak pada pola tidur bayi oleh karena itu peneliti tertarik meneliti tentang
Pengaruh penerapan Pijat Bayi pada Kualitas Tidur pada Bayi berusia 1-12 bulan di
Desa Langa Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara. Sehingga fokus
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pijat bayi terhadap
kualitas tidur pada bayi berusia 1-12 Bulan di Desa Langa Kecamatan Syamtalira
Bayu Kabupaten Aceh Utara.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pre eksprerimental dengan tipe one grup
pre-tes - post test design. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Langa Kecamatan
Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara pada bulan Agustus 2022. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 1-12 bulan di Desa Langa
Kecamatan Syamtalira Bayu sejumlah 25 orang. Sampel penelitian diambil
menggunakan teknik total sampling yang artinya seluruh populasi diambil menjadi
responden penelitian.
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari
pengisian kuisioner penelitian berdasarkan skala ukur yang telah ditentukan. Teknik
pengumpulan data dengan memberikan perlakuan kepada bayi berupa pijatan dengan
durasi 15 menit, meliputi gerakan gerakan pembukaan berupa sentuhan ringan di
sepanjang sisi muka bayi atau rambut, kaki, perut, dada, tangan dan punggung.
Seluruh gerakan yang dilakukan sekitar waktu 15 menit dengan diberikan tekanan,
dengan lumuran baby oil atau minyak atau lotion diberikan sebelum dan saat
dilakukan pemijatan. Serta adanya kuesioner yang diedarkan, meliputi tentang
pertanyaan profil ibu (usia, pendidikan, pekerjaan), pernah/tidak melakukan pijat bayi,
kondisi kesehatan anak, kualitas tidur anak (durasi lama tidur, frekuensi terbangun
selama tidur, sikap rewel, kemudahan tidur kembali, dan kondisi saat bangun).

1324
2023. Jurnal Keperawatan Silampari 6 (2) 1322-1329

Definisi operasional pada variabel kualitas tidur pada penelitian ini dbagi
menjadi tiga kategori, yaitu baik (durasi lama tidur > 9 jam / hari, frekuensi terbangun
selama tidur < 2 kali), cukup (durasi lama tidur 6-9 jam / hari, frekuensi terbangun
selama tidur 2-5 kali) dan kurang (durasi lama tidur < 6 jam / hari, frekuensi
terbangun selama tidur >5 kali).
Analisis yang digunakan untuk menafsirkan hasil penelitian menggunakan
analisis univariat dan bivariat. Pada analisa bivariat pengujian data dilakukan dengan
uji Wilcoxon (α = 0,05) dimana untuk hasil kemaknaan bila P (probabilitas) > 0,05
maka hasil statistik tidak ada pengaruh pijat bayi dengan kualitas tidur bayi 1-12
ibulan, jika nilai P (probabilitas) < 0,05 maka hasil perhitungan statistic ada pengaruh
pijat bayi kualitas tidur bayi 1-12 bulan. Penelitian ini telah melalui proses etik
penelitian di Komisi Etik Penelitian Universitas Sari Mulia (KEP UNISM) dengan
nomor 190/KEP-UNISM//2022.

HASIL PENELITIAN

Tabel. 1
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi (n) Presentase (%)


1 < 20 tahun 5 20
2 20-25 tahun 18 72
3 >25 tahun 2 8
Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa karakteristik berdasarkan usia


didapatkan responden yang terbanyak yaitu pada usia 20-25 tahun yaitu sebesar 72%.

Tabel. 2
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi (n) Presentase (%)


1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 17 68
4 PT 8 32
Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa karakteristik berdasarkan pendidikan


didapatkan responden terbanyak pada pendidikan tingkat SMA yaitu sebesar 68%.

Tabel. 3
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi (n) Presentase (%)


1 Ibu rumah tangga 11 44
2 Wira swasta 12 48
3 Petani 0 0
4 PNS 2 8
Jumlah 25 100

1325
2023. Jurnal Keperawatan Silampari 6 (2) 1322-1329

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa karakteristik berdasarkan pekerjaan


didapatkan dominannya pada kategori wiraswasta yaitu sebesar 48%.
Tabel. 4
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pernah Melakukan Pijat pada Bayi

No Melakukan pijat Frekuensi (n) Presentase (%)


1 Pernah 2 8
2 Tidak 23 92
Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa sebanyak 92% ibu belum pernah


melakukan pijat pada bayinya.
Tabel. 5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Status Kesehatan Bayi Usia 1 – 12 Bulan

No Status Kesehatan Frekuensi (n) Presentase (%)


1 Sehat 18 72
2 Sakit 7 28
Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu 72% dalam


keadaan sehat.

Tabel. 6
Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Pengaruh Pijat Bayi
terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 1-12 Bulan

Kualitas Tidur bayi 1-12 bulan Jumlah


Pijat bayi Baik Cukup Kurang
F % F % F % F %
Sebelum 0 0 8 32 17 68 25 100
Sesudah 25 100 0 0 0 0 25 100
Hasil Uji statistic Wilcoxon Signed Ranks diperoleh ρ value = 0,000

Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat kualitas tidur bayi sebelum dipijat 0% kategori
baik, tetapi sesudah dilakukan pijat bayi kualitas tidur bayi 100 % kategori baik.
Diperkuat dengan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks didapat hasil dari perhitungan ρ
value = 0,000 yang berarti p value < α (0,05). Hal ni menunjukkan bahwa ada
pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 1 hingga 12 bulan.

PEMBAHASAN
Hasil penelitian kualitas tidur bayi sebelum dilakukan pijat yang didapat dari 25
responden, didapatkan data kualitas tidur bayi yang kategori baik (0 % ), 17 bayi
(68 %) kualitas tidurnya berada pada kategori kurang, dan 8 Bayi (32 %) kualitas
tidurnya berada pada kategori cukup. Kondisi ini menggambarkan mayoritas bayi 1-
12 bulan mengalami gangguan tidur.
Menurut asumsi peneliti, kondisi gangguan tidur pada bayi salah satu
penyebabnya adalah bayi tidak pernah dipijat, sesuai hasil penelitian yang dapat
dilihat pada tabel 4 menunjukkan dari 25 responden 92% bayi tidak pernah dipijat.

