Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA

Ny.N AKSEPTOR KB PIL BARU DI PMB IMAS MANDARINI


KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2024

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 8


Praktik Asuhan Keluarga Berencana Dan Perimenopouse

Oleh:
NAMA : IMAS MANDARINI
NPM : E1AC23019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

2024

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA


Ny.N AKSEPTOR KB PIL BARU DI PMB IMAS MANDARINI
KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2024

Oleh:

NAMA : Imas Mandarini


NPM : E1AC23019

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk


dipresentasikan dihadapan tim penguji.

Tanggal, 03 April 2024


Mengetahui,
Preseptor Akademik

Nuur Octascriptiriani Rosdianto, S.ST., M.Keb


NIDN. 0427108802

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA


Ny.N AKSEPTOR KB PIL BARU DI PMB IMAS MANDARINI
KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2024
Oleh:

NAMA : Imas Mandarini


NPM : E1AC23019

Telah dipresentasikan pada tanggal 03 April 2024 di hadapan tim penguji Program
Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi

Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase

Qorry Wahyuni Septica, S.ST., M.Kes


NIDN.0407098702

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, karena atas kasih sayang dan kuasa-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Persentasi Jurnal yang berjudul
“ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA Ny.N
AKSEPTOR KB PIL BARU DI PMB IMAS MANDARINI KABUPATEN
SUKABUMI TAHUN 2024”
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
setinggitingginya kepada :
1. H. Iwan Permana, SKM., S.Kep., M.Kep., Ph.D Selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi.
2. Shinta Utami, S.ST., M.Keb Selaku Kepala Prodi Sarjana Kebidanan dan
Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi.
3. Shinta Utami, S.ST., M.Keb Selaku Preseptor Akademik Stase Asuhan
Kebidanan pada bayi, balita dan usia anak prasekolah.
4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
yang telah memberikan ilmu pengetahuan, arahan dan bimbingan pada
penulis selama mengikuti proses pendidikan.
5. Seluruh teman-teman dalam kelompok Praktek Kebidanan Profesi pada
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sukabumi yang senantiasa memberi motivasi dan semangat sehingga
presentasi jurnal kasus ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Persentasi Jurnal ini jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk
perbaikan kedepannya.
Sukabumi, April 2024

iv
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
BAB 1: JURNAL
A. Jurnal 1 .......................................................................................... 1
B. Jurnal 2 ......................................................................................... 2
BAB II: TINJAUAN KASUS
Tinjauan Kasus ......................................................................................... 5
BAB III: PEMBAHASAN
Pembahasan .............................................................................................. 11
BAB IV: PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................... 21
B. Saran ............................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
BAB I
JURNAL

A. JURNAL 1
Judul : Hubungan Disiplin Waktu Dalam Pemakaian Pil Kb
Kombinasi Dengan Kegagalan Akseptor
Penulis : Fitriana Ikhtiarinawati Fajrin* Lilis Oktaviani**
Tahun : 2024
Link Jurnal : https://jom.htp.ac.id/index.php/jkt/article/view/603

ABSTRAK
Kegagalan kontrasepsi saat ini masih menjadi fenomena, Pil KB
kombinasi tingkat kegagalannya 0,1% jika diminum setiap hari. Desain
penelitian observasional dengan rancang bangun analitik korelasional
dengan pendekatan cross sectional. Populasi akseptor pil KB kombinasi
sebanyak 45 orang. Sampel 41 orang dengan cara Simple Random Sampling.
Instrumen kuesioner dan rekam medik. uji Koefisien korelasi phi dan tingkat
signifikasi (p  0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh
akseptor tidak mengalami kegagalan yaitu 82.9% dan disiplin waktu dalam
pemakaian pil KB kombinasi yaitu 85.4%. sedangkan akseptor yang tidak
disiplin waktu dan mengalami kegagalan yaitu 83,3%. Tingkat kemaknaan
sebesar p = 0,000 dan diperoleh hasil r Ø = 0, 729. Kesimpulan ada hubungan
disiplin waktu dalam pemakaian pil KB kombinasi dengan kegagalan
akseptor pil KB kombinasi. Maka konseling adekuat tentang cara pemakaian
pil KB kombinasi dapat menurunkan angka kegagalan pil KB kombinasi.

