NIM: 2307102054
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI PADA NY. Y DENGAN INFERTIL
SEKUNDER DI PMB BIDAN NINING SUMARNI
TAHUN 2023
Pembimbing I
(Tanda Tangan)
Pada
25 OKTOBER 2023
Pembimbing Penguji I
Profesi kebidanan
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “ Asuhan
Kebidanan Prakonsepsi Pada Ny. Y dengan Infertil Sekunder Di PMB Bidan Nining
Sumarni” Dalam penyusunan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Maryati Sutarno, SPd, SST, Bd, MARS, MH selaku Ketua Yayasan Abadi
Nusantara.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, Bd, MARS selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Abdi Nusantara.
3. Ibu Mariyani, SSiT, Bd, M.keb selaku Kaprodi Pendidikan Profesi Bidan STIKes
Abdi Nusantara.
4. Ibu Lili Farlikhatun, MKeb Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan,
pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan-perbaikan untuk
kesempurnaan laporan penulis.
5. Ibu penguji yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan dan bantuan
kepada penulis dalam melakukan perbaikan-perbaikan untuk kesempuranaan laporan
penulis.
6. Kepada keluarga dan rekan-rekan yang telah memotivasi penulis dalam
menyelesaikan laporan studi kasus.
Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga
laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan profesi kebidanan
khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua.
Penulis
World Health Organization (WHO, 2021) menyatakan satu dari setiap empat
pasangan di negara-negara berkembang telah mengalami infertilitas. Kejadian
infertilitas primer di Asia banyak ditemukan pada usia 20-24 tahun yaitu 30.8% di
Kamboja, 10% di Kazakhstan, 43.7% di Turkmenistan, 9.3% di Uzbekistan dan 21.3%
di Indonesia. Prevalensi infertilitas menurut WHO diperkirakan 8-10% pasangan di
dunia mempunyai riwayat sulit untuk memperoleh anak. Data yang diperoleh dari Riset
Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2010 didapatkan bahwa 2.2% rata-rata belum atau
tidak punya anak pada perempuan Indonesia yang pernah menikah pada usia 10-59
tahun.
2.1 Infertilitas
2.1.1 Definisi
Infertilitas atau ketidaksuburan di definisikan sebagai kegagalan pasangan untuk
mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur selama
dua belas bulan atau lebih tanpa memakai alat kontrasepsi. Infertilitas dibedakan
menjadi dua bagian yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Infertilitas
primer adalah pasangan suami istri yang belum pernah mengalami kehamilan,
sementara infertilitas sekunder adalah pasangan suami istri gagal untuk memperoleh
kehamilan setelah satu tahun paska persalinan atau paska abortus tanpa menggunakan
kontrasepsi apapun. Tentu hal ini diakibatkan berbagai faktor. Potensi infertilitas
dianggap sebagai masalah kesehatan serius di seluruh dunia.
2. Kelainan Anatomis
2. Mioma Uteri
Saat ini, mioma uteri dapat dikaitkan dengan infertilitas pada 5-10%
perempuan, dan mungkin menjadi satu-satunya penyebab infertilitas pada 2-
3%, tergantung lokasi, jumlah dan besar dari mioma itu sendiri. Mioma
khususnya mioma submukosa mungkin mempengaruhi transportasi gamet
dengan cara menghalangi ostium tuba. Pembesaran dari rahim dan distorsi
dari kontur uterus mungkin mempengaruhi implantasi, menyebabkan
disfungsional kontraktilitas uterus, yang pada gilirannya bisa mengganggu
dengan migrasi sperma, transportasi sel telur atau mengganggu nidas.
3. Kelainan endometrium.
3. Endometriosis
2.1.3.2 Pria
Penyebab infertilitas pada pria dibagi menjadi 3 kategori utama yaitu:
disebabkan karena faktor genetik, efek langsung maupun tidak langsung dari tumor
hipotalamus atau pituitary, atau penggunaan androgen eksogen misalnya Danazol,
Metiltestosteron (penekanan pada sekresi gonadotropin) merupakan penyebab lain
dari produksi sperma yang buruk.
b. Gangguan fungsi sperma, misalnya akibat antibodi, antisperma, radang saluran genital,
varikokel, kegagalan reaksi akrosom, ketidaknormalan biokimia, atau gangguan dengan
perlengketan sperma (ke zona pelusida) atau penetrasi.
c. Sumbatan pada duktus, misalnya akibat vasektomi, tidak adanya vas deferens bilateral, atau sumbatan
kongenital atau yang didapat (acquired) pada epididimis atau duktus ejakulatorius (penanganan infertil)
2.1.4 Klasifikasi
Klasifikasi Infertilitas dapat dibedakan menjadi primer maupun sekunder.