1326
2023. Jurnal Keperawatan Silampari 6 (2) 1322-1329

Banyak dari orang tua yang merasa ragu untuk memijatkan bayinya, hal ini cukup
beralasan karena disamping masih terlalu kecil, juga tulang bayi belum cukup kuat
untuk dilakukan pemijatan. Seharusnya keraguan ini hendaknya bisa ditepis karena
pijat pada bayi sangatlah berbeda dengan pijat orang dewasa. Memijat bayi dapat
dimulai kapan saja sesuai dengan keinginan. Bayi akan mendapat keuntungan lebih
besar bila pemijatan dilakukan tiap hari sejak lahir (Cahyani & Prastuti, 2020).
Hasil penelitian didapat mayoritas pekerjaan responden adalah wiraswasta
disamping sebagai bu rumah tangga yaitu 48% dan hanya sebagai ibu rumah tangga
sebesar 44%, hal ini mempengaruhi responden karena kesibukan dengan pekerjaannya
sehingga tidak dapat atau tidak sempat melakukan pijat pada bayinya, padahal
diketahui pijat bayi adalah suatu pengungkapan rasa kasih sayang antara orang tua
dengan anak lewat sentuhan pada kulit yang dapat memberikan dampak yang sangat
luar biasa (Irianti & Karlinah, 2021). Manfaat pijat dari aspek kesehatan dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut penelitian, bayi yang dipijat selama 5 hari
saja akan mampu meningkatkan daya tahan tubuhnya sebesar 40% dibandingkan
dengan bayi-bayi yang tidak dipijat (Syamsiah et al., 2022).
Kondisi gangguan tidur pada bayi akan berdampak pada kesehatan bayi, hasil
penelitian pada tabel 5 tentang status kesehatan bayi pada saat penelitian dimana dari
25 responden didapat 7 responden bayinya dalam kondisi sakit. Kualitas tidur bayi
tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik, tapi juga sikapnya keesokan hari.
Bayi yang tidur cukup tanpa sering terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang
rewel (Irianti & Karlinah, 2021; Meristika & Sukmawati, 2020).
Pijatan dapat mengubah gelombang otak dengan menurunnya gelombang alpha
dan meningkatnya gelombang betha serta tetha yang dapat mengakibatkan tidur bayi
lebih lelap. Bayi yang dipijat akan lebih segar dan tidak gampang rewel. Dengan
pijatan bayi merasa nyaman dengan demikian bayi tidur lebih lama dan kwalitas tidur
bayi meningkat. Kualitas dan kuantitas tidur bayi berpengaruh tidak hanya pada
perkembangan fisik, juga terhadap perkembangan emosionalnya. Tanda bayi
mendapatkan tidur cukup tanpa terbangun akan lebih sehat dan tidak mudah rewel
pada hari esoknya, bayi yang kualitas tidurnya baik akan meningkatkan pertumbuhan
bayi yang normal sehingga bayi tidak mudah sakit (Irianti & Karlinah, 2021).
Pentingnya waktu tidur saat perkembangan tumbuh kembang bayi, maka
kualitas dan kuantitas tidur pada bayi harus terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk
terhadap perkembangannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenuhi ke
butuhan tersebut adalah dengan pijat bayi. Bayi yang dipijat akan dapat tidur dengan
lelap, sedangkan pada waktu bangun, daya konsentrasinya akan lebih penuh. Pijat bayi
adalah salah satu dari terapi non farmakologis yang dapat mengatasi permasalahan
pada tidur bayi (Anggraini & Sari, 2020).
Saat bayi dipijat bayi akan merasakan sentuhan yang membuatnya sangat
nyaman dan bayi merasa dicintai dan diperhatikan. Pijatan pada bayi dapat
memunculkan hormon endorphin yang akan meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Serta Hormon Serotonin yang akan membuat bayi lebih nyaman
dan tumbuh lebih baik (Tang, 2018).

SIMPULAN
Ada pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 1-12 bulan di Desa
Langa kecamatan Syamtalira Bayu kabupaten Aceh utara.

1327
2023. Jurnal Keperawatan Silampari 6 (2) 1322-1329

SARAN
Diharapkan Bidan perlu mengikuti Pelatihan Baby Massage agar dapat
mengaplikasikan dan mengajarkan pada ibu dalam melakukan pijat bayi, yang salah
satunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas tidur bayi dan bisa melakukannya
secara mandiri di rumah.