6
B. JURNAL 2
Judul : Persepsi Perempuan Menikah Usia Anak Pengguna Alat
Kontrasepsi
(Studi di Desa Kerembong Kecamatan Janapria Kabupaten
Lombok Tengah)
Penulis : Dalili Siti Mulyani, Arwan Rosyadi2, Taufiq Ramdani
Tahun : 2024
Link : https://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/wom/article/download/453/301
Jurnal

ABSTRAK
Tingginya pernikahan usia anak berdampak pada tingginya angka kematian
ibu dan bayi, serta angka perceraian dan kemiskinan. Penggunaan alat
kontrasepsi sangat berperan penting dalam menunda anak bagi perempuan yang
menikah di usia anak. Penggunaan alat kontrasepsi dapat membantu kehidupan
rumah tangga perempuan yang menikah di usia anak. Penelitian ini berfokus
pada bagaimana persepsi perempuan menikah usia anak pengguna alat
kontrasepsi dan manifestasi persepsi perempuan menikah usia anak pengguna
alat kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi perempuan
menikah usia anak pengguna alat kontrasepsi dan mengetahui manifestasi
persepsi perempuan menikah usia anak pengguna alat kontrasepsi di Desa
Kerembong Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini
menggunakan teori interaksionisme simbolik George Herbert Mead dan teori
pilihan rasional James Coleman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi serta teknik pengumpulan
data: wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, kondensasi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik penentuan informan dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian

7
menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) persepsi perempuan menikah usia anak
pengguna alat kontrasepsi yaitu persepsi ketidaksiapan untuk hamil, persepsi
hukum penggunaan alat kontrasepsi dan persepsi harapan penggunaan alat
kontrasepsi. Selain itu, terdapat 3 (tiga) manifestasi persepsi perempuan
menikah usia anak pengguna alat kontrasepsi yaitu manifestasi dalam memiliki
anak, manifestasi dalam menggunakan alat kontrasepsi dan manifestasi dalam
pemilihan jenis alat kontrasepsi dan manifestasi dukungan pasangan dalam
memilih jenis alat kontrasepsi.

C. JURNAL 3
Judul : Efek Samping Pil Kb Pada Akseptor Di Kelurahan
Manyaran Kota Semarang
Penulis : Maria Caecilia Nanny Setiawati, Erna
Prasetyaningrum , Desah Alit
Tahun : 2022
Link Jurnal : https://jom.htp.ac.id/index.php/jkt/article/view/603

ABSTRAK
Pil KB merupakan metode KB yang paling diminati dengan total
peserta mencapai lebih dari 70% dari seluruh peserta KB di Indonesia.
Beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB, juga dipengaruhi
oleh kurangnya kepatuhan akseptor dalam mengkonsumsi pil KB. Salah satu
alasan penyebab akseptor kurang patuh ialah adanya efek samping obat (ESO)
pil KB yang membuat akseptor merasa terganggu dan tidak nyaman saat
menggunakan pil KB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ESO pil
KB yang dialami akseptor di Kelurahan Manyaran, dan mengetahui adakah
hubungan antara ESO pil KB dengan jenis pil KB yang digunakan, usia
akseptor dan lama penggunaan pil KB. Penelitian ini merupakan penelitian