Infertilitas primer terjadi jika wanita belum pernah memperoleh kehamilan atau
pernah memperoleh kehamilan tanpa kelahiran bayi yang hidup. Infertilitas sekunder
terjadi pada wanita yang sebelumnya pernah memperoleh kehamilan dengan kelahiran
hidup
b. Selama satu tahun atau lebih berhubungan seksual, isteri belum mendapatkan
kehamilan
c. Melakukan hubungan seksual 2-3 kali dalam seminggu dalam kurun waktu satu
tahun
d. Istri maupun suami tidak pernah menggunakan alat ataupun metode kontrasepsi,
baik kondom, obat-obatan dan alat lain yang berfungsi untuk mencegah
kehamilan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
FORMULIR PENGKAJIAN KASUS
Data Subjektif
I. Identitas
Nama Istri Ny. Yunita
Umur 29 tahun
Agama Islam
Pendidikan SMA
Suku/ Betawi/Indonesia
Kebangsaan
Pekerjaan IRT
Alamat JL.Kenanga RT.04
Rw.04
No. Hp 089601229185
4 Riwayat menstruasi:
Umur menarche :14 th
Lamanya haid:5-7 hari
Jumlah darah haid :2x ganti pembalut
Haid terakhir: 09-10 -2023
Gangguan haid: tidak ada
13
5 Riwayat Identitas
Ibu mengatakan ini merupakan pernikahan yang pertama, usia ibu saat
menikah 25 tahun dan usia suami 26 tahun
, lama pernikahan 4 tahun.
6 Riwayat Ginekologi:
1. Infertilitas: Sekunder
2. Infeksivirus: belum pernah melakukan pemeriksaan
3. PMS: tidak ada tanda-tanda
4. CervisitisCronis: tidak dilakukan pemeriksaan
5. Endometriotis: tidak dilakukan pemeriksaan
6. Myoma: tidak dilakukan pemeriksaan
7. Polipservix: tidak dilakukan pemeriksaan
8. Kanker kandungan: tidak dilakukan pemeriksaan
9. Operasi kandungan: tidak dilakukan pemeriksaan
10. Perkosaan: tidak ada
7 Riwayat obstetric
Pernah melahirkan 1x
8 Riwayat Kesehatan
Ibu belum pernah mempunyai riwayat penyakit berat, belum pernah di rawat,
tidak ada alergi obat dan makanan
9 Riwayat Imuniasasi TT
Ibu pernah melakukan imunisasi 1 kali sebelum menikah
10 Riwayat Kontrasepsi
Selama menikah ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun
DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum: Baik
2. Kesadaran: Composmentis
3. Keadaan emosional: Stabil
14
ASESSMENT
Ny. Y umur 29 tahun P1A0 dengan Infertilitas Sekunder
PENATALAKSANAAN
6. Memberikan dukungan / support kepada ibu dan suami supaya untuk meyakinkan
diri (ibu dan suami merasa tenang)
7. Menganjurkan pasien datang lagi bila masih ada keluhan. (ibu mau kunjungan ulang
apabila ada keluhan)
8. Menyarankan ibu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter spesialis
15
untuk pemeriksaan hormone dan kualitas sperma (Ibu dan suami bersedia untuk
memeriksakan diri )
9. Melakukan pendokumentasian (pendokumentasain sudah dilakukan)
16
Evaluasi :
Ibu merasa tenang dengan penjelasan yang diberikan dan
ibu bersedia mengikuti saran/anjuran bidan
17
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tanggal 25 Oktober 2023 Ny. Y Usia 29 tahun dating ke PMB mengatakan ingin
hamil anak kedua , pernah hamil dan melahirkan 1x. Ibu sudah menikah 4 tahun yang
lalu. Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama. Berdasarkan hasil pengkajian data
subjektif ibu memiliki usia 29 tahun. Artinya dari aspek usia ibu memenuhi kriteria
reproduksi untuk hamil. Hal ini sesuai teori yang di kemukakan Stickler (2018) bahwa
usia rr eproduksi ideal wanita adalah 20-35 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa wanita
yang hamil di bawah usia 20 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami
preeklamsi dan plasenta previa (Stickler, 2018) tidak ada kesenjangan teori dan fakta
dalam kasus ini.