DAFTAR PUSTAKA
Altika, S., & Ni’amah, S. (2020). Analisis Kualitas Tidur Bayi yang Dilakukan
Pemijatan di Riu Mom & Baby Spa Sukoharjo Pati. Jurnal Ilmu Kebidanan dan
Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health), 11(1), 31–35.
https://doi.org/10.52299/jks.v11i1.62
Anggraini, R. D., & Sari, W. A. (2020). Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kualitas Tidur
Bayi Usia 0-6 Bulan. JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan, 10(1), 25–32.
https://doi.org/10.54040/JPK.V10I1.185
Cahyani, M., & Prastuti, B. (2020). Pengaruh Pijat terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia
3-6 Bulan di Klinik Cahaya Bunda. JOMIS (Journal of Midwifery Science), 4(2),
107–113. https://doi.org/10.36341/jomis.v4i2.1358
Fitriani, A., Friscila, I., Mauyah, N., Elvieta, E., & Fatiyani, F. (2022). Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Stunting di Puskesmas Syamtalira Aron. Jurnal
Medikes (Media Informasi Kesehatan), 9(1), 47–56.
https://doi.org/10.36743/medikes.v9i1.342
Fitriani, A., Lestari, M., Elvieta, E., Friscila, I., Us, H., Lisni, L., Wahyuni, Y. F.,
Safina, S., & Hasibuan, S. R. (2022). Gerakan Pencegahan Stunting Melalui
Pemberdayaan Masyarakat di Desa Lancok Kecamatan Syamtalira Bayu. Jurnal
Abdimas ITEKES Bali, 2(1), 35–42.
https://doi.org/https://doi.org/10.37294/jai.v2i1.448
Fitriani, A., Mauyah, N., Elvieta, E., Subki, S., Savina, S., Akla, N., Friscila, I., & Sari,
S. P. (2022). Penyuluhan Pengolahan Makanan Bergizi untuk Anak di Desa
Gampong Raya Tambo Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen 2021. Jurnal
Abdimas ITEKES Bali, 1(2), 76–80.
https://doi.org/https://doi.org/10.37294/jai.v1i2.374
Irianti, B., & Karlinah, N. (2021). Efektifitas Pijat Terhadap Kualitas Tidur Bayi (0 –
1 Tahun) di PMB Hasna Dewi Tahun. Ensiklopedia of Journal, 3(2), 195–200.
https://doi.org/10.33559/EOJ.V3I2.640
Lutfiani, S., Sari, K., Bellatika, S. S., Putri, Y. Y., Vanisa, & Baiti, N. (2022).
Efektivitas Pijat Bayi terhadap Peningkatan Kualitas Tidur Bayi. Prosiding
Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo, 1(1), 37–44.
https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/59
Meristika, R, S., & Sukmawati, E. (2020). Perbedaan Pemberian ASI dan Susu
Formula terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 0 – 6 Bulan di Puskesmas Sodong
Hilir Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Pertiwi, 2(A), 81–87.
http://journals.poltekesbph.ac.id/index.php/pertiwi/article/view/72
Musdalina, M. (2021). Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Pijat Bayi di Desa Paluh
Manis Kecamatan Gebang Tahun 2021. Jurnal Kebidanan Flora, 14(1), 15–20.
https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkbf/article/view/283
Rifdi, F., & Putri, H. W. (2020). Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kualitas Tidur Bayi
Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja BPM “Y” Tapan Pesisir Selatan. Maternal
Child Health Care, 2(2), 266–272. https://doi.org/10.32883/MCHC.V2I2.1040

1328
2023. Jurnal Keperawatan Silampari 6 (2) 1322-1329

Siregar, R. B., & Siregar, H. K. (2022). The Effect of the Effectiveness of Infant
Massage on Increasing the Duration of Night Sleep in Infants 0-3 Months.
Journal of Pharmaceutical And Sciences, 5(2), 227–232.
https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v5i2.133
Susanti, I. Y., & Hety, D. S. (2020). Pemenuhan Gizi dengan Kualitas Tidur pada
Bayi Usia 6-9 Bulan di Puskesmas Bangsal Kabupaten Mojokerto. Journal for
Quality in Women’s Health, 3(2), 153–158.
https://doi.org/10.30994/jqwh.v3i2.66
Syamsiah, S., Arliyati, R., & Lubis, R. (2022). Pendidikan Kesehatan Pijat Bayi Usia
3-6 Bulan Dapat Mempengaruhi Sikap Ibu. Jurnal Interprofesi Kesehatan
Indonesia, 1(02), 69–79. https://doi.org/10.53801/jipki.v1i02.7
Tang, A., & Aras, D. (2018). Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia
1–4 Bulan. Global Health Science, 3(1), 12–16.
http://dx.doi.org/10.33846/ghs.v3i1.182
Widyaningsih, S., Herlinda, & Khoma, N. (2022). Pelaksanaan Kegiatan Pijat Bayi di
Kampung Botol Kota Bengkulu. Jurnal Pengabdian, 1(2), 83–86.
https://doi.org/https://doi.org/10.58222/jp.v1i2.34

1329
Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR


PADA BAYI USIA 3-12 BULAN

Jihan Virgia Wardani, Risza Choirunissa*, Rini Kundaryanti


Prodi Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nasional
Jl. Harsono RM No.1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550

e-mail : 2022.jihan.virgia.wardani@student.unas.ac.id, risza.choirunissa@civitas.unas.ac.id


rini.kundaryanti@civitas.unas.id

Artikel Diterima : 09 Februari 2023, Direvisi : 21 Maret 2023, Diterbitkan : 28 Maret 2023

ABSTRAK
Latar Belakang: Kualitas tidur yang baik sangat penting bagi pertumbuhan bayi, karena
aktivitas tidur merupakan salah satu stimulus bagi proses tumbuh kembang otak, saat anak tidur
otak mengeluarkan 75% hormon pertumbuhan yang bertugas merangsang pertumbuhan dan
jaringan. Pijat bayi adalah memberikan rangsangan taktil pada kulit bayi yang dapat
meningkatan sekresi hormon serotonin yang akan menghasilkan melatonin yang berperan dalam
tidur dan membuat tidur lebih lama dan lelap pada malam hari. Tujuan: Penelitian ini untuk
mengetahui efektifias pijat bayi terhadap kualitas tidur pada bayi usia 3-12 bulan di Klinik
wilayah kota Bogor Tahun 2022. Metodologi: Penelitian ini menggunakan Quasy-experiment
dengan Pretest-posttest with control group desain. Populasi pada penelitian ini adalah bayi usia
3-12 bulan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik proporsive sampling yang
berjumlah 30 bayi yang terdiri dari 15 orang kelompok intervensi dan 15 kelompok kontrol.
Instrument dalam penelitian ini berupa lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji
wilcoxon test untuk mengetahui perbedaan rata-rata dalam kelompok dan uji mann withney untuk
mengetahui perbandingan antar kelompok. Hasil: Didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan
rata-rata intensitas kualitas tidur pada bayi usia 3-12 bulan seblum dan sesudah diberikan
intervensi pijat bayi dengan hasil uji Wilcoxon test p value 0,001 (p<0,05). Diskusi: Ada
pengaruh pemberian intervensi pijat bayi terhadap kualitas tidur pada bayi usia 3-12 bulan di
Klinik wilayah kota Bogor tahun 2022. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pijat bayi dapat
menjadi pilihan obat nonfarmakologi dalam meningkatkan kualitas tidur pada bayi usia 3-12
bulan.