8
non eksperimental menggunakan metode cross sectional, dan accidental
sampling . Responden yang masuk kriteria inklusi adalah wanita yang
termasuk ke dalam pasangan usia subur yaitu 15-45 tahun, menggunakan
kontrasepsi pil KB serta bersedia diwawancara tentang pil KB yang digunakan
dan ESO yang dialami. Ada 155 akseptor yang memenuhi kriteria, dengan
jumlah terbanyak di rentang usia 39-41 tahun (25,2%) dan ada 5 merk pil KB
yang digunakan akseptor. Efek Samping Obat Pil KB yang paling sering
dialami akseptor ialah adanya 1 jenis ESO (49,03%) dan yang terbanyak ialah
berat badan bertambah dan sakit kepala ringan ( masingmasing 33,55%).
Tidak ada hubungan antara jenis ESO dan jenis pil KB yang dipakai (p =
0,051), dengan usia akseptor (p= 0,818 ) dan lamanya penggunaan pil KB (
p= 0,87). Tidak ada hubungan antara jumlah ESO yang dialami dengan usia
akseptor (p=0,348 ) , dengan jenis pil KB yang dikonsumsi (p= 0,237), dan
dengan lamanya mengkonsumsi pil KB (p= 0,355). Kata Kunci: akseptor, efek
samping obat, Pil KB

9
BAB II
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA

No. Registrasi : 001


Tanggal Pengkajian : 03 April 2024
Waktu Pengkajian : 10.00 wib
Tempat Pengkajian : PMB Imas Mandarini
Pengkaji : Imas Mandarini

A. DATA SUBJEKTIF
1) Identitas Pasien
Nama klien/Ibu : Ny. N Razualdi
Umur : 21 Thn 28 Tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Buruh Pabrk Karyawan Swasta
Alamat : KP.Cikembar RT 02 RW 01 KP. Cikembar RT 02/01
No Telpon : 085860999845 0858609808097
2) Alasan Datang
Ibu Ingin Menunda Keamilannya
3) Keluhan Utama
Ibu Inin Ber KB sebelum menikah
4) Jumlah Anak yang ada
-
5) Status Peserta KB

10
Cara KB terakhir : ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB
apapun Baru pertama kali : Ya

6) Riwayat Haid

Haid terakhir : 30 Maret 2023

Siklus : 28 hari

7) Hamil/diduga hamil : Tidak

8) Menyusui : ya

9) Riwayat Penyakit

a) Riwayat Kesehatan Klien


Sakit Kuning : Tidak ada
hipertensi : Tidak ada
DM : Tidak ada
Penyakit jantung : Tidak ada
Keganasan : Tidak ada
Perdarahan Pervaginam yang tdk diketahui penyebabnya : Tidak ada
Keputihan lama : Tidak ada
Tumor payudara : Tidak ada
Tumor uterus : Tidak ada
Tumor ovarium : Tidak ada
b) Riwayat Kesehatan keluarga
tidak ada riwayat penyakit keturunnan ataupun kronis ataupun keganasan
dalam keluarga

B. DATA OBJEKTIF
1) Keadaan Umum : Baik
2) Berat Badan : 60 kg

11
3) Tekanan Darah : 110/70 mmHg
4) Nadi : 84x/menit
5) Conjungtiva : Merah muda
6) leher : tidak terdapat pembersaran vena jugularis ,pembesar
7) limpe Payudara : tidak terdapat benjolan /massa maupun nyeri tekan
8) Abdomen : tidak ada pembesaran abdomen dan tidak ada massa
ataupun nyeri tekan
9) Gluteus : tidak ada bekas luka operasi dan pembengkakan
atau massa didaerah gluteus
10) Ekstremitas : tidak ada oedema /varices
11) Pemeriksaan Dalam : tidak dilakukan
12) Tanda Radang : - tidak dikaji
13) Tumor/keganasan : -tidak dikaji
Metode Dan Cara Kontrasepsi Yang Dipilih : KB pil Kombinasi
Tanggal Pelayanan :03/04/2023