Berdasarkan teori bahwa kasus Ny. Y yang sudah menikah 4 lamanya ibu ingin segera
menambah keturunan. hal ini sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa adalah
Infertilitas sekunder adalah pasangan suami istri yang sudah mempunyai anak
sebelumnya tetapi belum memiliki anak lagi sesudah satu tahun berhubungan seksual
rutin tanpa memakai alat kontrasepsi atau metode alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Tidak ada kesenjangan teori dan fakta dalam kasus ini.
Dalam kasus Ny. Y seperti ini asuhan yang diberikan oleh bidan adalah : Melakukan
informed consent , menjelaskan pada pasien makanan-makanan apa saja yang dapat
meningkatkan kesuburan yaitu makanan yang banyak mengandung protein seperti
daging serta mengandung vitamin N contohnya kecambah,, mengajarkan ibu cara
menghitung waktu usia subur, Menganjurkan pasien datang lagi bila masih ada keluhan,
Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis, Melakukan pendokumentasian
18
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan asuhan kebidanan prakonsepsi pada Ny. Y dengan Infertil Sekunder
sudah dilakukan sesuai dengan teori dan kewenangan bidan, segala sesuatu yang
berhubungan dengan bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada
perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan, pasca
persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan tugas dan
wewenangnya.
B. Saran
- Bagi pasien
Di harapkan mengurangi stres dan mengkonsumsi makan- makanan yang bergizi
sehingga dapat mengurangi kejadian ganggunan reproduksi khususnya infertil
sekunder,
- Bagi Institusi
Digunakan sebagai masukan fasilitas pelayanan dan meningkatkan kualitas
pelayanan kebidanan pada gangguan reproduksi dengan amenore sekunder dan
memberi wawasan bagi profesi atau tenaga kesehatan lainnya dalam menangani
kasus gangguan reproduksi khususnya infertil sekunder dengan standar asuhan
kebidanan.
- Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dapat menambah referensi tentang gangguan reproduksi dan dapat
menjadi referensi yang bermanfaat bagi institusi pendidikan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Susilawati. Hubungan Obesitas Dan Siklus Menstruasi Dengan Kejadian Infertilitas Pada Pasangan Usia Subur
Di Klinik DR.HJ. Putri Sri Lasmini SpOG (K) Periode Januari-Juli Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Mercusuar.
Vol 2(1) Oktober 2019
Robker, L.R, Lisa K.A,.Btenton D.B, Penny, N.T, Lindsay, R.C, Darryl, L.R, Michelle, L, and Robert, J.N.
Obese Women Exhibit Differences in Ovarian Metabolites, Hormones, and Gene Expression Compared with
Moderate-Weight Women. The journal of Clinical Endocrinology & Metabolism Vol. 94, No. 55 1533-1540;
2019.
Anggraini S, Hasan Z, Afrida. 2018. Pengaruh Obesitas Terhadap Infertilitas Pada Wanita Pasangan Usia
Subur Di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru. Jurnal Proteksi Kesehatan, Volume 4, Nomor 1, April 2018 Hlm
49-58.
Novrika, Bri dkk (2019) analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan pada pasangan
infertil yang sedang menjalani pengobatan infertilitas di Rumah Sakit Kota Jambi dan padang,
Vol.10 No.1
Manuaba, Ida Bagus.2018. Ilmu Kebidanan Penyakit dan Kandungan dan Kb untuk Pendidikan
Bersama ini menyatakan kesediaannya untuk dilakukan tindakan dan prosedur pengobatan
pada diri saya, persetujuan ini saya berikan setelah mendapat penjelasan dari
operator/petugas kesehatan yang berwenang di fasilitas Kesehatan tersebut diatas
Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak manapun dan agar dapat di
dipergunakan sebagaimana mestinya.
LAMPIRAN