Kata Kunci: pijat bayi, kualitas tidur, bayi

Jurnal Menara Medika Vol 5 No 2 Maret 2023 | 242


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

ABSTRACT
Background: Good quality sleep is very important for the growth of babies, because sleep
activity is a stimulus for the process of brain development, when a child sleeps the brain secretes
75% growth hormone which is responsible for stimulating growth and tissue. Baby massage is to
provide tactile stimulation to the baby's skin which can increase the secretion of the hormone
serotonin which will produce melatonin which plays a role in sleep and makes sleep longer and
deeper at night. Objective: This study is to determine the effectiveness of baby massage on sleep
quality in infants aged 3-12 months at Clinic city of Bogor in 2022. Methodology: This research
used Quasy-experiment with pretest-posttest with control group design. The population in this
study were infants aged 3-12 months. Sampling was carried out using a proportional sampling
technique with a total of 30 babies consisting of 15 people in the intervention group and 15 in the
control group. The instrument in this study was a questionnaire sheet. Data analysis used the
Wilcoxon test to determine differences in mean within the groups and the Mann Withney test to
determine comparisons between groups. Results: The results showed that there was a difference
in the average intensity of sleep quality in infants aged 3-12 months before and after being given
a baby massage intervention with the results of the Wilcoxon test p value 0.001 (p <0.05).
Discussion: There is an effect of giving baby massage interventions on sleep quality in infants
aged 3-12 months at clinic city of Bogor in 2022. With this research, it is hoped that baby
massage can be an option for nonpharmacological drugs in improving sleep quality in infants
aged 3-12 months.
Keywords: baby massage, sleep quality, infants

Jurnal Menara Medika Vol 5 No 2 Maret 2023 | 243


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

PENDAHULUAN
Pengenalan pola tidur yang teratur tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas saja,
dan cukup sangat penting dilakukan agar namun kualitasnya. Dengan kualitas tidur
bayi mendapatkan manfaat yang cukup dari yang baik pertumbuhan dan perkembangan
tidur di malam hari serta agar di siang hari bayi dapat dicapai dengan optimal
bayi dapat terjaga dengan bugar untuk (Retnosari 2021).
beraktifitas dengan ceria bayi tidak hanya Kualitas tidur dipengaruhi oleh
berpengaruh terhadap perkembangan beberapa faktor yaitu sesuai kebutuhan
fisiknya, melainkan juga sikapnya keesokan istirahat, lingkungan, fisik, olahraga, nutrisi
hari. Bayi yang tidur cukup tanpa sering dan penyakit. Ingat pentingnya waktu tidur
terbangun akan lebih bugar dan tidak bagi bayi, maka perlunya tidur harus benar-
gampang rewel. Membiasakan bayi tidur benar agar tidak berpengaruh buruk terhadap
cukup dengan pola yang teratur dapat perkembangannya. Kualitas tidur ditentukan
membantu bayi mencapai pertumbuhan dan oleh adanya gangguan tidur, bayi dikatakan
perkembangan yang optimal (Permata A, mengalami gangguan tidur jika bayi terjaga
2017) pada malam selama lebih dari satu jam
Masa bayi merupakan tahapan (Nasution 2021)
dimana pertumbuhan dan perkembangan Bayi dimasa tumbuh kembang
yang sangat cepat, dimulai dari bayi itu lahir membutuhkan kualitas tidur yang cukup,
hingga nanti berusia 1 tahun. Usia karena tidur sangat penting bagi bayi untuk
perkembangan bayi terbagi menjadi 2 yaitu, mematangkan otak. Proses pematangan otak
neonatus dari lahir hingga berusia 28 hari terjadi Ketika bayi tidurr ditahap Rapid Eye
dan bayi dari 29 hari hingga 12 bulan Movement (REM). Kematangan otak
(World Health Organization, 2013) dibutuhkan bayi belajar bermacam hal. Bayi
Berdasarkan data WHO (World yang kurang tidur akan menurunkan sistem
Health Organization) tahun 2012 yang kekebalan tubuh, sehingga bayi mudah sakit.
dicantumkan dalam jurnal pediatrics, Selain itu hormone pertumbuhan akan
tercatat sekitar 33% bayi mengalami terganggu, sehingga pertumbuhan bayi harus
masalah tidur. Sementara para peneliti mempunyai kualitas tidur yang cukup agar
Cincinnati Children’s Hospital Medical proses pematangan otak tidak terganggu
Center menyatakan masalah tidur pada bayi (Handayani 2015).
tidak selalu hilang saat mereka dewasa. Penting untuk memberi bayi baru
Salah satu penyebab masalah tidur nyatanya lahir stimulus yang tepat untuk mendorong
merupakan kesalahan orang tua dalam perkembangan dan pertumbuhan. Sebagai
menidurkan anak. Kebiasaan tidur yang iIustrasi, dengan menawarkan baby spa.
sehat seharusnya ditanamkan sejak lahir. Dibandingkan dengan bayi yang tidak
(World Health Organization, 2012). mendapatkan perawatan baby spa, bayi yang
Prevalensi masalah tidur pada Anak mendapatkan perawatan baby spa memiIiki
Indonesia usia 0–36 bulan cukup tinggi berat badan yang Iebih tinggi, kontroI
(31%), dan sebagian besar orang tua kepaIa yang Iebih baik, dan gerakan motorik
beranggapan tidak ada masalah tidur dengan yang Iebih terkoordinasi daripada bayi yang
anak mereka. Besarnya kesenjangan antara tidak mendapatkan perawatan baby spa.
prevalensi masalah tidur dengan persepsi Mereka terIihat Iebih sehat. (Choirunissa et
orang tua menunjukkan bahwa kesadaran aI., 2021)
orang tua terhadap masalah tidur anak di Berdasarkan data pada bulan
Indonesia masih rendah. Kebutuhan tidur Oktober tahun 2022 di Klinik wilayah kota