C. DIAGNOSA
NY.N 21 Tahun Aseptor KB Baru pil Kombinasu
D. PENATALAKSANAAN
1) Memberitahu hasil premeriksaan bahwa klien dalam keadaan sehat dan baik-baik
saja. Evaluasi: ibu mengetahuinya
2) Memberikan informed choiche kepada ibu, Evaluai: ibu memilih KB pil
3) Memberikan Informed consent pada ibu. Ev: Ibu bersedia menyetujui dan
menandatangi
4) Melakukan pencegahan infeksi. EV: melakukan kebersihan tangan dengan 6
langkah

12
5) Memberitahu ibu tentang :Efek samping KB PIL seperti topeng pada
wajah, kegemukan atau kekurusan, atau pusing/ sakit kepala yang hebat,
mual muntah segera datang ke bidan.
6) Memberitahu ibu tentang darah haid nanti tidak teratur bisa hanya flek saja
tak usah khawatir. EV: ibu mengerti dan mengetahui penjelasan bidan
7) Memberikan Pil kepada ibu dan menjelaskan cara minum KB pil
Ev : ibu mengerti dan mengetahui cara meminum obat KB Pil sehari sekali,
dengan waktu yang sama.
8) Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang setiap satu bulan sekali : Ibu akan
datang kembali untuk kunjungan ulang setiap satu bulan.
9) Melakukan konseling pasca KB Pil EV : Ibu dan suami mengerti dan
memahami penjelasan dari bidan
10) Memberikan dan mencatat pada kartu KB dan jadwal kunjungan ulang 1
bulan EV : ibu mengetahui kunjungan ulang kb pil berikutnya yaitu tanggal
03 -05-2024
11) Melakukan Pendokumentasian EV : Dokumentasi dalam bentuk SOAP

Pengkaji,

Imas mandarini

13
BAB III
PEMBAHASAN

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program


pemerintah Indonesia, yang diselenggarakan untuk membatasi kelahiran dan
mengurangi pertumbuhan penduduk serta menurunkan laju jumlah penduduk
Indonesia. Salah satu upaya yang dilaksanakan dalam program KB adalah melalui
penggunaan alat kontrasepsi Berbagai jenis kontrasepsi bisa digunakan untuk
menjalankan program ini. Ada banyak hal yang mempengaruhi wanita Indonesia
dalam menentukan kontrasepsi apa yang akan dipilih (Mahendra dkk., 2019). Metode
KB suntik dan pil merupakan metode KB yang paling diminati dengan total peserta
mencapai lebih dari 70% dari seluruh peserta KB di Indonesia (BKKBN, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Musdalifah, Sarake (2013) menyimpulkan
bahwa dalam pelaksanaan program KB faktor yang mempengaruhi pemilihan
kontrasepsi antara lain efektifitas, keamanan, frekuensi pemakaian, efek samping,
umur, pemberian informasi, dukungan suami serta kemauan dan kemampuan untuk
melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Penelitian yang dilakukan oleh
Moreau (2007), di Amerika serikat menyatakan banyak wanita yang berhenti
menggunakan kontrasepsi dikarenakan faktor ketidakpuasan yang salah satunya
adalah karena efek samping yang terjadi, dengan hasil 42% untuk ketidakpuasan
terhadap metode hormonal jangka panjang dan ketidakpuasan kontrasepsi oral 29%.
Penelitian Hall dkk pada tahun 2014 menyatakan bahwa alasan yang paling sering
penghentian penggunaan Oral kontrasepsi adalah masalah akses/ cara mendapatkan
nya (26%), adanya efek samping (25%), ketakutan terjadinya perubahan kesuburan
(20%), dan sering lupa minum pil (13%). Hasil penelitian pada wanita di Thailand,
menunjukkan adanya masalah kesehatan merupakan alasan mengapa mereka enggan
menggunakan kontrasepsi, walaupun ingin mencegah kehamilan (Sothornwit J,
2020).