Jurnal Menara Medika Vol 5 No 2 Maret 2023 | 244


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

Bogor jumlah bayi yang melakukan massage penelitian ini adalah teknik purposive
atau pijat bayi sebagian besar adalah bayi sampling dengan menetapkan ciri yang
usia 0-6 bulan sebanyak 33 bayi, sedangkan sesuai dengan tujuan. Sampel yang
usia 7-12 bulan sebanyak 43 bayi bayi, jadi diperoleh sebanyak 30 orang.
total bayi yang melakukan massage pada Intrumen dalam penelitian ini berupa
bulan Oktober 2022 di Klinik wilayah kota lembar kuesioner dengan 5 item pertanyaan
Bogor sebanyak 76 bayi. Dari 76 bayi penilaian tentang kualitas tidur bayi, yang
tersebut terdapat 12 bayi dengan keluhan dikategorikan menjadi 2 kategori, kategori
batuk pilek, 20 bayi di pijat tanpa keluhan baik jika hasil skor≥ 3 dan kategori buruk
dengan tujuan relaksasi, 2 bayi mengalami jika hasil skor <3, informed consent, dan
keluhan sembelit, 5 bayi dengan keluhan standar operasional (SOP) pijat bayi.
kolik dan yang paling banyak melakukan Teknik analisis data bivariat
massage yaitu dengan keluhan susah tidur, menggunakan uji wilcoxon test untuk
sering rewel terbangun malam hari atau mengetahui perbedaan rata-rata dalam
kualitas tidur yang buruk sebanyak 37 bayi. kelompok dan uji mann withney untuk
Berdasarkan hasil wawancara yang mengetahui perbandingan antar kelompok
dilakukan peneliti kepada bidan yang .
memberikan pemijatan selama 15-30 menit HASIL
pada 37 bayi tersebut, dan terdapat 32 bayi Analisi Univariat
yang mengalami perubahan pola tidurnya Tabel 1
menjadi lebih baik, terbangun hanya 1-2 x Karakteristik Responden
pada malam hari, jumlah tidur malam rata- Intervensi Kontrol
Karakteristik
rata 9-10 jam, dan pada waktu bangun n % n %
konsentrasinya lebih baik dibandingkan Usia
sebelum dipijat. Sedangkan 5 responden 3-5 Bulan 5 33,3 5 33,3
lainnya mengatakan tidak ada perubahan 6-9 Bulan 4 26,7 7 46,7
karena beberapa faktor kemungkinan seperti 10-12 Bulan 6 40 3 20
bayi menangis saat dipijat, waktu pemijatan Jumlah 15 100 15 100
yang terlalu singkat kurang dari 15 menit, Jenis Kelamin
dan frekuensi pemijatan yang tidak teratur. Laki-laki 7 46,7 8 53,3
BAHAN DAN METODE Perempuan 8 53,3 7 46,7
Penelitian ini menggunakan quasy Jumlah 15 100 15 100
eksperiment dengan rancangan two group
Pretest-Posttest Design yang dilakukan pada Tabel 1 menunjukkan pada
dua kelompok berbeda. kelompok intervensi sebagian besar
Pada kelompok pertama yaitu responden berusia 10-12 bulan sebanyak 6
kelompok intervensi responden diberikan orang (40%) dan sebagian besar berjenis
penilaian Pretest-Posttest serta memperoleh kelamin perempuan sebanyak 8 orang
intervensi pijat bayi sebanyak 2 kali dalam (53,3%). Pada kelompok intervensi
satu minggu yang dilakukan selama dua didapatkan sebagian besar responden berusia
minggu, lalu pada kelompok kedua sebagai 6-9 bulan sebanyak 7 orang (46,7%) dan
kelompok kontrol yang hanya diberikan sebagian besar berjenis kelamin laki-laki
penilaian Pretest-Posttest tanpa diberikan sebnayak 8 orang (53,3%).
perlakukan intervensi pijat bayi. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam

Jurnal Menara Medika Vol 5 No 2 Maret 2023 | 245


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

Tabel 2

Intervensi Kontrol
Kategori Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
F % F % F % F %
Baik 13 86,7 0 0 14 93,3 12 80
Buruk 2 13,3 15 100 1 6,7 3 20
Jumlah 15 100 15 100 15 100 15 100

Distribusi Frekuensi kualitas tidur pada bayi usia 3-12 bulan sebelum dan sesudah

Pada tabel 2 diperoleh hasil bahwa (100%). Pada kelompok kontrol didapatkan
pada kelompok intervensi didapatkan kualitas tidur baik sebanyak 1 orang (6.7%)
kualitas tidur sebelum diberikan intervensi dan kualitas buruk sebanyak 14 orang
berupa pijat bayi dengan kategori baik (93,3%), setelah 2 minggu kemudian
sebanyak 2 orang (13,3%) dan kualitas tidur dilakukan pengukuran kualitas tidur
buruk sebanyak 13 orang (86,7%) dan kembali, didapatkan kualitas tidur baik
setelah diberikan intervensi berupa pijat bayi sebanyak 3 orang (20%) dan kualitas tidur
menunjukkan kenaikan sebanyak 15 orang buruk sebanyak 12 orang (80%).

Analisis Bivariat
Tabel 3
Perbedaan Rata-Rata Kualitas Tidur Pada Bayi Usia 3-12 Bulan Sebelum Dan Sesudah
Diberikan Pijat Bayi
Kelompok N Mean Std.Deviation p
Pretest 15 1,80 0,676
Intervensi 0,001
Postest 15 4,47 0,516
Pretest 15 1,67 0,617
Kontrol 0,102
Posttest 15 1,93 0,884

Hasil analisis dari tabel tersebut


Tabel 3 menunjukkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa nilai signifikasi
pretest pada kelompok intervensi dengan pada kelompok intervensi diperoleh nilai p-
jumlah 15 responden memiliki nilai mean value 0,001 ( P <0,05 ) Maka Ho di tolak Ha
sebesar 1,80 dengan nilai Standar deviasi diterima yang artinya terdapat perbedaan
sebesar 0,676. Sedangkan, pada kelompok signifikan kualitas tidur pada bayi usia 3-12
kontrol dengan jumlah 15 responden bulan sebelum dan sesudah pemberian
didapatkan nilai mean 1,67 dengan nilai intervensi pijat bayi, sedangkan pada
Standar deviasi sebesar 0,617 dan hasil kelompok Kontrol diperoleh nilai p-value
analisis pada posttest di dapatkan nilai mean 0,102 ( P < 0,05) maka Ho diterima dan Ha
pada kelompok intervensi sebesar 4,47 ditolak yang artinya tidak ada perbedaan
dengan nilai Standar deviasi sebesar 0,516 , antara sebelum dan sesudah intensitas
sedangkan nilai mean pada kelompok kualitas tidur bayi pada kelompok kontrol.
kontrol sebesar 1,93 dengan nilai Standar
deviasi 0,884.

Jurnal Menara Medika Vol 5 No 2 Maret 2023 | 246


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

Tabel 4
Pengaruh Pemberian Intervensi Pijat Bayi Pada Kualitas Tidur Pada Bayi Usia 3-12 Bulan
Selisih Nilai Std.
Kelompok N Mean P
Mean Deviation
Intervensi 15 4,47 0,516
2,54 0.001
Kontrol 15 1.93 0,884

Tabel 4 menunjukkan rata-rata Berdasarkan analisis tersebut pada


kualitas tidur pada bayi usia 3-12 bulan kelompok intervensi didapatkan hasil nilai
pada kelompok intervesi sebesar 4,47 Sig. 0.001 < 0.05 sehingga dapat di
dengan nilai standar deviasi 0,561, simpulkan bahwa terdapat perbedaan
sedangkan hasil analisis dari kelompok pemberian intervensi pijat bayi terhadap
kontrol mendapatkan hasil rata – rata kualitas tidur pada bayi.
kualitas tidur sebesar 1,93 dengan nilai Hasil penelitian ini sejalan dengan
standar deviasi 0,884. Didapatkan nilai penelitian Aryani dkk (2022) yang
selisih mean pada kelompok intervensi dan menunjukkan bahwa hasil sebelum
kelompok kontrol sebesar 2,54. Berdasarkan diberikan pijat bayi dengan VCO (Virgin
hasil p-value didapatkan nilai sebesar 0,001 coconut oil) memiliki kualitas tidur buruk
< 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu sebanyak 11 responden (68,8%),
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat setelah diberikan tindakan pijat bayi dengan
pengaruh setelah pemberian pijat bayi VCO (Virgin coconut oil), dapat
terhadap kualitas tidur pada bayi usia 3-12 disimpulkan terjadi peningkatan kualitas
bulan. tidur yaitu sebanyak 14 responden (87,5%)
memiliki kualitas tidur baik. Didukung oleh
PEMBAHASAN Febriyanti dkk (2020), bahwa stimulasi pijat
Perbedaan Rata-Rata Kualitas Tidur dilakukan keluar pada bayi akan merangsang
Pada Bayi Usia 3-12 Bulan Sebelum Dan sekresi beta endorphin hormon. Hormon ini
Sesudah Diberikan Pijat Bayi. adalah hormon yang mempengaruhi
Hasil analisis berdasarkan uji pertumbuhan dan perkembangan pada bayi.
wilcoxon pada tabel 3 menunjukan adanya Sebuah penelitian mengatakan bahwa bayi
perbedaan kualitas tidur bayi sebelum dan yang rutin melakukan terapi sentuhan (pijat)
sesudah intervensi. Pada tabel tersebut akan cenderung berkembang sesuai dengan
diketahui nilai rata – rata sesudah intervensi usia mereka. Respon ibu dan bayi saat itu
pada kelompok intervensi adalah 4,47 pijat akan membuat bayi belajar dengan
dengan nilai standar devisiasi 0,516. bahasa isyarat dilakukan oleh ibu selama
Sedangkan rata – rata dalam kelompok proses pemijatan.
kontrol yang tidak diberi perlakuan memiliki Nasuition dkk (2021) dalam
nilai rata rata 1,93 dengan standar devisiasi penelitiannya mengatakan bayi tertidur lelap
0,884. setelah dipijat karena melalui pemijatan dan

Jurnal Menara Medika Vol 5 No 2 Maret 2023 | 247


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

gelombang otak dapat mengubah. Perubahan menjadi melatonin. Pemijatan dapat


ini terjadi dengan penurunan gelombang merangsang keluarnya hormon tidur
alpha dan peningkatan gelombang beta dan (melatonin), dimana dengan hormon tersebut
theta terbukti oleh EEG yang akan membuat kualitas tidur bayi baik
(Electroencephalography). Pengaruh kualitas (Fitria, 2019).
tidur bayi dilihat dari perbedaan nilai rata- Hasil penelitian ini sejalan dengan
rata sebelum dan sesudah pijat. Rerata nilai penelitian oleh Anggraini et al., (2020) yang
kualitas tidur bayi sebelum dipijat adalah mengatakan ada peningkatan kualitas tidur
4,3235 dan setelah dipijat rerata 5,3382. Ini pada bayi yang sudah diberikan pijat bayi,
berarti bayi setelah dipijat mengalami dengan data- data sebelum pemijatan yaitu
peningkatan kualitas tidur. dari 30 bayi yang diberikan pijat bayi,
Hasil penelitian lain oleh Nurjanah et awalnya paling banyak dengan kualitas tidur
al., (2022) menunjukkan bahwa responden buruk yaitu sebanyak 20 bayi (67%),
sebanyak 30 bayi dengan kualitas tidur kualitas tidur sedang 6 bayi (20%), dan
kurang sebelum dilakukan pijat bayi dengan paling sedikit dengan kualitas tidur baik
minyak essensial mawar. Sedangkan setelah yaitu 4 bayi (13%). Kemudian setelah
dilakukan pijat bayi dengan minyak diberikan pijat bayi, terdapat paling banyak
essensial mawar, bayi usia 3-6 bulan dengan dengan kualitas tidur baik yaitu 18 bayi
kualitas tidur kurang tidak ada (0%), (60%), kualitas tidur cukup yaitu 9 bayi
kemudian sebanyak 5 bayi (16,7%) dengan (30%), dan paling sedikit kualitas tidur
kualitas tidur cukup, dan sebanyak 25 bayi buruk yaitu hanya 3 bayi (10%). Hal ini
(83,3%) dengan kualitas tidur baik. Adanya dikarenakan kualitas tidur bayi akan
pengaruh yang kuat dari pijat bayi dengan semakin baik setelah diberikan pijat bayi
minyak essensial mawar yang diberikan secara teratur, dengan memijat bayi secara
kepada responden akan dapat bermanfaat teratur dapat meningkatkan kualitas tidur
untuk relaksasi, sebab pijat bayi dengan tidur bayi. Jadi bayi yang mengalami
minyak essensial mawar memberi efek gangguan tidur seharusnya diberikan pijat
menenangkan serta merilekskan otot, bayi secara teratur agar tidak mengalami
sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur gangguan tidur.
pada bayi sesuai kebutuhan demi mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Kualitas
optimal. Peningkatan kualitas tidur pada Tidur Bayi Pada Kelompok Intervensi
bayi dikarenakan adanya peningkatan kadar Dan Kelompok Kontrol
sekresi serotonin yang dihasilkan dari Berdasarkaan hasil uji Mann
pemijatan. Serotonin merupakan zat Whithney pada table 4 didapatkan nilai rata-
transmitter utama yang menyertai rata pada kelompok intervensi sebesar 4,47
pembentukan tidur dengan menekan dan pada kelompok kontrol 1.93. Terdapat
aktivitas sistem pengaktivasi retikularis perbedaan yang signifikan dari 2 kelompok
maupun aktivitas otak lainnya, serotonin tersebut yaitu sebesar 2,54. Dengan nilai p-
yang disintesis dari asam amino triptrophan Value 0,001<α=0,05 dengan demikian Ho
akan diubah menjadi 5- hidroksitriptophan ditolak dan Ha diterima yang artinya dapat
(5HTP) kemudian menjadi N-asetil disimpulkan terdapat ada pengaruh yang
serotonin yang pada akhirnya berubah signifikan dari pemberian intervensi pijat