14
Pada kasus Ny. N mengeluhkan ingin Ber KB sebelum menikah dan ingin ber
KB yang tidak mengganggu kesuburan.
Salah satu alasan menggunakan alat kontrasepsi adalah karena adanya
ketidaksiapan untuk hamil di usia anak. Hal ini dikarenakan informan mengetahui
risiko dan bahaya hamil di usia anak serta mendapatkan edukasi dari pihak-pihak
terkait. Menunda untuk memiliki anak bukan masalah yang besar apabila calon ibu
masih di bawah umur karena dengan begitu justru dapat membantu kondisi kesehatan
calon ibu agar siap hamil. Selain itu, adanya ketidakstabilan perekonomian rumah
tangga juga menjadi salah satu alasan belum siap hamil. Karena mengetahui risiko
dan bahaya hamil di usia anak, perempuan yang menikah di usia anak memilih
menggunakan alat kontrasepsi hingga siap untuk hamil di usia yang lebih ideal
sehingga dapat meminimalisir risiko dan bahaya tersebut (Riani, 2020)
Penatalaksanaan yang dilakukan Bidan pada kasus Ny. N ialah memberikan
beberapa pilihan yang sesuai dengan kedaan dan keinginan Ny. N, Ny.N dan suami
memilih KB pil, kemudian bidan memberikan KB Pil dan menjelaskan efek samping
dan bagaimana cara mengkonsumsinya.
Pil KB Kombinasi adalah pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesteron
(progestagen, gestagen). Dosis estrogen ada yang 0,05; 0,08 dan 0,1 mg pertablet.
Sedangkan dosis dan jenis progesteronnya bervariasi dari masing-masing pabrik
pembuatnya. (Saifuddin, 2022)
Menurut (Suratun, 2013) mekanisme kerja kontrasepsi Pil KB dapat
dijelaskan sebagai berikut; 1. Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya se telur
wanita dari indung telur 2. Mengendalikan lendir mulut rahim menjadi lebih kental
sehingga sel mani atau sperma sukar dapat masuk kedalam rahim 3. Menipiskan
lapisan endometrium.
Menurut (Nina Siti Mulyani, 2018) yang boleh menggunakan kotrasepsi pil
adalah: Wanita usia reproduksi, wanita yang telah memiliki anak maupun yang belum
mempunyai anak atau yang mau menikah pasca persalinan dan tidak sedang

15
menyusui, metode kontrasepsi efektif selama dan Ibu pasca keguguran tekanan darah
kurang dari 180/110 mmHg atau dengan masalah pembekuan darah.
Menurut (Nina Siti Mulyani, 2018) kelebihan Pil KB adalah ; Dosis gestagen
rendah, tidak mengganggu hubungan seksual, kesuburan cepat kembali, tidak ada
bukti peningkatan risiko penyak kardiovaskuler, risiko tromboemboli vena dan risiko
hipertensi, dapat mengurangi disminorhea.
Kekurangan pil KB Menurut (Nina Siti Mulyani, 2018) kekurangan Pil KB
adalah: Memerlukan biaya, harus selalu tersedia. Penggunaan pil bersamaan dengan
obat tuberkulosis atau epilepsy akan mengakibatkan efektifitas menjadi rendah, pil
harus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama., angka kegagalan tinggi apabila
pengguna tidak benar dan konsisten, tidak melindungi dari penyakit menulary seksual
termasuk HBV dan HIV/AIDS, pil tidak menjamin akan melindungi dan kista
ovarium bagi wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik.
Selain itu pada kasus Ny. N Bidan juga menjelaskan cara meminum pil KB
dan harus diminum dengan jam yang sama menganjurkan klien agar selalu disiplin
waktu agar pil KB dapat bekerja dengan baik.
Dasar dari pil oral adalah meniru proses-proses alamiah. Pil oral akan
menggantikan produksi normal esterogen dan progesterone oleh ovarium. Pil oral
akan menekan hormon ovarium selama siklus haid yang normal, sehingga juga
menekan releasing-factor di otak dan akhirnya mencegah ovulasi. Pil oral harus
diminum tiap hari agar efektif karena mereka dimetabolisir dalam 24 jam. Bila
akseptor lupa 1 atau 2 tablet, maka mungkin terjadi peninggian hormon-hormon
alamiah, yang 4 Jurnal Midpro, edisi 2 /2011 selanjutnya mengakibatkan ovum
menjadi matang lalu dilepaskan. (Hanafi, 2020).
Berdasarkan Hasil penelitian Zulhad, 2022 menunjukkan bahwa hampir
seluruh akseptor pil KB kombinasi yang menggunakan pil KB kombinasi dengan
tidak disiplin dan mengalami kegagalan yaitu 5 akseptor (83.3%) sedangkan hampir
seluruh akseptor pil KB kombinasi yang menggunakan pil KB kombinasi 6 J dengan