Jurnal Menara Medika Vol 5 No 2 Maret 2023 | 248


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

bayi terhadap kualitas tidur pada bayi usia 3- di Posyandu Balita Desa Pabelan, Kartasura,
12 bulan di Klinik wilayah kota Bogor. Sukoharjo.
Pijat bayi memiliki manfaat yang Hasil penelitian oleh Sukmawati et
sangat positif meliputi meningkatkan al., (2020) menunjukkan hasil pijat bayi
konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur efektif dalam meningkatkan kualitas tidur
lelap. Berdasarkan hasil penelitian kuantitas bayi usia 3-6 bulan. Dengan hasil
tidur seluruh responden sesudah dilakukan menunjukkan bayi yang mengalami
pijat bayi mengalami peningkatan. peningkatan kualitas tidur sebanyak 19
Peningkatan kuantitas tidur pada bayi yang responden, yang mengalami penurunan
diberi pemijatan tersebut disebabkan oleh kualitas tidur 1 responden sedangkan yang
adanya peningkatan kadar sekresi serotonin tidak mengalami perubahan sebanyak 10
yang dihasilkan pada saat pemijatan. orang. Sukmawati et al., (2020) mengatakan
serotonin merupakan zat transmitter utama ada efek pijat bayi pada peningkatan kualitas
yang menyertai pembentukan tidur. Pada tidur pada bayi. Pijat bayi juga
saat pemijatan juga mengeluarkan Melatonin meningkatkan penyesuaian ritme sirkadian
yang mempunyai peran dalam tidur dan dalam tidur bayi ke periode nokturnal pada
membuat tidur lebih lama dan lelap pada bayi cukup
saat malam hari, karena melatonin lebih Hasil penelitian oleh Rismawati et
banyak diproduksi pada keadaan gelap saat al., (2020) menunjukkan hasil penelitian
cahaya yang masuk ke mata berkurang diperoleh nilai asymp sig (2 – tailed) 0,000
(Akib dan Merina, 2020) (kurang dari nilai α = 0,05) sehingga dapat
Hasil penelitian Safitri et al., (2023) disimpulkan terdapat pengaruh pijat bayi
menunjukkan hasil kualitas tidur bayi terhadap kualitas tidur pada bayi usia 6-12
sesudah dilakukan pijat bayi sebagian bulan di Puskesmas Kassi-kassi Makassar.
besar dalam kategori kualitas tidur baik, Pemijatan akan merangsang peredaran darah
yaitu sebanyak 80% responden dalam dan menambah energi karena oksigen lebih
kategori kualitas tidur baik, sebanyak 20% banyak dikirim ke otak dan ke seluruh
responden dalam kategori kualitas tidur tubuh. Peningkatan kualitas tidur pada bayi
cukup dan dalam kategori kualitas tidur yang diberi pemijatan tersebut disebabkan
kurang sebanyak 0%. Responden yang oleha danya peningkatan kadar sekresi
mengalami kualitas tidur dalam kategori serotonin yang dihasilkan pada saat
kualitas tidur kurang dan cukup mengalami pemijatan
peningkatan kualitas tidur menjadi kualitas Hasil penelitian yang sama dan
tidur baik dan cukup. sejalan oleh Suryati et al., (2019) yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
Aryani et al., (2021) terdapat perbedaan signifikan pada pemberian tindakan pijat
yang signifikan kualitas tidur bayi usia 3-10 bayi usia 3-10 bulan. Kualitas tidur yang
bulan sebelum dan setelah diberikan baby meningkat setelah diberikan terapi pijat bayi
massage dengan VCO (virgin coconut oil). dikarenakan adanya rangsangan/stimulus
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang diberikan oleh orangtua, serta
ada pengaruh baby massage dengan pengaturan lingkungan sekitar kamar tidur
menggunakan VCO (virgin coconut oil) yang baik.
terhadap kualitas tidur bayi usia 3-10 bulan

Jurnal Menara Medika Vol 5 No 2 Maret 2023 | 249


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

KESIMPULAN DAN SARAN kepada masyarakat khususnya orang tua


Berdasarkan hasil penelitian di untuk meningkatkan kualitas tidur bayi. Hal
Klinik wilayah kota Bogor peneliti menarik ini dapat dilakukan dengan cara memberikan
kesimpulan sebagai berikut : penyuluhan yang disertai dengan
1. Karakteristik bayi pada kelompok demonstrasi dan pemberian leaflet melalui
intervensi mayoritas bayi usia 10-12 posyandu-posyandu oleh petugas Kesehatan
bulan sebanyak 40%, mayoritas bayi atau melalui media social. Dan bagi
berjenis kelamin perempuan sebanyak Masyarakat peneliti menyarakan untuk dapat
53,3%, dan pada kelompok kontrol melaksanakan pemijatan pada bayi dengan
didapatkan hasil karakteristik bayi usia teratur minimal satu bulan sekali sehingga
6-9 bulan sebanyak 46,7%, mayoritas kebutuhan tidur bayi terpenuhi, sehingga
bayi berjenis kelamin laki-laki sebanyak bayi dapat tumbuh dan berkembang sesuai
46,7%. umurnya.
2. Nilai perbedaan rata – rata kualitas tidur
bayi sebelum diberikan intervensi pijat
bayi kelompok intervensi sebesar 1,80 KEPUSTAKAAN
dan kelompok kontrol sebesar 1,67 Anggraini, R. D., & Sari, W. A. (2020).
Pengaruh Pijat Bayi Terhadap
sedangkan Nilai rata – rata kualitas tidur
Kualitas Tidur Bayi Usia 0-6
bayi sesudah diberikan intervensi pijat Bulan. Jurnal Penelitian
bayi kelompok intervensi sebesar pada Kesehatan, 10(1), 25-32.
kelompok intervensi sebesar 4,47 dan Aryani, A., Widiyono, W., Rositasari, S., &
kelompok kontrol sebesar 1,93. Suwarni, A. (2022). Pengaruh
3. Adanya efektifitas pijat bayi terhadap Pemberian Baby Massage
Menggunakan Virgin Coconut Oil
kualitas tidur pada bayi usia 3-12 bulan
Terhadap Kualitas Tidur pada Bayi
di Klinik Rumah Ratu dengan nilai usia 3–10 Bulan. Jurnal Ilmu
selisih mean 2,54 dan didapatkan nilai p Keperawatan Anak, 5(1), 49-58.
Value 0.001. Dahlan, F. M., Choirunissa, R., & Misrati,
Peneliti menyarankan bagi Institusi M. (2021). Baby Spa memengaruhi
Pendidikan pada hasil penelitian ini dapat Perkembangan Motorik Bayi Usia 3-
menambah kualitas, wawasan dan sebagai 6 Bulan di Jakarta
Timur. Syifa'MEDIKA: Jurnal
aplikasi dari ilmu pengetahuan yang telah
Kedokteran dan Kesehatan, 11(2),
dipelajari dalam pendidikan kebidanan, 165-172.
terutama dalam bidang ilmu asuhan Gelania. (2014). Home Baby Spa. Jakarta:
kebidanan komplementer dari massage baby. Penerbit Plus
Penelitian ini juga diharapkan menjadi Harsi, S. K. (2019). Efektivitas Pijat Bayi
bagian dari landasan dalam pengembangan Usia 3-12 Bulan Dengan Aroma
evidence based dalam ilmu kebidanan Terapi Lavender Terhadap Kualitas
Tidur Bayi Di Posyandu Kartini
kebidanan. Bagi Tenaga Kesehatan, peneliti
Tanjung Morawa Tahun 2018.
menyarankan untuk mengembangkan Handayani, N., Azza, A., & Rhosma, S.
promosi dan edukasi tentang pijat bayi (2015). Pengaruh Pijat Bayi

Jurnal Menara Medika Vol 5 No 2 Maret 2023 | 250


Jurnal Menara Medika JMM 2023
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index p-ISSN 2622-657X, e-ISSN 2723-6862

Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia Sinaga, A. (2020). Pengaruh Pijat Bayi
3-5 Bulan Di Desa Plalangan Dan terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 0-
Desa Ajung Kecamatan Kalisat. 6 Bulan di BPM Pera Kecamatan
Julianti, S. Kep, CHt. (2021). Rahasia Baby Medan Tuntungan Tahun
Spa. Jakarta. Whiterpreneur Club 2019. Excellent Midwifery
Kamalia, R., & Nurayuda, N. (2022). Journal, 3(1), 27-31.
Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Siska Dewi. (2016). Pijat & Asupan Gizi
Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Tepat Untuk Melejitkan Tumbuh
Di Praktik Mandiri Bidan (Pmb) kembang Anak. Yogyakrta: Pustaka
Muara Enim Kabupaten Muara Enim Baru Press
Tahun 2021. Jurnal Ilmu Sukmawati, E., & Imanah, N. D. N. (2020).
Keperawatan dan Kebidanan, 13(1), Efektivitas Pijat Bayi terhadap
106-113. Peningkatan Kualitas Tidur
Kemenkes R.I, (2014) Permenkes No 25 Bayi. Jurnal Kesehatan Al-
Tahun 2014 Tentang Upaya Irsyad, 13(1), 11-17.
Kesehatan Anak, Kementrian Sulistyowati, E. A., & Yudha, A. (2022).
Kesehatan Republik Indonesia. Pengaruh Pijat Bayi terhadap
Nasution, A. F. D., Nuraidah, N., & Imelda, Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan
I. (2021). the Effect of Baby di Desa Matesih Kecamatan Matesih
Massage on the Sleep Quality of 3- Kabupaten Karanganyar. Jurnal
12 Months Babies in Private Stethoscope, 2(2).
Midwive Jambi City. Nsc World Health Organization. (2013).
Nursing, 3(2), 23-35. Essential nutrition actions:
Permata, A. (2017). Pengaruh Pijat Bayi improving maternal, newborn, infant
terhadap peningkatan lama Tidur and young child health and nutrition.
malam pada Bayi 3-6 bulan. Jurnal
Kesehatan Al-Irsyad, 37-45
Rismawati, R., Nahira, N., & Nuraeni, N.
(2019). Pengaruh Pijat Bayi
Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia
6-12 Bulan Di Puskesmas Kassi-
Kassi Makassar. In Prosiding
Seminar Nasional Universitas
Indonesia Timur (Vol. 1, No. 1, pp.
298-305).
Retnosari, G. Y., Irwanto, I., & Herawati, L.
(2021). Prevalence and
characteristics of sleep problems of
Indonesian children in 0–36 months
old. JKKI: Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan Indonesia, 28-33.
Permata, A. (2017). Pengaruh Pijat Bayi
Terhadap Peningkatan Lama Tidur
Malam Pada Bayi 3-6 Bulan. Jurnal
Kesehatan Al-Irsyad, 10(2), 37-45.

Jurnal Menara Medika Vol 5 No 2 Maret 2023 | 251

Anda mungkin juga menyukai