16
tidak disiplin dan tidak mengalami kegagalan yaitu 2 akseptor (5.7%). Oleh karena
itu, jika disiplin waktu dalam pemakaian pil KB kombinasi maka kegagalan pil KB
kombinasi akan dapat terhindarkan.

17
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN

Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia
ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan
bantuan sesuai dengan hak-hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga
berkualitas (WHO, 2020). Salah satu jenis metode kontrasepsi yang digunakan
untuk mengatur kelahiran anak adalah KB suntik 3 bulan atau Depo Medroksi
Progesteron Asetat (DMPA). KB suntik 3 bulan adalah KB suntik yang diberikan
tiap 3 bulan sekali mengandung progesterone saja (BKKBN, 2014).
Penatalaksanaan yang dilakukan Bidan pada kasus Ny. N ialah
memberikan beberapa pilihan yang sesuai dengan kedaan dan keinginan Ny. N,
Ny.N dan suami memilih KB pil, kemudian bidan memberikan KB Pil dan
menjelaskan efek samping dan bagaimana cara mengkonsumsinya.
Pil KB Kombinasi adalah pil kontrasepsi berisi estrogen maupun
progesteron (progestagen, gestagen). Dosis estrogen ada yang 0,05; 0,08 dan 0,1
mg pertablet. Sedangkan dosis dan jenis progesteronnya bervariasi dari masing-
masing pabrik pembuatnya. (Saifuddin, 2022)
B. SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah kualitas, wawasan dan sebagai aplikasi dari ilmu
pengetahuan yang telah dipelajari dalam pendidikan kebidanan, terutama
dalam bidang ilmu asuhan kebidanan keluarga berencana. Dan menjadi bagian
dari landasan dalam pengembangan ilmu kebidanan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Bagi tenaga kesehatan, diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai
masukan agar dapat terus melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu
akseptor KB agar pengetahuannya tentang kontrasepsi berkembang. Serta

18
dapat memberikan kontrasepsi yang sesuai dengan kremauan dan keadaan
pasien.
3. Bagi pasien
Diharapkan untuk dapat melaksanakan kunjungan ulang sesuai dengan waktu
yang ditetapkan agar Kontrasepsi yang digunakan berjalan dengan efektif dan
efesien.

19
DAFTAR PUSTAKA

Fitriana Ikhtiarinawati Fajrin* Lilis Oktaviani, 2024. Hubungan Disiplin Waktu Dalam
Pemakaian Pil Kb Kombinasi Dengan Kegagalan Akseptor. JurnaL kebidanan,
1((2), hal 120-129

Dalili Siti Mulyani, Arwan Rosyadi2, Taufiq Ramdani Persepsi Perempuan Menikah
Usia Anak Pengguna Alat Kontrasepsi (Studi di Desa Kerembong Kecamatan
Janapria Kabupaten Lombok Tengah). hal 130-142

Maria C Nanny Setiawati, Erna Prasetyaningrum, Desah Alit Efek. 20222. Samping
Pil Kb Pada Akseptor Di Kelurahan Kota Semarang, Jurnal Kebidanan. 1(2)

20
DOKUMENTASI ASUHAN

21

Anda mungkin juga menyukai